Anda di halaman 1dari 11

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th.

2022

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF


SEBAGAI MEDIA EDUKASI CARA MERAWAT GIGI BAGI
ANAK

Irfan Husaini1, Dwi Agnes Natalia Bangun 2, Cecep Gunawan 3


Program Studi Desain Grafis, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri
Jakarta,
Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424 email: abisadewa@gmail.com

ABSTRAK

Merawat gigi adalah hal yang sangat penting bagi anak prasekolah agar terhindar dari penyakit gigi,
salah satunya penyakit karies. Karies adalah hilangnya lapisan pada gigi akibat asam yang dibentuk
oleh bakteri dalam plak gigi. Menurut hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018, 81,5% anak
usia prasekolah mengalami karies gigi dan terus meningkat tiap tahunnya. Tingginya kasus karies
pada anak prasekolah diakibatkan kurangnya edukasi pada anak dan kurangnya perhatian orang tua
terhadap perawatan gigi anak agar bersih dan sehat. Menyadari hal ini, sebagai salah satu bentuk
kewajiban untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya merawat gigi, Syamil Dental Care
ingin membuat media edukasi merawat gigi untuk anak usia prasekolah. Media yang dipilih adalah
buku cerita bergambar interaktif yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan cara merawat gigi
ke anak usia prasekolah. Agar buku yang dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan,
dikumpulkan landasan, data, dan fakta yang mendukung perancangan melalui metode pengumpulan
data yaitu studi literatur, wawancara, observasi, dan survei. Dalam perancangan buku ini metode
riset desain yang digunakan adalah design thinking. Hasil yang diperoleh adalah penggunaan warna-
warna cerah dan colorful, layout yang menggunakan style window picture (gambar yang
mendominasi) dengan white space, sudut dan bentuk yang rounded, penggunaan tekstur krayon yang
memberi kesan kekanakan, penggunaan jenis font dekoratif namun tetap readible yang berkesan
ceria dan ilustrasi karakter yang sederhana. Dalam pembuatan buku ilustrasi interaktif, elemen
desain dirancang dengan sejelas dan sesederhana mungkin sehingga dapat pembaca mudah
memahami pesan yang disampaikan. Fitur interaktif harus bisa mendukung cerita dan dapat menarik
perhatian pembaca sehingga penyampaian cara merawat gigi dapat tersampaikan dengan baik.
Penelitian ini memiliki manfaat untuk memberikan media edukasi bagi anak yang menarik dan
mudah difahami serta menjadi referensi bagi pembaca dalam merancang buku ilustrasi interaktif
yang sesuai dengan anak usia prasekolah.

Kata kunci: Merawat gigi, Ilustrasi, Interaktif

ABSTRACT
Taking care of teeth is very important for preschool children to avoid dental disease, one of which
is caries. Caries is the loss of the coating on the teeth due to acids formed by bacteria in dental
plaque. According to the results of basic health research (RISKESDAS) 2018, 81.5% of preschool
age children experience dental caries and it continues to increase every year. The high number of
caries cases in preschool children is caused by a lack of education in children and a lack of parental
attention to caring for children's teeth so that they are clean and healthy. Recognizing this, as a
form of obligation to educate the public about the importance of taking care of teeth, Syamil Dental
Care wants to create an educational media for dental care for preschool-aged children. The media
chosen is an interactive picture story book that aims to provide knowledge on how to take care of
teeth to preschool age children. In order for the book to be designed in accordance with the
objectives to be conveyed, the basis, data, and facts that support the design are collected through
data collection methods, namely literature studies, interviews, observations, and surveys. In
designing this book, the design research method used is design thinking. The results obtained are

535
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

the use of bright and colorful colors, a layout that uses a window picture style (the image that
dominates) with white space, rounded corners and shapes, the use of a crayon texture that gives a
childish impression, the use of decorative fonts but still memorable readible cheerful simple
character illustration. In making interactive illustration books, design elements are designed as
clearly and simply as possible so that readers can easily understand the message conveyed.
Interactive features must be able to support the story and can attract the attention of the reader so
that the delivery of how to take care of teeth can be conveyed properly. The benefit of this research
is to provide educational media for children that is interesting and easy to understand. This
research can also be a reference for readers in designing interactive illustrated books that are
comfortable for preschoolers to read.

Keywords: Take care of teeth, Illustration, Interactive.

PENDAHULUAN

Merawat gigi adalah hal yang sangat penting bagi anak prasekolah agar terhindar
dari penyakit gigi. Menurut hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018,
81,5% anak usia prasekolah mengalami penyakit gigi yaitu karies dan terus
meningkat tiap tahunnya[1]. Padahal, kerusakan pada gigi dapat berdampak pada
tumbuh kembang anak. Tingginya kasus penyakit gigi pada anak prasekolah
diakibatkan kurangnya edukasi pada anak dan kurangnya perhatian orang tua
terhadap perawatan gigi anak agar bersih dan sehat. Salah satu cara edukasi yang
efektif kepada anak usia pra-sekolah yaitu dengan media edukasi yang menarik
seperti buku cerita ilustrasi interaktif . Buku cerita ilustrasi adalah buku yang
menampilkan isi cerita dalam bentuk visual untuk mengedukasi anak dan
memudahkan anak dalam menyerap informasi. Dibandingkan dengan buku cerita
yang didominasi oleh tulisan, buku ilustrasi interaktif memiliki tulisan yang lebih
sedikit, gambar ilustrasi yang dominan serta tools pendukung yang interaktif
sehingga melibatkan berbagai indera anak pada saat menggunakan buku tersebut,
sehingga akan meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik pada anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut dan keinginan Syamil dental care untuk
membuat buku edukasi dengan bentuk buku ilustrasi interaktif, maka dibutuhkanlah
desainer grafis untuk merancang elemen-elemen visual dalam perancangan buku
ilustrasi interaktif sebagai media edukasi cara merawat gigi bagi anak sehingga
visual yang ditampilkan menjadi lebih menarik dan pesna yang disampaikan mudah
difahami oleh pembaca. Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan proses kreatif
perancangan buku ilustrasi interaktif berjudul “Syamil Periksa Gigi” sebagai media
edukasi cara merawat gigi untuk anak usia prasekolah. Manfaat bagi klien yaitu
dapat memiliki media edukasi untuk sebagai media untuk memberikan
pembelajaran cara merawat gigi terhadap pasien serta masyarakat. Dalam proses
perancangan terdapat beberapa teori yang digunakan sebagai kerangka teoretis
untuk menganalisis data dan patokan perancangan. Teori yang digunakan mengenai
Karakteristik buku anak, jenis buku ilustrasi interaktif anak dan desain grafis buku
anak.

536
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan penelitian dengan judul “Perancangan Buku Ilustrasi Interaktif
sebagai Media Edukasi Cara Merawat Gigi Bagi Anak” menggunakan metode
riset design thinking. Metode design thinking adalah proses untuk menenemukan
ide baru yang diawali dengan rumusan masalah dan diakhiri oleh solusi yang
dicapai dengan siklus yang berulang dengan menetapkan lima langkah dalam satu
siklus yaitu emphatize, define, ideate, prototype dan test[2]. Emphatize merupakan
proses mencari permasalahan yang dirasakan oleh klien. Permasalahan didapatkan
dengan cara menggali informasi melalui wawancara, observasi dan survei. Define
merupakan proses memahami dan menentukan permasalahan apa yang
sebenarnya dialami oleh klien dengan menyusun permasalahan dan kebutuhan
yang telah didapat kedalam brief. Berikutnya adalah proses ideate, yaitu menggali
ide dengan metode brainstorming, mindmapping dan membuat moodboard atau
stylescape. Ide-ide yang telah dipilih selanjutnya akan direalisasikan menjadi
sebuah model produk dalam proses prototype. Perancangan dilakukan dengan
membuat sketsa kasar, sketsa halus, digitalisasi dan pembuatan dummy. Setelah
prototype dibuat Maka hasil prototipe harus di testing ke target pengguna untuk
mendapatkan feedback. Hasil feedback dari proses testing akan menjadi masukan
untuk Final Product.

Emphatize
- Wawancara Ideate
Define
- Survey - Brainstormin
- Studi Literatur
- g
- Analisis Creati - Mindmappin
SWOT ve g
- Analisis

Prototype
- Sketsa
Final Karya Testing kasar
- Sketsa
halus
- Digitalisasi
Gambar 1 Flowchart Metode Penelitian

Pada tahap Emphatize, data diperoleh dengan melakukan riset terhadap klien, target
market dan kompetitor. Riset dilakukan dengan mewawancarai pemilik Syamil
dental care, ibu rumah tangga yang memiliki anak usia prasekolah, ilustrator serta
anak usia prasekolah. Kemudian dilakukan riset dengan menyebar kuisioner kepada
masyarakat yang memiliki anak usia prasekolah. Untuk memperkuat referensi
dalam merancang buku ilsutrasi dilakukan studi literatur dengan mengunjungi toko

537
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

buku Gramedia dan e-commerce. Setelah itu dilakukan analisis SWOT dan STP
dalam perancangan buku ilustrasi interaktif ini.
HASIL dan PEMBAHASAN
Analisis Produk
Berikut adalah tabel hasil pengumpulan data dan hasil analisis data sesuai teknik
yang digunakan:
Tabel 1 Analisis Data

No. Teknik Hasil


1. Wawancara & Observasi Berdasarkan wawancara terhadap ibu
yang memiliki anak usia prasekolah,
keputusan pembelian buku ilustrasi
dilihat dari tema yang diangkat,
ilustrasi yang menarik, fitur interaktif
yang tidak monoton dan harga yang
kompetitif. Selain itu, pemilihan
ilustrasi yang cocok untuk anak
menurut ilustrator @muharrik
penggambaran ilustrasi yang
sederhana dan dapat mewakili pesan
cerita.

538
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

2. Kuesioner Style ilustrasi yang diminati oleh


konsumen adalah style digital
drawing dengan goresan brush
bertekstur crayon. Selain itu
konsumen menyukai ilustrasi yang
menarik pada buku ilustrasi anak.
3. Studi Kepustakaan Material karton board digunakan
untuk membuat buku anak karena
memiliki daya tahan yang baik.
Belum ditemukannya buku ilustrasi
interaktif yang mengangkat tema gigi
yang memiliki alur cerita yang
kontinu serta fitur yang variatif.
4. Analisis SWOT 1. SO : Membuat buku ilustrasi
interaktif dengan ragam fitur yang
mampu menjawab rasa penasaran
anak usia dini dan mudah dicerna
oleh anak prasekolah.
2. WO : Membuat buku ilustrasi
interaktif dengan cerita yang
sederhana dan ilustrasi yang
memvisualisasikan alur cerita
3. ST : Membuat buku ilustrasi
interaktif dengan ragam fitur yang
menarik perhatian anak dengan
fitur interaksi yang mudah
diproduksi dan dipasarkan
4. WT : Membuat buku ilustrasi
interaktif dengan alur cerita yang
menarik dan memiliki fitur
interaksi yang sederhana namun
beragam.
5. Analisis STP Target audience anak usia prasekolah
dengan umur 3-6 tahun, aktif,
memiliki keingintahuan tinggi dan
tertarik pada buku. Target buyer yaitu
orangtua di Depok, masih memiliki
anak usia prasekolah, keluarga muda,
usia 25-35 tahun, SES A dan B ,
memiliki komunitas sesama keluarga
muda dan tertarik dengan dunia
parenting. Buku ilustrasi interaktif
untuk edukasi anak ini dirancang

539
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

dengan mengharapkan pembaca yaitu


anak usia prasekolah dan orangtua
sebagai pendamping anak saat
membaca dapat dengan mudah
memahami pentingnya merawat gigi
pada anak.

Dari hasil analisi data tersebut dirumuskan creative brief yang memiliki kesimpulan
bahwa playful, joy dan colorful sebagai tone and manner, “Buku edukasi bercerita
yang memiliki ragam fitur interaktif untuk membantu anak belajar cara merawat
gigi” sebagai key message, dan target audience yaitu: anak usia prasekolah usia 3-
6 tahun, SES AB, Depok, aktif, rasa ingin tahu tinggi dan tertarik pada buku.

Konsep Visual
Kata kunci yang didapatkan pada creative brief adalah ceria, interaktif dan sesuai
dengan anak usia prasekolah. Berdasarkan kata kunci tersebut dibentuklah
mindmap dengan menghasilkan konsep visual.

Tabel 2 Key Visual

Ilustrasi Bentuk Layout Warna Texture Tipografi Interaksi


Karakter
Tubuh Tidak Picture Colorful Crayon Sans serif Lift the
gempal kaku Window flap
Wajah Simpel White Cerah Dekoratif Cermin
yang imut Space gigi
Senyum Rounded Tekstur
yang
lebar
Mata
berbinar
Ekspresif
Antusias

Berdasarkan konsep visual diatas dibentuklah 2 alternatif konsep visual. Alternatif


konsep visual yang terpilih adalah Cheerful and joy. konsep visual ini mengandung
tampilan visual yang mengedepankan keceriaan dan ekspresi yang kuat pada
karakter utama dan secara keseluruhan elemen. Layout yang ditampilkan minimalis
dengan penerapan white space dan gambar yang dominan sehingga akan fokus pada
ilustrasi[3].

540
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

Gambar 2 Moodboard Karakter

Gambar 3 Moodboard Layout

Gambar 4 Moodboard Suasana

Desain Karakter
Penggambaran karakter dibuat dengan style kartun yang sederhana dan lucu
sehingga membuat anak tertarik[4]. Namun tidak menghilangkan elemen-elemen
penting agar anak dapat mengidentifikasi karakter[5].

Tabel 3 Desain Karakter

No. Karakter Keterangan


1. Karakter utama yaitu Syamil memiliki
penggambaran karakter yang bertubuh gempal,
imut dan ekspresif. Desain karakter utama yaitu
Syamil dan dokter gigi diberikan pewarnaan
dengan warna yang cerah sehingga memiliki kesan
yang fun. Warna biru muda pada baju Syamil
memberikan kesan laki-laki dan keramahan

541
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

2. dokter gigi memiliki elemen-elemen yang


mendukung identifikasi dokter gigi seperti jas putih
dokter dengan senyuman yang bersahabat.
Pemilihan karakter dokter gigi dengan gender
perempuan untuk memberikan kesan kasih sayang
dan pengertian sehingga membuat anak-anak tidak
takut ke dokter gigi. Penggambaran rambut yang
diikat menggambarkan dokter gigi yang mengikat
rambutnya saat praktek. Warna putih
melambangkan warna yang bersih dan kesehatan,
sementara baju ungu semi-formal memberikan
kesan lebih personal

3. kuman lactobacillus acidophilus memiliki bentuk


silinder dan rounded sesuai dengan bentuk asli
kuman lactobacillus acidophilus yaitu berbentuk
silinder dengan duri tumpul yang mengalami
personifikasi sehingga memiliki mata dan mulut.

Desain Buku
Desain buku didominasi dengan layout picture window. Ilustrasi menjadi fokus
yang dominan dipadukan dengan white space pada setiap halaman. Alur baca yang
dipilih adalah alur baca dari kiri ke kanan sehingga memberi kesan sederhana dan
mudah dipahami[3]. Secara keseluruhan warna yang digunakan adalah warna yang
cerah sehingga membuat emosi positif bagi pembaca[6]. Ilustrasi pada buku ini
dibuat dengan Adobe Photoshop CC 2021 dan di layout di Adobe Indesign CC
2020. Berikut adalah tampilan spread buku ilustrasi “Syamil Periksa Gigi”.

Gambar 5 Spread Syamil Periksa Gigi

Tipografi yang digunakan berjenis dekoratif yang memiliki kesan fun dan tidak
kaku namun tetap memiliki keterbacaan yang jelas[4]. Typeface yang digunakan
adalah Duper, GoodDog dan Chantal.

542
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.2 Th. 2022

Gambar 6 Tipografi

Desain sampul buku menggunakan ilustrasi yang menampilkan tokoh penting


dalam cerita yaitu Syamil yang tersenyum sedang menampilkan aktivitas
pemeriksaan gigi. Terdapat judul, dan tulisan “Syamil Periksa Gigi” dan “Buku
Anak Interaktif”. Pada bagian belakang sampul terdapat sinopsis cerita, tampak
fitur interaktif dan logo Syamil dental care. Berikut adalah desain sampul buku
yang telah dibuat:

Gambar 7 Cover

Final Artwork
Berikut adalah hasil mockup Buku Ilustrasi Anak “Syamil Periksa Gigi”:

Gambar 8 Mockup FAW

543
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.1 Th. 2022

Buku ilustrasi ini berbentuk square dengan ukuran 19 cm x 19 cm dan


memiliki 10 halaman. Buku ini akan dicetak dengan art carton 260 untuk isi
buku. Lalu, buku ini dijilid hard cover.

SIMPULAN
Hasil dari perancangan ini adalah buku ilustrasi anak Syamil Periksa Gigi
sebagai media edukasi cara merawat gigi bagi anak prasekolah yang
dilakukan oleh klinik gigi Syamil dental care. Buku ini menggunakan
konsep Cheerful and Joy. Penggunaan elemen grafis disesuaikan dengan
target market yaitu usia prasekolah, seperti penggunaan warna yang cerah
dan colorful sehingga memberikan kesan bersahabat dan fun; penggunaan
elemen bentuk ilustrasi yang simple dan rounded, penggunaan tekstur
crayon memberikan kesan keceriaan dan kekanakan; penggunaan font
dekoratif dan memberi kesan keceriaan dan tidak kaku; layout yang
digunakan memiliki keseimbangan asimetris dengan jenis layout picture
window untuk memberikan kesan ramai, dan ceria. Dengan hasil tersebut,
desain buku ilustrasi ini dapat menarik dan bermanfaat menjadi media
edukasi bagi anak usia prasekolah.

SARAN
Setelah melakukan perancangan buku ilustrasi interaktif “Syamil Periksa
Gigi”, terdapat beberapa saran untuk Syamil Dental Care selaku klien
maupun penelitian kedepannya:
1. Penggunaan desain grafis pada perancangan buku ilustrasi “Syamil
Periksa Gigi” penting untuk mengedukasi orangtua dan anak usia
sekolah terkait pentingnya merawat gigi agar terhindar dari penyakit
gigi.
2. Perbanyak referensi baik itu penelitian terdahulu ataupun referensi
visual agar semakin memperkaya ide dan kreatifitas dalam membuat
perancangan buku ilustrasi interaktif untuk anak usia prasekolah.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Allah SWT, orang tua penulis,
dosen- dosen Teknik Grafika Penerbitan, dan teman terdekat penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kementrian Kesehatan RI, “HASIL UTAMA RISET
KESEHATAN DASAR 2018,” 2018.
[2] M. Lewrick, P. Link, and L. Leifer, The Design Thinking
Playbook. Munchen: John Wiley & Sons, Inc, 2018.
[3] S. Sutjitra, H. Dwi Waluyanto, and A. Zacky, “Perancangan
Buku Interaktif Tentang Hewan Mamalia Indonesia Yang
Dilindungi Untuk Anak Usia 6-12 Tahun,” Adiwarna, vol. 1,
no. 14, 2019.
[4] U. Marsudi and J. Nanda, “ANALISA DESAIN ILUSTRASI
BUKU CERITA ANAK TEMA SAINS BIOLOGI
BERJUDUL ‘LASKAR

544
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TETAMEKRAF Vol.1/No.1 Th. 2022

BAKTERI BAIK,’” Jurnal Narada, vol. 7, no. 2, 2020, doi:


10.2241/narada.2020.v7.i2.003.
[5] I. Maharsi, Ilustrasi. Yogyakarta, 2018.
[6] P. Y. Pratiwi and I. G. A. P. W. Budisetyani, “Emosi dan
Penggunaan Warna Dominan Pada Kegiatan Mewarnai Anak
Usia Dini,” Jurnal Psikologi Udayana, vol. 1, pp. 160–170,
2013.

545

Anda mungkin juga menyukai