Exchange Theory 1. Bagsimana hubungan sosial dibentuk, dipetinara, dan diakhirl. 2. Bagaimana sikap kita terhadap hubungan dan pasangan kita sangat: dipengaruhi oleh ‘outcomes. 3, Reward low cost, less reward - high cost. 4. Comparison level {past, cost-benefit ratio} 5, Seks sebagai trade, Perbedaan lakl-laki dengan perempuan (minat dan pandangan terkait keperawanan] 6. ritik: hubungan tidak hanya didasari oleh perhitungan cost-benefit, namun juga altruistik mot Teori Kepribadian 1. BIG Five: openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, rnguraticism 2. Erotophilia ~ erotophobia, skala yang menunjukkan pendekatan pribadi terhadap periiaku seksual 3. Sensation seeking. 4. Sociosemualty > restricted sociosexual ortentation, unrestricted saciosexual orientation (komponen komitmen dan emesi) 5. Keitik: kata pada dasarmya menguiur sikap. insan kepribadian dengan genetik. Evolutionary Theory 1. Tujuan repraduksi dariaktivitas seksual, 2. Senual strategies theory > perbedaan lak-laki dengan perempuan, 3. eit: 2. hanya berbicara mengenai heterosaksual. 'b._hagaimana dengan variasi yang lain. tidak selalu mengenai parental investment. €, Latihan soal mandir (quit) 1. Apa yang dimaksud dengan perilaku seksual? 2. Berikan conteh classical conditioning dalam menjelaskan mengenai terbentuknya perilaky ‘seksual. ‘D. Daftar istilah yang penting Perilaku seksual, operant conditioning, sociosexuality, erotophilia, exchange theory. aKOMUNIKAS! DALAM PROMOS! DAN EDUKAS! KESEHATAN ‘A. Usaha Prevent dan Promosi Kesehatan Usaha preventit mencakup lima level, yakni health promation, specific protection, eorfy diagnosis ‘and prompt treatment, disability limitation, dan rehabilitation. Konferensiinternasional pertama kali mengenai promosi kesehatan, dlaksanakan di Ottawa pada 21 November 1986. Konferensi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara. Konferensi tersebut menghasilkan Ottowe Charter of Health Promotion. Dalam plagam ini dibahas mengensi lima elemen kunci di dalam promasi kesehatan, yakni: 1. Healthy Public Policy. 2, Personal Skills Development. 3. Community Participation. 4, Healthy and Supportive Environments. 5. Re-organization of Health Services Hal ini kermmcian menjadi dasar bagi pemerintah Indonesia dalam mengelola strategi kesehatan di Indonesia. Health promation is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their heatth. To reach a state of complete physical, mental and social well-being, an individual or group rust be able to identify and to realize aspirations, to satily needs, and to.change or cope with the environment (Ottawa Charter) Secara harfiah kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari ‘aspirasi, mampu_memenubi kebutuhan dan merubah atau mengendalitan linghungan (Piagam ‘Ottawa, 1986). Promos! Kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyaraket dan fingkungan. Pendapat Iain terkait promasi kesehatan disampaikan oleh Lawrence Green (dalam Green, 1984), ‘yakni segala bentuk kombinasi pendiditan kesehatan dan intervens! yang terkait dengan ekonomi, ‘palitik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan pertlaku dan lingkungan yang kondusi bag) kesehatan. WHO (1984) mendefinis: promos! kesehatan sebagai sebuah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka. a2