Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen : SOP/TURI/III/127


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2022

Halaman : 1/4

drg. POEJI HARIANI


PUSKESMAS TURI 19701206 19903 2 004

1. Pengertian No. ICPC-2 : B80 Iron Deficiency Anaemia


No. ICD-10 : 280 Iron Deficiency Anemias
Tingkat Kemampuan 4A
Masalah Kesehatan
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan
masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di
seluruh dunia. Diperkirakan >30% penduduk dunia menderita anemia dan
sebagian besar di daerah tropis. Oleh karena itu anemia seringkali tidak
mendapat perhatian oleh para dokter di klinik.
2. Tujuan Semua pasien yang datang ke Puskesmas Turi mendapatkan pelayanan
yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Turi Nomor 188/007/SK/413.102.02/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, 2016.
5. Prosedur / Hasil Anamnesis (Subjective)
Langkah - Keluhan
Langkah Pasien datang ke dokter dengan keluhan:
1. Lemah
2. Lesu
3. Letih
4. Lelah
5. Penglihatan berkunang-kunang
6. Pusing
7. Telinga berdenging
8. Penurunan konsentrasi
9. Sesak nafas

Faktor Risiko
ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen : SOP/TURI/III/127


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2022

Halaman : 2/4

1. Ibu hamil
2. Remaja putri
3. Status gizi kurang
4. Faktor ekonomi kurang
5. Infeksi kronik
6. Vegetarian

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Gejala umum : Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa mulut,
telapak tangan, dan jaringan di bawah kuku.
2. Gejala anemia defisiensi besi
2.1. Disfagia
2.2. Atrofi papil lidah
2.3. Stomatitis angularis
2.4. Koilonikia

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), leukosit,
trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi),
MCV, MCH, MCHC, feses rutin, dan urin rutin.
2. Pemeriksaan Khusus (dilakukan di layanan sekunder) : Serum iron,
TIBC, saturasi transferin, dan feritin serum.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Anemia adalah suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh penyakit dasar
sehingga penting menentukan penyakit dasar yang menyebabkan anemia.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari kadar Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
1. Laki-laki: >13 g/dL
2. Perempuan: >12 g/dL
3. Perempuan hamil: >11 g/dL
Diagnosis Banding
ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen : SOP/TURI/III/127


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2022

Halaman : 3/4

1. Anemia defisiensi vitamin B12


2. Anemia aplastik
3. Anemia hemolitik
4. Anemia pada penyakit kronik

Komplikasi
1. Penyakit jantung anemia
2. Pada ibu hamil: BBLR dan IUFD
3. Pada anak: gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan anemia harus berdasarkan diagnosis definitif
yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosis dapat diberikan
sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg mengandung 66 mg besi elemental).
Rencana Tindak Lanjut
Untuk penegakan diagnosis definitif anemia defisiensi besi memerlukan
pemeriksaan laboratorium di layananan sekunder dan penatalaksanaan
selanjutnya dapat dilakukan di layanan tingkat pertama.
Konseling dan Edukasi
1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.
2. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa mual,
muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman.
3. Bila terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan
kesehatan.

Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter
di layanan tingkat pertama misalnya anemia aplastik, anemia
ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen : SOP/TURI/III/127


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2022

Halaman : 4/4

hemolitik dan anemia megaloblastik.


5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau distres
pernafasan) pasien segera dirujuk.

Peralatan
Pemeriksaan laboratorium sederhana (darah rutin, urin rutin, feses rutin).

Prognosis
Prognosis umumnya dubia ad bonam karena sangat tergantung pada
penyakit yang mendasarinya. Bila penyakit yang mendasarinya teratasi,
dengan nutrisi yang baik anemia defisiensi besi dapat teratasi.
6. Diagram Alir

Subjective

Objective

Assessment

Plan

7. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan di Puskesmas Turi


8. Rekaman
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai