Anda di halaman 1dari 8

Administrasi Jaringan Dasar Linux Debian

(SSH dan TELNET Server)


Nama : Prayugo Ardi Wibowo, S.ST
Kegiatan : Laporan Modul D

Dasar Teori

A. Linux Debian

Debian merupakan sistem operasi komputer yang tersusun dari paket – paket
perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi
mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya.
Debian GNU / Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel linux
merupakan distribusi linuk yang populer dan berpengaruh.

Banyak distribusi linuk lainnya yang berbasiskan Debian, antara lain : Ubuntu,
MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire.
Fitur yang menonjol dari Debian adalah APT sistem pengaturan paket, repositori
dengan jumlah paket yang banyak, kebijakan paket yang ketat, dan kualitas rilis yang
terjaga. Standar instalasi Debian menggunakan GNOME desktop environment,
termasuk program openoffice.org, iceweasel, evolution.

Fungsi linux debian sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti
router, repeater, dan terkenal stabil dibanding dengan distro linux lainnya. Beberapa
perintah dasar GNU / Linux yang digunakan untuk administrasi ssh dan telnet:
a. cd : merupakan singkatan dari change directory yang berfungsi untuk
berpindah direktori menggunakan cd
b. cat : melihat isi file dilayar
c. vim : editor text
d. apt-get update : digunakan untuk update sistem baru agar paket debian
menggunakan paket terbaru
e. adduser : menambah user baru
f. passwd : ganti password user
g. reboot : restart PC
h. ifconfig : melihat interface komputer
i. dpkg –l | grep telnet/ssh: cek aplikasi telnet / ssh sudah terinstall apa belum
j. apt-get install : perintah install aplikasi untuk pc dari repository

B. PC Router Debian
Linux Debian bisa digunakan sebagai router untuk implementasi. Banyak orang
bahkan perusahaan maupun institusi menggunakan PC Router dengan linux debian.
Selain mudah digunakan, linux debian merupakan aplikasi freeware yang mudah
didapatkan, jadi user cukup menyediakan perangkat komputer dengan spesifikasi yang
diinginkan. Pada praktikum kali ini kita coba untuk mengkomunikasikan antar client
dengan PC Router baik dalam 1 jaringan network maupun beda jaringan network.

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


Perangkat yang dibutuhkan untuk percobaan kali ini sebagai berikut :
1. Router untuk instalasi linux debian
2. Client (komputer / laptop baik menggunakan OS Windows / linux)
3. Virtual Box

Jika menggunakan OS windows bisa diinstall terlebih dahulu virtualbox yang nantinya
bisa diinstal linux debian dalam virtual tersebut. Untuk LAN Card pada virtualbox
menggunakan 2 interface dengan catatan adapter 1 menggunakan NAT, dan adapter 2
menggunakan adapter host only. Untuk IP pada linux debian bisa disetting dinamis
maupun statis sesuai keinginan.

C. Aplikasi SSH dan TELNET server


SSH (Secure Shell) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi
data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh dan
layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer. Aplikasi SSH ini menggunakan
port 22 dan paket yang digunakan adalah “openssh-server”.
TELNET (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang
digunakan pada internet atau local area network untuk menyediakan fasilitas
komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual
terminal. Aplikasi TELNET ini menggunakan port 23 dan paket yang digunakan
“telnetd”.

Alat dan Bahan :


1. Laptop / komputer OS Windows yang terinstall virtualbox
a. Adapter 1 WIFI ; digunakan untuk koneksi internet dan
memberikan IP NAT
b. Adapter 2 VirtualBox Host-Only Network ; digunakan untuk
koneksi ke linux debian.
2. Virtualbox yang sudah terinstall linux debian
a. Adapter 1 NAT ; digunakan untuk komunikasi dengan internet
 Promiscuous : allow all
 Pada interface linux dikenali sebagai “eth0”
b. Adapter 2 Host-only Adapter ; digunakan untuk komunikasi dengan
laptop / komputer
 Name : Virtualbox Host-Only Ethernet Adapter
 Promiscuous : allow all
 Pada interface linux dikenali sebagai “eth1” dan disetting
static

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


Percobaan

A. Setting PC Router
Karena adapter 1 menggunakan NAT maka interface pada debian adalah “eth0”
dan disetting dhcp, sedangkan untuk adapter 2 menggunakan Adapter host only
maka interface pada debian adalah “eth1” dan bisa disetting dhcp / statis. Disini
untuk interface eth1 diseting statis sementara. Langkah – langkah yang
dilakukan sebagai berikut ;

1. Pastikan interface eth0 menggunakan dhcp ip dengan settingan pada


“/etc/network/interfaces” seperti gambar.

Dan hasilnya interface eth0 akan mendapatkan ip otomatis (“gunakan perintah:


ifconfig eth0”) dan mendapatkan NAT dari interface wifi laptop, sehingga
debian bisa terkoneksi dengan internet seperti gambar.

Untuk memastikan debian bisa internet gunakan perintah “nslookup detik.com”


seperti gambar.

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


2. Pastikan interface eth1 mendapatkan IP Statis “192.168.0.1” seperti gambar.

Untuk konfigurasi statis ip pada interface “eth1” gunakan perintah “vim


/etc/network/interface”

3. Lakukan instalasi telnet server pada debian menggunakan perintah : “apt-get


install telnetd”. Jika tidak ditemukan file “telnetd” di internet waktu install,
maka perlu dilakukan update repository yang digunakan sebagai sumber
download paket debian yang dibutuhkan.
Lihat terlebih dahulu alamat repository yang terpasang pada debian dengan
perintah “cat /etc/apt/sources.list”

Tambahkan alamat repository pada file “sources.list” dengan perintah : “vim


/etc/apt/sources.list”, lalu tekan keyboard “I” untuk menambahkan, hasilnya
seperti gambar. (vim bisa diganti dengan nano / pico / gedit / vi)

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


Setelah menambahkan repository, install paket telnet dan ssh server, dimana
untuk telnet menggunakan perintah “apt-get install telnetd”, sedangkan untuk
ssh menggunakan perintah “apt-get install openssh-server”.

Setelah paket terinstall cek dahulu apakah sudah benar terinstall menggunakan
perintah “dpkg –l | grep telnet / ssh seperti gambar

Jika sudah, maka server sudah siap digunakan untuk telnet / ssh dari client.

B. Setting Client
Untuk client adapter wifi sudah terhubung dengan internet menggunakan dhcp ip
/ mengikuti wifi yang digunakan. Yang perlu diseting agar client bisa telnet / ssh
ke debian untuk interface “virtualbox host-only network”. Langkah – langkah
yang dilakukan sebagai berikut :

1. Pertama yang dilakukan adalah klik kanan icon wifi dipojok kanan bawah
pilih “open network and sharing center”

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


Selanjutnya pilih change adapter settings pada gambar dibawah.

Klik kanan virtualbox host-only network pilih properties lalu TCP/IPv4 klik
properties seperti gambar

Isikan IP Address pada client dengan IP Address 192.168.0.254, SM


255.255.255.0 dan Gateway 192.168.0.1 (gateway disini yang digunakan
sebagai ip address pada debian eth1).

Tekan Ok, lalu OK, lalu close dan client siap digunakan.

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


C. Uji coba server
Untuk uji coba server berjalan atau tidak, pastika terlebih dahulu client bisa ping
ke server dengan perintah “ping” pada command prompt windows seperti
gambar.

Karena sudah reply berari client sudah bisa berkomunikasi dengan debian
server. Langkah selanjutnya adalah penggunakan aplikasi telnet dan ssh. Disini
menggunakan aplikasi putty untuk pengujiannya.

Tampilan login telnet dari command prompt windows setelah berhasil. Untuk
login dan password disini menggunakan login dan password debian waktu
install pertama kali.

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST


Tampilan login ssh

Tampilan setelah berhasil login ssh

Prayugo Ardi Wibowo, S.ST

Anda mungkin juga menyukai