Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI

INTERAKTIF TENTANG PENGENALAN GIGI


DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida1*), Menul Teguh Riyanti2, Indralaksmi3

Abstract
Visual Design of Interactive Illustration Book About Teeth and Mouth Introduction
for Kids. Dental caries is tooth decay due to bacterial activity in plaque that is formed
due to the buildup of food or beverage remnants that cause tooth pain. Dental caries in
children is caused by the habit of brushing teeth in the wrong way or even not brushing
teeth after children eat sugary foods or drinks. The habit of brushing the right teeth
needs to be instilled in children to maintain healthy teeth and mouth. The design of the
interactive illustration book “My Healthy Teeth and Mouth” is expected to be able to
help parents in introducing dental and oral health to children. Stages in the process of
designing this interactive illustration book include collecting data with questionnaires,
interviews as well as literature studies, data analysis, design concepts, and final design.
Interactive illustration books have illustrations that are easy for children to understand
because of their size and typefaces that are easy to read for children who are just learning
to read so this book is effective for education in preventing tooth decay in children.
Keywords: child teeth, dental caries, interactive book, children book, book design

Abstrak
Perancangan Visual Buku Ilustrasi Interaktif Tentang Pengenalan Gigi dan
Mulut Kepada Anak. Karies gigi merupakan kerusakan gigi karena aktivitas bakteri
dalam plak yang terbentuk akibat penumpukan sisa-sisa makanan atau minuman yang
menyebabkan rasa sakit gigi. Karies gigi pada anak disebabkan kebiasaan menggosok
gigi dengan cara yang salah atau bahkan tidak menggosok gigi setelah anak-anak
mengonsumsi makanan atau minuman manis. Kebiasaan menggosok gigi yang benar
perlu ditanamkan pada anak-anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Melalui
perancangan buku ilustrasi interaktif “Gigi dan Mulutku yang Sehat” ini diharapkan
mampu membantu para orangtua dalam mengenalkan kesehatan gigi dan mulut
pada anak. Tahapan dalam proses perancangan buku ilustrasi interaktif ini meliputi
pengumpulan data dengan metode kuesioner, wawancara serta studi pustaka, analisis
data, konsep desain perancangan, dan final desain. Buku ilustrasi interaktif memiliki
ilustrasi yang mudah dipahami oleh anak karena ukuran dan jenis huruf yang mudah
terbaca untuk anak-anak yang baru belajar membaca sehingga buku ini efektif untuk
edukasi pencegahan kerusakan gigi pada anak.
Kata kunci: gigi anak, karies gigi, buku interaktif, buku anak, desain buku

1
*) Mahasiswa Program Studi DKV, FSRD Universitas Trisakti
e-mail: anismaysarahrahmanida@gmail.com
2, 3
) Dosen Program Studi DKV, FSRD Universitas Trisakti

35
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Pendahuluan
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan prevalensi gigi berlubang
pada anak masih sangat tinggi yaitu sekitar 93%. Artinya hanya 7% anak Indonesia yang bebas
dari karies gigi. Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan
gigi dan mulut khususnya karies merupakan masalah gigi yang dialami hampir setengah dari
populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menyatakan proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit
(45,3%), sedangkan masalah kesehatan mulut yang dialami mayoritas penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak dan keluar bisul (abses) sebesar 14% (Kemkes, 09 Maret 2020).

Berdasarkan latar belakang mengenai permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada anak,
dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah bagaimana cara mengenalkan kesehatan
gigi dan mulut kepada anak tanpa membuat mereka merasa dipaksa, juga merancang buku
ilustrasi interaktif yang dapat memengaruhi kebiasaan anak untuk merawat kesehatan gigi dan
mulutnya.

Menurut Suzanne, E. Mol, Adriana, G. Bus, Maria, T. de Jong (2009), keberadaan interaksi
dalam buku cerita dapat dianggap sebagai perangsang yang efektif dalam perkembangan
terhadap dua pilar dalam pelajaran membaca: bahasa oral dan pengetahuan cetak. Alasan
menjadikan buku interaktif sebagai konsep dari perancangan ini karena dapat melatih motorik
halus, melatih kemampuan prediksi serta menimbulkan minat untuk baca/melihat pada anak,
apalagi interaktif akan dipadukan dengan visual yang menarik. Visual sendiri memiliki
manfaat yang tidak terbatas bagi anak-anak, merangsang pikiran anak untuk bekerja lebih
cepat dan bisa merespon lebih cepat terhadap informasi visual dibandingkan dengan materi
teks khususnya anak yang belum fasih membaca.

Tujuan perancangan buku interaktif pengenalan kesehatan gigi dan mulut kepada anak adalah
sebagai berikut: 1) Membantu dan memudahkan orang tua mengenalkan pembelajaran
mengenai gigi dan mulut kepada anak, 2) Mengajak anak menjadikan buku interaktif
pengenalan kesehatan gigi dan mulut sebagai acuan, 3) Membuktikan peranan ilmu desain
komunikasi visual dapat diterapkan ke objek pembelajaran atau pendidikan. Perancangan
buku ilustrasi interaktif ini akan diberi judul “Gigi dan Mulutku yang Sehat”.

Metode
Perancangan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif deskriptif ialah mendeskripsikan suatu objek, fenomena atau setting sosial yang akan
dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Metode ini berisi kutipan-kutipan data (fakta)
yang diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam
laporan (Anggito & Setiawan, 2018). Dalam perancangan buku interaktif ini digunakan dua
metode dalam mengumpulkan data:
1. Data primer pertama: Melakukan survei berupa kuesioner, ditujukan untuk anak

36
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

dan juga orang tua sebagai pendamping jika anak belum mengerti, kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan sederhana berupa makanan pemicu karies gigi yang digemari,
pengetahuan anak mengenai gigi dan cara membersihkannya, kebiasaan anak menyikat
gigi berapa kali dalam sehari dan ketertarikan mereka untuk belajar sikat gigi.
2. Data primer kedua: Melakukan wawancara dengan dua narasumber yaitu orang tua
dan dokter gigi, dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang mengacu pada
keefektivan penggunaan ilustrasi dalam buku ilmu pengetahuan anak.
3. Data sekunder: Dilakukan dengan mengamati buku ilustrasi interaktif berjudul “First
Explorers: My Body” oleh Campbell yang nantinya menjadi acuan konsep untuk
perancangan dalam penelitian.

Tahapan-tahapan yang dilakukan ialah:


1. Mengindentifikasi masalah terlebih dahulu, mengumpulkan informasi dan data dari
sumber-sumber yang valid dan terpercaya.
2. Menentukan masalah serta metode yang akan digunakan, juga konsep rancangan yang
akan digunakan.
3. Melakukan pengumpulan data dengan metode yang sudah ditentukan, yaitu survei
berbentuk kuesioner (untuk target), wawancara (dengan orang tua dan dokter gigi) dan
juga studi pustaka (menggunakan buku interaktif anak yang sudah ada).
4. Menyimpulkan data terkumpul dan mulai merancang visual serta informasi berdasarkan
data yang didapatkan.
5. Menentukan kesimpulan sebagai akhir dari permasalahan yang diteliti.

Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan pengumpulan data dari survei (kuesioner) didapatkan 94,7% anak-anak
menyukai makanan manis seperti permen dan kue, 65,8% pernah mengalami sakit gigi dan
sebanyak 84,2% tertarik untuk belajar menyikat gigi. Sementara data yang didapat dari
wawancara orang tua (Bapak Yose Ismon) dan dokter gigi (Drg. Fera Rivianty), keduanya
menyetujui bahwa penggunaan visual (ilustrasi) yang menarik pada buku anak dapat
memengaruhi daya ingat anak dan rasa tertarik untuk menyentuh, membuka dan membolak-
balikan halaman. Menurut keduanya gaya ilustrasi paling tepat dan disenangi adalah gaya
ilustrasi kartun (cartoon artstyle).

Data-data yang telah disimpulkan berguna sebagai acuan dalam perancangan visual interaktif
pengenalan gigi dan mulut kepada anak. Berikut beberapa teori yang akan disertakan dalam
perancangan visual buku interaktif serta konsep perancangan dalam penelitian ini.

Mulut dan Gigi Anak


Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi sulung pada anak dibedakan menjadi 3 macam
(Sariningsih, 2014), yaitu:

37
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Tabel 1. Bentuk dan Fungsi Gigi


(Sumber: Sariningsih, 2014)

1. Gigi Seri (incisive)


Bentuknya seperti pahat dan berfungsi untuk
memotong dan mengiris makanan.

2. Gigi Taring (caninus)


Bentuknya runcing dan berfungsi untuk
merobek makanan.
3. Gigi Geraham (molar)
Bentuknya agak bulat dengan dataran
pengunyah, ada tonjolan dan berlekuk-lekuk.
Berfungsi untuk mengunyah makanan.

Setiap anak pada umumnya mempunyai gigi sulung berjumlah 20, yaitu 10 buah gigi di rahang
atas dan 10 gigi lagi di rahang bawah.

Gambar 1. Jenis Gigi pada Anak


(Sumber: guesehat.com)

Karies gigi atau gigi berlubang adalah masalah yang sering dialami oleh anak-anak. Gigi
berlubang disebabkan karena kurangnya membersihkan gigi setelah makan, minum dan
kurangnya asupan fluor. Aktivitas karies gigi dapat meningkat karena anak mengonsumsi gula
yang berlebihan dan tidak membersihkannya.

Gambar 2. Karies Gigi pada Anak


(Sumber: https://assets.promediateknologi.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/newsmedia/post/2018/03/karies-
gigi-pada-anak-730x430.png, 2018)

38
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Unsur Dalam Buku Cerita Anak


Unsur-unsur desain atau visual terdiri dari ilustrasi, tipografi, tata letak dan juga warna, semua
unsur-unsur tersebut harus tepat pemilihannya karena akan memengaruhi anak-anak ketika
membacanya.

Ilustrasi
Ilustrasi dapat menimbulkan rasa ingin tahu, menyentuh perasaan, mengundang pendapat
dan perdebatan, juga memunculkan tindakan (Hanisha, Djalari, & Hutama, 2018). Ilustrasi
memiliki peran yang sangat penting karena memiliki sensitivitas seorang anak terhadap
sebuah gambar (visual) (Kartaatmadja, 2015: 148). Selain itu, ilustrasi membantu merangsang
imajinasi anak membayangkan sebuah cerita lebih dalam sehingga anak lebih mengerti karena
suatu gambar terdapat bermakna seribu kata.

Tipografi
Tipografi merupakan seni dan desain huruf yang berfungsi sebagai media komunikasi visual
melalui metode penataan tata letak, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan
disampaikan dapat sesuai dengan harapan (Kusnadi, 2018). Kebanyakan anak-anak belajar
membaca dengan mengeja huruf demi huruf, mengikuti kata-kata dari kiri ke kanan dan arah
mata mereka dari ujung satu baris ke awal berikutnya (Setiautami, 2011). Untuk itu sangat
diperlukan ketelitian dalam memilih jenis huruf, ukuran huruf dan jarak antar kata hingga
jumlah kata agar dapat disesuaikan dengan anak.

Tata Letak
Tata letak atau layout merupakan sebuah sketsa rancangan awal yang berfungsi menggambarkan
organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang disertakan (Kusnadi, 2018). Tata letak memiliki
empat prinsip yaitu:
1. Urutan (Sequence). Merupakan urutan bagaimana seseorang atau pembaca melihat
elemen desain yang dibuat memudahkan pembaca dalam menyerap, memproses pesan
yang disampaikan. Dengan adanya prinsip urutan, pandangan mata pembaca secara
tidak sadar akan sesuai dengan yang kita inginkan (Marsudi & Nanda, 2020).
2. Penekanan (Emphasis). Prinsip yang memerhatikan penekanan pada satu objek, cara
bagaimana memberikan sebuah penekanan pada suatu objek agar menjadi pusat
perhatian, yaitu membuat (menonjolkan) elemen terlihat lebih dahulu.
3. Keseimbangan (Balance). Kesamaan dari suatu unsur-unsur tertentu yang berlawanan/
bertentangan. Merupakan prinsip yang fokus pada pembagian berat yang merata
pada suatu bidang layout, terdiri dari dua jenis yaitu keseimbangan simetris dan
keseimbangan asimetris (Marsudi & Nanda, 2020).
4. Kesatuan (Unity). Seluruh unsur yang digunakan harus saling berhubungan baik,
memiliki makna dan menarik. Kesatuan ini tidak berarti kesatuan dari elemen-elemen
yang secara fisik terlihat, melainkan kesatuan antara fisik-non-fisik yaitu pesan atau
komunikasi yang dibawa konsep desain tersebut.

39
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Warna
Warna adalah salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca
(Supriyono, 2010). Sejak usia 0-6 tahun, proses perkembangan otak anak akan mengalami
kemajuan fisik, intelektual, sosial serta emosional yang luar biasa. Warna berperan penting
untuk merangsang perkembangan otak anak karena warna dapat membantu merangsang
perkembangan saraf motorik anak (Nurfauziyah, 2018).

Konsep Perancangan
Berikut konsep interaktif untuk buku ilustrasi “Gigi dan Mulutku yang Sehat”:

Tabel 2. Konsep Interaktif dalam Perancangan


(Sumber: Rahmanida, 2021)

Interaktif Sketsa Hasil Perancangan Visual

Pull and Push


(Tarik dan
dorong)

Slide
(Geser)

Open
(Buka)

Konsep Visual untuk buku ilustrasi internatif “Gigi dan Mulutku yang Sehat” adalah sebagai
berikut.

40
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Tabel 3. Konsep Visual


(Sumber: Rahmanida, 2021)

Objek Ilustrasi Konsep Visual


1. Ika • Karakter Ika terinspirasi dari anak
perempuan Indonesia (dengan
status sosial menengah) usia pra-
sekolah, biasanya suka memakai
baju feminim seperti dress atau
perpaduan baju dan rok dengan
tokoh kartun kesukaannya.
• Karakter Ika berperan sebagai
kakak dari Raka, memiliki sifat
pemberani dan punya rasa ingin
tahu yang tinggi.

2. Raka • Karakter Raka juga terinspirasi dari


anak laki-laki di Indonesia (status
sosial menengah) usia pra-sekolah,
gemar memakai kaos lengan pendek
dengan celana pendek, biasanya
pakaian seperti ini dijual satu set
Ilustrasi dengan karakter, gambar dan tokoh
Tokoh Dalam kartun.
Cerita • Raka memiliki sifat pemalu
karena usianya yang lebih muda
dan juga penakut ketika melihat
atau mendengar sesuatu yang
menakutkan.
3. Pahlawan Gigi • Pahlawan Gigi terinspirasi dari
bentuk gigi Geraham, dan jubah
yang digunakan diambil dari
jubah yang umum digunakan oleh
karakter super hero.

• Pahlawan Gigi berperan sebagai


narator, yaitu yang menjelaskan alur
buku dari halaman pertama hingga
halaman terakhir sehingga ekspresi
yang digambarkan adalah ekspresi-
ekspresi semangat/excited.

1. Rangka Gigi • Ilustrasi rangka gigi/mulut dibuat


sederhana (tidak terlalu detail) agar
memudahkan anak untuk fokus
pada saat melihat/membacanya.
Ilustrasi
• Dalam buku ini terdapat tiga jenis
Jenis-jenis
gigi yaitu gigi Seri, gigi Taring dan
Gigi
juga gigi Geraham. Ketiga gigi ini
merupakan gigi yang penting untuk
diketahui karena setiap manusia
pasti memilikinya.

41
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

2. Jenis Gigi • Jenis-jenis gigi ini memiliki


ekspresi wajah yang berbeda,
tujuannya agar ilustrasi giginya
tidak terlihat datar atau biasa saja
(karena merupakan ilustrasi untuk
buku anak).
• Ekspresi gigi taring dibuat seperti
seringai karena gigi taring berperan
sebagai gigi yang dapat merobek
atau mengoyak makanan (seperti
memiliki karakter penantang).

• Latar belakang untuk halaman 1


dan 2 merupakan ruang bermain
sehingga diberi dua kombinasi
warna serta dua gambar yang dibuat
oleh Ika dan Raka (Dinosaurus dan
bunga).
• Halaman 3 terdapat ilustrasi objek
papan tulis untuk menjelaskan jenis
gigi dan fungsinya.
• Halaman 5 dan 6 bukanlah gambar
dari sebuah ruangan melainkan
bayangan imajinasi Pahlawan Gigi
membawa Ika, Raka dan pembaca
ikut berpetualangan bersama-sama.
• Begitu juga dengan halaman 7 dan
Ilustrasi 8, mereka bertiga dan pembaca
Latar Belakang masih berada di bayangan imajinasi
Pahlawan Gigi.

42
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

• Di halaman 9 dan 10, pembaca


dibawa kembali ke dunia nyata
yaitu kamar mandi, tempat
Pahlawan Gigi akan menunjukkan
sikat dan pasta gigi.
• Halaman 11 dan 12 membawa
pembaca kembali ke bayangan
imajinasi.
• Halaman terakhir yaitu 13 dan
14 merupakan akhir dari dunia
imajinasi, terdapat bentuk balon
teks untuk nantinya diletakkan
bagian interaktif.

• Font pertama bernama


OPTIVagRound-Bold digunakan
untuk teks/narasi. Alasan
menggunakan font ini agar
memudahkan ketika membacanya,
apalagi usia anak tidak bisa diberi
huruf yang memiliki bait-bait sulit.

Tipografi • Font kedua bernama Grandstander,


Judul Buku, digunakan untuk sub-judul. Font
Sub-judul dan jenis ini lebih tebal sehingga
Isi Buku membedakan antara sub-judul
dengan teks/narasi.

• Font terakhir bernama No Virus,


digunakan sebagai judul dari
buku. Sudutnya yang tumpul dan
melengkung membuat sampul buku
cerita tidak terlalu formal, karena
pada cover juga terdapat ilustrasi.
• Alur baca pada buku “Gigi dan
Mulutku yang Sehat” dimulai
Tata Letak dari kiri ke bawah lanjut ke kanan
(Alur atas kemudian kanan bawah. Tata
membaca) letak ini memudahkan anak untuk
melihat bagaimana alur cerita
(gambar dan teksnya).

Dari analisis dan konsep perancangan yang sudah ditentukan maka tahap selanjutnya yaitu
menyempurnakan rancangan visual. Buku ilustrasi interaktif “Gigi dan Mulutku yang Sehat”
ini terdiri dari 14 halaman dan terdapat 5 halaman interaktif yaitu sebagai berikut.

43
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Tabel 4. Hasil Akhir Perancangan Visual


(Sumber: Rahmanida, 2021)

Halaman Visual Keterangan


• Halaman 1 dan 2 adalah
halaman dengan Sub-
judul “Perkenalan” yaitu
ditampilkan tokoh utama:
1 dan 2 Ika, Raka dan Pahlawan
Gigi.
• Pada halaman ini Pahlawan
Gigi belum memulai narasi
teks di buku.
• Halaman 3 dan 4 Pahlawan
Gigi memulai narasinya
yaitu menjelaskan jenis-
jenis gigi kepada Ika, Raka
dan juga pembaca.
• Terlihat Ika dan Raka
menunjuk ke arah gigi dan
rangka gigi karena merasa
tertarik dan penasaran.
• Sub-judul dari halaman
3 dan 4 adalah “Macam-
3 dan 4
Macam Gigi Beserta
Fungsinya”.
• Sebelah kiri atau halaman
3 adalah halaman interaktif
pertama, terdapat tanda
panah mengarah ke bawah
yang jika ditarik maka
bagian jenis-jenis gigi
terganti oleh penjelasan
fungsi dari gigi-gigi
tersebut.
• Sub-judul halaman 5 dan
6 adalah “Apakah Gigi
Kita Bisa Rusak?” yang
artinya pada halaman ini
Pahlawan Gigi menjelaskan
dan menyebutkan makanan
dan minuman apa saja yang
dapat membuat gigi rusak
kepada Ika, Raka serta
pembaca.
• Tergambar ekspresi Ika dan
5 dan 6 Raka yang saling menatap
seperti sedang mendengar
hal yang baru dan membuat
mereka penasaran.
• Pada halaman 6 terdapat
contoh gambar makanan
dan minuman yang bisa
merusak gigi, seperti
lollipop, kue, cokelat, es
krim bahkan susu yang
notabenenya menjadi
konsumsi anak setiap hari.

44
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

• Halaman 7 dan 8 memiliki


sub-judul “Penyebab Gigi
Kita Sakit”, halaman 7
juga merupakan halaman
interaktif kedua.
• Pahlawan Gigi menjelaskan
kepada Ika, Raka dan
pembaca bahwa penyebab
dari rusaknya gigi adalah
kuman-kuman jahat yang
muncul dari sisa-sisa
kotoran makanan di mulut
atau gigi kita.
• Jika tanda panah yang
mengarah ke atas ditarik,
maka akan terlihat seperti
7 dan 8 apa rupa gigi yang rusak
akibat kuman-kuman
jahat dan menyebabkan
kebengkakkan pada gusi.
Bahkan Pahlawan Gigi juga
berubah menjadi kotor,
berlubang dan membuat
ekspresi Pahlawan Gigi
menjadi sedih.
• Di halaman 8 tampak
Ika dan Raka sama-sama
membayangkan bagaimana
jika gigi sakit dan gusi
membengkak, Raka yang
sifatnya penakut memeluk
Ika.

• Halaman 9 dan 10 adalah


halaman interaktif ketiga di
mana anak bisa membuka
lemari sehingga terlihat apa
isi lemarinya.
• Di halaman ini Pahlawan
Gigi menenangkan pembaca
dengan menjelaskan bahwa
ada senjata yang bisa
digunakan untuk melawan
kuman-kuman jahat, dan
di halaman 10 senjata yang
9 dan 10 dimaksud adalah sikat gigi
dan juga pasta gigi.
• Sikat dan pasta gigi yang
ada digambar merupakan
sikat dan pasta gigi khusus
anak-anak, dengan memakai
ilustrasi lucu, pembaca yang
melihat (anak-anak) akan
mengetahui bahwa sikat dan
pasta gigi yang memiliki
gambar merupakan sikat
dan pasta gigi untuk usia
mereka.

45
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

• Halaman interaktif
keempat adalah halaman
11. Halaman 11 dan 12
ini memiliki sub-judul
“Cara Sikat Gigi” di mana
Pahlawan Gigi menjelaskan
bagaimana cara menyikat
gigi yang benar kepada
pembaca.
• Hal yang bisa dilakukan
di halaman interaktif yaitu
menarik tanda panah yang
mengarah ke luar/kiri,
11 dan 12
dengan begitu pasta gigi
akan mengoleskan pastanya
ke sikat gigi sesuai takaran
untuk anak-anak.
• Halaman 12 merupakan
lanjutan dari cara menyikat
gigi, Pahlawan Gigi juga
mengingatkan bahwa dalam
menyikat gigi harus hati-
hati agar tidak melukai gusi
kepada pembaca.

• Terakhir halaman 13
dan 14 di mana terdapat
dua interaksi yang bisa
dilakukan oleh anak.
Interaksi pertama yaitu
anak dapat menggeser ke
bawah tanda panah yang
ada kemudian ilustrasi Raka
dan Ika akan muncul secara
bergantian. Interaktif ini
dimaksudkan memberitahu
para anak kapan saja waktu
untuk menyikat giginya.
• Kemudian ada sebuah kotak
13 dan 14 di mana anak bisa mengisi
bagian kosong dengan
mengingat kembali apa
yang telah dilihat/dibaca.
Kotak tersebut berisi jenis-
jenis gigi dan fungsinya
yang sengaja dikosongkan
beberapa untuk melatih daya
ingat anak.
• Ika dan Raka juga sudah
mengerti bagaimana cara
merawat gigi agar tetap
sehat, Ika dan Raka juga
mengerti bagaimana cara
menyikat gigi yang benar.

46
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Simpulan
Perancangan buku ilustrasi interaktif “Gigi dan Mulutku yang Sehat” ini diharapkan bisa
menjadi alat bantu belajar anak dalam mengenal pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Orang dewasa juga bisa mendampingi dan dengan mudah mengajarkan anak yang belum
fasih untuk membaca secara bersama-sama karena buku ini telah diberi visual dan interaksi
yang menarik sehingga akan lebih mudah menjelaskannya. Penggunaan ilustrasi kartun yang
menyerupai tokoh-tokoh fiksi kesukaan anak, pemilihan jenis huruf dan ukuran yang telah
disesuaikan agar anak dalam tahap baru belajar membaca atau sudah bisa membaca tidak sulit
mengenali huruf-hurufnya, serta halaman interaktif dengan petunjuk tanda panah agar anak
mengetahui bahwa ada sesuatu yang bisa mereka lakukan di dalam buku “Gigi dan Mulutku
yang Sehat” menjadi alasan mengapa buku ilustrasi ini efektif diberikan kepada anak-anak.

Perancangan buku ilustrasi interaktif membuktikan bahwa ilmu desain komunikasi visual
ikut berperan dalam membantu perkembangan dan proses belajar anak. Buku ini berisi
informasi sederhana mengenai gigi anak mulai dari jenis gigi-gigi dan apa fungsi dari gigi-gigi
tersebut, penyebab gigi rusak serta bagaimana cara merawatnya agar tetap sehat dan terjaga
kebersihannya. Informasi di buku ilustrasi “Gigi dan Mulutku yang Sehat” sengaja dimuat
dengan informasi sederhana agar anak-anak tidak bosan jika terlalu panjang dan detail.

Referensi
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Jejak
Publisher.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 194.
Hanisha, F., Djalari, Y. A., & Hutama, K. (2018). “Bahasa Visual, Gambar Anak dan Ilustrasi
pada Buku Cergam Anak”. Seni & Reka Rancang, Vol.1 No.1, 65.
Jones, Rebeca. (2017). First Explorers ‘My Body’. London: Campbell Books.
Kusnadi. (2018). Dasar Desain Grafis. Tasikmalaya: Edu Publisher.
Marsudi, U., & Nanda, J. (2020). “Analisa Desain Ilustrasi Buku Cerita Anak Tema Sains
Biologi Berjudul ‘Laskar Bakteri Baik’”. Narada, Vol.7 No.2, 173-174.
Mestika, Z. (2003). “Metode Penelitian Kepustakaan”. Community of Practitioners : Solusi
Alternatif Berbagi Pengetahuan Antar Pustakawan, 85.
Rachmawati, I. N. (2007). “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif : Wawancara”.
Keperawatan Indonesia, Vol.11 No.1, 35.
Sariningsih, E. (2014). Merawat Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta Pusat: Elex Media Komputindo.
Setiautami, D. (2011). “Eksperimen Tipografi Dalam Visual untuk Anak”.
Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Suzanne, E. Mol, Adriana, G. Bus, Maria, T. de Jong. (2009). “Interactive Book Reading
in Early Education: A Tool to Stimulate Print Knowledge as Well as Oral Language”.
Review of Educational Research, Vol. 79, No. 2, 979–1007.

47
PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI INTERAKTIF TENTANG
PENGENALAN GIGI DAN MULUT KEPADA ANAK
Anis Maysarah Rahmanida, Menul Teguh Riyanti, Indralaksmi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain, Volume 7, Nomor 1, April 2022, pp 35-48

Sumber lain
Nurfauziyah. (2018). “Pengaruh Warna terhadap Psikolog Anak”. https://www.kompasiana.
com/jreeng/5a8af7b216835f47fd0049c5/pengaruh-warna-terhadap-psikolog-anak ,
diakses pada April 2021

48

Anda mungkin juga menyukai