Anda di halaman 1dari 5

BANK SIKAT GIGI ANAK NUSANTARA, AKSI BEBASKAN ANAK

INDONESIA DARI GIGI BERLUBANG


Arifah Lestari1) Muhammad Yanuar Anshori 2)
Coresponding author : Arifah Lestari
E-mail : arifah.lestari067@gmail.com

ABSTRAK
Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 93 % anak
pada usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, mengalami gigi berlubang. Artinya,
hanya 7% anak di Indonesia yang bebas dari masalah gigi berlubang. Untuk
menjawab permasalahan yang ada, Bank Sikat Gigi Anak Nusantara hadir sebagai
upaya membebaskan anak-anak Indonesia dari gigi berlubang melalui sosialisasi
yang betujuan memberikan pemahaman kepada anak-anak akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, Bank Sikat Gigi Anak Nusantara juga akan
mendistribusikan sikat gigi gratis kepada anak-anak yang duduk di bangku sekolah
dasar supaya anak-anak dapat mengganti sikat gigi secara berkala agar terhindar
dari penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kuman dan bakteri pada sikat gigi
anak. Bank Sikat Gigi Anak Nusantara diharapkan dapat menekan angka prevalensi
gigi berlubang pada anak-anak di Indonesia.
Kata Kunci : kesehatan; gigi; anak-anak; sikat gigi
ABSTRACT
Based health research or Riskesdas 2018 states that 93% of children ages early, that
is, within the age of 5-6 years, have cavities. This means only 7% of children in
Indonesia are free of tooth caries. To answer the existing problems, Bank Sikat Gigi
Anak Nusantara is present as an effort to free children in Indonesia from cavities
through socialization that approvals provide understanding to children of the
importance of maintaining dental and mouth health. Furthermore, the Bank Sikat Gigi
Anak Nusantara will also distribute free toothbrushes to children in elementary school
so that children can change toothbrushes regularly to avoid diseases caused by the
buildup of germs and bacteria in a child's toothbrush. Bank Sikat Gigi Anak Nusantara
is expected to suppress the prevalence of cavities of children in Indonesia.
Keywords: health; teeth; children; toothbrush

PENDAHULUAN hidup setiap manusia (Gustabella


Kesehatan merupakan hal yang ,2017). Karena tubuh yang sehat, dapat
penting untuk menunjang proses menjalankan aktivitas sehari – hari
kehidupan dan menentukan kualitas tanpa hambatan. Sedangkan, tubuh
yang tidak sehat akan membatasi berlubang (Riskesdas, 2018). Dilihat
aktivitas sehari – hari. Menurut Sutjipto dari data tersebut tingkat kerusakan
(2013) Kesehatan memberikan gigi pada anak – anak masih tergolong
dampak pada proses kehidupan yang tinggi. Padahal, masa anak – anak
meliputi kesehatan fisik, mental dan merupakan proses yang baik untuk
sosial. Dalam mewujudkannya, semua pertumbuhan dan perkembangan serta
pihak melakukan beberapa upaya untuk fondasi kehidupan selanjutnya.
pemeliharaan dan peningkatan Oleh sebab itu menurut Abadi, dkk
kesehatan atau promotif, pencegahan (2019) meyakini bahwa peningkatan
penyakit atau preventif, penyembuhan kesehatan gigi harus dimulai sedini
penyakit atau kuratif serta pemulihan mungkin, karena pada anak-anak
kesehatan atau rehabilitatif yang merupakan faktor yang sangat penting
dilaksanakan secara menyeluruh. untuk pengaturan pertumbuhan gigi
Salah satunya adalah kesehatan gigi, lebih lanjut. Merawat gigi sejak dini
kesehatan gigi merupakan bagian merupakan hal penting dan harus
penting dalam tubuh manusia karena dilakukan karena, gigi merupakan
berperan dalam proses system penunjang dalam proses kehidupan
pencernaan yaitu untuk mengubah manusia (Gustabella, 2017). Dalam
bentuk makanan sebelum masuk ke menjalankan aktivitas maupun kegiatan
dalam tubuh (Irma,dkk., 2013). Menurut sehari – hari, apabila memiliki gigi yang
Fadjeri (2013) Kebersihan gigi memiliki sehat tidak akan terganggu, anak akan
peran yang penting karena, apabila ceria dalam menjalankan aktivitasnya
manusia memiliki gigi yang tidak sehat dan apabila anak memiliki gigi yang
akan memberikan dampak pada organ berlubang maka akan merasakan sakit
lainnnya. Karena, kesehatan gigi ini sehingga tidak dapat menjalankan
dapat menimbulkan beberapa penyakit aktivitas seperti biasa (Ardani,2018).
apabila tidak dirawat dengan baik. Merawat gigi sejak dini akan
Maka dari itu, kesehatan gigi ini tidak menentukan gigi dewasanya, apabila
berbeda dengan kesehatan lain yaitu anak sudah rajin merawat gigi maka
harus dirawat dengan baik dan pertumbuhan gigi dewasa tidak akan
merupakan hal penting agar tidak terganggu dan akan membentuk gigi
menimbulkan gigi yang berlubang yang sehat. Menurut Pertiwiningsih
karena gigi berlubang akan menjadi (2016)
pusat infeksi terhadap organ lain pada
mulut (Pertiwiningsih,2016).
ISI
Menurut WHO (2020) “More than 530 Hasil Riset Kesehatan Dasar atau
million children suffer from dental caries Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa
of primary teeth (milk teeth)” [lebih dari 93 persen anak usia dini, yakni dalam
530 milyar anak mengalami karies pada rentang usia 5-6 tahun, mengalami gigi
gigi susu]. Permasalahan gigi, masih berlubang. Ini berarti hanya tujuh
banyak ditemukan terutama pada masa persen anak di Indonesia yang bebas
anak – anak, di Indonesia sebanyak dari masalah karies gigi.
93% anak – anak memiliki masalah gigi
Hasil Riskesdas 2018 ini juga penurunan kebiasaan menyikat gigi
menunjukkan bahwa rata-rata anak- dua kali sehari dibandingkan hasil
anak usia 5-6 tahun mengalami lubang survey tahun 2018. Kemudian
pada delapan giginya. Hal ini kebiasaan buruk meningkat selama di
menurutnya bisa memengaruhi status rumah yakni 2 dari 5 orang dewasa
gizi anak karena gigi berlubang mengaku tidak menyikat gigi seharian,
membuat anak menolak untuk makan. dan ada 7 dari 10 orang menghindari
(Prof. drg. Anton Raharjo, 2018) pergi ke dokter gigi.

Sementara untuk perilaku menyikat gigi Kebiasaan tersebut mudah ditiru oleh
yang benar, hasil Riskesdas 2018 anak-anak, ia mengungkapkan apabila
menyebut bahwa baru 2,8 persen orang tua tidak menyikat gigi dua kali
penduduk Indonesia yang sudah sehari anak-anak 7 kali lebih
menyikat gigi dua kali sehari, yakni pagi memungkinkan untuk tidak menyikat
dan malam secara benar. Hal ini gigi.
menunjukkan bahwa edukasi seputar
menyikat gigi harus dimulai sejak dini Disamping itu, masyarakat Indonesia
karena akan menjadi kebiasaan hingga masih sering abai untuk menggganti
dewasa. sikat gigi secara berkala. Bahkan, ada
saja yang baru mau mengganti sikat
Di sisi lain, Head of Sustainable Living giginya ketika sudah benar-benar
Beauty and Personal Care and Home hancur dan tidak bisa digunakan lagi.
Care, Unilever Indonesia Foundation Padahal, penelitian menunjukan, satu
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClindent, sikat gigi bisa dihinggapi kurang lebih
MDSc mengatakan pandemi COVID-19 sebanyak 10 juta kuman dan bakteri
telah menyebabkan perubahan besar yang dapat membuat sakit parah
terhadap rutinitas sehari-hari seperti stafilokokus, streptokokus, dan
masyarakat di seluruh dunia. Penelitian e-coli. Itu sebabnya, mengganti sikat
terkini mengenai dampak pandemi gigi penting dilakukan karena benda ini
pada kebiasaan untuk menjaga bisa menjadi tempat berkembang
kesehatan gigi dan mulut masih biaknya mikroorganisme.
terbatas.
Menurut The American Dental
Khusus di Indonesia pihaknya Association, seseorang perlu
melakukan survey kepada 1.000 mengganti sikat gigi kurang lebih setiap
responden berusia 18 tahun ke atas. tiga bulan. Sebab, setelah tiga bulan
Hasil survey menunjukkan sikap dan umumnya bulu sikat gigi sudah usang,
perilaku di masa pandemi ternyata 7 sehingga perlu diganti yang baru.
dari 10 orang mengatakan selama Selain bentuk bulu sikatnya, ada faktor
pandemi mereka lebih fokus pada penyebab lain yang mengharuskan
kesehatan dan kesejahteraan seseorang mengganti sikat gigi
menyeluruh. sebelum waktunya. Orang yang telah
sembuh dari sakit perlu mengganti sikat
Selain itu dampak COVID-19 terhadap
kebiasaan merawat gigi telah terjadi
giginya agar virus dan bakteri penyakit yang disebabkan oleh penumpukan
tidak menginfeksi kembali. kuman dan bakteri pada sikat gigi yang
merupakan elemen utama dalam
Berdasarkan hal-hal tersebut, Bank kegiatan menyikat gigi.
Sikat Gigi Anak Nusantara hadir
sebagai upaya membebaskan anak- Sumber dana kegiatan ini diperoleh
anak Indonesia dari Gigi Berlubang. dari donasi melalui kitabisa.com,
Bank Sikat Gigi Anak Nusantara akan donasi dari kampanye online yang
menghimpun kelompok relawan di dilakukan oleh para relawan, serta
berbagai kota di Indonesia yang penggalangan dana secara langsung
nantinya akan melakukan sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok relawan
kepada anak-anak yang duduk di di berbagai kota.
bangku Sekolah Dasar mengenai cara
menyikat gigi yang benar. Tujuan Diharapkan dengan adanya Bank Sikat
pelaksanaan sosialisasi ini yaitu Gigi Anak Nusantara dapat menekan
memberikan pemahaman kepada angka prevalensi gigi berlubang pada
anak-anak akan pentingnya menjaga anak di Indonesia sehingga anak-anak
kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat berkegiatan dengan nyaman
terhindar dari berbagai penyakit antara tanpa adanya permasalahan yang
lain yaitu gigi berlubang, radang gusi, mengganggu pada gigi.
infeksi gusi, sariawan, dan gigi patah.
Sosialisasi ini akan dikemas dengan
KESIMPULAN
metode yang menyenangkan
Prevalensi gigi berlubang pada anak di
menggunakan lagu-lagu edukasi agar
Indonesia masih sangat tinggi. Maka
anak tidak merasa bosan, dan materi
dari itu penting untuk meningkatkan
dapat tersampaikan dengan baik.
kesadaran terhadap kesehatan gigi dan
Berikut merupakan contoh lagu yang
mulut. Hal ini dikarenakan penyakit
digunakan pada sosialisasi Bank Sikat
yang ditimbulkan dari gigi dan mulut
Gigi Anak Nusantara :
bisa menganggu aktivitas pada anak.
Sikat, sikat, gigiku disikat
Maka dari itu, sangatlah perlu untuk
Memutar, atas, bawah, kiri, kanan
dilakukan sosialisasi terhadap
Depan, belakang juga jangan lupa
pentingnya menjaga kesehatan gigi
Lidahnya di sikat satu kali saja
dan mulut bagi anak-anak salah
Fyuh satunya melalui kegiatan-kegiatan
yang diadakan Bank Sikat Gigi Anak
Selain melakukan sosialisasi, para Nusantara.
relawan juga akan mendistribusikan
sikat gigi gratis kepada anak-anak yang
duduk di bangku Sekolah Dasar DAFTAR PUSTAKA
Muzana, Syarifah Rahmiza, et al.
sehingga anak-anak dapat mengganti
"SOSIALISASI PENTINGNYA MENJAGA
sikat giginya secara berkala. Dengan KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP
mengganti sikat gigi secara berkala ANAK-ANAK DI KABUPATEN ACEH
dapat mencegah timbulnya penyakit BESAR." SELAPARANG: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Berkemajuan 6.3 (2022): 1554-
1557.

Dewi, Karina Nurmala. Analisis Pengetahuan


Ibu Terhadap Kesehatan Gigi Anak Usia Dini.
Diss. universitas pendidikan indonesia, 2021.

Susanti, Wanda Junia, and Amakhul Husna.


"Gambaran Perilaku Menyikat Gigi Siswa SDN
40 Pontianak Utara." Journal of Dental
Therapist 1.2 (2022): 79-85.

Anda mungkin juga menyukai