Tugas Kuliah-1
Tugas Kuliah-1
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5 KELAS E
DOSEN PENGAMPU :
Siti Muawanah,S.S.T.,M.Keb.
Jawaban :
Enzim pada proses metabolisme obat terutama berlaku terhadap
menurun dan efikasi obat akan menurun; atau sebaliknya, induksi CYP
Jawaban :
dengan besi (Fe) dan antasida yang mengandung Al, Ca, Mg, terbentuk
interaksi obat ?
Jawaban :
Jawaban :
Hipersensitivitas merupakan peningkatan aktivitas atau sensitivitas
Jawaban :
a. Efek normal
berupa efek utama dan efek samping pada pemberian obat dosis terapi.
b. Efek abnormal
Efek yang timbul pada sebagian kecil individu atau kelompok individu
jika dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk memberikan efek yang
sama dengan yang dihasilkan oleh dosis terapi normal) atau intoleransi
Jawaban :
(activated charcoal) di klinik atau rumah sakit untuk menyerap obat yang
cairan infus untuk membantu tubuh mengeluarkan zat obat tersebut lebih
cepat.
TUGAS 2
1. Jelaskan proses Farmakokinetika dengan jelas dan padat pada gambar diatas?
2. Bagaimana kerja obat dalam interaksi obat vs enzim?
3. Sebutkan contoh peristiwa terjadinya interaksi pada penyebab interaksi pada proses
absorbsi?
4. Apa faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan pasien terhadap interaksi obat?
5. Apa yang dimaksud dengan reaksi hipersensitivitas?
6. Sebutkan dan jelaskan 2 macam reaksi simpangan terhadap obat?
7. Bagaimana cara menghentikan habituasi?
JAWABAN:`
2. Interaksi obat didefinisikan sebagai kerja atau efek obat yang berubah, atau
mengalami modifikasi sebagai akibat interaksi dengan satu obat atau lebih (Swamyet
al., 2014).
Obat penginhibisi enzim dapat meningkatkan kadar obat lain di dalam plasma
dan memperlama eliminasinya. Interaksi ini dapat meningkatkan kerja obat, tetapi
juga dapat menimbulkan toksisitas. Contohnya adalah obat antitukak lambung
(simetidin) menurunkan metabolisme teofilin (antiasma) dalam plasma. Dosis
teofilin harus diturunkan untuk menghindari toksisitas. Jika simetidin dihentikan,
maka dosis teofilin perlu disesuaikan.
3. Pada proses absorbsi, Apabila menggunakan dua atau lebih obat pada waktu yang
bersamaan, maka laju absorbsi dari salah satu atau kedua obat akan berubah. Obat
tersebut dapat menghambat, menurunkan, atau meningkatkan laju absorbsi obat
yang lain. Interaksi pada fase absorbsi dapat terjadi dengan jalan diantaranya
memperpendek atau memperpanjang waktu pengosongan lambung yaitu dengan
merubah pH lambung atau membentuk kompleks obat.
Contoh obat yang dapat meningkatkan kecepatan pengosongan lambung
adalah laksatif yaitu bisakodil dengan meningkatkan motilitas atau pergerakan
lambung dan usus sehingga dapat menurunkan absorbsi dari digoksin (Wang et al,
1990). Obat yang dapat memperpendek waktu pengosongan dan menurunkan
motilitas GI adalah obat-obat narkotik dan antikolinergik (obat-obat mirip atropin),
sehingga dapat meningkatkan laju absorbsi. Semakin lama obat berada dalam
lambung atau usus halus, maka semakin banyak pula jumlah obat yang akan
diabsorbsi (hanya untuk obat diabsorbsi di lambung). Pada pH lambung yang asam,
maka obat yang bersifat asam seperti aspirin akan lebih mudah diabsorbsi. Lambung
dapat menjadi basa bila diberi antasida seperti Maalox (Alumunium hidroksida,
Magnesium hidroksida dan simetikon) dan Amphojel (Alumunium hidroksida) yang
dapat menurunkan absorbsi obat bersifat asam.
4. Efek dan tingkat keparahan interaksi obat dapat bervariasi antara pasien yang satu
dengan yang lain. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kerentanan pasien terhadap
interaksi obat, antara lain yaitu:
a. Pasien lanjut usia
b. Orang yang minum lebih dari satu macam obat
c. Pasien yang mepunyai gangguan fungsi ginjal dan hati
d. Pasien dengan penyakit akut
e. Pasien dengan penyakit yang tidak stabil
f. Pasien yang memiliki karakteristik genetik tertentu
g. Pasien yang dirawat oleh lebih dari satu dokter (Fradgley, 2003).
Reaksi yang merugikan dan interaksi obat yang terjadi pada pasien lanjut usia
adalah tiga sampai tujuh kali lebih banyak daripada mereka yang berusia
pertengahan dan dewasa muda. Pasien lanjut usia menggunakan banyak obat karena
penyakit kronis dan banyaknya penyakit mereka, oleh karena itu mereka mudah
mengalami reaksi dan interaksi yang merugikan.
7. Habituasi terhadap obat adalah ketergantungan pada obat di mana orang tersebut
merasakan kesenangan atau pelepasan dari ketegangan dalam menggunakan zat
tersebut dan ketakutan tanpa obat tersebut.