2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk media bahan ajar gambar cetak tematik.
Perkembangan kognitif anak usia dini menjadi materi pokok utama dalam bahan ajar yang dikembangkan
peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian dan pengembangan (Research
and Development) dengan model desain pengembangan Analysis-Desain-Development-Implementasi-
Evaluasi (ADDIE). Dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu subjek pengembangan adalah ahli untuk
mengukur kelayakan produk dari sisi desain, materi dan media serta yang kedua adalah subjek ujicoba
produk untuk mengetahui efektivitas dari produk yang dikembangkan. Sebanyak 40 peserta didik kelas TK
B usia 5-6 tahun diikutsertakan dalam pelaksanaan implementasi dan evaluasi produk yang dikembangkan.
Mengumpulkan data dengan menggunakan panduan observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian
diperoleh: (1) Desain media bahan ajar cetak tematik dikembangkan menggunakan model desain ADDIE.
Desain media bahan ajar cetak tematik divalidasi oleh tiga orang ahli mencakup validasi desain, materi dan
media. Hasil validasi diperoleh rata-rata skor pada desain 4,05 yang dikategorikan sangat layak; materi 4,11
yang dikategorikan sangat layak; dan media 3,7 yang dikategorikan layak. (2) Profil media pembelajaran
yang dikembangkan adalah bahan ajar cetak tematik untuk perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. (3)
Efektivitas media bahan diambil dari hasil observasi pada tahap implementasi dan evaluasi pengguna.
Perolehan skor adalah hasil dari uji coba kelompok kecil 3,2; ujicoba kelompok sedang 3,6; dan ujicoba
kelompok besar 3,7 dikategorikan layak. Evaluasi diperoleh skor 88 % dikategorikan sangat baik.
Kata Kunci: Model ADDIE; Media Cetak; Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini.
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 505
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
pembelajaran yang efektif (Hamalik, 2009). Dapat yang dilakukan, profil produk yang dihasilkan serta
disimpulkan bahwa masa anak usia dinilah adalah efektivitas produk. Diharapkan produk bahan ajar
masa yang sangat tepat untuk memberikan nutrisi cetak tematik yang telah dikembangkan
lanjutan dan stimulasi kepada mereka baik dalam menggunakan photoshop dapat menjadi salah satu
aspek pertumbuhan dan aspek perkembangan anak sumber bahan ajar yang dapat menstimulasi
usia dini. perkembangan anak khususnya pada produk ini
Dari hasil pengamatan peneliti sesuai dengan hanya untuk perkembangan kognitif.
teori-teori yang sudah dijelaskan diatas bahwa sudah
seharusnya anak atau peserta didik menerima materi 2. METODE
yang akan dimuat dalam bahan ajar yang peneliti 2.1. Bentuk Penelitian
akan kembangkan khususnya untuk membantu Bentuk penelitian ini adalah penelitian
perkembangan kognitifnya. Guru juga telah pengembangan atau research and development
mengalami hambatan dalam proses belajar mengajar. (R&D) dengan model desai pengembangan ADDIE
Seperti ketidaktersediaan alat bantu yang sesuai (Analysis, design, development, implementation and
dengan materi pertema yang disampaikan serta bahan evaluation).
ajar yang sesuai dengan lingkungan sekolah. 2.2. Subjek dan Objek Penelitian
Keadaan sekolah juga tidak menggunakan buku ajar Subjek dalam penelitian ini adalah subjek
dari luar yang dijual di pasaran karena materi tidak pengembang dan subjek ujicoba yang berjumlah 40
sesuai dengan lingkungan sekolah. Oleh sebab itu anak TK B di PAUD Global Maju Khatulistiwa
untuk mengatasi hambatan tersebut diperlukan alat Pontianak. Objek dalam penelitan ini adalah produk
bantu yang tepat sehingga dapat berfungsi sebagai yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli
sarana untuk menyalurkan pesan. Menurut peneliti desain, materi dan media yang selanjutnya
bahan ajar yang cocok untuk proses pembelajaran diujicobakan kepada anak.
anak usia 5-6 tahun adalah menggunakan bahan ajar Uji coba yang dilakukan melalui tiga tahap
gambar cetak tematik. Hal ini dirasakan oleh penulis yaitu:
dapat memudahkan proses kegiatan belajar mengajar, 1) Implementasi kelompok kecil (3 orang peserta
dikarenakan media cetak gambar tematik akan didik)
menampilkan gambar-gambar yang menarik. Selama 2) Implementasi kelompok sedang (10 orang peserta
ini yang peneliti lakukan adalah menggunakan didik)
gambar-gambar cetak sekali pakai yang tidak dapat 3) Implementasi kelompok besar (20 orang peserta
bertahan lama dan didesain seadanya saja sehingga didik).
hasilnya tidak memuaskan. Harapan dari hasil produk 2.2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
bahan ajar ini adalah kedepannya dapat membantu Pengumpulan data yang dilakukan dengan
guru sebagai media pendamping untuk teknik observasi, pemberian angket dan dokumentasi.
menyampaikan pesan dalam menstimulasi Teknik observasi dilakukan pada tahap analisis dan
perkembangan kognitifnya. Pada kesempatan ini implementasi. Implementasi dilakukan dengan
penulis hanya mendesain untuk membantu pedoman observasi. Dokumentasi dilakukan pada
perkembangan kognitif anak usia dini umur 5-6 saat implementasi pada peserta didik. Angket
tahun, terutama pada ranah kognitif. dilakukan pada saat menilai produk dan evaluasi
Adapun tujuan pengembangan bahan ajar terhadap produk.
gambar cetak tematik adalah media sebagai
pendamping untuk menjelaskan materi atau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menyampaikan pesan kepada anak usia dini umur 5-6 3.1. Desain Pengembangan Media Bahan Ajar Cetak
tahun. Peneliti melakukan penelitian di PAUD Teamtik
Global Maju Khatulistiwa Pontianak Tenggara. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis
Dalam menghasilkan produk peneliti menggunakan terhadap kebutuhan anak, guru serta sekolah dan
model ADDIE. Peneliti melakukan tahapan sesuai karakter anak untuk membuat produk yang cocok
dengan urutan yang sudah ditetapkan. Sehingga digunakan pada PAUD GMK. Seperti yang sudah
peneliti memulai dari analisis kebutuhan anak, guru peneliti tuliskan pada proposal penelitian, sekolah
dan sekolah untuk menemukan jalan keluar dari GMK memang mewajibkan guru untuk berkreasi
permasalahan yang ada. Selanjutnya peneliti sesuai gaya mengajar guru dengan berpatokan pada
mendesain dengan membuat storyboard. Berikutnya program tahunan (PROTA), program semester
mengembangkan produk yang sudah dirancang (PROSEM) dan kurikulum 2013 serta standar tingkat
kemudian mempraktekan kepada anak dan pencapaian perkembangan anak (STPPA) dalam
mengevaluasi produk kepada pengguna. membuat bahan ajar yang diperlukan dalam proses
Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana belajar mengajar. PAUD GMK juga tidak
proses mengembangkan media bahan ajar cetak menggunakan buku dari luar karena kepala TK tidak
tematik untuk perkembangan kognitif anak usia dini menemukan buku yang cocok untuk anak-anak yang
umur 5-6 tahun. Langkah-langkah mengembangkan bersekolah di PAUD tersebut. Menurut kepala PAUD
produk mencakup bagaimana desain pengembangan anak-anak sebaiknya belajar dari lingkungannya
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 506
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
terlebih dahulu agar lebih mengenal sekitarnya dan tahan karena dicetak menggunakan kertas art
dengan baik, itulah cara belajar anak yang harus cartoon serta bisa diperbaharui sesuai kebutuhan.
diterapkan oleh orang dewasa. Peneliti menentukan materi sesuai dengan
Anak-anak juga di rumahnya masing-masing PROTA sekolah GMK, menyesuaikan dengan
rata-rata sudah mengenal yang namanya gawai STPPA usia 5-6 tahun kompetensi dasar serta
bahkan ada di antara mereka yang sudah dibelikan merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan
oleh orangtua mereka agar anak-anak lebih tenang, materi pembelajaran, dan mengembangkan produk.
serta kebanyakan orang tua menginginkan anak Berikut penjelasan melalui tabel dibawah ini tentang
mereka tidak banyak mintanya oleh sebab itu untuk dasar-dasar pembuatan bahan ajar cetak tematik
pemberian gawai kepada anak-anak sangatlah untuk anak usia dini umur 5-6 tahun dengan
meningkat tanpa melihat dampak buruk yang akan mempertimbangkan materi, standar tingkat
terjadi. Kita tahu anak jaman sekarang jarang pencapaian perkembangan anak, kompetensi dasar
bermainnya di luar ruangan karena mereka lebih kurikulum 2013 serta tujuan pembelajaran yang
banyak menggunakan sosial media dalam sesuai dengan usia anak. Berikut tampilan awal dan
menghabiskan waktunya. akhir produk yang dikembangkan pada tabel 1.
Di PAUD tersedia proyektor yang akan TABEL I
digunakan pada saat guru-guru memerlukan untuk TAMPILAN AWAL DAN AKHIR PRODUK
menampilkan video agar lebih jelas dan dapat No Tampilan awal Tampilan akhir keterangan
Sampul depan
dinikmati semua anak. Pada saat menampilkan video rancangan awal
pembelajaran, anak-anak sangat antusias sehingga sampai kepada
rancangan
guru sangat kewalahan untuk mengatur posisi anak- terakhir kita
anak dikarenakan ada yang berjalan mendekati layar dapat melihat
dengan sambil menutup dengan badannya, ada yang perbedaan
1. yaitu: warna
menutup layar dengan tangannya sehingga yang tulisan maupun
ditampikan tidak terlihat sebagian. Jadi, bukannya font yang
digunakan dan
fokus pada video pembelajaran tetapi banyak waktu gambar yang
terbuang untuk menertibkan anak-anak yang aktif. ada pada tema-
tema yang
Peneliti merasa multimedia untuk penyampaian dibahas.
materi pembelajaran kurang cocok untuk anak-anak Untuk lembar
karena rasa ingin tahunya sangat tinggi. Bukan materi kedua halaman
1 kita dapat
yang disampaikan yang menjadi rasa penasaran melihat latar
mereka tetapi benda-benda yang digunakan oleh guru 2. belakangnya
sudah diganti
yang membuat anak-anak memiliki rasa ingin tahu dengan gambar
yang tinggi. yang lebih
Oleh sebab itu guru-guru sering membuat sopan.
Halaman ke-2
bahan ajar cetak daripada harus menampilkannya diubah font atau
dengan menggunakan proyektor karena lebih mudah 3.
jenis huruf yang
sesuai.
untuk guru mengontrol anak-anak ketimbang
menampilkan saja. Selain itu jika menggunakan
video timbal balik antara guru dan anak menjadi Halaman ke-3
lebih
kurang dikarenakan anak lebih fokus kepada video menonjolkan
yang sedang mereka tonton. Oleh sebab itu lebih baik 4. kata yang
mempunyai dua
jika menggunakan gambar mati atau cetak sehingga suku kata atau
anak-anak akan lebih fokus pada materi yang kata sederhana.
disampaikan degan pertanyaan yang diajukan oleh Halaman ke-4
ditambah
guru atau sebaliknya. Akan tetapi selama ini yang kegiatan yang
peneliti perhatikan bahan ajar cetak yang dibuat oleh 5. sering
guru hanya sekali pakai. Jadi sangat disayangkan dilakukan oleh
anak.
untuk kertas-kertas yang terbuang begitu saja karena
menggunakan kertas HVS biasa yang kita tahu Halaman ke-5
bahannya memang tidak tahan dan cepat rusak. memperjelas
siapa yang
Bertolak dari penjelasan diatas bahwa 6. berperan
permasalahan atau hasil analisis yang terjadi dan sebagai saya
terlihat dilingkungan sekolah Global Maju dan suku kata
sederhana.
Khatulistiwa maka dari itu peneliti ingin membuat Halaman ke-6
bahan ajar yang lebih tahan lama serta disusun diubah dari
gambar yang
sedemikian rupa untuk membantu dalam dibuat
7.
pembelajaran anak usia dini kelompok B umur 5-6 menggunakan
aplikasi paint
tahun dalam perkembangan kognitifnya sehingga menjadi gambar
penggunaannya bisa dengan waktu yang lebih lama yang diambil
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 507
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 508
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 509
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Dian Miranda, S.Psi., Dosen PG-PAUD tahun dengan gambar angka, lampu dan berlatar
M.A FKIP UNTAN
Dian Miranda, S.Psi., Dosen PG-PAUD belakang corak insang berwana hijau dan kuning.
M.A FKIP UNTAN Peneliti mencantumkan ukiran-ukiran dari
Henny Maris Heng, Kepala TK Imanuel suku terbesar yang mendiami provinsi Kalimantan
Validator
4. M.Pd Pontianak
materi barat yaitu etnis Cina, suku Dayak dan suku Melayu
Kepala TK Global
Lili Pulungan, M.Pd Maju Khatulistiwa yang lebih dikenal dengan cidayu, agar anak-anak
Pontianak
Kepala TK Global mengetahui dan memahami lingkungannya sesuai
Lili Pulungan, M.Pd Maju Khatulistiwa dengan pola pikir anak-anak yang akan dibantu oleh
Evaluator Pontianak
5. (Validator &
pendidik untuk mengenalkan dengan baik atau
Guru TK B PAUD
pengguna) Global Maju sebagai fasilitator untuk dapat membantu anak
Rachmawati, S.Pd
Khatulistiwa mengenal lingkungannya terlebih dahulu sebelum
Pontianak
anak mengenal dunia luar. Untuk terciptanya
Tahap selanjutnya adalah melanjutkan
lingkungan yang damai saling menghormati antara
pengembangan produk dengan membuat bahan ajar
suku yang sudah lama tinggal maupun yang baru
menggunakan bantuan aplikasi photoshop kemudian
sehingga melahirkan pemikiran-pemikiran generasi
di simpan dengan format jpg. Selanjutnya divalidasi
yang lebih baik, toleransi antar sesama agar hidup
oleh evaluator dengan perolehan nilai untuk desain
berkelanjutan dengan baik. Dengan harapan generasi
4,05, materi 4,11 dan media 3,7 dikatakan layak.
akan terus berkembang yang kemudian melahirkan
3.2. Profil Pengembangan Media Bahan Ajar Cetak
anak bangsa yang cerdas dalam menjalani kehidupan
Tematik
bermasyarakat.
Bahan ajar cetak tematik ini adalah produk
3.3. Efektivitas Pengembangan Media Bahan Ajar
yang dikembangkan untuk membantu guru
Cetak Tematik
menjelaskan dasar tema maupun subtema kepada
Dalam penelitian Evie dan Luluk (2017)
peserta didik dengan tampilan cetakan.
mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat
Penggunaannya pada saat pembelajaran berlangsung
sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
baik online atau biasa disebutkan dalam jaringan
pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara
(daring) maupun offline atau luar jaringan (luring)
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
yang mana kita tahu dimasa pandemic waktu belajar
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
lebih banyak di rumah. Produk ini hanya dapat
diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau
digunakan oleh pendidik atau guru khususnya guru
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
kelompok B yang mana untuk usia anak 5-6 tahun.
Bahan ajar gambar cetak tematik yang efektif akan
Produk ini untuk membantu perkembangan kognitif
berdampak baik untuk perkembangan yang ingin
anak karena produk ini dapat membantu pendidik
dicapai oleh peneliti maupun pengguna. Agus
mengenalkan setiap tema yang diperlukan peserta
purwanti dalam tesisnya menyebutkan penggunaan
didik untuk mereka pelajari diawal untuk bekal
media gambar dapat menjadi alat bantu pembelajaran
mereka menghadapi tingkat selanjutnya maupun
yang efektif (Hamalik, 2009). Efektifitas produk
dunia luar yang akan semakin luas mereka ketahui
bahan ajar cetak tematik dilihat berdasarkan hasil uji
nantinya. Bahan ajar ini merupakan bahan ajar
coba dengan menggunakan lembar observasi dan
cetakan yang di jilid spiral menggunakan kertas A3
pendapat pengguna melalui lembar evaluasi yang
dan berbentuk landscape agar tidak cepat rusak
telah diisi. Pelaksanaan evaluasi produk setelah
meskipun begitu bahan ajar ini bisa diperbaharui
melalui proses desain kemudian dikembangkan
sesuai keperluan.
setelah itu divalidasi oleh ahli desain, materi dan
Bahan ajar cetak tematik ini terbagi menjadi
media. Peneliti merevisi produk dengan berdasarkan
empat bagian yaitu: sampul depan, tujuan
hasil masukan yang diberikan oleh para ahli untuk
pembelajaran, isi dan sampul belakang.
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
a) Sampul depan bahan ajar cetak tematik berisi judul
Badriah (2015) dalam artikelnya mengatakan bahwa
besar bahan ajar, tema-tema besar ada lima yaitu,
efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan
diriku, negaraku, kebutuhanku, binatang dan
tujuan seperti yang telah ditetapkan. Peneliti
tanaman.
memberi angket yang berisi pernyataan lembar
b) Tujuan pembelajarannya terbagi menjadi beberapa
evaluasi kepada pengguna. Dari hasil pengisian
bagian tergantung dari tema yang diangkat dan
lembar validasi tersebut peneliti menyimpulkan
kondisi lingkungan sekolah. Tema akan
beberapa hal yang perlu dikembangkan lagi. Namun
dikerucutkan ada yang menjadi 5 atau 4 bagian
untuk penelitian pengembangan produk bahan ajar ini
subtema
peneliti merasa cukup sampai disini, dikarenakan
c) Isi bahan ajar ini tergantung dari jumlah tujuan
keterbatasan yang dimiliki. Pengembangan produk
pembelajarannya dan untuk produk bahan ajar
bahan ajar ini juga dapat dikembangkan oleh peneiliti
cetak tematik ini berjumlah 28 halaman tidak
lainnya maupun peneliti sendiri untuk melanjutkan
termasuk sampul depan dan sampul belakang.
kembali untuk mendapatkan hasil maksimal. Dengan
d) Sampul belakang berisi gambar-gambar yang
demikian produk ini dapat dikembangkan secara
menunjukan bahwa bahan ajar ini untuk
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan kognitif anak usia dini umur 5-6
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 510
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 511
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 512