Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TEORI DASAR

A. Keselamatan Kerja

1) Sepatu Pelindung

Gambar 2.1 sepatu safety

Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan

atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas

atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan

licin. Selain fungsi di atas, sepatu safety berkualitas juga memiliki

tingkat keawetan yang baik sehingga bisa digunakan dalam jangka

waktu yang panjang.

6
2) Kecamata Pengaman

Gambar 2.2 kacamata pelindung

Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi

untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun

di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu

kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang

langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis

kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.

3) Sarung Tangan

Gambar 2.3 sarung tangan

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api,

suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan,

7
tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan

bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam,

tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain,

karet dan sarung tangan yang tahan terhadap bahan kimia.

1. Beberapa Alat Keselamatan Kerja Di Bengkel Resmi Sepeda Motor

a. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

Gambar 2.4 APAR

Yaitu alat yang digunakan untuk memdamkan api yang kecil, karena di

bengkel terdapat beberapa bahan yang mudah terbakar, maka alat ini sangat

dibutuhkan di setiap bengkel.

b. Kain Majun

Kain ini kita gunkan untuk mengelap kotoran yang ada di tangan atau

alat-alat kerja kita. Dengan kain majun ini, maka kebersihan diri dan alat

dapat kita jaga.

c.Alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K )

8
Gambar 2.5 kotak P3K

Yaitu upaya yang digunakan untuk memberikan pertolongan pertama

kepada orang yang mengalami kecelakaan kerja di tempat kerja, sebelum

dibawa ke Dokter. Oleh karena itu alat ini dibutuhkan di bengkel karena,

karena di bengkel sangat sering terjadi kecelakaan kerja.

B. Peralatan Bengkel

1. HAND TOOLS DAN POWER TOLS

Pengetahuan akan Hand and power tools sangatlah penting karena dengan

mengetahui nama dan fungsi setiap tools yang ada maka seorang mekanik dapat

bekerja lebih maksimal.

1. Open End Wrench, mempunyai ukuran 3/8 – 1

½ inch digunakan untuk memasang atau

membuka baut atau nut pada area terbatas

2. Tappet Wrench, mempunyai bentuk yang tipis

dan handle yang panjang. Mempunyai dua

ukuran pada setiap ujungnya: ½ dan 9/16 inch

digunakan untuk valve adjustment.

9
3. Box End Wrench, kunci ini berbentuk socket

pada ujung – ujungnya digunaka pada saat awal

membuka baut/nut.

4. Combination Wrench, digunakan di semua area

jika socket dan ratchet tidak bisa digunakan.

5. Adjustable Wrench, jawnya bisa diubah sesuai

dengan kebutuhan digunakan pada nut/bolt yang

berukuran ganjil di mana wrench lain tidak bisa

dipakai.

6. Allen Wrench, mempunyai ukuran dari 0.028

inch sampai di atas 1inch. Digunakan untuk

melepas dan memasang set screws, guides pins,

drain plugs dll.

7. Pipe Wrench, digunakan untuk memasang dan

melepas pipa.

8. Filter Strap Wrench, digunakan untuk

memasang dan melepas semua tipe Spin-On

Filter baik filter fuel maupun oli.

10
9. Sledge Wrench, mempunyai panjang shank

setengah dari panjang shank pada standard Box

End Wrench, digunakan untuk membuka dan

memasang nut/bolt yang berukuran besar dan

torque tinggi.

10. Socket, umumnya mempunyai ukuran dari 1/8”

– 3”. Socket digunakan di area yang mempunyai

ruang yang memungkinkan dan dapat digunakan

dengan berbagai macam tool seperti ratchet,

speeder handle and nut spinner.

11. Ratchet, digunakan sebagai drive socket untuk

melepas dan memasang nut/bolt dengan lebih

cepat.

12. Speeder Bar, digunakan untuk mempercepat saat

memasang dan melepas nut/bolt.

13. Breaker Bar, digunakan untuk memasang dan

melepas nut/bolt yang membutuhkan gaya yang

lebih besar.

11
14. Sliding T Wrench, digunakan untuk melepas

plug atau nut/ bolt sebelum menggunakan

ratchet.

15. Socket drive, digunakan untuk memasang dan

melepas nut/bolt atau hex head screw secara

cepat dan yang mempunyai kekencangan ringan

untuk melepasnya.

16. Socket Extension, untuk melepas dan memasang

nut/bolt pada tempat-tempat yang sulit

dijangkau.

17. Drive Adapter, tool ini digunakan pada ratchet

dan drive handle.

18. Universal Joint, digunakan saat ratchet atau

extention berada pada posisi menyudut terhadap

nut/bolt.

19. Ball Type Universal joint, tool ini digunakan

pada daerah yang tidak dapat dijangkau oleh

socket dan handle.

12
20. Universal Socket, digunakan pada saat ratchet

atau extention berada pada posisi menyudut

terhadap nut/bolt.

21. Hex Drive Socket, digunakan untuk memasang

dan melepas berbagai macam socket head screw

dengan bantuan ratchet, extention dan universal

joint.

22. Heavy Duty Impact Socket, digunakan untuk

melepas atau memasang nut/bolt yang

mempunyai kekencangan tinggi dengan bantuan

impact wrench.

23. Crowfoot Wrench, digunakan pada daerah di

mana socket, open end, atau box end wrench

tidak bisa digunakan.

24. Deep Well Socket, mempunyai ukuran 2 ½ kali

lebih panjang dari standard socket dan berfungsi

pada saat standar socket tidak bisa digunakan.

13
25. Slip Joint Pliers, mempunyai ukuran panjang

antara 5” sampai 12”, digunakan untuk

memegang plat baja, kawat, retaining clips, dll.

26. Needle Nose Pliers, mempunyai ukuran panjang

dari 2 - 6 inch. Digunakan pada banyak

pemakaian, terutama untuk menjepit subjek

yang sangat kecil pada daerah yang terbatas.

27. Diagonal Pliers, umumnya mempunyai ukuran

panjang 7 inch. Digunakan terutama untuk

memotong kawat baja.

28. Vice Grip, untuk memegang berbagai macam

nut, bolt, pipe fitting atau plat baja yang

membutuhkan pegangan cukup kuat. Hanya

digunakan untuk menjepit, tidak untuk

memuntir.

29. Retaining Ring Pliers, digunakan untuk melepas

dan memasang internal dan external retaining

ring.

14
30. Standard Screwdriver, digunakan untuk

memasang dan melepas screw.

31. Philips Screwdriver, digunakan untuk melepas

dan memasang Philip head screw

32. Ball Peen Hammer, digunakan untuk mumukul

permukaan plat, punch, chisel, driving tool, dan

memasang rivet.

33. Sledge Hammer, digunakan untuk memukul

dimana dibutuhkan tenaga yang berat, seperti

untuk melepas master track pin dan sprocket.

34. Tapered Punch mempunyai ukuran lebih

pendek, digunakan untuk melepas pin pada saat

awal dan selanjutnya pin baru dilepas

menggunakan Drift Punch.

35. Chisel, digunakan untuPk memotong atau

melepas metal.

15
36. Magnet Assembly, digunakan untuk mengambil

screw, nut, atau bolt yang jatuh di tempat yang

tidak terjangkau oleh tangan.

37. Scraper, kegunaan utamanya adalah untuk

melepas / membersihkan material gasket, tetapi

dapat juga untuk membersihkan sisa cat, karat

dan grease.

38. Wire Brush, digunakan untuk membersihkan

area di sekitar work bench dan peralatan

bengkel.

39. File, digunakan pada beberapa jenis pekerjaan

seperti:

(1) Membuang kelebihan material,

(2) Pengepasan

(3) Menghaluskan permukaan atau pinggir plat

(4) Memperbaiki tread pada screw dan bolt dll.

40. C Clamp, kegunaan utama dari C Clamp adalah

menjepit dua objek bersama-sama untuk tujuan

pengelasan atau pekerjaan permesinan.

16
41. Tap Wrench, digunakan sebagai pemegang

untuk semua jenis TAP.

42. Die Wrench, digunakan untuk membuat atau

memperbaiki tread bagian luar yang rusak.

43. Reamer, digunakan untuk memperbesar lubang

yang membutuhkan presisi yang tinggi.

44. Screw Extractor, digunakan untuk melepas stud,

bolt, screw yang telah rusak.

45. Stud Remover, khusus digunakan untuk

memasang dan melepas stud.

46. Portable Drill, dibuat ringan dan cukup

dipegang dengan satu tangan dan juga mudah

dioperasikan. Kegunaan utamanya adalah

membuat lubang untuk tujuan reamer pada plat

tipis.

17
47. Bit Drill, umumnya mempunyai ukuran

diameter antara 1/16 – ½ inch (1.6 – 13 mm)

dan dibuat dari baja HSS.

C. Sistem Rem

1. Rem cakram

Rem cakram adalah sistem pengereman yang menggunakan sebuah

piringan yang dijepit oleh dua buah kampas rem untuk melakukan

pengereman. Artinya, ada sebuah piringan yang disebut disc brake atau

cakram yang terhubung ke velg roda lalu diapit oleh dua buah kampas

rem.

Saat kondisi free (tanpa mengerem) kedua kampas rem ini tidak

menjepit atau dalam keadaan bebas. Namun saat tuas rem ditekan, kedua

kampas rem ini akan menjepit piringan sehingga putaran piringan rem

akan semakin rendah hingga berhenti. Bentuk rem cakram sangatlah

sederhana, rem ini digunakan pada hampir semua rem depan motor.

 Kelebihan Rem Cakram di Sepeda Motor

- Perawatan yang cenderung mudah

- Memiliki daya respon yang cepat

- Penahan laju kendaraan yang lebih kuat

- Kekurangan Rem Cakram Di Sepeda Motor

18
- Kampas rem yang cepat aus- Memiliki sifat rem terbuka maka lebih

cepat kotor

- Membutuhkan penggantian minyak rem secara berkal

2. Rem tromol tromol

merupakan sistem pengereman tertutup yang menggunakan komponen

berupa mangkuk rem atau tromol rem yang didorong oleh dua sepatu rem

ke arah luar untuk melakukan pengereman. Jadi antara rem cakram dan

rem tromol memiliki perbedaan cara kerja, kalau rem cakram

menggunakan prinsip jepitan sementara rem tromol menggunakan

dorongan. Meski berbeda, dua-duanya sama-sama menggunakan gesekan

untuk menghentikan laju roda.

Cara kerja rem tromol, saat rem tidak ditekan maka sepatu rem tidak

mendorong mangkuk rem sehingga mangkuk rem yang juga terbaut ke

velg bisa berputar dengan bebas. Saat rem ditekan, sepatu rem yang

terletak didalam mangkuk rem akan mengembang, sehingga permukaanya

bergesekan dengan permukaan dalam mangkuk rem. Akibatnya putaran

mangkuk rem menjadi lebih rendah hingga berhenti.

 Kelebihan Rem Tromol di Sepeda Motor

- Masa pakai kampas rem yang lebih panjang

- Daya pengereman lebih tinggi bagi kendaraan yang lebih besar

- Memiliki komponen yang lebih besa

- Bersifat tertutup jadi membuat sistem rem lebih bersih

 Kekurangan Rem Tromol di Sepeda Motor

19
- Kurang responsif untuk penggunaan rem mendadak

- Sistem tuas yang panjang membuat daya tahan rem memakan waktu

- Sistem kerja yang lebih rumit

- Komponen yang semakin sulit ditemui

- Komponen Rem tromol biasanya menyatu dan kurang sedap

dipandang

3. Brake Drum

Brake drum merupakan bagian rem tromol yang bertekstur keras karena

bahan pembuatnya adalah baja tuang. Bentuknya seperti drum atau tabung.

Komponen rem tromol tersebut memiliki fungsi menjadi media ketika

pengereman terjadi.

Hal tersebut akan menyebabkan laju kendaraan akan berkurang dan

perlahan motor akan berhenti. Komponen yang satu ini letaknya di bagian

tengah roda kendaraan. Tromol rem atau brake drum terbuat dari material padat

dan tahan terhadap hawa panas.Oleh karena itu, saat tromol dan kampas rem

mengalami gesekan, laju roda akan mengalami pengurangan hingga akhirnya

berhenti secara halus dan perlahan.

4. Brake Lining

Brake lining merupakan komponen yang dimiliki rem tromol di mana

fungsinya adalah sebagai media bergeseknya tromol rem. Selama pengereman

terjadi, kampas semakin lama akan menipis. Oleh karena itu, kampas harus

dicek secara berkala agar rem dapat bekerja secara optimal.

20
Lamanya penggantian kampas sangat bergantung pada ketahanan dan

bahan yang digunakan untuk menyusunnya. Kampas rem biasanya dibuat dari

bahan yang memiliki tekstur lebih lunak namun tetap bisa melakukan gesekan.

5. Brake Shoe

Brake shoe bisa dibilang sebagai sepatu rem yang gunanya sebagai tempat

kampas. Kampas yang terdapat pada rem tromol berbeda dengan kampas

piringan.

Kampas tromol bentuknya persegi panjang yang sedikit melengkung Brake

shoe pada umumnya bisa dibeli beserta dengan kampasnya sekalian.

Dengan demikian jika kampas menipis dan harus diganti, penggantian juga

dilakukan beserta brake shoenya. Berbeda dengan rem tromol yang dimiliki

bus.

Bus, truk, dan kendaraan besar lainnya tidak memerlukan penggantian

sepatu rem. Penggantian kampas rem hanya melalui proses pengelingan saja.

6. Brake Cam Lever

Saat tuas rem Anda tekan, brake cam lever akan menggerakkan sepatu rem

sehingga tromol rem ikut tertekan. Tuas rem yang satu ini akan bekerja

melalui brake cam di mana bagian ujungnya saling terhubung.

7. Brake Cam

Brake cam pada rem tromol memiliki fungsi sebagai penekan sepatu rem

ketika tuas penggerak melakukan pekerjaannya. Bagian rem tromol yang satu

ini letaknya di bagian ujung brake cam lever.

21
8. Return Spring

Bagian dari komponen rem tromol sepeda motor selanjutnya adalah return

spring. Tugas dari komponen tersebut adalah mengembalikan posisi brake

shoe setelah pengereman terjadi. Letaknya berada di antara kedua sepatu rem

dalam sistem rem tromol.

Ketika pengereman selesai, pegas akan melakukan penarikan pada sepatu

rem agar kembali merenggang. Dengan demikian roda kendaraan akan dapat

berputar kembali. Pada sistem pengereman, return spring ada dua macam.

Pertama, namanya Uper Spring. Bagian tersebut berfungsi untuk

mengembalikan sepatu rem ke tempat asalnya. Pegas tersebut terletak di

bagian bawah roda silinder. Bagian return spring yang kedua adalah lower

spring.

Tugasnya untuk menekan sepatu agar dapat menekan adjusternya.

9. Tuas Penghubung

Tuas penghubung merupakan salah satu komponen pada rem tromol yang

berada di luar sistem. Bentuknya seperti batangan besi yang terhubung antara

tuas penggerak dengan pedal rem. Tuas yang satu ini biasanya terdapat pada

sistem pengereman yang menggunakan pedal injak. Berbeda dengan motor

matic yang mana tuas remnya berada di bagian setir. Tuas rem dan batang

penggeraknya biasanya dihubungkan dengan kawat kabel. Pada bagian ujung

tuas penggerak umumnya dilengkapi oleh adjusting screw. Gunanya untuk

menyesuaikan ketinggian rem.

22
10. Anchor Pin

Komponen pada rem tromol juga memiliki anchor pin yang fungsinya

adalah untuk center sepatu rem. Letak dari komponen yang satu ini di

bagian pangkal brake shoe. Anchor pin akan berusaha menjaga sepatu rem

agar gerakan membuka menutupnya dapat berjalan

D. Sistem Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya

dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi

yang digunakan yaitu transmisi otomatis “V” belt atau yang dikenal dengan

CVT (Continuous Variable Transmission). CVT adalah sistem transmisi daya

dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk yang menghubungkan

antara drive pulley dengan driven pulley menggunakan prinsip gaya

gesek.Fungsi dari transmisi otomatis ini adalah memindahkan gigi transmisi

saat motor sedang berjalan dengan cara otomatis yaitu dengan cara

menyesuaikan terhadap beban mesin serta kecepatan kendaraan.

E. Rantai dan Gear

1. Gir

Fungsi utamanya adalah untuk membantu menggerakkan bagian roda

belakang. Selain itu, gir juga akan menghubungkan mesin motor dengan

roda agar kendaraan melaju dengan cepat.

23
2. Penyeimbang Roda Belakang

Penggerak roda belakang pada motor yang dilakukan oleh gir tersebut

tidak lain untuk menyeimbangkan semua roda kendaraan saat mesin

dihidupkan. Dengan begitu, saat motor berjalan akselerasinya akan

seimbang dan berjalan dengan baik. Jika motor dalam posisi diam atau

mati, bagian roda belakang berada dalam keadaan yang tidak lurus. Hal itu

bisa dibuktikan jika Anda mendorong motor tanpa menghidupkan mesin,

lajunya akan tersendat-sendat karena posisi semua roda tidak seimbang.

3. Menyalurkan dan Mengatur Pasokan Tenaga

Gear set merupakan komponen yang bisa menghasilkan pasokan tenaga

untuk kendaraan berakselerasi. Gear set mempunyai mata gir, yaitu gear

depan (engine sprocket) dan gear belakang (rear sprocket). Bagian tersebut

akan menghasilkan panjang pendeknya tenaga untuk jarak perpindahan.

Pabrikan sudah menghitung standar perbandingan kedua jenis mata gir

tersebut. Caranya dengan membagi jumlah mata gir belakang dengan gir

depan. Hasilnya akan menunjukkan gir standar untuk motor Anda, karena

setiap motor umumnya memiliki gear set yang berbeda.

4. Menyalurkan Engine Break

Fungsi yang terakhir adalah untuk menyalurkan engine break. Gir

motor akan melakukan tugasnya dalam menghasilkan tenaga seimbang

untuk melewati medan-medan berat seperti perbukitan dan kontur turunan

yang tajam.

24
Dengan adanya gir motor, Anda bisa mengatur perpindahan gigi untuk

mengerem sesuai kebutuhan. Pasalnya, menggunakan rem saja terkadang

tidak cukup untuk memindah posisi gir untuk menahan laju motor.

5. Jenis Gir Motor

Jenis gir pada motor ada 2, yaitu gir depan dan gir belakang. Setiap gir

memiliki mata gir dengan jumlah tertentu. Mata gir tersebut dapat

mempengaruhi performa motor. Semakin banyak mata gir, maka akan

semakin terasa enteng motor tersebut saat dilajukan.

Umumnya, gir depan memiliki mata gir 10 sampai 18. Sedangkan gir

belakang memiliki mata rantai antara 30 sampai 50. Pabrikan sudah

merancang jumlah tersebut sesuai standar kebutuhan kendaraan dan tinggi

rendahnya performa motor itu sendiri. Yang menjadi acuan dalam

perbedaan kedua jenis gir pada motor ini yaitu perbedaan ukurannya. Gir

depan umumnya berukuran lebih kecil daripada gir belakang. Namun,

Anda bisa menyetting atau merubahnya jika dibutuhkan.

6. Rantai

fungsi rantai motor adalah sebagai media untuk meneruskan putaran

mesin dari counter shaft transmisi ke bagian roda belakang. Dimana rantai

tersebut akan bekerja dengan memanfaatkan gir atau spocket. Dengan

begitu roda belakang pun akan bisa berputar dengan semestinya dan

mempermudah dalam berkendara.

7. Jenis Rantai Motor

a. Rantai Tanpa Ring

25
Apa yang dimaksud rantai motor tanpa ring? Jenis rantai motor ini

merupakan rantai yang tidak memiliki ring sebagai pembatas antar

lempengan rantai. Efeknya adalah akan cepat merusak mata rantai

karena tidak ada tempat bagi pelumas untuk mengendap atau hanya

diam saja. Namun, meski begitu jenis rantai ini merupakan salah satu

rantai motor yang banyak digunakan oleh produsen otomotif.

Alasannya tak lain karena jenis rantai ini mudah dijumpai dan harganya

juga terjangkau. Untuk menjaga rantai tanpa ring ini tetap awet,

sebaiknya Anda rutin untuk memberikan pelumas agar lempengan

rantai tidak cepat aus.

b. Rantai O-Ring

Kemudian jenis rantai yang kedua ini adalah rantai O-Ring atau rantai

motor yang memiliki cincin bebentuk “O” yang terbuat dari bahan karet.

Jika dibandingkan dengan jenis tanpa ring, memang secara umur rantai o-

ring ini lebih awet digunakan. Hal itu karena ring ini memiliki fungsi

sebagai seal agar menjaga pelumas tetap diam dan berada diantara dua

lempengan mata rantai. Untuk menjaga daya tahan rantai agar lebih awet,

sebaiknya Anda secara rutin memberikan pelumas. Harga rantai O-Ring

ini juga sedikit lebih mahal dibandingkan jenis rantai yang tidak

memiliki O-Ring.

c. Rantai X-Ring

Jenis rantai motor yang terakhir ini adalah Rantai X-Ring. Rantai ini

merupakan rantai motor yang paling bagus dan berkualitas. Hal itu

26
karena secara fungsinya Rantai X-Ring juga memiliki O Ring sebagai

tempat berkumpulnya pelumas dibagian dalam. Berbeda dengan O-Ring,

yang membedakan hanya terletak pada bentuknya yang dibuat dengan

bentuk seperti huruf X sesuai namanya.

Pembuatan bentuk lempengan seperti huruf X ini dibuat untuk

membuat cincin agar tidak mudah pipih. Dengan begitu umur rantai pun

lebih tahan lama. Hanya saja untuk harga Rantai X-Ring bisa didapat

dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan dua jenis rantai

diatas.

F. Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar sepeda motor adalah rangkaian komponen yang bekerja

saling berkaitan dan bertujuan untuk mensuplai campuran bahan bakar dan

udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dalam kuantitas maupun kualitas

yang sesuai dengan kebutuhan mesin (Dunia Otomotif, 2013). Pada sebuah

sepeda motor maupun mobil sistem bahan bakar mutlak diperlukan, karena

sistem bahan bakar memiliki beberapa fungsi, diantarannya

1. Jenis-jenis Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis yaitu,

sistem bahan bakar konvensional (karburator) dan sistem bahan bakar injeksi.

Sistem bahan bakar konvensional merupakan sistem yang cara kerjanya

masih menggunakan karburator dimana pencampuran udara dengan bahan

bakar diatur secara manual sesuai dengan kebutuhan mesin, sedangkan sistem

bahan bakar injeksi merupakan sistem yang penyaluran bahan bakarnya

27
menggunakan pompa pada tekanan tertentu yang diperintah oleh ECU.

Sistem bahan bakar injeksi dirancang untuk mengukur jumlah udara yang

dihisap dan mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai.

1) .sebagai penyupplay bahan bakar

2) .membersihkan bahan bakar dari kotoran,

3) .mengubah bahan bakar cair menjadi gas,

4) .mengatur suplai bahan bakar sesuai dengan kebutuh

G. Sistem Kelistrikan

peran penting dalam penyaluran arus listrik ke setiap komponen yang

memerlukan daya listrik, mulai dari bagian pencahayaan hingga pembakaran

atau pengapian. Sistem kelistrikan sepeda motor terdiri dari berbagai

komponen, seperti spull, kiprok, dan masih banyak lagi lainnya. Semua

komponen tersebut bekerja secara bersamaan untuk mengoptimalkan arus

listrik yang berasal dari aki. Nah untuk mengetahui lebih jauh apa saja

komponen sistem kelistrikan motor, silahkan simak dibawah ini.

1. Kiprok

Kiprok atau biasa disebut rectifier regulator berfungsi sebagai

menstabilkan tegangan listrik serta mengubah arus listrik. Kondisi kiprok

sangat memengaruhi masa pakai aki sebagai sumber daya listrik. Arus listrik

yang melalui kiprok akan distabilkan dan diubah menjadi arus satu arah (dari

arus AC menjadi DC) sebelum dialirkan ke aki. Selain itu, kiprok juga

sebagai penstabil tegangan listrik yang mengalir ke aki. Karena jika arus

terlalu besar akan mengakibatkan over change. Sementara jika arus yang

28
mengalir ke aki terlalu kecil, akan menyebabkan aki tekor. Jadi, tegangan dan

arus yang mengalir ke aki harus dalam kondisi seimbang jumlahnya. Saat

terjadi masalah pada sistem kelistrikan sepeda motor, komponen inilah yang

biasanya harus diperiksa.

2. generator

Spul adalah komponen sistem kelistrikan sepeda motor sebagai penghasil

energi listrik untuk seluruh kebutuhan kelistrikan motor, termasuk mengisi

daya aki. Spul menghasilkan arus listrik AC (Alternating Current) atau bolak

balik.

Energi listrik yang dihasilkan oleh spul kemudian digunakan untuk perangkat

motor seperti busi, CDI, busi, bola lampu, dan lainnya. Tegangan arus AC dari

spul diubah terlebih dahulu menjadi DC (searah) menggunakan kiprok.

3. Kabel bodi

Kabel badan atau biasa bodi jadi salah satu komponen vital pada sebuah

rangkaian sepeda motor. Kabel bodi berfungsi untuk menyalurkan listrik dari

sepul ke aki dan menyebarkannya ke beberapa komponen seperti lampu,

electric starter, klakson dan kunci kontak.

Seiring masa pakai Sepeda motor, bisa menyebabkan penurunan kinerjanya

mengaliri arus listrik. Salah satu cara mempertahankan kinerja kabel bodi

adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan.

4, Sekring

Komponen kelistrikan sepeda motor yang satu ini berfungsi sebagai

perangkat keamanan listrik.

29
Dengan sekring, kerusakan komponen kelistrikan akibat hubungan arus

pendek bisa dicegah. Sekring bisa memutus arus listrik secara otomatis saat

terjadi aliran arus listrik yang tak stabil atau akibat korslet, sehingga kerusakan

tidak menyebar ke komponen lainnya.

5.Baterai

Baterai atau aki berfungsi untuk menyimpan listrik. Energi listrik cadangan ini

bisa digunakan untuk menghidupkan sepeda motor ketika di starter.

Selain itu, baterai juga dimanfaatkan untuk mengoperasikan perangkat

motor lainnya seperti ECU, CDI, dan lampu.

Jika baterai habis akan memengaruhi kinerja komponen kelistrikan. Hal

terburuk adalah sepeda motor tidak bisa dinyalakan

30

Anda mungkin juga menyukai