Anda di halaman 1dari 29

MODUL PEMBELAJARAN ADMINISTRASI SERVER JARINGAN MENGGUNAKAN

DEBIAN LENNY

I. Persiapan Instalasi Linux

Sebelum melakukan instalasi sebuah sistem operasi, ada baiknya anda memahai jenis-jenis
partisi harddisk yang digunakan oleh sistem operasi tersebut. Berikut sedikit pembelajaran tentang
jenis – jenis partisi linux :
a. EXT2
Ext2 pertama kali dirilis pada bulan Januari 1993. Filesystem ini ditulis oleh Rémy Card,
Theodore T. dan Stephen Tweedie, file system ini merupakan penulisan ulang besar-besaran
dari Extended file system. Hingga bulan April 2001, file system ini masih menjadi file system
tama di Linux. File system ini juga di implementasikan di sistem operasi lain seperti: NetBSD,
FreeBSD, GNU HURD, Windows 95/98/NT, OS/2, dan RISC OS. Ext2 memiliki banyak
kemiripan dengan filesystem asli Unix. Ia memiliki konsep block, inode, dan directory. Serta
memiliki ruang kosong untuk Access Control Lists (ACLs), fragment, undeletion, dan
compression walaupun fungsi-fungsi tersebut belum diimplementasikan (terdapat melalui patch
terpisah). Terdapat juga mekanisme versioning yang mengizinkan fitur tambahan (seperti
journaling) yang kompatibel. Pada file system EXT2, file data disimpan sebagai data blok. Data
blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file
sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika
besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini
berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan
memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode.
Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu
modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan
setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam
tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke
inode masing-masing isi direktori tersebut. Gambar struktur ext2 file sistem Inode dalam EXT2
gambar ext2 inode Inode adalah kerangka dasar yang membangun EXT2.
Adapun kelebihan dari file system ini, yaitu ketika proses boot, sistem pada umumnya
menjalankan pemeriksaan rutin (e2fsck) terhadap filesystem. Terdapat beberapa field
Superblock dari filesystem ext2 yang memberitahukan apakah fsck harus dijalankan (karena
apabila memeriksa filesystem pada waktu boot akan memakan waktu yang sangat lama apabila
ukurannya besar). Fsck akan dijalankan apabila filesystem tidak di unmount secara bersih,
apabila jumlah mount maksimum telah dilampaui atau apabila jumlah waktu maksimum antara

1
pemeriksaan telah dilampaui. Selain itu, Ekstensi journaling untuk kode ext2 dikembangkan
oleh Stephen Tweedie. Dengan metode ini, resiko korupsi metadata dapat dihindari dan
kebutuhan untuk menunggu e2fsck selesai setelah terjadi crash tanpa harus mengubah tatanan
on-disk ext2. Singkat kata, journal adalah file biasa yang menyimpan seluruh block metadata
(dan data tambahan) yang telah dimodifikasi, sebelum dituliskan kedalam filesystem. Ini berarti
mungkin untuk menambahkan journal kedalam filesystem ext2 yang telah ada tanpa harus
menkonversi data yang sudah ada. Ketika melakukan perubahan terhadap filesystem (perubahan
nama file), data disimpan pada transaksi di dalam journal dan bisa sempurna ataupun tidak
sempurna ketika terjadi crash. Ketika transaksi sempurna ketika terjadi crash (atau keadaan
normal ketika sistem tidak crash), maka setiap block di dalam transaksi tersebut akan
menunjukkan keadaan filesystem yang valid, dan dikopikan kedalam filesystem. Apabila
transaksi tidak sempurna ketika terjadi crash, maka tidak ada jaminan bahwa block tersebut
konsisten dan transaksi akan diabaikan (yang berarti perubahan terhadap filesystem akan
hilang).

b. EXT3,
EXT3 file sistem EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki
beberapa keuntungan, diantaranya:
 Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file
sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang
waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang
mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses. Jurnal
yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data
setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan
hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah
terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file,
tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar
jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan
hardware.
 Integritas data EXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi
kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe
proteksi dari data.
 Kecepatan Dari pada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang
lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita

2
bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak
terjamin.
 Mudah dilakukan migrasi Kita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan
format ulang.
c. REISER
Reiser file sistem Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip EXT3 file
sistem. Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam
hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit tentunya. Reiser file sistem lebih efisien dalam
pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok.
File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok. Reiser file sistem tidak memiliki
pengalokasian yang tetap untuk inode. Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan
6 persen.
d. SWAP
Swap merupakan partition yang boleh dibuat pada hard disk dan digunakan sebagai virtual
memory. Dengan maksud, swap ini digunakan apabila (fizikal memory) yang ada pada
komputer telah digunakan secara maksimun, maka swap akan digunakan untuk menampung
memori tambahan. Swap tidak boleh digunakan untuk data. Nilai partisi swap adalah duakali
nilai RAM.

II. Instalasi Linux Debian

1. Nyalakan komputer, masuk ke BIOS dan ubah First boot dari CD/DVD ROM

2. Pada menu instalasi pilih INSTALL

3. Pilihan bahasa Indonesia – Bahasa Indonesia

3
4. Pilihan layout keyboard yang digunakanInggris amerika

5. Mengonfigurasi jaringan dengan DHCP, pilih batal atau tekan esc

6. Mengonfigurasi Jaringan, pilih “Jangan mengonfigurasi jaringan saat ini“

7. Masukkan hostname, misal smkn1binangun

4
8. Pada time zone pilih Jakarta

9. Pemartisian harddisk, pilih Manual

10. Membuat partisi


a. Membuat partisi root. Pilih/sorot ruang kosong

b. Pilih buat partisi baru

5
c. Masukkan nilai kapasitas harddisk

d. Jenis partisi baru, pilih Primer


e. Lokasi partisi, pilih awal
f. Selesai menyusun partisi. Untuk partisi pertama pastikan titik kait berada di /

g. Membuat partisi swap. Pilih/sorot ruang kosong

h. Pilih buat partisi baru


i. Masukkan nilai kapasitas harddisk. “kapasitas harddisk untuk swap adalah 2 x
.....Kapasitas RAM”

j. Jenis partisi baru, pilih Logikal


6
k. Lokasi partisi, pilih awal
l. Ganti berkas Jurnal menjadi SWAP.
 Pilih Gunakan Sebagai :

 Pilih RUANG SWAP

 Maka akan Menjadi Seperti ini:

11. Selesai mempartisi. Pilih “Selesai mempartisi dan tulis perubahan-perubahannya


ke harddisk”

12. Memformat dan mengistall disks yang telah di rubah  pilih Yes

7
13. Masukkan password untuk root (administrator)

14. Masukkan ulang password root tadi

15. Masukkan nama pengguna

16. Memasukkan nama untuk id/akun (untuk login sebagai user biasa).

17. Masukkan password pengguna (password untuk akun anda)

8
18. Masukkan ulang password pengguna

19. Mengonfigurasi pengelola paket, pilih tidak

20. Berpartisipasi dalam survey pengguna debian, pilih tidak

21. Memilih dan mengistall software hapus semua pilihan (tanda *).

Untuk menghapusnya gunakan tombol spasi.

9
22. Memasang boot loader GRUB pilih “Ya”

23. Menyelesaikan instalasi pilih “Lanjutkan”

24. Saat computer restart tekan del/f2 untuk masuk bios, lalu ubah first boot ke harddisk

25. Tampilan grub setelah reboot

26. Login sebagai root, lalu pasukkan pasword root

10
27. Tampilan setelah Login

28. Instalasi SELESAI

III. Teks editor vim

A. Tentang Teks Editor VIM


Vim merupakan editor teks yang bersifat modus, artinya editor akan memiliki perilaku yang
berbeda sesuai dengan mode yang sedang aktif saat itu. Pada vim terdapat tiga mode, yaitu :
1. Mode Normal (Mode Command)
Digunakan untuk mengetikkan perintah – perintah vim. Mode normal merupakan mode
default yang aktif saat vim dijalankan.Untuk mengaktifkan mode normal tekan tombol esc,
sampai baris status di pojok kiri tidak menampilkan teks INSERT ataupun VISUAL.
2. Mode Insert
Digunakan untuk mengubah atau menulis isi file yang sedang diedit. Untuk mengaktifkan
mode insert tekan tombol Aatau Iatau Insert.
3. Mode Visual.
Digunakan untuk menandai/isi file yang diinginkan, yang nantinya akan di copy atau di cut
ke lokasi/file lain. Untuk mengaktifkan mode visual tekan tombol V.

Pada jendela aplikasi vim, baris paling bawah merupakan baris status yang menampilkan
berbagai informasi, seperti mode yang sedang aktif, nomor baris dan kolom dimana kursor
berada. Informasi mode aktif akan ditampilkan pada bagian pojok kiri bawah aplikasi vim.
Misalnya saat mode insert aktif, pada pojok kiri bawah akan tampil teks INSERT. Saat
mode visual aktif, pada pojok kiri bawah akan tampil teks VISUAL. Saat mode normal aktif,
pada pojok kiri bawah tidak menampilkan teks informasi apapun (kosong).
Perintah – perintah dalam vim :

11
Command Fungsi Contoh
:wq menyimpan dan keluar -
:q! Keluar tanpa menyimpan -
:%s/kata yang diganti/pengganti Search and replace :%s/localhost/
smkn1binangun.sch.id
/kata Mencari kata /cache_mgr
V Pindah ke mode visual -
Y Menyalin kata -
P Menempelkan kata yang dicopy -
(paste)
U Undo -
Ctrl+R Redo -
! Keluar untuk sementara dari
editor

B. Instalasi Vim

 Menginstall paket dari DVD debian

smkn1binangun:~# apt-get install vim

 Konfigurasi file vimrc


smkn1binangun:~# vim /etc/vim/vimrc  hapus petik (“) pada syntax on

 Simpan dan keluar (:wq)

IV. Konfigurasi Jaringan (Ip address)

1. Subnetting Ip Address
Sebelum menyetting ip address komputer, terlebih dahulu anda harus memahami pembagian ip
address dalam jaringan (subnetting). Berikut adalah beberapa cara untuk menghitung subnetting:

12
a) Melihat tabel subnetting

b) Menghitung secara manual


Bila menghitung subnetting secara manual kita harus mengetahui berapa nilai netmask
dari masing-masing CIDR. Nilai tersebut bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Netmask Nilai CIDR Netmask Nilai CIDR


255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.129 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
Dalam penghitungan subnetting secara manual, ada beberapa point yang harus di hitung,
yaitu :
a. Nilai pangkat 32 - x , dimana x adalah nilai byte mask
b. Jumlah host per subnet. Rumusnya y -2 , dimana y adalah hasil dari point A (nilai
pangkat)
c. Alamat network. Rumusnya host pertama -1
d. Alamat broadcast. Rumusnya host terakhir + 1

13
e. Netmask. Rumusnya 256 – z, dimana z adalah jumlah subnet

Contoh penghitungan subnetting:


191.91.21.0/27
Nilai pangkat  32 – 27 = 5
Jumlah subnet  25=32
Jumlah host per subnet  32−2=30
Netmask  256 – 32 = 224
Hasil dari penghitungan diatas adalah
Netmask 255.255.255.224
Network 191.91.21.0 191.91.21.32 191.91.21.64 191.91.21.96
Host pertama 191.91.21.1 191.91.21.33 191.91.21.65 191.91.21.97
Host terakhir 191.91.21.30 191.91.21.62 191.91.21.94 191.91.21.126
Broadcast 191.91.21.31 191.91.21.63 191.91.21.95 191.91.21.127

c) Menggunakan tools/aplikasi tambahan


Install paket ipcalc : smkn1binangun:~# apt-get install ipcalc
Cara Penghitungan : smkn1binangun:~# ipcalc nilai ip/subnet
Misal : smkn1binangun:~# ipcalc 191.91.21.0/27

2. Konfigurasi Network di Linux


a. Konfigurasi file network interfaces
smkn1binangun:~# vim /etc/network/interfaces #melakukan konfigurasi manual
ethernet, kemudian sesuaikan isinya dengan dibawah

# This file describes the network interfaces available on your system


# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.10.0
broadcast 192.168.10.255

Perhatian : Nilai ip address dan temannya disesuaikan dengan kondisi. Ip addr,


netmask, network, dan broadcast harus dalam satu jaringan

14
b. Simpan lalu restart network
smkn1binangun:~# /etc/init.d/networking restart
c. Pengecekan
smkn1binangun:~# ifconfig eth0
Harusnya muncul tampilan sebagai berikut;

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1f:e2:4c:a6:b6


inet addr:192.168.10.1 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::21f:e2ff:fe4c:a6b6/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:15286 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:15292 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1411201 (1.3 MiB) TX bytes:1231924 (1.1 MiB)
Interrupt:220 Base address:0x8000

lo Link encap:Local Loopback


inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:8 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:8 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:680 (680.0 B) TX bytes:680 (680.0 B)

‫ﷲ‬Bila muncul eth0 dg ip, netmask, dan broadcast sesuai dengan yang dikonfigurasikan,
maka penyetingan ip sudah benar

V. DNS-SERVER
A. Pengertian DNS
Dns adalah bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara local terhadap suatu data
akan segera diteruskan ke seluruh jaringan dengan menggunakan skema client-server.
Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan
juga merupakan resolver bagi client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database dns bisa di ibaratkan dengan struktur file dari sebuah system operasi linux.
Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada
puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan
misalnya .org, .com, .edu, .net, .id dan lainnya, yang relative terhadap puncaknya ini bisa diibaratkan
dengan relative pathname pada system file linux, seperti pada directory /bin, /usr, /var, /etc, dll. Pada
puncak rooot node dalam sebuah system dns dinotasikan dengan “.”Atau "/” pada system file linux.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada system file linux merupakan root directory
pada sebuah direktori. Hal ini pada system dns disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga
memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau sub directory pada
sistm file linux. Pada bagian subdomain juga memungkinkan adanya subtree lagi yang bias dikelola oleh
organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.

15
B. Bind sebagai server dns
Bind (barkeley internet name domain) adalah salah satu aplikasi server dns yang menjadi default
aplikasi dns dalam semua distribusi linux. Paket bind berisi program server dns yang bertanggung jawab
dalam merespon pernyataan client dns. Dalam penggunaan dns paket bind biasanya di iringi dengan
paket dnsutils yang berfungsi sebagai tools yang digunakan dalam pengecekan dns.

C. Instalasi DNS di Debian


1. Instal paket DNS menggunakan perintah
smkn1binangun:~# apt-get install bind9 dnsutils

2. Konfigurasi bind9
Dalam konfigurasi bind9 ada tiga jenis file yang harus kita konfigurasi, yaitu

a. Konfigurasi file server bind9


Pada distro debian, file konfigurasi bind terletak di directory “/etc/bind/”. File utama
bind9 secara default sudah terkonfigurasi sebagai dns cache (resolver) pada waktu
instalasi bind9 dengan nama named.conf .untuk membuat dns server (name server) edit
file named.conf.local yang berada di directory /etc/bind/.

☼ Konfigurasikan file named.conf.local dan sesuaikan isinya


smkn1binangun:~# vim /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan bagian “zone”
// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
//include "/etc/bind/zones.rfc1918";
zone "smkn1binangun.sch.id" {
type master;
file "/etc/bind/db.smk";
};
zone "10.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.ip";
};

Penjelasan :
o Zone adalah statement untuk menyatakan zone, zone yang pertama harus
mempunyai nilai nama domain, missal smkn1binangun.sch.id
o Type menjelaskan apa tipe dari zone kita. Disini ada dua type yaitu master dan
slave. Jika type master file database langsung dari kita atau kitalah server
sebenarnya, sementara slave adalah server dns yang mengambil database dari
server lain.
16
o File menunjukkan apa nama file database yang tersimpan pada deklarasi
directory pada statement options.
o Zone “10.168.192.in-addr.arpa” adalah zone yang memetakan ipke nama
host, format penulisannya adalah “ip network dari belakang.in-addr.arpa”
pada contoh diatas ip networknya adalah 192.168.10.0.
b. File pemetaan host ke ip address (zone file/forward dns)
File ini berisi pemetaan host name ke ip address, letak penyimpanannya ada di
“/etc/bind/” dan “/var/cache/bind/”. Dalam pemetaan file, lokasi penyimpanan harus di
perhatikan.
☼ Menyalin template zone file ke file yang baru
smkn1binangun:~#cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.smk
☼ Konfigurasi zone file yang baru dibuat
smkn1binangun:~# vim /etc/bind/db.smk

;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA smkn1binangun.sch.id. root.smkn1binangun.sch.id. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smkn1binangun.sch.id.
@ IN A 192.168.10.1
www IN CNAME smkn1binangun.sch.id.
mail IN CNAME smkn1binangun.sch.id.
ftp IN CNAME smkn1binangun.sch.id.

Penjelasan :
o IN adalah standar untuk internet.
o SOA (Start Of Authority), mengidentifikasikan authority untuk data zone.
o Nama host yang dimasukkan setelah SOA adalah host server DNS yang kita
buat.
o Tipe Record:
۩ NS : Menunjukkan host dns server
۩ A : Memetakan hostname ke ip address
17
۩ CNAME : Membuat alias darihost yang sudah ada
۩ MX : Menunjukkan host yang berfungsi sebagai Email Server
۩ PTR : Memetakan ip address ke hostname
c. File pemetaan ip address ke hostname (Reverse Zone)
File ini berisi pemetaan ipaddress ke host name, letak penyimpanannya ada di
“/etc/bind/” dan “/var/cache/bind/”. Dalam pemetaan file, lokasi penyimpanan harus di
perhatikan.
☼ Menyalin template reverse zone ke file yang baru
smkn1binangun:~#cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.ip
☼ Konfigurasi zone file yang baru dibuat
smkn1binangun:~# vim /etc/bind/db.ip

;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA smkn1binangun.sch.id. root.smkn1binangun.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smkn1binangun.sch.id.
1 IN PTR www.
1 IN PTR mail.
1 IN PTR ftp.

3. Restart paket bind9


smkn1binangun:~# /etc/init.d/bind9 restart
4. Mengecek kesalahan
Lakukan pengecekan dengan menggunakan fasilitas “ping, dig, host atau nslookup”.
Untuk mengeceknya menggunakan nslookup gunakan perintah :
# nslookup nama domain smkn1binangun:~# nslookup
smkn1binangun.sch.id
# nslookup ip dns smkn1binangun:~# nslookup 192.168.10.1
Apabila bind9 tidak bekerja sebagaimana mestinya, cek error message pada syslog yang
muncul untuk mengetahui kesalahan yang terjadi dengan cara “smkn1binangun:~# tail
/var/log/syslog

18
VI. DHCP-SERVER (Dynamic Host Configuration Protocol)
A. Pengertian
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protocol yang berbasis arsitektur
client-server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat ip dalam satu jaringan.
Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan dhcp harus memberikan alamat ip kepada
semua computer secara manual. Jika dhcp dipasang di jaringan local maka semua computer
yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat ip secara otomatis dari server dhcp.
Selain alamat ip banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh dhcp, seperti default
gateway dan dns server.
B. Cara kerja DHCP
Karena dhcp merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client-server,
maka dalam dhcp terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
☼ DHCP Server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat menye-
wakan alamat ip dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.
Beberapa system operasi jaringan seperti windows NT, Windows 2003 Server, GNU/
Linux memiliki jaringan seperti ini.
☼ DHCP Client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien dhcp
yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan dhcp server. Sebagian
besar sistem operasi klien jaringan sudah memiliki perangkat lunak seperti ini.

Dhcp server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk


didistribusikan kepada klien yang disebut dhcp pool. Dalam penyewaan ip dari dhcp server,
dhcp client harus melewati empat langkah yaitu:
1. DHCP DISCOVER
Dhcp client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari dhcp server
yang aktif
2. DHCP OFFER
Setelah dhcp server mendengar broadcast dari dhcp client, dhcp server menawarkan
sebuah alamat kepada dhcp client
3. DHCP REQUEST
Client meminta dhcp server untuk menyewakan alamat ip dari salah satu alamat yang
tersedia dalam dhcp pool pada dhcp server yang bersangkutan.
4. DHC PACK
Dhcp server akan merespon permintaan dari klien dengan mengirimkan paket
acknowledgment. Kemudian dhcp server akan menetapkan sebuah alamat dan
konfigurasi TCP/IP lainnya kepada klien dan memperbarui basis database lainnya.

C. Instalasi DHCP-Server di Debian


Program yang digunakan untuk membuat dhcp-server di debian adalah dhcp3-server.
Langkah – langkah instalasi dan konfigurasinya adalah sebagai berikut:
19
1) Instalasi
Install paket dhcp-server menggunakan perintah:
smkn1binangun:~# apt-get install dhcp3-server

2) Konfigurasi file dhcp-server


smkn1binangun:~# vim /etc/dhcp3/dhcpd.conf

# A slightly different configuration for an internal subnet.


subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10.3 192.168.10.30;
option domain-name-servers 192.168.10.1;
option domain-name "www.smkn1binangun.sch.id";
option routers 192.168.10.1;
option broadcast-address 192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

Penjelasan:
Subnet, netmask dan broadcast diisi sesuai dengan konfigurasi network komputer.
Range adalah rentang ip address yang akan di berikan kepada client.
Option domain-name-servers adalah ip address dari DNS-Server, sedangkan option
domain-name adalah nama domain pada DNS-Server.

3) Restart paket dhcp-server


smkn1binangun:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart

Pastikan saat DHCP direstart tidak mengeluarkan pesan failed 2 atau 3 kali.

4) Mengecek dhcp-server
Untuk mengecek hasil dhcp-server, atur ip computer client menjadi automatic with
dhcp/obtain an ip address automatically. Bila client mendapat ip dari dhcp-server maka
dhcp-server anda sudah jadi.

VII. WEB SERVER (HTTP SERVER)


A. Pengertian dan Cara Kerja HTTP
HTTP adalah protocol yang digunakan untuk mentransfer dokumen dalam www (world wide web).
Protocol ini adalah protocol ringan tidak berstatus dan generic yang dapat dipergunakan berbagai macam
tipe dokumen
Sebuah client http seperti web browser biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan
TCP/IP ke port tertentu ke server http (port 80). Sebuah server http yang mendengarkan di port tersebut
menunggu client mengirimkan kode permintaan, seperti “Get / http / 1.1” diikuti dengan pesan MIME

20
yang memiliki beberapa informasi header yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut diikuti
dengan badan dari data tertentu

B. Apache2 sebagai http server


Apache http server adalah software open source untuk http web server yang dijalankan di
platform system unix-like seperti bsd, linux, unix, windows, dll. Apache dikembangkan dan
dipelihara oleh komunitas terbuka yang bergabung dengan apache software foundation.

C. Instalasi Http Server APACHE


1. Instalasi apache2
Install paket apache2 menggunakan perintah
smkn1binangun:~# apt-get install apache2 php5 elinks

2. Konfigurasi file apache2


smkn1binangun:~# vim /etc/apache2/sites-available/default
Baris paling atas tambahkan :

<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@localhost
ServerName smkn1binangun.sch.id
ServerAlias www.smkn1binangun.sch.id
DocumentRoot /var/www/
Di
3. Mengubah tampilan halaman web, edit file “/var/www/index.html” dan sesuaikan isinya
(menggunakan html script)

smkn1binangun:~# vim /var/www/index.html

<html><body><h1><marquee><font color="red">Selamat datang di website


SMK N 1 BINANGUN</font color></marquee></h1></body></html>

4. Jika sudah selesai restart paket apache

smkn1binangun:~# /etc/init.d/apache2 restart


5. Untuk mengecek webserver (http) gunakan internet explorer/firefox/iceweb atau bisa
menggunakan elinks

۩ Pengecekan menggunakan elinks

۩ smkn1binangun:~# elinks www.smkn1binangun.sch.id

۩ Pengecekan menggunakan ice web/firefox/iexplorerbuka program pada address


bar isikan www.smkn1binangun.sch.id

21
VIII. E-Mail Server
A. Pengertian email
Email merupakan sebuah layanan pengirim surat elektronik yang dikirim melalui internet.
Email dikirim dari suatu alamat email yang terdapat pada sebuah email server kepada alamat
email yang lainnya yang terdapat pada email server yang sama maupun pada email server yang
berbeda.
Untuk mengirim sebuah email dari alamat email yang satu ke yang lain digunakan sebuah
protocol yaitu simple mail transfer protocol (SMTP). Protocol smtp telah menjadi aturan dasar
yang disepakati untuk pengiriman email. SMTP merupakan protocol yang digunakan untuk
mengirim email dan tidak digunakan untuk berkomunikasi dengan client. Supaya sebuah email
server dapat diakses oleh client, dikembangkanlah sebuah aplikasi dimana client dapat
mengakses email dari sebuah email server. IMAP adalah sebuah aplikasi pada layer internet
protocol yang memungkinkan client untuk mengakses email yang ada di server..
Aplikasi email server sangat beragam di antaranya adalah QMail, Postfix, SendMail, Exim.
Exim adalah jajaran aplikasi email server Linux, sedangkan di dalam windows terdapat
mDaemon, Gmail, dll.

B. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)


SMTP adalah protocol yang cukup sederhana, berbasis teks dimana protocol ini
menyebutkan satu atau lebih penerima email untuk kemudian diverifikasi. Jika penerima email
valid maka email akan segera dikirim. SMTP menggunakan port 25 dan dapat di hubungi
melalui program telnet. Sendmail adalah Mail Transfer Agen (MTA) pertama yang
mengimplementasikan port 25, kemudian pada tahun 2001 ada sedikitnya 50 program MTA
yang mengimplementasikan SMTP baik sebagai client maupun server. Contoh MTA yang
popular adalah : Exim, IBM Postfix, Qmail, dan Microsoft Exchange Server.

C. IMAP
IMAP adalah salah satu dari dua standar internet untuk protocol email. Hamper semua
arsitektur email client dan server modern mendukung protocol sebagai sarana untuk
mentransfer email dari server, seperti yang digunakan oleh Gmail ke client, seperti Microsoft
Outlook. IMAP memiliki baerbagai keunggulan bila dibandingkan dengan pop3 antara lain:
 Memiliki 2 mode operasi, yaitu Connected dan Disconnected.
 Banyak pengguna dapat tersambungkan dengan sebuah mailbox yang sama.
 Informasi berisikan status pesan.
 Banyak mailbox di dalam server.

22
 Pencarian di bagian server.

D. Mailbox
Postfix mendukung beberapa metode penyimpanan, antara lain:
 Mbox
Mbox adalah tipe penyimpanan email dimana email disimpan dalam 1 file untuk masing
masing user
 Maildir
Maildir adalah tipe penyimpanan email dimana email disimpan dalam 1 folder untuk
masing-masing user

E. Postfix sebagai E-Mail Server


Postfix adalah Mail Transfer Agent yang mengimplementasikan SMTP yang open source
dengan lisensi GPL. Postfix didesain sebagai alternative sendmail, mail transfer agent yang
telah banyak digunakan namun terkenal sangat sulit dikonfigurasi. Secara default file
konfigurasi postfix terletak di “/etc/postfix”. Dalam instalasi email server ada beberapa aplikasi
yang harus di install dan dikonfigurasi, berikut daftar aplikasi tersebut:
 Bind9 : Sebelum melakukan instalasi E-Mail Server, Dns harus sudah terkonfigurasi dan
berjalan dengan baik.
 Postfix : Program E-Mail Server itu sendiri
 Courier-imap : Salah satu aplikasi imap yang tersedia secara gratis
 Apache2 dan php5 :Apache webserver dan juga php
 Squirrelmail :Aplikasi client untuk mengakses email dengan tampilan web (WebMail)

F. Instalasi email server dan webmail


1. Install paket – paket Email-Server dan WebMail
smkn1binangun:~# apt-get install courier-pop courier-imap postfix squirrelmail

23
2. Konfigurasi file apache agar email bisa di akses lewat web
smkn1binangun:~# vim /etc/apache2/apache2.conf
Tambahkan pada baris paling bawah :
# Include the virtual host configurations:
Include /etc/apache2/sites-enabled/
Include /etc/squirrelmail/apache.conf

3. Konfigurasi file squirrelmail


smkn1binangun:~# vim /etc/squirrelmail/apache.conf

24
<VirtualHost *:80>
DocumentRoot /usr/share/squirrelmail
ServerName mail.smkn1binangun.sch.id
</VirtualHost>

4. Buat direktori Email


smkn1binangun:~#maildirmake /etc/skel/Maildir

5. Menambahkan pengguna akun Email (agar pengguna bisa saling berkirim email, buat
pengguna lebih dari satu)
smkn1binangun:~# adduser siswa1
6. Konfigurasi file Email Server (Postfix)
smkn1binangun:~# vim /etc/postfix/main.cf
Pada baris paling akhir, tambahkan :

home_mailbox = Maildir/

7. Restart Email Server dan Apache


smkn1binangun:~# /etc/init.d/postfix restart
smkn1binangun:~# /etc/init.d/apache2 restart

8. Untuk mengecekannya sama seperti pengecekan web server, hanya alamat yang di tuju di
ganti mail.smkn1binangun.sch.id

IX. FTP Server (File Transfer Protocol)


A. Ftp Server
File Transfer Protocol (FTP) adalah protocol yang digunakan untuk transfer file atau data
melalui media jaringan. FTP termasuk dalam protocol lama yang sampai saat ini masih
digunakan. Dalam keadaan default, ftp berjalan pada port 21 dan bekerja pada protocol TCP/IP.
Dalam FTP Server, kita bisa menggunakan dua cara;
a. User Authentication LogIn (Password Protected)
b. Anonymous LogIn (Guest OK)
B. Konfigurasi
Secara default, setelah selesai menginstall proftpd diatas. Semua user yang terdaftar pada
computer server Debian sudah bisa mengakses layanan ftp tersebut melalui web browser
ataupun terminal. Dan direktori yang digunakan adalah direktori home setiap user tersebut.
Dalam membuat FTP Server, kita akan melakukan sedikit konfigurasi pada file-file berikut;.
/etc/proftpd/proftpd.conf
a. Konfigurasi Proftpd
smkn1binangun:~# vim /etc/proftpd/proftpd.conf

25
File konfigurasi proftpd berada di /etc/proftpd/proftpd.conf, sebelum melakukan
konfigurasi lebih jauh terlebih dulu edit file konfigurasi tersebut untuk merubah nama
server dan beberapa atribut lainnya seperti berikut :
# Set off to disable IPv6 support which is annoying on IPv4 only boxes.
#Apabila tidak menggunakan ipv6, buat menjadi off
UseIPv6 on
ServerName "FTP Q"
ServerType standalone
DeferWelcome off
# Port 21 is the standard FTP port.
Port 21
DefaulRoot ~  Tambahkan baris ini

Perintah DefaultRoot berfungsi agar setiap user ftp tidak dapat mengakses directory
selain home directory masing-masing user.

b. Restart Email Server dan Apache


smkn1binangun:~# /etc/init.d/proftpd restart

c. Pengecekan
Untuk mendownload bisa mengakses situs ftp lewat firefox ftp.smkn1binangun.sch.id
Untuk meng-upload bisa mengakses situs ftp lewat windows explore

X. PROXY SERVER
A. Definisi Proxy Server
Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak
sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap konten dari internet atau
intranet.
Proxy server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap komputer
client. Proxy server tidak terlihat oleh komputer client, seorang pengguna yang berinteraksi
dengan internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy
server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request
dari proxy server akan meninterpretasikan request tersebut seolah-olah request itu datang
secara langsung dari komputer client, bukan dari proxy server.
Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan
ke sebuah jaringan publik. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah “agen keamanan”
untuk sebuah jaringan pribadi umumnya dikenal sebagai firewall.

26
B. Proxy server menggunakan squid
Sebelum melakukan konfigurasi squid lebih lanjut, kita harus memahami terlebih dahulu
tentang NAT dan juga peletakan squid box dalam design jaringan kita. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap konfigurasi yang akan kita lakukan nanti
a) Peletakan squid dalam jaringan
Pada peletakan squid dalam jaringan dapat diletakkan beberapa design. Berikut contoh
peletakkan squid dalam jaringan :

b) NAT
Pada jaringan komputer, proses network address translation (NAT) adalah proses
penulisan ulang (masquerade) pada alamat ip asal (source) dan alamat ip tujuan
(destination), setelah melalui router atau firewall. NAT digunakan pada jaringan dengan
workstation yang menggunakan ip private (ip lan) supaya dapat terkoneksi ke internet
dengan menggunakan satu atau lebih ip public.
Pada sistem Linux untuk membangun NAT dapat dilakukan dengan menggunakan
iptables (NetFilter). Dimana pada iptables memiliki tabel yang mengatur NAT.
Pada tabel NAT terdiri dari 3 chain, yaitu:
o PREROUTING, digunakan untuk memilah paket yang akan di teruskan.
o POSTROUTING, digunakan untuk memilah paket yang telah di teruskan.
o FORWARD, digunakan untuk memilih paket yang melalui router.
C. Instalasi proxy server di debian
a. Hentikan/stop proses squid agar pada saat konfigurasi tidak terjadi error
smkn1binangun:~# /etc/init.d/squid stop
b. Untuk menanggulangi bila terjadi kesalahan konfigurasi. Back up file konfigurasi squid
default.
smkn1binangun:~# cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.backup
c. Konfigurasi file squid.conf

27
smkn1binangun:~# vim /etc/squid/squid.conf
 Menambahkan list situs yang akan diblok

acl CONNECT method CONNECT


acl url dstdomain "/etc/squid/url"
acl key url_regex -i "/etc/squid/key"
http_access deny url
http_access deny key
no_cache deny url
no_cache deny key

 Menambahkan ip address yang boleh mengakses proxy

# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS


FROM YOUR CLIENTS
acl lan src 192.168.10.0/24
http_access allow lan

 Membuat transparent proxy

# Squid normally listens to port 3128


http_port 192.168.10.1:3128 transparent

 Menambahkan visible_hostname

# TAG: visible_hostname
# If you want to present a special hostname in error messages, etc,
# define this. Otherwise, the return value of gethostname()
# will be used. If you have multiple caches in a cluster and
# get errors about IP-forwarding you must set them to have individual
# names with this setting.
#
#Default:
visible_hostname www.smkn1binangun.sch.id

 Menambahkan cache_mgr

# TAG: cache_mgr
# Email-address of local cache manager who will receive
# mail if the cache dies. The default is "webmaster".
#
#Default:
cache_mgr cahkaje@smkn1binangun.sch.id

d. Membuat direktory list situs yang diblok

28
smkn1binangun:~# vim /etc/squid/url

www.facebook.com
www.google.com

e. Membuat direktory list kata kunci untuk memperkuat pengeblokan sites

smkn1binangun:~# vim /etc/squid/key

facebook
google

f. Mengaktifkan direktory yang tadi dibuat (nomer 5 dan 6)

smkn1binangun:~# squid -z

g. Konfigurasi firewall : vim /etc/rc.local

# By default this script does nothing.


iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE
iptables -t nat -A PREROUTING -s 192.168.10.1 -p tcp --dport 80 -j ACCEPT
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp --dport 80 -j DNAT --to-destination
192.168.10.1:3128
exit 0

h. Restar Komputer

smkn1binangun:~#reboot

29

Anda mungkin juga menyukai