Oleh
Ulfiaturrahmi
2201301172
Dosen Pengampu:
Sistem file (file system) atau sistem berkas merupakan struktur logika yang digunakan untuk
mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. Dengan kata lain, sistem file merupakan database khusus
untuk penyimpanan, pengelolaan, manipulasi dan pengambilan data, agar mudah ditemukan dan diakses.
Hubungan antara sistem operasi dengan sistem file adalah sistem file (file system) merupakan interface
yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program menginginkan pembacaan dari hard disk atau
media penyimpanan lainnya, sistem operasi akan meminta sistem file untuk mencari lokasi dari file yang
diinginkan. Setelah file ditemukan, sistem file (file system) akan membuka dan membaca file tersebut, kemudian
mengirimkan informasinya kepada sistem operasi dan akhirnya bisa dibaca oleh pengguna.
Sistem File pada Linux (ext2, ext3 dan reiserfs), sebagaimana Sistem File UNIX lainnya tidak mengenal
istilah drive seperti pada DOS atau Windows seperti: Drive C:, Drive D: dan seterusnya. Sistem File Linux
menggunakan sistem hirarki dan penyatuan (direktori dalam direktori) yang memperlakukan semua file, direktori
dan device driver (termasuk diskdrive, floppy disk dan cd- rom drive) sebagai file. Terminologi ini dikenal
sebagai Everything is file dalam UNIX dan Linux.
Sistem File Linux/UNIX mendukung nama file sebanyak 256 karakter, tidak termasuk tanda simbol dan
tanda kutip kecuali titik(.), dan tanda minus (-). Tanda titik dapat digunakan berkali-kali dalam satu nama file,
contoh: ini.nama.file. Semua perintah di Linux bersifat case-sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda)
dan menggunakan tanda/(slash) untuk menyatakan direktori, berbeda dengan DOS/Windows yang menggunakan
tanda \ (backslash).
• TUJUAN
Mahasiswa mampu memanajemen file pada linux sesuai kebutuhan
1. Nyalakan ubuntu yang akan digunakan dan masuk ke terminal dan ketik perintah yang pertama: sudo
fdisk -l, klik Enter untuk menentukan dimana akan di partisi.
4. Ketik “p” untuk menampilkan atau mencetak tabel partisi yang sudah ada. Kemudian klik “n” untuk
membuat partisi baru setelah itu klik “p” untuk menentukan tipe partisi yang akan digunakan.
5. Isikan nomor partisi, first sector dan last sector sesuai dengan default yang ada. Bisa diketik nomornya
atau klik enter secara langsung.
6. ketikan perintah t, diikuti dengan menekan tombol enter dan mengikuti perintah yang
direkomendasikan, kemudian klik “l” dan enter.
7. lanjutkan dengan perintah penyimpanan hasil partisi yang telah kita buat dengan mengetikan perintah w.
8. Lakukan pengecekan, partisi dengan mengetik: cat /proc/partitions.
10. Untuk memberikan label pada partisi yang baru kita buat, dapat menjalankan perintah: e2label
/dev/sdb1/datanux.