Disusun oleh:
Kelompok 17
Aletha Kayla 27521
Faiz Muyassar Riziq 27259
Fazli Alzian Archan 27274
Jasmine Ardhanareswari Susilo 27298
Lorraine Jessica Carteen 27324
Naura Rumaisha 27403
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Jakarta
Jl. Taman Bukit Duri, RT.2/RW.12, Bukit Duri, Tebet,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12840
Tahun 2023
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI........................................................................................................ 4
blablabla adalah. Tujuan penelitian ini adalah… . Metode penelitian ini adalah .
Segala Puji bagi Tuhan semesta alam yang dengan rahmat dan
pertolongan Nya kami dapat menyusun dan melakukan penelitian yang berjudul
Di Desa Serang, Purbalingga”. Karya tulis ilmiah ini kami susun dalam rangka
Dalam kata pengantar ini, kami mengajak pembaca untuk menyusuri perjalanan
penelitian ini, dari latar belakang hingga hasil temuan, dengan harapan mampu
kepada:
Negeri 8 Jakarta.
2. Orang Tua Asuh serta tim panitia TeSIS 2024 yang telah
semangat selalu.
penyusunan penelitian ini, untuk itulah kritik dan saran yang sifatnya
pernah berhenti berkembang, penelitian ini muncul sebagai sebuah langkah maju
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Semoga penelitian ini bermanfaat dan
PENDAHULUAN
yang halus tanpa adanya lubang atau lekukan yang terasa kasar. Warna gigi
yang ideal adalah putih tulang, tanpa keberadaan plak atau noda yang dapat
mengubah warna aslinya. Selain itu, gigi yang rapi dan teratur akan
akibat lubang serta penumpukan plak dan warna gigi yang tidak
perawatan gigi di masyarakat. Kondisi gigi dan mulut yang kurang baik
karies gigi.
yang didiamkan dalam waktu yang lama akan membentuk plak, serta
adanya kondisi asam dalam rongga mulut yang mencapai pH kritis yaitu
5,5. Proses terjadinya karies pada anak lebih rentan karena struktur gigi
dalam makan dan mengunyah, sulit bicara, gangguan tidur serta kurang
percaya diri. Jika proses karies tidak ditangani maka karies akan bertambah
diperlukan untuk mencegah terjadinya karies gigi anak. Peranan orang tua
gigi memainkan peran krusial dalam pertumbuhan anak. Hal ini tidak hanya
sebaliknya.
mereka sedang menempuh tahap Mixed dentition pada gigi mereka. Mixed
menggantikan gigi susu. Pada tahap ini, beberapa anak mungkin mengalami
gigi berjejal. Kurangnya kebersihan gigi pada fase ini dapat menyebabkan
karies pada beberapa gigi permanen, yang tidak dapat digantikan seperti gigi
Selain itu, anak-anak umur 9-11 tahun juga sudah mampu melakukan
dan mulut anak di Desa Serang, Purbalingga ditinjau dari faktor penyebab
meliputi cara merawat, menyikat gigi dengan tepat serta jenis makanan
terhadap kebersihan gigi dan mulut anak ditinjau dari keberadaan plak
gigi dan pH saliva normal atau tidak normal pada anak kelas 4 dan 5 di
Jawa Tengah.
Gigi dan Mulut Anak terhadap Kondisi Kebersihan Rongga Mulut Anak di
Purbalingga.
Serang, Purbalingga.
1. Bagi peneliti:
2. Bagi masyarakat:
Memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait pentingnya
kesehatan gigi pada anak serta juga dapat digunakan untuk merancang
TINJAUAN PUSTAKA
pada kondisi di mana rongga mulut, termasuk gigi dan struktur jaringan
bahwa gigi sulung akan digantikan oleh gigi tetap saat anak tumbuh dewasa.
terhadap gangguan kesehatan gigi. Salah satu masalah paling umum yang
dihadapi anak-anak, terutama pada usia sekolah dasar, adalah karies gigi.
rendah, seperti yang terlihat dari hasil Riskesdas 2018. Data tersebut
melakukan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan
di kalangan masyarakat.
bimbingan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa
mengajarkan pola makan sehat, dan rutin mengunjungi dokter gigi, dapat
pertumbuhan gigi yang sehat, tetapi juga membentuk kebiasaan baik yang
pada kesehatan gigi anak, dapat dibangun dasar yang kuat untuk
2.1.1 Saliva
yang terdiri dari sekitar 95-99% air, sementara sisanya terdiri dari
umur. Dikutip dari sebuah jurnal, Jumlah saliva yang rendah dapat
(Pratiwi, 2009).
Dari pernyataan yang sudah dicantumkan sebelumnya, saliva
gigi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh seorang dokter
Purbalingga.
karies sebanyak 12,0 kali lebih tinggi. Dalam hal ini terbukti
2017).
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pH Saliva
2.2 Plak
yang melekat pada permukaan gigi yang dapat membawa pengaruh terhadap
sistem rongga mulut (Kasuma, 2016). Secara visual, plak terlihat sebagai
lapisan tipis berwarna putih kekuningan yang melekat pada gigi. Untuk
dapat dibersihkan dengan optimal, plak gigi harus dideteksi dengan akurat
Aristeidis, et al, 2019). Plak gigi dapat menahan sejumlah besar pewarna
kesehatan oral seseorang. Keberadaan akumulasi plak pada gigi tidak hanya
sebatas tampilan visual semata, melainkan juga berperan sebagai salah satu
indikator utama dalam menilai kesehatan gigi. Akumulasi plak pada gigi
dapat dianggap sebagai tahap awal dari sejumlah masalah kesehatan mulut,
2020).
bukan hanya relevan untuk tujuan estetika, melainkan juga menjadi krusial
pencegahan dan perawatan yang efektif harus melibatkan deteksi dini dan
2.3 Pengetahuan
maupun perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut, dan akan
seperti orang tua, menjadi krusial, terutama pada tingkat pendidikan anak
yang masih rendah. Dalam hal ini, anak-anak masih sangat bergantung pada
orang dewasa dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan gigi karena
Mardiati et.al., (2017), angka karies yang tinggi pada siswa SDN Sambiroto
memakan makanan manis, dan apabila memang telah makan makanan yang
manis haruslah diiringi dengan rutin meminum air. Karena makanan manis
merupakan salah satu faktor utama pembentukan plak gigi dan akan
mengenai menyikat gigi dengan tepat juga aspek penunjang rongga mulut
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Variabel
a. Sebuah besaran yang berasal dari sifat suatu objek atau individu
pancaindra (observable)
c. Nilainya bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan
1. Variabel Terikat
2. Variabel Bebas
menyikat gigi.
Teknis 1. Keteraturan
responden dalam
menyikat gigi,
diukur dalam
hari.
2. Pemahaman
tentang gerakan
benar dalam
menyikat gigi
3. Kesadaran akan
untuk menyikat
gigi.
terhadap
konsekuensi
tidak menyikat
2. Kesadaran
tentang kapan
harus mengganti
sikat gigi
3. Kesadaran akan
pentingnya
kunjungan rutin
ke dokter gigi
untuk menjaga
kesehatan gigi.
pentingnya
makan makanan
yang dapat
menyehatkan
gigi.
telah ditetapkan.
3.4.1 Populasi
tahun).
3.4.2 Sampel
penelitian merupakan alat bantu yang dipilih serta digunakan oleh peneliti
instrumen penelitian seperti kuesioner, observasi, dan alat serta bahan yang
3.5.1 Observasi
data berupa pH saliva dalam mulut serta ada atau tidaknya plak
berikut:
dan juga praktis sebagai acuan untuk melihat pH dari saliva pada
pada bagian gingiva (gusi) fasial yang terdapat pada enam gigi
yaitu: gigi insisivus (I2) kanan atas, gigi insisivus (I2) kiri bawah,
gigi premolar (P1) kanan bawah, gigi premolar (P1) kiri atas, gigi
molar (M1) kanan atas, dan gigi molar (M1) kiri bawah.
diberi nilai atau kode seperti yang tertera pada tabel berikut:
3.5.2 Kuesioner
plak, seperti merah atau biru, membuatnya lebih mudah dilihat dan
adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung
3.6.1 Kuesioner
hanya perlu memilih opsi yang paling sesuai dengan situasi yang
kuesioner tertutup.
3.6.2 Observasi
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 1989, 103).
data-data yang telah terkumpul. Analisis Regresi Linier, atau yang dikenal
Prawoto, 2017:37)
BAB IV
Responden
BAB V
PENUTUP
http://repo.unand.ac.id/29800/1/PLAK%20GIGI.pdf (11/01)
Armilda, Dela, Dudi Aripin, and Inne Suherna Sasmita. "Pola makan
makanan kariogenik dan non kariogenik serta pengalaman karies anak usia
(2017): 127-134.
Lely, Made Ayu. "Pengaruh (pH) saliva terhadap terjadinya karies gigi
pada anak usia prasekolah." Indonesian Bulletin of Health Research 45.4 (2017):
241-248.
agents in the context of preventive oral hygiene training programs." Heliyon 5.7
(2019).
mentimun dan tomat meningkatkan derajat keasaman (pH) saliva dalam rongga
pendidikan, umur, dan masa kerja dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi
Karyadi, Edi, and Maissi Ardha Roza. "Pengaruh Mengunyah Buah Apel
Manalagi Terhadap Penurunan Indeks Plak Usia 9-12 Tahun." JIKG (Jurnal Ilmu
anak usia 6-7 tahun." Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pangkalpinang/baca-artikel/156
50/Pengetahuan.html#:~:text=Pengetahuan%2C%20dapat%20ditafsirkan%20se
bagai%20segala,terjadi%20dan%20dilewati%20berdasarkan%20pengalaman
Alfabeta. (2017)
"Pengaruh (pH) saliva terhadap terjadinya karies gigi pada anak usia