Anda di halaman 1dari 11

Meja 1: PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN EKSTRAKSI CUNAM/FORCEPS

PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN EKSTRAKSI FORCEPS

Persiapan Pastikan syarat ekstraksi forsep terpenuhi: pembu-kaan lengkap; ketuban sudah
pecah, kepala di Hodge III-IV. Tentukan posisi oksiput: anterior

- Berikan anestesi lokal (infiltrasi) pada perineum

- Kateterisasi atau yakinkan kandung kemih kosong

Persiapan - Periksa dan prekonstruksi forsep

- Beri lubrikan

- Pasang forsep kiri terlebih dahulu

- Forsep kiri, tangan kiri, sisi maternal kiri, pegangan pensil

dan tegak lurus, dan jempol sebagai pengarah forsep

- Forsep kanan , tangan kanan , sisi maternal kanan,

pegangan pensil dan tegak lurus dengan jempol

sebagai pengarah forsep

- kunci forsep

- cek kembali:

** ubun-ubun kecil belakang berada 1 cm dari forsep

** forsep tidak lebih dari 1 buku jari dengan kepala

**sutura sagitalis tegak lurus dengan forsep dimana

sutura oksipitalis 1 cm dari forsep

Tarikan - Tarikan lembut sesuai jalan lahir


- Tidak mengangkat forsep terlalu dini, tunggu sampai ubun-ubun kecil dibawah
arkus pubis pubis
- Saat kepala “crowning” , tangan kanan pindah menahan perineum
- Episiotomi bila terdapat tahanan perineum
- Lepas forsep bila dagu sudah dilahirkan
Meja 2 : RESUSITASI NEONATUS
No. Resusitasi Neonatus

1 Ada 3 pertanyaan yang harus dijawab/dievaluasi

1. Apakah usia kehamilan cukup bulan


2. Apakah Tonus otot baik
3. Apakah menangis atau bernafas adekwat. Jika
salah satu jawaban dijawab tidak, maka
lakukan langkah awal resusitasi

2 Langkah awal resusitasi

1. Letakkan bayi pada alat pemancar panas


2. Posisikan kepala bayi dengan posisi setengah
ekstensi
3. Hisap mulut kemudian hidung (Suction)
4. Keringkan bayi, kemudian ganti handuk yang
basah dengan yang kering
5. Kemudian posisikan ulang
6. Lakukan rangsangan taktil jika diperlukan
3 Evaluasi (setiap 30 detik)

1. Apakah bayi menangis atau nafas spontan


2. Berapakah denyut jantung (dalam 6 detik
dikalikan 10)
4 Langkah ventilasi (dalam 30 detik)

1. Posisikan kepala bayi pada posisi setengah


ekstensi
2. Lakukan ventilasi dengan balon dan sungkup
dengan frekuensi 40-60 kali per 1 menit
Meja 3 : KOMPRESI UTERUS BIMANUAL INTERNA

Langkah-langkah

Penolong baru selesai menolong persalinan dengan masih menggunakan kacamata,


Persiapan apron dan sarung tangan:

- Menjelaskan adanya kontraksi uterus yang tidak baik

- Menjelaskan perlunya tindakan penghentian perdarahan dengan kompresi bimanual

- Pastikan kandung kemih telah kosong / kosongkan kandung kemih dengan kateter

- Penolong mengganti sarung tangan sampai siku dan

mengoleskan larutan antiseptik pada sarung tangan kanan

Tindakan - Dengan ibu jari dan telunjuk tangan non dominan menyisihkan kedua labia minora ke
lateral dan tangan dominan secara obstetrik dimasukkan melalui introitus vagina

- Kepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking
pada forniks anterior, dorong uterus ke arah kranio-anterior

- Tapak tangan non dominan menekan bagian belakang korpus uteri

- Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan
kanan pada forniks anterior

- Perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi


Evaluasi demikian hingga kontraksi uterus membaik.

Pasca tindakan - Keluarkan tangan kanan, bersihkan sarung tangan dan

rendam dalam larutan klorin 0,5%

- Cuci tangan sampai lengan, keringkan dengan handuk.


Meja 4 : MELAKUKAN PERSALINAN PER VAGINAM PADA SUNGSANG

Tindakan
No.
Cuci tangan dan kenakan sarung tangan pada kedua tangan
1.
2. Pastikan kandung kemih telah kosong/kosongkan kandung kemih dengan kateter

3. Periksa dalam ulang untuk memastikan pembukaan lengkap

4. Ibu dipimpin meneran sesuai datangnya his hingga bokong lahir

5. Saat perineum meregang, melakukan episiotomi

6 Melakukan pegangan femuro-pelvikum (Bracht) atau pegangan pada kedua tungkai (Burn
Marshall) setelah batas bawah skapula janin tampak di vulva sambil terus memimpin ibu meneran

7 Melakukan elevasi bokong janin (Bracht) atau tungkai janin (Burn Marshall) ke arah abdomen ibu
secara hati-hati setelah batas bawah rambut kepala janin (suboksiput) tampak di vulva untuk
melahirkan kepala

8 Meletakkan janin pada perut ibu, sambil segera menutupi dan mengeringkan tubuh janin
Meja 5: MELAKUKAN MANUAL PLASENTA
No Plasenta manual

PENETRASI KE KAVUM UTERI

1 Memberi sedative dan analgetik

2 Mengosongkan kandung kemih

3 Jepit tali pusat dengan kocher, tegangkan tapi pusat


dengan tangan kiri (sejajar lantai)

4 Tangan kanan masuk melalui introitus vagina secara


obstetrics, menelusuri tali pusat hingga serviks

5 Tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang oleh


asisten

6 Lanjutkan penetrasi tangan kanan ke dalam kavum


uteri, temukan implantasi dan tepi plasenta

MELEPAS PLASENTA

7 Menyisipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding


uterus

8 Setelah penyisipan berhasil, gerakkan tangan ke kiri


dan ke kanan sehingga secara bertahap plasenta dapat
dilepaskan dengan tepi luar dan radial jari-jari tnagn
dalam

MENGELUARKAN PLASENTA

9 Memastikan tidak ada sisa plasenta

10 Melahirkan plasenta dengan menahan korpus uteripada


suprasimpisis

11 Meletakkan plasenta pada tempat yang telah disediakan

12 Memperhatikan kontraksi uterus dan kemungkinan


perdarahan
Meja 6 : MANUVER MELAHIRKAN DISTOSIA BAHU
No Plasena Manual

1 Ask For Help

2 Manuver McRoberts

-Meminta ibu untuk melipat kedua pahanya, sehingga kedua

lututnya berada sedekat mungkin dengan dada. Gunakan kedua

tangan untuk membantu fleksi maksimal paha

3 Anterior shoulder dysimpaction

-Massanti

Penekanan supra simfisis bahu depan dari arah posterior ke anterior

-Rubin (prosedur internal)

Dengan telunjuk dan jari tengah yang sesuai menekan bahu depan

dari arah posterior ke anterior

4 Rotataion (wood cock screw)

-Memutar bahu belakang menjadi bahu depan dengan telunjuk dan jari

tengah tangan dominan mendorong dari anterior bahu belakang, dan

telunjuk dan ibu jari tangan yang lain membantu mendorong dari

posterior bahu depan ke arah anterior

5 Manual removal of Posterior Arm

- Memasukan tangan yang sesuai (kanan/kiri) mengikuti


lengkung sakrum sampai jari penolong mencapai fosa
antecubiti
- Dengan tekanan jari tengah, lipat lengan bawah kearah dada
- Setelah terjadi fleksi tangan, keluarkan lengan dari vagina,
kemuadian tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan
belakang dapat dilahirkan
6 Episiotomi

7 Roll over into all 4


Meja 7 : PREEKLAMSIA BERAT/EKLAMSIA

No. Langkah/tugas

PERSIAPAN

PENGELOLAAN GAWAT DARURAT

1. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka/bebas


2. Mulai tindakan resusitasi, bila diperlukan
3. Berikan oksigen 4-6 l/mnt melalui sungkup atau
kanula
4. Pasang infuse intravena dengan menggunakan
ringer laktat atau glukosa 5%
5. Lakukan pemeriksaan laboratorium
KETRAMPILAN/KEGIATAN DIKERJAKAN SESUAI
STANDAR PENGOBATAN ANTI KEJANG
(MAGNESIUM SULFAT)

Pemberian Dosis Awal Magnesium Sulfat

1..Syarat pemberian MgSO4: Refleks patella +; urin


minimal 0,5 mL/ BB/jam.

2.. Mengetahui antidotum MgSO4, Ca glukonas 10%


10 mL (1g).

3.. Beritahu bahwa ibu akan merasakan panas pada


saat magnesium sulfat diberikan

4..Berikan MgSO4 40% (10 ml) larutan 40% IV secara


perlahan-lahan selama 5 menit.

5..Segera lanjutkan dengan dosis pemeliharaan 6 gr


MgSO4 40% (15 ml) dalam larutan Ringer
asetat/Ringer laktat selama 6 jam

6..Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan


MgSO4(40%) 2 gr IV selama 5 menit

7. Alat suntik sekali pakai dibuang dalam tempat

sampah yang tahan tusukan


Meja 8 : PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN EKSTRAKSI VAKUM
Langkah-langkah

Persiapan Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih.

Pakai sarung tangan DTT.

Bersihkan vulva dan sekitarnya dengan larutan antiseptik.

Anesthesia Berikan anestesi lokal (infiltrasi) pada perineum

Bladder Kateterisasi atau yakinkan kandung kemih kosong

Cervix Pembukaan lengkap, selaput ketuban sudah pecah

Determine Tentukan posisi, stasion, dan pelvimetri (oksiput anterior, kepala di Hodge III-IV,
pelvik normal)

Equipment Periksa kelayakan alat (mangkok vakum, pompa, selang dan cek tekanan)

Fontanelle - Posisikan mangkok pada sutura sagitalis sedekat mungkin dengan ubun-ubun
kecil
- Usapkan jari tangan mengelilingi mangkok vakum untuk memastikan tidak
ada jaringan maternal yang terjepit
Gentle Traction Naikkan tekanan awal 100 mmHg, diantara his

Lakukan tarikan hanya pada saat his

Pada saat terjadi his:

- Naikkan tekanan hingga 600 mmHg


- Motivasi ibu untuk meneran dengan baik
- Lakukan tarikan sesuai sumbu jalan lahir
Halt Ekstraksi vakum dinyatakan gagal bila:

- Tidak ada kemajuan kepala setelah 3 kali tarikan


- Vakum terlepas 3 kali
- Tidak ada kemajuan bermakna setelah 30 menit
Incision Pertimbangkan episiotomi bila akan terjadi robekan perineum.

Jaw Hentikan tekanan vakum setelah dagu lahir

Pasca Tindakan Masukkan seluruh peralatan dalam larutan chlorin 0,5%.

Rendam dan lepas sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% serta cuci tangan.
Meja 9 : KONSELING ANC

Meja 10 : KONSELING MENOLAK KB

Meja 11 : Perawatan Bayi Kanguru & Menyusui

Kangaroo Mother Care


Mempersiapkan alat dan bahan (support binder, popok, baju tanpa lengan, topi penghangat dan kaos kaki bayi,
thermometer, timbangan, alat resusitasi dasar)

Meletakkan bayi dalam posisi kangguru, di antara payudara ibu, posisi berdiri, dada bertemu dada

Amankan posisi bayi dengan binder, yang diikat cukup kuat

Memindahkan bayi ke dalam dan keluar pengikat :

- Memegang bayi dengan satu tangan di belakang leher dan punggung


- Menyokong bagian bawah dengan jempol dan jari untuk mencegah kepala bayi melorot ketika bayi
sedang dalam posisi berdiri
- Letakkan tangan satunya pada bokong bayi
Ibu dapat beristirahat atau tidur dalam posisi semi-rekumben, 15 derajat dari posisi horizontal

Menyusui

- Berikan contoh pada ibu untuk memegang bayinya (pegang kepala dan badan bayi dengan lurus, bayi
menghadap payudara, dengan hidung bayi berlawanan dengan puting, pegang bayi dekat dengan badan ibu)

- Bantu ibu mendekatkan bayinya (sentuh bibir bayi dengan payudara, tunggu sampai mulut bayi terbuka,
gerakkan bayi dengan cepat ke arah payudara, memposisikan bibir bawah bayi dengan baik di bawah puting)

- Beri contoh pada ibu bagaimana tanda-tanda bayi sudah melekat (dagu bayi menyentuh payudara, mulut
terbuka, bibir bawah melipat keluar, daerah areola yang luas terlihat di atas, dibandingkan di bawah mulut
bayi, sedotan lambat dan dalam, kadang-kadang ada jeda)
Meja 12 : Pemasangan Implan

No TINDAKAN

1. Sapa kliendan perkenalkan diri Anda.

Pastikan klien telah mencuci lengannya sebersih mungkin, bantu klien naik ke atas meja periksa, posisikan lengan dan
2.
letakkan kain yang bersih di bawah lengan klien.

3. Berikan tanda pola kaki segitiga terbalik pada tempat pemasangan, 8 cm di atas lipatan siku.

Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.


4. Buka kemasan peralatan steril atau telah di disinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang telah disediakan. Buka kemasan
implant dan jatuhkan dalam mangkok yang steril

5. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih. Pasang sarung tangan steril atau DTT.

Usap tempat pemasangan dengan arutan antiseptik, gerakkan ke arah luar secara melingkar dengan diameter 10-15
6.
cm. Setelah kering, pasang kain penutup (doek) steril.

Pemasangan Kapsul Implan

Suntikkan anestesi lokal 0.3 cc pada tempat insisi dan pada sepanjang jalur pemasangan kapsul implant secara
7.
infiltratif.

8. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel atau ujung bisturi hingga lapisan subdermal,

Masukkan trokar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut 45o hingga mencapai lapisan subdermal
9.
kemudian luruskan trokar sejajar dengan permukaan kulit

Ungkit kulit, dorong trokar dan pendorongnya sampai batas garis ke 2 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka
10.
insisi.

11. Masukkan pendorong. Putar pendorong agar tidak ada tahanan.

12. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar sampai mencapai garis ke 1 di ujung trokar

Sambil menahan ujung kapsul di bawah kulit, belokkan arah trokar ke samping dan arahkan kesisi lain dari kaki
13.
segitiga terbalik.

14. Lakukan hal yang serupa untuk pemasangan kapsul implant berikutnya

15. Raba kapsul di bawah kulit untuk memastikan kedua kapsul implant telah terpasang dengan baik pada posisinya

Tindakan Pasca Pemasangan

Kontrol perdarahan. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup luka dengan kasa steril dan plester. Lakukan balut tekan
16.
untuk mencegah perdarahan
Buang alat dan bahan habis pakai ke tempat sampah, lakukan DTT pada alat yang dapat dipakai kembali, cuci tangan
17.
dan keringkan.

18. Lakukan pencatatan dalam rekam medik

19. Lakukan konseling pasca pemasangan: cara merawat luka, waktu kontrol kembali, masa pemakaian implan

20. Observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan pasien pulang.

Anda mungkin juga menyukai