DAFTAR PUSTAKA

Andayani, T. M. 2013. Farmakoekonomi (Prinsip dan Metodologi), Bursa Ilmu,

Yogyakarta.

Anggriani V,. 2015, Analisis Efektivitas Direct Medical Cost Penggunaan

Antibiotik Seftriaxon dan Sefotaxim Pada Pasien Demam Tifoid di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. M.m Dunda Limboto, Universitas Negeri
Gorontalo.

Baker S, Favorov M, Dougan G. 2010. Searching for the elusive typhoid

diagnostic. BMC Infectious Diseases. 10:45-50.

Bakr WMK, El Attar LA, Ashour MS, El Toukhy AM. 2011. The dilemma od
widal test-which brand to use? A study of four different widal brands: a
cross sectional comparative study. Annals of Clin Microb and
Antimicrobials. 10:1-8.

Behrman, RE. 2007. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia : Saunders

Company.

Bhutta ZA. 2006. Typhoid fever: current concepts. Infect Dis Clin Pract 2006; 14:
266-72.

Brooks GF, Butel Js, Morse SA. Jawetz. 2007. Melnick and Adelberg’s Medical
Microbiology. 23th edition. USA: McGraw-Hill.

Budiharto, Martuti. Koesan, Sumarto., 2008, Peranan Farmako-Ekonomi Dalam

Sistem Pelayanan Kesehatan Dl Indonesia. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. Vol 4 337-340.

Chaudhry R, Chandel DS, Verman N, Singh N, Singh P, Dey AB. 2010. Rapid
diagnosis of typhoid fever by an in-house flagellin PCR. JMM
Correspondence. 1391-3.

Cita, Y.P. 2011. Bakteri Salmonella typhi dan demam tifoid. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 6(1): 42-46.

Depkes RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Depkes RI. 2013. Sistematika Pedoman Pengendalian Penyakit Demam Tifoid.

Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit & Penyehatan
Lingkungan.

48
 49

Dinkes Jateng. 2011. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang : Depkes Jateng.

Fillah Risha Fithria, Kiki Damayanti dan Risma Putri Fauziah. 2015. Perbedaan
Efektivitas Antibiotik Pada Demam Tifoid di Puskesmas Bancak Kabupaten
Semarang Tahun 2014. Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim.

Haque, A. 2006. catP gene. Sequencing of catP gene. Personal Communication.

Hilda Nuruzzaman dan Fariani Syahrul. 2016. Analisis Resiko Kejadian Demam
Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri dan Kebersihan Jajan Di Rumah.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Jawa
Timur.

Keddy KH, Sooka A, Letsoalo ME, Hoyland G, Chaignat CL, Morrissey AB.
2011. Sensitivity and specificity of typhoid fever rapid antibody tests for
laboratory diagnosis at two sub-Saharan African sites. Bull WHO.
89:640-7.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Buletin Jendela Epidemiologi,

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi.

Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kumar G, Pratap CB, Mishra OP, Kumar K, Nath G. 2012. Use of urine with
nested PCR targeting the flagellin gene (fliC) for diagnosis of typhoid fever.
J Clin Microbiol. 50: 1964-7.

Murti. Tri Andayani. 2013. Farmakoekonomi , Prinsip dan Metodologi.

Yogyakarta. Penerbit : Bursa Ilmu.

Nadyah. 2014. Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insidens Penyakit

Demam Tifoid Di Kelurahan Samata Kesamatan Somba OPU Kabupaten
Gowa 2013. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makasar. Jurnal
Kesehatan.

Neal.Michael J. 2006. Medical Pharmacology at a Glance Edisi Kelima. Penerbit

Erlangga.

Okky, P. 2013. Faktor Resiko Pada Penyakit Demam Tifoid Pada Penderita Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Undip 2013 Volume 2 No. 1.

Rakhman. 2009. Faktor-Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian

Demam Tifoid Pada Orang Dewasa Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
 50

Rampengan, N.H., 2013, Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi pada
Anak, Vol. 14, No. 5, Sari Pediatri.

Rascati, K., 2009, Essential of Pharmacoeconomics, Philadelphia: Lippincot

Williams & Wilkins.

Rima Fitriani Susono, Sudarso, Githa Fungie Galistiani. 2014. Cost Effectiveness
Analysis Pengobatan Pasien Demam Tifoid Pediatrik Menggunakan
Cefotaxime dan Chloramphenicol Di Instalasi Rawat Inap RSUD Prof.DR.
Margono Soekarno. Pharmacy, Vol. 11 No. 01.

Sacher RA, McPherson RA. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Jakarta: EGC.

Sondang S., Hindra Irawan. 2010. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid Pada
Anak : Kloramfenikol atau Seftriaxon. Vol. 11 No. 6. Departemen Ilmu
Kesehatan Anak RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta: Sri Pediatri.

Soldin SJ, Brugnara C, Hicks JM. 2009. Pediatric Reference Range 3rd Edition.
Washington, DC: AACC Press.

Sri Aisyah Muhartati, Muhammad Muhlis, Woro Supadmi. 2011. Analisis

Cost-Effectiveness Penggunaan Seftriaxon dan Sefotaxim Pada Terapi
Profilaksis Apendektomi Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal
Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan.

Thalheim, T., A. Vollmer, R.-U. Ebert, R. Kuhne and G. Schuurmann. 2010.

Toutomer identification and toutomer structure generation based on the
InChl code.J. Chem. Inf. Model. 50(7):1223-1232.

Trinantoro L. 2006. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen

Rumah Sakit. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

USPa. 2014. Cefotaxim for Injection. USP: Product Monograph.

USPb. 2014. Ceftriaxon for Injection. USP: Product Monograph.

Widagdo. 2011. Masalah Dan Tata Laksana Penyakit Infeksi Pada Anak. Jakarta:
Sagung Seto

World Health Organization. Bulletin of the World Health Organization. 2008; 86

(5):321-46.

Zaka-ur-Rab Z, Abqari S, Shahab T, Islam N, Shukla I. 2012. Evaluation of

salivary anti-salmonella typhi lipopolysaccharide IgA ELISA for
serodiagnosis of typhoid fever in children. Arch Dis Child. 97:236-8.
 51

Zhou L, Pollard AJ. 2010. A fast and highy sensivitive blood culture PCR method
for clinical detection of salmonella enterica serovar typhi. Annals of Clin
Microb and Antimicrob. 9:14-20.

Zulkoni, A., 2011, Parasitologi, Cetakan Pertama, hal 42, Yogyakarta, Nuha
Medika.