Anda di halaman 1dari 2

Gunung Bromo

Gunung Bromo merupakan gunung api yang masih aktif dan hal ini yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas
permukaan laut yang berada dalam empat Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan
Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera
atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo merupakan kerucut
gunung api yang aktif yang paling muda paska pembentukan Kaldera Lautan Pasir dari
Kompleks Gunung Tengger. Kerucut ini tercatat sebagai salah satu gunung api yang sering
mengalami erupsi dari 129 gunung api aktif di Indonesia. Tenggang waktu antara satu erupsi
dengan erupsi lainnya terjadi kurang lebih satu tahun sampai dengan 16 tahun sejak pertama
kali tercatat tahun 1804. Pada waktu sebelum tahun tersebut bukannya gunung api ini tidak
pernah mengalami erupsi, tetapi pencatatan erupsinya baru dimulai pada 1804 oleh Belanda.

Rombongan peserta KKL UIN Walisongo tiba di Sukapura pada hari Jum’at, 25 Februari
pukul 23.30 WIB. Para mahasiswa beserta dosen pembimbing bersiap-siap untuk naik ke
Penanjakan 1 Bromo guna melakukan tadabbur alam. Sekitar pukul 02.00 WIB pagi,
rombongan peserta KKL UIN Walisongo dengan menaiki mobil Jeep yang masing-masing
diisi oleh 6 orang menuju ke Penanjakan 1 Bromo. Terdapat sekitar 25 mobil Jeep yang
disewa untuk seluruh peserta KKL. Semuanya menikmati perjalanan yang cukup terjal dan
berkelok-kelok, sehingga beberapa mahasiswa mengalami mabok perjalanan. Selanjutnya,
pukul 03.30 WIB kami disambut dengan suasana udara yang sangat dingin sehingga
menjadikan para mahasiswa dan dosen mampir ke kedai-kedai sekitaran Penanjakan 1 Bromo
untuk menghangatkan diri seienak sambil menunggu waktu shalat Subuh.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter
(utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat) sedangkan daerah bahayanya berupa
lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Puncak Gunung Bromo yang
luasnya 10 km merupakan perpaduan antara lembah dan ngarai dengan panorama yang
menajukbkan bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 50 km. Kawah Gunung Bromo
berada dibagian utara berketinggian 2.392 m diatas permukaan laut yang masih aktif dan
setiap saat mengeluarkan kepulan asap ke udara. Suhu rata-rata di Gunung Bromo antara 3-17
derajat Celcius. Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang dipisahkan oleh lembah dan
ngarai, danau-danau kecil yang membentang di kaki Gunung Semeru yang dirimbuni hutan
dan pepohonan. Selain itu para wisatawan yang berkunjung ke Bromo biasanya juga ingin
menikmati pemandangan spektakular matahari terbit. Bukit Pananjakan merupakan titik
tertinggi di Bromo-Tengger sehingga menjadi tempat paling tepat untuk melihat sunrise. Dari
Pananjakan ini sunrise memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Selain itu
pengunjung akan menjumpai sebuah Pura yang sampai saat ini masih digunakan oleh suku
Tengger untuk beribadah. Pemandangan ini terlihat sangat jelas dari arah utara ketika
berkendaraan antara Pasuruan ke Probolinggo atau sebaliknya, pengunjung juga dapat
menyaksikan dari dekat kegiatan bercocok tanam kentang, wortel dan kubis yang dilakukan
oleh masyarakat di tebing-tebing bukit yang curam. Untuk menikmati seluruh keindahan
yang ada di Bromo, setiap perjalanan sebaiknya menggunakan mobil jeep karena medannya
yang terjal dan jurang di sebelah kanan kiri jalan. Sampai di Lembah Gunung Bromo
pengunjung bisa memilih berjalan kaki atau menaiki kuda untuk menuju ke puncak Kawah
Bromo.

Dengan berkunjung ke Gunung Bromo dapat dipetik sebuah makna akan kekuasaan Sang
Pencipta. Keindahan Gunung Bromo yang mampu memanjakan mata bahkan menyejukkan
jiwa adalah salah satu bukti bahwa kita sebagai manusia yang diutus sebagai Khalifah Fil Ard
harus bisa menjaganya. Seperti yang tertera di dalam Al-Qur’an bahwa gunung merupakan
pasak bumi agar bumi tetap kokoh.

)٧(‫ال َأوتَا دَا‬


َ َ‫َو ْال ِجب‬

Tafsir : Dan bukankah kami telah pancangkan gunung-gunung sebagai pasak supaya bumi
tidak bergoncang sehingga manusia dapat hidup tenang di atasnya?

Anda mungkin juga menyukai