ATA PENGANTAR
Penulis mengucap puji syukur hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Sholawat dan salam saya
sampaikan pada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, keluarga serta para
sahabat-Nya.
Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Proposal
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
STKIP MPL. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Proposal ini. Oleh karena itu, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Muntazir, M.M. Selaku dosen Pengampu mata kuliah Seminar Proposal
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia.
2. Dra. Ani Diana M. Hum. Selaku dosen Pengampu mata kuliah Seminar
Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia.
3. Semua rekan-rekan Mahasiswa STKIP MPL yang memberikan motivasi dan
dukungannya sehingga penyelesaian tugas ini berjalan dengan lancar.
4. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini hingga
tepat pada waktunya.
Semoga semua amal Bapak, Ibu, dan Saudara dibalas oleh Allah SWT.
Penulis berharap tugas ini dapat bermanIaat bagi saya khususnya, dan bagi pembaca
pada umumnya.
Pringsewu, 23 Oktober 2011
Penulis,
Sri Ermawati
NPM 08040010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah...................................... 6
C. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 6
D. Tujuan dan ManIaat Penelitian......................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8
1. Pendekatan Struktural ................................................................... 8
2. Teori Strukturalisme Genetik ........................................................ 11
3. Teori Sosiologi Sastra ................................................................... 17
4. Dimensi Sosial .............................................................................. 11
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 20
III. METODE PENELITIAN
A. Devinisi Operasional Varibel............................................................. 24
B. Instrumen Penelitian dan Pengembanganya ....................................... 24
C. Teknik Analisis Data ......................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan bentuk kegiatan kreatiI dan produktiI dalam menghasilkan
sebuah karya yang memiliki nilai rasa estetis serta mencerminkan realias sosial
kemasyarakatan. Wellek (1993: 3) mengemukakan sastra adalah suatu kegiatan
kreatiI sebuah karya seni. Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya
yang dapat dijumpai pada semua masyarakat meskipun secara sosial, ekonomi,
dan keagamaan keberadaanya tidak merupakan gejala yang universal
(Chamamah dalam Jabrohim, 2003: 9).
Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk
mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia yang berisi ide, gagasan, dan
pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang
serta menggunakan media bahasa sebagai penyampaiannya. Karya sastra
merupakan Ienomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya
sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa
pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi (Aminuddin, 1990: 57).
Karya sastra memiliki objek yang berdiri sendiri, terikat oleh dunia dalam kata
yang diciptakan pengarang berdasarkan realitas sosial dan pengalaman
pengarang. Hal ini sejalan dengan pemikiran Pradopo (2002:159) yang
mengemukakan bahwa karya sastra secara langsung atau tidak langsung
Media karya sastra adalah bahasa, Iungsi bahasa sebagai bahasa karya sastra
membawa ciri-ciri tersendiri. Artinya bahasa sastra adalah bahasa sehari-hari itu
sendiri, kata-katanya dengan sendirinya terkandung dalam kamus,
perkembangannya pun mengikuti perkembangan masyarakat pada umumnya.
Tidak ada bahasa sastra secara khusus, yang ada adalah bahasa yang disusun
secara khusus sehingga menampilkan makna-makna tertentu (Ratna, 2006: 334-
335). Karya sastra bukan hanya untuk dinikmati tapi juga dimengerti, untuk
itulah diperlukan kajian atau penelitian dan analisis mendalam mengenai karya
sastra. Chamamah (dalam Jabrohim, 2003: 9) mengemukakan bahwa Penelitian
sastra merupakan kegiatan yang diperlukan untuk menghidupkan,
mengembangkan, dan mempertajam suatu ilmu. Kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan ilmu memerlukan metode yang memadai adalah metode ilmiah.
Keilmiahan karya sastra ditentukan oleh karakteristik kesastraannya.
Widati (dalam Jabrohim, 2003: 31) menjelaskan bahwa Penelitian adalah proses
pencarian sesuatu hal secara sistematik dalam waktu yang lama (tidak hanya
selintas) dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku
agar penelitiannya maksimal dan dapat dipahami oleh masyarakat luas.
Dibutuhkannya pemahaman masyarakat terhadap karya sastra yang dihasilkan
pengarang maka penelitian ini menggunakan metode penelitian Sosiologi Sastra.
Sosiologi Sastra adalah pemahaman terhadap karya sastra dengan
mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya (Ratna, 2003: 3).
Sosiologi Sastra diterapkan dalam penelitian ini karena tujuan dari Sosiologi
Sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan
masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan
dalam hal ini karya sastra dikonstruksikan secara imajinatiI, tetapi kerangka
imajinatiInya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra
bukan semata-mata merupakan gejala individual tetapi gejala sosial (Ratna,
2003: 11).
Novel merupakan salah satu ragam prosa di samping cerpen dan roman selain
puisi dan drama, di dalamnya terdapat peristiwa yang dialami oleh tokoh-
tokohnya secara sistematis serta terstruktur. Hal ini sejalan dengan pemikiran
(Sudjiman, 1990: 55) yang menyatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang
panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh, dan menampilkan serangkaian peristiwa
dan latar belakang secara terstruktur. Diantara genre utama karya sastra, yaitu
puisi, prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel, yang dianggap paling
dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat
dikemukakan, di antaranya: a) novel menampilkan unsur-unsur cerita yang
paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah
kemasyarakatan yang paling luas, b) bahasa novel cenderung merupakan bahasa
sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Oleh karena
itulah, dikatakan bahwa novel merupakan genre yang paling sosiologis dan
responsiI sebab sangat peka terhadap Iluktuasi sosiohistoris (Ratna, 2006: 335-
336).
Kehadiran :2 Cnta ini menyiratkan kepada kita untuk mengingat kembali
betapa pentingnya mempelajari ulang nilai hakiki agama, ideologi, masyarakat,
kebudayaan, dan segala sendi kehidupan dalam hubungannya dengan aspek
transendental. Peristiwa-peristiwa di dalamnya merangkaikan kehidupan yang
lebih luas. Tidak semata-mata duniawi, tetapi juga jauh menembusi batas langit,
dunia lahir dan dunia batin, serta dimensi sosial dan transendental, juga
keberadaan keyakinan suatu bangsa/negara dengan kenyataan kekuatan Ilahi
yang tak terbantahkan.
Lebih cermat dapat disebut bahwa aspek heroik dalam :2 Cnta dapat dilihat
dari dua sisi: duniawi dan ukhrawi. Heroik merupakan suatu sikap dan tindakan
kepahlawanan. Kepahlawanan yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan
dimensi sosial, tetapi lebih luas menelusuri dunia ketuhanan. Secara duniawi,
kepahlawanan Ayyas beradu Iisik dengan tokoh maIia Moskwa, Sergei, sangat
luar biasa. Lukisan seorang pemuda Indonesia yang mampu mengalahkan
kekuatan orang asing yang sedang bermaksiat. Selain itu, muncul sikap heroik
lain dari tokoh Bibi Margareta yang dibantu Ayyas ketika menolong Yelena yang
sedang sekarat di tengah dinginnya salju. Juga ketika Ayyas menyelamatkan
SoIia (Linor yang sudah kembali ke Islam) ke rumah sakit. Dengan meyakini
secara ukhrawi bahwa menolong satu nyawa sama dengan menolong semua umat
Tuhan, Ayyas berjiwa besar memberikan pertolongan. Sikap-sikap heroik
teragung dari tokoh Ayyas adalah mempertahankan kesucian diri, kesucian
Islam, dan kesucian bangsa/negaranya di tengah badai kehidupan negara bebas
seks. Kemampuan Ayyas mempertahankan kesucian inilah merupakan sikap
heroik hakiki dari seorang manusia yang pada mulanya memanglah suci. Sikap
Ayyas yang menepis dan mengkritik anggapan salah terhadap Islam juga sangat
heroik dan berani melalui pemikiran-pemikiran logis, ilmiah, dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah struktur yang membangun novel :2 Cnta karya
Habiburrahman El Shirazy?
-. Bagaimanakah dimensi sosial dalam novel :2 Cnta karya Habiburrahman
El Shirazy dengan tinjauan Sosiologi Sastra?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Mencegah adanya kekaburan masalah dan untuk mengarahkan penelitian ini agar
lebih intensiI dan eIisien dengan tujuan yang ingin dicapai, diperlukan ruang
lingkup penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah analisis struktural
Novel :2 Cnta yang meliputi tema, alur, latar, dan penokohan. Kemudian
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam analisis karya sastra, dalam
hal ini novel, dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentiIikasi,
mengkaji, mendeskripsikan Iungsi dan kemudian menghubungkan antara
unsur intrinsik yang bersangkutan.
3. Teori Strukturalisme Genetik
Dewasa ini telah banyak dikenal berbagai macam pendekatan dalam
penelitian sastra salah satunya yaitu pendekatan strukturalisme genetik.
Strukturalisme genetik adalah cabang penelitian dalam karya sastra yang
tidak meninggalkan Iaktor genetik atau asal-usul diciptakannya sebuah karya
yakni unsur sosial. Jadi strukturalisme genetik merupakan penggabungan
antara struktural dengan sosiologi sastra.
Strukturalisme genetik dikembangkan atas dasar penolakan terhadap analisis
strukturalisme murni, analisis terhadap unsur-unsur intrinsik. Strukturalisme
genetik ditemukan oleh Lucien Goldmann, seorang IilsuI dan sosiolog
Rumania-Perancis. Teori tersebut dikemukakan dalam bukunya yang berjudul
%he Hen G4d. a St:dy 41 %ragc Js4n n %he Pensees 41 Pasca and the
%ragedes 41 Racne, dalam bahasa Perancis terbit pertamakali tahun 1956
(Ratna, 2006: 121-122).
Secara deIinitiI strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan
memberikan perhatian terhadap asal-usul karya. Secara ringkas berarti bahwa
c. Pandangan Dunia Pengarang
Pandangan dunia merupakan istilah yang cocok bagi kompleks
menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-
perasaan yang menghubungkan secara bersama-sama anggota-anggota
suatu kelompok sosial tertentu dan mempertentangkannya dengan
kelompok-kelompok sosial lainnya.
Selain itu, dia juga berpendapat, bahwa pandangan dunia merupakan
produk interaksi antara subjek kolektiI dengan situasi sekitarnya sebab
pandangan dunia tidak lahir dengan tiba-tiba (Goldmann dalam Faruk,
1994: 16). Visi duniawi merupakan kesadaran kolektiI terhadap totalitas
pikiran yang ekspresinya dapat berupa aspirasi atau perasaan yang sama
sekali bukan sekedar kenyataan empiris, itulah sebabnya, menurut
Goldmann visi duniawi selalu muncul seiring dengan krisis sosial. Oleh
karena itu sebagai pelopor strukturalisme genetik Goldmann beranggapan
bahwa visi duniawi adalah ekspresi teoritik dari suatu kelas sosial pada
saat bersejarah tertentu. Js4n d: 24nde selalu mencerminkan
pandangan kelas sosial karena tumbuh dan berkembang dari situasi
sosial-ekonomi tertentu yang dihadapi suatu komunitas (Wibowo, 2003:
30-31).
a. Masalah Kriminalitas
Tumbuhnya kriminalitas disebabkan oleh adanya berbagai ketimpangan
sosial, yaitu adanya gejala-gejala kemasyarakatan, seperti krisis ekonomi,
adanya keinginan-keinginan yang tidak tersalur, tekanan-tekanan mental,
dendam dan sebagainya.
b. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan merupakan suatu sumber masalah sosial yang
penting, oleh karena pertambahan penduduk dapat menghambat dalam
pelaksanaan pembangunan, terutama jika pertambahannya tersebut tidak
dapat terkontrol secara eIektiI.
c. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang,
keluarga atau anggota masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar sebagaimana anggota
masyarakat lain pada umumnya. Menurut Emil Salim (dalam Syani, 2002:
190), bahwa kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
d. Masalah Pelacuran
Pelacuran merupakan masalah sosial yang cukup besar pengaruhnya bagi
perkembangan moral.
Tema, penokohan,
alur, dan setting
Dimensi sosial:
1. Kriminalitas
2. Kemiskinan
3. pelacuran.
Simpulan
primer yakni sasaran peneliti yang berupa teks novel :2 Cnta dalam
memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan kemudian dicatat sebagai
sumber data. Dalam data yang dicatat itu disertakan kode sumber datanya untuk
mengecek ulang terhadap sumber data ketika diperlukan dalam rangka analisis
data (Subroto, 1992: 42).
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis novel :2 Cnta karya
Habiburrahman El Shirazy dalam penelitian ini adalah teknik analisis data secara
dialektik yang dilakukan dengan menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam
novel :2 Cnta dengan Iakta-Iakta kemanusiaan yang diintegrasikan ke dalam
satu kesatuan makna. Untuk menganalisis karya sastra dengan pendekatan
strukturalisme genetik, Goldmann kemudian mengembangkan sebuah metode
yang disebutnya sebagai metode dialektik. Menurutnya, metode semacam ini
merupakan metode yang khas dan berbeda dari metode positrius, metode intuitiI,
dan metode biograIis yang bersiIat psikologis (Faruk, 1994: 19).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah:
1. Menganalisis novel :2 Cnta karya Habiburrahman El Shirazy dengan
menggunakan analisis struktural. Analisis struktural dilakukan dengan
membaca dan memahami kembali data yang sudah diperoleh. Selanjutnya,
mengelompokkan teks-teks yang terdapat dalam novel :2 Cnta yang
mengandung unsur tema, tokoh, alur, dan latar. Hasil analisis dapat berupa
kesimpulan tema, alur, tokoh, dan latar dalam novel :2 Cnta.
2. Analisis novel dengan tinjauan Sosiologi Sastra teori Lucien Goldmann
dilakukan dengan membaca dan memahami kembali data yang diperoleh
selanjutnya mengelompokkan teks-teks yang mengandung Iakta-Iakta sosial
yang ada dalam novel :2 Cnta dengan yang ada di luar novel :2 Cnta.
3. Analisis dimensi sosial kesenjangan perekonomian yang diIokuskan pada
permasalahan kemiskinan dalam novel :2 Cnta dan pandangan dunia
(Js4n D: M4nde) Habiburrahman El Shirazy sebagai pengarang.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 1990. Penge2-angan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: Yayasan Asih, Asah, Asuh.
Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra, 1eori dan 1erapan. Padang: Angkasa Raya.
Faruk. 1994 . Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. 1eori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Beberapa 1eori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2979. Beberapa 1eori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Media.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. 1eori, Metode, dan 1eknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shirazy, Habiburrahman El. 2010. Bumi Cinta. Surabaya: Imprint Basmala Adikarya
Legendaris.
Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta. UMS.
Sudjiman, Panuti. 1990. Memahami cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Wellek & Warren A.1993. 1eori Kesusasteraan (Diindonesiakan Melami
Budianta). Jakarta: Gramedia.