va
81 orgasme laki-laki dengan perempuan berbeda. Secara frekuensi, laki-laki lebih sering dan
konsisten mengalarni orgasme dibandingkan dengan perempuan.
Gb.4. Gender Gap Orgasm Consistency
Stimulus erotic a
jh sesuatu yang ada di lingkungan yang membuat seseorang terangsang secara
seksual, Sesuatu yang membuat individu terangsang akan berbeda di
Seperti baju dalam, musik, beba ial ukuran erotic juga
berbeda antar budaya. Seperti perempuan yang dlanggap menarik secara seksual akan berbeda di
‘Amerika dengan di indonesia,
satu orang ke orang lainnya.
1, dan makanan tertentu. Perseps! meng
Dalam tataran perbedaan individu, pandangan terdahulu yang menganggap bahwa laki-laki lebih
mudah terangsang seeara seksual dibandingkan lakl-lakl terbantahkan eleh sejumiah penelitian yang
menemukan hasil yang justru sebaliknya,
Erogenous Zones
Stimulus erotic dapat ditangkap oleh panca indera fda, Ada beberapa bagian tubuh yang bersifat
iebin sensitf dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, yang disebut dengan erogenous zones.
ksplisit dapat dideteks! seperti kep:
Yang seca
penis, eltorls, pubis, vagina, labia, dan nipple
pada perempuan, Yang tidak secara umum dl
bagian belakang dart lutut, jar
telinga, anus, leber,
ri kaki, punggung, dan alB. Respon Seksual Pada Manusia
Diteliti pertama kall oleh William Master dan Virginia Johnson. Penelitian in dilakukan terhadap 694
‘subyek dalam seting laboraterlum untuk melthat
ksi orgasm mereka sepanjang orgasme.
‘Sexual Response Cycle
Gb.S. Fase Orgasm
Fase dalam orgasme dibag) menjadi empat tahapan, yakni:
2. Excitement, tubuh mempertihatkan tandi
nda keterangsang:
Cir-citinya pada perempuan adalah diameter kiitoris membesar, lubrikasi pada dinding
pada dinding vagina, bagian dalam vagina meningkat dalam panjang dan lebar, uterus
elevate dan mendorong cervix menjauh dari vagina dan vagina memanjang. Nafas menjadi
lebih cepat dan kerja jantung dan tekanan darah pun demnikian. Aliran darah menuju dinding
‘vagina, labia minor, dan labia major. Nipple dan payudara membesar. Sex flush tampak pada
bbagian dada, leher, dan walah. Gerakan reflek dari langan dan tangan. Vokalisash
santo
va mae Lawrie Vai
Gb. 6. Fase excitement pada perempuan2. Plateau, gairah seksual meningkat dan dipertahankan.
pada tahapan ini reats| pada excitement berlanjut dan menjadi semakin intens. Ukuran
payudara menjadi lebih besar dan sex flush menjadi samakin terlinat, Muscular tension
rmeningkat, deriklan halnya dengan vokalisas)
3, Orgasm, mencapai klimaks dan melepastan semua! tensfon.
From greek to swell or be lustful.
perempuan biasanya membutuhkan waktu 10 sampal 20 menit setelah penetras| awal.
Orgasme adalah ekepresi intens dan wujud dari kondlsi kenikmatan yang luar biasa dari
‘manusia. Blasanya bergradas! dari sangat intense ke less intense, Palepatan oksitosin
kelenjar pituitary dan mengontrol respon berikutnya. Kontraksi blasanya mencakup strong
‘muscular reaction pada vagina dan rhythmic contraction pada uterus. Nipple biasanya
menjadi keras. @iasanya dibarengi dengan gerakan pada kaki dan tangan. Beberapa
perempuan dapat mencapal muitipfe orgasm. Geberapa perempuan lainnya mampu
‘meencapainya, namun seringkali tidak di
Gb. 7. Fase orgasm pada perempuan
4. Resolution, relaksasi dan kemball ke kandisi non klimaks.
Badan kembali ke kondis! non klimaks. Klitorls mengecil dan unreacted. Sebagian ornag
‘menjadi cangat tofkactive, seba gian lag) blasanya langsung tertidur.
Secara keseluruhan, perbedaan perempuan denga lakltakl dalam siklus respon seksual dapat dlihat
dari Gb. 8,
Gb. 8. Perbedaan perempuan dengan laki-laki dalam respon seksual