Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Penyakit gigi mulut yang tertinggi di dunia adalah karies gigi dan penyakit periodontal.
Sekitar 60-90% anak seluruh dunia menderita karies dan lebih dari 531 juta anak
menderita karies gigi sulung. Selain karies gigi, sebagian besar anak-anak dan remaja
mengalami gingivitis.1 Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 menyatakan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia yaitu 88,8%. Hasil Riskesdas
juga menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia 94,7% melakukan sikat gigi setiap hari,
namun hanya 2,8% masyarakat menyikat gigi dengan waktu yang benar, hal tersebut
serupa dengan yang terjadi di Jawa Barat.2 Hal tersebut merupakan salah satu gambaran
dalam perilaku menjaga kesehatan gigi mulut yang kurang.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak dan remaja dengan
melaksanakan program promosi kesehatan gigi dan mulut berbasi ssekolah melalui
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Tujuan program UKGS tersebut adalah
mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di
sekolah dengan fokus pada PHBS dan praktik perawatan diri sendiri di sekolah, yaitu
dengan pelaksanaan sikat gigi setiap hari di sekolah.3,4

Target program UKGS yaitu persentase siswa siswi Sekolah Dasar (SD) dalam
pemeriksaan gigi adalah 100%, perawatan gigi 100%, pembinaan melalui sikat gigi
Bersama adalah 100%. Namun, adanya pandemik sejak tahun 2020 mengalami
penurunan yang drastic dimana capaian program UKGS pada suatu wilayah adalah 6,5%.
5 Pemeriksaan gigi mulut yang dilakukan dalam program UKGS adalah status karies dan
kebersihan gigi mulut. Dengan adanya program UKGS tersebut diharapkan dapat
meningkatkan perilaku menjaga kesehatan gigi mulut. Perilaku kesehatan terutama
kesehatan gigi terdapat tiga domain, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam
menjaga kesehatan gigi mulut. Salah satu untuk indicator menilai perilaku kesehatan gigi
mulalui indeks pengukuran kebersihan gigi mulut.

Kebersihan gigi mulut yang baik adalah tindakan dalam menjaga rongga mulut, gigi, dan
gusi tetap bersih dan sehat, untuk mencegah penyakit, dan penting untuk peningkatan
kualitas hidup serta kesehatan fisik dan psikologis seseorang. Berbagai penelitian
terdahulu menyatakan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan gigi
mulut buruk, tindakan pencegahan merupakan faktor kunci penting untuk kebersihan gigi
mulut yang baik, yaitu melalui pembersihan biofilm gigi (plak), dengan menyikat gigi
sebagai cara paling umum untuk perawatan gigi yang efektif di rumah. 6 Kebersihan gigi
mulut dinilai dengan menggunakan suatu pengukuran salah satunya patient hygiene
performance index.7
Pemeriksaan
kebersihan gigi mulut harus dilakukan langsung di dalam rongga mulut
(intra oral) adanya pandemik covid-19 menyebabkan terhambatnya penjaringan di
masyarakat untuk menilai status kebersihan gigi mulut, sehingga pencatatan dan
pemeriksaan gigi menjadi terhambat. Dengan adanya perkembangan zaman yang sangat
dinamis saat ini telah membuat sektor teknologi menjadi salah satu sektor yang sangat
vital. Dalam bidang Kesehatan gigi, perkembangan teknologi sangat memegang peranan
penting. 8

Dengan kemajuan teknologi yang bergerak cepat, peluang baru dengan perawatan
terfokus terbuka melalui sistem kecerdasan dan personalisasi. Dentistry 4.0 memberikan
pemecahan masalah yang inovatif dengan peluang manufaktur dan otomatisasi baru,
pertukaran data, dan berbagai teknologi canggih dengan menggunakan Internet of Dental
Things (IoDT) untuk menghubungkan berbagai alat dan perangkat kedokteran gigi.
Bidang industri menghasilkan produk khusus kedokteran gigi berkualitas tinggi dengan
kecerdasan tepat guna di bawah teknologi Dentistry 4.0.9

Dengan hal ini, penggunaan teknologi berbasis digital sangat dibutuhkan. Aplikasi
kesehatan gigi “HI BOGI adalah Halo Indonesia Bersama Dokter Gigi” merupakan
aplikasi mengenai edukasi kesehatan gigi mulut , cara melakukan “self-assessment”
kesehatan gigi secara mandiri, alarm sikat gigi dan konsultasi secara online dengan dokter
gigi. Aplikasi HI BOGI dapat diunduh pada platform playstore. HI BOGI sudah dapat
digunakan oleh masyarakat luas.

B. Pendekatan pemecahan masalah


Pendekatan pemecahan masalah berdasarkan latar belakang tersebut Apakah Aplikasi HI
BOGI dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan gigi untuk meningkatkan perilaku
dalam menjaga kesehatan gigi mulut terutama pada anak-anak Sekolah Dasar? Pendekatan
yang digunakan dengan melakukan promosi kesehatan gigi mulut adalah sbb
C. State of the art dan kebaruan
Kebaruan dari Aplikasi HI BOGI adalah aplikasi Kesehatan gigi mulut mengenai
edukasi kesehatan gigi mulut melalui eposter yang terdapat pada aplikasi, pemeriksaan gigi
mulut “self assessment” yang langsung dinilai oleh tenaga medis kedokteran gigi, alarm sikat
gigi sebagai pengingat menyikat gigi, telesurvey untuk melihat tingkat pengetahuan dan
sikap dalam menjaga kesehatan gigi mulut, serta konsultasi secara real time dengan dokter
gigi. Aplikasi HI BOGI sudah mendapat HAKI pada tahun 2021 dan secara berkelanjutan
terus dilakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada penelitian ini Aplikasi
HI BOGI digunakan sebagai media promosi kesehatan gigi mulut untuk meningkatkan
kesehatan gigi mulut dan kebersihan gigi mulut pada anak-anak usia Sekolah Dasar. Berikut
adalah state of the art yang sudah dilakukan semenjak tahun 2021.
D. Peja Jalan / Road map
E. Daftar Pustaka
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…... dst.

Anda mungkin juga menyukai