Anda di halaman 1dari 50

IMPLIKASI HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR DAN

KONSEP DASAR BIMBINGAN, KONSELING DI


SEKOLAH SEKOLAH DASAR

MAKALAH
PENDIDIKAN ANAK DI SD

DISUSUN OLEH :

MARRIZAH HASIBUAN (856609061)


NOVITA DWI RAHMAWATI (856791687)
IMAM SYAMSURI DAULAY (856606263)
MASHANDA PUTRI MAHARANI (856791472)
NIKEN TRI SALSABILA (856793673)

UNIVERSITAS TERBUKA
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami
dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya
tidak
akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini
dengan baik Makalah ini saya
beri judul “E

ii
learning Pada Masa Pandemi
Covid-19” Shalawat serta
salam semoga terlimpah
curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya
di akhirat nanti..
Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia dari
Dosen
pengampu mata kuliah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan
iii
wawasan bagi saya sebagai
penulis dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam
hal upaya
mengembangkan sistem E
learning di masa pandemi.
Saya selaku penulis tidak
lupa untuk mengucapkan
terima kasih kepada
Bapak/Ibu selaku
Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia. Tidak lupa bagi
pihak-pihak lain yang telah
mendukung

iv
penulisan makalah ini saya
juga mengucapkan terima
kasih.
Terakhir, saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari
itu
saya membutuhkan kritik
dan saran yang bisa
membangun kemampuan
saya, agar
kedepannya bisa menulis
makalah dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat

v
bagi para pembaca, dan bagi
saya khususnya sebagai
penulis
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami
dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya
tidak
akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini

vi
dengan baik Makalah ini saya
beri judul “E
learning Pada Masa Pandemi
Covid-19” Shalawat serta
salam semoga terlimpah
curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya
di akhirat nanti..
Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia dari
Dosen

vii
pengampu mata kuliah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai
penulis dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam
hal upaya
mengembangkan sistem E
learning di masa pandemi.
Saya selaku penulis tidak
lupa untuk mengucapkan
terima kasih kepada
Bapak/Ibu selaku
Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia. Tidak lupa bagi

viii
pihak-pihak lain yang telah
mendukung
penulisan makalah ini saya
juga mengucapkan terima
kasih.
Terakhir, saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari
itu
saya membutuhkan kritik
dan saran yang bisa
membangun kemampuan
saya, agar
kedepannya bisa menulis
makalah dengan lebih baik

ix
lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi
saya khususnya sebagai
penulis
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami
dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya
tidak

x
akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini
dengan baik Makalah ini saya
beri judul “E
learning Pada Masa Pandemi
Covid-19” Shalawat serta
salam semoga terlimpah
curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya
di akhirat nanti..
Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi

xi
tugas Bahasa Indonesia dari
Dosen
pengampu mata kuliah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai
penulis dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam
hal upaya
mengembangkan sistem E
learning di masa pandemi.
Saya selaku penulis tidak
lupa untuk mengucapkan
terima kasih kepada
Bapak/Ibu selaku

xii
Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia. Tidak lupa bagi
pihak-pihak lain yang telah
mendukung
penulisan makalah ini saya
juga mengucapkan terima
kasih.
Terakhir, saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari
itu
saya membutuhkan kritik
dan saran yang bisa
membangun kemampuan
saya, agar

xiii
kedepannya bisa menulis
makalah dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi
saya khususnya sebagai
penulis
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik Makalah ini kami beri
judul “Implikasi Hak Anak di Sekolah Dasar dan Konsep Dasar Bimbingan, Konseling di
Sekolah Dasar” Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti..
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Pendidikan Anak di
SD dari Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan tambahan wawasan bagi kita sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Khususnya dalam hal mengimplikasikan hak-hak anak di sekolah dasar dan konsep dasar
bimbingan, konseling di sekolah dasar.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Anak di SD. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang
telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami,
agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis

xiv
Prabumulih, 28 Mei 2023

Penulis

xv
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENAHULUAN........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 2
C. TUJUAN PENELITIAN............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 4
A. PENGERTIAN .......................................................................................................... 4
1. KURIKULER ...................................................................................................... 4
2. KOKURIKULER ................................................................................................ 4
3. EKSTRAKURIKULER ...................................................................................... 5
4. BIMBINGAN KONSELING SEKO;AH DASAR.............................................. 6
B. TUJUAN .................................................................................................................. 8
1. KEGIATAN KURIKULER ................................................................................ 8
2. KEGIATAN KOKURIKULER .......................................................................... 8
3. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ................................................................ 8
4. BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DASAR............................................ 8
C. PELAKSANAAN HAK ANAK ............................................................................... 10
1. RENCANA BAPPENAS MENGENAI WAJIB PENDIDIKAN DASAR
TAHUN ...............................................................................................................10
2. LANDASAN ....................................................................................................... 11
3. TUJUAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA
MENENGAH ..................................................................................................... 12
D. KARAKTERISTIK BIMBINGAN SEKOLAH DASAR ........................................ 13
E. PERAN DALAM BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DASAR.....................14
F. CONTOH – CONTOH PELANGGARAN HAK ANAK DI SD ............................ 15
1. FAKTOR PENYEBAB BAPPENAS ................................................................. 15
2. TATA CARA PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM
PENDIDIKAN .................................................................................................... 15
xvi
3. PIHAK – PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB DEMI TERCAPAINYA
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG DAPAT MELINDUNGI
ANAK.................................................................................................................. 15

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 17


A. KESIMPULAN.......................................................................................................... 17
B. SARAN...................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 20

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Implikasi hak anak disekolah dasar adalah pentingnya memastikan bahwa hak
anak dihormati dan dipenuhi selama masa pendidikan mereka. Anak-anak memiliki
hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas sesuai dengan usia dan
kebutuhan mereka. Implikasi dari pemenuhan hak anak di sekolah dasar dapat
memiliki dampak positif yang luas.
Hak anak merupakan prinsip fundamental yang mengakui bahwa setiap anak
memiliki hak-hak yang harus dihormati, dilindungi dan dipenuhi untuk menjamin
pertumbuhan, perkembangan dan kesejahteraannya. Hak anak juga berlaku di
lingkungan pendidikan, termasuk disekolah dasar. Implikasi hak anak di sekolah dasar
mencakup berbagai aspek yang berpengaruh pada kualitas pendidikan, perlindungan
dan partisipasi anak dalam kehidupan sekolah. Latar belakang ini sangat penting
untuk dipahami agar dapat memastikan bahwa hak-hak anak dihormati dan dipenuhi
dengan baik di lingkungan pendidikan.Hak anak di sekolah dasar yang tersirat
mengacu pada hak-hak yang melekat pada setiap anak yang bersekolah ditingkat
dasar. Hak-hak ini diakui secara universal dan bertujuan untuk melindungi dan
mempromosikan kesejahteraan dan perkembangan anak. Hak-hak anak di sekolah
dasar berdasarkan prinsip-prinsip yang tercantum dalam konvensi hak anak yang
disepakati oleh perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 1989.
Pelayanan bimbingan dan konseling sangat populer dikenal oleh masyarakat
sekarang, Khususnya di sekolah. Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari
program bimbingan dan konseling di sekolah. Para siswa yang berbakat memerlukan
bimbingan untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
sehingga dapat menjadi pribadi yang unggul secara akademis dan akhlak. Ada juga
siswa yang membutuhkan bimbingan konseling karena banyak menghadapi problema
yang dapat mengganggu dan mempengaruhi eksistensi dalam proses belajarnya.
Kemudian pelanggaran terhadap peraturan di sekolah juga memerlukan konseling
agar sikap pelanggaran terhadap peraturan sekolah bisa dikurangi sehingga terbentuk
disiplin siswa yang lebih tinggi.Pengertian bimbingan konseling dan perkembangan
zaman saat ini yang berkembang sangat pesat menimbulkan perubahan-perubahan dan
kemajuan-kemajuan dalam berbagai lingkungan dan aspek terutama di lingkungan
1
sekolah. Dalam hal tersebut sekolah harus mampu membantu murid-muridnya dalam
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi baik di lingkungan sekolah maupun
lingkungan keluarga. Menurut W.S. Winkel (1991:34), Konseling merupakan serapan
dari kata counselling, Yang dikaitkan dengan kata counsel, Yang berarti nasehat (to
obtine counsel), anjuran (to give counsel) atau pembicaraan (to take counsel). Secara
etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu consilium yang berarti
dengan dan bersama yang dirangkai menerima atau memahami. Jadi bisa ditarik
kesimpulan bahwa pengertian bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik agar dapat Mandiri dan berkembang melalui jenis layanan dan
kegiatan pendukung. Bimbingan konseling merupakan unit yang seharusnya ada di
setiap lembaga pendidikan kita mulai dari pendidikan terendah sampai pendidikan
tertinggi. Karena upaya mengantarkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya tidak
cukup hanya ditangan guru dan orang tua akan tetapi membutuhkan peran dari
berbagai pihak. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia yang
bermutu adalah pendidikan yang bermutu juga. Pendidikan yang bermutu tidak hanya
menyangkut aspek akademis tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi
sosial serta kematangan intelektual.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang penjelasan mengenai implikasi hak
anak di sekolah dasar dan konsep dasar bimbingan, konseling di sekolah dasar lebih
mandalam, sehingga membuat kita memahami dampak yang muncul akibat dan
pengakuan anak di sekolah dasar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja hak anak yang diakui dan dilindungi di sekolah dasar?
2. Bagaimana penerapan hak-hak tersebut mempengaruhi pengalaman belajar anak
di sekolah dasar?
3. Bagaimana hak-hak anak di sekolah dasar mempengaruhi keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak?
4. Bagaimana konsep dasar bimbingan dan konseling yang diterapkan di sekolah
dasar?
5. Apa saja peran dan tanggungjawab konselor dalam konteks sekolah dasar?
6. Apa saja tujuan yang ingin di capai melalui bimbingan dan konseling di sekolah
dasar?

2
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui apa saja hak anak yang diakui dan dilindungi di sekolah dasar!
2. Untuk Mengetahui bagaimana penerapan hak-hak tersebut mempengaruhi
pengalaman belajar anak di sekolah dasar!
3. Untuk Mengetahui bagaimana hak-hak anak di sekolah dasar mempengaruhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak!
4. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar bimbingan dan konseling yang
diterapkan di sekolah dasar!
5. Untuk mengetahui apa saja peran dan tanggung jawab seorang konselor dalam
konteks sekolah dasar!
6. Untuk mengetahui apa saja tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan dan
konseling di sekolah dasar!

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN E
LEARNING
E-learning tersusun dari dua
bagian, yaitu 'e' yang
merupakan singkatan dari
'electronica' dan
'learning' yang berarti
'pembelajaran'. Jadi e-
learning berarti pembelajaran
dengan
menggunakan jasa bantuan
perangkat elektronika. Jadi
dalam pelaksanaannya, e-
learning

4
menggunakan jasa audio,
video atau perangkat
komputer atau kombinasi
dari ketiganya 9.
Dengan kata lain e-learning
adalah pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya
didukung oleh
jasa teknologi seperti
telepon, audio, videotape,
transmisi satelite atau
komputer.(Tafiardi,
2005).
Sejalan dengan itu, Onno W.
Purbo (dalam Amin, 2004)

5
menjelaskan bahwa istilah "e"
dalam
e-learning adalah segala
teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-
usaha
pengajaran lewat teknologi
elektronik internet. Internet,
satelit, tape audio/video, tv
interaktif,
dan CD-ROM adalah
sebagian dari media
elektronik yang digunakan.
Pengajaran boleh
disampaikan pada waktu
yang sama (synchronously)
6
ataupun pada waktu yang
berbeda
(asynchronously).
Secara sederhana e-learning
merupakan kegiatan
pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan
(internet, LAN, WAN) sebagai
metode penyampaian,
interaksi, dan fasilitas yang
didukung
oleh berbagai bentuk layanan
belajar lainnya. Selain itu, ada
yang menjabarkan pengertian
e-

7
learning lebih luas lagi.
Sebenarnya materi e-learning
tidak harus di distribusikan
secara on-
line baik melalui jaringan lokal
maupun intemet. Interaksi
dengan menggunakan
internetpun
bisa dijalankan secara on-line
dan real-time ataupun recara
off- line atau archieved.
Distribusi
secara offline menggunakan
media CD/DVD pun termasuk
pola e-learning.

8
Dalam hal ini aplikasi dan
materi belajar di
kembangkan sesuai
kebutuhan dan di
distribusikan melalui media
CD/DVD, selanjutnya
pembelajar dapat
memanfatkan CD/DVD
tersebut dan belajar di tempat
dimana dia berada
(Lukmana,2006).
A. PENGERTIAN
1. KURIKULER
Menurut kamus bahasa Indonesia, kurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan kurikulum. Kegiatan kurikuler banyak berkaitandengan kegiatan pembelajaran
di sekolah bahkan di kelas. Kurikuler dalam pendidikan anak di SD merujuk pada
segala hal yang terkait dengan kurikulum resmi atau rencana pembeljaran yang telah
ditetapkan oleh otoritas pendidikan setempat. Kurikulum SD biasanya mencakup
berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA (ilmu pengetahuan
alam), IPS (ilmu pengetahuan social), seni, olahraga dan bahasa asing (biasanya
bahasa inggris).
Kurikulum ini dirancang untuk memberikan landasan pengetahuan dan
keterampilan dasar kepada anak-anak dalam usia SD. Tujuannya adalah membantu
9
mereka memperoleh pengetahuan dasar akademik serta mengembangkan
keterampilan, pemahaman dan kemampuan social yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam pengertian kurikuler, pendidikan anak di SD meliputi serangkaian
kegiatan belajar-mengajar, seperti pengajaran di kelas, tugas rumah, ujian dan
kegiatan ekstrakurikuler yang relevan dengan materi pembeljaran. Kurikulum ini
biasanya diatur oleh pemerintah atau otoritas pendidikan setempat dan seringkali
mencerminkan standar nasional atau daerah untuk dasar pendidikan. Namun, penting
untuk diingat bahwa pendidikan anak di SD tidak hanya terbatas pada aspek kurikuler.
Ada juga aspek ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang penting dalam pengembangan
holistik siswa. Aktivitas di luar jam pelajaran yang melibatkan kegiatan seperti seni,
olahraga, klub, organisasi dan proyek-proyek khusus juga berperan dalam pengalaman
pendidikan anak di SD.

2. KOKURIKULER
Sementara kokurikuler merupakan rangkaian kegiatan kesiswaan yang berada
dalam sekolah. Kegiatan kokurikuler selain menunjang kegiatan kurikuler juga
dilakukan di saat anak berada dalam lingkungan sekolah atau berada dalam kelas,
khususnya di saat pelajaran berlangsung. Kegiatan ini dapat merupakan perluasan dari
kegiatan belajar.
Kokurikuler dalam pendidikan anak di SD mengacu pada kegiatan atau program
yang di lakukan diluar kurikulum utama, tetapi masih terkait dengan pendidikan dan
pengembangan siswa. Aktivitas kokurikuler dirancang untuk melengkapo
pembeljaran akademik dan membantu siswa mengembangkan keterampilan, minat
dan bakat mereka diluar ruang kelas. Kegiatan kokurikuler di SD dapat mencakup
berbagai bidang, seperti olahraga, seni, music, bahasa, drama, debat, klun sastra,
ekstrakurikuler ilmiah dan lain sebagainya. Tujuan dari kegiatan kokurikuler ini
adalah memperluas wawasan siswa, memperkuat keterampilan social,
mempromosikan kreativitas dan mengembangkan kepribadian yang seimbang.
Partisipasi dalam kegiatan kokurikuler juga dapat membantu meningkatkan
motivasi siswa, membangun kepercayaan diri, meningkatkan kerjasama tim,
mengasah keterampilan kepemimpinan dan menghilangkan nilai-nilai penting seperti
disiplin tanggung jawa, ketekunan dan rasa saling mnghargai. Dalam konteks
pendidikan di SD, kegiatan kokurikuler biasanya diselenggarakan diluar jam pelajaran
tetap, seperti pada waktu istirahat, setelah jam pelajaran atau pada hari-hari tertentu
10
setelah sekolah. Sekolah biasalah menyediakan berbagai pilihan kegiatan kokurikuler
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, sehingga mereka dapat memilih
kegiatan yang paling menarik bagi mereka.
Penting untuk di catat bahwa kegiatan kokurikuler seharusnya tidak mengganggu
proses pembelajaran utama atau mengorbankan waktu yang seharusnya digunakan
untuk pelajaran inti. Sebaliknya, kegiatan kokurikuler seharusnya melengkapi
pengalaman siswa pendidikan, memberikan kesempatan untuk belajar di luar kelas
dan melatih pengembangan keterampilan dan bakat individu.

3. EKSTRAKURIKULER
Dalam kurikulum pendidikan dasar (1993) disebutkan bahwa
kegiatanekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran
yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan yang berhubungan
dengan program kurikuler. Kegiatan ini juga membantu perkembangan siswa sesuai
kebutuhan potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang diselenggarakan
oleh pendidik atau tenaga pendidik yang berkemampuan dan berwenang di sekolah.
Ekstrakurikuler dalam pendidikan anak di sekolah dasar merujuk pada kegiatan
atau program diluar kurikulum yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
tambahan kepada siswa. Ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan setelah jam sekolah
atau diluar jam pembeljaran inti. Pengertian ekstrakurikuler dapat meliputi berbagai
kegiatan, seperti olahraga, senin dan budaya, sains, teknologi, bahasa, lingkungan atau
kegiatan social. Tujuan dari ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan potensi
dan minat siswa diluar mata pelajaran akademik, serta memperluas wawasan dan
keterampilan mereka. Melalui ekstrakurikuler, siswa dapat mengembangkan
kemampuan kepemimpinan, kerjasama tim, kreativitas, tanggung jawab dan berbagai
keterampilan lainnya. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membantu siswa
menemukan minat dan bakat yang mungkin tidak tergali dlaam pembeljaran klasikal.
Dalam konteks SD, beberapa contoh kegiatan ekstrakurikuler yang umum adalah
klub olahrga, seperti sepak bola, keranjang atau bulu tangkis, klub seni seperti, tari
atau lukisan, kelompok music, kelompok teater, klub bahasa inggris dan kegiatan
lingkungan seperti kebun sekolah atau selubung pohon. Penting untuk dicata bahwa
ekstrakurikuler bukanlah bagian dari kurikulum inti yang harus diikuti oleh semua
siswa. Siswa biasanya memiliki kebebasan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler
11
sesuai minat dan bakat mereka sendiri. Ekstrakurikuler dapat menjadi peluang yang
berharga bagi siswa untuk mengembangkan diri, mengeksplorasi minat mereka, dan
mengembangkan keterampilan dalam kehidupan mereka diluar sekolah.

4. BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DASAR


Bimbingan dan konseling pada dasarnya merupakan satu kesatuan
kata.Bimbingan konseling di skeolah dasar mempunyai peran yang sangat penting
dalam membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan secara
bahasa berasal dari bahasa Inggris “guidance” atau “guide” yang mempunyai arti
mengarahkan, memadu, mengelola dan menyetir. Secara istilah kata bimbingan
banyak didefinisikan oleh para ahli, diantaranya:
a. Menurut Hanan (2017: 63) mengartikan bahwa bimbingan adalah suatu bentuk
bantuan dari orang yang mempunyai keahlian kepada individu secara runtut dan
berkelanjutan dengan tujuan untuk membantu individu tersebut dapat memahami
dirinya dan lingkungannya dan membantu mengembangkan potensi dalam diri
individu tersebut secara optimal.
b. Menurut Djumhur dan Surya dalam (Lestari, 2020:1) menyatakan bahwa
bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan secara terus
berkesinambungan dan berkelanjutan kepada individu untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya agar mampu mencapai kemampuan dalam dirinya.
c. Menurut Yusuf dan Nuruhsan dalam (Lestari, 2020:2) menjelaskan bahwa
bimingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan identic dengan
pemberian bantuan kepada individu yang sedang berkembang untuk menggali
potensi yang dimiliki individu tersebut.
d. Menurut Budiarti (2017: 11) menyatakan bahwa bimbingan merupakan salah satu
bagian dari system pendidikan yang mempunyai system dan organisasinya sendiri
atau bimbingan mempunyai karakteristik yang khas.

Berdasarkan beberapa definisi bimbingan dari para ahli dapat disimpulkan bahwa
istilah bimbingan dengan suatu proses pendampingan atau pengarahan oleh orang
yang ahli dalam bidang tersebut kepada para individu yang sedang dalam
permasalahan maupun ingin menemukan atau mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara berkesinambungan. Istilah bimbingan sering dirangkaikan dnegan
istilah konseling. Konseling atau “counseling” berasal dari bahasa latin “cobsilium”
12
yang berarti “dengan” atau “menerima atau memahami”. Sedangkan dalam bahasa
Anglo Saxon konseling berasal dari kata “sellan” yang berarti “menyerahkan atau
menyampaikan”. Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk
mengungkapkan kebutuhan, motivasi, atau potensi dari individu sebagai konseling.
Istilah konseling dalam KBBI berarti pemberian bantuan dari konselor untuk
konseling guna meningkatkan kemampuan dirinya dlaam mengatasi permasalahan.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lestari (2020; 3) konseling
merupakan suatu wawancara untuk menggali informasi dari konseli guna bantuan
terhadapnya. Jadi, dapat diartikan bahwa bimbingan konseling disekolah dasar
merupakan proses pemberian bantuan dan pengarahan yang diberikan konselor
kepada konseli secara tatap muka melalui proses wawancara untuk membantu
menemukan potensinya dan menyesuaikan dengan lingkungannya agar dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik atau konseli tersebut dalam
tingkat sekolah dasar.

B. TUJUAN
1. KEGIATAN KURIKULER
Secara rasional tujuan kurikuler adalah rumusan kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki peserta didik setelah mereka menyelesaikan atau menempuh
bidang studi atau mata pelajaran tersebut.

2. KEGIATAN KOKURIKULER
Ada beberapa tujuan kegiatan kokurikuler, diantaranya adalah:
a. Kegiatan kokurikuler dipakai penunjang dari praktik program intrakurikurel
dengan acuan utama peserta didik bisa mendalami materi yang sudah
diperoleh. Peserta didik juga bisa belajar bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas.
b. Kegiatan kokurikuler diharapkan bisa membantu peserta didik agar lebih
mudak memahami dan belajar tentang materi yang akan atau sudah dibahas.

3. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
13
Ada beberapa tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya adalah :
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi
bakat, minat dan kreativitas.
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah
sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari pengaruh
negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
c. Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan sesuai
bakat dan minat.
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia,
demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat mandiri.

4. BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DASAR


Tujuan bimbingan konseling dasar adalah tercapainya pengembangkan peserta
didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif. Bimbingan
konsleing di skeolah dasar sebagai layanan pendamping yang berupa untuk
mengarahkan dan mengawal perkembangan peserta didik menuju perubahan
positif dan memperkuat fungsi-fungsi pendidikan. Menurut Budiarti (2017:16-20)
menyatakan bahwa secara khusus layanan bimbingan konseling bertujuan untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dalam aspek
pribadi, social, belajar dan karakter.

a. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek pribadi dan social.


Aspek social dan pribadi menjadi perhatian dalam bimbingan dan konseling
karena sering kali menjadi sumber permasalahan yang dialami peserta didik.
Tujuan yang hendak dicapai pada aspek ini adlaah peserta didik:
1. Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan dalam kehidupannya.
2. Memiliki toleransi terhadap umat beragama lain, saling menghormati serta
memelihara hak dan kewajiban masing-masing serta tidak melecehkan
martabat dan harga dirinya dan orang lain.
3. Memiliki pemahaman diri secara objektif dan kontruktif terkait dnegan
keunggulan dan kelamahan dirinya.
4. Memiliki sikap positif serta menghargai diri sendiri dan orang lain.
14
5. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat, positif, efektif.
6. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik internal maupun
eksternal.

b. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek belajar.


Mempunyai tujuan khusus antara lain, agar peserta didik:
1. Memiliki sikap kebiasaan belajar positif, seperti menumbuhkan kebiasaan
membaca, menumbuhkan keingintahuan peserta didik, disiplin dalam
belajar, aktif dan memperhatikan guru di kelas serta mengikuti semua
pelajaran yang telah diprogramkan.
2. Memiliki motivasi tinggi untuk belajar sepanjang hayat
3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
4. Memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan dan perencanaan
pendidikan, berusaha memperoleh informasi dalam rangka
mengembangkan wawasan.
5. Memiliki kesiapan emntal dan kemampuan untuk menghadapi tujuan.

c. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek karier


Tujuan khusus bimbingan konseling dalam mengembangkan aspek karier
peserta didik, antara lain peserta didik :
1. Memiliki pemahaman (kemampuan dan minat) yang terkait dengan
bidang-bidang dan jenis pekerjaan.
2. Memiliki sikap positif dalam dunia kerja.
3. Memiliki kemampuan dlaam membentuk identitas karier dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, prospek kerja dan kondisi social ekonomi.
4. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran sesuai dengan
minat, kemamouan dan kondisi social ekonomi.
5. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
6. Mengenali keterampilan, kemampuan dan minat. Kebersihan dan
kenyamanan dalam suatu karier sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
minat yang dialami.

15
B. DAMPAK DARI E
LEARNING
Dampak Positif
1. E-Learning menciptakan
solusi belajar formal dan
informal
Kebanyakan orang
menganggap bahwa e-
learning hanya digunakan
ketika belajar secara
formal. misalnya hanya
digunakan untuk khursus
tertentu. namun faktanya,
saat ini e-
learning sudah digunakan
80% dalam pembelajaran
16
yang berbentuk informal.
Misalnya
banyak orang yang beraktivitas
sehari-hari mengalami masalah
sehingga membutuhkan solusi
yang tepat dan cepat, sehingga
digunakanlah e-learning
tersebut.
2. E-Learning menyediakan
akses ke berbagai macam
sumber pembelajaran baik
konten maupun manusia
Sebenarnya e-learning adalah
sebuah aktivitas sosial yang
menyediakan pengalaman
belajar
17
melalui komunitas online
sesama pengguna. Karena
manusia adalah makhluk
sosial, maka
banyak kesempatan mereka
untuk belajar bersama, baik
untuk berkomunikasi,
berkolaborasi,
berbagi ilmu dan membentuk
sebuah komunitas online yang
dapat dilakukan secara
langsung
maupun tidak langsung.
Sehingga menumbuhkan
interaksi antara penggunanya.

18
3. E-Learning mendukung
sekelompok orang atau grup
untuk belajar bersama
E-learning bukan hanya untuk
aktivitas individu saja
melainkan juga mendukung
sekelompok
orang atau grup dalam belajar
bersama, berkomunikasi dan
lainnya.
4. Menghemat waktu proses
belajar mengajar
Dalam hal ini pembelajaran
e-learning dapat menciptakan
suasana kelas yang efektif
dan
19
efisien tanpa menghabiskan
waktu yang sia-sia
5. Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan.
Pembelajaran e-learning dapat
meminimalisir pengeluaran
biaya yang cukup banyak.
6. Menjangkau wilayah
geografis yang cukup luas
Jangkauan pembelajaran e-
learning sangat luas sehingga
memudahkan untuk
berkomunikasi
atau mencari informasi baik di
tempat terdekat maupun jauh.

20
7. Melatih pelajar yang lebih
mandiri dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan
Dalam pembelajaran e-
learning ini mahasiswa dapat
belajar secara mandiri
sehingga rasa
keingintahuannya dapat dicarai
menggunakan layanan internet
yang sudah digunakan sesuai
prosedur yang ada.
C. PELAKSANAAN HAK ANAK
1. RENCANA BAPPENAS MENGENAI “WAJIB” PENDIDIKAN DASAR 9
TAHUN
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
menyebutkan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Dalamrencana strategis departemen
pendidikan nasional 2005-2009 disebutkan mengenai program penguatan
kebijakan Depdiknas dengan rencana pembangunan jangka menengah Bappenas.
Rencana Bappenas mengenai wajib pendidikan dasar 9 tahun SD/MI/SMP/MTs
merupakan menunjukkan kegiatan pokok pemerintah berupa:
a. Pendanaan biaya operasi wajar

21
Berkaitan dengan biaya pendidikan yang wajar. Tersedianya dana BOS
memebri kesempatan pada anak untuk mengikuti pendidikan tidak hanya di
SD tetapi juga di SMP maupun SMA.
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan wajar.
Berkaitan dengan tersedianya gedung sekolah, buku-buku, perlengkapan
kegiatan belajar mengajar lainnya.
c. Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan (program wajib belajar)
Tersedianya sarana prasarana tidak aka nada artinya jika tidak disertai dengan
pendidik atau tenaga pendidik yang sesuai dengan kualifikasi pendidik di
setiap jenjang pendidikan.
d. Perluasan akses pendidikan wajib belajar pada jalur nonformal
Tersedianya pendidikan nonformal bagi mereka yang belum atau tidak
mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan setara SD maupun SMP.
e. Perluasan akses SLB dan sekolah inklusif
Adanya kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti
pendidikan khusus di SLB maupun pendidikan inklusif, khususnya bagi
mereka yang dapat mengikuti pendidikan umum bersama dengan siswa
regular (normal).
f. Pengembangan sekolah wajib belajar layanan khusus bagi daerah
terpencil/kepulauan yang berpenduduk jarang dan terpencar.
Terbukanya kesempatan bagi anak di daerah terpencil untuk mengikuti
pendidikan.

2. LANDASAN
Kegiatan pokok pemerintahan mengenai “Wajib Pendidikan Dasar 9 Tahun”
a. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945)
… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia …
b. Pasal 31 UUD 1945
b. Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan
c. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.

22
d. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
pendidikan nasiona, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan Undang-undang.
e. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
f. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
c. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
d. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (2004-2009)

3. TUJUAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONA JANGKA


MENENGAH
a. Meningkatkan iman, takwa dan akhlak mulia
Hal ini dapat dilihat dari adanya kesempatan pada anak untuk mengikuti
mata pelajaran agama, budi pekerti maupun pendidikan kewarganegaraan
(PKN) di sekolah. Anak juga di beri kesempatan untuk mengikuti kegiatan
semacam pesantren kilat di setiap menjelang bulan Ramadhan atau
kebaktian di saat menjelang Natal atai Kenaikan Isa Almasih, mengirim
kartu ucapan, mengucap salam dan berdoa setiap sebelum dan setelah
kegiatan belajar berlangsung.
b. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Saat ini penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya difasilitasi melalui atau
pada saat pelajaran sains diberikan dikelas. Kegiatan belajar yang
memberi kesempatan pada siswa untuk mengadakan percobaan dari suatu
pokok bahasan (misalnya menanam kacang atau mengumpulkan kacang
hijau yang ditaruh di kapas yang berair dan kering) merupakan kegiatan
sains yang bertujuan agar anak lebih memahami tentang proses
pertumbuhan tanaman.
c. Meningkatkan kualitas jasmani

23
Pelajaran olahraga yang merupakan pelajaran praktek, membuat anak
bebas bergerak. Selain itu, praktek membuat makanan empat sehat lima
sempurna pun merupakan aplikasi dari pemahaman siswa akan hidup
sehat. Perlunya penyediaan saran dan prasarana lapangan sekolah serta
alat olahraga yang sesuai untuk siswa SD memang dibuthkan sekolah agar
dapat digunakan siswa bukan saja pada saat pelajaran olahraga
berlangsung tetapi juga di saat istirahat atau pulang sekolah atau saat
kegiatan ekstrakurikuler.
d. Meningkatkan Kualitas Jasmani
Pelajaran olahraga yang merupakan praktek, membuat anak bebas
bergerak. Selain itu praktek membuar makanan empat sehat lima
sempurna pun merupakan aplikasi dari pemahaman siswa akan sehat.
e. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jenis jenjang
pendidikan bagi semua warga Negara secara adil, tidak diskriminatif dan
demokratis tanpa membedakan empat tinggal, status social-ekonomi, jenis
kelamin, agama, kelompok etnis, kelainan fisik, emosi, mental, serta
intelektual.
f. Memperluas akses pendidikan nonformal bagi penduduk laki-laki maupun
perempuan yang belum sekolah, tidak pernah sekolah, buta aksara, putus
sekolah dalam dan antar jenjang serta penduduk lainnya yang ingin
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.

D. KARAKTERISTIK BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DASAR


Menurut Dinkmeyer dan Caldwell dalam (Lestari, 2020:10) menyatakan
beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan sebagai karakterisik bimbingan di
sekolah dasar, diantaranya :
1. Bimbingan di SD lebih menekankan akan pentingnya peran guru dalam fungsi
bimbingan. Dengan system guru kelas, guru banyak waktu untuk mengenal
lebih mendalam, sehingga memiliki peluang untuk menjalin hubungan yang
lebih efektif.
2. Fokud bimbingan di SD lebih menekankan pada pengembangan, pemahaman
diri, pemecahan masalah dan kemampuan hubungan secara efektif dengan
orang lain.

24
3. Bimbingan di SD lebih banyak melibatkan orang tua, mengingat pentingnya
pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di SD.
4. Bimbingan di SD hendaknya memahami kehidupan anak secara unik.
5. Program bimbingan di SD hendaknya peduli terhadap kebutuhan dasar anak,
seperti kebutuhan untuk matang dalam penerimaan dan pemahaman diri serta
memahami keunggulan dan memahami kelemahan dirinya.
6. Program bimbingan di SD hendaknya meyakini bahwa masa usia sekolah
dasar merupakan tahapan yang amat penting dalam perkembangan anak.

E. PERAN DALAM BIMBINGAN KONSELING

Guru adalah penentu program bimbingan di mana dia harus mengidentifikasi


kebutuhan-kebutuhan siswa akan bimbingan serta menciptakan iklim sekolah yang
kondusif sehingga mampu memfasilitasi sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih
baik. Oleh sebab itu guru harus memelihara hubungan yang baik dengan para siswa
dan bekerja sama dengan pihak lain untuk membantu tercapainya tugas
perkembangan siswa.

Sehingga mampu memfasilitasi sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih
baik. Oleh sebab itu guru harus memelihara hubungan yang baik dengan para siswa
dan bekerja sama dengan pihak lain untuk membantu tercapainya tugas
perkembangan siswa.
Rochman Natawidjaja (1984), Salah seorang pakar terkemuka di Indonesia
dalam bidang bimbingan dan konseling mengemukakan peran yang harus
dilaksanakan oleh guru dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling di
sekolah dasar yang dirumuskan ke dalam 10 butir pernyataan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kebutuhan potensi minat bakat dan masalah tiap anak terutama
dalam kegiatan di kelas.
2. Mengidentifikasi gejala-gejala Yang salah pada diri anak dalam kegiatan di
sekolah.
3. Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan
sekolah.
4. Melaksanakan bimbingan kelompok baik dalam maupun di luar kelas.
5. Melengkapi rencana-rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru.
6. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
7. Mengumpulkan data dan informasi tentang anak terutama dalam kegiatan

25
belajarnya.
8. Melaksanakan kontak dengan masyarakat terutama dengan orang tua atau wali
anak antara lain mengadakan kunjungan rumah (home visit).
9. Melaksanakan konseling terbatas,mengingat hubungan yang baik dapat terjalin
dengan mudah antara anak dengan guru.
10. Memberikan pelayanan rujukan yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang
yang lebih kompeten untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

F. CONTOH-CONTOH PELANGGARAN HAK ANAK DI SD


1. FAKTOR PENYEBAB BAPPENAS
a. Belum memadainya pendidik maupun tenaga kependidikan baik secara
kuantitas dan kualitas.
b. Sarana dan prasarana belajar yang terbatas dan belum didaygunakan
secara optimal.
c. Banyak kondisi sekolah yang rusak.
d. Pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu
pembelajaran.
e. Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.
f. Pelaksanaan pendidikan inklusif masih belum sepenuhnya sesuai dengan
kebijakan pemerintah.
g. Adanya tindak kekerasan di sekolah terhadap siswa baik oleh guru,
pengelola kelas ataupun teman-temannya.

2. TATA CARA PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK


DALAM PENDIDIKAN
a. Semua anak wajib belajar 9 tahun.
b. Anak yang menyandang cacat fisik dan mental diberi kesempatan yang
sama dan aksebilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan
luar biasa.
c. Anak yang memiliki keunggulan diberi kesempatan dan akses untuk
memperoleh pendidikan khusus.

26
d. Anak dalam lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan, wajib
dilindungi dari tindak kekerasan yang dilakukan guru, pengelola sekolah
maupun teman-temannya.

3. PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB DEMI


TERCAPAINYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG
DAPAT MELINDUNGI ANAK
a. Orang tua yang wajib memberikan pendidikan anak.
b. Pemerintahan yang wajib untuk:
b. Menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 tahun untuk semua
anak.
c. Memberikan biaya pendidikan atau bantuan Cuma-Cuma atau
pelayanan khusus bagi anak keluarga tidak mampu, anak terlantar,
dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.
d. Mendorong masyarakat untuk berperan aktif.
c. Masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan perlindungan anak di
bidang pendidikan dan kesehatan.

Peran guru dan orang tua, dan masyarakat memang perlu di maksimalkan.
Guru dapat menemukan perannya yang lebih banyak sebagai fasilitator. Guru
bukan lagi tampil sebagai sosok yang tahu akan segala hal, tetapi lebih untuk
meningkatkan dan membantu anak dalam proses belajar. Pran guru juga
membantu menciptakan suasana yang lebih menghargai pendapat orang lain dan
menghindari kekerasan. Selain itu juga menciptakan pembeljaran konstruktif,
yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua merupakan hal yang
amat bermakna. Guru maupun orang tua perlu saling memahami satu sama lain
karena perlu tahu dan memahami apa yang telah diajarkan di sekolah.
Komunikasi antara pihak orang tua dan sekolah perlu ditingkatkan.
Masyarakat bukanlah lingkungan yang terpisah dari sekolah, hal ini
banyak kaitannya dengan apa yang diminati oleh anak. Belajar yang berhubungan
dan diminati anak, kadang kala bukan saja berasal dari sekolah, tetapi juga
berasal dari lingkungan masyarakat, dimana ia berada.

27
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
ditarik dari pembahasan pada
BAB sebelumnya adalah di
masa
pandemi seperti ini memang
sulit untuk meneruskan
proses belajar secara tatap
muka.
28
Sehingga pemilihan metode E
learning adalah metode yang
tepat untuk saat ini. Akan
tetapi
proses pembelajaran daring
belum bisa memenuhi
kebutuhan pendidikan para
mahasiswa,
karena banyaknya kendala
baik dari segi ekonomi sampai
gaya belajar setiap individu.
Maka
dari itu, perlunya strategi-
strategi baru dalam metode E
learning selama masa Pandemi
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah pada Modul 10
dan 11 ini yang berjudul “Implikasi Hak Anak di Sekolah Dasar dan Konsep
Dasar Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar” adalah hak anak di sekolah dasar
29
harus diakui dan dihormati secara penuh. Anak-anak memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, akses ke informasi, pastisipasi dalam
keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, dan perlindungan dari
perlakuan yang tidak adil. Anak-anak memiliki hak-hak fundamental yang dijamin
oleh konvensi hak anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendiidkan yang layak
dan berkualitas. Sekolah dasar harus mengakui hak-hak ini dan menjadikannya
sebagai landasan dalam menyusun kebijakan dan praktik pendidikan.
Bimbingan dan konseling merupakan dua Rangkaian Kata yang mempunyai
pengertian yang berbeda. Namun pada hakikatnya, Mempunyai tujuan akhir yang
sama, Yaitu berusaha membantu memecahkan masalah yang dihadapi individu
maupun kelompok agar terhindar atau mampu mengatasi masalahnya. Fungsi
bimbingan konseling antara lain yaitu fungsi pencegahan, Fungsi penyaluran, Dan
fungsi penyesuaian. Tidak semua tujuan bimbingan dan konseling sama dalam
proses konseling itu berlangsung karena tiap individu itu memiliki permasalahan
dan latar belakang yang berbeda-beda dan tidak boleh pula disamakan. Dalam
bimbingan dan konseling terdapat prinsip-prinsip yang harus diterapkan agar
proses bimbingan dan konseling bisa berjalan sesuai harapan.

B. SARAN
berikut adalah beberapa saran mengenai maksud hak anak di sekolah dasar:
1. Meningkatkan Partisipasi Anak: Penting untuk memastikan bahwa anak-
anak di sekolah dasar memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran dan
pengambilan keputusan. Guru dan staf sekolah harus mendorong
partisipasi anak dalam kelas, seperti memberikan kesempatan untuk
berbagi pendapat, mengungkapkan ide, dan terlibat dalam diskusi. Ini akan
membantu anak-anak merasa dihargai dan membangun rasa memiliki
terhadap sekolah mereka.
2. Pembelajaran yang Inklusif: Setiap anak memiliki kebutuhan dan gaya
belajar yang berbeda. Penting bagi sekolah dasar untuk menerapkan
strategi pembelajaran yang inklusif dan mendukung semua anak. Guru
harus menyediakan pengajaran yang memadai, memperhatikan perbedaan
individu, dan memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang
membutuhkannya. Dalam hal ini, guru harus memastikan bahwa anak-

30
anak dengan kebutuhan khusus atau masalah juga mendapatkan akses yang
setara dengan pendidikan.
3. Mencegah Kekerasan dan Pelecehan: Hak anak untuk merasa aman dan
dilindungi di sekolah sangat penting. Sekolah dasar harus memiliki
kebijakan dan prosedur yang jelas untuk mencegah kekerasan dan
perusakan. Guru dan staf sekolah harus waspada untuk mengidentifikasi
tanda-tanda kekerasan atau kekerasan dan harus siap mengambil tindakan
yang sesuai jika ditemukan adanya kasus tersebut. Penting juga untuk
memberikan pendidikan kepada siswa tentang hak mereka dan cara
melaporkan situasi yang tidak aman atau merugikan.
4. Partisipasi Orang Tua: Orang tua memiliki peran yang sangat penting
dalam pendidikan anak-anak di sekolah dasar. Sekolah harus menciptakan
saluran komunikasi yang terbuka dan teratur dengan orang tua, serta
melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan terkait anak-anak.
Melalui pertemuan orang tua-guru, lokakarya, dan kegiatan lainnya,
sekolah dapat membangun kemitraan yang kuat dengan orang tua untuk
meningkatkan kualitas pendidikan anak.
5. Lingkungan Belajar yang Ramah Anak: Sekolah dasar harus menciptakan
lingkungan belajar yang ramah anak. Ini dapat meliputi taman bermain
yang aman dan menarik, ruang kelas yang cerah dan menyenangkan, serta
pendekatan pendidikan yang berfokus pada keceriaan dan keterlibatan
anak. Guru dan staf sekolah juga harus mengembangkan hubungan
emosional yang positif dengan siswa, menciptakan iklim yang mendukung
perkembangan sosial dan emosional mereka.

Dalam setiap permasalahan di harapkan kita sebagai calon konselor dapat


mengidentifasi masalah yang ada pada diri klien sehingga konselor dapat
memberikan treatmen yang tepat dan mencapai perubahan tingkah laku yang
di harapkan.Berdasarkan kesimpulan di atas penulis akan memberikan saran.
Yang akan menjadi masukan dan pertimbangan untuk mengatasi permasalahan
belajar peserta didik terutama peserta didik yang termasuk kesulitan belajar,
antara lain kepala sekolah selaku pemegang kebijakan otonomi sekolah
31
hendaknya memberikan ruang yang cukup kepada konselor untuk
mengembangkan diri dengan usaha-usaha peningkatan kompetensinya
masing-masing dan meningkatkan pengadaan sarana prasarana,
menyelenggarakan kegiatan- kegiatan workshop untuk konselor dalam rangka
pengembangan dan peningkatan kompetensi yang berdampak meningkatnya
mutu dan efektititas layanan bimbingan konseling.

32
DAFTAR PUSTAKA

Di akses melalui http://eprints.ums.ac.id


Di akses melalui http://www.academia.edu
Diakses melalui http://pustaka.ut.ac.id
Diakses malalui http://mynewsardian.blogspot.com
Diakses Melalui http://repository.upy.ac.id
Diakses Melalui http://id.scribd.com

33

Anda mungkin juga menyukai