Tugas Proses Komunikasi - Ibu Aida - Reg B - 39 - Winica Sucahyati (Makalah)
Tugas Proses Komunikasi - Ibu Aida - Reg B - 39 - Winica Sucahyati (Makalah)
PROSES KOMUNIKASI
Dosen Pengampu:
Aida Novitasari S.Kep.Ns.,M.Kep
NIP : 197211011997032002
Penyusun:
Winica Sucahyati
NIM : 27820723094
TINGKAT 1 REGULER B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
karunia dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Tahap Proses
Komunikasi”. Terima kasih untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan segala
kebutuhan sehingga saya mampu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan artikel ini, saya menemui berbagai kendala dan kesulitan, namun dengan
rahmat Allah SWT hadir dengan kesabaran, ketekunan dan usaha serta pertolongan dari para
pihak yang telah tulus dalam ikhlas membantu baik fasilitas tenaga dan pikiran. Sehingga,
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penting bagi saya demi terciptanya tujuan
yang ingin dicapai,
Atas bantuan dan kritikan serta saran dari berbagai pihak, maka saya mengucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan tentang komunikasi
2. Untuk menjabarkan bagaimana proses dalam komunikasi
3. Untuk menjabarkan macam-macam komunikasi
4. Untuk menjelaskan bagaimana pola dalam komunikasi
5. Untuk menjabarkan ciri-ciri dalam komunikasi efektif
2
BAB II PEMBAHASAN
Diawali dengan sumber (source) atau kadang disebut juga pengirim pesan adalah orang
yang menyampaikan pemikiran atau informasi yang dimilikinya. Pengirim pesan
bertanggung jawab dalam menerjemahkan ide atau pemikiran (encoding) menjadi sesuatu
4
yang berarti, dapat berupa pesan verbal, tulisan, dan atau non verbal, atau kombinasi dari
ketiganya. Pesan ini dikomunikasikan melalui saluran (channel) yang sesuai
dengan kebutuhan. Lalu, dilanjutkan dengan pesan yang diterima oleh penerima pesan
(receiver). Penerima akan menerjemahkan pesan (decoding) berdasarkan batas
pemahamannya. Dengan demikian, dapat terjadi kesenjangan antara apa yang dimaksud
oleh pengirim pesan dengan apa yang dipahami oleh penerima pesan karena kemungkinan
adanya hambatan (noise). Hambatan dalam pengertian ini dapat disebabkan oleh
perbedaan cara pandang, pengetahuan atau pengalaman, perbedaan budaya, permasalahan
bahasa, dan lain-lain. Perlu diperhatikan, pada saat menyampaikan pesan, pengirim perlu
memastikan apakah pesan telah diterima dengan baik. Sementara penerima pesan perlu
berkonsentrasi agar pesanditerima dengan baik dan memberikan umpan balik (feedback)
kepada pengirim. Umpan balik penting sebagai proses klarifikasi untuk memastikan tidak
terjadi salah interpretasi. Untuk memastikan proses komunikasi berjalan lancar, ada
beberapa langkah yang dapat diikuti. Pertama, penting untuk memiliki pendekatan yang
jelas dan terstruktur saat berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan merumuskan
pesan dengan jelas dan menghindari penggunaan kalimat ambigu. Selain itu, memastikan
bahwa pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi juga
sangat penting. Selain itu, penting untuk memperhatikan cara berkomunikasi dengan orang
lain. Menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati lawan bicara adalah salah satu
aspek yang penting dalam menjaga lancarnya proses komunikasi. Hindari penggunaan
bahasa kasar atau kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Selain itu,
memperhatikan nada suara dan ekspresi wajah juga dapat membantu dalam
menyampaikan pesan dengan lebih efektif, serta salah satu faktor kunci dalam menjaga
kelancaran proses komunikasi adalah mendengarkan dengan baik. Mendengarkan dengan
penuh perhatian dan memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicara adalah keterampilan
penting yang harus dimiliki dalam berkomunikasi. Hindari gangguan seperti memeriksa
ponsel atau berbicara pada saat yang bersamaan, sehingga membantu dalam menjaga
kelancaran dan efektivitas komunikasi.
5
yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak
semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam
menyampaikan informasi. Ada berbagai macam komunikasi yang digunakan dalam
interaksi manusia sehari-hari, sebagai berikut:
1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian
a. Komunikasi verbal (Lisan), komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa
dihalangi oleh jarak dan kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contoh
komunikasi verbal seperti dialog antara dua orang. Komuni verbal yang terjadi
secara tidak langsung, seperti komuniksi melalui telepon.
b. Komunikasi non-verbal (Tertulis), komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan kabar secara kompleks. Contoh lainnya seperti gambar, foto
bahkan melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah atau lainnya yang tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Perilaku
a. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam struktur
organisasi atau perusahaan. Contohnya, seminar.
b. Komunikasi Informal, yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi
dan tidak mendapat saksi resmi yang berpengaruh kepada kepentingan
organisasi atau perusahaan. Contohnya, desasdesus, kabar burung dan
sebagainya
c. Komunikasi Non-formal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasii atau perusahaan yang bersifat pribadi.
Contohnya, komunikasi didalam rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya
a. Komunikasi langsung, merupakan proses komunikasi secara langsung tanpa
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada, serta tidak
dibatasi oleh adanya jarak.
b. Komunikasi tidak langsung, merupakan suatu proses komunikasi yang
dilakukan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media
komunikasi.
4. Komunikasi berdasarkan Maksud Komunikasi
Beberapa contoh komunikasi berdasarkan maksud, yakni:
6
a. Berpidato
b. Pemberi ceramah
c. Wawancara
d. Pemberi perintah/tugas
7
informasi secara efektif kepada masyarakat dengan menggunakan media sebagai
sarana komunikasi. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi
yang pesat saat ini, komunikasi massa menjadi sangat penting karena memiliki
pengaruh besar dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat.
Pola komunikasi dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Beberapa pola komunikasi
lainnya:
1. Komunikasi ke Atas
Dalam konteks komunikasi ke atas, pola ini terjadi ketika informasi atau pesan
dikirimkan dari bawah ke atasan atau manajer. Pola komunikasi ini memungkinkan
para bawahan untuk memberikan umpan balik, melaporkan perkembangan proyek,
atau mengajukan pertanyaan kepada atasan mereka serta serta memastikan
informasi yang diperlukan oleh atasan dapat diterima dengan baik.
2. Komunikasi ke Bawah
Pola komunikasi ke bawah terjadi ketika informasi atau pesan dikirimkan dari
atasan ke bawahannya. Pola ini biasanya digunakan untuk memberikan instruksi,
memberikan umpan balik, atau menyampaikan kebijakan atau perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Komunikasi ke bawah ini wajib memastikan kejelasan
dan pemahaman mengenai tugas yang harus dilakukan oleh bawahan. Dalam pola
ini, penting bagi atasan untuk menggunakan gaya komunikasi yang jelas, terbuka,
agar dapat dipahami oleh para bawahan.
3. Komunikasi Mendatar
Pola komunikasi mendatar terjadi ketika individu atau kelompok dalam level yang
sama dalam organisasi saling berkomunikasi. Hal ini memungkinkan timbulnya
kolaborasi, pertukaran informasi, dan diskusi antara rekan kerja sebaya.
Komunikasi mendatar ini dapat membangun kerjasama tim, memperkuat
hubungan antar anggota tim, dan meningkatkan efisiensi dalam bekerja bersama.
Pada pola komunikasi mendatar, diharapkan untuk menggunakan gaya komunikasi
yang terbuka, saling menghargai, dan mengedepankan kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
8
2.5 Ciri-ciri Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap
individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam lingkup pribadi maupun
profesional. Untuk mengenali ciri-ciri komunikasi yang efektif, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
1. Komunikasi melibatkan setidaknya 2 pihak/lebih yang saling berinteraksi
2. Komunikasi dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti lisan atau tulisan
3. Penyediaan informasi yang praktis
4. Penggunaan bahasa yang baik, tepat dan jelas
5. Timbul rasa nyaman dan senang antara pihak yang berkomunikasi
6. Responsif tepat terhadap pertanyaan, masalah atau kebutuhan lainnya
Implementasi komunikasi yang efektif berperan penting dalam menjalin hubungan.
Komunikasi yang jelas, terbuka, dan koheren dapat membantu membangun kepercayaan
serta meningkatkan loyalitas mereka. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk
mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dan mengimplementasikannya secara
konsisten untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep komunikasi adalah bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang
melibatkan pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih. Proses komunikasi sendiri
terdiri dari beberapa langkah yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan
efektif. Macam-macam komunikasi dapat dibedakan menjadi verbal dan nonverbal, di
mana komunikasi verbal menggunakan kata-kata dan komunikasi nonverbal melibatkan
bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau isyarat. Pola komunikasi dapat berbeda-beda
tergantung pada budaya, kebiasaan, dan konteks komunikasi yang dihadapi. Ada pola
komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal yang dapat digunakan dalam berbagai
situasi. Ciri-ciri komunikasi yang baik adalah pesan yang jelas, tujuan komunikasi yang
tercapai, penerima pesan yang memahami dengan baik, dan adanya interaksi dua arah.
Pesan yang jelas menghindari ambigu atau kesalahan interpretasi yang dapat terjadi.
Tujuan komunikasi yang tercapai menunjukkan bahwa pesan yang ingin disampaikan
berhasil diterima dan dipahami oleh penerima. Penerima pesan yang memahami dengan
baik menandakan bahwa komunikasi telah efektif. Terakhir, adanya interaksi dua arah
menunjukkan bahwa tidak hanya pihak pengirim yang berbicara, tetapi juga pihak
penerima yang memberikan tanggapan atau feedback.
3.2 Saran
Dalam konteks konsep komunikasi, terdapat Beberapa saran yang dapat diberikan,
seperti penting untuk memiliki tujuan yang jelas dalam berkomunikasi. Dengan memiliki
tujuan yang jelas, kita dapat mengarahkan pesan kita dengan lebih efektif dan menghindari
salah pengertian. Lalu, penting juga untuk memperhatikan bahasa dan gaya berkomunikasi
yang digunakan agar membantu pesan kita lebih mudah dipahami oleh penerima.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Mulyana, (2001), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, cet.2 Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Simon, M. K., & Alouini, M. (2004). Types of Communication. Digital Communication over
Fading Channels, 2, 45–79. https://doi.org/10.1002/0471715220.ch3.
11