PUPK
PUPK
1. TUJUAN
Pedoman ini bertujuan untuk melakukan pengadaan barang dan jasa secara cepat, fleksibel, efisien,
efektif dan ekonomis agar tidak kehilangan momentum bisnis yang dapat menimbulkan potensi
kehilangan peluang/kesempatan, sehingga diperlukan Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa yang ditujukan agar:
1.1. Menghasilkan Barang dan Jasa yang tepat kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia,
1.2. Memenuhi kebutuhan bisnis dalam penciptaan nilai tambah BUMN,
1.3. Meningkatkan efisiensi dan penyederhanaan proses pengambilan keputusan,
1.4. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri;
1.5. Meningkatkan kemandirian, tanggung jawab dan profesionalisme dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar,
akuntabel, interal control yang baik, kehati-hatian serta berwawasan Kesehatan,
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L);
1.6. Mewujudkan pengadaan yang menghasilkan value for money dengan cara yang
fleksibel dan inovatif;
1.7. Meningkatkan peran pelaku usaha nasional; 1.8. Meningkatkan
sinergi antar di lingkungan PI Grup dan BUMN.
2. RUANG LINGKUP
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa ini berlaku untuk Pengadaan barang dan Jasa
yang dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia Pangan yang pembiayaannya berasal dari anggaran yang telah
ditetapkan dalam RKAP PT Pupuk Indonesia Pangan, termasuk yang dananya bersumber dari penyertaan
modal negara, dana BUMN untuk pelaksanaan subsidi/kewajiban pelayanan umum (public service
obligation)/penugasan pemerintah yang diganti dari dana anggaran pendapatan dan belanja
negara/anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan pinjaman BUMN dari pemerintah.
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;
3.2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3.3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
3.4. Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-08/MBU/12/2019 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara;
3.5. Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;
3.6. Anggaran Dasar PT Pupuk Indonesia (Persero);
3.7. Surat Keputusan Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Nomor SK/DIR/055/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Tanggung Jawab Penandatanganan dan Pemaraf Dokumen di PT
Pupuk Indonesia (Persero).
4. PRINSIP
4.1. Efisien, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang
optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan
seoptimal mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah. Untuk
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 2 dari 29
Pengadaan Barang dan Jasa strategis yang memiliki nilai yang signifikan dapat dilakukan
pendekatan total cost of ownership (TCO);
4.2. Efektif, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan;
4.3. Kompetitif, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus terbuka bagi Penyedia Barang dan Jasa
yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia
Barang dan Jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas dan transparan;
4.4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang dan Jasa,
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan
calon Penyedia Barang dan Jasa, sifatnya terbuka bagi peserta Penyedia Barang dan Jasa yang
berminat;
4.5. Adil dan wajar, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang
dan Jasa yang memenuhi syarat;
4.6. Terbuka, berarti Pengadaan Barang dan Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang dan
Jasa yang memenuhi syarat;
4.7. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan;
4.8. Ekonomis
Pengadaan Barang dan Jasa harus dapat memberikan manfaat yang paling optimum bagi
perusahaan secara Total Life Cycle Cost;
4.9. Kehati-hatian
Dalam pelaksanaan proses pengadaan harus berpedoman pada asas =prudensial= atau
kehati-hatian, yakni dengan memperhitungkan dampak/risiko yang terkecil bagi Perusahaan
dan/atau pejabat/personil pengadaan
4.10. Berwawasan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Dalam pelaksanaan proses pengadaan, harus memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan
dengan keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja.
4.11. Berintegritas
Dalam proses pengadaan harus memenuhi kaidah Good Corporate Governance (GCG),
dilakukan secara profesional, independent, dan bebas dari benturan kepentingan serta
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. DEFINISI
5.1. Barang adalah semua bentuk produk, benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang yang dibutuhkan oleh Pengguna Barang dan Jasa.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 3 dari 29
5.2. Barang Stock adalah barang yang berupa suku cadang, bahan baku, atau bahan penolong
yang harus dikelola di gudang untuk keperluan operasional suatu asset produksi dan
pendukungnya.
5.3. Barang Non Stock adalah barang yang berupa suku cadang, bahan baku, atau barang
investasi yang langsung dipakai dan tidak harus tersedia di gudang karena sifatnya yang
mudah didapat di pasaran bebas, atau pemakaian/penggantiannya relatif lama.
5.4. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
5.5. Beauty Contest adalah tahapan pemilihan Penyedia Barang dan Jasa yang memperlombakan
barang/benda tertentu, gagasan orisinal, kreatifitas, dan inovasi tertentu yang
harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.
5.6. Direksi Perusahaan adalah direktur Perusahaan yang berwenang atau membawahi proses
pelaksanaan pengadaan.
5.7. Direksi Perusahaan Terafiliasi adalah direktur Perusahaan Terafiliasi yang berwenang atau
membawahi proses pelaksanaan pengadaan.
5.8. Daftar Penyedia Mampu adalah daftar penyedia yang dikeluarkan oleh Perusahaan yang
berisikan nama- nama penyedia yang telah lulus seleksi dan setiap saat dapat disertakan
dalam kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa sesuai dengan bidangnya.
5.9. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang dikelola oleh Pelaksana Pengadaan sebagai
pedoman dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa sesuai kebutuhannya termasuk namun
tidak terbatas meliputi: permintaan Barang dan Jasa, Permintaan Pembelian (Purchase
Requisition), Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Terms of Reference (TOR) atau Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS), Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Konsep Perjanjian atau Konsep
Order Pembelian (OP).
5.10. Agen Pengadaan (Procurement Agent) adalah badan usaha yang membantu PI Group
dalam melakukan proses pengadaan dengan menganut azas yang efisien, efektif, ekonomis,
kompetitif, transparan dan bertanggung jawab terhadap kualitas Barang yang dibeli serta
bersedia untuk dilakukan audit oleh pihak internal dan eksternal PI Group.
5.11. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan harga Barang dan Jasa yang
dikalkulasikan secara cermat dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan
digunakan sebagai acuan dalam evaluasi penawaran, klarifikasi, dan/atau negosiasi dengan
calon Penyedia Barang dan Jasa.
5.12. Jasa adalah layanan dan/atau pekerjaan dan/atau penyediaan jasa terdiri dari Jasa
konsultansi, Jasa Operational Pabrik, Jasa Pemeliharaan Pabrik, Jasa Konstruksi, Jasa Umum,
Jasa Distribusi/Angkutan dan Jasa Lainnya yang dibutuhkan oleh Pengguna Barang dan Jasa.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 4 dari 29
5.13. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di
berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir atau brainware.
5.14. Jasa Distribusi/Angkutan adalah Jasa untuk mendistribusikan Barang atau produk
kebutuhan Perusahaan ke daerah/tujuan yang telah ditetapkan, meliputi namun tidak
terbatas pada angkutan laut/freight, bongkar di pelabuhan, pengantongan, transportasi dan
pergudangan (Sewa gudang, pengelolaan stok dan bongkar/muat).
5.15. Jasa Operasional Pabrik adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan
utama bisnis Perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnis.
5.16. Jasa Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
5.17. Jasa Umum adalah pekerjaan jasa yang bersifat umum meliputi namun tidak terbatas pada
Jasa Boga/konsumsi, jasa pengiriman surat, alat tulis kantor, peralatan kantor, dan bahan
bakar minyak.
5.18. Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan
ketrampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain
jasa konsultasi, pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pengadaan Barang.
5.19. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut kontrak adalah Perjanjian
tertulis antara pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
dengan Penyedia Barang dan Jasa.
5.22. Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa adalah kegiatan untuk menetapkan Penyedia
Barang dan Jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
5.23. Penyedia Barang dan Jasa adalah badan usaha termasuk BUMN, badan usaha milik
daerah dan badan usaha milik swasta, badan hukum, orang perseorangan/subjek hukum
atau instansi pemerintah/badan layanan umum yang kegiatan usahanya menyediakan Barang
dan Jasa.
5.24. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
5.25. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai
risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai
di atas Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah).
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 5 dari 29
5.26. Pelaksana Pengadaan adalah unit kerja pengadaan, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa,
Panitia Pengadaan Bersama, unit kerja umum dan/atau lembaga profesional yang memenuhi
syarat yang melaksanakan proses Pengadaan Barang dan Jasa.
5.27. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa adalah tim yang dibentuk oleh Direksi Perusahaan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi atau Surat Direksi Perusahaan untuk melaksanakan
proses pengadaan Barang dan Jasa.
5.28. Panitia Pengadaan Bersama adalah tim yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Direksi atau Memo Direksi Perusahaan dengan berdasarkan ijin atau usulan terkait untuk
melaksanakan proses Pengadaan Barang dan Jasa melalui pengadaan bersama.
5.29. Pengadaan Barang dan Jasa adalah kegiatan untuk mendapatkan Barang dan/atau Jasa
yang dilakukan oleh Perusahaan yang pembiayaannya berasal dari anggaran Perusahaan yang
proses nya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
5.30. Pengadaan Barang dan Jasa tertentu yang bersifat substansial adalah Pengadaan
Barang dan Jasa yang bersifat investasi dan mengikuti kebijakan/pedoman Investasi.
5.31. Pengadaan Luar Negeri atau Pengadaan Impor adalah proses pengadaan kebutuhan
Barang dan Jasa luar negeri yang dilakukan dari Penyedia Luar Negeri.
5.32. Pengadaan Bersama adalah kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa untuk menetapkan 1
(satu) atau lebih Penyedia Barang dan Jasa yang dibutuhkan oleh Perusahaan menggunakan
anggaran Perusahaan dan dilakukan oleh Panitia Pengadaan Bersama.
5.33. Perencana Pengadaan adalah unit kerja pengelola material setingkat departemen yang
melakukan pengendalian Barang Stock dan merencanakan kebutuhan Pengadaan Barang dan
Jasa.
5.35. Pejabat Otorisator adalah pejabat yang memiliki wewenang untuk menetapkan
persetujuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan.
5.36. Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan
persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang dan Jasa sebelum pemasukan penawaran.
5.37. Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang dan Jasa setelah pemasukan
penawaran.
5.38. Perusahaan EPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Engineering,
Procurement dan Construction.
5.39. Pemeriksa Hasil Pengadaan Barang dan Jasa adalah unit kerja yang bertanggung
jawab dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Barang dan Jasa sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak (OK/OP/SPK/SP).
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 6 dari 29
5.40. Penerima Hasil Pengadaan Barang dan Jasa adalah unit kerja yang bertanggung jawab
dalam menerima hasil Pengadaan Barang dan Jasa setelah melalui pemeriksaan/pengujian.
5.41. Pelaksana Pembayaran Pengadaan Barang/Jasa adalah Unit Kerja yang bertanggung
jawab dalam menerima, memeriksa dan menindaklanjuti Dokumen Pembayaran Pengadaan
Barang/Jasa.
5.42. RKAP adalah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan selama 1 (satu) tahun anggaran
beserta perubahannya jika ada, dan telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
5.43. Swakelola adalah Pengadaan Barang dan Jasa dimana pekerjaannya direncanakan,
dilaksanakan dan/atau diawasi sendiri oleh Perusahaan dan/atau instansi pemerintah.
5.44. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri
pada barang, gabungan barang, jasa, gabungan jasa, serta gabungan barang dan jasa.
5.45. Tender/Seleksi adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat.
5.46. Unit Kerja Anggaran adalah unit kerja yang bertanggung jawab dalam pengendalian
anggaran untuk pekerjaan Jasa atau pembelian Barang yang dibutuhkan Perusahaan.
5.47. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan Perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Direksi Perusahaan wajib menyusun ketentuan internal (Standard Operating and
Procedure) untuk penyelenggaran Pengadaan Barang dan Jasa, termasuk prosedur
sanggahan dengan berpedoman pada pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa PT Pupuk Indonesia Pangan.
6.2. Kebijakan
Pengadaan dan Jasa wajib menerapkan kebijakan antara lain:
6.2.1. Meningkatkan kualitas perencanaan yang konsolidatif dan strategi
Pengadaan Barang dan Jasa untuk mengoptimalkan value for money;
6.2.2. Menyelaraskan tujuan pengadaan dengan pencapaian tujuan Perusahaan;
6.2.3. Melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa yang lebih transparan, kompetitif, dan
akuntabel;
6.2.4. Mengutamakan produk dalam negeri sesuai ketentuan pendayagunaan produk dalam
negeri;
6.2.5. Memberi kesempatan pada pelaku usaha nasional dan usaha kecil;
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 7 dari 29
6.2.6. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Pengadaan Barang dan
Jasa;
6.2.7. Memanfaatkan teknologi informasi;
6.2.8. Melaksanakan pengadaan yang strategis, modern, inovatif; dan/atau
6.2.9. Memperkuat pengukuran kinerja Pengadaan Barang dan Jasa dan
pengelolaan risiko.
6.5.8. Pemeriksa dan/atau Penerima Hasil Pengadaan Barang dan Jasa melakukan
verifikasi dan memeriksa serta menerima hasil Pengadaan Barang dan Jasa.
6.6. Proses Pengadaan Barang dan Jasa sesuai Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Perusahaan
dengan menggunakan aplikasi Zoho.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 12 dari 29
6.7.2. Untuk kebutuhan Barang dan Jasa yang sifatnya tidak dapat direncanakan dapat
dilaksanakan setelah mendapat otorisasi dari Pejabat Otorisator.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 13 dari 29
6.8.2. Sumber harga untuk barang-barang Original Equipment Manufacturer (OEM) dapat
mengacu kepada price list dari principal.
6.8.3. HPS dapat dievaluasi sebelum pembukaan dokumen komersil dilaksanakan dengan
mempertimbangkan perubahan ruang lingkup pekerjaan dan harga pasar Barang dan
Jasa tersebut.
6.8.4. Dalam proses pengadaan untuk EPC atau pekerjaan yang bersifat kompleks dapat
diberikan batasan maksimal deviasi negatif antara harga penawaran dengan HPS,
agar harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan.
6.10.2. Pengguna Barang dan Jasa dapat memberikan preferensi penggunaan produksi dalam
negeri dengan tetap mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam rangka mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
6.10.3. Dalam rangka monitoring penggunaan produk dalam negeri Direksi Perusahaan
membentuk Tim Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memonitor dan
memastikan penggunaan komponen dalam negeri dalam Pengadaan Barang dan Jasa.
6.10.4. Pengguna Barang dan Jasa memberikan preferensi harga atas produk dalam negeri
yang memiliki nilai tingkat komponen dalam negeri lebih besar atau sama dengan
25% (dua puluh lima persen).
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 14 dari 29
6.10.5. Preferensi harga produk dalam negeri untuk Barang diberikan paling tinggi 25% (dua
puluh lima persen).
6.10.6. Preferensi harga produk dalam negeri untuk Jasa Konstruksi yang dikerjakan oleh
perusahaan dalam negeri diberikan paling tinggi 7,5% (tujuh koma lima persen).
6.15.2. Pengadaan Barang dan Jasa tertentu yang bersifat substansial (bukan bersifat rutin)
ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
6.15.3. Pengadaan Barang/Jasa tertentu yang bersifat substansial (bukan bersifat rutin) wajib
dilengkapi dengan Dokumen Kajian Risiko.
Peminjaman Barang
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 15 dari 29
Satu Sampul
Metode Satu Sampul adalah metode penyampaian dokumen penawaran yang
terdiri dari persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang
dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup.
Dua Sampul
Metode Dua Sampul adalah metode penyampaian dokumen penawaran
dimana persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul
tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II,
selanjutnya sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul
(disebut <Sampul Penutup=).
Dua Tahap
Metode Dua Tahap adalah metode penyampaian dokumen penawaran yang
persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup tahap
I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup tahap II.
Penyampaiannya dilakukan dalam dua tahap secara terpisah dan dalam waktu
yang berbeda.
6.16.4. Metode Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa dapat dilakukan dengan cara:
Sistem Gugur
Evaluasi sistem gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara
memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Barang dan Jasa
dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi,
persyaratan teknis dan kewajaran harga. Terhadap Penyedia Barang dan Jasa
yang tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.
Sistem Nilai
Evaluasi sistem nilai adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara
memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 16 dari 29
kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Barang dan
Jasa, kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta
lainnya.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 17 dari 29
Sistem Penilaian Keekonomisan
Evaluasi sistem penilaian keekonomisan adalah evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memberikan nilai pada unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai
menurut umur ekonomis Barang yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan
nilai yang ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Barang dan Jasa, kemudian
nilai unsur-unsur tersebut dikonversikan ke dalam satuan mata uang tertentu,
dan dibandingkan dengan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan
penawaran peserta lainnya.
6.16.5. Metode Penilaian Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
6.16.6. Metode Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
Tender/Seleksi Umum yaitu metode pemilihan Penyedia Barang dan Jasa yang
diumumkan secara luas melalui media massa atau media elektronik guna
memberi kesempatan kepada Penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi
kualifikasi untuk mengikuti Tender/Seleksi Umum, dengan ketentuan antara
lain:
(i) Diterapkan untuk pemilihan Penyedia Barang dan Jasa untuk kategori
Barang dan Jasa yang tidak kompleks dengan nilai sama dengan atau lebih
dari Rp 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah).
(ii) Diikuti sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) Penyedia Barang dan Jasa dan
penawaran yang masuk atau lolos sekurang-kurangnya 3 (tiga) Penyedia
Barang dan Jasa.
Tender /Seleksi Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang dan Jasa
yang ditawarkan kepada pihak terbatas, dengan ketentuan antara lain:
(i) Diterapkan untuk pemilihan Penyedia Barang dan Jasa untuk kategori
Barang dan Jasa yang kompleks dengan nilai sama dengan atau lebih dari
Rp 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah).
(ii) Diikuti sekurang-kurangnya oleh 2 (dua) Penyedia Barang dan Jasa dan
penawaran yang masuk atau lolos sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia
Barang dan Jasa.
(iii) Ditawarkan sekurang-kurangnya kepada 3 (tiga) penyedia
barang/jasa.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 18 dari 29
(i) Barang dan Jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama Perusahaan dan tidak
dapat ditunda keberadaannya (business critical asset);
(ii) Hanya terdapat satu Penyedia Barang dan Jasa yang dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai kebutuhan pengguna (user requirement) atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
(iii) Barang dan Jasa yang bersifat knowledge intensive dimana untuk
menggunakan dan memelihara produk tersebut membutuhkan
kelangsungan pengetahuan dari Penyedia Barang dan Jasa;
(iv) Bila pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa dengan menggunakan cara
Tender/Seleksi Umum atau Tender terbatas/seleksi terbatas telah 2 (dua)
kali dilakukan dan tidak mendapatkan Penyedia Barang dan Jasa yang
dibutuhkan atau tidak ada pihak yang memenuhi kriteria atau tidak ada
pihak yang mengikuti tender/seleksi;
(v) Barang dan Jasa yang dimiliki oleh pemegang hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari Original
Equipment Manufacture;
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 19 dari 29
(i) Barang dan Jasa yang bernilai sampai dengan maksimal sebesar
Rp.10.000.000,- (sepuluh puluh juta Rupiah).
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 21 dari 29
(ii) Barang dan Jasa yang diperlukan segera dan langsung digunakan (bukan
untuk disimpan di gudang) yang terdapat di pasar.
(iii) Barang/Jasa yang bersifat mendesak untuk keperluan operasional
Perusahaan.
(iv) Sebelum dilakukan pembelian langsung, dilakukan pembuatan HPS/OE
oleh Pelaksana Pengadaan yang disetujui oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan.
(v) Setelah HPS/OE disetujui, Pelaksana Pengadaan (Staf Pengadaan)
mengajukan permintaan uang muka kepada Deprtemen Keuangan untuk
pembelian barang/jasa secara tunai.
(vi) Pelaksanaan Pengadaan (Staf Pengadaan) melakukan pembelian langsung
terhadap barang yang terdapat di pasar dengan harga yang wajar dan
tidak merugikan Perusahaan
(vii) Setelah proses pengadaan Barang/Jasa dengan cara pembelian langsung
selesai dilaksanakan maka Pelaksana Pengadaan (Staf Pengadaan)
membuat pertanggungjawaban uang muka kepada Departemen Keuangan
dengan melampirkan kuitansi pembelian.
6.16.7. Permintaan Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam mengajukan permintaan Barang dan Jasa kepada Pelaksana Pengadaan, unit
kerja peminta Barang dan Jasa wajib menyampaikan spesifikasi Barang dan Jasa
yang diminta sesuai dengan kriteria dan/atau persyaratan yang adil dan wajar serta
tidak mengarah untuk memenangkan pihak tertentu.
Pengadaan Barang dan Jasa jangka panjang dapat dilakukan antara lain untuk:
(i) Pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12 (dua belas) bulan atau lebih
dari 1 (satu) tahun anggaran;
(ii) Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakkan untuk
jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan paling lama 3 (tiga)
tahun anggaran;
(iii) Pekerjaan yang memerlukan investasi jangka panjang; atau (iv) Pekerjaan
rutin yang harus tersedia di awal tahun.
Untuk Pengadaan Barang dan Jasa jangka panjang apabila diperlukan Direksi
Perusahaan dapat membuat formula penyesuaian harga tertentu (price
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 22 dari 29
Untuk pekerjaan yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun multi-
years, maka atas persetujuan Direksi Perusahaan, Pengadaan Barang dan Jasa
tersebut dapat dilaksanakan 1 (satu) kali untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu)
tahun sepanjang kualitas, harga dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan
dan tidak merugikan Perusahaan, kecuali untuk sewa menyewa
kantor/gedung/gudang dapat dilakukan repeat order selama Jasa tersebut
masih dibutuhkan.
Penetapan harga untuk Pengadaan Barang dan Jasa dengan pola kontrak
jangka panjang (jangka waktu minimal 1 tahun) dapat dilakukan evaluasi harga
sesuai kesepakatan bersama antara Perusahaan dengan Penyedia Barang dan
Jasa.
6.16.9. Jaminan
Jaminan penawaran dan pelaksanaan diberikan oleh Penyedia Barang dan Jasa
untuk pengadaan dengan nilai lebih dari Rp 200.000.000,- (dua ratus juta
Rupiah), besarnya nilai jaminan penawaran minimal 1-3% dari penawaran
dengan masa berlaku sampai dengan ditetapkan pemenang. Sedangkan
besarnya nilai jaminan pelaksanaan minimal sebesar 5% dari nilai Kontrak.
Jaminan penawaran tidak diperlukan dalam hal Pengadaan Barang dan Jasa
dengan Penunjukan Langsung yang bersifat tidak dapat ditunda, mendadak,
segera, atau darurat.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 23 dari 29
Ketentuan dan tata cara jaminan pengadaan dapat diatur secara rinci dalam
Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa tersendiri.
6.16.10. Sanggahan
Sanggahan dilakukan oleh Penyedia Barang dan Jasa maksimal dalam jangka
waktu 2 (dua) hari kalender setelah pengumuman pemenang atau sebelum
Kontrak ditandatangani, mana yang lebih dulu.
6.17. Kontrak
6.17.1. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa dituangkan dalam Kontrak antara Pengguna
Barang dan Jasa dan Penyedia Barang dan Jasa yang mengatur secara jelas
mengenai hak dan kewajiban para pihak.
6.17.2. Kontrak dapat dituangkan dalam bentuk Order Pembelian (OP) atau Surat Perjanjian
(SP) atau Surat Perintah Kerja (SPK) atau Surat Perjanjian yang ditandatangani
kedua belah pihak.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 24 dari 29
Kontrak Persentase adalah Kontrak jasa konsultasi atau Jasa Lainnya dengan
imbalan berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu.
Kontrak Terima Jadi (Turn Key) adalah Kontrak pemborongan atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan
tetap sampai seluruh konstruksi/peralatan/pabrik maupun penunjangnya
dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja (output
performance) yang telah ditetapkan. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil
penilaian bersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan
sesuai kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrak Pengadaan Tunggal adalah Kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) orang
otorisator yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa dengan 1 (satu) Penyedia Barang dan Jasa tertentu untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 25 dari 29
Kontrak Pengadaan Bersama adalah Kontrak yang dibuat oleh 2 (dua) atau
lebih orang otorisator Perusahaan dengan 1 (satu) atau lebih Penyedia Barang
dan Jasa.
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal adalah Kontrak yang hanya terdiri dari
satu pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan.
Bukti pembelian dan kuitansi digunakan untuk Pengadaan Langsung Barang dan
Jasa.
6.18.2. Adanya indikasi dan/atau bukti bahwa oknum karyawan dan/atau Pelaksana
Pengadaan melakukan kerja sama dengan peserta tender untuk mengatur hasil
tender,
6.18.3. Adanya kebocoran informasi yang mestinya harus dirahasiakan dari peserta sampai
hasil tender diumumkan,
6.18.4. Pada saat dilakukan evaluasi teknis, adanya perubahan spesifikasi teknis yang
mendasar dan akan mempengaruhi nilai pekerjaan,
6.18.6. Nilai penawaran di atas HPS setelah negosiasi, atau maksimal deviasi negatif,
6.18.7. Jumlah peserta yang lulus kualifikasi kurang dari 3 (tiga) peserta atau yang
dipersyaratkan, kecuali pada Tender/Seleksi Terbatas,
6.18.8. Jumlah penawaran peserta yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi penawaran
kurang dari 3 (tiga) peserta, kecuali pada Tender/Seleksi Terbatas atau
Pemilihan/Seleksi Langsung.
6.18.9. Tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati berita acara hasil negosiasi harga.
6.19.2. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, Panitia Pengadaan Bersama, atau Pelaksana
Pengadaan segera melakukan: Evaluasi ulang;
Penyampaian ulang dokumen penawaran;
Proses tender/ seleksi ulang; atau
Penghentian proses tender/ seleksi ulang.
6.19.3. Apabila dalam proses tender/seleksi ulang jumlah Penyedia Barang dan Jasa yang lulus
hanya 2 (dua) peserta, maka proses tender/seleksi tetap dilanjutkan dengan
mengikuti mekanisme evaluasi penawaran Pemilihan/seleksi langsung.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 27 dari 29
Apabila dalam proses tender ulang jumlah penyedia barang/jasa yang lolos hanya 1 (satu)
peserta maka proses tetap dilanjutkan mengikuti mekanisme evaluasi penawaran
Penunjukan Langsung.
6.20. Pengadaan Bersama
6.20.1. Pengadaan Bersama dapat dilakukan atas permintaan Perusahaan.
6.20.2. Perusahaan dapat mengajukan pengadaan sendiri untuk item barang jasa bersama
jika bersifat urgent atau emergensi dan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Perusahaan.
6.20.3. Pengadaan Bersama yang dikoordinasikan oleh Perusahaan dilaksanakan oleh Panitia
Pengadaan Bersama.
6.20.6. Penyusunan HPS dilakukan oleh unit kerja peminta Barang dan Jasa di Perusahaan
atau Perencana Pengadaan di Perusahaan atau Panitia Pengadaan Bersama dan
ditetapkan oleh Direksi Perusahaan.
6.20.7. Dalam hal diperlukan indeks teknis maka tim teknis bertanggung jawab menetapkan
indeks teknis yang diperlukan dalam melakukan penetapan calon pemenang dalam
Pengadaan Bersama.
6.20.9. Penyusunan laporan hasil Pengadaan Bersama dan penetapan usulan calon pemenang
Penyedia Barang dan Jasa dilakukan oleh Panitia Pengadaan Bersama untuk
selanjutnya mendapatkan persetujuan Direksi PT Pupuk Indonesia Pangan.
6.20.11. Pengadaan Bersama dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Proses Pengadaan Barang dan Jasa yang dimaksud diyakini akan lebih efisien
apabila dilakukan secara bersama-sama dibandingkan jika dilakukan secara
terpisah oleh Perusahaan.
Ketentuan jenis Barang dan Jasa strategis Perusahaan meliputi namun tidak
terbatas pada bahan pembantu katalis atau bahan kimia pembantu operasi
pabrik, batu bara, palet plastik, bahan baku NPK, karung plastik, spare part
pabrik, bahan pewarna urea dan/atau Barang dan Jasa atas arahan Direksi
Perusahaan.
6.20.12. Ketentuan dan tata cara dalam melaksanakan Pengadaan Bersama dapat diatur
secara rinci dalam pedoman dan/atau prosedur Pengadaan Bersama tersendiri
dengan tetap mengacu pada Pedoman ini.
6.21.2. Ketentuan dan tata cara dalam melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa dengan
Swakelola dapat diatur secara rinci dalam pedoman atau prosedur PT Pupuk
Indonesia Pangan.
6.22.2. Kegiatan peminjaman Barang di antara grup PT Pupuk Indonesia (Persero) tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan dan tidak mengakibatkan kerugian di
Perusahaan.
6.22.3. Peminjaman antar PI Grup dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
6.22.4. Pengadaan melalui pinjam meminjam akan diatur secara terpisah dalam pedoman
pinjam meminjam Barang antar Perusahaan.
6.23.1. Unit kerja pengadaan beserta unit kerja teknologi informasi Perusahaan ditetapkan
sebagai penanggungjawab sistem pengelolaan Daftar Penyedia Mampu.
Unit kerja pengadaan Perusahaan membuat daftar dan rekam jejak (track
record) Penyedia Barang dan Jasa dengan tujuan sebagai berikut:
(i) Pengadaan Barang dan Jasa, khususnya yang bersifat strategis dan/atau
material dapat menggunakan Daftar Penyedia Mampu Ptersebut untuk
memprioritaskan Penyedia Barang dan Jasa yang telah memiliki rekam
jejak (track record) teruji.
(ii) Pelaksana Pengadaan dapat memanfaatkan daftar yang ada dari BUMN
lain, instansi pemerintah, dan/atau daftar terpublikasi lainnya atau
memanfaatkan data rekam jejak penyedia dan/atau menghindari
penggunaan Penyedia Barang dan Jasa yang masuk ke dalam daftar hitam
(blacklist).
(iii) Pencantuman Penyedia Barang dan Jasa ke dalam blacklist harus disertai
dengan alasan yang cukup dan dapat diakses Perusahaan atau BUMN-
BUMN lain dalam website Perusahaan atau website Kementerian Negara
BUMN.
Daftar Penyedia Mampu harus diperbaharui secara periodik minimal 1 (satu)
tahun sekali.
6.23.3. Unit kerja pengadaan Perusahaan melakukan pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa
dengan melakukan:
Evaluasi kinerja Penyedia Barang dan Jasa setiap 6 (enam) bulan sekali setiap
periode Januari sampai dengan Juni dan Juli sampai dengan Desember, dengan
membuat laporan evaluasi kinerja Penyedia Barang dan Jasa paling lambat
akhir bulan Juli dan Januari pada tahun berikutnya.
Proses Pengadaan Barang dan Jasa pada Perusahaan tidak memenuhi prinsip
umum yaitu efisien, efektif, ekonomis, kompetitif, transparan, adil dan wajar,
terbuka, akuntabel, kehati-hatian, dan Berwawasan Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L).
6.27.2. Setiap pejabat Perusahaan yang terlibat dalam penerapan pedoman ini harus
meningkatkan gagasan yang baru dan strategi terbaik dalam memilih peluang yang
menghasilkan nilai tambah bagi Perusahaan dalam melaksanakan pedoman ini.
6.27.3. Setiap pejabat Perusahaan yang terlibat dalam penerapan pedoman ini harus
melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman
ini, serta melakukan perbaikan atas ketidaksesuaian pada tindakan berikutnya yang
diambil guna mencegah dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan.
No Dok PIP-INV-PD-003
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN Rev. ke 1
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tanggal 02 Agustus 2021
PT PUPUK INDONESIA PANGAN
Hal ke 32 dari 29
7. LAMPIRAN
Tidak ada.
***