DISUSUN OLEH :
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pancasila sebagai sistem etika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya memohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah
ini dan sebagai pengetahuan untuk pembuatan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
Daftar Isi
Contents
BAB I................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.1 Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
1.1 Tujuan................................................................................................................................. 2
BAB 2 ................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
2.1 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu yang Terbentuk dalam Sikap
Inklusif, Toleran dan Gotong Royong dalam Keragaman Agama dan Budaya .................. 4
2.2 Kasus yang terkait dengan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu yang Memperlihatkan Sikap Bertanggung Jawab atas Keputusan yang Diambil
Berdasar pada Prinsip Musyawarah dan Mufakat dalam Kehidupan Ilmiah ....................... 5
2.3 Contoh tentang Perumusan Pancasila sebagai Karakter Keilmuan Indonesia............ 6
2.4 Ilustrasi tentang Karakter Keilmuan Berdasar Pancasila ................................................ 7
2.5 Gambaran dari Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais di
Lingkungan Sekitar Anda ............................................................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................................ 9
PENUTUP .......................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat
ditelusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 berbunyi:
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak dibicarakan pada awal
kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat para pendiri negara
yang juga termasuk cerdik cendekia atau intelektual bangsa Indonesia pada masa itu
mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk membangun bangsa dan negara. Para
intelektual merangkap sebagai pejuang bangsa masih disibukkan pada upaya pembenahan
dan penataan negara yang baru saja terbebas dari penjajahan. Penjajahan tidak hanya
menguras sumber daya alam negara Indonesia, tetapi juga menjadikan bagian terbesar dari
1
rakyat Indonesia berada dalam kemiskinan dan kebodohan. Segelintir rakyat Indonesia
yang mengenyam pendidikan di masa penjajahan itulah yang menjadi pelopor bagi
kebangkitan bangsa sehingga ketika negara Indonesia merdeka diproklamirkan, mereka
merasa perlu mencantumkan aspek kesejahteraan dan pendidikan ke dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi ”..memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melindungi segenap tanah tumpah darah
Indonesia”.
1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang
terbentuk dalam sikap inklusif, toleran dan gotong royong dalam keragaman agama
dan budaya.
2. Untuk mengetahui berbagai kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung
2
jawab atas keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat
dalam kehidupan ilmiah.
3. Untuk mengetahui contoh tentang perumusan Pancasila sebagai karakter keilmuan
Indonesia.
4. Untuk mengetahui ilustrasi tentang karakter keilmuan berdasar Pancasila.
5. Untuk mengetahui gambaran dari model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan
yang Pancasilais di lingkungan sekitar Anda.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu yang Terbentuk dalam Sikap
Inklusif, Toleran dan Gotong Royong dalam Keragaman Agama dan Budaya
Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dibentuk atas sikap
inklusif, toleran, dan gotong royong dalam keberagaman agama dan budaya. Pancasila,
terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat permusyawaratan
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prinsip-prinsip tersebut memberikan pedoman dan arahan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia, menjadi norma bagi para ilmuwan
untuk mengembangkan IPTEK yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, aspirasi
masyarakat, dan cita-cita bangsa.
Bahkan, Pancasila memberikan standar etika dan moral bagi para ilmuwan, dengan
mengedepankan nilai-nilai seperti moralitas, religiusitas, humanisme, nasionalisme, dan
demokrasi dalam proses dan hasil pengembangan IPTEK. Selain itu, Pancasila
mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai fundamental yang menekankan
pentingnya menjaga dan membina keberagaman suku, ras, agama, kepercayaan, dan
nilai budaya di Indonesia. Sifat Pancasila yang inklusif dan toleran sangat penting yang
menjadi pedoman dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang terbuka terhadap
keberagaman dan menghormati setiap perbedaan. Oleh karena itu, sikap inklusif,
toleran, dan gotong royong yang tertanam dalam Pancasila berperan penting dalam
membentuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, sekaligus
mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis.
4
2.2 Kasus yang terkait dengan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu yang Memperlihatkan Sikap Bertanggung Jawab atas
Keputusan yang Diambil Berdasar pada Prinsip Musyawarah dan Mufakat dalam
Kehidupan Ilmiah
Salah satu contoh kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat dalam
kehidupan ilmiah adalah mengenai diputuskannya UU ITE yang mengatur tentang
informasi elektronik dan transaksi elektronik, yang merupakan hal yang sangat vital
dalam kehidupan masyarakat. Undang-undang ini disahkan setelah lama diproses dan
dirumuskan dimana sumber hukum didasarkan pada Pancasila. Undang-undang ini
berkaitan dengan pencegahan pelanggaran atau perilaku negatif di media sosial yang
dapat merugikan masyarakat.
5
2.3 Contoh tentang Perumusan Pancasila sebagai Karakter Keilmuan Indonesia
1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa manusia
hidup di dunia itu hanya sementara, sehingga manusia diperintahkan melakukan
perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk membuat kerusakan di bumi. Contohnya,
Ilmuwan yang mengamalkan kompetensi teknik yang dimiliki dengan baik sesuai
dengan tuntunan sikap kode etik seperti: menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan masyarakat; berperilaku terhormat, bertanggung jawab berarti
menyukuri anugrah Tuhan.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat
universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia. Asas
kemanusiaan atau humanisme menghendaki agar perlakuan terhadap manusia
harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti
kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat,
berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi.
3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan
Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik
Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam tugas-tugas
profesionalnya.
4. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan memberikan arahan asa kerakyatan, yang
mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah oleh dan
untuk semua rakyat Indonesia. Manajemen keputusan yang dilandasi semangat
musyawarah akan mendatangkan hasil yang lebih baik karena dapat melibatkan
semua pihak dengan penuh kerelaan.
5. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan
agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa
Indonesia. Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu
6
mengembangkan sistem yang memajukan perusahaan, sekaligus menjamin
kesejahteraan karyawan.
7
2.5 Gambaran dari Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais
di Lingkungan Sekitar Anda
Model pemimpin yang pancasilais dilingkungan saya adalah sorang ketua RT,
khususnya dilingkungan saya. Bagaimana bisa saya mengatakan seperti itu? Saya
berpendapat bahwa ketua RT dilingkungan saya memiliki standar pancasilais yang cukup
tinggi. Karena, bisa dilihat dari perilaku, setiap pekerjaan dan setiap program yang
dikerjakan beliau. Lingkungan kami menjadi lebih baik dari sebelumnya, beliau tak segan
turun dan ikut bekerja bergotong royong membantu penyelesaian mushola, dan rutin
mengadakan rapat setiap bulannya. Hal yang beliau lakukan tersebut merupakan
implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
Yang terakhir yaitu ilmuan yang pancasilais, di lingkungan saya yaitu semua guru
yang mengajari saya selama ini dengan memerhatikan nilai-nilai moral dan kode etis, tak
mudah memberikan ilmu kepada orang lain, seseorang harus menabahkan hatinya demi
itu, tetapi guru guru saya mengajari saya tanpa kenal lelah dan itu tercantum dalam
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
11