Anda di halaman 1dari 27

"

Buka menu navigasi

Cari
Cari
Perpang No. 58 TTG PBB
Diunggah olehAprilia Dwi Data diunggahpada Sep 02, 2019
84%
(31)
84% menganggap dokumen ini bermanfaat (31 suara)
57K tayangan
51 halaman

Judul yang ditingkatkan AI

Informasi Dokumen
klik untuk memperluas informasi dokumen
Aa
Data diunggah
Sep 02, 2019
Judul Asli
Perpang No. 58 Ttg Pbb
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Bagikan dokumen Ini
Bagikan atau Tanam Dokumen
Opsi Berbagi
Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru
Facebook
Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru
Twitter
Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru
LinkedIn
Bagikan dengan Email, membuka klien email
Email
Salin Tautan
Salin Tautan
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
84%84% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
16%16% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaat
Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan Perpang No. 58 Ttg Pbb Untuk Nanti

TENTARA NASIONAL INDONESIAPERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIANOMOR 58


TAHUN 2018 TENTANGPERATURAN BARIS BERBARIS TENTARA NASIONAL INDONESIADENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESAPANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA,
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 14 ayat (1)huruf b dan ayat (2)
Peraturan Panglima TNI Nomor 44 Tahun2015 tentang Peraturan Disiplin Militer, perlu
menetapkanPeraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia tentangPeraturan Baris
Berbaris Tentara Nasional Indonesia;Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 10
Tahun 2010 tentangSusunan Organisasi Tentara Nasional Indonesiasebagaimana telah
diubah dengan Peraturan PresidenNomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan atasPeraturan
Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentangSusunan Organisasi Tentara Nasional
Indonesia;2. Peraturan Panglima TNI Nomor 43 Tahun 2015 tentangPembentukan Produk
Hukum di Lingkungan TentaraNasional Indonesia sebagaimana telah diubah
denganPeraturan Panglima TNI Nomor 48 Tahun 2018 tentangPerubahan atas Peraturan
Panglima TNI Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum diLingkungan
Tentara Nasional Indonesia;3. Peraturan Panglima TNI Nomor 44 Tahun 2015
tentangPeraturan Disiplin Militer;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERUBAHAN PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONALINDONESIA TENTANG PERATURAN BARIS
BERBARIS TENTARANASIONAL INDONESIA.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 2 -

BAB IKETENTUAN UMUM


Pasal 1Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:1.

Peraturan Baris Berbaris yang selanjutnya disingkatPBB adalah segala bentuk


peraturan dan ketentuan-ketentuan tentang ketaatan dan kepatuhan terhadapsemua
kewajiban dalam baris berbaris yang berlakubagi militer baik dalam tugas kedinasan
maupun dalamkehidupan sehari-hari.2.

Militer adalah anggota kekuatan angkatan perang suatunegara yang diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan.3.

Baris Berbaris adalah kegiatan latihan fisik bagianggota militer guna menanamkan
kebiasaan, jiwakorsa, disiplin, loyalitas, kebersamaan dan rasatanggung jawab.4.

Aba-aba adalah perintah dari seorang komandan ataupemimpin/bawahan yang ditunjuk


atasan kepadapasukan/sekelompok orang untuk dilaksanakan padawaktunya secara
serentak atau berturut-turut dengantepat dan tertib, apabila bawahan ditunjuk
memberikanaba-aba harus diawali dengan kalimat izin atasan.5.

Langkah biasa adalah langkah bergerak maju denganpanjang langkah dan tempo tertentu
dengan carameletakkan kaki di atas tanah tumit lebih dahulu,disusul dengan seluruh
tapak kaki kemudian ujungkaki meninggalkan tanah pada waktu membuatlangkah
berikutnya.6.

Langkah tegap adalah langkah yang dipersiapkanuntuk memberikan penghormatan dan


yang diberipenghormatan terhadap pasukan, pos jaga kesatrian,terhadap Pati serta
digunakan untuk kegiatan-kegiatantertentu.7.

Langkah defile adalah langkah tegap yangmenggunakan aba-


aba “
LANGKAH DEFILE JALAN”
,
digunakan pada acara tambahan dari suatu upacara yang kegiatannya dilaksanakan oleh
pasukan dalamsusunan tertentu, dipimpin seorang komandan yangbergerak maju melewati
depan irup dan menyampaikanpenghormatan kepada mereka yang berhak menerima.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 3 -
8.

Langkah perlahan adalah langkah pendek yangditahan sebentar dan dilaksanakan secara
terus-menerus dengan khidmat, jarak yang relatif tidak jauh(dekat) digunakan untuk
mengusung jenazah dan acaratradisi pedang pora.9.

Langkah ke samping adalah langkah untukmemindahkan pasukan/sebagian ke


kiri/kanan,menghindarkan aba-
aba “Berhenti”, dan jumlah
langkah paling banyak 4 (empat) langkah sekaligussetelah diucapkan pada aba-aba
pelaksanaan dimulaimelangkah dengan kaki ke samping kiri/kanan.10.

Langkah ke belakang adalah langkah untukmemindahkan pasukan/sebagian ke


belakang,menghindarkan aba-
aba “Berhenti”, dan jumlah
langkah paling banyak 4 (empat) langkah sekaligussetelah diucapkan pada aba-aba
pelaksanaan, dimulaimelangkah dengan kaki kiri dilanjutkan kaki kanantanpa
ditutup.11.

Langkah ke depan adalah langkah untuk memindahkanpasukan/sebagian ke depan,


menghindarkan aba-aba
“Berhenti” dan
jumlah langkah maksimal 4 (empat)langkah sekaligus setelah diucapkan pada aba-
abapelaksanaan, dimulai melangkah dengan kaki kiridilanjutkan kaki kanan tanpa
ditutup.

12.

Langkah lari adalah langkah melayang yang dimulaidengan menghentakkan kaki kiri 1
(satu) langkah,telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kakiterlebih dahulu,
lengan dilenggangkan dengan panjanglangkah 70 cm dan tempo langkah 166 tiap
menit.13.

Sikap sempurna adalah sikap siap pada posisi berdiridan duduk dalam pelaksanaannya
sikap tidak adagerakan bagi anggota tubuh dengan ketentuan yangtelah diatur pada
tiap-tiap bentuk posisi sikapsempurna.14.

Sikap sempurna bersenjata (popor tidak dilipat) adalahberdiri dengan posisi kaki
rapat lengan kiri tergantunglurus ke bawah rapat dengan badan, tangan kananmemegang
senjata, posisi senjata berdiri tegak lurus disamping kanan badan, popor di tanah
sejajar denganujung kaki, kepala tegak, pandangan ke depan, daguditarik ke
belakang, dada dibusungkan, telapak kakimembentuk sudut 45º.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 4 -

15.

Sikap istirahat adalah sikap pada posisi berdiri danduduk dalam pelaksanaannya
sikap rileks bagi anggotatubuh dengan ketentuan yang telah diatur pada tiap-tiap
bentuk posisi sikap istirahat.16.

Periksa kerapian adalah suatu kegiatan dengan posisiberdiri yang dilaksanakan


dengan cara biasa danparade yang dilakukan untuk memperbaiki danmerapikan pakaian
dan perlengkapan yang melekatpada tubuh dengan ketentuan yang telah diatur
padakedua cara yang berbeda.17.
Pedang perwira TNI adalah pedang perlengkapan bagiperwira TNI yang digunakan khusus
untuk upacara.18. Map adalah sampul dari kertas tebal untuk menyimpanlembar-lembar
surat dan sebagainya.
BAB IIABA-ABA
Pasal 2(1) Pemberian aba-aba atau perintah dalam baris berbarisdilaksanakan secara
berurutan yakni:a. aba-aba petunjuk;b. aba-aba peringatan; danc. aba-aba
pelaksanaan.(2) Aba-aba petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a diatur
sebagai berikut:a.

Disampaikan jika diperlukan untuk menegaskanmaksud dari aba-aba peringatan


ataupelaksanaan.b.

Contoh aba-aba petunjuk antara lain:


1.


KEPADA
KOMANDAN KOMPI”.
2.

“PELETON I”.
3.

“KOMPI A”
.
(3) Aba-aba peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b diatur sebagai
berikut:a.

Aba-aba peringatan merupakan inti perintah yangharus jelas untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu.b.

Disampaikan dengan pemberian nada pada sukukata pertama dan terakhir, dengan nada
suku kataterakhir diucapkan lebih panjang sesuai denganbesar kecilnya jumlah
pasukan.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 5 -

c.

Contoh aba-aba peringatan antara lain:


1.


HORMAT SENJATA

.2.


MAJU

.3.


HITUNG

.
(4) Aba-aba pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c diatur sebagai
berikut:a. Untuk menegaskan saat atau waktu untukmelaksanakan aba-aba
petunjuk/peringatandengan cara serentak atau berturut-turut.b. Aba-aba pelaksanaan
diucapkan dengan caradihentakkan.c. Contoh aba-aba pelaksanaan antara lain:
1.


GERAK
’’
.2.


JALAN

.3.


MULAI

.
Pasal 3(1) Aba-aba
“MAJU”
merupakan salah satu aba-abaperingatan yang dapat diberikan kepada pasukandalam
keadaan berhenti atau berjalan, yaitu:a.

Terhadap pasukan dalam keadaan berhenti yangakan meninggalkan tempat jarak tidak
dibatasi,contoh
MAJU = JALAN
.b.

Terhadap pasukan yang sedang berjalan dapat juga diberikan aba-aba maju, contoh
1.

BALIK

KANAN

MAJU = JALAN; dan2. HADAP

KANAN/KIRI

MAJU = JALAN.
(2) Aba-aba
“HENTI” merupakan salah satu aba
-abaperingatan yang dapat diberikan kepada pasukan yangsedang bergerak, contoh:
a.

BALIK

KANAN

HENTI = GERAK; danb. HADAP

KANAN/KIRI

HENTI = GERAK.
c. Namun tidak semua aba-aba peringatan
“HENTI”
harus diucapkan, contohnya:1.

Empat Langkah ke Depan


= JALAN.

2.

Haluan Kanan =
JALAN.
(3) Aba-
aba “
SELESAI”
diberikan pada gerakan akhirkegiatan yang aba-aba pelaksanaannya diawali dengan
“MULAI”,
kecuali berhitung.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 6 -

Pasal 4Ketentuan pemberian aba-aba diatur sebagai berikut:a.

Pemberi aba-aba harus berdiri dengan sikap sempurnamenghadap pasukan.b.

Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga bagipemberi aba-aba maka pada saat
memberikan aba-abatidak menghadap pasukan.c.

Pemberian aba-aba diucapkan dengan suara lantang,tegas dan bersemangat.d.

Antara aba-aba peringatan dan petunjuk diberi jedawaktu yang cukup disesuaikan
dengan jumlah pasukandan atau tingkat perhatian pasukan.e.

Di antara aba-aba petunjuk dan pelaksanaan dilarangmemberikan keterangan-keterangan


lain, petunjuk atauperintah.f.

Apabila ada bagian dari aba-aba yang perlu dibetulkan,maka terlebih dahulu
disampaikan perintah/ucapan
“ULANGI”
.
g.

Perintah yang tidak digolongkan sebagai aba-aba tetapiharus dilaksanakan oleh yang
diberi perintah antaralain:
1.

MAJU2.

IKUTI SAYA3.

BERHENTI4.

LURUSKAN5.

LURUS
6.

dan lain-lain
BAB IIIGERAKAN DI TEMPAT TANPA SENJATA
Bagian KesatuSikap Sempurna dan IstirahatParagraf 1Sikap SempurnaPasal 5(1) Sikap
sempurna diawali dari sikap istirahat.(2) Aba-aba dalam sikap sempurna terdiri
atas:a.

posisi berdiri
“SIAP = GERAK”
;
b.

posisi Parade
“ PARADE,
SIAP = GERAK

; danc.

posisi duduk
“DUDUK SIAP = GERAK

.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

- 7 -

Pasal 6Pelaksanaan sikap sempurna posisi berdiri diatur sebagaiberikut:a.

sikap berdiri badan tegak;b.

kedua tumit rapat dengan kedua telapak kakimembentuk sudut 45


o
;c.

lutut lurus, paha dirapatkan dan tumpuan berat badandibagi di atas kedua kaki;d.

perut ditarik dan dada dibusungkan;e.

pundak ditarik sedikit ke belakang tetapi tidakdinaikkan;f.

kedua tangan lurus dirapatkan di samping badan,pergelangan tangan lurus;g.

jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksadirapatkan pada paha;h.

punggung ibu jari menghadap ke depan sejajar dengan jahitan celana;i.

leher lurus, dagu ditarik sedikit ke belakang; dan j.

mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar kedepan dan bernapas sewajarnya.Pasal
7Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 berlaku juga pada pelaksanaan sikap
sempurna parade.Pasal 8(1)

Pelaksanaan sikap sempurna posisi duduk, diatursebagai berikut:a.

kedua tumit dirapatkan dengan kedua telapakkaki membentuk sudut 45


o
;b.

lutut dibuka selebar bahu;c.

badan ditegakkan dan punggung tidak bersandarpada sandaran kursi;d.

berat badan bertumpu pada pinggul;e.

perut ditarik dan dada dibusungkan sewajarnya;f.

kedua tangan menggenggam lurus ke depandiletakkan di atas lutut dengan punggung


tanganmenghadap ke atas;g.

dagu ditarik ke belakang sewajarnya; danh.

mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatarke depan dan bernapas sewajarnya.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 8 -

(2) Pelaksanaan sikap sempurna posisi duduksebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku juga bagiwanita TNI, kecuali huruf a dan huruf b yaitu:a. Kedua tumit dan
telapak kaki dirapatkan; danb. Lutut dirapatkan.Pasal 9(1) Pelaksanaan sikap
sempurna posisi bersila, diatursebagai berikut:a.

kaki kiri berada di bawah kaki kanan. Badanditegakkan, berat badan bertumpu pada
pinggul;b.

perut ditarik dan dada dibusungkan;c.

kedua tangan menggenggam lurus ke depandiletakkan di atas lutut dengan punggung


tanganmenghadap ke atas;d.

leher lurus, dagu ditarik ke belakangsewajarnya; dane.

mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatarke depan dan bernapas sewajarnya.(2)
Pelaksanaan sikap sempurna posisi bersilasebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku bagiwanita TNI yang menggunakan rok.Paragraf 2Sikap IstirahatPasal 10
(1)
Sikap istirahat diawali dari sikap sempurna.
(2)
Sikap istirahat terdiri atas:
a.

Sikap Istirahat biasa dengan aba-


aba “
ISTIRAHAT
DI TEMPAT = GERAK”
.b.

Sikap Istirahat Parade dengan aba-aba



PARADE,
ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”.
(3) Sikap istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),apabila akan diberikan
perhatian maka didahuluidengan aba-aba

UNTUK PERHATIAN
”.
Pasal 11(1) Istirahat biasa dapat dilakukan dalam posisi berdiri,duduk dan
bersila.(2) Istirahat Parade hanya dilakukan dalam posisi berdiri.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 9 -

Pasal 12(1)

Pelaksanaan sikap istirahat biasa posisi berdiri diatursebagai berikut:a.

kaki kiri dipindahkan ke kiri selebar bahu;b.

kedua tangan dibawa ke belakang badan;c.

tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan,ibu jari dan jari telunjuk tepat di
pergelangantangan kanan;d.

punggung tangan kiri diletakkan di pinggang ataukoppel riem;e.

tangan kanan mengepal; danf.

pandangan mata tetap lurus ke depan.(2) Pelaksanaan sikap istirahat sebagaimana


dimaksudpada ayat (1) berlaku juga pada sikap istirahat paradekecuali pada huruf d,
punggung tangan kiri diletakkandi atas pinggang atau koppel riem.(3) Pelaksanaan
sikap istirahat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) yang dilanjutkan
denganperhatian maka pandangan mata dan kepaladipalingkan ke arah yang memberi
perhatian paling jauh 45 derajat.Pasal 13(1)

Pelaksanaan sikap istirahat biasa posisi duduk diatursebagai berikut:a.

kedua kaki dibuka selebar bahu kecuali bagiwanita TNI tumit dan lutut dirapatkan;b.

badan tidak kaku;c.

lengan dibengkokkan/ditekuk, diletakkan di ataspaha;d.

jari-jari tangan dibuka, punggung tanganmenghadap ke atas; dane.

pandangan mata lurus ke depan.(2) Pelaksanaan sikap istirahat posisi bersila diatur
sebagaiberikut:a.

kaki kiri berada di bawah kaki kanan kecuali bagiWanita TNI yang menggunakan rok,
kedua kakidilipat di bawah pinggul posisi kedua lututdirapatkan;b.

badan tidak kaku dan berat badan bertumpupada pinggul;


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 10 -
c.

kedua lengan dibengkokkan di depan badan, dankedua lengan bersandar di atas paha;d.

tangan kanan memegang pergelangan tangan kiridengan ibu jari dan jari telunjuk,
punggungkedua tangan menghadap ke atas; dane.

pandangan mata lurus ke depan.(3) Pelaksanaan sikap istirahat biasa


sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yang dilanjutkandengan perhatian
maka pandangan mata dan kepaladipalingkan ke arah yang memberi perhatian
paling jauh 45 derajat.Bagian KeduaLencang Kanan, Lencang Kiri dan Lencang
Depan:Pasal 14(1)

Pelaksanaan lencang kanan/kiri, setengah lenganlencang kanan/kiri dan lencang depan


diatur sebagaiberikut:a.

diawali saat pasukan dalam posisi sikapsempurna;b.

lencang kanan/kiri, setengah lengan lencangkanan/kiri dilaksanakan saat pasukan


dalamformasi bersaf; danc.

lencang depan dilaksanakan saat pasukan dalamformasi berbanjar.(2)

Aba-aba sebagai berikut:


a.

lencang kanan/kiri
“LENCANG KANAN/KIRI =GERAK “ dan TEGAK = GERAK
;
b.

setengah lengan lencang kanan/kiri


“SETENGAH
LENGAN LENCANG KANAN/KIRI = GERAK

dan
TEGAK = GERAK
; danc.

l
encang depan “
LENCANG DEPAN = GERAK
“dan
TEGAK = GERAK
Pasal 15Pelaksanaan lencang kanan dan atau lencang kiri diatursebagai berikut:a.
Setelah aba-aba pelaksanaan:1.

saf depan kecuali penjuru mengangkat lengankanan/kiri lurus ke samping bersamaan


denganmemalingkan kepala sehingga melihat dada orang yang berada di sebelah
kanan/kirinya;

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 11 -

2.
mengangkat lengan sebagaimana dimaksud padanomor 1 dilaksanakan melalui
belakangpunggung orang di sebelah kanan/kiri danbergeser ke kanan/ke kiri sampai
menyentuhbahu orang yang berada di sebelah kanan/kiri, jari-jari tangan
menggenggam, punggung tanganmenghadap ke atas;3.

penjuru kanan/kiri saf depan tidak berubahtempat;4.

untuk penjuru saf tengah dan belakangmelaksanakan lencang depan, setelah


lurusmenurunkan lengan tanpa menunggu aba-aba;5.

untuk saf tengah dan belakang kecuali penjurumemalingkan kepala sehingga melihat
dada orang yang berada di sebelah kanan/kirinya; dan6.

semua anggota pasukan meluruskan saf danbanjarnya.b. Setelah lurus, maka komandan
pasukan memberi aba-aba
“TEGAK = GERAK”
dan Semua anggota secaraserentak kembali ke sikap sempurna.Pasal 16Ketentuan
tentang lencang kanan/kiri sebagaimanadimaksud dalam pasal 15 berlaku juga dalam
pelaksanaansetengah lengan lencang kanan/kiri kecuali pada huruf anomor 1 dan nomor
2, melainkan tangan kanan/kiridiletakkan di pinggang (bertolak pinggang) dengan
sikumenyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahkanan/kirinya, pergelangan tangan
lurus, ibu jari di bagianbelakang dan empat jari lainnya rapat di bagian
depan.Pasal 17Pelaksanaan lencang depan sebagai berikut:a. Setelah aba-aba
pelaksanaan:1. banjar kanan kecuali penjuru mengangkat lengankanan lurus ke depan
ditambah 2 (dua) kepal, jari-jari tangan menggenggam, punggung tanganmenghadap ke
atas;2. untuk banjar tengah dan kiri saf terdepanmelaksanakan lencang
kanan/setengah lenganlencang kanan, setelah lurus menurunkan lengantanpa menunggu
aba-aba; dan3. semua anggota pasukan meluruskan banjar dansafnya.b. Setelah lurus,
maka komandan pasukan memberi aba-
aba “TEGAK = GERAK” dan
semua anggota secaraserentak kembali ke sikap sempurna.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 12 -

Bagian KetigaBerhitungPasal 18(1)

Berhitung dapat dilakukan dalam bentuk formasi bersafatau berbanjar.(2) Diawali


dari sikap sempurna berdiri.(3) Aba-
aba berhitung adalah “
HITUNG = MULAI

.
Pasal 19Pelaksanaan berhitung dalam formasi bersaf diatur sebagaiberikut:a.

setelah ada aba-aba peringatan

”HITUNG”
,
barisan yangberada di saf paling depan semua memalingkan kepalasecara serentak ke
arah kanan 45º, personel yangbertindak sebagai penjuru kanan tetap sikap
sempurna,untuk saf tengah dan belakang kepala tetap lurus kedepan;b.

aba-aba pelaksanaan

MULAI

hitungan pertama (satu)diawali dari penjuru kanan dengan kepala tidakdipalingkan;c.

untuk urutan kedua dan seterusnya bersamaan denganmenyebut hitungan dua dan
seterusnya, kepaladipalingkan ke arah semula (lurus ke depan); dand.

orang paling kiri belakang melaporkan jumlah


kekurangan atau “
LENGKAP”.
Pasal 20Pelaksanaan berhitung dalam bentuk formasi berbanjardiatur sebagai
berikut:a.

pada aba-aba pelaksanaan



MULAI
” hitungan pertama
(satu) diawali dari personel paling depan banjar kanandan berturut-turut ke
belakang menyebutkannomornya masing-masing dengan kepala tetap lurus kedepan; danb.

orang paling kiri belakang melaporkan jumlahkekurangan atau



LENGKAP
”.
Bagian KeempatPeriksa KerapihanPasal 21Periksa kerapihan dilaksanakan pasukan yang
dalam posisiberdiri dengan ketentuan sebagai berikut:a.

Diawali dari posisi istirahat.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 13 -

b.

Aba-aba dalam periksa kerapian:


1.

Periksa kerapian biasa “


PERIKSA KERAPIAN =
MULAI = SELESAI “.

2.

Periksa kerapian parade


“PARADE PERIKSA
KERAPI
AN = MULAI = SELESAI “.
Pasal 22(1) Pelaksanaan periksa kerapian biasa dilaksanakansebagai berikut:a.

saat aba-
aba “
PERIKSA KERAPIAN

pasukanmelaksanakan sikap sempurna;b.

saat aba-aba
“MULAI

pasukan membungkukkanbadan 90
0
dengan kaki lurus;c.

kedua tangan tergantung lurus ke bawah, kelima jari dibuka;d.

selanjutnya merapikan bagian bawah secaraberurutan;e.

dimulai dari kaki kiri dan kaki kanan bagian talisepatu;f.

dilanjutkan merapikan saku celana bagian lututsebelah kiri dan kanan (bila
menggunakan
PDL
);g.

berikutnya menarik ujung baju bagian bawahdepan;h.

menarik ujung baju bagian bawah belakang;i.

merapikan lidah/tutup saku dada bagian kiridan kanan; j.

merapikan kerah baju bagian kiri dan kanan.k.

membetulkan tutup kepala (topi/baret);l.

selanjutnya tangan kembali ke sikap sempurna;danm.

setelah ada aba-


aba “
SELESAI”
pasukan kembalike sikap istirahat.(2) Pelaksanaan periksa kerapian parade
dilaksanakansebagai berikut:a.

pada aba-aba peringatan melaksanakan sikapsempurna;b.

saat aba-
aba pelaksanaan “
MULAI”
;c.

badan dibungkukkan 90
0
, kaki lurus;d.

kedua telapak tangan membuka, kelima jari rapatdan tangan kanan menyilang di atas
punggungtangan kiri menepuk dari bagian bawah secaraberurutan;e.

dimulai dari menepuk kaki kiri dan kaki kananpada lipatan celana bagian bawah;f.

menepuk saku celana sebelah kiri dan kananbagian lutut;

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 14 -

g.
bersamaan badan ditegakkan, menarik ujungbaju bagian bawah depan;h.

menarik ujung baju bagian bawah belakang;i.

menepuk lidah/tutup saku dada bagian kiri dankanan; j.

menepuk kerah baju bagian kiri dan kanan;k.

membetulkan tutup kepala (topi/baret);l.

selanjutnya tangan kembali ke sikap sempurna;m.

setelah ada aba-aba


“SELESA
I

kembali ke sikapistirahat; dann.

tiap bagian yang ditepuk selalu diikuti pandanganmata.(3) Pada pelaksanaan


membetulkan tutup kepala topikedua tangan memegang pinggiran klep dengan ujung jari
dari samping ke depan bersamaan, sedangkanbaret kedua telapak tangan membuka,
kelima jari rapatdan tangan kanan menyilang di atas tangan kiri,diletakkan di atas
kepala dan diluncurkan sesuaikemiringan baret.Bagian KelimaBuka dan Tutup
BarisanPasal 23(1) Buka dan tutup barisan hanya dilaksanakan dalamformasi berbanjar
diawali dengan posisi pasukan sikapsempurna.(2) Aba-aba dalam buka dan tutup
barisan adalah:a. aba-aba buka barisan adalah

BUKA BARISAN =
JALAN”.

b. aba-aba tutup barisan adalah


“TUTUP BARISAN = JALAN”.

Pasal 24(1)

Pelaksanaan buka barisan diatur dengan ketentuan yaitu pada saat aba-aba
pelaksanaan
“JALAN”,
banjarkanan melangkah satu langkah ke kanan dan banjarkiri melangkah satu langkah
ke kiri, sedangkan banjartengah tetap di tempat.(2) Pelaksanaan tutup barisan
diatur dengan ketentuan yaitu pada saat pelaksanaan
“JALAN
”,
banjar kananmelangkah satu langkah ke kiri dan banjar kirimelangkah satu langkah ke
kanan, sedangkan banjartengah tetap di tempat.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 15 -

Bagian KeenamPerubahan ArahPasal 25(1) Gerakan perubahan arah terdiri atas:a.

hadap kanan dan hadap kiri;b.

hadap serong kanan dan hadap serong kiri; danc.

balik kanan.(2) Gerakan perubahan arah diawali dari posisi sikapsempurna.Pasal


26(1) Pelaksanaan kegiatan hadap kanan diatur sebagaiberikut:a.

aba-
aba “
HADAP KANAN = GERAK”.
b.

saat aba-aba pelaksanaan kaki kiri dimajukanmelintang di depan kaki kanan, lekukan
kaki kiriberada di ujung kaki kanan dengan jarak satukepalan tangan, berat badan
berpindah ke kakikanan, badan dan pandangan mata tetap lurus kedepan;c.

tumit kaki kanan dan badan diputar ke kanan90º dengan poros tumit kaki kanan; dand.

tumit kaki kiri dirapatkan kembali ke tumit kakikanan dengan tidak diangkat.(2)
Pelaksanaan kegiatan hadap kiri diatur sebagai berikut:a. aba-
aba “
HADAP KIRI = GERAK”.
b. saat aba-aba pelaksanaan kaki kanan dimajukanmelintang di depan kaki kiri,
lekukan kaki kananberada di ujung kaki kiri dengan jarak satukepalan tangan, berat
badan berpindah ke kakikiri, badan dan pandangan mata tetap lurus kedepan;c. tumit
kaki kiri dan badan diputar ke kiri 90ºdengan poros tumit kaki kiri; dand. tumit
kaki kanan dirapatkan kembali ke tumitkaki kiri dengan tidak diangkat.Pasal 27(1)
Pelaksanaan kegiatan hadap serong kanan diaturdengan ketentuan sebagai berikut:a.
aba-a
ba “HADAP SERONG KANAN = GERAK”;

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 16 -

b. pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dimajukansejajar dengan kaki kanan, berjarak
20 cm atauselebar bahu, posisi badan dan pandangan matatetap lurus ke depan;c. kaki
kanan dan badan diputar ke kanan 45ºdengan poros tumit kaki kanan; dand. tumit kaki
kiri dirapatkan ke tumit kaki kanandengan tidak diangkat.(2) Pelaksanaan kegiatan
hadap serong kiri diatur denganketentuan sebagai berikut:a.

aba-
aba “
HADAP SERONG KIRI = GERAK

b.

pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan dimajukansejajar dengan kaki kiri, berjarak 20
cm atauselebar bahu, posisi badan dan pandangan matatetap lurus ke depan;c.

kaki kiri dan badan diputar ke kiri 45º denganporos tumit kaki kiri; dand.

tumit kaki kanan dirapatkan ke tumit kaki kiridengan tidak diangkat.Pasal


28Pelaksanaan kegiatan balik kanan diatur dengan ketentuansebagai berikut:
a.

aba-aba
“BALIK KANAN = GERAK”;

b.

kaki kiri dimajukan melintang di depan kaki kanan,lekukan kaki kiri di ujung kaki
kanan membentuk
huruf ”T”
dengan jarak satu kepalan tangan, tumpuanberat badan berada di kaki kiri, posisi
badan danpandangan mata tetap lurus ke depan;c.

kaki kanan dan badan diputar ke kanan 180º denganporos tumit kaki kanan; dand.

tumit kaki kiri dirapatkan ke tumit kaki kanan tidakdiangkat.Bagian KetujuhBubar


JalanPasal 29Pelaksanaan kegiatan bubar jalan diatur dengan ketentuansebagai
berikut:a.

diawali dari posisi pasukan sikap sempurna denganformasi bersaf;b.

aba-
aba “
BUBAR = JALAN
”;
c.

pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit menyampaikanpenghormatan kepada komandan


secara bersama-sama (serentak);

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

- 17 -

d.

setelah dibalas kembali ke sikap sempurna kemudianmelakukan balik kanan;e.

setelah menghitung dua hitungan dalam hatiselanjutnya melaksanakan langkah pertama


sepertigerakan maju - jalan;f.

pasukan bubar menuju tempat masing-masing;g.

komandan balik kanan setelah pasukan bubar; danh.

pelaksanaan bubar jalan dilaksanakan mulai tingkatkelompok sampai tingkat


peleton.Bagian Kedelapan Jalan di tempatPasal 30(1) Jalan di tempat diawali dari
posisi berdiri sikapsempurna.(2) Aba-aba jalan di tempat adalah

JALAN DI TEMPAT =
GERAK”.

(3) Aba-
aba berhenti adalah “
HENTI =
GERAK”
.
Pasal 31(1) Pelaksanaan jalan di tempat diatur dengan ketentuan:a.

pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dan kanandiangkat secara bergantian dimulai
dari kaki kiri;b.
posisi paha dan badan membentuk sudut 90º(horizontal);c.

ujung kaki yang diangkat menuju ke bawah,ujung sepatu kaki yang diangkat tidak
lebih kedepan atau lebih ke belakang;d.

badan tegak pandangan mata lurus ke depan;dane.

lengan lurus dirapatkan pada badan dengan tidakdilenggangkan.(2) Pelaksanaan


berhenti dari jalan di tempat diaturdengan ketentuan:a.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kakikanan atau kaki kiri jatuh di tanah
kemudianditambah satu langkah;b.

selanjutnya kaki kanan atau kaki kiri dirapatkan;danc.

kembali kesikap sempurna.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 18 -

BAB IVGERAKAN BERJALAN ATAU BERLARI TANPA SENJATA


Bagian KesatuUmumPasal 32(1) Macam, panjang dan tempo langkah.a. Langkah biasa 60
cm/96 tiap menit.b. Langkah tegap 60 cm/96 tiap menit.c. Langkah perlahan 40 cm/30
tiap menit.d. Langkah ke samping 40 cm/70 tiap menit.e. Langkah ke belakang 40
cm/70 tiap menit.f. Langkah ke depan 60 cm/70 tiap menit.g. Langkah waktu lari 70
cm/166 tiap menit.(2) Untuk gerakan kelompok/pasukan dilaksanakan secaraserentak
bersama-sama.Pasal 33(1)

Gerakan maju jalan diawali dari sikap sempurnadengan aba-aba:



MAJU = JALAN
”.
(2)

Pelaksanaan maju jalan diatur dengan ketentuan:a.

kaki kiri dilangkahkan ke depan dengandihentakkan, lutut lurus, telapak kaki


diangkatsejajar dengan tanah setinggi 20 cm;b.

tangan kanan dilenggangkan lurus ke depanmembentuk sudut 90º sejajar dengan bahu,
jaritangan kanan menggenggam dengan punggungibu jari menghadap ke atas;c.

tangan kiri dilenggangkan ke belakang dengansudut 30º, jari tangan kiri menggenggam
denganpunggung ibu jari menghadap ke bawah;d.

kaki kanan dilangkahkan ke depan setelah kakikiri tepat pada posisinya, dengan
ayunan tanganke depan 45º ke belakang 30
°
; dane.

demikian seterusnya secara bergantian antarakaki kiri dan kaki kanan.Pasal 34(1)
Gerakan berhenti dari sikap berjalan/berlaridilaksanakan dengan Aba-
aba : “
HENTI = GERAK
”.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 19 -

(2) Pelaksanaan berhenti diatur dengan ketentuan:a.

aba-aba diberikan pada saat kaki kanan/kiri jatuh di tanah.b.

pada saat berjalan ditambah satu langkahsedangkan saat berlari ditambah tiga
langkahselanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan.c.

kembali ke sikap sempurna.Bagian KeduaGerakan Berjalan dan BerlariPasal 35Macam


gerakan berjalan dan berlari:a.

gerakan dari berhenti ke berjalan;b.

gerakan dari berhenti ke berlari;c.

gerakan dari berjalan ke berjalan;d.

gerakan berjalan ke berhenti;e.

gerakan dari berjalan ke berlari;f.

gerakan dari berlari ke berjalan; dang.

gerakan dari berlari ke berhenti.Paragraf 1Gerakan Dari Berhenti ke BerjalanPasal


36Gerakan dari berhenti ke berjalan terdiri dari:a. gerakan dari berhenti ke
langkah biasa;b. gerakan dari berhenti ke langkah tegap;c. gerakan dari berhenti ke
langkah perlahan;d. gerakan dari berhenti ke langkah ke samping;e. gerakan dari
berhenti ke langkah ke belakang; danf. gerakan dari berhenti ke langkah ke
depan.Pasal 37(1)

Gerakan dari berhenti ke langkah biasa dilaksanakandengan Aba-aba



MAJU = JALAN
”.
(2)

Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke langkah biasadiatur dengan ketentuan:a.

pasukan dalam sikap sempurna;


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 20 -

b.

langkah pertama kaki kiri dihentakkan, kakilurus, telapak kaki diangkat 20 cm,
bersamaanitu lengan kanan dilenggangkan lurus ke depanmembentuk sudut 90º sejajar
dengan bahu,punggung ibu jari menghadap ke atas, lengankiri dilenggangkan ke
belakang dengan sudut30º;c.

Langkah selanjutnya, kaki kanan dilangkahkanke depan, bersamaan dengan itu tangan
kiridilenggangkan lurus ke depan membentuk sudut45º, punggung ibu jari menghadap ke
atas,tangan kanan dilenggangkan ke belakang dengansudut 30º; dand.

Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf bdan c dilaksanakan secara bergantian


antara kakikanan dan kaki kiri.Pasal 38
(1)
Gerakan dari berhenti ke langkah tegap, dilaksanakandengan aba-aba

LANGKAH TEGAP MAJU = JALAN

.
(2)
Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke langkah tegap,diatur dengan ketentuan:a.

pasukan dalam sikap sempurna;b.

langkah pertama kaki kiri dihentakkan, lututlurus, telapak kaki diangkat 20 cm,
bersamaanitu lengan kanan dilenggangkan lurus ke depanmembentuk sudut 90º sejajar
dengan bahu,punggung ibu jari menghadap ke atas, lengankiri dilenggangkan ke
belakang dengan sudut30º; danc.

langkah selanjutnya dilakukan secara bergantian,kaki kanan dihentakkan, lutut


lurus, telapak kakidiangkat 20 cm, membentuk sudut 45º,bersamaan itu lengan kiri
dilenggangkan luruske depan membentuk sudut 90º sejajar denganbahu, punggung ibu
jari menghadap ke atas,lengan kiri dilenggangkan ke belakang dengansudut 30º.Pasal
39
(1)

Gerakan dari berhenti ke langkah perlahandilaksanakan dengan aba-aba



LANGKAH PERLAHANMAJU = JALAN
”.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 21 -

(2)

Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke langkah perlahandiatur dengan ketentuan:a.

pasukan dalam sikap sempurna;b.

kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kirimenapak di tanah segera disusul
dengan kakikanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri,
kemudian dilanjutkanditapakkan di depan kaki kiri;c.

kedua lengan tetap rapat di samping badan tidakmelenggang, apabila memegang benda,
tangandisesuaikan; dand.

langkah selanjutnya dilakukan secara bergantian.Pasal 40


(1)

Gerakan dari berhenti ke langkah ke sampingdilaksanakan dengan aba-aba:


”……
LANGKAH KEKANAN/KIRI = JALAN

(2)

Dikerjakan paling banyak empat langkah untuk satuaba-aba.(3)

Pelaksanaan Gerakan dari berhenti ke langkah kesamping diatur dengan ketentuan:a.

posisi dalam sikap sempurna;b.

pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiridilangkahkan ke samping kanan/kiri


sesuai jumlah langkah yang diperintahkan; danc.

selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kakikanan/kiri, kembali pada sikap


sempurna.Pasal 41
(1)

Gerakan dari berhenti ke langkah ke belakangdilaksanakan dengan aba-aba:


“……
LANGKAH KEBELAKANG = JALAN

.
(2)

Dikerjakan paling banyak empat langkah untuk satuaba-aba.(3)

Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke langkah kebelakang diatur dengan ketentuan:a.

posisi dalam sikap sempurna;b.

pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dilangkahkanke belakang bergantian dengan kaki
kanan sesuai jumlah langkah yang diperintahkan; danc.

lengan tidak melenggang dan sikap badan sepertidalam sikap sempurna.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 22 -

Pasal 42
(1)

Gerakan dari berhenti ke langkah ke depandilaksanakan dengan aba-aba:


“……
LANGKAH KEDEPAN = JALAN

.
(2)

Dikerjakan paling banyak empat langkah untuk satuaba-aba.(3)

Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke langkah ke depandiatur dengan ketentuan:a.

posisi dalam sikap sempurna;b.

pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiridilangkahkan ke depan bergantian dengan


kakikanan dengan dihentakkan sesuai jumlahlangkah yang diperintahkan; danc.

lengan tidak melenggang dan sikap badan sepertidalam sikap sempurna.Paragraf


2Gerakan dari Berhenti ke BerlariPasal 43(1)

Gerakan dari berhenti ke berlari dilaksanakan denganaba-aba



LARI MAJU = JALAN

.
(2)

Pelaksanaan gerakan dari berhenti ke berlari diaturdengan ketentuan:a.

posisi dalam sikap sempurna;b.

pada aba-aba peringatan, kedua tangandikepalkan dengan lemas dan diletakkan


dipinggang sebelah depan, punggung tanganmenghadap ke depan;c.

kedua siku sedikit ke belakang, badan agakdicondongkan ke depan; dand.

pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dihentakkanselanjutnya lari dengan sedikit


melayang dantelapak kaki diletakkan dengan ujung telapakkaki menapak terlebih
dahulu, serta lengandilenggangkan.Paragraf 3Gerakan dari Berjalan ke BerjalanPasal
44(1)

Pelaksanaan gerakan dari langkah biasa ke langkahtegap diatur dengan ketentuan:a.

aba-aba

LANGKAH TEGAP = JALAN

; danb.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kakikanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya


ditambahsatu langkah kemudian berjalan dengan langkahtegap.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 23 -

(2) Pelaksanaan gerakan dari langkah tegap ke langkahbiasa diatur dengan


ketentuan:a.

aba-aba

LANGKAH BIASA = JALAN

; danb.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kakikanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya


ditambahsatu langkah kemudian berjalan langkah biasadengan langkah pertama
dihentakkan.(3) Pelaksanaan gerakan dari langkah biasa ke langkahperlahan diatur
dengan ketentuan:a.

aba-aba

LANGKAH PERLAHAN = JALAN

; danb.
aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kakikanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya
ditambahsatu langkah kemudian berjalan dengan langkahperlahan.(4) Pelaksanaan
gerakan dari langkah perlahan ke langkahbiasa diatur dengan ketentuan:a.

aba-aba

LANGKAH BIASA = JALAN

; danb.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kakikanan/kiri di sebelah mata kaki


kiri/kananditambah satu langkah kemudian berjalandengan langkah biasa.(5)
Pelaksanaan gerakan dari langkah biasa ke langkahmerdeka diatur dengan ketentuan:
a.

aba-aba

LANGKAH MERDEKA = JALAN

;
b.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kakikanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya


ditambahsatu langkah kemudian berjalan dengan langkahmerdeka;c.

anggota berjalan bebas tanpa terikat denganketentuan baik panjang, macam, dan
tempolangkah;d.

pasukan diizinkan untuk berbicara, buka topi,dan menghapus keringat; dane.

langkah merdeka dilakukan pada saat menempuh jalan jauh atau berjalan di jalan yang
tidak rata,namun anggota harus tetap dalam barisan.(6) Pelaksanaan gerakan dari
langkah merdeka ke langkahbiasa diatur dengan ketentuan:
a.

aba-aba
“LANGKAH BIASA = JALAN”
;b.

Gerakan diawali dari langkah merdekaselanjutnya diberikan petunjuk


“SAMAKANLANGKAH”
;
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

- 24 -

c.

setelah langkah barisan sama, Komandanmemberikan aba-aba


“LANGKAH BIASA =

JALAN”
;
dand.

pasukan melaksanakan langkah biasa denganlangkah pertama dihentakkan.Paragraf


4Gerakan dari Berjalan ke BerhentiPasal 45(1)
Gerakan dari berjalan ke berhenti dilaksanakan denganaba-aba:

HENTI = GERAK

.
(2)

Pelaksanaan gerakan dari langkah biasa ke berhenti,diatur dengan ketentuan:a.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kakikanan/kiri jatuh di tanah ditambah


satu langkah;danb.

selanjutnya berhenti dan mengambil sikapsempurna.Pasal 46Pelaksanaan gerakan dari


langkah perlahan ke berhenti,diatur dengan ketentuan:a.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kakikanan/kiri di sebelah mata kaki


kiri/kanan ditambahsatu langkah; danb. selanjutnya berhenti dan mengambil sikap
sempurna.Paragraf 5Gerakan dari Berjalan ke BerlariPasal 47Pelaksanaan gerakan dari
langkah biasa ke berlari diaturdengan ketentuan:a.

aba-aba

LARI = JALAN“
;
b.

pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkandengan lemas dan diletakkan di


pinggang sebelahdepan, punggung tangan menghadap ke luar;c.

kedua siku ke belakang, badan agak dicondongkan kedepan; dand.

aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kakikanan/kiri jatuh ke tanah kemudian


ditambah 1 (satu)langkah selanjutnya berlari dengan langkah pertamadihentakkan.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN
Unduh untuk membaca bebas iklan.
IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN

Unduh untuk membaca bebas iklan.


IKLAN
Unduh untuk membaca bebas iklan.
Bagikan dokumen Ini
Bagikan atau Tanam Dokumen
Opsi Berbagi
Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baruBagikan di Twitter, terbuka di jendela
baruBagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baruBagikan dengan Email, membuka klien
emailSalin Tautan
Anda mungkin juga menyukai
PBB Nomor 58 Tahun 2018 (Tanpa Senjata)

Dokumen
61 halaman
PBB Nomor 58 Tahun 2018 (Tanpa Senjata)
Afkar Wikrama Mahasin
100% (2)
Peraturan Baru tentang Baris Berbaris Tentara Nasional Indonesia

Dokumen
45 halaman
Peraturan Baru tentang Baris Berbaris Tentara Nasional Indonesia
Andika Widiyanto Ramadhani
100% (2)
Perpang Tni No. 46 Th. 2014

Dokumen
133 halaman
Perpang Tni No. 46 Th. 2014
elbadr09
83% (6)
Majalah
Podcast
Partitur
Perpang No.58 Tahun 2018

Dokumen
1 halaman
Perpang No.58 Tahun 2018
Fachrul Gunawan
100% (7)
Naskah PPM TNI

Dokumen
42 halaman
Naskah PPM TNI
Firdhaus Maulana Lybaz
Belum ada peringkat
Untitled

Dokumen
40 halaman
Untitled
Armun Rakathoan
Belum ada peringkat
Perpang No 58 TTG PBB Compress

Dokumen
51 halaman
Perpang No 58 TTG PBB Compress
hakim mudin
100% (1)
1850498be0a445b89bcf574bab848bcb (1)

Dokumen
51 halaman
1850498be0a445b89bcf574bab848bcb (1)
pastamamuh1yk
Belum ada peringkat
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 46 Tahun 2014

Dokumen
38 halaman
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 46 Tahun 2014
Fahmy Mufty
Belum ada peringkat
Adek

Dokumen
52 halaman
Adek
Rahmad 24
Belum ada peringkat
Peraturan Baris Berbaris Tentara Nasional Indonesia

Dokumen
132 halaman
Peraturan Baris Berbaris Tentara Nasional Indonesia
achsan raider
Belum ada peringkat
Perpang TNI No.46 Tahun2014 Tentang PBB

Dokumen
126 halaman
Perpang TNI No.46 Tahun2014 Tentang PBB
Permata Hati Insani
Belum ada peringkat
Tampilkan lebih banyak
Menu Footer
Kembali ke atas
Tentang

Tentang Scribd
Everand: Ebook & Buku Audio
SlideShare
Media
Bergabunglah dengan tim kami!
Hubungi Kami
Undang teman
Scribd untuk perusahaan
Hukum

Syarat
Privasi
Hak Cipta

Preferensi Cookie
Jangan menjual atau membagikan informasi pribadi saya
Dukungan
Bantuan / Pertanyaan Umum
Aksesibilitas
Bantuan pembelian
AdChoices
Sosial

Instagram
Instagram
Twitter
Twitter
Facebook
Facebook
Pinterest
Pinterest
Dapatkan aplikasi gratis kami

Dokumen
Bahasa:
Bahasa Indonesia
Hak cipta © 2024 Scribd Inc."
https://id.scribd.com/document/424083009/Perpang-No-58-Ttg-Pbb#:~:text=Buka%20menu
%20navigasi,2024%20Scribd%20Inc.

Anda mungkin juga menyukai