Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pancasila


Dosen Pengampu : Robindar Mendra,S.H.,M.H

Oleh:

Heru Maulana (12020415466)

Julia Helza Putri Susanti (12020425645)

Mely Hayati Sobri (12020425368)

HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU


2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENDIDIKAN PANCASILA”. Ini
tepat pada waktunya .

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah memenuhi tugas dari Bapak Dr.
Robindar.M.H pada mata kuliah, Pancasila selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang peran pentingnya studi pendidikan pancasila bagi mahasiswa
dalam perguruan tinggi, bagi para pembaca dan juga bagi penulis,Kami mengucapkan
terima kasih kepada bapak Dr. Robindar.M.H pada mata kuliah pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang yang kami tekuni kami juga berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung
serta membantu dalam penyelesaian makalah . Harapannya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi pembaca

Dengan kerendahan hati kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat
dan kesalahan meskipun demikian kami terbuka dengan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, 17 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1

A. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

B. Tujuan Pembahasan...................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

Landasan Pendidikan Pancasila.....................................................................................................3

1. Landasan Historis................................................................................................................3

2. Landasan Kultural...............................................................................................................3

3. Landasan Yuridis.................................................................................................................3

4. Landasan Filosofis...........................................................................................................3

B. Tujuan Pendidikan Pancasila....................................................................................................3

C. Pembahasan Pancasila secara Ilmiah........................................................................................4

1. Berobjek...............................................................................................................................4

2. Bermetode............................................................................................................................5

3. Bersistem..............................................................................................................................5

4. Bersifat Universal................................................................................................................6

D. Beberapa Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli................................................................6

1. Menurut Ir. Soekarno........................................................................................................6

2. rs. Raden Mas Tumenggung Notonagoro S.H.................................................................6

3. Menurut Muhammad Yamin..........................................................................................6


ii
4. Pancasila Secara Etimologis............................................................................................6

5. Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid............................................................................6

6. Menurut Dr. Nicolaus Driyarkara SJ..............................................................................6

7. Menurut Dr. Kuntowijoyo...............................................................................................7

BAB III............................................................................................................................................8

PENUTUP.......................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................................................8

B. Saran...........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang
terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”.
Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam
bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan
Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita,
pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan
hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.

hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama.

Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu
di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka
Tunggal Ika.

Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam
keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan
budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi
berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

A. Rumusan Masalah

1.Apa saja yang menjadi landasan pendidikan pancasila?

2. Apa saja tujuan pendidikan pancasila?

3. Bagaimana pembahasan pancasila secara ilmiah?

4.Apa saja pengertian pancasila?

1
B. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui dan memahami landasan pendidikan pancasila

2. Mengetahui dan memahami tujuan pendidikan pancasila

3. Mengetahui dan memahami pembahasan pencasila secara ilmiah

4. Mengetahui dan memahami beberapa pengertian pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa
serta mencerminkan kepribadian bangsa. Dalam hal ini pancasila dipergunakan sebagai dasar
mengatur pemerintahan negara. Ideologi pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hal ini landasan Pancasila di
bagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Landasan Historis
Landasan Pendidikan Pancasila Secara historis yang berarti nilai-nilai yang
tercantum dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.
Sehingga awal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain ialah dari bangsa Indonesia itu
sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila.
2. Landasan Kultural
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang tercantum dalam sila-sila Pancasila
bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan ialah sebuah hasil karya
bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki dari proses
refleksi filosofis para pendiri negara.
3. Landasan Yuridis
Pengembangan tersebut dengan harapan agar setiap orang mampu mengambil sikap
sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat,
mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi
persatuan bangsa.
4. Landasan Filosofis
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara ialah sebagai bangsa
yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa
manusia yakni makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila


Tujuan Pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti.

3
No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan
dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari, yakni tingkah laku yang
memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (keyakinannya masing-
masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan kepentingan umum.

Berikut tujuan pancasila :


1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan selalu
memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika ditengah masyarakat yang memiliki
keberagaman kebudayaan
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial
dalam masyarakat.

C. Pembahasan Pancasila secara Ilmiah


Pembahasan pancasila termasuk filsafat pancasila, sebagai suatu kajian ilmiah, harus
memenuhi syarat-syarat ilmiah sebagaimana dikemukakan oleh I.R. Poedjowijatno dalam
bukunya yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut :
1. Berobjek
Syarat pertama bagi suatu pengetahuan yang memenuhi syarat ilmiah adalah bahwa
semua ilmu pengetahuan itu harus berobjek. Oleh karena itu, pembahasan pancasila
secara ilmiah harus memiliki objek, yang didalam filsafat ilmu pengetahuan
dibedakan atas dua macam yaitu, objek formal dan objek material.
Objek formal pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan
pancasila, atau dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas. Pada hakikatnya
pancasila dapat dibahas dari berbagai macam sudut pandang, yaitu dari sudut pandang
"moral" maka terdapat bidang pembahasan "moral pancasila", dari sudut pandang
"ekonomi" maka terdapat bidang pembahasan "ekonomi pancasila", dari sudut
pandang "hukum dan kenegaraan" maka terdapat bidang pembahasan "pancasila
yuridis kenegaraan" dan lain sebagainya.

4
Objek material pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan
pengkajian pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Pancasila
adalah merupakan hasil budaya bangsa Indonesia, bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis pancasila atau sebagai asal mula nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu,
objek material pembahasan pancasila adalah bangsa Indonesia dengan segala aspek
budayanya, dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pula
objek material pembahasan pancasila adalah dapat berupa hasil budaya bangsa
Indonesia yang berupa, lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda sejarah,
maupun adat-istiadat bangsa Indonesia itu sendiri. Adapun objek yang bersifat
nonempiris anatra lain meliputi nilai-nilai budaya, nilai moral, serta nilai-nilai religius
yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter, dan pola-pola budaya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Bermetode
Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau sistem
pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran
yang bersifat objektif. Metode dalam pembahasan pancasila sangat bergantung pada
karekteristik objek formal maupun material pancasila. Salah satu metode dalam
pembahasan pancasila adalah metode "analitico syntetic" yaitu suatu perpaduan
metode analisis dan sintesis. Oleh karena objek pancasila banyak berkaitan dengan
hasil-hasil budaya dan objek sejarah oleh karena itu lazim digunakan metode
"hermeneutika" yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik objek, demikian
juga metode "analitika bahasa" serta metode "pemahaman, penafsiran dan
interpretasi", dan metode-metode tersebut senantiasa didasarkan atas hukum-hukum
logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
3. Bersistem
Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh. Bagian-bagian
dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan satu kesatuan, antara bagian-bagian itu
saling berhubungan. Pembahasan pancasila secara ilmiah harus merupakan satu
kesatuan dan keutuhan, bahkan pancasila itu sendiri dalam dirinya merupakan suatu
kesatuan dan keutuhan "majemuk tunggal" yaitu kelima sila itu adalah satu kesatuan
dan kebulatan.

5
4. Bersifat Universal
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya
tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Dalam
kaitannya dengan kajian pancasila hakikat ontologis nilai-nilai pancasila adalah bersifat
universal, atau dengan kata lain perkataan inti sari, esensi atau makna yang terdalam dari sila-
sila pancasila pada hakikatnya adalah bersifat universal.

D. Beberapa Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli

1. Menurut Ir. Soekarno

Menurut Prof. Dr. D Pengertian pancasila menurut Soekarno ialah isi jiwa bangsa Indonesia
secara turun-temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat,
dengan demikian Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi yakni falsafah
bangsa Indonesia.

2. rs. Raden Mas Tumenggung Notonagoro S.H.

Pengertian pancasila menurut Notonegoro adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga
dapat diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan negara.

3. Menurut Muhammad Yamin

Pengertian pancasila menurut Muhammad Yamin adalah lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti lima dan sila berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting
dan baik.

6
4. Pancasila Secara Etimologis

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana). Bahasa rakyat biasa disebut dengan bahasa Prakerta

5. Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid


Pancasila adalah modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia, pancasila
memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik Indonesia,
pancasila menyumbang beberapa hal penting. Menurut Nurcholish, adanya
Pancasila dan UUD 1945 telah diterima oleh umat Muslim Indonesia.

6. Menurut Dr. Nicolaus Driyarkara SJ

Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila sebelum 1965, soal kesatuan dikembalikan


pada hakekat manusia, sebagai yang sama dan saling bersaudara. Inilah yang
menjadi titik tolak uraiannya tentang Pancasila. Kontroversi agama di Indonesia,
dijelaskan dalam uraiannya tentang Pancasila dan Religi.

7. Menurut Dr. Kuntowijoyo

Pencetus radikalisasi pancasila ini merasa resah karena pancasila hanya dijadikan sebagai lip
service bahkan dijadikan sebagai alat politik untuk melanggengkan kekuasaan. Pancasila
“tidak operasional”, sehingga bangsa Indonesia kehilangan arah. Pancasila memang “jimat
sakti”, namun jimat itu hanya disarungkan di pinggang dan tak pernah digunakan untuk
“berkelahi” terhadap korupsi, apalagi dijadikan sebagai ideologi yang mengarahkan
pembangunan nasional.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi
segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut
diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus
globalisasi penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat,
sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini
8
juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada
Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilainilai Pancasila. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap organisasi Pemuda Pancasila di
Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai masih kurang diterapkan, seperti penerapan nilai
ketuhanan bahwa anggota Pemuda Pancasila masih banyak yang bertentangan dengan norma
agama, penerapan nilai kemanusiaan bahwa anggota Pemuda Pancasila kurang dalam
bersikap menghargai sesama manusia karena sering melakukan kekerasan, penerapan nilai
persatuan bahwa organisasi Pemuda Pancasila masih sering melakukan bentrok/pertengkaran
dengan organisasi pemuda lain seperti IPK, 64 dalam hal penerapan nilai kerakyatan
masyarakat menilai organisasi ini juga masih kurang ikut berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat seperti gotong royong, musyawarah dan pemilu, sedangkan penerapan nilai
keadilan juga dinilai masih kurang dalam hal menghargai hak dan kewajiban orang lain
secara adil

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut: 1. Kepada anggota Pemuda Pancasila disarankan untuk lebih meningkatkan
kesadaran akan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar sikap yang dilakukan para anggota
Pemuda Pancasila dapat sesuai dengan visi dan misi dari organisasi Pemuda Pancasila
tersebut, yaitu menciptakan manusia yang berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi pemuda-
pemuda yang berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia. 2. Kepada masyarakat disarankan
untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar akan organisasi-organisasi kepemudaan yang
membawa dampak baik atau dampak buruk bagi kehidupan masyarakat karena organisasi
tersebut dapat berpengaruh bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi
harapan di masa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://puputanggr-studenthomework.blogspot.com/2017/08/makalah-pkn-
pancasila-sebagai-ideologi.html
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-
nilai-nilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-
penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-pancasila.html

10
  

11

Anda mungkin juga menyukai