Marianus Wiran-UTS-Komunikasi Korporat Pemberdayaan Sosial
Marianus Wiran-UTS-Komunikasi Korporat Pemberdayaan Sosial
Insturksi: Jelaskan keterhubungan antara communication and social change? Jelaskan dan beri
contoh kasus. Bila ada contoh di lingkungan sekitar anda (lingkungan kerja, rumah dsb). Bila
tidak ada silakan mencari contoh lain.
Salim (2002) menjelaskan beberapa faktor yang dapat mendukung perubahan sosial.
Faktor tersebut disebutnya sebagai "five contemporary prime mover" (lima faktor
penggerak kontemporer). Kelima faktor tersebut adalah: pertama, proses komunikasi
dan perkembangan industri pers. Faktor ini terkait erat dengan faktor perkembangan
media (massa) dalam masyarakat. Kedua, birokrasi. Birokrasi dalam arti sempit dimaknai
sebagai kekuasaan yang dikendalikan oleh sekelompok orang. Jadi, disini ada faktor
regulasi perilaku individu atau masyarakat yang diatur sekelompok orang yang
memegang tampuk kekuasaan. Ketiga, modal. Faktor ini terkait erat dengan masalah
perkembangan ekonomi suatu negara atau kelompok masyarakat. Keempat, teknologi.
Faktor ini jelas tidak diragukan lagi peran sertanya. Perkembangan teknologi dalam
beberapa waktu terakhir ini sangatlah pesat karena mampu melahirkan ide untuk
teknologi baru. Kelima, ideology. Ideologi pada dasarnya merupakan sistem ide atau
gagasan yang dimilki sekelompok orang yang menjadi landasan bagi tindakannya.
G. Dampak Perubahan Sosial
a. Dampak Positif, yaitu:
1. Manusia semakin mudah dan cepat dalam menyelesaikan tugasnya. Hal ini
disebabkan kecanggihan teknologi yang membuat berbagai kegiatan dapat
dilakukan dengan cepat.
2. Integrasi sosial semakin meningkat. Hal ini dikarenakan oleh berbagai sebab
salah satunya konflik sosial. Pada saat terjadi konflik sosial, anggota masyarakat
akan memandang solidaritas dan integrasi sosial sebagi suatu yang sangat
penting agar mereka tidak mudah terpecah belah.
3. Kualitas individu (dan masyarakat) semakin baik, seiring perkembangan teknologi
baru.
4. Mobilitas sosial semakin cepat. Mobilitas sosial ini disebabkan tingkat pendidikan
yang baik, kualitas individu meningkat, tingkat kesejahteraan meningkat, dan
sebagainya.
5. Pola pikir manusia semakin berkembang melalui pertukaran budaya, pertukaran
informasi yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
b. Dampak negatif dari perubahan sosial, diantaranya :
1. Peningkatan angka kemiskinan. Kemiskinan adalah dampak tidak langsung
perubahan sosial, dapat juga dikategorikan sebagai dampak laten sebagai efek
domino pertambahan jumlah penduduk.
2. Jumlah pengangguran semakin tinggi. Jumlah pengangguran semakin tinggu
karena sulitnya mencari pekerjaan dan banyak teknologi canggih yang
menggantikan tenaga manusia.
3. Peningkatan angka kriminalitas. Hal ini tidak hanya terjadi pada negara miskin
dan berkembang tetapi huga terjadi di negara maju dengan berbagai motif dan
modus.
4. Konflik sosial. Konflik ini disebabkan persaingan untuk mendapatkan berbagai
hal. Persaingan budaya, persaingan kerja, persaingan teknologi, dan sebagainya.
5. Individualitas semakin meningkat. Interaksi tatap muka semakin berkurang
seiring berkembangnya teknokogi karena individu tidak perlu berinterkasi dengan
individu secar langsung tetapi cukup dengan memamanfaatkan teknologi.
6. Pencemaran lingkungan. Adanya teknologi membuat udara semakin kotor,
akibatnya kesehatan manusia pun terancam.
Pemikiran Tokoh Sosial Mengenai Teori Klasik dan Modern serta Peran Teknologi dalam
Perubahan Sosial
Salah satu tokoh yang menjelaskan mengenai teori klasik dan modern ini adalah August
Comte yang dikenal dengan Hukum Tiga Tahap.
Isidore Auguste Marie Francois Xavier adalah nama lengkap dari August Comte (1798-1857),
adalah seorang ahli fisika dari Prancis yang dikenal sebagai "Bapak Sosiologi" karena ialah
yang pertama kali menggunakan nama "sosiologi" untuk mengkaji masalah sosial secara
sistematis. Comte merumuskan perkembangan masyarakat yang bersifat evolusioner menjadi
tiga tahapan yaitu: pertama, tahap teologis, merupakan periode paling lama dalam sejarah
manusia. Pada tahap ini manusia memercayai bahwa semua fenomena diciptakan oleh zat
adikodrati, ditandai dengan kepercayaan manusia pada kekuatan jimat. Kedua, tahap
metafisika,merupakan tahap tarnsisi antara tahap teologis ke tahap postitivistik. Tahap ini
ditandai dengan satu kepercayaan akan hokum-hukum alam yang asasi yang dapat
ditemukan dalam akal budi. Pada tahap ini,manusia menganggap bahwa pikiran bukanlah
ciptaan zat adikodrati, namun merupakan ciptaan "kekuatan abstrak", sesuatu yang benar-
benar dianggap ada yang melekat dalam diri manusia dan mampu menciptakan semua
fenomena (Laurer, 1989; Johnson, 1994). Ketiga, tahap positivistik. Pada tahap ini pikiran
manusia tidak lagi mencari ide-ide absolut yang asli, tetapi sudah mulai mencari hokum-
hukum yang menentukan fenomena. Tahap ini ditandai dengan adanya kepercayaan data
empiris sebagai sumber pengetahuan yang terakhir, tatapi pengetahuan itu bersifat
sementara dan tidak mutlak.
Comte tidak menyinggung secara langsung peran teknologi pada perubahan sosial dan
perkembangan manusia, namun pendapatnya mengenai positivisme dapat menjadi rujukan
dalam menggambarkan peranan akal manusia dalam memengaruhi kemajuan kehidupannya.
Akal atau rasio manusia yang mengalami perkembangan secara evolusioner merupakan
modal awal bagi manusia untuk menghadapi berbagai persoalan hidup yang dihadapinya.
Pada masa inilah, rasio manusia semakin berkembang hingga akhirnya manusia mampu
menciptakan berbagai alat untuk mempermudah aktivitasnya. Teknologi merupakan hasil
perkembangan rasio manusia dan menjadi sebuah symbol peradaban. Akan tetapi, ketika
manusia mulai mendewakan akal, teknologi pada akhirnya justru diposisikan sebagai "tuhan"
bagi manusia modern, manusia menjadi hamba bagi teknologi. Manusia menjadi sangat
bergantung pada teknologi, dengan menguaai teknologi, seolah-olah manusia telah mampu
menguasai dunia.
B. Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang di ikat solidaritas
mekanistik, kedalam kondisi masyarakat modern yang dikat oleh solidaritas organistik.
C. Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat
D. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial
(social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.
IV. Kesimpulan:
Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses interaksi antar manusia.
Karena jika tanpa komunikasi, proses interkasi tidak dapat berlangsung dengan baik. Hal
tersebut sama halnya dengan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam
menghadapi perubahan sosial, ada bermacam-macam konsep dasar yang perlu diketahui
perihal perubahan sosial itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri perubahan sosial,
bentuk-bentuk perubahan sosial, faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Serta dampak
yang ditimbulkan akibat dari terjadinya suatu perubahan sosial.
V. Saran
Manusia sebagai makhluk sosial sudah selayaknya memanfaatkan teknologi dengan bijak,
baik dan benar dalam upaya menghadapi laju perubahan sosial yang semakin tak terbendung
seiring berjalannya waktu. Hal tersebut menjadi penting dilakukan agar terciptanya proses
interaksi sosial antar sesama makhluk hidup dengan tidak terlalu mengandalkan teknologi.
Inovasi manusia terhadap berbagai teknologi yang diciptakan diharapkan mampu
memberikan sumbangsih atas berbagai problematika sosial yang menghantui manusia dalam
menjalani dan menghidupi kehidupannya. Manusia harus mawas diri dalam menghadapi
perubahan sosial karena pada kenyataannya perubahan sosial bisa saja terjadi secara tiba-
tiba atau tanpa di sadari apalagi di rencanakan sehingga manusia perlu mawas diri dan
mengantisipasi hal tersebut agar dampak dari suatu perubahan sosial tidak mengakibatkan
kekhawatiran tetapi dapat di jadikan sebagai pembelajaran agar lebih berhati-hati dan tidak
terbuai oleh laju perkembangan zaman.
Daftar Pustaka
1. Martono, Nanang. 2016. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia group.
2. Sztompka, Piotr. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenadamedia Group.
3. Soemardjan, Selo. 2009. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas Bambu.
4. https://www.detik.com/bali/berita/d-6422403/15-contoh-perubahan-sosial-dalam-
kehidupan-sehari-hari.
5. https://www.kompas.id/baca/bebas-akses/2022/01/28/ekspedisi-tanah-papua-di-korowai-
pun-sagu-tergantikan-beras.