Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. SISTEM OPERASI LINUX


Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux
merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode
sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa
saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus
Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi
GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari
munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-
perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle
Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di
berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop,
superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan
video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat
teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung
kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi
dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi
bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource
software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro
Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web,
bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE
dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice,
Abiword, Gnumeric dan LibreOffice.

1
B. SISTEM OPERASI UBUNTU
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan
sebagai perangkat lunak bebas. Nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang
berarti "kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu dirancang untuk kepentingan penggunaan
pribadi, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.

Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang
dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu
adalah membawa semangat yang terkandung di dalam filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat
lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas, dan
mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
Hingga kini ubuntu telah tercatat mengeluarkan beberapa versi

Setiap rilis mempunyai nama kode dan nomor versi. Nomor versi berdasarkan tahun dan bulan
dari rilis. Angka pertama adalah tahun, angka kedua adalah bulan perilisan. Sebagai contoh, rilis
Ubuntu yang pertama, 4.10, dirilis tanggal 20 Oktober 2004. Rilis ubuntu keluar setiap 6 bulan
sekali tiap bulan April dan Oktober. Rilis ubuntu biasanya terdiri dari berbagai edisi, yaitu edisi
Desktop, Server, dan Netbook. Perbedaan mendasar pada ketiganya adalah pada versi desktop
terdapat tampilan desktop manager sedangkan pada edisi server tidak ada, hanya command
prompt saja.

Release code Ubuntu terdiri dari dua kata yang berupa adjective (kata sifat) yang diikuti dengan
nama hewan yang disusun secara alphabetis setiap rilisnya, kecuali versi 6.06 ke bawah (4.10;
5.04; 5.10). Misalnya Hardy Heron, terdiri dari kata sifat hardy (Bold; brave; stout; daring;
resolute; intrepid.[1913 Webster]) dan heron (sejenis burung).

Rilis dijadwalkan satu bulan setelah perilisan GNOME (yaitu satu bulan setelah perilisan X.org).
Sehingga setiap prilisan dari Ubuntu memiliki versi GNOME dan X yang diperbarui.

Peningkatan antara rilis harus dilakukan dari satu versi ke versi berikutnya (contoh: dari Ubuntu
11.04 ke Ubuntu 11.10). Namun, versi LTS dapat langsung ditingkatan ke versi LTS selanjutanya
(contoh: dari Ubuntu 08.04 LTS ke 10.04 LTS).

2
C. LANGKAH INSTALASI UBUNTU 14.04 LTS CODE NAME TRUSTY TAHR
Langkah-langkah Instalasi Ubuntu

Pilih Install Ubuntu

Pilih continue

3
Pilih Erase Disk and Install Ubuntu

Set waktu ke Jakarta

4
Pilih keyboard layout English(US) dan English(US)

Isikan data sesuai keinginan. Misal seperti di atas.

5
Proses instalasi sedang berjalan. Tunggu hingga selesai

Setelah Instalasi selesai Ubuntu akan meminta restart. Klik Restart Now

6
BAB II
KONFIGURASI SERVER UBUNTU

A. KONFIGURASI IP ADDRESS VIA CLI

Konfigurasi IP address pada mode grafis dapat dilakukan dalam banyak cara. Namun pada
panduan konfigurasi server ubuntu kali ini, kita akan tunjukan bagaimana cara mengkonfigurasi
ubuntu melalui command line interface (CLI).

1. Interface Ethernet
Interface Ethernet pada system operasi Ubuntu diidentifikasi dengan nama ethX dimana X
disini menggantikan bilangan Ethernet tersebut. Ethernet yang pertama biasanya dinamai
eth0, Ethernet yang kedua dinamai eth1 dan seterusnya.

1.1. Identifikasi Ethernet Interface


Beberapa perintah yang digunakan untuk menampilkan konfigurasi Ethernet pada
Ubuntu adalah:
- Ifconfig atau Ifconfig –a | grep eth

- Sudo lshw –class network

7
1.2. Konfigurasi alamat IP
1.2.1. Konfigurasi Temporary IP Address
Konfigurasi temporary IP Address dapat dilakukan dengan perintah ip, ifconfig,
atau route. Namun sifat konfigurasi ini hanyalah sementara dan akan kembali
seperti semula bila kita melakukan reboot pada server.

Berikut konfigurasi alamat IP temporer.


- Konfigurasi alamat IP sementara melalui ifconfig

sudo ifconfig eth0 10.0.0.100 netmask 255.255.255.0

untuk melihat hasil konfigurasinya gunakan perintah:

ifconfig eth0

- Konfigurasi default gateway sementara melalui route

8
sudo route add default gw 10.0.0.1 eth0

untuk melihat hasil konfiguras default gateway sementara gunakan perintah

route –n

- Konfigurasi DNS sementara melalui nameserver


Jika kita membutuhkan konfigurasi DNS sementara maka kita dapat
mengganti konfigurasinya pada direktori “/etc/resolv.conf” namun cara ini
tidak dianjurkan untuk dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengetikan perintah

nameserver 8.8.8.8
nameserver 8.8.4.4

untuk memasukkan dua buah alamat Domain Name System kedalam file
/etc/resolv.conf

- Bila kita ingin menghapus konfigurasi temporer di atas tanpa me-reboot


komputer server, gunakan perintah

ip addr flush eth0

1.2.2. Konfigurasi IP Dynamic Host Configuration Protocol


DHCP adalah sebuah protocol yang dapat memberikan IP Address secara
otomatis pada DHCP Client. Pengaturan network ubuntu sebagai DHCP Client
dilakukan dengan mengubah statmen pada file
/etc/network/interfaces. Kemudian masukan statemen berikut:

auto eth0
iface eth0 inet dhcp

Statmen di atas biasanya sudah tertulis ketika pertama kali kita menginstall
ubuntu. Statmen di atas menunjukkan bahwa server ubuntu kita berperan
sebagai DHCP Client pada suatu jaringan. Ia tidak akan menerima alamat IP
kecuali melalui DHCP.

1.2.3. Konfigurasi Static IP Address


Konfigurasi static IP Address dapat dilakukan dengan mengubah atau
meenambah parameter dan statmen di file /etc/network/interfaces
dengan perintah

9
sudo nano /etc/network/interfaces

menjadi seperti berikut:

auto eth0
iface eth0 inet static
network 10.0.0.0
address 10.0.0.100
netmask 255.255.255.0
gateway 10.0.0.1
broadcast 10.0.0.255

dengan menambah parameter seperti di atas maka secara otomatis kita telah
mengkonfigurasi static IP Address.

2. Konfigurasi Jaringan AdHoc


Jaringan AdHoc adalah jaringan peer to peer antar komputer menggunakan media wireless.
Cara membangun jaringan adhoc di server ubuntu adalah sebagai berikut:
- Klik icon network yang ada di pojok kanan atas desktop
- Pilih “Create New Wi-Fi Network”.
- Connection pilih New.
- Isikan nama koneksi di Network name. Misal ubuntuarea.
- Wi-Fi Security pilih WPA-WPA2 Personal.
- Isikan Key dengan password wi-fi yang akan dibuat.
- Secara otomatis komputer server akan terkoneksi dengan wi-fi ubuntuarea.

10
Dari sisi client

- Klik ikon network di sudut kanan atas kemudian cari SSID ubuntuarea.
- Klik connect dan secara otomatis client terhubung ke server.
- Cek IP address pada terminal dengan perintah ifconfig
- Pada tutorial kali ini ip address yang dipergunakan adalah
Untuk IP server : 10.42.0.99 netmasknya 255.255.255.0
Untuk IP client : 10.42.0.1 netmasknya 255.255.255.0

B. KONFIGURASI WEB SERVER


Web server adalah server yang digunakan untuk menyediakan layanan web service. Apabila kita
melakukan surfing di internet kemudian membuka laman facebook misal, maka sebenarnya
ketika itu kita sedang mengakses layanan web yang diberikan oleh web server facebook melalui
web browser.

1. Instalasi Aplikasi Web Server


Aplikasi web server ubuntu yang paling sering digunakan adalah apache2. Cara instalasinya
juga sangat mudah. Pastikan komputer memiliki akses ke repository ubuntu kemudian
ketikan perintah:

sudo apt-get install apache2

11
Jangan lupa install juga aplikasi PHP5 agar webserver dapat menjalankan fungsi PHP.

sudo apt-get install php5

Dan install juga mySQL sebagai database servernya.

sudo apt-get install mysql-server

Sebenarnya ada satu paket webserver yang berisi satu paket aplikasi yang berhubungan
dengan web server, yaitu LAMP (Linux Apache MySQL PHP). Namun pada tutorial kali ini
saya ingin memisah langkah instalasi antara web server dan database server.

12
2. Konfigurasi Web Server
Ada beberapa file yang digunakan untuk konfigurasi dasar web server, di antaranya:
- apache2.conf
Adalah file yang dgunakan untuk konfigurasi global apache2.
- httpd.conf
Berisi pengaturan terkait web directory.

2.1. Pengaturan Dasar


Setelah melakukan instalasi apache2 dan php5 langkah selanjutnya adalah menulis
halaman web di web direktorinya. Secara default web direktori pada ubuntu terletak di

/var/www/html

Masuk ke direktori tersebut kemudian ketikan perintah

sudo gedit index.html

isikan file index.html tersebut dengan kode web scripting misalnya seperti berikut:

Setelahnya save as file tersebut dengan nama index.php.

13
Kemudian lakukan restarting service apache dengan perintah:

sudo /etc/init.d/apache2 restart

3. Tes server
Untuk membuktikan bahwa webserver kita sudah berjalan, bukalah web browser kemudian
ketikan http://localhost atau http://127.0.0.1 atau dengan ip address 10.42.0.99 seperti
yang sudah kita set sebelumnya. Ketikan alamat tersebut pada address bar web browser
kita.
Localhost atau 127.0.0.1 adalah alamat IP loopback yang terinstal di komputer kita. Jika kita
dapat mengakses localhost melalui web browser maka itu menandakan bahwa web server
kita berjalan dengan baik.

14
C. KONFIGURASI DNS SERVER
DNS Server adalah server yang memberikan pelayanan berupa konversi alamat IP kedalam
alamat domain (Full Qualified Domain Name –FQDN) yang mudah diingat. Sebagai contoh,
misalnya kita melakukan ping ke google.com melalui command prompt windows atau command
line di linux maka akan tampil seperti berikut:

Disitu ada keterangan pinging google.com [114.4.42.80]. Nah google.com di sini


disebut nama domain sedangkan 114.4.42.80 adalah alamat servernya. Tugas DNS Server adalah
memetakan dan menunjukan kepada client apabila dia hendak mengakses server google.com
maka alamat IP nya ada di 114.4.42.80.
DNS server disebut juga name server karena fungsinya memetakan alamat IP dengan alamat
domain.

1. Instalasi Aplikasi DNS Server


Proses instalasi DNS server juga mudah. Aplikasi DNS server yang biasa dipakai adalah
bind(Berkeley Internet Naming Daemon). Karena kini bind sudah mencapai versi ke 9 maka
nama aplikasinya adalah bind9. Ketikan perintah berikut di terminal.

sudo apt-get install bind9

Komputer akan melakukan download dan instalasi aplikasi BIND9.

15
2. Konfigurasi DNS Server
Sebelum melakukan konfigurasi name server ada kiranya kita perlu menjabarkan terlebih
dahulu kebutuhan server kita nantinya.
- DNS Server yang akan kita install nantinya akan digunakan sebagai DNS server untuk
catching nameserver. Sedangkan untuk akses ke internet, server kita akan meneruskan
paket ke DNS server google pada alamat IP 8.8.8.8 dan 8.8.4.4.
- Database untuk DNS akan dinamakan db.shinsystem.local.
- Domain untuk web server yang telah dibuat sebelumnya adalah ws.shinsystem.local.

2.1. Catching Name Server


Edit file yang ada di folder /etc/bind/named.conf.options.

Disana ada pengaturan forwarders seperti berikut:

//forwarders {
// 1.2.3.4;
// 5.6.7.8;
//};

Hilangkan tanda // dan ganti IP address 1.2.3.4 dengan 8.8.8.8 kemudian IP address
5.6.7.8 dengan 8.8.4.4. Sehingga menjadi

forwarders {
8.8.8.8;
8.8.4.4;
};

Kemudian simpan file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+X.

16
2.2. Konfigurasi database name server
Masuk ke file /etc/bind/named.conf.local dengan perintah

nano /etc/bind/named.conf.local

Kemudian tambahkan kode seperti berikut ini:

zone “shinsystem.com” {
type master;
file “/etc/bind/db.shinsystem.com”;
};

zone “99.0.42.10.in-addr.arpa”{
type master;
notify no;
file “/etc/bind/db.10”;
};

Kemudian kita buat file databasenya. Pertama copy-paste terlebih dahulu file
/etc/bind/db.local ke /etc/bind/db.shinsystem.com dengan perintah:

sudo cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.shinsystem.com

Edit file db.shinsystem.local menjadi seperti di bawah ini:

17
;
;BIND data file for example.com
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns.shinsystem.com. root.ns.shinsystem.com. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns.shinsystem.com.
@ IN A 10.42.0.99
@ IN AAAA ::1
ns IN A 10.42.0.99
www IN CNAME shinsystem.com.
client IN A 10.42.0.1

Lakukan konfigurasi untuk reverse DNS dengan meng-copy terlebih db.local menjadi
db.10 kemudian edit filenya menjadi seperti berikut.

18
Simpan hasil konfigurasi di atas kemudian restart service DNS dengan perintah:

sudo /etc/init.d/bind9 restart

;
;BIND data file for example.com
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns.shinsystem.com. root.ns.shinsystem.com. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns.
99 IN PTR ns.shinsystem.com.
99 IN PTR www.shinsystem.com.

3. Tes Server
Tambahkan konfigurasi IP DNS pada pengaturan network wireless yang terkoneksi dengan
adhoc. Kemudian coba membuka web pada webserver dengan menggunakan alamat:
www.shinsystem.com (sebelumnya 10.42.0.99) sebagaimana yang sudah di konfigurasi di
file db.shinsystem.com dan db.10.

19
D. KONFIGURASI REMOTE ACCESS MENGGUNAKAN SSH
Remote Access digunakan untuk mengakses server dari komputer lain menggunakan protocol
SSH. Dengan begini server yang dibuat dapat dijalankan melalui komputer lain menggunakan
koneksi SSH.

1. Instalasi Aplikasi Remote Access


Perintah untuk instalasi remote access adalah

sudo apt-get install openssh-server

20
2. Konfigurasi Remote Access
Port remote access secara default ada pada port 22. Karena port remote access rentan
terhadap serangan hacker maka port access diganti ke port lain yang sulit ditebak hacker.
Misal port 22122. Konfigurasi dilakukan di file /etc/ssh/sshd_config.

Kemudian restart SSH dengan perintah

sudo service ssh restart

Tambahkan user untuk akses ke SSH selain user root. Sebagai contoh di sini kita akan buat
user hedy. Perintah untuk membuat user baru adalah

sudo adduser hedy

Kemudian isikan password dan identitas user sesuai permintaan sistem.

21
Pada file /etc/ssh/sshd_config tambahkan perintah allowusers hedy

3. Test Server
Test remote server dapat dilakukan melalui terminal client atau menggunakan aplikasi
remote host PUTTY. Apabila menggunakan terminal maka ketikan perintah

ssh iptarget –p portnumber

ssh 10.42.0.99 –p 22122

22
Selanjutnya akan dimintai halaman login dan login menggunakan user hedy tadi.

Apabila menggunakan PUTTY maka tinggal isikan kolom teks hostname or ipaddress dan
port sesuia konfigurasi ssh server. Kemudian tinggal jalankan dan login menggunakan user
login yang sudah diset sebelumnya.

E. KONFIGURASI PROXY SERVER


Proxy Server adalah server yang menjembatani antara client dengan internet dan dapat
menyimpan cache. Proxy server banyak digunakan oleh penyedia layanan internet sebagai
filrtering dan bandwidth management. Keunggulan proxy server antara lain mampu menyimpan
cache dari website yang pernah dikunjungi sehingga pengunjung website tertentu sesudahnya
akan lebih cepat mengakses web tersebut sebab sudah tersimpan di dalam cache.

1. Instalasi Aplikasi Proxy Server


Aplikasi yang dipakai untuk membangun proxy server adalah SQUID. Pada terminal kita
ketikan perintah:

sudo apt-get install squid

2. Konfigurasti Proxy Server


Masuk ke direktori squid terlebih dahulu

cd /etc/squid3

kemudian buka file squid.conf dengan aplikasi gedit dengan perintah.

sudo gedit /etc/squid.conf

23
kemudian temukan beberapa parameter yang terkait dengan data di bawah ini, setelah itu
ubah parameter tersebut sesuai data berikut atau hilangkan tanda # bila terdapat tanda #
sebelumnya.

http_port 8080
icp_port 0
cache_dir ufs /var/spool/squid 128 16 256
cache_mem 512 MB
dns_nameserver 10.42.0.99 8.8.8.8
cache_log /var/log/squid3/cache.log
access_log daemon /var/log/squid3/access.log squid
cache_store_log daemon /var/log/squid/store.log
cache_mgr admin@shinsystem.com
http_access allow all
visible_hostname shinsystem.com

Kemudian untuk semua konfigurasi:


http_access deny*
apapun itu, nonaktifkan dengan menambah tanda # di depannya.

simpan hasil modifikasi. Langkah selanjutnya adalah mengubah hak akses untuk file
squid.conf dengan perintah:

sudo chmod 755 /etc/squid3/squid.conf

kemudian restart service dari squid dengan perintah.

sudo service squid3 restart

cek status squid dengan perintah

sudo service squid3 status

3. Tes Server
Pada pengaturan network proxy client tambahkan IP 10.42.0.99 dengan port 8080. Misal di
Browser firefox, bukalah edit -> preferences -> connections -> network -> settings
Kemudian ubah pengaturan proxy menjadi manual. Isikan IP 10.42.0.99 dan port 8080 pada
kolom isian kemudian klik centang di bawahnya.

24
Kemudian coba akses webserver yang telah dibuat tadi atau bila server terhubung dengan
internet, cobalah mengakses internet melalui client seperti gambar berikut

25
F. KONFIGURASI FTP SERVER
FTP Server atau File Transfer Protocol Server adalah server yang menyediakan layanan
penyimpanan file di dalam harddisk server.

1. Instalasi Aplikasi FTP Server


Instalasi FTP server dapat dilakukan dengan perintah

sudo apt-get install vsftpd

2. Konfigurasi vsftpd.conf
Edit vsftpd dengan menggunakan perintah
sudo gedit /etc/vsftpd.conf

Pastikan parameter berikut terisi dengan nilai yang tepat


Anonymous_enable = NO
Local_enable = YES
Write_enable = YES
Chroot_local_user = YES

26
Kemudian keluar dan restart FTP server dengan perintah

sudo service vsftpd restart

Karena sebelumnya kita sudah membuat user hedy, kini kita akan membuat permission
untuk direktori /home/hedy dengan perintah

chmod a-w /home/hedy

Isi direktori tersebut dengan file sharing atau buat sebuah direktori files di dalamnya dengan
perintah

mkdir /home/hedy/files

Ubah kepemilikan /home/hedy/files menjadi sepenuhnya milik user hedy dengan


perintah

chown hedy:hedy /home/user2/files/

Selanjutnya kita akan mengetes server FTP kita.

27
3. Test Server
Buka web browser dari client, ketikkan ftp://alamat-ip-server. Contoh: ftp://10.42.0.99
Kemudian client akan diarahkan menuju halaman login. Masuk dengan username hedy
password sebagaimana konfigurasi adduser kita tadi.

Hasil ketika dijalankan.

28
G. KONFIGURASI FILE AND PRINTER SHARING SERVER
File dan printer sharing adalah sebuah layanan dimana sebuah server dapat membagi suatu
direktori berisi file ke client lewat jaringan. Atau membagi pengaturan printernya lewat jaringan.
Aplikasi yang digunakan adalah samba. Daemonnya adalah smbd.

1. Instalasi Aplikasi File And Printer Sharing Server


Aplikasi yang digunakan untuk berbagi file atau printer antar komputer linux bahkan dengan
komputer windows adalah samba.

sudo apt-get install samba

2. Konfigurasi smb.conf
Masuk ke direktori /etc/samba kemudian buka file smb.conf

sudo nano smb.conf

pada bagian paling bawah file ketikan

[global]
security = share
[data]
path = /sharefolder
comment = folder share
public = yes
locking = no
writable = yes
browseable = yes

29
Reset samba dengan perintah

sudo service smbd restart

Kemudian buat direktori /sharefolder seperti di pengaturan

mkdir /sharefolder

Ubah hak akses direktori /sharefolder agar bisa di share ke semua pengguna dengan
perintah

sudo chmod 777 /sharefolder

3. Test Server
Buka nautilus di ubuntu atau istilahnya windows explorernya ubuntu. Pada bagian bawah
folder bagian network klik browse network kemudian pilih data on shinsystem. Direktori
inilah yang kita setting di samba tadi.
Di direktori ini, samba client dapat membuat dan menghapus folder dan kegiatannya akan
dapat dilihat dari server juga dengan membuka direktori /sharefolder tadi. Coba buat
direktori huhuhu di dalam shared direktori data dari client dan membuat direktori tes dari
server di dalam direktori /sharefolder.

30
Dari client

Dari server

31
H. KONFIGURASI DHCP SERVER
DHCP atau Dynamic Configuration Host Protocol adalah sebuah protokol pada server yang
menangani penyewaan IP Address pada client DHCP. DHCP memudahkan pemberian alamat
kepada client di dalam suatu network.

1. Instalasi Aplikasi DHCP


Agar server memiliki layanan DHCP maka install terlebih dahulu aplikasi DHCP dengan
perintah

sudo apt-get install dhcp3-server

Selanjutnya ikuti proses instalasi hingga selesai.

2. Konfigurasi DHCP Server


Buka direktori /etc/dhcp kemudian edit file dhcpd.conf dengan menggunakan gedit.

sudo gedit dhcpd.conf

hapus semua isi file tersebut dan tuliskan kode berikut:

Kemudian restart service dhcpnya dengan mengetikan perintah

sudo service lsp-dhcp-server restart

Setelah itu kita beranjak ke pengetesan.

3. Test Server

32
Dari komputer client, ubah konfigurasi IP Address di menu network yang ada di sudut kanan
atas layar menjadi Automatic (DHCP). Pada tutorial kali ini misalnya server akan
menyewakan IP untuk wireless adhoc dengan SSID ubuntuarea.

Langkah selanjutnya adalah merefresh koneksi ke ubuntuarea dengan men-disconnect


kemudian reconnect kembali koneksi tersebut.

Bila sudah keluar notifikasi connected, buka terminal dan ketikan ifconfig. Kemudian lihat
apakah interface wlan0 sudah terpasang IP atau belum.

33
BAB III
PENUTUP

Demikian ulasan membangun server sederhana dari kami. Kami mohon maaf bila ada kesalahan
dalam penulisannya. Segala kritik dan saran dengan senang hati kami terima agar kedepannya
ulasan membangun server dengan ubuntu ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

34

Anda mungkin juga menyukai