Anda di halaman 1dari 3

Gempa M 5,3 Guncang Maluku Tengah Tak Berisiko Tsunami

Visualisasi gempa bumi berdasarkan keterangan BMKG ((Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan))

KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kabupaten


Maluku Tengah, Kamis (9/11/2023) pukul 18.14 WIT. Data yang diterima dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon menyebut gempa
itu berada pada titik koordinat 5.41 Lintang Selatan dan 130.25 Bujur Timur. Adapun pusat
gempa tersebut berjarak 105 km bagian selatan Banda dan 240 km bagian selatan Tehoru,
Maluku Tengah.
BMKG menyebut gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal dengan pusat kedalaman
10 km di bawah permukaan laut. Sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan
yang ditimbulkan gempa tersebut. BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berisiko
terjadi tsunami. "Gempa tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon,
Djati Cipto Kuncoro dalam keterangan tertulis. Terkait gempa tersebut, Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah belum berhasil dihubungi.
Tawuran Gunakan Sajam di Johar Baru, 6 Pelaku Ditangkap

Ilustrasi tawuran/Medcom.id/Christian

Jakarta: Satreskrim Polsek Johar Baru memburu para pelaku yang terlibat tawuran di Gang T,
Kampung Rawa Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat. Tawuran itu terekam kamera pengawas
dekat lokasi.

"Sementara sudah diamankan enam orang. Saat ini sedang dalam pemeriksaan,"
kata Kapolsek Johar Baru Kompol Ubaidillah kepada wartawan, Kamis, 9 November 2023.

Dalam rekaman video tawuran di Johar Baru, terlihat dua kelompok yang didominasi remaja
itu saling serang dengan senjata. Batu, petasan, bambu, dan juga senjata tajam jenis celurit
dipakai untuk tawuran.

Kapolsek menegaskan pihaknya terus mencari para pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi
tawuran. Polisi berkoordinasi dengan perangkat wilayah setempat.
"Kita masih mencari pelaku lainnya agar bisa memberi efek jera kepadanya," ujar Ubaidillah.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Johar Baru, AKP Rosyid bersama anggota reskrim
lainnya mencari para pelaku yang terlibat tawuran. Dengan menunjukkan bukti rekaman
ataupun foto mencari tahu keberadaan pada pelaku.
Pemkot Depok Alokasikan Rp 50 Miliar untuk BTT Penanganan
Bencana Banjir dan Longsor

Walikota Depok Mohammad Idris saat ditemui di Pancoran Mas, Kamis (9/11/2023).

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Pemerintah Kota Depok mengalokasikan anggaran


Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 50 miliar untuk penanganan bencana alam pada 2023 ini.

Hal itu diungkapkan Wali kota Depok Mohammad Idris saat ditemui di Pancoran Mas, Kamis
(9/11/2023). "Alokasi BTT di ABT (Anggaran Biaya Tambahan) 2023 itu kalau nggak salah lebih dari
Rp 50 miliar," kata Idris.

Anggaran ini bisa dimanfaatkan untuk menangani bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota
Depok. "Nanti akan ada pengalihan program BTT ke sini (bencana alam-Red). Penyaluran
bantuannya lewat dinas terkait yang akan melakukan kegiatan itu," ujarnya.

Terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi akhir pekan lalu, Idris mengaku sedang melakukan
pendataan."Saya sedang rekap semuanya. Kemarin itu baru 7 Kecamatan. Tetapi semua yang
darurat banget dan mengganggu kepentingan umum, sudah saya instruksikan untuk dicairkan BTT,"
paparnya.

Memasuki musim hujan pada 2023 ini, kejadian longsor, banjir dan turap pecah mendominasi
bencana alam di Kota Depok. "Turap pecah mungkin karena kelamaan kering sehingga begitu kena
air dingin langsung pecah. Tetapi alhamdulillah, Depok masih aman dan mudah-mudahan aman
terus," tandas Idris.

Anda mungkin juga menyukai