Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
KELAS NON REGULER RSKM
Program Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP) KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK USIA SEKOLAH
DI LINGKUNGAN JL. KEMAYORAN GEMPOL RT/RW 12 / 04 KELURAHAN
KEBON KOSONG KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT
A. Latar Belakang
Kebersihan gigi dan mulut (Oral Hygiene) merupakan suatu pemeiharaan kebersihan dan
hygiene struktur gigi dan mulut melalui sikat gigi, stimulasi jaringan, pemijatan gusi,
hidroterapi, dan prosedur lain yang dapat menjaga pertahanan gigi dan kesehatan mulut.
Kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut pa
da tiap individu (Sriyono, 2019).
Secara umum, kebersihan gigi dan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh
karena dapat mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Proses
terjadinya karies gigi dapat disebabkan oleh factor eksternal, yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan keturunaan. Selain itu pengetahuan merupakan factor yang
paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya karies gigi pada anak (Alimul, 2020)
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi
dapat dipengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas
sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman,
yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi.
Mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai
gejala- gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut
anak lebih buruk dibandingkan dengan orang dewasa karena anak lebih banyak makan
makanan dan minuman dan jarang membersihkannya sehingga menyebabkan karies.
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan
berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka
lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini
menjadi factor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan masalah kerusakan gigi.
Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak meningkat di dunia. Diperkirakan
bahwa 90 % dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia pernah menderita karies.
Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Di Amerika Serikat,
karies gigi merupakan penyakit kronis pada anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya
5 kali lebih tinggi dari penyakit asma.
Menurut data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas, 2017), sekitar 72 % penduduk di Indonesia mempunyai pengalaman karies
gigi (gigi berlubang) dan 46,5 % diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2017) juga memperlihatkan data memprihatinkan
bahwa sebanyak 89 % anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi
berlubang. Presentase gigi yang memerlukan perawatan dengan perawatan yang
sudah
dilaksanakan adalah 1:17. Keadaan ini menunjukkan bahwa belum ada keseimbangan
antara kebutuhan dan pelaksanaan perawatan gigi, serta penyuluhan untuk
pencegahannya. Dari data Puskesmas Cibeber, jumlah pasien gigi pada tahun 2020
sebanyak 3.218 orang pasien dengan jumlah rata-rata/hari sebanyak 10-15 orang pasien.
Untuk kegiatan di luar gedung, program UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah) yang
dilaksanakan secara promotif dan preventif, didapatkan jumlah murid SD yang diperiksa
sebanyak 1.814 orang (40,10%). Murid SD yang perlu perawatan 129 orang namun yang
mendapatkan perawatan hanya 84 orang (65,11%). Selain itu jumlah murid yang
melakukan perawatan di Puskesmas Cibeber masih kurang. Hal ini dipengaruhi dengan
adanya kebijakan bahwa masyarakat disarankan untuk menjangkau puskesmas yang
terdekat dengan lokasi tempat tinggal. Sehingga siswa yang tempat tinggalnya jauh
dengan puskesmas Cibeber melakukan perawatan giginya di puskesmas terdekat dengan
lokasi tempat tinggal siswa. Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut
pada umumnya karena faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
belum merata. Selain itu penyebab utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari pola
hidup manusia itu sendiri. Sebab tanpa adanya perawatan dan perhatian khusus pada gigi
memperbesar kemungkinan kerusakan gigi sejak dini.
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara pada 90 keluarga di lingkungan RT 012
diketahui setidaknya ada 40 anak usia sekolah (usia 6-12 thn). Pada poin gambaran
keluhan atau penyakit yang dialami anak usia sekolah di wilayah lingkungan RT 03
sekitar 65% mengalami keluhan sakit gigi. Dan 55 % memiliki kebiasaan tidak rutin
melakukan sikat gigi. Berdasarkan presentase tersebut menjai landasan untuk
dilakukannya peningkatan kesehatan anak usia sekolah dengan memberikan penyuluhan
tentang kebersihan gigi dan mulut sehingga diharapkan anak usia sekolah yang berada di
wilayah lingkungan RT 012 mengetahui dan memahami tentang kebersihan gigi dengan
cara menggosok gigi dengan benar.

B. Diagnosa keperawatan Komunitas


Perilaku cenerung beresiko pada kelompok anak usia sekolah

C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1X30 menit diharapkan anak usia sekolah yang
berada dilingkungan RT 012 mampu:
1. Menjelaskan pengertian tentang kesehatan gigi dan mulut
2. Menyebutkan fungsi gigi dan manfaat menyikat gigi
3. Menyebutkan tanda dan gejala adanya gigi berlubang
4. Menyebutkan penyebab terjadinya gigi berlubang
5. Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut

D. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1X30 menit diharapkan anak usia sekolah yang
berada dilingkungan RT 012 dapat memahami kesehatan gigi dan mulut
E. Rancangan Kegiataan
Rancangan kegiatan dilakukan untuk mempermudah proses pelaksanaan kegiatan
sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diantisipasi. Adapun poin yang harus
disiapkan meliputi topic, metode, media, waktu, dan tempat.

Topik : Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut


Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi
Media dan Alat : Leaflet
Phantom Gigi
Sikat Gigi
Hari/Tanggal : Saptu, 13 Mei 2023
Waktu : 15.30 s/d selesai
Tempat : SDN 01 kebon kosong
Sasaran : Anak usia sekolah yang tinggal dilingkungan RT 012

F. Pengorganisasian
1. PJ/Leader : Fahriah
- Bertanggung jawab dari persiapan sampai pelaporan
- Mengkordinasi anggota kelompok dan menjelaskan peran anggota kelompok
- Memimpin pertemuan dan pelaksanaan kegiatan
2. Sekertaris : Rina Susanti
- Membuat surat undangan pelaksanaan untuk acara
- Membantu leader apabila surat-surat ada yang belum tersedia
- Menyiapkan daftar hadir
3. MC : Amelia Tahun (MC) dan Dian Andriyanti ( moderator/notulen)
- Mengatur jalannya pelaksanaan kegiatan pemberian materi
- Membantu leader dalam mengkordinasikan anggota kelompok
- Membantu mengatur warga dan anggota kelompok
4. Observer : Hasan Al-Bana
- Mengamati jalannya kegiatan dan memberi masukan pada anggota kelompok
5. Fasilitator : Masrivai
- Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi
- Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
- Memfasilitasi peserta yang belum faham
6. Peralatan : Bambang Rudiansyah dan Hasan Al-Bana
- Menyediakan dan mempersiapkan peralatan dan kelengkapan
dalam memenuhi kesiapan jalannya acara
7. Humas: Rina Susanti
- Melakukan penyebaran undangan
- Membantu leader menghubungi peserta yang belum hadir
- Membantu leader mengontrol peserta yang sudah hadir
8. Dokumentasi : Hasan Al-Bana
- Melakukan pendokumentasian acara dari awal hingga akhir
G. Setting tempat

H. Evaluasi
1. Struktur
- Laporan pendahuluan sudah dibuat dan disetujui oleh pembimbing
- Mempelajari dan membaca materi mengenai kesehatan gigi dan mulut
sebelum penyuluhan
- Kontrak waktu dan tempat yang telah disepakati sebelumnya
- Mempersiapkan alat dan media yang diperlukan sebelum pelaksanaan
penyuluhan
2. Proses
- Pelaksanaan sesuai dengan tempat dan waktu yang telah disepakati
- Warga lingkungan RT 03 menerima kehadiran mahasiswa
- Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pertemuan dan materi penyuluhan
- Peserta penyuluhan terlibat dalam diskusi dari awal hingga akhir
- Peserta penyuluhan mengerti tentang materi yang disampaikan
- Media dan alat yang digunakan sesuai
- Mahasiswa menggunakan komunikasi terapetik salama kegiatan berlangsung
3. Hasil
- Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali pengertian tentang kesehatan
gigi dan mulut dengan benar
- Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali fungsi gigi dan manfaat
menyikat gigi dengan benar
- Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala adanya gigi
berlubang
- Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali penyebab terjadinya gigi
berlubang
- Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali cara perawatan gigi dan
mulut dengan benar
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KESEHATAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT ANAK USIA SEKOLAH

Penyuluhan : Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pokok Bahasan : Perawatan Gigi anak usia sekolah
Sub Pokok Bahasan : Menjaga kesehatan gigi dan mulut
Tempat : SD 01 kebon kosong RT 012
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Mei, 2023

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak usia sekolah yang berada di
lingkungan RT 012 mengerti tentang pentingnya mencegah penyakit gigi dan mulut

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak usia sekolah yang berada di
lingkungan RT 012 dapat mengerti dan memahami tentang:
- Pengertian kesehatan gigi dan mulut
- Pemeliharaan kesehatan gigi
- Akibat pemeliharaan gigi yang tidak tepat
- Gejala masalah gigi dan mulut

C. Materi
Terlampir

D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

E. Media
- Laptop dan InFocus
- PPT dan Leaflet
- Speaker dan microphone
- Phantom Gigi

F. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Respon


1. Persiapan 1. Mengarahkan peserta untuk 1. Peserta yang
(5 Menit) mengisi presensi datang mengisi
daftar presensi
2. Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab salam
(5 Menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Mengingatkan kontrak waktu dan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Menyetujui
kontrak
4. Mendengarkan
dan
memperhatikan

2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan tata cara Mendengarkan dan


(20 Menit) perawatan gigi memperhatikan
2. Mendemonstrasikan tata cara
menggosok gigi
3. Tanya Jawab

3. Penutup A. Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan dan


(5 Menit) B. Memberi evaluasi secara lisan menjawab salam
C. Memberi salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Materi Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

A. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada
dalam kondisi bebas dari adnya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak
adanya plak, dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,
jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan
caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap 6 bulan
sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan perawatan yang tepat pada
gigi, maka akan dapat menghindari berbagai maslah gigi dan gusi seperti gigi berlubang
dan karang gigi serta masalah bau mulut.

B. Fungsi Gigi dan Manfaat Menyikat Gigi


a. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm
yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. pengunyahan (mastikasi) yang meliputi memotong, merobek dan melumat
2. keindahan (estetika)
3. berbicara (phonetic)

b. Manfaat Menyikat Gigi


1. Supaya gigi tetap bersih
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih,
dan senyum sehat
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut
4. Gigi dapat berfungsi dengan baik

C. Tanda dan Gejala Gigi Berlubang


1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak
putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah
menjadi coklat, kemudian mulai membentuk lubang.
2. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (bentuk pokok dari gigi yang
melindungi daerah akar gigi) biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah
makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya adalah sakit gigi. Gigi menjadi sensitif
setelah makan dan minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa
adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau
mulut.
D. Penyebab Terjadinya Gigi Berlubang
Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
1. Anatomi gigi berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi
dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat
yang sering terselip sisa makanan
2. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor
resiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718
hingga 14.000 orang. Di samping itu ada penyakit dimana enamel tidak
terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan
pembentukan dentin.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri. Bakteri ini bisa menjadi
faktor resiko pembentukan karies.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik
dapat memengaruhi perkembangan karies.

E. Cara Perawatan Gigi dan Mulut yang Tepat


1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang
lembut dan rapat. Kemudian terapkan cara menyikat gigi yang benar yaitu
menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu
keras
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang
tepat yaitu minimal dua kali sehari sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam.
3. Batasi mengonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk
plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta
gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi
yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam, dan daun sirih)
untuk merawat gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersiahn gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi sebaiknya setiap enam bulan sekali
dengan catatan rutin.

F. Langkah-langkah Menyikat Gigi dengan Benar


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar :
1. Tempatkan sikat pada sudut 45º terhadap gusi
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang anda gunakan untuk mengunyah
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas
ke bawah
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang
asam. Efek ganbungan dari asam dan menyikat gigi dapat menggerus email
gigi.

Anda mungkin juga menyukai