Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU MAKALAH KOMUNIKASI

PROSES KOMUNIKASI

Dosen Pengampu:
Aida Novitasari S.Kep.Ns.,M.Kep
NIP : 197211011997032002

Penyusun:
Winica Sucahyati
NIM : 27820723094

TINGKAT 1 REGULER B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
karunia dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Tahap Proses
Komunikasi”. Terima kasih untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan segala
kebutuhan sehingga saya mampu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan artikel ini, saya menemui berbagai kendala dan kesulitan, namun dengan
rahmat Allah SWT hadir dengan kesabaran, ketekunan dan usaha serta pertolongan dari para
pihak yang telah tulus dalam ikhlas membantu baik fasilitas tenaga dan pikiran. Sehingga,
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penting bagi saya demi terciptanya tujuan
yang ingin dicapai,

Atas bantuan dan kritikan serta saran dari berbagai pihak, maka saya mengucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Surabaya, 24 Januari 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Konsep Komunikasi ......................................................................................................... 3
2.2 Proses Komunikasi........................................................................................................... 4
2.3 Macam-macam Komunikasi ............................................................................................ 5
2.4 Pola Komunikasi .............................................................................................................. 7
2.5 Ciri-ciri Komunikasi ........................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10
3.2 Saran .............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini masih banyak didapati di berbagai institusi pendidikan, pelatihan,
termasuk perguruan tinggi, yang dalam mengajar masih konvensional. Pengajar baik
guru/dosen mengajar secara ilmiah sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki. Ada juga
guru/dosen yang dalam mengajar cenderung meniru gaya orang yang dahulu, sehingga
akan menimbulkan persoalan, baik bagi pengajar maupun peserta didik. Tipe pertama
misalnya, akan menimbulkan masalah bagi dosen yang tidak memiliki bakat mengajar atau
mempunyai keterbatasan dalam menyampaikan pesan secara lisan, adapun untuk tipe
kedua, jika tidak hati-hati, dosen cenderung akan meniru gaya orang yang diidolakannya,
tanpa melihat sisi kelemahannya. Dalam hubungan sosial, komunikasi sebagai media
untuk berinteraksi dengan sesama, berbagi informasi, menyampaikan keinginan, perasaan,
pikiran, informasi, pendapat, dan nasihat, serta pengalamannya kepada orang lain. Tidak
ada manusia yang tidak melakukan komunikasi dalam memenuhi hajat hidupnya, baik
secara langsung bertatap muka, maupun tidak langsung dengan menggunakan perangkat
media tertentu, baikitu media cetak maupun media elektronik. Artinya, bahwa komunikasi
menjadi urat nadi dan sistem hidup manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi
merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kehidupan manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Pada dasarnya, setiap orang
memerlukan komunikasi sebagai salah satu alat bantu dalam kelancaran bekerja sama
dengan orang lain dalam bidang apapun. Komunikasi berbicara tentang cara
menyampaikan dan menerima pikiran-pikiran, informasi, perasaan dan bahkan emosi
seseorang, sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara penyampai pesan
dan penerima pesan.
Dalam aktivitas pendidikan, komunikasi juga mempunyai peran yang sangat penting
dan strategis dalam membangun interaksi dan menyampaikan pesan edukatif, berupa
materi belajar dari pendidik kepada peserta didik agar materi belajar dapat diterima dan
dicerna dengan baik, dapat berpengaruh terhadap pemahaman dan perubahan tingkah laku
peserta didik. Manusia dari bangun tidur di pagi hari hingga berbaring kembali menjelang
tengah malam, 70 % waktu bangun, digunakan untuk berkomunikasi. Ini berarti, kualitas
hidup kita banyak ditentukan oleh bagaimana kita berkomunikasi dengan sesama (Adhim,
2005). Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi,
1
secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah
sebagai konsekuensi hubungan sosial "social relations" (Effendy, 2000). Komunikasi juga
memainkan peran penting dalam dunia pekerjaan. Dalam lingkungan kerja, komunikasi
yang efektif menjadi kunci sukses dalam mencapai tujuan bersama. Dengan
berkomunikasi dengan baik, anggota tim dapat saling berbagi informasi, ide, dan
pemikiran yang akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Selain itu,
komunikasi yang baik juga memungkinkan manajer untuk memberikan arahan yang jelas
kepada bawahannya, sehingga menghasilkan kerjasama yang harmonis dan efisien. Selain
dalam lingkungan pekerjaan, komunikasi juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, dalam hubungan personal, komunikasi yang baik akan memperkuat ikatan
antara pasangan, keluarga, dan teman-teman. Dengan komunikasi yang terbuka dan jujur,
masalah dan perbedaan dapat diselesaikan dengan baik, dan hubungan dapat berkembang
dengan baik. Selain itu, ketika berkomunikasi dengan orang lain, kita juga perlu
memperhatikan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara, karena komunikasi
nonverbal juga dapat memberikan pengaruh besar terhadap pemahaman dan kesan yang
diberikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi efektif?
3. Apa saja macam-macam komunikasi?
4. Bagaimana pola dalam komunikasi?
5. Apa saja ciri-ciri dalam komunikasi efektif?

1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan tentang komunikasi
2. Untuk menjabarkan bagaimana proses dalam komunikasi
3. Untuk menjabarkan macam-macam komunikasi
4. Untuk menjelaskan bagaimana pola dalam komunikasi
5. Untuk menjabarkan ciri-ciri dalam komunikasi efektif

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Komunikasi


Setiap hari manusia membutuhkan dansenantiasa.berusahamembukasertamenjalin
komunikasi atau hubungan dengansesamanya.Dalam hubungan tersebutterjadilah proses
sosial yang memungkinkanterjadinya interaksi dan komunikasi. Dalamasetiap interaksi
berlangsung peristiwa komunikasi. Individu yang dapat berkomunikasi secara efektif
dengan orang lain dan lingkungan yang dihadapinya akan membawanya ke arah
pertumbuhan diri yang lebih maju. Sebaliknya, individu yang tidak dapat berkomunikasi
secara efektif atau banyakmengalami kegagalan dalam berkomunikasi dengan orang lain,
akanbanyak mengalami hambatan dalam pertumbuhan dirinya. Secara umum, definisi
komunikasi adalah “sebuah proses penyampian pikiran-pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi.”
(Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Komunikasi merujuk pada pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dalam berinteraksi
dan bertukar informasi antara individu atau kelompok. Komunikasi merupakan komponen
penting dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang, termasuk dalam dunia bisnis,
pendidikan, dan hubungan sosial. Dalam konteks bisnis, komunikasi yang efektif dapat
membantu membangun hubungan yang baik dengan klien dan rekan kerja, serta
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Memahami bahwa komunikasi bukan hanya tentang pengiriman pesan, tetapi juga
melibatkan pemahaman mendalam terhadap audiens yang dituju. Seorang komunikator
yang baik harus mampu membaca situasi, memilih metode komunikasi yang tepat, dan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens yang menjadi target. Selain itu, penting
juga untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik yang mungkin muncul akibat
komunikasi yang tidak efektif. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik agar dapat berkomunikasi dengan
baik dalam berbagai situasi. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan
komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap,
pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal
3
secara baik (Suprapto, 2017). Komunikasi yang baik merupakan kunci penting dalam
segala aspek kehidupan, baik dalam lingkungan kerja maupun dalam hubungan personal.
Selain itu, tujuan komunikasi juga melibatkan pembangunan hubungan yang baik antara
individu atau kelompok. Komunikasi yang baik dapat mempererat hubungan dan
membangun kepercayaan antara orang-orang yang terlibat. Dalam lingkungan kerja,
kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan produktivitas dan
kesuksesan tim, karena komunikasi yang jelas dan terarah, anggota tim dapat memahami
tujuan bersama dan bekerja secara efisien. Di sisi lain, Dalam menghadapi konflik atau
perbedaan pendapat, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dapat membantu
menyelesaikan masalah dengan damai dan mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan.

2.2 Proses Komunikasi


Komunikasi melibatkan pertukaran informasi antara dua pihak. Komunikasi yang
efektif membutuhkan pemahaman yang baik antara pengirim dan penerima pesan. Salah
satu aspek penting dalam komunikasi adalah kemampuan mendengarkan. Mendengarkan
dengan penuh perhatian akan membantu memahami pesan yang disampaikan oleh pihak
lain. Proses komunikasi menurut Schermerhorn, Hunt & Osborn (1994), yakni:

Diawali dengan sumber (source) atau kadang disebut juga pengirim pesan adalah orang
yang menyampaikan pemikiran atau informasi yang dimilikinya. Pengirim pesan
bertanggung jawab dalam menerjemahkan ide atau pemikiran (encoding) menjadi sesuatu

4
yang berarti, dapat berupa pesan verbal, tulisan, dan atau non verbal, atau kombinasi dari
ketiganya. Pesan ini dikomunikasikan melalui saluran (channel) yang sesuai
dengan kebutuhan. Lalu, dilanjutkan dengan pesan yang diterima oleh penerima pesan
(receiver). Penerima akan menerjemahkan pesan (decoding) berdasarkan batas
pemahamannya. Dengan demikian, dapat terjadi kesenjangan antara apa yang dimaksud
oleh pengirim pesan dengan apa yang dipahami oleh penerima pesan karena kemungkinan
adanya hambatan (noise). Hambatan dalam pengertian ini dapat disebabkan oleh
perbedaan cara pandang, pengetahuan atau pengalaman, perbedaan budaya, permasalahan
bahasa, dan lain-lain. Perlu diperhatikan, pada saat menyampaikan pesan, pengirim perlu
memastikan apakah pesan telah diterima dengan baik. Sementara penerima pesan perlu
berkonsentrasi agar pesanditerima dengan baik dan memberikan umpan balik (feedback)
kepada pengirim. Umpan balik penting sebagai proses klarifikasi untuk memastikan tidak
terjadi salah interpretasi. Untuk memastikan proses komunikasi berjalan lancar, ada
beberapa langkah yang dapat diikuti. Pertama, penting untuk memiliki pendekatan yang
jelas dan terstruktur saat berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan merumuskan
pesan dengan jelas dan menghindari penggunaan kalimat ambigu. Selain itu, memastikan
bahwa pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi juga
sangat penting. Selain itu, penting untuk memperhatikan cara berkomunikasi dengan orang
lain. Menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati lawan bicara adalah salah satu
aspek yang penting dalam menjaga lancarnya proses komunikasi. Hindari penggunaan
bahasa kasar atau kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Selain itu,
memperhatikan nada suara dan ekspresi wajah juga dapat membantu dalam
menyampaikan pesan dengan lebih efektif, serta salah satu faktor kunci dalam menjaga
kelancaran proses komunikasi adalah mendengarkan dengan baik. Mendengarkan dengan
penuh perhatian dan memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicara adalah keterampilan
penting yang harus dimiliki dalam berkomunikasi. Hindari gangguan seperti memeriksa
ponsel atau berbicara pada saat yang bersamaan, sehingga membantu dalam menjaga
kelancaran dan efektivitas komunikasi.

2.3 Macam-macam Komunikasi


Komunikasi berdasarkan penyampaiannya. Pada umumnya setiap orang dapat
berkomunikasi satu sama lain tidka hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial

5
yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak
semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam
menyampaikan informasi. Ada berbagai macam komunikasi yang digunakan dalam
interaksi manusia sehari-hari, sebagai berikut:
1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian
a. Komunikasi verbal (Lisan), komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa
dihalangi oleh jarak dan kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contoh
komunikasi verbal seperti dialog antara dua orang. Komuni verbal yang terjadi
secara tidak langsung, seperti komuniksi melalui telepon.
b. Komunikasi non-verbal (Tertulis), komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan kabar secara kompleks. Contoh lainnya seperti gambar, foto
bahkan melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah atau lainnya yang tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Perilaku
a. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam struktur
organisasi atau perusahaan. Contohnya, seminar.
b. Komunikasi Informal, yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi
dan tidak mendapat saksi resmi yang berpengaruh kepada kepentingan
organisasi atau perusahaan. Contohnya, desasdesus, kabar burung dan
sebagainya
c. Komunikasi Non-formal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasii atau perusahaan yang bersifat pribadi.
Contohnya, komunikasi didalam rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya
a. Komunikasi langsung, merupakan proses komunikasi secara langsung tanpa
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada, serta tidak
dibatasi oleh adanya jarak.
b. Komunikasi tidak langsung, merupakan suatu proses komunikasi yang
dilakukan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media
komunikasi.
4. Komunikasi berdasarkan Maksud Komunikasi
Beberapa contoh komunikasi berdasarkan maksud, yakni:

6
a. Berpidato
b. Pemberi ceramah
c. Wawancara
d. Pemberi perintah/tugas

2.4 Pola Komunikasi


Pola komunikasi adalah cara atau metode yang digunakan dalam berkomunikasi antara
dua pihak atau lebih. Pola komunikasi menurut Joseph. A. Devito, yakni:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi merujuk pada proses pertukaran informasi, gagasan, dan
emosi antara dua orang atau lebih. Hal ini melibatkan penggunaan bahasa verbal
dan nonverbal, seperti ucapan, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Tujuan dari
komunikasi antar pribadi adalah untuk membangun hubungan yang kuat dan saling
memahami antara individu-individu terlibat.
2. Komunikasi kelompok kecil
Komunikasi kelompok kecil dapat didefinisikan sebagai proses pertukaran
informasi, gagasan, dan pemikiran antara anggota dalam suatu kelompok kecil.
Komunikasi ini bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, serta untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan tujuan kelompok.
3. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada
khalayak secara terbuka dan transparan. Tujuan dari komunikasi publik adalah
untuk mempengaruhi, membangun, dan memelihara hubungan yang baik antara
organisasi, individu, atau entitas dengan khalayaknya. Komunikasi publik
melibatkan penggunaan berbagai strategi dan alat komunikasi, seperti media
massa, sosial media, kampanye publik, dan kegiatan promosi lainnya. Dalam
komunikasi publik, penting untuk memperhatikan penampilan, kejelasan, dan
keakuratan pesan yang disampaikan guna mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Komunikasi massa
Komunikasi massa merujuk pada proses penyampaian informasi kepada khalayak
yang luas melalui media massa, seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, dan
internet. Tujuan utama dari komunikasi massa adalah menyebarkan pesan atau

7
informasi secara efektif kepada masyarakat dengan menggunakan media sebagai
sarana komunikasi. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi
yang pesat saat ini, komunikasi massa menjadi sangat penting karena memiliki
pengaruh besar dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat.
Pola komunikasi dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Beberapa pola komunikasi
lainnya:
1. Komunikasi ke Atas
Dalam konteks komunikasi ke atas, pola ini terjadi ketika informasi atau pesan
dikirimkan dari bawah ke atasan atau manajer. Pola komunikasi ini memungkinkan
para bawahan untuk memberikan umpan balik, melaporkan perkembangan proyek,
atau mengajukan pertanyaan kepada atasan mereka serta serta memastikan
informasi yang diperlukan oleh atasan dapat diterima dengan baik.
2. Komunikasi ke Bawah
Pola komunikasi ke bawah terjadi ketika informasi atau pesan dikirimkan dari
atasan ke bawahannya. Pola ini biasanya digunakan untuk memberikan instruksi,
memberikan umpan balik, atau menyampaikan kebijakan atau perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Komunikasi ke bawah ini wajib memastikan kejelasan
dan pemahaman mengenai tugas yang harus dilakukan oleh bawahan. Dalam pola
ini, penting bagi atasan untuk menggunakan gaya komunikasi yang jelas, terbuka,
agar dapat dipahami oleh para bawahan.
3. Komunikasi Mendatar
Pola komunikasi mendatar terjadi ketika individu atau kelompok dalam level yang
sama dalam organisasi saling berkomunikasi. Hal ini memungkinkan timbulnya
kolaborasi, pertukaran informasi, dan diskusi antara rekan kerja sebaya.
Komunikasi mendatar ini dapat membangun kerjasama tim, memperkuat
hubungan antar anggota tim, dan meningkatkan efisiensi dalam bekerja bersama.
Pada pola komunikasi mendatar, diharapkan untuk menggunakan gaya komunikasi
yang terbuka, saling menghargai, dan mengedepankan kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.

8
2.5 Ciri-ciri Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap
individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam lingkup pribadi maupun
profesional. Untuk mengenali ciri-ciri komunikasi yang efektif, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
1. Komunikasi melibatkan setidaknya 2 pihak/lebih yang saling berinteraksi
2. Komunikasi dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti lisan atau tulisan
3. Penyediaan informasi yang praktis
4. Penggunaan bahasa yang baik, tepat dan jelas
5. Timbul rasa nyaman dan senang antara pihak yang berkomunikasi
6. Responsif tepat terhadap pertanyaan, masalah atau kebutuhan lainnya
Implementasi komunikasi yang efektif berperan penting dalam menjalin hubungan.
Komunikasi yang jelas, terbuka, dan koheren dapat membantu membangun kepercayaan
serta meningkatkan loyalitas mereka. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk
mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dan mengimplementasikannya secara
konsisten untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep komunikasi adalah bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang
melibatkan pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih. Proses komunikasi sendiri
terdiri dari beberapa langkah yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan
efektif. Macam-macam komunikasi dapat dibedakan menjadi verbal dan nonverbal, di
mana komunikasi verbal menggunakan kata-kata dan komunikasi nonverbal melibatkan
bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau isyarat. Pola komunikasi dapat berbeda-beda
tergantung pada budaya, kebiasaan, dan konteks komunikasi yang dihadapi. Ada pola
komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal yang dapat digunakan dalam berbagai
situasi. Ciri-ciri komunikasi yang baik adalah pesan yang jelas, tujuan komunikasi yang
tercapai, penerima pesan yang memahami dengan baik, dan adanya interaksi dua arah.
Pesan yang jelas menghindari ambigu atau kesalahan interpretasi yang dapat terjadi.
Tujuan komunikasi yang tercapai menunjukkan bahwa pesan yang ingin disampaikan
berhasil diterima dan dipahami oleh penerima. Penerima pesan yang memahami dengan
baik menandakan bahwa komunikasi telah efektif. Terakhir, adanya interaksi dua arah
menunjukkan bahwa tidak hanya pihak pengirim yang berbicara, tetapi juga pihak
penerima yang memberikan tanggapan atau feedback.

3.2 Saran
Dalam konteks konsep komunikasi, terdapat Beberapa saran yang dapat diberikan,
seperti penting untuk memiliki tujuan yang jelas dalam berkomunikasi. Dengan memiliki
tujuan yang jelas, kita dapat mengarahkan pesan kita dengan lebih efektif dan menghindari
salah pengertian. Lalu, penting juga untuk memperhatikan bahasa dan gaya berkomunikasi
yang digunakan agar membantu pesan kita lebih mudah dipahami oleh penerima.

10
DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, (2005), Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dedi Mulyana, (2001), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, cet.2 Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Simon, M. K., & Alouini, M. (2004). Types of Communication. Digital Communication over
Fading Channels, 2, 45–79. https://doi.org/10.1002/0471715220.ch3.

Wiryanto, (2004), Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedi

11

Anda mungkin juga menyukai