Anda di halaman 1dari 2

NOMOR SOP :

TANGGAL :
PENGESAHAN
TANGGAL :
REVISI
DISAHKAN KEPALA UPTD BALAI
OLEH

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT


DINAS KESEHATAN NANA DARMANIA, Sos.,M.Kes
UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN NIP : 19741225 200701 2 025
DAN TRANSFUSI DARAH PEMERIKSAAN LDL-C
NAMA
MENGGUNAKAN ALAT
SOP
FHOTOMETER 5010
Kolesterol adalah komponen dari membrane sel dan merupakan
precursor untuk hormone steroid dan sintesa asam empedu, disinteisis
oleh sel tubuh dan diperoleh dari makanan. Dalam plasma, kolesterol
diangkut oleh lipoprotein, membentuk kompleks lipid-apolipoproteins.
Ada emapt macam lipoprotein yaitu lipoprotein densitas tinggi (HDL),
lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah
Pengertian
(VLDL), dan kilomikron. HDL-C memiliki efek perlindungan penghambat
pembentukan plak dan menunjukkan hubungan timbal balik dengan
prevalensi PJK. Bahkan nilai HDL-C yang rendah merupakan factor risiko
independen untuk PJK. Penentuan kadar kolesterol total digunakan
untuk tujuan skrining sedangkan untuk penilaian risiko yang lebih baik
diperlukan pengukuran HDL-C dan LDL-C.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam penerapan pemeriksaan HDL.
1.
Kebijakan

1. Reagen Proline LDL-C


2. Sampel (serum/plasma)
3. Aquadest
Reagen dan
4. Alat Fhotometer 5010
Peralatan
5. Centrifuge
6. Mikropipet
7. Tip Kuning dan Tip Biru
LDL-C Select FS adalah metode homogen untuk pengukuran secara
langsung kolesterol LDL tanpa harus melakukan sentrifugasi. Langkah
Metode
awal, LDL diproteksi secara selektif sementara lipoprotein non-LDL
Pengukuran
diproses secara enzimatis. Langkah kedua, LDL dilepaskan dan kolesterol
LDL diukur dari warna yang dihasilkan selama reaksi enzimatik.
1. Petugas menggunakan APD dan melakukan Hand Hiegene.
2. Petugas melakukan maintenance harian pada alat Fhotometer 5010.
3. Petugas menyalakan alat dengan menekan tombol ON/OFF yang ada
dibagian belakang alat.
4. Setelah tampil menu utama, lakukan pencucian cuvet dengan cara
memasukkan selang penghisap kedalam wadah berisi aquadest dan
menekan tuasnya.
Prosedur
5. Petugas melakukan kontrol, setelah nilai kontrol memenuhi
persyaratan siap untuk melakukan pemeriksaan. (jika nilai kontrol
tidak memenuhi persyaratan maka diulangi kontrol)
6. Petugas mencocokkan data pasien yang ada pada lembar permintaan
pemeriksaan dengan data yang ada pada wadah sampel.
7. Diamkan sampel ± 15 menit dan centrifuge selama 15 menit.
8. Pilih “Pengukuran dengan Metode”, masukkan nomor pemeriksaan
LDL (20) lalu tekan “Enter”.
9. Layar akan menampilkan parameter yang akan dilakukan kemudian
tekan “OK”.
10. Layar menampilkan “Lampau Faktor”, klik “Ya”.
11. Layar menampilkan “Ukur Blanko”, sentuh (Ukur) lalu isapkan
aquadest.
12. Layar menampilkan “Ukur sampel”.
13. Siapkan tabung kosong, pipet 3 uL sampel serum kemudian
campurkan 280 uL Reagen 1 inkubasi selama 5 menit pada suhu
37°C.
14. Setelah 5 menit campurkan 70 uL Reagen 2 inkubasi selama 5 menit
pada suhu 37°C, setelah itu masukkan tabung kedalam selang
penghisap untuk pembacaan hasil. (Tunggu sampai hasil terbaca
oleh alat)
15. Hasil pemeriksaan di print.
16. Kepala ruangan melakukan verifikasi hasil pemeriksaan.
17. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter untuk
dilakukan validasi.
18. Petugas melakukan pencatatan pada buku registrasi instalsi patologi
klinik dan mengarsipkan hasil pemeriksaan.
Petugas menyerahkan hasil ke loket pengambilan hasil.
Rujukan : < 130 mg/dL
Nilai Rujukan Borderline risiko tinggi : 130 – 60 mg/dL
High Risk : > 160 mg/dL
Rentang Nilai 01.00 – 250.00 mg/dL
Pengukuran
1. Buku Registrasi Instalasi Patologi Klinik
2. Log Maintenance Alat Fhotometer 5010
3. SOP Hand Higiene
4. SOP Penggunaan APD
Dokumen Terkait
5. SOP Maintenance Alat Fhotometer 5010
6. SOP Kontrol Alat Fhotometer 5010
7. SOP Spilkit
8. SOP Pelaporan Hasil Pemeriksaan
1. Insert Kit Reagen LDL-C
Referensi 2. PERMENKES No. 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang Baik
Unit Terkait Instalasi Patologi Klinik

Anda mungkin juga menyukai