Anda di halaman 1dari 109
ENCANA BULANAN TAHUN 2022 PROGRAM PENGENDALIAN KARANTINA DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOG! KKP KELAS I MEDAN 4.__Rencana Kegiatan Pengendalian Karantina dan Surveilans Epideriologi Bulan Juli 2022 No Kegiatan Sasaran Input Sumber Dana | Pelaksana 1 _| Skrining dan pemeriksaan PPetugas Wiker dan Keagenan | - Menerima informasi Kedatangan kapal dari Petugas Wiker DIPARKAXL | TimPKSE kesehatan kedatangan ABK/Kru dan | Kapal ~Melakukan skrning kesehatan dan pemeriksaan terhadap ABK/Kru | KKP Medan | _KKP Kelas | ppenumpang dari lar neger di dan penumpang Tahun 2022 | Medan Wilayah Kerja - Wawancara PE terhadap seluruh ABK/Kru dan penumpang - Menyusun laporan dan rekomendasi Z| Menyusun laporan Sistem Petugas Wiker ~Melakukan rekapitulasilaporan sinkarkes yang telah entry oleh | DIPARKAXL | Tim PKSE. Kekarantinaan Kesehatan Wilker ke Aplikasi Sinkarkes KKP Medan | _KKP Kelas! (Sinkarkes) - Konfirmasi data ke petugas Wier ka ada data yang peru Tahun 2022 | Medan diperbaik ~ Analisis dan interprestasi data yang telah direkapitulasi + Menyusun laporan dan rekomendasi 3 Pengawasan Pelaksanaan ‘Vendor dan Keagenan Kapal | - Memastixan APD dan peralatan yang dipakal sesval dengan DIPARKAXL | TimPKSE Penyehatan Ala Angkut standar KKP Medan” | KP Kelas = Menjain komunikasi dengan keagenan kapal posisi untuk dlakukan | Tahun 2022 | Medan | penyehatan alt angkut | = Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut = Menyusun laporan dan tindak lanjut 2, Membuat Laporan Kegiatan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana kegiatan Pengendalian Karantina Dan Surveilans Epideriologi bulan Juli 2022 yang telah liaksanakan, disusun laporan pelaksanaan Kegiatan, Kemudianditnjau dan dievaluasi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang tidak trtaksana dievaluasi Kendala dan hambatan kemudian dimasukkan dalam rencana bulan berkutnya untuk dapat daksanakan. 3. Menyusun Rencana Program Kerja Kegiatan Pengendalian Karantina dan Survellans Epidemiologi Penyusunan rencana program Kerja kegiatan!program imunisasi sebagai acuan pelaksanaan Kegiatan pada bulan berjalan. Demikian rencana kegiatan ini dibuat untuk menjadi aouan pelaksanaan kegiatan/program Pengendalan Karantina Dan Surveilans Epidemiologi KKP Kelas | Medan Bulan Juli Tahun 2022. Medan Penyus 22 Nery Atfris Sibuea, SKM NIP. 19841 1072014022001 A RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS DALAM KEKARANTINAAN DAN SURVEILANS EPIDMIOLOG! KKP KELAS | MEDAN Pendahuluan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan aspek peenting dalam rangka meningkatkan kapasitas pegawal agar pegawai dapat bekerja sesuai dengan tuntutan kinerja yang harus dicapainya sesual amanat Undang-undang ASN No § tahun 2016 tentang [ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN. Sesungguhnya kualtas SOM dalam suatu organisasi dapat dithat dengan kasat mata dengan tolok ukur yang dapat menjadi patokan yaitu seberapa besar/ SDM tersebut memilki tau berdaya manfaat bagi suatu organisasi. Oleh ‘sebab itu, mengingat besamya peran SDM terhadap kemajuan organisasi, maka tanggung jawab dalam upaya pengembangan Kualtas SDM tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab masing-masing pegawai, melainkan menjadi tanggung jawab organisas. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualtas SDM dalam rangka engembangan pegawai yaitu dengan memberikan pelatinan sesuai dengan Kemampuan yang harus cimilik tap pegawai di bidang tugasnya. ‘Selama ini pelatihan gi bidang kesehatan tidak hanya dilakukan oleh instansi pelatihan Kesehatan yang terakredtasi tetapi juga dilakukan oleh banyak phak seperti unit program di jalaran Kementerian Kesehatan, Rumah Saki, Organisasi Profesi dan lain‘ain. Banyaknya jenis dan kebutuhan pelatihan ‘akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan fasiltator dari berbagai profes keahlan. Sebagai fasiitator selain memilki Kemampuan profesional di bidangnya diharuskan pula memilki Kemampuan dalam mentransfer Keahliannya kepada peserta lath agar pelathan yang diberikan berkvalitas. Pusat Pelatinan SDM Kesehatan sesual dengan tugas dan fungsinya melakukan pembinaan tethadap pelatinan Kesehatan secara Keselurunan. Agar pelathan yang diaksanakan memenuhi Ketentuan yang berlaku sesuai dengan pedoman penyelenggaraan pelatinan Kemenkes, dipertukan faslitator yang telah bersertikat sebagai fasiitator. Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. KKP mempunyai peran di bidang karantina Kesehatan dan pemberantasan penyakit menular sebagai iter untuk menyaring Keluar masuknya penyakit menular balk yang datang maupun keluar neger. Dalam rangka peningkatan peran kesehatan pelabuhan untuk ikut serta memantapkan penyelenggaraan upaya Kesehatan karantina di pint masuk intemasional serta cakupan egiatan dan mengimplementasikan IHR 2005 maka peru diiakukan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiolog. Masalah Pemberfakuan IHR 2015 pada tanggal 15 Juni 2007 membawa konsekuensi penting bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Awainya penyakit pest, kolera dan demam kuning merupakan fokus penyekit yang ciawasi oleh dunia namun sesuai dengan moblsasi penduduk dan perkembangan jenis penyakit pethatian dunia lebih luas terhadap semua masalah Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) yang dapat berpotensi wabah. IHR 2005 mengamanatkan kepada setiap rregara anggota WHO untuk meningkatkan core capactes (kemampuan) dalam sureilans dan respons kejacian timbulnya penyakt di pinty masuk. Pandemi COVID-19 menuntut petugas untuk lei meningkatkan dir dalam kapastas Kekarantinaan kesehatan dan survellans epidemiologi. Pelaksanaan peningkatan kapasitas/ kompetensi petugas dalam pelaksanaan kekarantinaan, fungsional epidemiologi, pemetaan sebaran penyakit, penanganan kedaruratan masyarakat dan dikiat peningkatan Kompetensi lainnya. Pelatihan diselenggarakan oleh pihak luar seperti PPSDM Kemenkes RI dan pelathan lainnya, Informasi diperoleh dari website dan prosur pelatinan, Tujuan, Sasaran Dan Kebijaksanaan 1 Tujuan Tujuan Umum Melaksanakan Pelatinan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi KP Kelas | Medan, Tujuan Khusus ‘a, Melaksanakan pelatihanteknis dalam rangka peningkatan Kapastas petugas ». Meleksanakan desiminas| informasi kepada petugas lainnya terkait dengan hasi pelatinan. c. Menyusun monitoring dan evaluasirencana tindak lanjut pelatinan petugas | Sasaran Sasaran Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi KKP Kelas Il Tanjungpinang adalah petugas KKP Kelas | Medan. M, Kebijaksanaan Pelaksanaan Pelatinan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantingan dan Surveilans Epidemiologi mengacu pada Permenkes 425 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Langkah dan Kegiatan + Peleksanaan Pelathan Peningkatan Kapastes Petugas dan Kekarantinaan dan Surveians Epidemiciog © Monitoring dan Evaluasi ‘ Penyusunan Laporan Pengawasan Dan Pengendalian a. Waktu Kegiatan Pelathan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi dilaksanakan pada bulan Januar s.d Desember 2022. Plaksanaan ‘Monitoring Evalvasi Penyusunan Laporan| b. Biaya Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Survelans Epidemiologi bersumber dari DIPA RKA-KL KKP Kelas | Medan. tahun 2022. Demikian rencana operasional kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kekarantinaan dan Survellans Epidemiolog! ini dibuat Medan, Juli 2022 Penyusun laporan |S [ orecronar sen Nerry Arthis Sibuea, SKM s4&Erlina Simamora NIP 198741072014022001 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pp DIREKTORAT JENDERAL @ 4 > PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411 Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718 LAPORAN PENGAWASAN PENANGGULANGAN COVID-19 MELALUI PENGAWASAN DEBARKASI CALON JAMAAH HAJI RISIKO TINGGI (RISTI) KKP KELAS I MEDAN KLOTER VI TANGGAL 23 JULI 2022 |. Latar Belakang Penyelenggaraan haji bertujuan untuk mencapai kon Jamaah Haji , mengendalikan faktor resiko kesehatan haji, menjaga agar Jemaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, selama perjalanan, dan Arab Saudi, mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa_keluar dan/atau masuk oleh Jemaah haji dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Kesehatan Jamaah Haji Jemaah haji resiko tinggi kesehatan (jamaah risti) yaitu semua Jemaah haji usia istithaah Kesehatan lanjut, atau jamaah haji yang menderita penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya selama melaksanakan perjalanan Ibadah Haji, Petugas melakukan pemeriksaan akhir di embarkasi dan mengidentifikasinya agar lebih mudah dalam pengawasan. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang bertujuan untuk memberikan pembinaan pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manjemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan ibadah Haji dapat berjalan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntutan agama serta Jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara manditi sehingga diperoleh haji yang mabrur. Masyarakat muslim Indonesia yang menunaikan ibadah haji mencapai 200 ribu orang lebih tiap tahunnya dengan resiko kesehataan yang masih cukup tinggi Proporsi Jemaah haji resiko tinggi berkisar 40-50% sebagian besar karena memang sia lanjut. Hipertensi merupakan penyakit resiko tinggi terbanyak (30-35%). Selain masalah yang disebabkan karena Jemaah haji lanut usia, jamaah haji yang tidak beresiko tinggi sebagian besar masih belum memiliki pengetahuan, skuiap dan perilaku kesehatan yang belum mengarah pada pola perilaku PHBS yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai