PANDUAN KPPS
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA DITPS
PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN
DPRD KABUPATEN/KOTA
PANDUAN KPPS
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA DITPS
PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN
DPRD KABUPATEN/KOTA
PANDUAN KPPS
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA DITPS
PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN
DPRD KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2014
Sambutan Ketua Komisi PemilihanUmum
PANDUAN KPPS Assalamualaikum Wr. Wb.
PELAKSANAAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DITPS
Pujisyukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atasterbitnya Buku
PEMILIHAN UMUM
Panduan KPPS tentang Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara
ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
Pemilihan Umum (PEMILU) Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsidan DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014. Panduan inidiharapkan menjadi acuan atau
Panduan Kerja KPPS, dalammelaksanakan Pemungutan dan Penghitungan
Pengarah :
Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,dan DPRD
Husni Kamil Manik, S.P KETUA KPU
Ida Budhiati, SH, MH. Kabupaten/Kota sesuaidengan tugas wewenang dan kewajiban KPPS dalam
ANGGOTA KPU
Sigit Pamungkas, S.IP, MA ANGGOTA KPU UU No. 15 Tahun 2011. Terbitnya buku ini juga bertujuan agar KPPS sukses
AriefBudiman, SS, S.IP, MBA ANGGOTA KPU dalam menyelenggarakan salah satu kegiatantahapandi wilayah kerjanya dan
Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah, S.IP, M.Si ANGGOTA KPU
mendukung kesuksesan Pemilu 2014.
Drs. Hadar Nafis Gumay ANGGOTA KPU
Juri Ardiantoro, M.Si ANGGOTA KPU Pemilihan Umum adalah sarana untuk melaksanakan kedaulatan rakyat
berdasarkan azas langsung, umum, bebas, dan rahasia (LUBER), serta jujur
Penanggung Jawab : danadil (JURDIL). Pemilihan Umum untuk memilih Anggota DPR, DPD, DPRD
Ir. Arif Rahman Hakim, MS Sekretaris Jenderal KPU
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota padatahun 2014 dilaksanakan berdasarkan UU
Pengarah Teknis pada Setjen KPU : No. 8 Tahun 2012.
Sigit Joyo Wardono, SH Setiaplangkah penyelenggara pemilu (termasuk KPPS) akan diawasi oleh
Drs. Supriatna, M.Si
Bawaslu atau Panwasludanakan dipantau oleh Pemantau Pemilu. Apabila ada
Tim Penyusun : Penyelenggara Pemilu yang melanggar kode etik akan ditangani oleh DKPP.
BiroTeknis dan Hupmas KPU Untuk itu diharapkan sikap dan langkah kerja penyelenggara pemilu selalu
mendasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang ada, dan tetap
Diterbitkan dan Didistribusikan oleh :
menjaga independensi, integritas dan profesionalisme serta tidak memihak
Komisi Pemilihan Umum
salah satu peserta pemilu.
Informasilebih lanjut hubungi Akhirnya saya mengucapkan selamat bekerja. Semoga Allah
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum SWTsenantiasa memberikan petunjuk dan keselamatan bagi Anggota KPPS
Jalan Imam Bonjol 29. Jakarta Pusat 10310 seluruh Indonesia.
Tlp. 021-31937223, Fax. 021-3157759
http://www.kpu.go.id
Wassalamuaalaikum, Wr. Wb.
Ketua
ttd
Husni Kamil Manik, S.P
iii
Daftar Isi DaftarIstilahdan Singkatan
Sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum iii 1. Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/
Daftar Istilahdan Singkatan v Kota adalah lembaga penyelenggara Pemilu di pusat, provinsi
Dasar Hukum viii dankabupaten/kota yang bersifat tetap. Untuk penyelenggaraan
DaftarJenis FormulirdiTPS ix pemilu di tingkat kecamatan dibentuk Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), di tingkat desa/kelurahan atau sebutan
BAB 1 Pendahuluan 1 lainnya dibentuk Panitia Pemungutan Suara (PPS), dandi Tempat
BAB 2 Kegiatan KPPS Sebelum Hari Pemungutan Suara 15 Pemungutan Suara (TPS) dibentuk Kelompok Penyelenggara
BAB 3 Pelaksanaan Pemungutan Suara 27 Pemungutan Suara (KPPS) yang bersifat ad hoc.
BAB 4 Pelaksanaan Penghitungan Suara 47 2. Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), Badan Pengawas Pemilu
Provinsi (BAWASLU Provinsi) adalah lembaga yang mengawasi
Penutup 60 penyelenggara Pemilu di pusat dan provinsi yang bersifat tetap.
Untuk mengawasi penyelenggaraan pemilu di kabupaten/
kota, kecamatan, desa/kelurahan atau sebutan lainnya, dan di
TPS dibentuk Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,
Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) atau Mitra PPL yang bersifat
ad hoc.
3. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) adalah
lembaga yang bertugas menangani pelanggaran kode etik
penyelenggara Pemilu dan merupakan satu kesatuan fungsi
penyelenggaraan pemilu.
4. Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang pada tanggal 9
April 2014 telah berumur sekurangnya 17 (tujuh belas) tahun
atau sudah/pernah kawindan bukan anggotaTNI/POLRI.
5. Pemilih tunadaksaadalahpemilih dengan cacat tubuh.
6. Pemilih tunanetra adalahpemilih yang tidak dapat melihat.
iv
v
7. Peserta Pemilu adalah partai politik untuk Pemilu Anggota DPR, tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS),
DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan perseorangan untuk Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), Daftar
Pemiluanggota DPD Pemilih Tetap (DPT)
8. Calon adalah calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD 15. Daftar Pemilih KhususTambahan (DPKTb), adalah susunan nama
Kabupaten/Kota. Calon Anggota DPR, DPRD Provinsidan DPRD penduduk Warga Negara Indonesia yang telahmemenuhi syarat
Kabupaten/Kota diajukan partai politik peserta pemilu; calon sebagai Pemilih berdasarkan undang-undang dan memiliki kartu
Anggota DPD maju secara perseorangan. tanda penduduk atau Identitas Lain atau Paspor tetapi tidak
9. Saksi peserta Pemilu adalahsaksi peserta Pemilu yang terdaftar dalam DPT, DPTb atau DPK, dan memberikan suara di
mendapat surat mandat tertulis dari partai politik atau dari TPS pada Hari dan tanggal pemungutan suara menggunakan
calon Anggota DPD. Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga atau Identitas Lain
10. Pemantau Pemilu dilaksanakan oleh pemantau Pemilu yang atau Paspor.
telah diakreditasioleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU 16. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), adalah Dewan Perwakilan
Kabupaten/Kota. Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
11. Tempat Pemungutan Suara (TPS) adalah tempat pemilih Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
memberikan suara pada hari pemungutan suara, yakni pada 17. Dewan Perwakilan Daerah (DPD), adalah Dewan Perwakilan
hari Rabu, tanggal 9 April 2014, mulai pukul 07.00-13.00 waktu Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
setempat, termasuk untuk penghitungan suara yang dimulai Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
setelah pemungutan suara selesaidanditutup. 18. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), adalah
12. DaftarPemilihTetap (DPT), adalahsusunan nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud
pendudukWarga Negara Indonesia yang telah memenuhi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
syarat sebagai Pemilih berdasarkan undang-undang dan 1945.
berhak menggunakan haknya untuk memberikan suara diTPS
dalam PemiluAnggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi/DPRA/DPRP/DPRPB dan DPRD Kabupaten/Kota/ DPRK.
13. DaftarPemilih Tambahan (DPTb), adalahsusunan nama
penduduk Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi
syarat sebagai Pemilihberdasarkan Undang-Undang dan telah
terdaftar dalam DPT tetapi karena keadaan tertentu tidak
dapat menggunakan hak pilihnya untuk memberikan suara
diTPS tempat Pemilih yang bersangkutan terdaftar dalam DPT
dan memberikan suara diTPS lain.
14. DaftarPemilihKhusus( DPK), adalahsusunannamapendudukWarga
Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih
berdasarkan Undang-Undang tetapi tidak memiliki identitas
kependudukan dan/atau memiliki identitas kependudukan tetapi
vii
v
Dasar Hukum DaftarJenis FormulirdiTPS
viii
i
7 Formulir Model C4 Surat Pengantar Penyampaian
Berita Acara Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara diTPS
8 Formulir Model C5 TandaTerima Berita Acara
BAB 1
Pemungutan Suara dan Sertifikat Hasil Pendahulua
dan Rincian Penghitungan
PerolehanSuara diTPS dalam
PemiluTahun 2014
9 Formulir Model C6 Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara
kepada Pemilih 1.1 Pengertian
• KPPS dibentuk oleh PPS atas nama KPU Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di
TPS.
• Anggota KPPS sebanyak 7 (tujuh) orang yang terdiri atas seorang
ketua merangkap anggota dan enam anggota.
• Anggota KPPS Keempat dan Anggota KPPS Ketujuh merangkap
tugas menjaga ketertiban jika di TPS tersebut tidak ada petugas
LINMAS.
1
x
1.2 Kode EtikKPPS 1.4 Saksi – saksi
KPPStunduk dan patuh dengan kodeetik penyelenggara Pemilu yang • Saksi mewakili partaipolitik pesertapemilu atau calonAnggota DPD.
tertuangdalam Peraturan Bersama KPU, BAWASLUdan DKPP No. 13 Ta- • Bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan
hun 2012, No. 11/2012, dan No. 01/ 2012 yang pada pokoknya berisi : dan penghitungan suara berlangsung jujur dan adil, sesuai
• asas mandiri danadil, peraturan perundang-undangan.
• asas kepastian hukum, • Partai politik/calon anggota DPD dapat menerbitkan satu surat
• asas jujur, keterbukaan,danakuntabilitas, mandat yang berisi sebanyak-banyaknya 2 orang saksi dengan
• asas kepentingan umum, ketentuan hanya satu saksi yang dapat berada didalam TPS
• asas proporsionalitas dalam satu waktu.
• asas profesionalitas, efisiensi,danefektivitas • Surat mandat dapat diterbitkan oleh penguruspartai politik
• asas tertib tingkat kecamatan atau kabupaten/kota.
• Saksi DPD mendapat mandat dari calon Anggota DPD atau Tim
1.3 Pengawas PemiluLapangan KampanyeTingkat Kabupaten/Kota/Kecamatan.
3
2
Menghadiri persiapan, pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan suara dan Meminta penjelasan mengenaihal-hal yang berhubungandengan pelaksanaan
penghi- tungansuara didalam area TPS. pemung- utansuara dan penghitungansuara diTPSkepadaKetua KPPS
4
5
SaksidanPPLdilarang :
• Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam
menentukan pilihannya.
• Melihatpemilih mencoblos surat suara dalambilik suara.
• Mengerjakan atau membantu mempersiapkan
perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta
mengisi formulir pemungutan suara dan hasil penghitungan
suara.
• Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas
dan
wewenangnya.
• Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan
6
7
PemantauBerhak :
• Menghadiri persiapan,pembukaan TPS sertapelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara dan berada di luar area
TPS.
• Mengikuti pemeriksaan terhadap perlengkapan pemungutan
suara dan penghitungan suara diTPS.
• Menyaksikan pelaksanaan pemungutansuara dan
penghitungansuara di TPS.
• Mendokumentasikan Lampiran Formulir Model C1 DPR plano,
Model C1 DPD plano, Model C1 DPRD Provinsi plano dan Model
C1 DPRD Kabupaten/Kota plano.
• Menyampaikan temuan kepada Badan Pengawas Pemilu,
Badan Pengawas Pemilu Provinsi, dan Panitia Pengawas Pemilu
Kabupaten/ Kota, apabilapelaksanaan pemungutansuaradan
8
9
PemantauDilarang :
• Memasuki area TPS
• Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam
menentukan pilihannya.
• Mencampuri tugas dan wewenang Ketua KPPS danAnggota KPPS.
• Mengerjakan atau membantu mempersiapkan
perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta
mengisi formulir pemungutan suara dan hasil penghitungan
suara.
• MemihakkepadapesertaPemilu tertentu.
• Menggunakan seragam, warna, atau atribut lain yang
memberikan kesan mendukung pesertaPemilu.
• Menerima atau memberikan hadiah, imbalan, atau fasilitas
apapun dariatau kepadapesertaPemilu.
10
1
Pemantau dilarang
Pemantau dilarang mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan pemung-
menggunakan seragam, warna, Pemantau dilarang menerima atau
utan dan penghitungan suara serta mengisi formulirpemungutan suara dan hasil penghi-
atau atribut lain yang memberikan hadiah,imbalan, atau fasilitas
tungansuara. memberikan kesan mendu- apapun dari atau ke- padapesertaPemilu.
13
1
1.5 Pemantau Pemilu
• Pemantaumerupakan unsur masyarakat, LSM, badan
hukumdalam negeri atau lembaga pemantau luar negeri, BAB 2
Lembaga Pemilihan Luar Negeri, atau Perwakilan Negara Lain KegiatanKPPS
yang telah memperoleh akreditasidari KPU/KPU Provinsi/ KPU
Kabupaten/Kota SebelumHariPemungutanSuara
• bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan pemungutan suara
dan penghitungan suara diTPS.
2.1 PengumumanHariPemungutanSuara
Ketua KPPS mengumumkan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan
pemungutan suara serta nomor/lokasi TPS selambat-lambatnya
5 (lima) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. Materi
pengumuman pemungutan suara antara lain meliputi:
• Hari : Rabu
• Tanggal : 9 April 2014
• Waktu : 07.00 – 13.00 waktusetempat
• Lokasi : (TPS yang telahditentukan)
15
1
2.2 PengirimanSuratPemberitahuan kepadaPemilih:
• Ketua KPPS harus menyampaikan Surat Pemberitahuan
(Model C6) untuk memberikan suara kepadapemilih yang
terdaftar dalam DPT, DPTb, atau DPK,
• Surat pemberitahuan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
hari dan tanggalpemungutan suara.
• Dalam hal Pemilih yang tercantum dalam DPT, DPTb, atau
DPK belummendapatkan Model C6 dalam waktu 3 (tiga)
harisebelum hari pemungutan suara, maka kepada yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk mendapatkan Model
C6 dari Ketua KPPS selambat-lambatnya 24 jam sebelum
hari pemungutan suara, dengan menunjukkan KTP atau paspor
atau identitaslain yang sah.
16
1
memberikan bantuan bagi pemilih penyandang cacat, tata 7 Formulir Model C, Model 1 7 set, termasuk 1 set berhologram,
cara penggunaanalat bantu coblos tunanetra/template, C1 dan Lampirannya untuk Khusus untuk Provinsi Aceh sebanyak 20
Pemilu DPR, DPRD Provinsi set :
dankebebasan pemilih untuk memilih pendamping menuju dan DPRD Kabupaten/Kota
bilik suara dengan mengisi formulir Model C3. • 1 set untuk setiap Saksi dari Parpolyang
hadir
• 1 set untuk PPL
2.4 Perlengkapan PemungutanSuara • 1 set untuk ditempel pada papan
pengumuman diTPS
• KPPS memastikan perlengkapan pemungutandan • 1 set untuk PPS untuk diumumkan di
penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya Desa/Kelurahan
sudah harusditerima dari PPS paling lambat 1 (satu) hari • 1 set Berhologram untuk rekapitulasidi
sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. PPS
• Jumlah dan jenis perlengkapan pemungutan dan • 1 set langsung ke KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK
penghitungan suara sesuaidengan daftar dalam tanda terima
dari PPS. Apabila ditemukan perlengkapan pemungutan dan 8 Formulir Model C, Model 15 Set :
C1 dan Lampirannya untuk • 1 set untuk setiap Saksidari Calon
penghitungan suara rusak atau hilang, KPPS harus Pemilu DPD Anggota DPD yang hadir, jika kurang
melaporkan kepada PPS untuk memperoleh kekurangan dapat diperbanyaksesuaijumlahsaksi
perlengkapanyang dibutuhkan. yang hadir
• Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dari • 1 set untuk PPL
PPS diterima oleh KPPS, paling lambat 1 ( sat u ) hari • 1 set untuk ditempel pada papan
pengumuman diTPS
• 1 set untuk PPS untuk diumumkan di
No Jenis Jumlahdan Keterangan Desa/Kelurahan
1 Surat Suara DPR, DPD, Masing-masingsejumlahpemilihdalam • 1 set Berhologram untuk rekapitulasidi
DPRD Provinsidan DPRD DPT ditambah 2% (dua persen) dari DPT. PPS
Kabupaten/Kota • 1 set ke KPU Kabupaten/Kota
2 Kotak Suara berstiker • 4 buah, untuk DPR, DPD, DPRD Provinsi melalui PPK
dan DPRD Kabupaten/Kota. 9 Formulir Model C1 1 Set, terdiridari C1 Plano untuk
• Khusus untuk DKI Jakarta 3 buah, tanpa plano berhologram DPR, DPD, DPRD Provinsidan DPRD
Kotak Suara DPRD Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota
3. Bilik Suara 4 buah 10 Formulir Model C2 Sebanyak 20 rangkap
4 Tinta 2 botol 11 Formulir Model C3 Sebanyak 10 rangkap
5 Segel 36 buah 12 Formulir Model C4 Sebanyak 2 rangkap
6 Sampul 22 buah 13 Formulir Model C5 Sebanyak 1 rangkap
14 Formulir Model C6 Sejumlahpemilih yang telah terdaftar
dalam DPT diTPS ditambah Model C6
untuk pemilih yang terdaftar dalam DPK
dan DPTb dibuat oleh KPU Kabupaten/Kota
19
1
15 Model A.T. Khusus Sebanyak 1 set, untuk mencatat Daftar Perincian
Pemilih KhususTambahan (Pemilih yang
No Jenis Sampul Jumlahdan Keterangan
datang pada hari H dengan membawa
KTP dan KK) 1 Sampul V.S1 2 buah :
16 DCT Anggota DPR, DPD, Masing-masing 1 buah untuk dipasangdi • Untuk Model C, Model C1 dan Lampiran
DPRD Provinsidan DPRD papan pengumuman Model C1 berhologram untuk PPS serta Model
Kabupaten/Kota C2.
17 Salinan DPT, DPTbdan DPK • 1 set untuk dipasang di papan peng- • Untuk Model C Model C1 dan Lampiran
umuman Model C1, untuk KPU Kabupaten/Kota
• 1 set untuk petugas KPPS ke 4 Sampul V.S2.1 1 buah : untuk surat suara rusak dan/atau keliru coblos
2
• 1 set untuk PPL,
3 Sampul V.S2.2 2 buah : untuk surat suara tidak terpakai
• 1 set untukmasing-masingsaksi Partai
Politik dan Saksi Calon Anggota DPD 4 Sampul V.S2.3 1 buah : untuk surat suara tidak sah
18 Alat Coblos/Paku Sebanyak 4 buah 5 Sampul V.S3.1 3 buah : untuk surat suara sah DPR
19 Alas/Bantalan untuk Sebanyak 4 buah 6 Sampul V.S3.2 3 buah : untuk surat suara sah DPD
mencoblos 7 Sampul V.S3.3 3 buah : untuk surat suara sah DPRD Provinsi
20 Tandapengenal KPPS Sebanyak 7 Buah 8 Sampul V.S3.4 3 buah : untuk surat suara sah DPRD Kabupaten/Kota
21 Tanda pengenal Sebanyak 20 Buah 9 Sampul biasa 4 buah : untuk tempat kuncigembok kotak suara
saksi
22 Karet Pengikat Sebanyak 1 0 0 buah Rincian Peruntukan Segel untuk ditempel
23 Lem perekat Sebanyak 1 botol
No. Peruntukan Jumlah
24 Kantong plastik Sebanyak 5 buah, untuk
besar memasukan sampul KPPS 1 Sampul V.S1 2 buah
V.S1, Formulir C1 Plano DPR, 2 Sampul V.S2.1 2 buah
DPD, DPRD Provinsidan DPRD
3 Sampul V.S2.2 1 buah
Kabupaten/Kota
Kantong plastik 4 Sampul V.S2.3 1 buah
25 Sebanyak 1 buah, untuk memasukan alat
kecil kelengkapan TPS 5 Sampul V.S3.1 3 buah
26 Gembok dankunci Sebanyak 4 buah 6 Sampul V.S3.2 3 buah
gembok
7 Sampul V.S3.3 3 buah
27 Ballpoint Sebanyak 2 buah
8 Sampul V.S3.4 3 buah
28 Spidol besar Sebanyak 2 buah
29 Spidol kecil Sebanyak 3 buah 9 Sampul biasaberisi kunci kotak suara 4 buah
30 Tali Pengikat paku Sebanyak 3 roll 10 Lubang kotak suara 4 buah
31 Alat Bantu tuna Sebanyak 1 buah 11 Gembok kotak suara 4 buah
netra/template
12 Cadangan 6 buah
untuk surat suara
DPD
20
2
mempertimbangkanalurkegiatan pemungutandan
Model C, Model C1 dan Lampirannyayang berhologram dimasukan
penghitungan suara. (Lihat GAMBAR 1: BAGAN TPS)
kedalamSampul V.S1 dandimasukan ke kotaksuara,
• Dalam pembuatan TPS mengantisipasi ketidaknyamanan yang
untuk diserahkan ke PPS
timbul akibat gangguan dari terik matahari, angin kencang, hujan
dan
Model C, Model C1 dan Lampirannyayangtidak berhologram atau gangguan lainnya.
dimasukan kedalamSampul V.S1,diserahkan segera ke KPU • Pembuatan TPS harus memberikan kemudahan bagi kelompok
Kabupaten/
disabilitas pengguna kursi rodadan lanjutusia, sepertidi tempat
yang rata tidak berbatu – batu, tidak berbukit – bukit, tidak
berumput tebal, tidakmelompati parit/got dantidak bertangga –
tangga.
23
2
• Apabila keadaan ruang TPS kurang penerangannya
perlu ditambahalat peneranganyang cukup
• Apabila lokasi TPS dalam bangunan Gedung, agar
dipilih bangunan dengan jalan pintu masuk- keluar
yang tidak bertangga- tangga sehingga tidak
menyulitkan pemilih penyandangdisabilitas pengguna
25
2
BAB 3
Pelaksanaan PemungutanSuara
26
2
Apabila pemilih atau saksi belum hadir, rapat pemungutan Langkah 2: Ketua KPPS membuka Kotak Suara dan Memeriksa
suara ditundasampaidenganadapemilih dan/atau saksi yang Perlengkapan Pemungutandan Penghitungan Suara :
hadir, paling lamasampaipukul 07.30 waktu setempat. • Membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh perlengkapan
Apabila hingga pukul 07.30 waktu setempat, pemilih dan/ pemungutan dan penghitungan suara yang ada di dalamnya,
atau saksi belum hadir, rapat pemungutan suara dibuka dan meletakkan perlengkapan tersebut di atas meja yang telah
dilanjutkan dengan pemungutan suara. disediakan, mengidentifikasidan menghitung jumlah setiap jenis
• Mekanisme Rapat Pemungutan Suara dokumen dan peralatan, serta memeriksa sampul yang berisi
Langkah 1: Pengucapan Sumpah/Janji. Surat Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Setelah membuka Rapat Pemungutan Suara, Ketua KPPS memandu Kabupaten/Kota masihdalam keadaandisegel.
pengucapan sumpah/janji Anggota KPPS • Memperlihatkan kotak suara kepada pemilih dan saksi
untuk memastikan bahwa kotak suara tersebut benar-benar
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji : telah kosong, selanjutnya menutup kembali, mengunci kotak
suara dan meletakkannya di tempat yang telahditentukan.
• Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya • Memperlihatkan kepada Pemilih dan Saksi yang hadir bahwa
sebagai anggota KPPS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
sampul yang berisi Surat Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada
Provinsidan DPRD Kabupaten/Kota masihdalam keadaandisegel.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. • Ketua KPPS dibantu olehAnggota KPPS :
• Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan menghitung dan memeriksa kondisi seluruh Surat
bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil dan cermat, demi Suara termasuk surat suara cadangan dan mengumumkan
suksesnya Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, tegaknya jumlah kepadasaksi, PPL dan pemilih yang hadir;
demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara memastikan kesesuaian antara setiap jenis Surat
Suara dengandaerah pemilihan;
apabila terdapat ketidaksesuaian jenis surat suara
dengan daerah pemilihan, maka KPPS menunda proses
pemungutan suara dan segera melaporkan kepada PPS.
apabila KPPStelah memperoleh surat
suarayangsesuaidengan daerah pemilihan, proses pemungutan
suara dapat dilanjutkan.
menghitung dan mengidentifikasi setiap jenis
dokumen/ formulir yang digunakan dalam pemungutan
suara dan penghitungan suara.
menghitung dan mengidentifikasi alat keperluan
adminisrasi pemungutan suara dan penghitungan suara.
28
2
Langkah 3: MenjelaskanTata Cara Pemberian Suara • Kesempatan untuk memberikan suara
Ketua KPPS menjelaskan kepada pemilih dan saksi hal-hal sebagai kepadapemilihberdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;
berikut: • Pemilih mencoblos surat suara hanya dengan menggunakan paku
yang telah disediakan, tidak boleh memberi suara dengan cara
• Tujuan pemungutan suara adalah untuk memilih anggota DPR, merobek/mengambil bagian dari surat suara atau menggunakan
DPD, DPRD Provinsidan DPRD Kabupaten/Kota; rokok;
• Pemilih yang berhak dandapat diterima untuk memberikan suara • Pemilihtidak diperkenankan membawa dan menggunakan
di TPS adalahpemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb telepon genggam (handphone/hp) berkamera/kamera di bilik
dan DPK; suara;
• Pemilih yang tidak terdaftar dalam salinan DPT, DPTb dan DPK • Pemilih sebelum mencoblos surat suara di bilik suara
dapat menggunakan KTP dan KK atau identitas lain dan paspor agar membuka lebar-lebar surat suara untuk
sepanjang pemilih tersebut datang ke TPS yang lokasinya satu memeriksakemungkinan surat suara rusak, sehingga dapat
wilayah dengan alamat yang terdapat pada KTP, KK, Paspor atau meminta surat suara sebagai penggantikepada Ketua KPPS hanya
identitas lain pemilih yang bersangkutan dan dilakukan 1 (satu) untuk 1 (satu) kali;
jam sebelum waktu pemungutan suara berakhir. Apabila Surat • Bagipemilih tuna netra yang dapat membaca huruf braille, dapat
Suara di TPS telah habis, Pemilih yang bersangkutan diarahkan menggunakan alat bantu(template) untuk surat suara DPD yang
untuk memberikan suara diTPS terdekat; telahdisediakan;
• Pemilih menerima 4 (empat) buah surat suara, yang terdiri • Bagi pemilih yang membutuhkan bantuan dapat menggunakan
dari surat suara DPR berwarna kuning, surat suara DPD pendamping sendiri atau petugas KPPS. Pendamping diwajibkan
berwarna merah, surat suara DPRD Provinsi berwarna biru dan mengisi Model C3.
surat suara DPRD Kabupaten/Kota berwarna hijau; • Menjelaskan tata cara penggunaanalat bantu coblos tunanetra
surat suara warna kuning surat suara warna merah surat suara warna biru surat suara warna hijau
• Menjelaskan tata cara mencoblos dikaitkan dengan surat suara
sah (lihat bagian 4.2.2 PenghitunganSuara);
• Penjelasan alur pemberian suara yang dimulai penerimaan
surat suara dariKPPS, menuju bilik suara, memasukan surat suara ke
kotak suara dan mencelupkan jari tangan ke botoltinta (lihat
Gambar 1)
• Penyampaian keberatan oleh saksi, Panitia Pengawas
Pemilu Lapangan, pemantau dan warga masyarakat;
• Pemilih wajib mencelupkan jari tangannya hingga mengenai
• Nama calonAnggota DPR,DPD, DPRDProvinsidanDPRDKabupaten/ seluruh bagian kuku pada botoltinta yang telah disediakan dan
Kota yang mengundurkan diri, meninggal dunia dan/atau tidak tidak boleh menghapusbekas tinta pada jari tangandengantisu/
lagimemenuhisyarat calon berdasarkan surat pemberitahuandari atau kain (lihat gambar 2)
PPS atas nama KPU Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan KPU/
KPU Provinsi/KPU Kabupaten/ Kota;
31
3
Gambar 1 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan PemungutanSuara
diTPS
Langkah 1: Menerima dan memeriksa nama Pemilih
Anggota KPPS Keempat yang duduk didekat pintu masuk:
• Menerima pemilihdan memeriksa Model C6 yang dibawa pemilih
dan mencocokan dengan DPT , DPTb atau DPK.
• Memeriksa jari-jari tangan pemilih untuk memastikan tidak ada
tinta tanda telah memilih.
• Membuat dan mengisi daftar hadir yang berisi kolom nomor urut
kedatangan, nomor urut pemilihdalam daftar pemilih (DPT/DPTb/
DPK/DPKTb), dan jenis kelamin.
• Menulis nomor urut kedatangan pada Model C6, memberikan
catatan informasiapabilapemilih penyandangdisabilitas dan jenis
kecacatan pemilih untuk memudahkan pelayanan/pemberian
bantuan.
• Meminta pemilih untuk duduk di tempat yang telah disediakan
sambil menunggu panggilan.
• Memberikan Model C6 kepada Ketua KPPS secara berkala.
• Memberikan kesempatan kepada pemilih yang tidak membawa/
tidak memperoleh Model C6 tetapi terdaftar di dalam daftar
pemilih, yang dibuktikandengan KTPatau KKatau
identitaslainnya.
• Memberikan kesempatan kepada pemilih yang tidak terdaftar
dalamDPT, DPTbdanDPK yang membawa/menunjukan KTPatau
KK atau identitaslain untuk memilihdi TPS yang sesuaidengan
alamat yang tertera didalam KTP atau Passport pemilih satu jam
sebelum berakhirnya pemungutan suara dengan
mempertimbangkan ketersediaan surat suara dan mencatat dalam
Model A.T khusus.
33
3
KPPSdapat mengulang penjelasan tentang tata carapemberian
suara kepadapemilih yang akan melakukan pemberian
34
KPPSdimungkinkan untuk membuat stempel yang memuat nama Provinsi, Nama K
Tanda tangan Ketua KPPS padaSurat Suara harus ASLI
3
• Membantu memasukkan surat suara DPD ke dalam alat bantu Langkah 3: Memberikan Suara di Bilik Suara
coblos tunanetra, dandiserahkan kepadapemilih tunanetra untuk
Anggota KPPS Kelima :
menuju bilik suara atau template, untuk menghindari kesalahan • Mengarahkan pemilih untuk memasuki bilik suara yang kosong
dalam memasukkan posisi surat suara kedalam alat bantu
untuk memberikan suara.
tunanetra. • Membantu pemilih kelompok disabilitas maupun pemilih yang
memerlukan bantuan untuk memberikan suara, apabila diminta
oleh pemilih yang bersangkutan.
40
4
• Bagi pemilih yang tidak dapat berjalan, Anggota KPPS Kelima Langkah 4: Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara
atau Anggota KPPS Keenam, atau orang lain yang ditunjuk Setelah memberikan suara di bilik suara danmelipat kembali
pemilih, membantu pemilih menuju bilik suara, dan pencoblosan
surat suara, pemilih keluardaribilik suara menuju tempat kotak
surat suara tetap dilakukan oleh pemilihsendiri.
• Bagi pemilih yang tidak mempunyai kedua belah tangan dan suara untuk memasukkan surat suara.
tuna netra, Anggota KPPS Kelima atau Anggota KPPS Keenam, Anggota KPPS Keenam :
atau orang lain yang ditunjuk pemilih, melakukan pencoblosan • Membantu mengarahkan pemilih memasukkan surat suara
surat suara sesuai kehendak/pilihan pemilih yang bersangkutan. ke dalam kotak suara sesuai jenis surat suara mulai dari surat
• Anggota KPPS Kelima atau Anggota KPPS Keenam, atau orang suara DPR, DPD, DPRD Provinsidan DPRD Kabupaten/Kota.
lain yang ditunjuk pemilih, wajib merahasiakan pilihan pemilih • Memastikan seluruh surat suara yang digunakan oleh
yang bersangkutan dengan menandatangani Model C3 setiap pemilih telah dimasukan kedalam kotak suara.
• Mempersilakan pemilih menuju tempat duduk Anggota
KPPS Ketujuh dekat pintu keluarTPS.
43
4
3.4 Rapat Penutupan PemungutanSuara
• Pada pukul 12.00 waktu setempat, Ketua KPPS
mengumumkan bahwa pemilih yang tercantum dalam
Daftar Pemilih Khusus Tambahan (Model A.T Khusus KPU)
mulai dapat memberikan suaranya, sepanjang surat suara masih
tersedia.
• Pada pukul 13.00 waktu setempat, Ketua KPPS
mengumumkan bahwa PemungutanSuara telah selesai, dan
hanya memberikan kesempatan kepadapemilih yang telah
Jika hanya ada 6 Anggota KPPS, KPPS Keenam merangkap tugas yang semestinya dipegang KPPS Ketujuh. Jika hanya ada 5 Anggota KPPS, KPPSKelima merangkap tuga
KPPStidak dibenarkan
menutupPemungutanSuara,
45
4
BAB 4
Pelaksanaan PenghitunganSuara
46
4
4.2 Pelaksanaan PenghitunganSuara
48
4
4.2.1 MengisiJumlahPemilih pada Formulir Model C1 Mengisijumlah Pemilih dengan menjumlahkan
Sebelummemulai rapat penghitungan suara, KPPS mengisidata pe- jumlahpemilih dalam DPT, DPTb, DPK dan DPKTb.
milihdan penggunaan surat suara dalam formulir Model C1 sebagai
• Petunjuk Pengisian Data Pengguna Hak Pilih
berikut :
Mengisi jumlah pengguna hak pilih dalam DPT yang
hadir menggunakan hak pilih, sesuai jenis kelamin;
Mengisi jumlah pengguna hak pilih dalam DPK yang
hadir menggunakan hak pilih, sesuai jenis kelamin;
Mengisijumlah pengguna hak pilih dalam DPTb yang
hadir menggunakan hak pilih, sesuai jenis kelamin;
Mengisijumlah pengguna hak pilihdalam DPKTb yang
hadir menggunakan hak pilih, sesuai jenis kelamin;
Mengisi jumlah seluruh pengguna hak pilih
dengan menjumlahkan pengguna hak pilihdalam DPT, DPTb,
DPK dan DPKTbyang hadir.
50
5
Mengisijumlah surat suarayangdigunakan sesuaidenganjenis Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;
Surat Suara DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ surat Suara dalam keadaan baik (tidakrusak)
Kota yang diisi sesuaijumlah surat suara yang ada di dalam surat Suara tidakterdapat tanda/coretan
kotak suara (diketahui setelah surat suara dikeluarkan dan dicoblos menggunakan alat coblos yang disediakan diTPS.
dihitung dari kotak suara).
kolom parpol
4.2.2 PenghitunganSuara 5.
1. kolom calon
Penghitungan suara dimulai terlebih dahulu untuk Pemilu Anggota 2.
DPR, kemudiandilanjutkan untuk Pemilu Anggota DPD, Pemilu Ang- tanda coblos pada:
3.
gota DPRD Provinsi dan terakhir untuk Pemilu Anggota DPRD Kabu- . kolom parpol, dinyatakan SAH untuk PARTAI POLITIK;
paten/Kota. . kolom6. calon,dinyatakan SAH untuk CALON;
. kolom7. parpol dan kolom calon, dinyatakan SAH
Langkah 1: Mengeluarkan Surat Suara dari Kotak Suara . untuk CALON;
8.
Ketua KPPS dibantu Anggota KPPS Keempat dan Anggota KPPS Ke- . kolom9. parpoldan lebih dari satu kolom
10.
lima untuk : calon,dinyatakan SAH untuk PARTAI POLITIK
. membuka satu persatu seluruh kotak suara, mengeluarkan surat . kolom parpol dengan tanda coblos lebih dari
suara dan menyusun/menumpuk secara rapi serta menghitung satu, dinyatakan SAH untuk PARTAI POLITIK
jumlah surat suara untuk memastikan tidakada surat suara yang . kolom calon dengan tanda coblos lebih dari
tertukar dalam kotak suara. satu, dinyatakan SAH untuk CALON
. kolom diantara dua calon dari parpol yang
Langkah 2: Mengumumkan Jumlah Surat Suara yang berasal dari sama, dinyatakan SAH untuk PARTAI POLITIK
Kotak Suara. . tepat pada garis kolom parpol, dinyatakan SAH
. Ketua KPPS mengumumkan jumlah surat suarayangtelah dihitung. untuk PARTAI POLITIK
. Anggota KPPS Kedua dan Anggota KPPS Ketiga mencatat . kolom yang berwarna abu-abu pada Surat Suara
jumlah surat suara yang diumumkan oleh Ketua KPPS kedalam dibagian bawah kolom parpol (tidakterdapat nomor urut
Formulir MODEL C1. dan nama calon),dinyatakan SAH untuk PARTAI POLITIK
53
5
Untuk Surat Suara DPR/DPRD :
55
5
. Suara untuk partai politik disebut nama partaisaja,diikuti kata SAH.
. Suara untuk calon disebut nama partai dan nomor urut calon,diikuti
kata SAH.
. Menyatakan TIDAK SAH beserta penjelasannya apabila terdapat suara
yangtidak sah
55
5
. Anggota KPPS Keempat dan Anggota KPPS Kelima mencatat Langkah 4 : Mengisi Hasil Perolehan Suara pada formulir Model C1
ke dalam Formulir MODEL C1 Plano yang ditempel di papan Plano
pengumuman dengan cara tally (IIII ) pada :
Ketua KPPS dibantu Anggota KPPS Kedua dan Anggota KPPS Ketiga :
Kolom suara sah partai politik, apabila surat suara tersebut
. Menghitung suara sah yang diperoleh masing-masing partai
dinyatakan SAH untuk partai politik; atau
politik dan calon serta suara sah calonanggota DPD.
Kolom suara sah calon, apabila surat suara tersebut dinyatakan
. Menjumlahkan suara sah yang diperoleh partai politik
SAH untuk calon yang bersangkutan.
dengan suara sah seluruh calon dari partai politik yang
Kolom suara sah calon anggota DPD, untuk penghitungan
bersangkutan, untukmasing-masing partai politik.
suara anggota DPD. . Menjumlahkan seluruh Suara sah yang diperoleh seluruh
. Anggota KPPS Keempat dan Anggota KPPS Kelima
partai politik
mencatat dalam Formulir MODEL C1 Plano pada kolom jumlah
. Menjumlahkan Suara tidak sah.
total suara sah partai politik yang merupakan penjumlahan . Menjumlahkan Suara sahdan suara tidak sah.
suara sah yang diperoleh partai politik dan suara sah seluruh
calon dari partai politik yang bersangkutan.
. Anggota KPPS Keenam dan Anggota KPPS Ketujuh menyusun Langkah 5: Mengisi Formulir Model C, Model C1 dan Lampiran
dan mengelompokkan: Model C1.
Surat suara yang dinyatakan SAH untuk masing- masing partai Ketua KPPS dibantu Anggota KPPS Kedua dan Anggota KPPS Ketiga :
politik. . Mengisi formulir Model C
Surat suara yang dinyatakan tidak sah.
. Mengisi formulir Lampiran Model C1, berdasarkan Model C1
plano.
. Mengisi kolom suara sah partai politik/calon anggota
DPD berdasarkan Model C1 plano.
. Mengisi kolom suara tidak sah partai politik/calon anggota
DPD berdasarkan Model C1 plano.
. Menjumlahkan jumlahsuarasahdansuaratidak sah
dandicocokkan denganjumlahpada Model C1 plano.
Ketua, Anggota KPPS dan Saksi menandatangani Formulir Model C,
Model C1 dan Lampiran Model C1 serta Model C1 Plano pada kolom
tanda tanganyang tersedia.
Satu surat suara hanya dihitung dandicatat satu kali (satu suara)
56
5
Langkah 6 : Memasukkan Surat Suara
Ketua KPPS menyerahkan KotakSuara dan kelengkapan kepadaPPS
kedalamsampul
padahari yang sama.
. Memasukan Model C, Model C1 berhologram dan Lampiran
Model C1 berhologram serta Model C2 yangakan diserahkan
kepada PPS ke dalam Sampul V.S1
. Memasukan Model C, Model C1 dan Lampiran Model C1 yang
akan diserahkan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK ke
dalam Sampul V.S1
. Memasukkan surat suara rusak atau salah coblos ke dalam
Sampul V.S2.1.
. Memasukkan surat suara tidak terpakaikedalam Sampul V.S2.2.
. Memasukkan surat suara tidaksahkedalam Sampul V.S2.3.
. Memasukkan surat suara sah DPR kedalam Sampul V.S3.1.
. Memasukkan surat suara sah DPD kedalam Sampul V.S3.2.
. Memasukkan surat suara sah DPRD Provinsi ke dalam
Sampul V.S3.3.
. Memasukkan surat suara sah DPRD Kabupaten/Kota ke
dalam Sampul V.S3.4.
. Menyegel setiapsampul.
. Memasukkan Sampul V.S1, Sampul V.S3.1, Sampul V.S2.3
dan Salinan DPT, Salinan DPTb, Salinan DPK, Salinan DPKTb serta
Model C1 Planoke dalam kotak suara DPR
kemudiandikuncidandisegel (apabila tidak mencukupi Model C1
Plano dapat dimasukkan ke kotak suara DPD).
. Memasukkan Sampul V.S3.2 ke dalam kotak suara DPD
kemudian dikuncidandisegel.
. Memasukkan Sampul V.S3.3, Sampul V.S2.1 dan Sampul V.S2.2
ke dalam kotak suara DPRD
Provinsikemudiandikuncidandisegel.
. Memasukkan Sampul V.S3.4 danalat kelengkapan TPS lainnya
ke dalam kotak suara DPRD Kabupaten/Kota kemudian dikunci
dan disegel.
Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara diTPS dan
menutup Rapat penghitungan suara.
59
5
Penutup Model C Halaman 2
Lampiran :
Semua formulirdiTPS dan cara pengisian
ContohsosialisasiSuara Sah
Model C
60
6
Model CHalaman 3 (Partai Politik) Model CHalaman 3 (DPD)
62
6
ContohPengisian Formulir Model C1-DPR PLANO Contohpengisian Formulir Model C1 DPD Plano
64
6
ContohPengisian Formulir Model C1 ContohPengisian FormulirLampiran Model C1 DPR
66
6
ContohPengisian FormulirC2 ContohPengisian Formulir Model C3
68
6
Model C4 Model C5
70
7
1. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar,
73
7
2. tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut
dan nama calon anggota, suara dinyatakan SAH 1 (satu)
suara untuk nama calon yang bersangkutan
74 75
6. tanda coblos lebih dari satu pada satu kolom yang memuat 8. tanda coblos terletak pada GARIS kolom yang memuat
nomor urut dan nama calon dari satu Partai Politik, suara nomor urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik, suara
dinyatakan SAH 1 (satu) suara untukCALON yang dinyatakan
7. tanda coblos pada garis yang terletak di antara dua kolom 9. tanda coblos pada surat suara yang diblok warna abu-abu di
yang memuat nomor urut dan nama calon berbeda dari bawah kolom yang memuat nomor urutdan nama calonterakhir
Partai Politik yang sama, suara dinyatakan SAH 1 (satu) dari Partai Politik, suara dinyatakan SAH 1 (satu) suara untuk
suara untuk Partai Politik Partai Politik yang bersangkutan
76
7
10.tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut namun
12. tanda coblos tepat pada garis di kanan atau di kiri satu
tanpa nama calon yang disebabkan calon tersebut tidak lagi
kolom yang memuat nomor urut dan nama calon, suara
memenuhi syarat, suara dinyatakan SAH 1 (satu) suara untuk
dinyatakan
Partai Politik
78 79
14. tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut dan
tanpa nama calon yang disebabkan calon tersebut meninggal 16.tanda coblos didua partai yang berbeda,dinyatakan TIDAK
dunia/tidak lagi memenuhi syarat dan tanda coblos pada satu
kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari satu
Partai politik yang sama, suara dinyatakan SAH 1 (satu) suara
untuk 1 (satu) calon yang masihmemenuhi syarat
80 81
18.tanda coblos diantara dua kolom partai politik, suara
dinyatakan
19. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda
gambar, dan nama Partai Politik, dantanda coblos pada kolom
yang memuat nomor urutdan nama calon dari Partai Politik
serta adatanda coblos diluarkolom, suara dinyatakan TIDAK
SAH
82