Anda di halaman 1dari 1

Probolinggo, kota nan elok dihiasi insan candala bergelimang harsa.

Memiliki beribu
keunikan untuk dinikmati insan seperti kita. Probolinggo ialah "Nirwana Dunia". Setiap kali
mendengar namanya, pasti terlintas "keindahan, kebahagiaan dan ketenangan" di dalam
benak. Angin sepoi-sepoi dengan matahari yang menghiasi Bumantara, seakan tersenyum
melihat siapapun yang sedang memandangnya. Derai hujan yang begitu menenangkan hati,
mendekap insan dalam ketenangannya. Menikmati senja sembari duduk di tepi pantai
memandangi Sang surya membuat siapapun yang memandangnya akan menyadari
indahnya berkat dari Tuhan. Itu karena pesonanya yang pancarona menggambarkan
keunikan dan keindahan dari berbagai pelosok. Terus menerus memberikan sensasi yang
memikat hati.

Bromo ialah salah satu Pancaronanya. Ancala yang diselimuti oleh asap putih dengan
ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut. Dahayunya seperti memancarkan keindahan
yang abadi. Senja dan Fajar terlihat sempurna ketika dilihat dari puncaknya. Desir angin
terasa menggelitiki tubuh, memberikan kesejukan yang luar biasa. Hamparan laut pasir yang
terbentang luas semakin melengkapi pesona Gunung Bromo milik Probolinggo ini. Bromo
Sang Nirmala selalu dipuja tersimpan di kalbu. Bromo bukan hanya menjadi tempat wisata,
tetapi juga menjadi tempat digelarnya ritual keagamaan umat hindu. Salah satunya adalah
Yadnya Kasada

"KASADA" merupakan salah satu budaya dengan keunikan yang tertuang di dalamnya.
Sebuah tradisi dari warga lokal yang meninggikan pesan moral untuk menghargai hal atau
bahkan sesuatu yang sudah tidak berwujud lagi. Kasada sendiri merupakan sebuah upacara
persembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang di gelar setiap
bulan kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional hindu tengger. Upacara ini
digelar di pura luhur poten, tepat di kaki gunung Bromo pada tengah malam hingga dini hari.

Anda mungkin juga menyukai