Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Media Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Belajar

Siswa Kelas II SDN Inpres Bajo

Delillah Andini, Rabiatul Adwiah

STKIP Taman Siswa Bima


STKIP Taman Siswa Bima

delilahandini443@gmail.com, Email Penulis 2 (ukuran 11pt)

* Delillah Andini1 (ukuran 11pt)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar pada siswa kelas II SDN Inpres Bajo.
Kartu Kata Bergambar ialah sebuah media pembelajaran yang berisi perpaduan antara kata serta gambar yang ada
disekitar anak-anak seperti gambar hewan, buah-buahan dan sayuran . Kartu kata bergambar ialah alat bantu
pembelajaran yang disukai anak-anak karna memiliki warna-warna mencolok serta gambar-gambar yang menarik
untuk anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes yang dirancang berdasarkan indikator-indikator pembelajaran untuk meningkatkan minat
belajar. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media Kartu Kata Bergambar dapat memberikan
dampak positif terhadap minat belajar siswa kelas II di SDN Inpres Bajo.
Kata Kunci: Kartu Kata Bergambar, Minat Belajar, SDN Inpres Bajo

1. PENDAHULUAN (Ukuran 12pt)


Perubahan zaman menjadi dampak bagi seluruh Negara, termasuk Indonesia sendiri. Dengan adanya
perubahan zaman, pola pikir manusia pun ikut beubah. Perubahan zaman membawa dampak positif maupun
negative. Perubahan ini terjadi karena adanya globalisasi. Dari perkembangan globalisasi maka system
pendidikan yang ada di Indonesia berubah pada kurikulum yang dipakai saat pembelajaran. Pendidikan di
sekolah pada saat ini menggunakan kurikulum 2013. Menurut Rusman (2015) Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan kurikulum dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan
ekstrernal. Perkembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tatanan lokal, nasional, regional dan global di
masa depan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahan atau tema
tertentu yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan
dengan beragam pengalaman belajar peserta didik, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna (Subroto
dalam Kadir dan Asrohah, 2014). Agar pembelajaran tematik menarik sebaiknya pembelajaran tematik
dikemas menggunakan media pembelajaran yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Sehingga tercipta suasana belajar yang mendukung untuk membantu peserta didik mengerti dan memahami
apa yang mereka pelajari. Guru harus pintar dan kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk
membantu pemahaman dan pengetahuan peserta didik supaya pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
pengetahuan peserta didik akan bertambah. Menurut Suwardi (2005:81).
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya usaha mengembangkan media pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Media yang mampu menarik perhatian dan fokus peserta
didik dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik
adalah dengan menggunakan media yang kreatif dan menyenangkan. Peserta didik akan lebih terlihat secara
langsung dalam proses pembelajaran dengan adanya media pembelajaran. Media yang sesuai dengan kondisi
yang ada yaitu media permainan (permainan edukatif), hal ini sesuai karakteristik peserta didik sekolah dasar
yang senang bermain. Media Kartu Kata Bergambar dapat membantu proses belajar dalam pembelajaran
tematik dan memberikan pengalaman langsung dalam belajar sambil bermain. Sehingga dalam proses
pembelajaran berlangsung peserta didik tidak merasa bosan karena belajar sambil bermain dan melakukan.
Permainan ini didesain dengan diberikan materi dan kuis sesuai dengan tema disertai gambar yang menarik,
peserta didik akan merasa asik.

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah atau hasil observasi awal terdapat berbagai masalah
seperti kurangnya minat belajar siswa dalam menerima materi, siswa kurang memperhatikan, siswa berbicara
dengan teman sebangku, bermain saat proses belajar mengajar berlangsung dan sebagian siswa ada juga yang
fokus dan merespon materi yang di sampaikan oleh guru. Berdasarkan permasalahan di atas maka digunakan
dua siklus untuk melihat minat belajar siswa. Agar pembelajaran berhasil sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan, sebaiknya guru berusaha untuk mengembangkan proses belajar mengajar dari metode
pengembengan media pembelajaran Kartu Kata Bergambar. Kartu kata bergambar ialah sebuah media
pembelajaran yang berisi perpaduan antara kata serta gambar yang ada disekitar anak-anak seperti gambar
hewan, buah-buahan dan sayuran. Kartu kata bergambar ialah alat bantu pembelajaran yang disukai anak-
anak karna memiliki warna-warna mencolok serta gambar-gambar yang menarik untuk anak Goudy Old
Style ukuran 11pt, spasi 1, dan line spasi options before and after 6.

2. METODE (Ukuran 12pt)


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan Pada bagai ini ditulis
secara singkat, padat, jelas, tetapi mencakupi sehingga dapat direplikasi. Bagain ini berisi pendekatan
penelitian, subjek, rancangan penelitian, penggunaan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data
namun bukan merupakan teori. Jika perlu dicantumkan tabel kisi-kisi instrumen, bahan yang digunakan, dan
atau rumus-rumus statistika yang tidak umum digunakan. Selanjutnya, bagian ini juga ditulis sebanyak 10 %-
15% untuk penelitian kualitatif, kuantitatif, dan mixed method dari badan artikel, menggunakan huruf
Goudy Old Style ukuran 11pt, spasi 1, dan line spasi options before and after 6.

3. Hasil dan Pembahasan (Ukuran 12pt)


Untuk mempermudah pemahaman dan pembaca, maka hasil dan pembahasan langsung disatukan,
sehingga setiap hasil yang didapat maka langsung dibahas sesuai dengan teori yang relevan. Hasil penelitian
dalam pendekatan kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel angka-angka, grafik, deskripsi verbal atau
gabungan ketiganya. Kemudian, hasil penelitian dalam bentuk pendekatan kualitatif yang bersumber dari
wawancara, pengamatan, penafsiran isi teks, dan lain-lain dikondensasikan, disarikan, atau dibuat ke dalam
ringkasan substansial. Jadi, yang disajikan adalah temuan-temuan substansial yang dapat disajikan dalam
bentuk tabel-tabel deskriptif untuk memsudahkan pemahaman oleh pembaca. Potongan wawancara,
deskripsi hasil pengamatan, kutipan teks, dan lain-lain yang memuat temuan-temuan utama atau jawaban
dari pertanyaan penelitian disajikan dalam pembahasan sebagai contoh otentik.
Pada pembahasan dimaksudkan untuk menginterpretasikan dan memaknai hasil penelitian sesuai
dengan teori yang digunakan dan tidak sekadar menjelaskan temuan. Pembahasan harus diperkaya dengan
merujuk atau membandingkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah
terakreditasi maupun bereputasi, tidak berasal dari jurnal abal-abal (predatory journal) dan referensinya telah
memiliki DOI. Dalam pembahasan disarankan juga berisi pengintegrasian hasil penelitian ke dalam
kumpulan teori atau pengetahuan yang telah mapan, penyusunan teori baru, modifikasi teori yang telah ada,
serta implikasi hasil penelitian. Dalam penulisan isi dari jurnal terutama pada bagian latar belakang masalah,
metode, hasil penelitian dan pembahasan, ucapan terimakasih serta simpulan, ketika ditemukan bahasa asing
maka ditulis dengan italic (certak miring).
Penulisan rujukan (Program Mendeley) dalam badan artikel/jurnal menggunakan pola berkurung (...)
dan diberi warna biru langit (ligh blue) dan harus memiliki DOI. Jika hanya ada satu penulis: contoh
(Simangunsong, 2019); jika ada dua penulis: contoh (Nurjanah & Efendi, 2019). Jika ada tiga sampai lima
penulis: contoh (Adiansha et al., 2018). Pada bagian ini ditulis antara 45%-55% dari keseluruhan badan
artikel, menggunakan huruf Goudy Old Style ukuran 11pt, spasi 1, dan line spasi options before and after 6.
Kemudian pada rujukan (Program Mendeley) dalam badan Buku menggunakan pola (...) dan diberi warna biru
langit (ligh blue). Kemudian contoh untuk dilakukan pengutipan pada buku yaitu (Ozilgen, 2019). jika ada
dua penulis: contoh (Djamarah & Zain, 2019; Wena, 2018).

4. SIMPULAN (Ukuran 12pt)


Kesimpulan hanya berisi satu paragraph, dan tidak dalam bentuk poin. Bagian ini menyajikan
ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan penelitian. Berdasarkan kedua
hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi dari temuan penelitian . Pada
bagian ini ditulis kurang lebih sebanyak 5% dari keseluruhan badan artikel, menggunakan huruf Goudy Old
Style ukuran 11pt, spasi 1, dan line spasi options before and after 6.

Ucapan Terima Kasih (Opsional) (Ukuran 12pt)


Bagian ini berisi ucapan terima kasih kepada sponsor, pendonor Dana, narasumber, atau pihak-pihak
yang berperan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian. Jika menyebutkan Nama seseorang atau lembaga
sebagai ucapan terima kasih, penulis wajib meminta ijin kepadanya. Penulis tidak perlu menuliskan ucapan
terima kasih kepada redaktur, menggunakan huruf Goudy Old Style ukuran 11pt, spasi 1, dan line spasi
options after 6.

Daftar Pustaka (Ukuran 12)


Adiansha, A. A., Sumantri, M. S., & Makmuri, M. (2018). Pengaruh model brain based learning terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari kreativitas. Premiere Educandum : Jurnal
Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 8(2), 127. https://doi.org/10.25273/pe.v8i2.2905
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Nurjanah, R., & Efendi, A. (2019). Literary Learning for Teenager Inmates in Institute for Children Special
Rehabilitation. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 38(3), 411–425.
https://doi.org/10.21831/cp.v38i3.27322
Ozilgen, Z. S. (2019). Cooking as a Chemical Reaction Culinary Science with Experimen. CRC Press,
Taylor & Francis Group.
Simangunsong, E. (2019). Factors determining the quality management of higher education: A case study at
a business school in Indonesia. Cakrawala Pendidikan, 38(2), 215–227.
https://doi.org/10.21831/cp.v38i2.19685
Wena, M. (2018). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional.
PT. Bumi Aksara.
Semua yang dirujuk dalam artikel harus tertulis dalam daftar pustaka dan sebaliknya semua yang
tertulis dalam daftar pustaka harus dirujuk dalam artikel. Referensi yang digunakan minimal berjumlah 15
Referensi dari jurnal bereputasi, nasional dan internasional. Sumber pustaka rujukan sebaiknya lebih banyak
yang berasal dari jurnal bereputasi, nasional dan internasional yang memiliki DOI (sebanyak 80%) dari pada
buku (sebanyak 20%). Penulis wajib menyajikan daftar pustaka dengan valid dengan menggunakan
Program Mendeley pada Style American Psychological Association (APA) 7th Edition (dapat dilihat pada
cara pengutipannya di diatas).
Ketentuan
Jurnal dipersiapkan dalam bentuk softcopy dengan format ukuran kertas A4 (width = 21,0 cm dan
height = 29,7 cm). Batas tepi: atas (top) = 2.5 cm, bawah (Bottom) = 2 cm, sisi kiri (left) = 2.0 cm, dan sisi
kanan (right) = 2,0 cm. Ukuran paragraf menjorok 1 cm dan pada setiap paragraf menggunakan space after
dan before 6pt. Isi artikel menggunakan font Goudy Old Style ukuran 11pt. Isi artikel terbagi menjadi 4
bagian, yaitu pendahuluan (20%-25%), metode (10%-15%), hasil dan pembahasan (45-55%), Simpulan
(5%). Skala referensi yang digunakan 10 tahun terakhir terdiri dari sumber primer (jurnal maupun prosiding
yang memiliki doi) 80% dan Buku 20%. Aturan penulisan daftar pustaka menggunakan program mendeley
minimal 15 referensi. Ketentuan cara pada penggunaan tabel dan gambar sebagai berikut:
Pada Tabel dan gambar menggunakan rata tengah, dapat disesuaikan dengan format seperti di bawah
ini:
Tabel 1. Contoh format tabel
No Uraian Keterangan
1 Uraian 1 Keterangan 1
2 Uraian 2 Keterangan 2
3 Uraian 3 Keterangan 3
4 Uraian 4 Keterangan 4
5 Uraian 5 Keterangan 5
(Sumber Tabel ukuran 11 pt)

Sedangkan pada bagian gambar, dapat disesuaikan sebagai berikut:

Gambar 1. Contoh Gambar


(Sumber gambar ukuran 11 pt)

Keterangan Peneriman dan Penolakan terhadap Artikel


1. Jika plagiasi artikel ≥ 75% maka artikel DITOLAK,
2. Jika artikel < 75% maka artikel DITERIMA dan dengan catatan revisi
3. Artikel yang diterima wajib mengurangi porsentase plagiasi sampai ≤20%.

Anda mungkin juga menyukai