Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PANCASILA

KEMANUSIAAN YANG BERKEADILAN DAN BERKEADABAN

Dosen Pengampu : M. Arinal Rifa, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Ratna Haliza (231030790675)


2. Fadli Fatulloh Musuh (231030790679)

Kelas : 01FKKP004

S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA

TANGERANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan


kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat
serta hidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul
“Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab” dengan baik.
Makalah ini kami susun
guna
melengkapi tugas mata
kuliah Pendidikan

ii
Pancasila. Selain itu
makalah ini tidak
hanya sekedar wacana,
namun dapat menjadi
wahana dalam melestarikan
nilai-nilai
luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit
kesulitan yang kami temui.
Namun
berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai
iii
pihak, makalah ini dapat
terselesaikan
dengan baik. Dalam
kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada bapak Sulaiman
Kurdi, S.Ag, M.M. selaku
dosen pembina mata kuliah
ini.
Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif sangat

iv
kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada
tugas
yang lain dan pada waktu
mendatang
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat
serta hidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul
“Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab” dengan baik.
v
Makalah ini kami susun
guna
melengkapi tugas mata
kuliah Pendidikan
Pancasila. Selain itu
makalah ini tidak
hanya sekedar wacana,
namun dapat menjadi
wahana dalam melestarikan
nilai-nilai
luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit
vi
kesulitan yang kami temui.
Namun
berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini dapat
terselesaikan
dengan baik. Dalam
kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada bapak Sulaiman
Kurdi, S.Ag, M.M. selaku
dosen pembina mata kuliah
ini.
vii
Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada
tugas
yang lain dan pada waktu
mendatang
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat

viii
serta hidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul
“Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab” dengan baik.
Makalah ini kami susun
guna
melengkapi tugas mata
kuliah Pendidikan
Pancasila. Selain itu
makalah ini tidak
hanya sekedar wacana,
namun dapat menjadi

ix
wahana dalam melestarikan
nilai-nilai
luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit
kesulitan yang kami temui.
Namun
berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini dapat
terselesaikan
dengan baik. Dalam
kesempatan ini kami
x
ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada bapak Sulaiman
Kurdi, S.Ag, M.M. selaku
dosen pembina mata kuliah
ini.
Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada
tugas

xi
yang lain dan pada waktu
mendatang
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat
serta hidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul
“Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab” dengan baik.
Makalah ini kami susun
guna
melengkapi tugas mata
kuliah Pendidikan
xii
Pancasila. Selain itu
makalah ini tidak
hanya sekedar wacana,
namun dapat menjadi
wahana dalam melestarikan
nilai-nilai
luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit
kesulitan yang kami temui.
Namun
berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai
xiii
pihak, makalah ini dapat
terselesaikan
dengan baik. Dalam
kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada bapak Sulaiman
Kurdi, S.Ag, M.M. selaku
dosen pembina mata kuliah
ini.
Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif sangat

xiv
kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada
tugas
yang lain dan pada waktu
mendatang
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatserta hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
dengan baik. Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Selain itu makalah ini tidak hanya sekedar wacana, namun dapat menjadi wahana dalam melestarikan
nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui. Namun berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada bapak M. Arinal Rifa, M.Pd, selaku dosen
pembina mata kuliah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Tangerang, 12 September 2023

Penulis

Kelompok IV

xv
xvi
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................ 1


1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 2
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian dan konsep dasar kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban
............................................................................................................................. 3
2.2 Bagaimana Peran yang harus dilakukan untuk menciptakan hidup yang lebih
adil dan beradab............................................................................................... 4
2.3 Bagaimana nilai-nilai sila kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban 5

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 7

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................... 7
3.2 SARAN........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 8

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban merupakan tujuan bangsa


Indonesia. Ini tertera pada Pancasila pada sila kedua yang berbunyi
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Alangkah lebih baik jika kita
memahami terlebih dahulu mengenai makna sila kedua tersebut. Sila kedua
ini tertuju kepada masyarakat Indonesia agar dapat menanamkan sikap
keadilan dan berkeadaban. Keadilan merupakan kelayakan dalam bertindak
secara adil bagi sesama manusia.Sedangkan berkeadaban adalah
mengorientasikan sikap agar berperilaku secara berbudaya. Beradab ialah
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kebenaran.

Pancasila sebagai filsafat negara indonesia memiliki visi dasar yang


bersumber pada hakikat manusia. Visi dasar inilah yang memberi visi dan
arah bagi seluruh kehidupan dan kemasyarakatan dan kenegaraan indonesia.
Sifat dasar filsafat pancasila bersumber pada hakikat kodrat manusia karena
pada hakikatnya manusia adalah sebagai pendukung pokok negara. Inti
kemanusiaan itu terkandung dalam sila kedua yaitu kemanusian yang adil
dan Beradab. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pancasila
prinsipnya menegaskan bahwa kita memiliki indonesia merdeka yang berada
pula lingkungan kekeluargaan bangsa-bangsa. Sila ini menegaskan bahwa
kebangsaan indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal, yang
dituntut mengembangkan persaudaraan dunia berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban ( Pimpinan MPR dan Tim
Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014, 2012:51)

Hidup sesuai nilai-nilai budaya bangsa dan nilai keadilan sosial, guna
kebaikan bersama dan menciptakan ketentraman dan kesejahteraan. Jika
dikaitkan dengan kehidupan manusia berbagai contoh sikap adil dengan
sesama kita, antara lain: memberikan kesempatan yang sama kepada orang
lain, melihat orang yang lebih membutuhkan. Keadilan dapat juga kita lihat
dalam berbagai aspek yaitu di bidang ekonomi, politik, juga budaya.Keadilan
di sini dalam arti kita tidak boleh berlaku sewenang-wenang terhadap
sesama. Kita tidak boleh memperlakukan orang lain sebagai benda mati atau
instrument saja, harus ada kepedulian dari hati kita terhadap orang lain.
Kepedulian ini tidak memandang umur, melainkan hati kita yang memiliki
sikap kemanusiaan antar sesama.

Banyak perilaku manusia pada zaman sekarang ini bertentangan dengan sila
kemanusiaan yang adil dan beradab. Jarang sekali ada keadilan yang
ditunjukkan oleh sesama manusia. Pancasila cenderung menjadi lambang dan

1
hanya menjadi formalitas yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia.
Berdasarkan realita yang ada dalam masyarakat, aplikasi sila Pancasila
khususnya sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab jauh dari harapan.
Banyaknya kerusuhan berlatarbelakang SARA (suku, ras, dan
antargolongan), adanya pelecehan terhadap Hak Asasi Manusia, dan
ketidakadilan dalam masyarakat. Adanya hal seperti ini menjauhkan harapan
terbentuknya masyarakat yang sejahtera, aman, dan cerdas yang diidamkan
melalui Pancasila. Banyak terjadi kasus yang tidak mencerminkan
sikap kemanusiaan yang adil dan beradab.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang dapat


dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengertian dan konsep dasar kemanusiaan yang berkeadilan dan
berkeadaban?
2. Bagaimana Peran yang harus dilakukan untuk menciptakan hidup yang
lebih adil dan beradab?
3. Bagaimana nilai-nilai sila kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban

1.3 TUJUAN

Tujuan penelitian berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan
diteliti. Dengan adanya tujuan penlitian, masalah yang akan diteliti dapat
dirumuskan secara terarah. Adapun tujuannya yaitu :
1. Agar dapat memahami peran dan fungsi tentang kemanusiaan yang
berkeadilan dan berkeadaban.
2. Untuk dapat dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam
bermasyarakat.
3. Sebagai pedoman menjadi masyarakat yang patuh pada konstitusi negara
indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Dasar Kemanusiaan yang Berkeadilan dan


Berkeadaban

Kemanusiaan berasal dari kata “manusia”, yaitu makhluk ciptaan Tuhan


yang sangat mulia dari makhluk hidup lainnya. Manusia mempunyai potensi
berpikir, rasa, karsa, dan cipta. Manusia menempati kedudukan & martabat
yang tinggi. Kata “Adil” mengandung makna bahwa suatu keputusan atau
tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif dan subjektif, sehingga
tidak melakukan perbuatan sesuka hati. Oleh karena itu, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab memiliki definisi bahwa adanya kesadaran sikap dan
perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia
dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya.
Potensi kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa
memandang ras, keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal. Pancasila
sila kedua merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia sehingga bisa
dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan
lahir maupun batin dalam bermasyarakat di dalam keberagaman.

Penerapan atau implementasi dari sila kedua dalam kehidupan sehari-hari.


Pertama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia. Hal ini karena setiap manusia memiliki
martabat masing-masing sehingga kita tidak boleh melakukan pelecehan
terhadap manusia lain. Kedua, mengembangkan sikap tenggang rasa.
Contohnya adalah selalu memberikan kritik yang membangun dengan cara
yang santun dan berfokus pada permasalahan.. Ketiga, saling mencintai
sesama manusia. Oleh karena itu, terhadap sesama manusia yang berbeda
baik agama, suku, pendidikan, ekonomi, politik, sebaran geografi seperti kota
dan desa, dan lain-lain, sebagai manusia Indonesia, kita harus tetap memiliki
keinginan untuk mencintai sesama manusia yaitu rasa memiliki dan kemauan
berkorban untuk sesama manusia sehingga tercipta hidup rukun damai dan
sejahtera. Keempat, tidak boleh semena-mena terhadap orang lain. Hal ini
agar perilaku setiap manusia terhadap orang lain tidak boleh sesuka hati,
harus menjunjung hak dan kewajiban.

Pada dasar nya kemanusiaan yang adil dan beradab ialah sikap perilaku
manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar nilai
dan budayanya

3
2.2 Peran yang harus dilakukan untuk menciptakan hidup yang lebih adil dan
beradab

Sila kedua yang berbunyi ‘’ kemanusiaan yang adil dan beradab ‘’ bukan saja
sebagian bagian dasar filsafat negara, melainkan pada waktu yang bersamaan juga
harus dijadikan rujukan dan pedoman dalam menuntun perilaku semua warga negara
dalam berurusan dengan segala situasi.

Tragedi-tragedi kasus kejahatan di indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama,


terutama karena proses penegakan hukum diindonesia yang lemah. Bahkan, tidak
mustahil ada diantara aparat penegak hukum yang bermain mata dengan para pelaku
kejahatan itu.

Secara alami, selain memiliki relasi dengan Tuhannya, manusia juga memiliki relasi
dengan sesama. Relasi dengan sesama manusia ini dapat dijelaskan via negative atau
dengan makna negatif. Yang pertama, bukan materialisme, sebagai manusia yang
hidup dengan berkemanusiaan yang beradab seharusnya tidak melihat manusia lain
sebagai objek. Hal ini dapat diaplikasikan pada kasus pemerkosaan. Beberapa
manusia yang tidak beradab seringkali melihat manusia lain sebagai objek pemuas
nafsu, bukannya sebagai subjek yaitu manusia sesamanya yang tidak hanya memiliki
raga tapi juga jiwa.

Berikut contoh perilaku-perilaku yang harus dilakukan masyarakat, penegak hukum,


maupun pemuka agama untuk menciptakan hidup yang lebih adil dan beradab:
1. Masyarkat
a. Mengakui adanya kesamaan hak maupun kewajiban antar sesama
manusia. Seperti halnya mengakui adanya persamaan derajat dimata
hukum.
b. Tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain. Hal yang menjadi
pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya yaitu akal budi. Sebagai
manusia yang berakal budi dan beradab kita harus memanusiakan
manusia
c. Menghormati dan menghargai perbedaan serta bertindak secara adil tanpa
memandang ras, suku, agama, dan status sosial.
d. Saling berempati, mengasihi, menyayangi satu dengan yang lain bahkan
dengan lingkungan sekitarnya.
e. Tenggang rasa, mampu memnerikan dorongan dalam memunculkan sikap
tenggang rasa dalam setiap hubungan sosial yang seseorang lakukan
dalam kelompok masyakat.

2. Penegak Hukum
a. Membangun hukum di indonesia berkarakter. Hukum yang bermoral,
hukum yang senastiasa menjunjung tinggi nilai keadilan, kebenaran dan
kejujuran.

4
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia secara konkrit yang
berarti menjamin segi-segi manusia/ menjunjung tinggi hak asasi manusia
(HAM).
c. Menjaga integritas dengan legitimasi moral dan legimitasi sosial. Tidak
adanya perlakuan hukum diskriminatif antara mereka yang berkuasa dan
berharta dengan mereka yang tak berkuasa dan tak bertahta.
d. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah

3. Pemuka Agama
a. Menghormati dan menghargai terhadap umat beragama lainnya.
b. Menghargai hak antar umat agama lain. Contohnya menghargai orang
yang beribadah sesuai keyakinannya, membangun tempat beribadah, dll.
c. Memberikan arahan serta contoh yang baik kepada pengikut atau umatnya
agar menjalankan norma-norma agama yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila

Apabila seluruh lini masyarakat baik itu masyarakat, penegak hukum atau
pemerintah, dan penegak agama dapat mengimplementasikan perilaku-perilaku yang
sesuai dengan sila kedua di atas memungkinkan berbagai perilaku penyimpangan
nilai-nilai pancasila dapat dengan perlahan diatasi.

2.3 Nilai-nilai Sila Kemanusiaan yang Berkeadilan dan Berkeadaban

Nilai kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban , mengandung makna :


kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama
atas tuntutan mutlak hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.

Yang perlu diperhatikan dan merupakan dasar hubungan semua umat manusia
dalam mewujudkan nilai kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban adalah
pengakuan hak asasi manusia. Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan
harkat dan martbatnya, untuk itu perlu dikembangkan juga sikap saling mencintai
sesama manusia, sikap tenggang rasa. Oleh karena itu sikap dan perilaku semena-
mena terhadap orang lain merupakan perbuatan yang tidak sejalan sengan nilai
kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban.

5
Dalam sila kedua terkandung nilai-nilai humanistis, antara lain:
 Pengakuan atas adanya martabat manusia dengan segala hak asasinya yang
harus dihormati oleh siapapun.
 Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia
 Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan iman,
sehingga nyatalah bedanya dengan makhluk lain.

Arti Kemanusiaan yang Berkeadilan dan Berkeadaban:


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk tuhan yang maha esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengmbangkan sikap tenggang rasa dan topo seliro
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung nilai-nilai kemnusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10. Mengemangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nilai kemanusiaa yang berkeadilan dan berkeadaban adalah perwujudan nilai


kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama, dalam
kehidupan kenegaraan, kita harus senantiasa dilandasi moral kemanusiaan, misalnya
dalam kehidupan pemerintah negara, politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, serta dalam kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai
oleh moral kemanusiaan untuk saling menghargai meskipun terhadap perbedan

3.2 Saran

Kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai
akan kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status, sosial,
maupun agama, kita juga harus mengembangkan sikap saling mencintai, menghargai,
menghormati, tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemusiaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-indonesia/hukum-antar-tata-hukum/makalah-
kel-4-kemanusiaan-yang-adik-dan-beradab/19057070

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/perspektif-sila-ke-2-pancasila

https://eprints.ums.ac.id/40117/5/BAB I.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/148609312.pdf

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/
shofianna1010/5ce5c3833ba7f76a2773dab2/menanamkan-jiwa-kemanusiaan-yang-adil-dan-
beradab

https://eprints.ums.ac.id/40117/5/BAB I.pdf

Anda mungkin juga menyukai