Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI


PENGEMBANGAN ILMU

DISUSUN OLEH :

RISKA WIDYA SARI ( 23042010119 )

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pancasila sebagai sistem etika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof.Dr.Ir.H.Syarif Imam Hidayat, MM,


selaku Dosen Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya memohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah
ini dan sebagai pengetahuan untuk pembuatan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Surabaya, November 2023

Penulis

i
Daftar Isi

Contents
BAB I................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.1 Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
1.1 Tujuan................................................................................................................................. 2
BAB 2 ................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
2.1 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu yang Terbentuk dalam Sikap
Inklusif, Toleran dan Gotong Royong dalam Keragaman Agama dan Budaya .................. 4
2.2 Kasus yang terkait dengan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu yang Memperlihatkan Sikap Bertanggung Jawab atas Keputusan yang Diambil
Berdasar pada Prinsip Musyawarah dan Mufakat dalam Kehidupan Ilmiah ....................... 5
2.3 Contoh tentang Perumusan Pancasila sebagai Karakter Keilmuan Indonesia............ 6
2.4 Ilustrasi tentang Karakter Keilmuan Berdasar Pancasila ................................................ 7
2.5 Gambaran dari Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais di
Lingkungan Sekitar Anda ............................................................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................................ 9
PENUTUP .......................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat
ditelusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 berbunyi:

”Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah negara Indonesia


yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, … dan seterusnya”.

Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengacu pada pengembangan iptek melalui


pendidikan. Amanat dalam Pembukaan UUD 1945 yang terkait dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa itu haruslah berdasar pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, dan
seterusnya, yakni Pancasila. Proses mencerdaskan kehidupan bangsa yang terlepas dari
nilai-nilai sipiritualitas, kemanusiaan, solidaritas kebangsaan, musyawarah, dan keadilan
merupakan pencederaan terhadap amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak dibicarakan pada awal
kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat para pendiri negara
yang juga termasuk cerdik cendekia atau intelektual bangsa Indonesia pada masa itu
mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk membangun bangsa dan negara. Para
intelektual merangkap sebagai pejuang bangsa masih disibukkan pada upaya pembenahan
dan penataan negara yang baru saja terbebas dari penjajahan. Penjajahan tidak hanya
menguras sumber daya alam negara Indonesia, tetapi juga menjadikan bagian terbesar dari

1
rakyat Indonesia berada dalam kemiskinan dan kebodohan. Segelintir rakyat Indonesia
yang mengenyam pendidikan di masa penjajahan itulah yang menjadi pelopor bagi
kebangkitan bangsa sehingga ketika negara Indonesia merdeka diproklamirkan, mereka
merasa perlu mencantumkan aspek kesejahteraan dan pendidikan ke dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi ”..memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melindungi segenap tanah tumpah darah
Indonesia”.

Sila-sila Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


jelas merupakan bagian dari amanat para pendiri negara untuk mengangkat dan
meningkatkan kesejahteraan dan memajukan kesejahteraan bangsa dalam arti penguatan
perekonomian bangsa dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat mengangkat
harkat dan martabat bangsa Indonesia agar setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang terbentuk dalam
sikap inklusif, toleran dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya?
2. Apa saja kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung jawab atas keputusan
yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat dalam kehidupan
ilmiah?
3. Apa saja contoh tentang perumusan Pancasila sebagai karakter keilmuan
Indonesia?
4. Bagaimana ilustrasi tentang karakter keilmuan berdasar Pancasila?
5. Bagaimanakah gambaran dari model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang
Pancasilais di lingkungan sekitar Anda?

1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang
terbentuk dalam sikap inklusif, toleran dan gotong royong dalam keragaman agama
dan budaya.
2. Untuk mengetahui berbagai kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung

2
jawab atas keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat
dalam kehidupan ilmiah.
3. Untuk mengetahui contoh tentang perumusan Pancasila sebagai karakter keilmuan
Indonesia.
4. Untuk mengetahui ilustrasi tentang karakter keilmuan berdasar Pancasila.
5. Untuk mengetahui gambaran dari model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan
yang Pancasilais di lingkungan sekitar Anda.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu yang Terbentuk dalam Sikap
Inklusif, Toleran dan Gotong Royong dalam Keragaman Agama dan Budaya

Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dibentuk atas sikap
inklusif, toleran, dan gotong royong dalam keberagaman agama dan budaya. Pancasila,
terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat permusyawaratan
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prinsip-prinsip tersebut memberikan pedoman dan arahan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia, menjadi norma bagi para ilmuwan
untuk mengembangkan IPTEK yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, aspirasi
masyarakat, dan cita-cita bangsa.
Bahkan, Pancasila memberikan standar etika dan moral bagi para ilmuwan, dengan
mengedepankan nilai-nilai seperti moralitas, religiusitas, humanisme, nasionalisme, dan
demokrasi dalam proses dan hasil pengembangan IPTEK. Selain itu, Pancasila
mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai fundamental yang menekankan
pentingnya menjaga dan membina keberagaman suku, ras, agama, kepercayaan, dan
nilai budaya di Indonesia. Sifat Pancasila yang inklusif dan toleran sangat penting yang
menjadi pedoman dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang terbuka terhadap
keberagaman dan menghormati setiap perbedaan. Oleh karena itu, sikap inklusif,
toleran, dan gotong royong yang tertanam dalam Pancasila berperan penting dalam
membentuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, sekaligus
mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis.

4
2.2 Kasus yang terkait dengan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu yang Memperlihatkan Sikap Bertanggung Jawab atas
Keputusan yang Diambil Berdasar pada Prinsip Musyawarah dan Mufakat dalam
Kehidupan Ilmiah

Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa, memainkan peran penting dalam


membentuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan prinsip musyawarah dan
mufakat dalam upaya ilmiah sangat diperlukan. Beberapa kasus menggambarkan
pentingnya Pancasila sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang mencerminkan perlunya menyelaraskan kemajuan ilmu pengetahuan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Salah satu contoh kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat dalam
kehidupan ilmiah adalah mengenai diputuskannya UU ITE yang mengatur tentang
informasi elektronik dan transaksi elektronik, yang merupakan hal yang sangat vital
dalam kehidupan masyarakat. Undang-undang ini disahkan setelah lama diproses dan
dirumuskan dimana sumber hukum didasarkan pada Pancasila. Undang-undang ini
berkaitan dengan pencegahan pelanggaran atau perilaku negatif di media sosial yang
dapat merugikan masyarakat.

Perlunya Pancasila sebagai pedoman pengembangan ilmu pengetahuan ditekankan


dalam mengatasi potensi dampak negatif kemajuan teknologi, seperti perjudian online
dan penyalahgunaan media sosial. Pancasila berfungsi sebagai pedoman normatif
untuk menjamin kemajuan ilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai masyarakat dan
budaya Indonesia, mencegah konflik antara kemajuan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
Pancasila.

5
2.3 Contoh tentang Perumusan Pancasila sebagai Karakter Keilmuan Indonesia

Perumusan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat


dikemukakan sebagai berikut:

1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa manusia
hidup di dunia itu hanya sementara, sehingga manusia diperintahkan melakukan
perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk membuat kerusakan di bumi. Contohnya,
Ilmuwan yang mengamalkan kompetensi teknik yang dimiliki dengan baik sesuai
dengan tuntunan sikap kode etik seperti: menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan masyarakat; berperilaku terhormat, bertanggung jawab berarti
menyukuri anugrah Tuhan.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat
universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia. Asas
kemanusiaan atau humanisme menghendaki agar perlakuan terhadap manusia
harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti
kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat,
berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi.
3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan
Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik
Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam tugas-tugas
profesionalnya.
4. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan memberikan arahan asa kerakyatan, yang
mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah oleh dan
untuk semua rakyat Indonesia. Manajemen keputusan yang dilandasi semangat
musyawarah akan mendatangkan hasil yang lebih baik karena dapat melibatkan
semua pihak dengan penuh kerelaan.
5. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan
agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa
Indonesia. Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu

6
mengembangkan sistem yang memajukan perusahaan, sekaligus menjamin
kesejahteraan karyawan.

2.4 Ilustrasi tentang Karakter Keilmuan Berdasar Pancasila

Ilustrasi Tentang Karakter Keilmuan Berdasarkan Pancasila Pancasila, dari sila


pertama hingga sila terakhir memiliki kesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
Dimana sila pertama memberikan ruang lingkup dalam hal ketuhanan dalam menuntut ilmu,
yang lebih penting adalah ilmu yang bermanfaat dan dapat diberikan serta dibagikan
kepada orang lain yang membutuhkan. Kemudian sampai pada keadilan sosial yang
mengajarkan ilmu dan kemudian mencari ilmu itu dengan seadil-adilnya, yang menuntut
ilmu bukan hanya untuk mempelajari suatu ilmu, tetapi juga untuk menguasai ilmu (Luis &
Moncayo, n.d.)

Nilai-nilai Pancasila akan benar-benar terinternalisasi dan mengakar dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila
dapat dimulai dengan mengembalikan dasar negara menjadi perbincangan publik,
membuat masyarakat merasa bahwa Pancasila masih ada dan masih dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia. Revitalisasi nilai juga dapat dilakukan melalui perwujudan jati diri
bangsa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain: nilai-nilai spiritual yang
berlandaskan etika, estetika dan keyakinan agama sebagai dasar dan arah pengembangan
profesional (Rédei, 2008)

Dalam konteks pendidikan tinggi, revitalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan


dengan menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan andal bagi pembangunan
negara, yang membudayakan nasionalisme dan kesadaran kebangsaan, menemukan dan
menemukan jati diri bangsa yang mampu beradaptasi dengan perubahan, Perubahan,
mampu mengambil tantangan sebagai peluang untuk mengatasi semua masalah dengan
solusi dan pemenuhan diri yang baik, menjadikan negara dan bangsa lebih maju dan
bermartabat (Rahayu, 2020)

7
2.5 Gambaran dari Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais
di Lingkungan Sekitar Anda

Model pemimpin yang pancasilais dilingkungan saya adalah sorang ketua RT,
khususnya dilingkungan saya. Bagaimana bisa saya mengatakan seperti itu? Saya
berpendapat bahwa ketua RT dilingkungan saya memiliki standar pancasilais yang cukup
tinggi. Karena, bisa dilihat dari perilaku, setiap pekerjaan dan setiap program yang
dikerjakan beliau. Lingkungan kami menjadi lebih baik dari sebelumnya, beliau tak segan
turun dan ikut bekerja bergotong royong membantu penyelesaian mushola, dan rutin
mengadakan rapat setiap bulannya. Hal yang beliau lakukan tersebut merupakan
implementasi dari nilai-nilai Pancasila.

Warganegara yang pancasilais dilingkungan saya yaitu masyarakat dilingkungan


saya, dimana setiap bulannya selalu menghargai dan beepartisipasi dalam kegiatan rutin
RT, dalam pelaksanaan gotong rotong dan kerja bakti, masyarakat selalu menyempatkan
waktu untuk bekerja sama.

Yang terakhir yaitu ilmuan yang pancasilais, di lingkungan saya yaitu semua guru
yang mengajari saya selama ini dengan memerhatikan nilai-nilai moral dan kode etis, tak
mudah memberikan ilmu kepada orang lain, seseorang harus menabahkan hatinya demi
itu, tetapi guru guru saya mengajari saya tanpa kenal lelah dan itu tercantum dalam
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan makalah "Pancasila sebagai Dasar Pengembangan IPTEK", dapat


disimpulkan bahwa Pancasila memiliki peran penting dalam pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi sumber
motivasi bagi perkembangan IPTEK nasional dalam mencerdaskan bangsa. Pancasila
memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan IPTEK demi kesejahteraan hidup
manusia. Selain itu, Pancasila juga dianggap sebagai pedoman dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai Pancasila mendorong dan mendasari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah.

Dengan demikian, Pancasila dijadikan sebagai dasar nilai pengembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, serta diharapkan memberi dampak luas pada
kemaslahatan kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila juga harus dijadikan sebagai
pedoman pokok dalam pengembangan IPTEK. Oleh karena itu, Pancasila memiliki
peran penting dalam mengontrol perkembangan teknologi dan industri di Indonesia.
Dengan demikian, kesimpulan dari makalah tersebut adalah bahwa Pancasila memiliki
peran yang sangat penting dalam pengembangan IPTEK di Indonesia, sebagai sumber
motivasi, dasar nilai, pedoman, dan pengontrol perkembangan teknologi dan industri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan Pancasila untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta. Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi

SetyoriniI. (2018). Urgensi Penegasan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan


Iptek. Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hukum, 4(02), pp. 213 - 222.

Astuti, N. R. W., & Dewi, D. A. (2021). Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 3(1), 41-49.

Nuraeni, I. ., & Dewi, D. A. . (2022). Peranan Pancasila Sebagai Landasan Perkembangan


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 9986–9991.

11

Anda mungkin juga menyukai