Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


Jl. Veteran No. 11 Jakarta Pusat 10110 Telp.
(021) 3857611 Fax. (021) 3857612
Website : www.ditjenpas.go.id

Yth. Kepala Kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

SURAT EDARAN

NOMOR : PAS-497.PK.01.04.04 TAHUN 2020

TENTANG
PENGELUARAN DAN PEMBEBASAN NARAPIDANA DAN ANAK
MELALUI ASIMILASI DAN INTEGRASI DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PENYEBARAN COVID-19

1. Latar Belakang
Bahwa penyebaran Corona Virus Disease 19 (COVID-19) di dunia cenderung terus
meningkat dari waktu ke waktu, menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang lebih
besar, dan telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,
sehingga pada tanggal 11 Maret 2020 World Health Organization (WHO) menyatakan
Covid-19 sebagai Pandemic. Dengan kondisi over crowded di Lapas/LPKA/Rutan seluruh
Indonesia berakibat pada tingginya resiko penyebaran Corona Virus Disease 19 (COVID-
19), sehingga perlu diantisipasi dan diambil langkah-langkah guna meminimalisir dampak
terhadap narapidana dan tahanan yang berada di Lapas/LPKA/Rutan.
Bahwa Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat
Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 serta Keputusan Menteri Hukum
dan HAM nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan
Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan
Penanggulangan Penyebaran Covid-19 merupakan langkah progresif Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia dalam upaya menanggulangi dan meminimalisir dampak
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Lapas/LPKA/Rutan, selain itu juga
mengurangi overcrowding dan menghemat anggaran negara.

2. Maksud dan Tujuan


Sebagai pedoman bagi petugas pemasyarakatan dalam Pengeluaran dan Pembebasan
Narapidana/Anak dalam rangka meminimalisir dampak penyebaran Corona Virus Disease
19 (COVID-19) di Lapas/LPKA/Rutan.
3. Ruang Lingkup
Keseragaman pemahaman dalam melakukan langkah-langkah progresif Pengeluaran
dan Pembebasan Narapidana dan Anak sebagai upaya penanggulangan Covid-19 pada
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Rumah
Tahanan Negara (Rutan) dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) di Seluruh Indonesia.

4. Dasar
a. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3614);
b. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5332);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3842);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 69 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5359);
e. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84);
f. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Dalam Keadaan Tertentu (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 34);
g. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Keputusan Presiden
Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19);
h. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
186);
i. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 03 Tahun 2018 tentang
Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Cuti
Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 282) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 18 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor 03 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian
Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti
Bersyarat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 893);
j. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak
Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19;
k. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-
19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Penyebaran Covid-19.

5. Isi Surat Edaran


Pelaksanaan pengeluaran dan pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi dan
integrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19, Kepala
Kantor Wilayah mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memerintahkan kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan / Kepala Lembaga


Pemasyarakatan/ Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak/ Kepala Rumah Tahanan
Negara/ Kepala Balai Pemasyarakatan untuk melaksanakan Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat
Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 serta Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-19.PK.01.04.04
Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui
Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran
Covid-19.
b. Pengeluaran Narapidana dan Anak melalui asimilasi di rumah dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Narapidana yang 2/3 (dua per tiga) masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal
31 Desember 2020.
2. Anak yang 1/2 (satu per dua) masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31
Desember 2020.
3. Narapidana dan Anak yang tidak terkait dengan PP 99 Tahun 2012, yang tidak
menjalani subsidaer dan bukan warga negara asing.
4. Asimilasi dilaksanakan di Rumah sampai dengan dimulainya integrasi berupa
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
5. Surat keputusan asimilasi diterbitkan oleh Kepala Lapas, Kepala LPKA dan Kepala
Rutan.
c. Pembebasan Narapidana dan Anak melalui integrasi (Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat), dengan kriteria sebagai berikut :
1. Narapidana yang telah menjalani 2/3 masa pidana.
2. Anak yang telah menjalani 1/2 masa pidana.
3. Narapidana dan Anak yang tidak terkait dengan PP 99 tahun 2012, yang tidak
menjalani subsidaer dan bukan warga negara asing.
4. Usulan dilakukan melalui sistem database pemasyarakatan.
5. Surat keputusan integrasi diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
d. Melakukan penyederhanaan Syarat dokumen melalui :
1. Mengganti penelitian kemasyarakatan dengan Laporan Perkembangan Pembinaan.
2. Mengganti surat jaminan dengan surat pernyataan tempat tinggal/rumah
ditandatangani oleh narapidana.
e. Memerintahkan Kepada Divisi Pemasyarakatan melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pengeluaran dan pembebasan melalui asimilasi dan integrasi.
f. Memerintahkan Kepala Lapas, Kepala LPKA dan Kepala Rutan menerbitkan Surat
Keputusan Asimilasi (sebagaimana contoh terlampir).
g. Memerintahkan Kepala Bapas melakukan pembimbingan dan pengawasan terhadap
narapidana dan Anak yang menjalankan asimilasi di rumah.
h. Kepala Lapas, Kepala LPKA, dan Kepala Rutan melaporkan pelaksanaan Surat Edaran
ini paling lambat tanggal 7 April 2020 kepada Kepala Kantor Wilayah dan
menyampaikan tembusan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

6. Penutup
Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 31 Maret 2020
Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan,

Nugroho
NIP. 19610505 198403 1 003
Tembusan :
1.Drs. Nugroho,
Menteri Bc.IP.,
Hukum danM.Si
Hak Asasi Manusia RI;
NIP 19610505 198403 10
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Drs. Nugroho, Bc.IP., M.Si


NIP 19610505 198403 1 0

Anda mungkin juga menyukai