Anda di halaman 1dari 45

SISTEM OPERASI

(GNU/LINUX)

Sistem
Administrator Linux
Jaringan

Kode Mata Kuliah : PP 5309


Semester : 1
Dosen :
Mohammad Romdlon, SE

POLTEK PURBAYA 2021


1
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................. ii


Daftar isi ...................................................................................................... iii
Pengenalan direktori linux............................................................................ 1
Login ...........................................................................................................14
Mengelola user ............................................................................................ 14
Izin akses ..................................................................................................... 16
Membuat file ............................................................................................... 17
Setting ip addres .......................................................................................... 19
Remote pc ................................................................................................... 30
Seting firewall/iptables. .............................................................................. 30
Seting samba................................................................................................31
Latihan praktek. .......................................................................................... 32
Daftar pustaka..............................................................................................43

2
Pengenalan direktori linux

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Di dalam Linux, menggunakan


filesystem dimana directory akan tersusun ke dalam hirarkis tunggal. Berbeda
dengan struktur di windows dimana susunan directory ditentukan dengan kondisi
partisi dan harddisk. Bentuk drive di windows merupakan representasi dari partisi
dimana huruf C diberikan untuk partisi pertama di harddisk pertama. DI Linux
tidak mengenal konsep drive. Berbagai macam partisi dapat di mount kedalam
direktori yang berada di dalah struktur direktori linux. Di
Windows, untuk menunjukkan lokasi sebuah file, kita menuliskan seperti ini;

1. D:\Folder\tempat\menyimpan\file.txt

DI lingkungan Linux, untuk menunjukkan sebuah lokasi file, berupa seperti berikut;

1. /Folder/tempat/menyimpan/file.txt

Dari kedua perbedaan diatas, kita dapat mudah melihat perbedaan penggunaan slash
di Linux versus backslashes di Windows. Danjuga tidak adanya nama drive (C:, D:,
E: dll). Pada saat komputer booting, 'partisi root' akan di mount di / dan seluruh file,
direktori dan device akan di mount dibawah /. Perlu juga diingat bahwa penamaan
file dan direktori di Linux adalah case-sensitive, yaitu huruf besar dan huruf kecil
merupakan karakter yang berbeda. /Folder/tempat/file.txt beda dengan
/folder/Tempat/file.TXT

Struktur direktori Linux mengikuti standart “Filesystem Hierarchy Structure


(FHS)” yang di pegang oleh Free Standart Group walaupun kebanyakan
distribusi memodifikasi standart tersebut.

/ (root)

Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan
tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di
letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.

/boot

Direktori boot tesimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel,
initrd dan system.map juga terletak didalam /boot. Jika system yang digunakan

3
menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya
dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan
filesystem konvensional.

/boot

umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering bermain-
main dengan kernel.
/sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'system'.
/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem.
Filefile biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak
tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini
dianggap kependekan dari 'super binary'
/bin
Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh
semua user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari
'binary'
/lib
Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam
direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macamlibrari yang
digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat
aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat,
direktori ini dianggap kependekan dari 'library'
/dev
Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar-
benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang
terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di
berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01,
kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'device'

4
/etc
Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan
konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts,
/etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan
konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan
konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init.

/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user
masing- masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di
spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam
/home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-
konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user,
walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang
sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling 'dekat'
dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumendokumen pekerjaan user
hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga termasuk foto-foto yang dimiliki
oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file- file di pengguna tidak
mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di
partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan filefile yang disimpan user hingga total
ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system.
/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CDROM,
DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada
distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan devicedevice
yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu susah dan repot
menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke
desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana. Untuk workstation
yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk melakukan mounting
storage network juga diletakkan di /media. Dengan dikelompokkan seperti itu maka
mudah untuk mengenali bahwa semua yang berada di dalam /media merupakan
media penyimpan.
/mnt
Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat
mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis

5
kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt
bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'mount'

/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah
menggunakan direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi manapun.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'optional'
/usr
Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr
tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam
direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di /yaitu
bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu
kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user
menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan menginstall
melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna termasuk orang yang
sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan
untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali
membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di
berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux
akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk
/sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari 'user'
/usr/share
Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang
bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang
bisa dan boleh digunakan oleh semua user akan diletakkan didalam /usr/share.

Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan.
/usr/doc
Merupakan tempat untuk menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan
dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan
aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya juga menyediakan file
dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc /usr/src

6
Merupakan tempat untuk menyimpan source code dari aplikasi sistem. Yang
paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code ini
sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi di
tingkat kernel dengan dasar kernel sebelumnya.
/usr/include
Di direktori /usr/include tersimpan file-file header dari compiler C. File header
ini mendefinisikan struktur dan konstanta yang dibutuhkan untuk membangun
sebuah aplikasi yang standart. Direktori didalam /usr/include tersimpan header
untuk compiler C++.
/usr/X11R6
Menyimpan sistem X-Window dan hal-hal yang berkaitan dengan XWindow.
Subdirectories dibawah /usr/X11R6 tersimpan binari X itu sendiri dan juga
dokumentasi, file header, config. icon. sounf, dan sebagainya yang berkaitan
dengan grafis.
/usr/local
DI disini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di
local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah
jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang
berbeda dan dibagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr. Pada
jaringan seperti ini, direktori /usr/local akan berisi barang-barang yang hendaknya
tidak digunakan di banyak mesin dan hanya di gunakan di local machine saja.
Karena kebanyakan komputer tidak memanfaatkan bentuk jaringan seperti yang
disebutkan tadi, bukan berarti /usr/local menjadi tidak berguna. Jika kita
menemukan aplikasi yang menarik dan secara official tidak tersedia dan bukan
bagian dari distro yang digunakan, hendaknya kita menginstallnya kedalam
/usr/local. Sebagai contoh, jika aplikasi tambahan yang umum akan tersimpan
kedalam /usr/bin, maka aplikasi tambahan yang sifatnya lebih custom hendaknya
di simpan di /usr/local/bin. Dengan cara ini maka dapat menghindarkan
kebingungan dalam jenis aplikasi yang tersedia dan menjaga sistem tetap bersih dan
rapi.

7
/root
Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan
direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi
sangat berbeda.
/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan
didalam

server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisahdikarenan


direktori/var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan
direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka
dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh,
hanya seputar cylinder itu-itu saja. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini
dianggap kependekan dari 'variative'

/var/log
Merupakan direktori untuk menyimpan berbagai macam log atau catatan yang
berkaitan dengan sistem. Isi dari /var/log ini terus terupdate selama sistem berjalan.
Oleh karena itu, /var/log merupakan alasan dan penyebab utama direktori /var dapat
membengkak dengan gila-gilaan. Walaupun di linux sendiri tersendiri tersedia
aplikasi logrotate untuk meredam percepatan pembengkakan direktori /var, tapi
tetap juga jika tidak disiapkan ruang tersendiri, ukuran log ini dapat menghantam
ruang kosong di sistem. Direktori /var/log ini hendaknya menjadi tempat pertama
kita lari apabila di sistem terjadi keanehan. System log linux baik kok, keanehan
pun akan di tuliskan dengan gambling kedalam log. Misalkan pada webserver,
/var/log/httpd/access.log akan mencatat siapa saja yang mengakses web yang
terpasang dan menuju ke mana. Apabila banyak sekali yang mengunjungi web itu,
maka file /var/log/httpd/access.log pun akan terupdate dengan kecepatan luar biasa
yang susah untuk diikuti oleh pandangan manusia biasa. Misalkan juga
/var/log/syslog, disana tersimpan log yang berkaitan dengan system. Misalkan kita
colokkan flash disk, maka dengan mengamati /var/log/syslog kita bisa
mengetahui apakah sistem bisa mengenali flashdisk itu dan melakukan auto mount,
atau memberikan pesan yang lain. Dari

8
/var/log/syslog juga misalnya kita bisa melihat apakan rule crontab yang kita buat
berjalan sesuai waktunya atau tidak. Semakin banyak kejadian baik yang buruk atau
yang baik terjadi di system, maka /var/log pun akan semakin membengkak.

/var/mail

Merupakan direktori untuk menyimpan email masuk dan keluar. Direktori /var/mail
ini akan sangat terasa fungsinya jika kita membuat mail server menggunakan
postfix, sendmail atau qmail. Sebenarnya tanpa menggunakan mailserver itu, kita
juga dapat mengirim email, hanya saja terbatas hanya dalam lingkup mesin kita dan
user yang terdapat didalamnya. Apabila mesin yang kita gunakan hanya kita sendiri
usernya, tentu saja tidak seru, maka perlu dibuatkan mail server yang
sesungguhnya agar aktivitas kirim-mengirim email dapat seheboh dengan
mail.yahoo.com ataupun mail.ugm.ac.id

Direktori /var/mail merupakan penyebab kedua yang membuat direktori /var


dapat membengkak tidak karuan. Aktivitas dan lalulintas saling kirim email
yang tinggi, ditambah lagi dengan attachment yang tidak masuk akal
ukurannya, menyebabkan /var/mail bertanggung jawab penuh atas
membengkaknya /var. Dengan di berikannya direktori /var sebuah partisi tersendiri,
maka apabila direktori /var mentok ke total ukuran partisi, 'hanya' menyebabkan
mailserver-nya macet. tapi sistem linux itu sendiri masih bisa berjalan dengan
nyaman untuk mengatasi 'kekacauan' di /var. Ada juga cara agar direktori /var tidak
segera penuh, dengan menerpakan quota di mail server.

/var/spool

Direktori /var/spool merupakan direktori untuk menyimpan file-file yang spooling


atau yang sedang mengantri untuk diproses. Yang umum berada didalam /var/spool
ini adalah operasi printing. Apabila linux yang dibangun difungsikansebagai prnter
server, atau sharing printer, maka /var/spool ini juga perlu diperhatikan apabila
yang menggunakan printer tersebut orangnya sangat banyak.

/var/run

Di direktori ini tersimpan PID (Process ID) dari layanan-layanan yang berjalan. PID
yang tercatat didalam /var/run ini nantinya akan digunakan oleh script didalam
/etc/init.d/* untuk mengendalikan layanan yang tersedia di linux.

9
/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev.
Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut
pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan
terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat
besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam
media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada samasekali.
Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi
informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem.
Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala kita mengubah isi
/proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart
system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin
melakukan forwarding network, maka informasi pada
/proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1.
Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam
/proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan
mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan.

/tmp

Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro


akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki
mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam
/var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya
/var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari
'temporary'.

/lost+found
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berasil di recover saat sistem crash.
Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita sapat menemukan file yang
hilang.

Shell Prompt

10
Shell berfungsi sebagai c ommand interpreter , yaitu menterjemahkan perintah
yang diberikan dari prompt dan juga dapat digunakan sebagai bahasa
pemrograman, yaitu melaksanakan sekumpulan perintah yang dibaca dari suatu
file. Sebagian pengguna Linux masih banyak yang menyukai bekerja di lingkungan
shell prompt dikarenakan lebih cepat dibandingkan bekerja di lingkungan grafis
(GUI).

Shell Bash

Shell default di sistem Linux adalah bash yang merupakan singkatan dari Bourne

Again Shell. Prompt untuk shell bash ditandai dengan simbol $.


Shell bash

menggabungkan fitur-fitur dari shell yang ada di sistem Unix yaitu sh, csh dan ksh.
Fitur-fitur yang dipunyai oleh shell bash diantaranya adalah :

1. alias alias biasanya digunakan untuk menyingkat suatu perintah yang

panjang. Sintaks :

alias nama_alias=perintah

$ Contoh : alias cls=clear

$ alias ls="ls -l"

2. history

Anda dapat menampilkan kembali perintah-perintah yang sudah diketikkan dari


prompt dengan cara menekan tombol panah atas atau tombol panah bawah.

3. command line editing

Apabila anda salah mengetikkan suatu perintah maka perintah tersebut masih dapat
diedit dengan menggunakan tombol panah kiri atau tombol panah kanan.

4. command line completion

Fungsi ini berguna untuk mempermudah pengetikan perintah yang panjang.


Caranya dengan menekan tombol [TAB] pada saat mengetikkan perintah.

11
File startup adalah file-file yang akan dieksekusi ketika shell bash dijalankan.
File-file itu adalah:

/etc/profile : File ini akan dieksekusi pada urutan pertama. Isinya sebagian
besar berisi

pendefenisian variabel lingkungan yang berlaku global untuk seluruh sistem.

~/.bash_profile : File ini berada di direktori home user. Fungsinya sama


dengan file

/etc/profile tetapi hanya berlaku untuk user yang bersangkutan.

~/.bashrc : File ini berada di direktori home user. Isinya berupa pendefenisian alias

dan fungsi.

~/.bash_logout : File ini berada pada direktori home user. Isi file ini akan
dieksekusi pada saat keluar (logout) dari shell.

B. Perintah Shell

Sintaks Perintah secara umum yaitu: perintah

[-pilihan...] [argumen...]

Keterangan :

- antara perintah dan pilihan harus ada spasi. - antara pilihandan argumen harus

ada spasi.

- tanda kurung siku ([]) berarti bahwa pilihan dan argumen tidak harus selalu ada.

- tanda titik tiga ( ...) berarti bahwa pilihan dan argumen bisa lebih dari satu.

- setiap perintah di Linux membedakan huruf besar dan kecil ( case sensitive).

- setiap pengetikan perintah selalu diakhiri dengan menekan tombol


[Enter

].

ls - list

12
Fungsi : untuk menampilkan isi sebuah direktori.
Pilihan yang sering digunakan :
-a menampilkan seluruh isi direktori termasuk file yang
-d menampilkan atribut direktori bukan isinya
-l menampilkan isi direktori lengkap dengan atributnya
-R menampilkan isi subdirektori
$ ls
$ ls -l

More
Fungsi : sebagai pager, menampilkan output per layar Navigasi
tombol pada perintah more :
[Enter] scroll down per Space Bar
scroll down per
q keluar dari more
$ ls -l /etc | more

Less

Fungsi : sama dengan more


Navigasi tombol pada perintah less :
Panah Bawah scroll down per baris Panah
Atas scroll up per baris
[Enter] scroll down per Space Bar
scroll down per q keluar dari less ls
/etc | less

man - manual page


Fungsi : menampilkan dokumentasi atau manual suatu perintah

$ an ls
pwd - print working directory

13
Fungsi : menampilkan posisi direktori kerja saat ini

$ pwd
/home/Nea-Budiarti

cd - change directory

Fungsi : untuk melakukan pindah direktori Catatan


:
Jika perintah cd dijalankan tanpa argumen, maka akan mengembalikan posisi
direktori ke direktori home user.
$ cd /etc
$ pwd
/etc

$ cd
$ pwd
/home/Nea-Budiarti

mkdir - make directory


Fungsi : membuat direktori

mkdir data

cp - copy
Fungsi : membuat salinan suatu file

$ cp latih coba

mv - move Fungsi

merubah nama file (rename)

mv coba uji

14
memindahkan file ke direktori
Catatan : argumen kedua harus berupa suatu direktori

mv latih data

rm - remove
Fungsi : menghapus

file

rm uji
menghapus direktori
rm r data

Di linux ada istilah user biasa dan user admin. Pada waktu menginstal linux, kita
harus membuat password untuk root dan membuat satu buah user biasa beserta
passwordnya. Contoh user root passwordnya bti2009 dan user biasanya bsi dengan
passwordnya password. Untuk password root dan user biasa tergantung kita
masing-masing sewaktu menginstal linux.
Selain user ada istilah direktori/folder, masing-masing user mempunyai direktori.
Untuk lengkapnya susunan direktori di linux di mulai dari folder system root (/):

root (/)

/bin /etc /home /…. /….

Di dalam folder system root ada folder bin, etc, home dll. Yang sudah bawaannya
linux sewaktu diinstal. Untuk user tersimpan di folder etc, sedangkan untuk
folder/direktori tersimpan di folder home. Untuk mempelajari perintah dasar linux
dapat melalui visual/GUI atau dosnya linux/konsol/terminal.

15
Untuk masuk ke konsol (ful dosnya linux) kita tekan bersamaan di keyboard : ctrl
+ alt + F5 sedangkan untuk keluar ctrl + alt + F8.
Untuk masuk ke terminal, klik kanan mouse di layar desktop pilih open terminal

Login awal

Sebelum kita masuk ke desktopnya linux, kita diharuskan untuk mengisi


username/login dan password. Disini kita bisa masuk sebagai user admin/root atau
bisa juga sebagai user biasa contohnya bsi. Sebagai contoh kalau kita masuk sebagai
root:
Username atau login : root
Password: bti2009
[root@localhost ~] #

Contoh kalau kita masuk sebagai user biasa :


Username atau login : bsi
Password: password
[bsi@localhost ~] $

Bedanya input password di visual/gui dengan di konsol/terminal, kalau di


konsol/terminal password yang kita ketik tidak terlihat tapi sebenarnya ada.

Membuat User baru

Untuk membuat user baru kita harus login sebagai admin/root baik itu lewat
konsol/terminal maupun lewat visual/gui.
Cara lewat konsol/terminal:
[root@localhost ~] # adduser nmuser
[root@localhost ~] # passwd nmuser Password:
Retype password:

16
Cara lewat visual/gui:

Pilih menu system – administration – user and groups – add user


Isikan username, password, confirm password, ok

Yang harus diperhatikan ketika kita membuat sebuah user maka secara otomatis
terbentuk izin akses, user, groupuser dan direktori/folder user.

drwx------ 4 sam sam 4096 jun 8 sam

Izin User Group Direktori


akses user user

Menampilkan isi direktori ls


–l

Membuat grup user

# adduser nmuser –g nmgrup

Contoh : # adduser sul –g sam Hasilnya:


ketik ls –l /home drwx------ 4 sul sam
4096 jun 8 sul

Mengganti kepemilikan user

Perintahnya:
# chown –R nmuser path_userdiganti
# chown –R sam /home/sul Hasilnya:
ketik ls –l /home drwx------ 4 sam sam
4096 jun 8 sul

17
Meruba izin akses

Setiap user/folder/file memiliki izin akses, antara satu user dengan user lain apakah
bisa masuk atau tidak tergantung dari izin akses yang diberikan. Izin akses itu terdiri
dari r (baca), write(menulis) dan x (menjalankan).
Perintahnya: chmod formatatribut
dir.user/folder/file Ijin akses terdiri dari :
d ➔ ket direktori
- ➔ ket file

rwx rwx rwx


User Group Other

Format Huruf
Sintaks : chmod [ugo] [+-=] [rwx] file(s)
Keterangan :
u : user g
: group o :
other
Format Angka
Sintaks : chmod [kode_oktal] file(s) ket :
r = read ( membaca ) ➔ bernilai 4 w =
write ( menulis ) ➔ bernilai 2 x = execute
( mengeksekusi ) ➔ bernilai 1 + :
menambahkan permission
- : menghilangkan permission
= : set

contoh: chmod 770 /home/sam atau


chmod u=rwx,g=rwx /home/sam
drwxrwx--- sam sam sam

Membuat file lewat konsol:

18
cat >nmfile
isi file tekan
ctrl + d

Membuat file kosong:


touch nmfile

Menambah isi file:


cat >> nmfile
isi file tekan
ctrl + d

Membuka file:
Cat nmfile

Bisa juga dengan perintah editor vi Membuat


file:
vi nmfile1 nmfile2
Lalu tekan insert di keyboard untuk mengetikan teks, untuk menyimpan tekan esc,
ketik perintah ini
:wq atau :x untuk simpan dan keluar
:w untuk simpan tanpa keluar
:q untuk keluar tanpa simpan
Pattern Matching dalam Pencarian String

Pola Arti contoh keterangan match 1 karakter /a./ mencari


karakter huruf p
^ match awal baris /^aku/ mencari kata aku diawal baris $
match akhir baris /aku$/ mencari kara aku diakhir baris
\< Match awal kata /\<i/ mencari kata yang diawali "i"

\> Match akhir kata /u\>/ Mencari kata yang

19
dia khiri"u".
[...] Match pilihan /[0-9] Mencari numeric

* Match setiap /ada* Mencari kata yang ada


string
karakter (termasuk "ad" (jadwal, ada, pada,
karakater kosong) adalah, adapun)

Mengedit Teks dengan Menggunakan Perintah Baris Akhir

Untuk melakukan perintah baris akhir anda harus ada dalam modus
instruksi dan selalu diawali dengan mengetikkan karakter titik dua
(:). Contoh-contoh penggunaannya antara lain :
:s/linux/LINUX/ Mengganti sebuah kata linux dengan LINUX pada
posisi Kursor.
:s/linux/LINUX/g Mengganti semua kata linux dengan LINUX pada
posisi kursor .
:1,$ s/linux/LINUX/g Mengganti semua kata linux dengan LINUX
di seluruh dokumen
:s/[Ll]nux/LINUX/ Mengganti sebuah kata Linux atau linux dengan
LINUX pada posisi kursor.
:1,3w test.txt Menyimpan baris 1 sampai 3 ke file test.txt
:2 r test.txt Menyisipkan isi file test.txt di bawah baris ke
:1,$co $ Meng-copy semua isi file ke baris terakhir
:4m 1 Memindahkan baris ke 4 di bawah baris pertama.
:/^$/d Menghapus baris kosong
:g/LINUX/d Menghapus seluruh baris yang mengandung kata
LINUX
:1,$ s/linux//g Menghapus seluruh kata linux
:1,$ s/[^0-9]//g Menghapus seluruh alphabet
:1,$ s/[A-Z]/\l&/g Mengganti semua huruf besar menjadi huruf kecil
:1,$ s/[a-z]/\u&/g Mengganti semua huruf kecil menjadi huruf besar
:1,$ s/^/>>/g Menyisipkan >> pada setiap awal baris
:1,$ s/$/<</g Menyisipkan << pada setiap akhir baris

Membuat file lewat GUI bisa menggunakan software open office word procecor,
text editor dll.

20
Setting ip addres

TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency)
untuk departemen pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat TCP/IP
adalah biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan.
Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali
nomor host bersangkutan di jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat
bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua
komponen :

Jenis-jenis jaringan berdasarkan area:


1. Lan : jaringan yang lingkupnya kecil spt: dalam satu ruangan
2. Man: jaringan yang lingkupnya luas spt beda departemen dalam satu gedung
3. Wan: jaringan yang lingkupnya lebih luas spt. Antar kota
4. Internet
5. Intranet : jaringan yang tidak langsung terhubung dengan internet

Ip addres : sebuah urutan angka yang terdiri dari 4 segmen, setiap segmen terdiri
dari 8 bit
Ada dua cara penulisan ip addres : desimal dan biner contoh. 192.168.0.1
(desimal), 11000000.10101000.00000000.00000001 (biner)
IP Address A
Class Jumlah Jangkauan
Host Octet
Pertama
A 16.777.216 1 – 126

21
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik
dari host. Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan
memiliki ID jaringan yang sama. Network ID mempunyai ketentuan-
ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
00000000 atau bernilai
0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
11111111 atau bernilai
255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai
223 kecuali angka
127.
4. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
01111111 atau bernilai 127. Karena IP ini di jadikan sebagai
loopback dari sebuah sistem protocol TCP/IP.

Class Subnet Mask


A 255.0.0.0

Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer
di segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah
suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang
didukungnya : Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama

Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :


1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.
atau bernilai 0
(nol).

22
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau bernilai
255.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai
yang sama : 202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx
adalah node Host ID nya.

Alasan yang mendasari pembagiannya atau pengelompokkan IP Address ini


adalah untuk mempermudah pendistribusian pendaftaran IP Address. Adapun
pembagian kelas tersebut adalah sebagai berikut :

IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumalh Host


yang
sangat besar. Bit pertama dari IP Address kelas A selalu di set 0 (nol)
sehingga Byte pertama terdepan dari IP Address kelas A selalu bernilai
antara angka 0 – 127.

Pada kelas ini, Network ID adalah 8-bit pertama sedangkan


untuk Hostnya adalah 24-bit berikutnya. Sebagai contoh jika IP Address
kelas A adalah
11.147.5.5 maka dapat dikatakan Network ID tersebut adalah 11 dan
Host
ID dari IP address tersebut adalah 147.5.5. IP address kelas A ini
dapat menampung lebih kurang 16 juta Host. Berikut adalah karakteristik dar IP
address kales A.

Karakteristik IP address kelas A


Format : 0nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama :0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit

23
Byte Pertama : 1 – 126
Jumlah : 126 kelas A
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap kelas A

Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group
alamat yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah
jaringan fisik. Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya
:10.149.240.66 alamat binernya 00001010.10010101.11110000.10000010

Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host
yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan
biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim
harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau
diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan
bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau
berada di diluar jaringan..

Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :


Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
A 255.0.0.0

Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan
untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.

IP Address B

24
Cla Jumlah Jangkauan Subnet Subnet
ss Host Mask Default

B 16.536 128-191 255.255.0 16 bit


.0

Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host.
Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan
yang sama. Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :

1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 00000000
atau bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 11111111
atau bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai 223 kecuali
angka 127.
Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 01111111 atau
bernilai
127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback dari sebuah sistem protocol
TCP/IP

Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer
di segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah
suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang
didukungnya : Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
B 16.536 128 –191
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.

25
atau bernilai 0
(nol).

2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau
bernilai 255.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 172.1168.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai
yang sama : 172.168.xxx.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada
xxx.xxx.240.66 adalah host ID nya.
IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang dan
besar. IP Address kelas B ini 2 (bit) bit pertama dari IP selalu di set dengan
1 0 (satau nol) sehingga bit terdepan dari IP Address selalu bernlai
128 sampai
191.

IP Address kelas B dapat menampung lebih kurang 65000 Host.


Berikut adalah karakteristik dari IP Address
kelas B.

Karakteristik IP Address kelas B


Format : 10nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 16
Panjang HostID : 16 bit
Byte Pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap kelas B

26
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.
Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network
ID menjadi beberapa bagian kecil. Tujuannya agar beban kerja jaringan tidak terlalu
berat. Subnet ini terdiri dari angka 32 bit misalnya ::
11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0. Pada subnet mask
seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset dengan angka 0.

Jadi gambaran kurang lebih seperti ini :


255 255 0 0

11 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subnet diatas menandakan 16 bit. Jadi setiap segment IP Address atau 1 byte IP
Address itu terdiri dari 8 bit, subnet diatas menunjukkan bahwa ia menggunakan 2
segment IPAddress atau 2 byte.

Untuk penghitungan konversinya dari desimal ke biner adalah sebagai berikut :


Misal : 172. konevrsikan ke biner
172 / 2 = 86 / 2 = 43 / 2 = 21 / 2 = 10 / 2 = 5 / 2 = 2 / 2 = 1
0 0 1 1 0 1 0
Jadi dibalik hasil pembagian diatas, menghasilkan : 127 = 10101100
Pembuktiannya :
127
10 1 0 1 1 0 0 128 64 32 16 8 4 2 1

(128x1) + (64x0) + (32x0) + (16x0) + (8x1) + (4x1) + (2x0) + (1x0) = 127

Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host
yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan
biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim
harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau
diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan
bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau
berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :

27
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan
untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.

Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host
pada sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di
kembangkan oleh ISO (International Standard Organization) adalah model
referensi OSI ( Open System Interconnection) merupakan suatu sistem yang
terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain

IP Address C

Class Jumlah Jangka Subnet Mask Subnet


Host uan Default

C 16.536 192-223 255.255.255.0 24 bit

Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama


C 256 192 – 223
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.
atau bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau bernilai
255.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa

28
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai
yang sama : 202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx
adalah node ID nya.

IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti LAN.
Pada IP Address kelas C ini 3 (tiga) bit pertamanya selalu berisi 110
(satu
satu nol). Bersama 21-bit dan 8-bit terakhir untuk Host ID. Jika IP Address kelas
C adalah 192.168.1.1 maka dapat dikatakan Network ID dari IP tersebut adalah
1.

IP Address kelas C dapat menampung lebih kurang 2 juta Network dengan masing-
masing Network memiliki 256 IP Address . Berikut adalah karakteristik dari IP
Address kelas C.

Karakterisrik IP Address kelas C


Format : 110nnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit
Byte Pertama : 192 – 233

Jumlah : 2.097.152 kelas C

Range IP : 192.0.0.xxx samapi 233.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap kelas C

Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group

alamat yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah

jaringan fisik. Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya

:10.149.240.66 alamat binernya 00001010.10010101.11110000.10000010

Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.

Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network

ID menjadi beberapabagian kecil. Tujuannya agar beben kerja jaringan tidak terlalu

29
berat. Subnet ini terdiri dari angka 32 bit misalnya ::

11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0. Pada subnet mask

seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset dengan angka 0.

Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host

yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan

biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim

harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau

diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan

bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau

berada di diluar jaringan.

Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :

Tabel II.5 Subnet Mask Class

Class Subnet Mask

C 255.255.255.0

Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan

untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.

Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.

Ada suatu penulisan tentang IP Address dengan subnetnya, jika anda sering
membaca sebuah buku tentang Jaringan Komputer IP Address biasanya itu
dituliskan sebagai berikut : contoh : 192.168.1.155/24
Ini berarti : sebuah IP address 192.168.1.155 mempunyai subnet 24, lalu subnet 24
itu dari mana ? Jawabanya adalah 24 itu adalah hasil kumulatif atau penambahan
dari tiap segment IP Address. Kita telah ketahui bahwa dalam 1 segment IP Address
itu terdiri dari 4 byte, dan 1 byte IP Address terdiri dari 8 bit. Jadi jikalau 8 bit

30
itu berjumlah 1 semua maka penkonversian ke dalam bilangan desimalanya
berjumlah 255.

Jadi jika sebuah IP Address dengan subnet 24 maka jumlah subnet itu adalah :
24 ------ 8 bit + 8 bit + 8 bit
11111111.11111111.11111111.0 = 255.255.255.0
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host
pada sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di
kembangkan oleh
ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open
System Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk
berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain

Ip address private : ip yang digunakan oleh suatu instansi perusahaan yang tidak
langsung terhubung oleh internet.
Ip private kelas A= 10.0.0.0 – 255.255.255.254
Ip private kelas B= 172.16.0.1 - 172.31.255.254
Ip private kelas C= 192.168.0.1 - 192.168.255.254
Selebihnya adalah ip publik

Service : network
Service network status➔lihat status jaringan
Service network start ➔ aktifkan jaringan
Service network restart ➔ merestart jaringan
Service network stop ➔ matikan jaringan

Service : sshd untuk meremote pc


Service sshd status➔lihat status
Service sshd start ➔ aktifkan
Service sshd restart ➔ merestart
Service sshd stop ➔ matikan

31
Seting ip via konsol:
# Ifconfig eth0 ip netmask subnet

Setting gw:
# route add default gw ip

Tes koneksi :
# ping iptujuan

Seting ip via GUI


Ip address : masukan ipnya
Subnet mask: masukan subnetnya
Gateway: masukan gatewaynya

Meremote pc
# ssh iptujuan

Mengirim pesan
Wall pesan

Mengirim folder ke pc lain tanpa remote


# scp –r path_folder iptujuan:pathtujuan

Mengirim folder ke pc lain dgn remote


# scp –r ipsendiri:path_foldersendiri pathtujuan

Mengambil folder pc lain tanpa remote


# scp –r root@iptujuan:pathtujuan pathsendiri

Mengambil folder ke pc lain dgn remote


# scp –r pathtujuan ipsendiri:pathsendiri

32
Seting firewall
# iptables –L ➔ menampilkan isi firewall
# iptables –F ➔ menghapus isi firewall
# iptables –A OUTPUT –d iptujuan –j DROP
supaya data pc tidak bisa keluar
# iptables –A INPUT –s iptujuan –j DROP
supaya data pc tidak bisa menerima data dari luar

Setting samba
Aktifkan service smb➔service smb start
Seting ip
Buat user
Buat folder lalu buat file di dlm folder tsb
Ubah izin akses user tempat folder berada beserta isinya
# chmod -R 777 user
Buat folder di smb.conf #
vi /etc/samba/smb.conf
Ketikan :
[folder]
Path=/home/user/folder
public=yes guest
ok=yes writable=yes
browseable=yes lalu
simpan
restart service smbnya➔# service smb restart
panggil dipc lain. Pilih menu place – network servers – klik kanan windows
network – pilih browse folder – pilih menu go – location – ketikan smb: / /
iptujuan copy filenya ketempat lain lalu buka dgn texteditor, tambahkan isi
file lalu simpan, close.
Copykan lagi ke browse folder, lihat di pc asal file itu berada.

33
Latihan praktek :

1. login ke user root


2. buat user baru dengan nama user nim masing-masing
3. beri password dgn passwordnya bti2008
4. buat satu user lagi dgn nama ‘userA’ jadikan satu grup dgn user nim.
Tampilkan hasilnya
5. masuk ke user nim, berpindah kedirektori ‘userA’ (hasilnya tdk masuk
alasannya?)
6. ubah izin akses grup userA (membaca,menulis,menjalankan) agar
bisa dimasuki oleh user nim. Lalu tes…masuk ke user nim, berpindah
kedirektori ‘userA’
7. kembali ke root, buat user baru dgn nama ‘userB’
8. lalu masuk ke user nim, pindahkan kedirektori ‘userB’ (tidak bisa
alasannya ?)
9. ganti kepemilikan ‘userB’ jadi punya user nim. Tampilkan hasilnya
10. ulang no. 8
11. setting ip address kelas C 192.168.100.user dan gw 192.168.100.1
via konsol
12. tes koneksi
13. remote pc sebelah anda lalu kirim pesan
14. buat folder dgn nama anda sendiri di user nim masing-masing
15. kirim folder anda ke pc lain dgn meremote dan tanpa meremote. Lihat
hasilnya di pc anda dan hapus folder nama pc lain tsb.
16. ambil folder pc lain dgn meremote dan tanpa meremote.
17. tes koneksi ke ip sebelah anda. Lalu buat pc anda tidak bisa koneksi
ke ip sebelah anda dgn mengaktifkan firewall
18. hapus aturan firewall tadi. Lalu buat pc anda tidak bisa menerima
data dari pc sebelah anda.
19. buat folder baru dgn nama nim masing2 di user nim masing2. lalu
buat untuk bisa di share ke pc lain dgn sharing folder samba.

34
20. lalu panggil di pc lain

Review Linux

1. Buat sebuah user dgn nama “motor”, passwordnya bti2009


[root@localhost~]#adduser motor
[root@localhost~]#passwd motor
New unix: bti2009 Retype:bti2009
2. Buat sebuah user dgn nama “yamaha” jadikan satu grup dgn user “motor”
passwordnya bti2009
[root@localhost~]#adduser yamaha –g motor
[root@localhost~]#passwd yamaha
New unix: bti2009
Retype:bti2009
3. Buat sebuah file di folder user “yamaha” dgn nama filenya “vega”
Isifilenya : hari ini latihan minggu besok jangan lupa quis
[root@localhost~]#su Yamaha
[yamaha@localhostroot]$cd
[yamaha@localhost~]$cat>vega
[yamaha@localhost~]$exit /ctrl+d
4. Masuk sebagai user motor lalu buka file “vega”
[yamaha@localhost~]$su motor
Password:bti2009
[motor@localhostyamaha]$cat vega
Permission denied
[motor@localhostyamaha]$ctrl+d
[motor@localhost~]$ctrl+d
[root@localhost~]#cd home
[root@localhosthome]# chmod –R g+rwx yamaha (Catatan:R utuk
merubah semua bagian yang ada di dalam suatu folder)
[root@localhosthome]#ls -l
[root@localhosthome]#su motor

35
[motor@localhosthome]$cd yamaha
[motor@localhostyamaha]$cat vega
5. Tambahkan isi file vega dgn editor vi. Isi filenya jawaban dari soal dibawah
ini. Setting ip address 192.100.12.6 [motor@localhostyamaha]$vi vega

a. Apa perintah mengaktifkan service jaringan service


network start
b. Apa perintah seting ip address di konsol ifconfig eth0
192.100.12.user netmask 255.255.255.0
c. Ip di atas kelas berapa kelas C
d. Berapa subnet masknya
255.255.255.0
e. berapa network id nya
192.100.12.0
f. berapa biner dari 170= 10101010 setelah selesai esc
ketikan :wq! Untuk menyimpan

Meremote PC

1. Masuk ke dalam user bsi, lalu buat file didalam user bsi dengan nama
masing-masing isi filenya nim & nama
Jawab: [root@localhost~]# su bsi
[bsi@localhostroot]$cd
[bsi@localhost~]$vi nama
Tekan Insert, Ketikan isi filenya
Tekan Esc, :wq (untuk menyimpan)
Setting IP
2. Setting Ip 172.16.16.UserKomputer masing-masing, dengan cara:
Klik menu System → Administration →Network
Pada Network Configuration pilih Device → Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Statically set IP addresses
Address:172.16.16.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.0.0 (kelasB)

36
→Klik Ok →Klik Activate → Yes → OK
Lalu test koneksi melalui terminal
Setting Remote
3. Pilihmenu System → Preferences → Remote Desktop
Pada Sharing
Ceklis Allow Other users to view your desktop (Jika ingin memperbolehkan
orang lain untuk melihat tampilan desktop anda)
Ceklis Allow Other users to remote your desktop (Jika ingin
memperbolehkan orang lain untuk mengambil alih desktop anda)
Pada Security
Ceklis Ask you for confirmation (Jika ingin ada konfirmasi terlebih dahulu
apabila ada orang lain ingin meremote desktop anda)
Ceklis Require the user to enter this password (Jika ingin membuat kata sandi)
4. Pilih menu Application → Accessories → VNC Viewer
Ketikan IP address user lain yang ingin diremote
Klik Ok
5. Copy file user lain ke user bsi,
Masuk ke VNC Viewer user lain open terminal, ambil file dari user yang
diremote dengan cara ketikan di root: [root@localhost~]# scp
/home/bsi/namafile 172.16.16.user sendiri:/home/bsi
Untuk melihat file yang sudah di copy ke user sendiri dengan cara buka
terminal user sendiri

Latihan Meremote Desktop

1. Buatlah user baru dengan nama usernya adalah “NIM” anda masingmasing
Contoh nim “12068096” Jwb:
[root@localhost~]#adduser 12068096
[root@localhost~]#passwd 12068096
2. Buat file dengan nama filenya adalah “Nama masing-masing” di dalam
folder user, isi filenya bebas!

Jwb:

37
[root@localhost~]#su 12068096
[12068096@localhostroot]$cd
[12068096@localhost~]$vi maya
Insert, Ketikan isi filenya
Tekan Esc lalu ketikan :wq untuk menyimpan
3. Setting IP melalui GUI atau terminal dengan IP address 192.168.16.no
komputer usermasing-masing Melalui GUI:
Klik menu System → Administration →Network
Pada Network Configuration pilih Device → Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:192.168.16.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.255.0 (kelasC)
→Klik Ok
Klik Activate → Yes → OK
Melalui Terminal
[root@localhost~]#service network start (untuk mengaktifkan jaringan)
[root@localhost~]#ifconfig eth0 192.168.16.1 netmask 255.255.255.0
(menyetting Ip)
[root@localhost~]#ifconfig (untuk mengetahui ip address dalam lancard)
Lalu test koneksi melalui terminal=ping iptujuan Ex:
[root@localhost~]$ping 192.168.16.2
4. Kirim file “nama” ke user lain di root, misalnya kita ingin mengirimkan
filenya ke folder user nim lain, dengan cara scp alamat file user menyimpan
file iptujuan:path tujuan [12068096@localhost~]$exit /ctrl+d
[root@localhost~]#scp /home/12068096/maya
192.168.16.2:/home/nimuserlain
Ketikan yes saat diminta konfirmasi
5. Utk dapat melihat file yang sudah dikirim ke user ain masuk ke VNC
Viewer user lain yang dikirimkan yaitu dengan meremote PC user lain
Pilih menu Application → Accessories → VNC Viewer
Ketikan IP address user lain yang diremote
Ex 192.168.16.2

38
Klik Ok
Buka file user lain untuk melihat file sudah berhasil terkirim atau belum
[nimuserlain@localhost~]$ls –l

MENYETTING IPTABLES/FIREWALL

1. Setting IP, dengan IP Address 130.20.20.user sendiri melaui GUI Klik menu
System → Administration →Network
Pada Network Configuration pilih Device → Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:130.20.20.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.0.0 (kelasB)
→Klik Ok →Klik Activate → Yes → OK
2. Tes koneksi ke user lain yang aktif diterminal
Contoh ke user 2: [root@localhost~]#ping 130.20.20.2
3. iptables –F (untuk menormalkan)
4. Menambah aturan di iptablesOutput, agar tidak bisa keluar/mengirim data ke
ipyang dituju sedangkan ip user lain bisa:
Perintahnya : iptables –A OUTPUT –d iptujuan -j REJECT
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A OUTPUT –d 130.20.20.2 –j
REJECT
5. iptables –L (untuk melihat isi ip tables)
6. Tes koneksi ke ip user yang kita tuju (lihat apakah masih terkoneksi)
Contoh: [root@localhost~]#ping 130.20.20.2
7. Menambah aturan di iptables Output, agar hanya bisa keluar/mengirim data ke
ip yang dituju sedangkan ip user lain tidak bisa:
Perintahnya : iptables –A OUTPUT –d ! iptujuan -j REJECT
iptables –F (setiap ingin menyetting iptables dinormalkan terlebih dahulu)
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A OUTPUT –d ! 130.20.20.2 -j
REJECT

39
[root@localhost~]#ping 130.20.20.2
8. Menambah aturan di iptables Input, agar tidak bisa menerima data ke ip yang
dituju sedangkan ip user lain bisa:
iptables –F
Perintahnya : iptables –A INPUT –s iptujuan –j DROP
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A INPUT –s 130.20.20.2 –j
DROP
root@localhost~]#ping 130.20.20.2
9. Menambah aturan di iptables Input, agar hanya bisa menerima data ke ip yang
dituju sedangkan ip user lain tidak bisa:
Perintahnya : iptables –A INPUT –s ! iptujuan –j DROP
iptables –F
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A INPUT –s ! 130.20.20.2 –j
DROP
[root@localhost~]#ping 130.20.20.2

SETTING SAMBA
1. Setting Ip dengan IP Address 192.168.10.user sendiri melalui GUI
Klik menu System → Administration →Network
Pada Network Configuration pilih Device → Klik Edit

40
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:192.168.10.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.255.0 (kelasC)
→Klik Ok →Klik Activate → Yes → OK
2. Tes koneksi ke user lain yang konek melaui terminal
Contoh ke user2 :[root@localhost~]#ping 192.168.10.2
3. Buat folder dengan nama share user masing-masing di direktori root (/)
contoh:share1 (jika user1)
[root@localhost~]# cd /
[root@localhost/]#mkdir -p /share1
4. Atur izin akses folder share agar dapat di lihat oleh user lain
[root@localhost/]#chmod –R 777 /share1
5. Setting sambanya
[root@localhost/]#vi /etc/samba/smb.conf
Misal user 1. Ketikan dibagian paling bawah:
[share1]
path=/share1
public=yes
writeable=yes
browseable=yes
guest ok=yes
6. Simpan dan keluar dari editor vi
Esc
:wq
7. Merestart samba
[root@localhost/]#service smb restart
(setiap melakukan perubahan lakukan restart samba lagi)
8. Melihat folder yang sudah dibuat melalui GUI
Klik menu Application-Internet-Konqueror
Ketikan ”/” pada Addressnya cari folder yang sudah dibuat sebelumnya
(apabila berhasil folder tersebut akan ada tanda merah)
9. Proses pemanggilan folder user lain

41
Klik menu Places-Network Server-Klik kanan pada Window network –
browse folder-Pilih menu Go-Location ketikkan smb://iptujuan
contoh:smb://192.168.10.2 (memanggil folder user2)
10. Buat file didalam folder tersebut dengan cara,
Buka folder tersebut-klik kanan pilih create document-pilih empty file-
namakan file tersebut dengan nama masing-masing.
Klik kanan pada file tersebut –pilih Open with other Application-Pilih
Word Processor,ketikkan isi filenya-Save
Oleh user yang mempunyai folder tersebut,lihat isi file yang ada di dalam
folder tersebut melalui konqueror masing-masing!

1. Buat user dgn nama “quiz_nama” dan passwordnya “bti2009”


2. Buat direktori ”nim” di dalam folder user ”quiz_nama”
3. Buat file dgn ”nama sendiri” di dalam direktori nim menggunakan
editor vi. Isi filenya jelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a.
Disebut apakah istilah network, sshd dan smb ?
b. Apa perintah meremote lewat terminal ?
c. Bagaimana perintah mengirim file ke user lain via terminal ?
d. Bagaimana perintah mengambil file dari user lain via terminal ?
e. Apa yg dimaksud dgn firewall ?
f. Bagaimana perintah membuat iptables OUTPUT agar data tidak
bisa keluar ke user sebelah anda ?
g. Bagaimana perintah membuat iptables INPUT agar komputer tidak
bisa menerima data dari user sebelah anda ?
h. Berapa range ip dan subnet ip kelas B ?
i. Apa perintah untuk mengaktifkan jaringan via terminal ?
j. Setting ip berikut 192.168.10.250 via GUI ?
k. Apa perintah untuk mengaktifkan remote via terminal ?
4. Simpan dan keluar dari editor vi

42
BERDOALAH DAHULU SEBELUM MENJAWAB SOAL-SOAL
QUIZ INI
SELAMAT MENGERJAKAN

Jawaban:
1. [root@localhost~]# adduser quiz_ara
[root@localhost~]# passwd quiz_ara
New unix password: bti2009
Retype:bti2009
2. [root@localhost~]# su quiz_ara
[quiz_ara@localhostroot]$cd
3. [quiz_ara@localhost~]$ mkdir 12068096
[quiz_ara@localhost~]$cd 12068096
[quiz_ara@localhost12068096]$ vi ara
a. network= service jaringan sshd=service remote
smb=service samba
b. ssh iptujuan
c. scp pathfile iptujuan:/pathtujuan
d. ssh iptujuan lalu scp pathtujuan ipsendiri:/pathsendiri
Atau scp root@iptujuan:/pathtujuan pathsendiri
e. Untuk menjaga agar akses (kedalam maupun keluar) dari
orang yang tidak berwenang tidak dapat dilakukan
tujuannya untuk keamanan / proteksi komputer
f. iptables –A OUTPUT –d ipsebelah –j REJECT atau
DROP
g. iptables –A INPUT –s ipsebelah –j REJECT atau DROP
h Range IP: 128 - 191

Subnet Mask:255.255.0.0
i. service network start
j. Klik menu System → Administration →Network

43
Pada Network Configuration pilih Device → Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP
addresses
ADDRESS = 192.168.10.250
SUBNET MASK= 255.255.255.0
k. service sshd start
4. Esc
:wq

Daftar Pustaka

Syahputra, Andry. 2016. Dasar-dasar penggunaan Linux RedHat 7.1, Andi yogyakarta

44
Lin,Han.2013. Tips & TrikMengkonfigurasi Linux Redhat Server, Elexmedia
Komputindo.

Raharja, Anton.R.2015. Open Source Campus Agreement Linux System


Administrator

Syamsudin,M.2015. 60 Menit Belajar Linux dan Jaringan, Andi, Yogyakarta.

Prakoso, Samuel. 2015. Jaringan Komputer Linux, Andi, Yogyakarta

Pribadi, Harijanto. 2014. Server Email Dial up menggunakan linux, Andi, Yogyakarta

45

Anda mungkin juga menyukai