Anda di halaman 1dari 12

Modul I

Instalasi Linux

Modul Administrasi Server Jaringan


SMK Forward Nusantara
Depok
Instalasi Linux (UBUNTU)
Persiapan Instalasi
Download ISO Image
Pastikan ISO sesuai dengan spesifikasi Prosesor , 32bit atau 64bit.
Berdasarkan keperluannya, dua jenis file ISO Ubuntu, yaitu Server dan Desktop. Server
tidak dilengkapi dengan Interface grafis (windows, menu dan lain-lain) sedangkan Desktop
dilengkapi dengan Interface grafis dan aplikasi-aplikasi utama seperti browser, pemutar
musik, aplikasi perkantoran (office) dan lain-lain.
File ISO bisa di download di situs ubuntu.com.

Periksa Hasil download dengan Checksum


Pemeriksaan hasil download dilakukan untuk memastikan integritas dan keaslian file yang
didownload melalui internet. Checksum bisa diibaratkan sebagai sidik jari dari sebuah file, dengan
membandingkan checksum dari file asli (didapat dari sumber file) dengan checksum dari file hasil
download, akan terlihat apakah file tersebut benar-benar merupakan duplikat dari file asli yang
tidak mengalami kerusakan saat download, atau diubah oleh pihak ketiga.

Membuat Bootable DVD/Flash Disk


Sebelum bisa di gunakan, file iso harus dipindahkan ke media DVD atau Flash Disk.
Untuk DVD, file iso tinggal di burning ke DVD, sedangkan untuk membuat bootable
Flashdisk dilakukan dengan bantuan aplikasi, salah satunya rufus.

● Download rufus dari rufus.akeo.ie


● Colokkan flashdisk kosong yang kapasitasnya minimal 4 GB dan
jalankan rufus
● Klik Select dan pilih file ISO yang akan dijadikan bootable
● Klik start

Booting lewat Flash Disk


Colokkan flashdisk bootable dan atur boot option, setiap komputer bisa berbeda
pengaturan Boot optionnya, biasanya dilakukan dengan menekan tombol F12 saat
booting.

Instalasi
Untuk kali ini kita akan menginstall Linux Ubuntu di komputer yang sudah terinstall
windows. Yang perlu di persiapkan adalah partisi kosong untuk menginstal Ubuntu. Jika
dalam komputer sudah ada partisi D, Anda bisa mem-backup data yang ada di D,
kemudian me-resize partisi D untuk menyediakan ruang bagi sistem operasi ubuntu.
DVD/Flash disk intalasi Linux modern, termasuk ubuntu biasanya merupakan Live
System, dimana Anda bisa langsung mencoba sistem operasi ubuntu tanpa perlu
melakukan instalasi, sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan darurat seperti
mengambil data dari sistem operasi yang rusak dan lain-lain. Dalam live System anda bisa
mengoperasikan sistem secara normal layaknya instalasi biasa, namun file yang anda
buat harus disimpan di partisi tersendiri, karena jika disimpan di directori home, file
tersebut akan hilang saat jika sistem dimatikan.

1.
Sambungkan komputer dengan koneksi internet jika tersedia, supaya nanti sistem
operasi bisa langsung melakukan update dan mengunduh perangkat lunak
tambahan
Klik Install ubuntu

2.
Pilih Bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi.
Klik Continue

3.
Jika Komputer tersambung dengan internet pilih opsi unduh pembaharuan dan
instalasi perangkat lunak tambahan.
Klik Continue

4.
Secara otomatis sistem mengenali sistem operasi yang sudah ter-install dalam
komputer. Jika ingin menginstall ubuntu bersama windows (Dual Boot) pilih opsi
pertama, jika akan menghapus seluruh Hard drive dan hanya menginstall satu sistem
operasi, pilih erase/hapus disk. Klik Install Now
5.
Pilih Lokasi
Klik Continue

6.
Pilih tata letak
Keyboard Klik
Continue
7.
Isikan Nama, nama komputer, Nama untuk login (username) dan password). Perlu
di ingat jika menginstall komputer untuk suatu jaringan lokal, nama komputer
(hostname) tidak boleh sama antara satu komputer dengan komputer lain, karena
akan terjadi konflik nama.
Klik Continue
Jika instalasi telah selesai, restart komputer dan cabut flash disk atau DVD 8.

Tampilan layar ubuntu 18:04 (Bionic Beaver)


Setelah Instalasi

Akses Root (Administrator)


Pada awal pengembangannya, administrasi Linux dilakukan menggunakan user root,
dimana user ini memiliki akses tidak terbatas pada sistem. Hal ini dirasa tidak aman,
dikarenakan penyerang tidak perlu menebak lagi akses administrator apa yang ada pada
sistem (sudah pasti root), sehingga pada Linux modern akun root ditiadakan dan
digantikan dengan perintah sudo (Super User DO).
Perintah sudo dapat digunakan oleh user yang tergabung dalam group sudo untuk
melakukan pekerjaan administrasi sehingga akses penuh pada sistem hanya digunakan
pada saat diperlukan, sedangkan untuk pekerjaan lain akan menggunakan akses user
normal.

Menambah User Baru

Perintah untuk menambah user baru hanya bisa dilakukan dengan akses administrator
menggunakan sudo adduser <namauser>
Menambahkan User ke Group Sudo
Perintah yang digunakan untuk menambahkan user ke dalam group sudo adalah sudo
usermod -G sudo <username>

Update Repository dan Upgrade System


Linux Ubuntu menggunakan repository untuk melakukan instalasi perangkat perangkat
lunak, mirip dengan play store di Android.
Repository merupakan sistem kontrol versi, dimana user dapat menggunakannya untuk
menginstall versi ter-update dari sebuah perangkat lunak. Setelah instalasi, langkah
pertama biasanya adalah melakukan pembaruan sistem,
1. Buka Terminal dari menu, atau tekan Ctrl-Alt-T
2. Ketik sudo apt update
3. Jika ada pemberitahuan adanya paket yang upgradable ketik perintah sudo
apt upgrade

Merubah urutan booting


Dalam instalasi dual boot dengan ubuntu, saat booting Anda akan diberi pilihan sistem
operasi mana yang akan Anda gunakan. Jika anda tidak memilih maka secara default
sistem yang akan di booting adalah ubuntu. Jika Anda ingin merubah sistem mana yang
secara default akan di booting Anda harus terlebih dahulu menginstall aplikasi Grub
Customizer
1. Buka Terminal
2. Ketik perintah untuk menambahkan PPA sudo add-apt-repository
ppa:danielrichter2007/grub-customizer
3. sudo apt-get update
4. sudo apt-get install grub-customizer

Berikutnya,
1. Jalankan Grub Customizer
2. Pilih General Setting
3. Pada pilihan default entri pilih Window
4. Klik Save dan restart sistem
Hirarki File

Struktur file/directory Linux Ubuntu

Berbeda dengan sistem operasi windows dimana folder teratas adalah C: , pada sistem
operasi Linux, folder atau di linux lebih umum disebut sebagai directory folder teratas
adalah / atau root, sehingga semua directory di Linux dimulai dengan /

/bin – aplikasi-aplikasi biner penting

/boot - file-file konfigurasi boot, kernel, dan file lain yang dibutuhkan ketika sistem

booting /dev - berisi file-file device (divais) seperti /dev/tty, /dev/input/mice.

/etc - file konfigurasi, skrip startup, dll (etc)...

/home - direktori home bagi masing-masing user


/initrd - digunakan untuk mengkustomisasi initrd yang berjalan saat

proses boot /lib - pustaka-pustaka yang diperlukan oleh sistem

/lost+found - menyediakan sistem lost+found untuk file yang berada dibawah direktori root
(/)

/media - partisi yang secara otomatis dimount di harddisk dan removable mediaseperti
CD, kamera digital, dll.

/mnt - mounted filesistem secara manual di harddisk

/opt - menyediakan lokasi untuk aplikasi-aplikasi optional yang akan diinstal

/proc - direktori dinamis khusus yang menangani informasi mengenai kondisi sistem,
termasuk proses-proses yang sedang berjalan

/root - direktori home bagi user root, diucapkan 'slash-root'. bedakan dengan /
/sbin - biner-biner sistem yang penting, biasanya aplikasi-aplikasi

bagi admin /srv - can contain files that are served to other systems

/sys - berkas sistem (system)

/tmp - berkas sementara (temporary)

/usr - aplikasi dan berkas yang tersedia untuk digunakan untuk

pengguna (users) /var - berkas variabel seperti log dan basis data

Tipe File

Pada Linux terdapat beberapa tipe file yang berbeda, yang dapat dilihat dari simbol yang
digunakan

Character Meaning

- Regular or ordinary file

d Directory file

l Link file
b Block special file

p Named pipe file

c Character special file

s Socket file

Path
Path adalah lokasi file atau folder dalam sistem operasi. pada Linux terdapat dua jenis path
yaitu

Absolute Path

Menunjukan lokasi file folder dari root


contoh : /home/nusantara/contact.svg

00Relative Path

Menunjukkan lokasi file relatif dari direktori sekarang (current directory) atau direktori di
atasnya (parent directory). Relative path menggunakan simbol “.” untuk current directory
dan “..” untuk parent directory, penulisan ini sangat berguna dalam pemrograman web
dimana lokasi file tidak perlu dituliskan dari root, sehingga mempersingkat penulisan dan
jika dicopy ke komputer lain, tidak akan terpengaruh oleh struktur file yang berbeda.

contoh: ./image/logo.png (file logo.png tetap dapat ditemukan walaupun program dipindah
ke komputer lain karena menggunakan relative path),

Anda mungkin juga menyukai