Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rendy Johny Malu

NIM : 225427116064
Program Studi : Ilmu Pertanian
Dosen Pengampuh : Widya Legoh, S.P., M.Si
TUGAS MATA KULIAH
TEKNOLOGI BENIH

Definisi Benih
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan
dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen apabila telah masak. Ada beberapa fase
untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan, fase penimbunan zat makanan,
dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai
dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan
ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air
benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat
masak benih; berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan. Tolok ukur yang umumnya
dijadikan patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih adalah warna, bau, kekerasan kulit, rontoknya
buah (benih), pecahnya buah, kadar air, dan lainnya.
1. Pengertian Benih secara Botani: Secara botani, benih adalah struktur reproduksi tumbuhan yang
memiliki embrio dalam kondisi dorman atau tidak aktif, dilengkapi dengan cadangan makanan yang
diperlukan untuk pertumbuhan awalnya. Benih ini juga memiliki lapisan pelindung, seperti kulit atau
cangkang, yang melindungi embrio. Benih merupakan hasil dari proses reproduksi seksual
tumbuhan, melibatkan penyerbukan antara bunga jantan dan betina.
2. Pengertian Benih dalam Agronomi: Dalam konteks agronomi, benih adalah unit dasar dalam
produksi tanaman. Benih dipersiapkan khusus untuk tujuan penanaman dan pertumbuhan tanaman
yang diinginkan. Ini melibatkan pemilihan varietas tanaman yang memiliki sifat-sifat yang
diinginkan, seperti tingkat hasil yang tinggi, resistensi terhadap penyakit, dan adaptasi terhadap
lingkungan tertentu.
3. Pengertian Benih dalam Hukum Pertanian: Dalam hukum pertanian, benih memiliki definisi yang
spesifik yang mencakup persyaratan kualitas, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan regulasi
yang mengatur penjualan dan distribusi benih. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa benih yang
beredar di pasar memenuhi standar mutu tertentu dan diproduksi oleh pihak yang berwenang.
4. Pengertian Benih dalam Ekonomi: Dalam konteks ekonomi, benih adalah komoditas yang memiliki
nilai ekonomi signifikan. Produksi, penjualan, dan perdagangan benih adalah bagian penting dari
ekonomi pertanian suatu negara. Benih yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan hasil panen dan
pendapatan petani, sehingga menjadi aset penting dalam sektor pertanian.
5. Pengertian Benih dalam Lingkungan: Dalam upaya pelestarian lingkungan, benih juga memiliki
peran penting. Benih dari tanaman liar sering kali menjadi fokus dalam program konservasi
tumbuhan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan spesies tertentu.
6. Sejarah Pengembangan Benih: Sejarah pengembangan benih di Indonesia mencakup perjalanan
panjang dalam mengendalikan pembiakan tanaman dan pemilihan sifat-sifat yang diinginkan. Ini
termasuk upaya-upaya seperti pendirian kebun benih, pengembangan varietas unggul, dan
pembentukan Badan Benih Nasional pada tahun 1971 untuk mengawasi dan mengatur perbenihan
nasional. Sejarah ini juga mencakup pengaruh kolonialisme dalam memperkenalkan tanaman asing
dan peran penting pemuliaan modern dalam menghasilkan varietas tanaman yang lebih produktif dan
tahan terhadap penyakit.
7. Dalam rangka mengatasi permasalahan dalam perbenihan, peraturan dan undang-undang telah
diterbitkan untuk mengatur standar mutu benih, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan benih unggul juga perlu ditingkatkan.
8. Penggunaan benih unggul bermutu tinggi memiliki dampak positif terhadap produktivitas pertanian
dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pengembangan industri perbenihan dan peningkatan
kualitas benih menjadi penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.
Sejarah Pengembangan Benih

Di Indonesia, sejarah pengembangan benih memiliki akar yang dalam dan telah berkembang seiring
waktu, sebagaimana tercermin dalam berbagai fase perkembangannya.

Tradisi Pertanian Nusantara: Sejarah pengembangan benih di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke
tradisi pertanian masyarakat Nusantara yang telah berlangsung selama berabad-abad. Masyarakat lokal
telah mengembangkan varietas-varietas tanaman yang sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan mereka.
Proses seleksi alamiah dan pemilihan benih telah menjadi bagian integral dari kehidupan pertanian
tradisional.

Penyebaran Tanaman Asing: Selama sejarah, Indonesia telah menjadi tempat penyebaran berbagai jenis
tanaman asing, seperti padi, jagung, kopi, dan rempah-rempah. Tanaman-tanaman ini dibawa oleh
pedagang dan penjelajah dari berbagai belahan dunia dan berakar dalam budaya pertanian Indonesia.

Pengaruh Kolonialisme: Era kolonialisme juga memainkan peran penting dalam pengembangan benih di
Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan dan mengembangkan tanaman ekspor seperti
karet, kelapa sawit, teh, dan kina. Upaya ini mengubah lanskap pertanian Indonesia secara signifikan.

Pemuliaan Modern: Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, pengembangan
benih menjadi lebih ilmiah. Pemuliaan tanaman dengan menggunakan teknik pemuliaan genetik seperti
hibridisasi dan seleksi telah menghasilkan varietas-varietas unggul dengan produktivitas yang tinggi dan
ketahanan terhadap penyakit. Program pemuliaan seperti ini telah meningkatkan produksi pertanian di
Indonesia.

Pembentukan Badan Benih Nasional: Pada tahun 1971, Indonesia membentuk Badan Benih Nasional
(BBN) dengan tujuan merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan dalam bidang perbenihan. BBN
bertugas mengawasi dan mengatur perbenihan nasional serta memastikan bahwa benih yang beredar di
pasaran memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Seiring berjalannya waktu, sektor perbenihan di Indonesia terus berkembang. Penerbitan peraturan dan
undang-undang yang mengatur standar mutu benih, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih menjadi
langkah penting dalam menjaga mutu benih. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan
benih unggul juga semakin meningkat.

Penggunaan benih unggul bermutu tinggi telah memiliki dampak positif yang signifikan pada
produktivitas pertanian di Indonesia. Benih yang lebih baik menghasilkan hasil yang lebih besar, lebih
tahan terhadap penyakit, dan lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, pengembangan
industri perbenihan dan peningkatan kualitas benih menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan
sektor pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.
Perbedaan Bijih Dikotil dan Monokotil

Perbedaan antara biji dikotil dan biji monokotil adalah penting dalam pemahaman tentang struktur dan
perkembangan tanaman berbunga. Di bawah ini, saya akan memberikan penjelasan lebih rinci beserta
gambarnya untuk memahami perbedaan antara keduanya:
1. Jumlah Kotiledon (Keping Biji):
 Biji Dikotil: Memiliki dua atau lebih keping biji. Kotiledon dikotil adalah daun embrio yang
pertama, dan mereka berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
 Biji Monokotil: Hanya memiliki satu keping biji. Kotiledon monokotil juga merupakan daun
embrio pertama dan juga menyimpan sebagian cadangan makanan.
2. Endosperma:
 Biji Dikotil: Biasanya tidak memiliki endosperma. Cadangan makanan yang ada dalam
kotiledon.
 Biji Monokotil: Umumnya memiliki endosperma yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Endosperma tetap hadir bahkan setelah embrio monokotil tumbuh.
3. Perlindungan Embrio:
 Biji Dikotil: Embrio dikotil dilindungi oleh kulit biji saja.
 Biji Monokotil: Embrio monokotil dilindungi oleh seludang yang melingkupi seluruh bagian
embrio dan kulit biji.
4. Keberkecambahan (Perkecambahan):
 Biji Dikotil: Ketika berkecambah, dikotil akan menghasilkan daun berbentuk ganda (dua daun
pertama yang berbeda dari daun selanjutnya).
 Biji Monokotil: Monokotil akan menghasilkan daun berbentuk tunggal (daun pertama hampir
mirip dengan daun selanjutnya).
Berikut adalah ilustrasi sederhana yang memperlihatkan perbedaan antara biji dikotil dan biji monokotil:

Pustaka:
Tok, P. (2018, 11 6). PERBEDAAN BIJI DIKOTIL DAN MONOKOTIL. Retrieved from EDUBIO:
https://www.edubio.info/2015/02/perbedaan-biji-dikotil-dan-monokotil.html
)16 12 ,2014( .‫ أ‬,‫مجاهد‬. Definisi Benih. Retrieved from SCRIBD: https://id.scribd.com/doc/250224219/Definisi-Benih

Anda mungkin juga menyukai