REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
SURAT EDARAN
TENTANG
PENINGKATAN KEWASPADAAN
SELAMA KEGIATAN BULAN SUCI RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1445 H/ 2024 M
1. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024
M perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan pengamanan untuk mencegah terjadinya
gangguan keamanan dan ketertiban guna menciptakan situasi aman, tertib dan kondusif
sehubungan dengan:
a. Masih terjadinya pelanggaran tata tertib oleh narapidana/tahanan/anak berupa pelarian,
percobaan pelarian perkelahian dan pelanggaran tata tertib lainnya;
b. Masih adanya p e n y a l a h g u n a a n d a n p e n g e n d a l i a n peredaran narkoba yang
dilakukan oleh narapidana/tahanan/anak melalui alat komunikasi Handphone;
c. Perlu peningkatan pengawasan dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan
penambahan jumlah personil pengamanan.
3. Ruang Lingkup
Penguatan dan kesamaan langkah dalam melaksanakan kegiatan peningkatan
kewaspadaan dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban selama kegiatan
bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M pada Lapas/Rutan/LPKA.
4. Dasar
a. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan;
b. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
e. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Dalam Keadaan Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 34);
f. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Pengamanan Pada Lapas dan Rutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1528);
g. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia;
h. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013
tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
i. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Intelijen
Pemasyarakatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 129);
j. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor PAS-416.PK.01.04.01 Tahun 2015 TentangStandar
Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Laaps dan Rutan..
b. Kepala Lapas/Rutan/LPKA
1) Meningkatkan pengamanan kegiatan ibadah bulan suci Ramadhan dan Hari Raya
Idul Fitri 1445 H/2024 M dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) memperkuat regu pengamanan dengan menambah petugas pengamanan dari
unsur staf;
b) pelaksanaan salat tarawih dan tadarus di masjid diatur secara bergantian setiap
blok dan pengaturan jadwal pelaksanaan tarawih dan tadarus sebagai berikut:
▪ sholat tarawih dilaksanakan sampai pukul 21.00 (menyesuaikan waktu
setempat);
▪ Tadarus dilaksanakan sampai pukul 22.00 (menyesuaikan waktu setempat
dan WBP yang mengikuti tadarus telah melalui sidang TPP).
c) Menyertakan petugas dalam seluruh kegiatan amaliah Ramadhan (buka puasa,
tarawih, tadarus, makan sahur, pesantren kilat) sehingga selalu terawasi dan
tercipta suasana yang khidmat dalam pelaksanaan ibadah bulan suci
Ramadhan;
d) Membentuk panitia/tim dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan selama Bulan
Ramadhan, malam takbiran, salat Idul Fitri, dan kunjungan keluarga pada hari
raya Idul Fitri;
e) Melakukan sosialiasi tata cara pengiriman makanan dan kunjungan kepada
keluarga WBP pada bulan suci Ramadhan dan kunjugan hari raya Idul Fitri 1445
H/2024 M;
f) Optimalisasi kegiatan Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(Satops Patnal PAS) untuk memastikan seluruh petugas melaksanakan SOP
dan tidak melakukan penyalahgunaan wewenang;
g) Melakukan deteksi dini terhadap potensi kerawanan gangguan keamanan dan
ketertiban, terutama dalam upaya pencegahan masuknya handphone, narkoba
dan barang terlarang lainnya;
6. Penutup
Demikian Surat Edaran ini dibuat, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Februari 2024
Tembusan :
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.