Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rendy J.

Malu
NIM : 225427116064
Dosen Pengampuh : Widya Legoh, S.P., M.Si

Review Jurnal
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Teknologi Benih

3 Jurnal yang di Review:


1. Studi pengujian deteriorasi pada benih kedelai. yang di tulis oleh Renan Subantoro.
2. Pendugaan deteriorasi benih kedelai selama penyimpanan. yang di tulis oleh Irma Noviana,
Alit Diratmaja, Abdul Qadir dan Faiza C Suwarno.
3. Metode deteriorasi terkontrol untuk pendugaan daya simpan benih kedelai. yang di tulis oleh
Nizaruddin, Faiza Chairani Suwarno, Eny Widajati, dan Abdul Qadir.
Jurnal 1: Oleh Renan Subantoro
Pendahuluan:
Renan Subantoro secara terperinci membahas pentingnya kedelai dan permasalahan
penyimpanan benih di daerah tropis lembab seperti Indonesia. Faktor-faktor seperti kelembaban
dan suhu memengaruhi mutu benih, dan Renan Subantoro mengeksplorasi pengaruh larutan
garam terhadap kelembaban ruang simpan pada benih kedelai.
Proses:
Metode penelitian menggunakan Rancangan Faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap.
Renan Subantoro fokus pada kelembaban ruang simpan dan penerapan larutan garam untuk
mencapai kondisi tertentu. Pengamatan dilakukan terhadap daya tumbuh benih setiap minggu
selama 5 minggu.
Masalah yang Dibahas:
Renan Subantoro mengidentifikasi masalah deteriorasi benih terkait dengan kelembaban dan
suhu penyimpanan. Kelembaban tinggi, khususnya pada tingkat 90%, terbukti mempercepat
penurunan viabilitas benih.
Metode Perlakuan:
Pendekatan utama adalah menggunakan larutan garam untuk menciptakan kelembaban ruang
simpan pada tingkat yang berbeda. Metode ini membantu memahami dampak kelembaban pada
viabilitas benih kedelai.
Hasil:
Renan Subantoro menemukan bahwa kelembaban tinggi, terutama pada tingkat 90%,
mempercepat penurunan viabilitas benih. Studi ini memberikan wawasan tentang hubungan
antara kelembaban ruang simpan dan kualitas benih kedelai.
Kesimpulan:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelembaban ruang simpan berpengaruh signifikan pada
kualitas benih kedelai, dan kelembaban tinggi dapat mempercepat deteriorasi.

Jurnal 2: Oleh Irma Noviana, Alit Diratmaja, Abdul Qadir, dan Faiza C Suwarno
Pendahuluan:
Irma Noviana, Alit Diratmaja, Abdul Qadir, dan Faiza C Suwarno membahas produksi kedelai
dan masalah daya simpan benih. Mereka menyoroti perubahan biokimia sebagai indikator
deteriorasi benih kedelai.
Proses:
Metode penelitian melibatkan analisis regresi eksponensial dan pembuatan model pendugaan
deteriorasi benih. Penelitian dilakukan dari Agustus 2014 hingga Januari 2015, dengan fokus
pada kondisi penyimpanan terkontrol.
Masalah yang Dibahas:
Irma Noviana dan rekan-rekannya mengeksplorasi perubahan biokimia selama penyimpanan dan
menyoroti pentingnya pemahaman ini sebagai parameter untuk memprediksi deteriorasi benih.
Metode Perlakuan:
Pendekatan utama adalah memahami perubahan biokimia sebagai indikator deteriorasi. Analisis
regresi eksponensial digunakan untuk memahami perilaku biokimia dan fisiologis selama
penyimpanan.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku benih kedelai selama penyimpanan terkontrol
berbeda antara varietas. Model pendugaan deteriorasi benih berhasil memprediksi potensi daya
simpan benih kedelai.
Perbandingan Keseluruhan:
Jurnal ini memberikan kontribusi pada pemahaman perubahan biokimia sebagai tanda deteriorasi
benih. Fokus pada model pendugaan memberikan pendekatan yang berbeda dari jurnal
sebelumnya.
Kesimpulan:
Irma Noviana dan tim menyimpulkan bahwa pemahaman perubahan biokimia menjadi kunci
untuk memprediksi deteriorasi benih kedelai selama penyimpanan terkontrol.

Jurnal 3: Nizaruddin, Faiza Chairani Suwarno, Eny Widajati, dan Abdul Qadir
Pendahuluan:
Jurnal ini memulai dengan membahas meningkatnya kebutuhan kedelai di Indonesia dan
penurunan produksi. Fokusnya adalah penurunan mutu benih selama penyimpanan.
Proses:
Penelitian dilakukan di laboratorium quality control PT. BISI International, Tbk., dengan fokus
pada metode deteriorasi terkontrol. Proses percobaan terbagi menjadi beberapa tahap untuk
mengoptimalkan metode.
Masalah yang Dibahas:
Masalah utama yang dibahas adalah penurunan mutu benih kedelai selama penyimpanan, dengan
penekanan pada faktor-faktor seperti kadar air dan lama penyimpanan.
Metode Perlakuan:
Pendekatan utama adalah mengoptimalkan metode deteriorasi terkontrol untuk menduga vigor
daya simpan dan daya simpan benih kedelai. Variabel seperti kadar air dan lama pengusangan
menjadi fokus penelitian.
Hasil:
Hasil analisis menunjukkan bahwa metode deteriorasi terkontrol pada kadar air benih dan lama
pengusangan tertentu memengaruhi viabilitas benih kedelai.
Perbandingan Keseluruhan:
Jurnal ini memberikan solusi praktis melalui optimasi metode deteriorasi terkontrol. Fokusnya
lebih pada implementasi solusi lapangan.
Kesimpulan:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode deteriorasi terkontrol dapat dioptimalkan untuk
menduga vigor dan daya simpan benih kedelai. Dapat diterapkan sebagai solusi praktis di
lapangan.

KESIMPULAN UMUM
Secara keseluruhan, tiga jurnal memberikan wawasan yang komprehensif tentang permasalahan
deteriorasi benih kedelai dengan pendekatan yang berbeda. Kesimpulan yang diambil dari
masing-masing jurnal memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas benih kedelai dan solusi yang dapat diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Nizaruddin, F. C. (2014). Metode Deteriorasi Terkontrol untuk Pendugaan Daya Simpan Benih Kedelai .
Jurnal Agron Indonesia , 24-31.
Noviana, A. D. (2017). PENDUGAAN DETERIORASI BENIH KEDELAI. Jurnal Pertanian Agros, 1-12.
Subantoro, R. (2014). STUDI PENGUJIAN DETERIORASI (KEMUNDURAN). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian , 23-
30.

Anda mungkin juga menyukai