Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM PEMBELAJARAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB : SETUP JARINGAN TCP/IP


NAMA : MIFTAKHUL FITRIA NUGRAHENI
NIM : 215150709111001
TANGGAL : 08/03/2022
ASISTEN : MUHAMMAD RAZAN NADHIF

1.1 ETHERNET

1.1.1 Dasar Teori


Ethernet merupakan protocol link-layer yang mendominasi pada teknologi
LAN dengan kabel. Kecepatan yang dapat dipenuhi oleh protokol Ethernet dapat
bervariasi dari 2 Mbps hingga 10 Gbps bergantung dengan jenis media fisik yang
digunakan (tembaga/fiber optic). Topologi fisik yang umum digunakan pada
Ethernet saat ini adalah topologi star dengan menghubungkan sistem komputer
dengan menggunakan switch kecepatan tinggi untuk mengurangi terjadinya
collision. Struktur frame pada Ethernet dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Struktur Frame Ethernet

Setup dan konfigurasi pada Ethernet penting untuk dilakukan oleh


administrator sistem dikarenakan pentingnya untuk melakukan verifikasi pada
layer fisik dan link-layer. Adapun tools aplikasi yang digunakan untuk
melakukan konfigurasi pada Ethernet adalah ethtool dan ifconfing.

1.1.2 Percobaan Antarmuka Ethernet


Antarmuka Ethernet diidentifikasi oleh sistem dengan menggunakan
model penamaan ethX dimana nilai X merepresentasikan angka urutan dimulai
dari angka awal 0. Untuk melakukan konfigurasi antarmuka Ethernet diperlukan
beberapa perangkat lunak tambahan, pada praktikum ini perangkat lunak yang
digunakan adalah ethtool & Ifconfig. Jika pada sistem belum ditemukan aplikasi
ethtool silahkan melakukan instalasi dengan apt-get.

a. Perintah ifconfig

Proses identifikasi antarmuka Etherhnet dengan perintah ifconfig


$ ifconfig -a | grep enp0s

Jawaban :
Dilakukan instalasi net-tools karena belum ada net-tools pada sistem.

Berhasil mengidentifikasi antarmuka Ethernet. Antarmuka yang


menggunakan enp ada dua yaitu enp0s3 dan enp0s8.

b. Perintah lshw

Alternatif identifikasi seluruh antarmuka jaringan yang terdapat pada


sistem dengan lshw $ sudo lshw -class network

Jawaban :
Perintah lshw digunakan untuk menampilkan detail antarmuka linux yang
kita gunakan, mulai dari merk produk hingga kapabilitas yang dimiliki
antarmuka.

c. Perintah ethtool

Aplikasi ethtool dapat digunakan untuk menampilkan dan


mengkonfigurasi antarmuka Ethernet seperti auto-negotiation, kecepatan
antarmuka Ethernet, duplex mode, dan Wake on-LAN.
$ sudo ethtool enp0s3

Jawaban :

Melakukan instalasi ethtool.


Perintah sudo ethtool enp0s3 digunakan untuk menampilkan
konfigurasi interface enp0s3, seperti auto-negotiation, kecepatan
antarmuka Ethernet, duplex mode, dan Wake on-LAN

d. Mematikan dan Mengaktifkan antarmuka Ethernet

Antarmuka Ethernet dapat dimatikan dan diaktifkan dengan menggunakan


perintah ifdown dan ifup.

Mematikan antarmuka Ethernet dengan perintah:


$ sudo ifdown enp0s3

Mengaktifkan antarmuka Ethernet dengan perintah:


$ sudo ifup enp0s3

Jawaban :
Melakukan instalasi ifupdown.

Perintah sudo ifdown enp0s3 digunakan untuk mematikan interface


enp0s3, artinya transmisi koneksi ke jaringan kita telah dimatikan.
Mengecek apakah enp0s3 telah dimatikan.

Perintah sudo ifup enp0s3 digunakan untuk menyalakan kembali


interface enp0s3 dengan detail DHCP yang telah diberikan oleh jaringan.

Mengecek apakah enp0s3 telah nyala kembali.


e. Menampilkan driver antarmuka Ethernet
$ sudo ethtool -i enp0s3

Jawaban :

Digunakan untuk menampilkan driver antarmuka Ethernet. Driver yang


digunakan adalah e1000 dengan versi 7.3.21-k8-NAPI.

f. Menampilkan satistik jaringan pada antarmuka Ethernet

$ sudo ethtool -S enp0s3

Jawaban :
Menampilkan statistik jaringan pada antarmuka Ethernet dari enp0s3
dengan detail seperti gambar diatas yang berisi paket-paket yang telah
dilewati antarmuka enp0s3.

1.1.3 Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fitur auto-negotiation pada
perintah ethtools.
Jawaban :
Fitur auto-negotiation pada perintah ethtools adalah prosedur proses
antara dua perangkat Ethernet yang akan melakukan komunikasi atau
transmisi data. Perangkat tersebut melakukan pertukaran transmission
parameters dan menyetujui salah satu parameter yang akan digunakan
dalam melakukan komunikasi. Auto-negotiation digunakan
menentukan settingan speed dan duplex.

2. Menurut pendapat anda, apa yang terjadi apabila konfigurasi duplex


dirubah menjadi half (tidak pada full duplex)
Jawaban :
Jika konfigurasi duplex diubah menjadi half maka transmisi data harus
dikirim secara bergantian karena hanya satu pihak yang dapat
melakukan komunikasi pada satu waktu, hal ini dapat memakan waktu
yang lama. Karena full duplex sebagai jalan dua arah, sedangkan half
duplex merupakan jalan satu arah.

3. Pada perintah untuk menuliskan statistic jaringan pada antarmuka


Ethernet dengan ethtool, jelaskan masing-masing atribut yang terdapat
pada statistik yang didapatkan.
Jawaban :
Atribut yang terdapat pada statistic jaringan pada antarmuka :
rx_packets : jumlah paket yang telah diterima
tx_packets : jumlah paket yang telah dikirimkan
rx_bytes : jumlah byte data yang telah diterima
tx_bytes : jumlah byte data yang telah dikirimkan
rx_broadcast : paket broadcast yang diterima
tx_broadcast : paket broadcast yang dikirimkan
rx_multicast : jumlah paket multicast(group) diterima
tx_multicast : jumlah paket multicast(group) dikirimkan
rx_errors : jumlah error diterima
tx_errors : jumlah error dikirimkan
tx_dropped : jumlah paket drop yang dikirimkan
multicast : packet group atau sekumpulan
collisions : jumlah tabrakan paket.

4. Isi tabel dibawah ini berdasarkan output yang dihasilkan dari perintah
untuk menampilkan statistik jaringan pada antarmuka Ethernet.
Jawaban :

Tx_Pa Tx_error Rx_error Tx_singl Tx_Mult Unicas Broadcas Multicas


cket
s S e i t t t
Collision Collision

97 0 0 0 0 - - 0

Hasil tampilan dapat berbeda tergantung dari NIC (Network Interface


Card) yang digunakan dan paket yang lewat.

5. Jelaskan maksud dari isi tabel diatas.


Jawaban :
Tabel diatas adalah paket-paket yang ada pada antarmuka Ethernet.
Tx_packet : jumlah paket yang telah dikirimkan
Tx_errors : jumlah error dikirimkan
Rx_errors : jumlah error diterima
Tx_single_collision : tabrakan paket antara satu dengan lainnya
Tx_multi_collision : tabrakan paket secara bersamaan atau banyak
Unicast : pengiriman paket secara point to point
Broadcast : pengiriman paket secara point to multipoint
Multicast : pengiriman paket secara grup

6. Tuliskan jenis driver yang terdapat pada sistem anda.


Jawaban :
Driver yang terdapat pada sistem ini adalah e1000 dengan versi
7.3.21-k8-NAPI.

1.2 PENGALAMATAN IP & DNS

1.2.1 Percobaan Pengalamatan IP


Percobaan tersebut dilakukan untuk melakukan konfigurasi alamat IP pada
sistem dan default gateway agar sistem dapat berkomunikasi pada jaringan area
lokal maupun Internet.

a. Konfigurasi IP address sementara


Ketikkan IP_ADDRESS & BLOK_SUBNET sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh asisten.
$ sudo ifconfig enp0s8 IP_ADDRESS netmask BLOK_SUBNET
Contoh:
$ sudo ifconfig enp0s8 192.x.x.x netmask 255.255.255.0
Catatan: isi nilai x sesuai dengan petunjuk asisten.
Jawaban :

Melakukan konfigurasi alamat IP antarmuka jaringan enp0s8, dengan


detail :
IP Address : 192.168.56.29
Netmask : 255.255.255.0

b. Verifikasi konfigurasi alamat IP


Pastikan alamat IP yang telah dikonfigurasi telah terdaftar dengan perintah
dibawah ini:
$ sudo ifconfig enp0s8
Jawaban :
Menampilkan detail antarmuka enp0s8 yang telah dilakukan konfigurasi
IP Address sebelumnya.

c. Konfigurasi default gateway


Untuk melakukan konfigurasi gateway kita dapat menggunakan perintah
route dan melakukan konfigurasi alamat gateway sesuai dengan
kebutuhan jaringan yang dituliskan.
sudo route add default gw 192.x.x.x enp0s8
Catatan: isi nilai x sesuai dengan petunjuk asisten.
Jawaban :

Melakukan konfigurasi ddefault gateway pada enp0s8 dengan IP


192.168.56.110

d. Verifikasi konfigurasi default gateway


Setelah melakukan konfigurasi pada default gateway system, pastikan
konfugasi gateway telah sesuai dengan mengetikkan perintah dibawah ini:
$ sudo route –n
Jawaban :

Menampilkan default gateway yang ada pada antarmuka jaringan.


Penambahan default gateway sebelumnya berhasil dilakukan ditandai
dengan masuknya gateway tambahan pada daftar yaitu 192.168.56.110

e. Konfigurasi Dynamic IP Address Assignment


Pada file /etc/network/interfaces dengan menggunakan editor nano,
masukkan nomor interface yang akan dikonfigurasi dengan
menambahkan baris pada file tersebut sebagai berikut: (pada contoh
melakukan konfugasi DHCP klien untuk eth0)
auto enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp
auto enp0s8
iface enp0s8 inet dhcp
restart interface dengan perintah:
sudo ifup enp0s3 enp0s8
Jawaban :

Melakukan konfigurasi interface pada enp0s3 dan enp0s8 menjadi dhcp.

Mengaktifkan antarmuka enp0s3 dan enp0s8.

f. Konfigurasi alamat IP statis


Untuk melakukan konfigurasi alamat IP static, tambahkan baris-baris
perintah dengan menggunakan editor nano kedalam file
/etc/network/interfaces. Dibawah ini adalah konfigurasi contoh, silahkan
sesuaikan dengan petunjuk yang diberikan asisten:
auto enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp
auto enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 192.x.x.x
netmask 255.255.255.0
gateway 192.x.x.x
Catatan: isi nilai x sesuai dengan petunjuk asisten

Restart interface dengan perintah:


sudo ifdown enp0s8
Jawaban :

Melakukan konfigurasi IP static pada antarmuka enp0s8, dengan detail :


IP Address : 192.168.56.158
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.56.160

Melakukan restart enp0s8 dengan ifdown.


Mengaktifkan kembali enp0s8 dengan ifup dan setelah di ifconfig
terlihat antarmuka enp0s8 sudah terkonfigurasi sesuai dengan konfigurasi
yang dilakukan sebelumnya.

1.2.2 Percobaan DNS


Konfigurasi DNS diperlukan untuk melakukan translasi dari alamat
domain menjadi sebuah alamat IP. Konfigurasi DNS secara teknis dituliskan
kedalam /etc/resolv.conf. namun pada percobaan kali ini kita memanfaatkan file
yang terdapat pada /etc/network/interfaces untuk melakukan konfigurasi DNS .

a. Konfigurasi DNS
Perintah untuk melakukan percobaan DNS dilakukan dengan melakukan
edit melalui aplikasi nano pada file /etc/network /interfaces. Dibawah ini
adalah konfigurasi contoh, silahkan sesuaikan dengan petunjuk yang
diberikan asisten
auto enp0s3

iface enp0s3 inet dhcp

auto enp0s8

iface enp0s8 inet static

address 192.x.x.x

netmask 255.255.255.0

gateway 192.x.x.x
dns-nameservers 175.45.184.164 175.45.184.165
Catatan: isi nilai x sesuai dengan petunjuk asisten
Jawaban :

Melakukan konfigurasi static pada antarmuka enp0s8, dengan detail :


IP Address : 192.168.56.101

Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.56.110
DNS : 175.45.184.164 175.45.184.165

Melakukan restart pada enp0s8 dengan ifdown, kemudian diaktifkan


kembali enp0s8 dengan ifdown. Setelah di ifconfig enp0s8 terlihat
enp0s8 telah terkonfigurasi sesuai dengan yang diinputkan sebelumnya.
Digunakan untuk mengetahui bahwa konfigurasi DNS telah dilakukan
dengan benar.

1.2.3 Pertanyaan
1. Mengapa dengan menggunakan perintah ifconfig konfigurasi akan
hilang apabila komputer/sistem restart?
Jawaban :
Perintah ifconfig konfigurasi akan hilang apabila sistem restart karena
konfigurasi IP Address digunakan secara temporary, tidak secara
permanen.

2. Tuliskan IP address, subnet mask, IP gateway, dan DNS Lokal ketika


anda melakukan konfigurasi IP dengan DHCP.
Jawaban :
Konfigurasi IP enp0s8 dengan DHCP :
IP Address : 192.168.172.102
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 0.0.0.0
DNS : 127.0.0.53

3. Tulis hasil verifikasi ketika anda melakukan konfigurasi IP pada file


/etc/network/interfaces dan mengapa konfigurasi IP tidak hilang
ketika komputer/sistem restart?
Jawaban :
Hasil konfigurasi IP Address secara temporary dan secara permanen
terlihat pada saat kita melakukan restart computer/sistem.
Metode ifconfig :
$ sudo ifconfig enp0s8 IP_ADDRESS netmask
BLOK_SUBNET
Metode ifconfig merupakan metode secara temporary, karena pada
saat komputer/sistem di restart, konfigurasi tersebut akan hilang sebab
konfigurasi hanya disimpan pada memori sementara sistem. Oleh
karena itu, agar IP Address ketika kita merestart komputer/sistem tidak
hilang, maka kita harus konfigurasi secara permanen. Dengan cara
menambahkan baris-baris perintah dengan menggunakan editor nano
ke dalam file /etc/network/interfaces.
Dengan menambahkan baris perintah ke dalam file tersebut
konfigurasi dapat disimpan secara permanen, tersimpan pada file
direktori yang ada pada sistem utama, bukan pada memori sementara.

4. Bagaimana anda melakukan tes untuk mengetahui bahwa konfigurasi


DNS telah dilakukan dengan benar?
Jawaban :
Untuk mengetahui konfigurasi DNS telah dilakukan dengan benar,
dengan cara :
$ sudo cat /etc/network/interface

Anda mungkin juga menyukai