Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
TANGKOS TO TABLE :
” USAHA JAMUR BERKELANJUTAN DARI LIMBAH SAWIT”

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
FIKRY KUSYADI (E862220011)
WANDI RUSMANA (E852220008)
DAYANG NURHAMITA (E882220001)

LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH XI KALIMANTAN


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MELAWI
KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG
2024
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri sawit adalah salah satu industri utama di banyak negara, termasuk Indonesia, yang
menyediakan sejumlah besar minyak nabati yang digunakan dalam berbagai produk konsumen
dan industri. Namun, produksi kelapa sawit juga menghasilkan limbah organik dalam jumlah
besar, seperti tandan kosong dan serat, yang sering kali menjadi masalah lingkungan jika tidak
dikelola dengan baik.
Di sisi lain, industri jamur memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan produk
bernilai tinggi dari bahan baku organik. Jamur adalah sumber protein yang kaya, memiliki
beragam manfaat kesehatan, dan menjadi bahan makanan yang populer di banyak budaya.
Pengembangan usaha jamur berkelanjutan yang menggunakan limbah sawit sebagai substrat
pertumbuhan jamur dapat menjadi solusi yang inovatif untuk mengatasi dua masalah sekaligus,
yaitu pengelolaan limbah sawit dan pengembangan usaha jamur.
Limbah sawit, terutama tandan kosong dan serat, memiliki potensi sebagai bahan baku
yang ideal untuk budidaya jamur. Kandungan nutrisi dan serat dalam limbah sawit dapat
mendukung pertumbuhan jamur dengan baik. Dengan menggunakan limbah sawit sebagai
substrat, kita dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari pembuangan limbah sawit yang
tidak terkelola dan sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi melalui produksi jamur.
Beberapa alasan mengapa pengembangan usaha jamur berkelanjutan dari limbah sawit
menjadi penting adalah:
1. Pengelolaan Limbah Sawit yang Berkelanjutan: Dengan mengubah limbah sawit
menjadi produk bernilai tambah, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke
lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup, dan menciptakan
model bisnis yang berkelanjutan.
2. Diversifikasi Pendapatan bagi Petani Sawit: Petani sawit dapat diuntungkan dengan
menjual limbah sawit mereka kepada produsen jamur, yang dapat menjadi sumber
pendapatan tambahan dan diversifikasi bagi mereka.
3. Produksi Jamur yang Ramah Lingkungan: Budidaya jamur menggunakan limbah
sawit sebagai substrat dapat dianggap sebagai praktik pertanian yang ramah lingkungan
karena memanfaatkan limbah organik yang sebelumnya dianggap sebagai sampah.
4. Manfaat Kesehatan dan Gizi: Jamur adalah sumber nutrisi yang kaya dan memiliki
sejumlah manfaat kesehatan yang terbukti. Dengan memperluas produksi jamur, kita juga
dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber protein berkualitas tinggi.
Dengan mempertimbangkan potensi limbah sawit dan industri jamur, pengembangan usaha
jamur berkelanjutan dari limbah sawit dapat menjadi salah satu solusi yang holistik dan
berkelanjutan dalam mengatasi masalah lingkungan sambil menciptakan peluang ekonomi baru.
1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengoptimalkan proses konversi limbah sawit menjadi substrat yang sesuai
untuk budidaya jamur secara berkelanjutan?
2. Apa strategi yang efektif untuk mengelola risiko kontaminasi dan memastikan kualitas
produk jamur yang dihasilkan dari limbah sawit?
3. Bagaimana mengatasi kendala teknis dalam budidaya jamur menggunakan limbah
sawit, seperti fluktuasi nutrisi dan pH dalam substrat?
4. Apa dampak lingkungan dari penggunaan limbah sawit sebagai bahan baku untuk
budidaya jamur, dan bagaimana cara mengurangi dampak tersebut dengan efisien?
5. Bagaimana memperhitungkan aspek ekonomi dalam pengembangan usaha jamur
berkelanjutan dari limbah sawit, termasuk perencanaan biaya produksi, penetapan
harga, dan pemantauan profitabilitas?
6. Bagaimana mengelola limbah hasil budidaya jamur secara efisien dan ramah
lingkungan?
7. Apa tantangan utama yang dihadapi dalam pemasaran produk jamur dari limbah sawit,
dan bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk memperluas pangsa pasar?
8. Bagaimana mempertimbangkan aspek sosial dalam pengembangan usaha jamur
berkelanjutan dari limbah sawit, termasuk partisipasi masyarakat lokal dan manfaat bagi
komunitas?
9. Apa kebijakan dan regulasi yang perlu dipertimbangkan dalam mendukung
pengembangan usaha jamur berkelanjutan dari limbah sawit?
10. Bagaimana mengukur dan mengevaluasi keberhasilan usaha jamur berkelanjutan ini
dari berbagai perspektif, termasuk ekonomi, lingkungan, dan sosial?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Mengembangkan usaha jamur berkelanjutan dari limbah sawit sebagai alternatif yang
inovatif dan ramah lingkungan dalam memanfaatkan sumber daya lokal.
2. Mendorong partisipasi aktif petani sawit dan masyarakat lokal dalam mengelola limbah
sawit dan mengembangkan usaha jamur berkelanjutan, sehingga meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
3. Mengurangi dampak negatif limbah sawit terhadap lingkungan dengan mengonversinya
menjadi produk bernilai tinggi dalam produksi jamur, serta meningkatkan kesadaran akan
pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan bernutrisi tinggi melalui distribusi
produk jamur berkualitas yang dihasilkan dari limbah sawit, sehingga mendukung
ketahanan pangan lokal.
5. Membangun model bisnis yang berkelanjutan dalam usaha jamur dari limbah sawit, yang
menghasilkan keuntungan ekonomi yang signifikan sambil tetap memperhatikan aspek
sosial dan lingkungan.
6. Memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam mengelola usaha
berkelanjutan, termasuk manajemen bisnis, pemasaran, dan inovasi produk, sehingga
meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka.
7. Menyebarkan informasi dan pengalaman dari kegiatan ini kepada masyarakat luas, baik
melalui publikasi maupun kegiatan sosialisasi, untuk menginspirasi dan mendorong
adopsi model bisnis berkelanjutan lainnya.

1.4 Luaran yang diharapkan

1. Produksi Jamur Berkualitas Tinggi: Menghasilkan jamur dengan kualitas yang baik dan
konsisten dari limbah sawit, yang dapat memenuhi permintaan pasar akan produk jamur
yang bernilai tinggi.
2. Pendapatan Tambahan bagi Petani Sawit: Memberikan sumber pendapatan tambahan bagi
petani sawit melalui penjualan limbah sawit kepada produsen jamur, sehingga
meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
3. Pengelolaan Limbah Sawit yang Berkelanjutan: Mengurangi jumlah limbah sawit yang
dibuang ke lingkungan dan memanfaatkannya secara produktif dalam produksi jamur,
sehingga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.
4. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan dan konversi limbah menjadi
sumber daya bernilai tinggi melalui sosialisasi dan edukasi.
5. Peningkatan Akses Terhadap Pangan Bernutrisi Tinggi: Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pangan bernutrisi tinggi melalui distribusi produk jamur berkualitas yang
dihasilkan dari limbah sawit, sehingga mendukung ketahanan pangan lokal.
6. Pengembangan Model Bisnis Berkelanjutan: Membangun model bisnis yang
berkelanjutan dalam usaha jamur dari limbah sawit, yang menghasilkan keuntungan
ekonomi yang signifikan sambil tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
7. Pengembangan Inovasi Teknologi: Mengembangkan teknologi dan metode budidaya
jamur yang efisien dan ramah lingkungan, yang dapat diadopsi oleh petani sawit dengan
mudah dan meningkatkan produktivitas usaha.
8. Penyebaran Informasi dan Pengalaman: Menyebarkan informasi dan pengalaman dari
kegiatan ini kepada masyarakat luas, baik melalui publikasi maupun kegiatan sosialisasi,
untuk menginspirasi dan mendorong adopsi model bisnis berkelanjutan lainnya.

1.5 Manfaat Kegiatan

1. Manfaat Lingkungan:
a) Mengurangi jumlah limbah sawit yang dibuang ke lingkungan, mengurangi dampak
negatif terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat.
b) Mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pertanian dengan mengonversi limbah
sawit menjadi sumber daya alami untuk budidaya jamur.

2. Manfaat Ekonomi:
a) Menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani sawit dan masyarakat lokal dengan
menjual limbah sawit dan produk jamur.
b) Meningkatkan pendapatan petani sawit melalui diversifikasi sumber pendapatan dan
nilai tambah limbah sawit.

3. Manfaat Sosial:
a) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru
dan meningkatkan akses terhadap pangan bernutrisi tinggi.
b) Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan limbah dan pembangunan
ekonomi lokal yang berkelanjutan.

4. Manfaat Kesehatan:
a) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang sehat dan bernutrisi tinggi
dengan produk jamur berkualitas.
b) Mengurangi risiko kontaminasi makanan dan penyakit terkait limbah dengan
pengelolaan limbah yang lebih baik.

5. Manfaat Edukasi:
a) Memberikan pelatihan dan edukasi kepada petani sawit dan masyarakat tentang praktik
pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah.
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan
memanfaatkan sumber daya secara bijaksana.

6. Manfaat Inovasi:
a) Mengembangkan teknologi dan metode budidaya jamur yang inovatif dan
berkelanjutan, yang dapat diterapkan dalam konteks pertanian lainnya.
b) Mendorong pengembangan usaha dan inovasi berkelanjutan lainnya dalam
memanfaatkan limbah dan mengatasi masalah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai