PENDAHULUAN
kecuali.1 Termasuk dalam hal ini adalah hukum untuk mengatur tindakan
warga negaranya, seperti hukum pidana maupun hukum acara pidana. Pada
Sementara itu, hukum pidana lebih mengatur tentang perbuatan mana yang
dikenakan pidana dan pidana apa yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak
pidana.2
karena itu, hukum bekerja dengan cara memberikan petunjuk tentang tingkah
laku dan karena itu pula hukum berupa norma. Hukum yang berupa
1
Jimly Asshiddiqie. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. 2006. Hal. 69
2
Lilik Mulyadi. Bunga Rampai Hukum Pidana Perspektif Teoritis Dan Praktik. Bandung:
Alumni. 2008. Hal. 26
3
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum. Bandung: Alumni. 1982. Hal. 14
1
Indonesia sebagai suatu negara hukum mempunyai ciri penting, yaitu
yang ada. Alat bukti yang sah sebagaimana ditegaskan dalam KUHAP adalah
sebagian dari hukum acara pidana yang mengatur macam-macam alat bukti
yang sah menurut hukum, sistem yang dianut dalam pembuktian, syarat-
syarat dan tata cara mengajukan bukti tersebut serta kewenangan hakim untuk
dapat dijatuhkan oleh hakim, haruslah memenuhi dua syarat yang mutlak
yaitu: alat bukti yang cukup serta sah dan keyakinan hakim. Alat bukti yang
sah dalam hukum acara pidana diatur dalam ketentuan Pasal 184 ayat (1)
4
Andi Hamzah. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: SinarGrafika. 2000. Hal. 7
2
KUHAP antara lain: keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan
keterangan terdakwa.
pelayanan publik.
pelindung diri (APD) berkualitas serta peralatan medis mumpuni dan tenaga
Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) dan/atau
3
Meskipun demikian ditengah merebaknya covid-19, Lembaga Negara
2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya
pelayanan publik dalam bidang hukum bagi pencari keadilan haruslah tetap
4
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang
mencegah covid-19.
5
Agung Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Mahkamah Agung
berikut:
6
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya dilakukan sampai
tanggal 21 April 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan;
(Work From Home) Pada Direktorat Jenderal Peradilan Umum yang pada
intinya bagi pelaksanaan Work From Home (WFH) bagi setiap pegawai
Mahkamah Agung .
7
pelaksanaan sidang pada perkara pidana. Dimana haruslah terdapat koordinasi
antara Pengadilan Negeri Tuban, Kejaksaan Negeri Tuban dan Lapas Tuban.
Tidak hanya itu dalam surat instruksi tersebut juga menyatakan bahwa
tidak bertentangan dengan hukum acara pidana yang telah diatur dalam Kitab
lainnya.
Maka dari latar belakang diatas maka penulis mengambil suatu sikap
B. Rumusan Masalah
8
pelaksanaan tugas selama masa pencegahan penyebaran Corona Virus
(KUHAP) ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
9
pengadilan negeri tuban berdasarkan SEMA NO.1 TAHUN 2020 tentang
Hak Terdakwa.
2. Secara Praktis
menambah wawasan Ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri dan pihak lain
E. Sistematika Penulisan
maka penyusunan hasil penilitian perlu dilakukan secara runtut dan sistematis
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
10
penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan
BAB V : PENUTUP
penulis.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia
pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melalui
untuk pertama kali yaitu setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mendapat
penyalahgunaan dana Bulog pada masa pemerintahannya. Saat ini, dua orang
menteri pada era Habibie, Akbar Tandjung selaku mantan Mensesneg dan
di Hamburg, Jerman karena harus menemani istri yang sedang berobat, maka
12
solusinya adalah menggunakan teleconference dalam memberikan
keterangan.
hukum acara pidana di masa yang akan datang. Ketiga, pemeriksaan saksi
melalui teleconference di satu sisi sesuai dengan peran dan tugas hakim
sehingga dapat didengar dan diikuti secara langsung dan transparan oleh
13
demikian tetap merupakan satu kesatuan dari persidangan itu sendiri karena
saksi telah mengucapkan sumpah yang dituntun oleh Ketua Majelis dalam
berlangsung dengan baik, dalam arti terjadi tanya jawab antara Majelis Hakim
dengan saksi, antara Jaksa Penuntut Umum, Penasihat Hukum, dan Terdakwa
Abu Bakar Bafana, Hasyim bin Abbas alias Osman alias Rudi, Ja’far bin
Mistoki alias Saad alias Badar, Ahmad Sajuli bin Abd Rahman alias Fadlul
Rahman alias Fadlul alias Uyong alias Mat, Agung Biyadi alias Husain,
Muhammad Faiq bin Hafidh, dan Ferial Muchlis bin Abdul Halim. Dari
saksi Faiz Abu Bakar Bafana yang sebelumnya tidak diperiksa di penyidikan.
Dalam perkara ini, pihak yang meminta agar ketujuh orang saksi memberikan
14
Negara Singapura. Jadi, saat keterangan disampaikan melalui teleconference,
B. Hak-hak Terdakwa
olehnya tentang apa yang disangkakan dan apa yang didakwakan (Pasal 5
(Pasal 54);
f. Hak untuk mendapat nasehat hukum dari penasehat hukum yang ditunjuk
tersangka atau terdakwa yang diancam pidana mati atau ancaman pidana
lima belas tahun atau lebih dengan biaya cuma – cuma (Pasal 56)
15
g. Hak tersangka atau terdakwa yang berkebangsaan asing untuk
(2));
h. Hak untuk diberitahu kepada keluarganya atau orang lain yang serumah
dengan keluarga dengan maksud yang sama diatas (Pasal 59 dan Pasal
60);
i. Hak untuk dikunjungi sanak keluarga yang tidak ada hubungan dengan
63);
k. Hak untuk mengajukan saksi dan ahli yang menguntungkan bagi dirinya
(Pasal 65);
kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan hukum yang
16
terdakwa.Karena setiap orang harus setara dihadapan hukum, tak terkecuali
seorang Terdakwa.
dalil
latar belakang dari peraturan yang konkret yang terdapat dalam dan
undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat
Terdapat asas-asas dalam hukum acara pidana yang menjadi patokan hukum
17
sendiri merupakan ungkapan hukum yang bersifat umum. Sebagian berasal
dari kesadaran hukum serta keyakinan kesusilaan atau etis kelompok manusia
konsekuensinya adalah kedudukan asas itu menjadi unsur pokok dan dasar
18
putusan seadil-adilnya, hak untuk mendapatkan juru bahasa, hak untuk
Asas ini terdapat dalam Pasal 2 ayat (4) dan Pasal 4 ayat (2)
terdakwa;
19
Hak ingkar diatur dalam Pasal 17 Undang-undang No. 48 Tahun
2009 dan Pasal 157 KUHAP adalah hak seseorang yang diadili untuk
dan diuraikan dalam Pasal 153 ayat (3) KUHAP yang menentukan
bahwa:
terdakwanya anak-anak”.
atau atas permintaan penuntut umum dan terdakwa. Saksi pun dapat
20
saksi korban memohon agar sidang tertutup untuk umum agar ia bebas
memberikan kesaksiannya”6
Kehadiran Terdakwa
Asas ini diatur dalam ketentuan Pasal 154, Pasal 176 ayat (2), dan
Pasal 196 ayat (1) KUHAP serta Pasal 12 ayat (1) Undang-undang No.
biasa (pid. B) dan singkat (pid. S), dengan asas kehadiran terdakwa ini,
Drt. Tahun 1955) dalam konteks ini tidak diperkenankan kecuali dalam
6. Asas Persamaan yang sama didepan hukum (Equal Before The Law)
21
atau apapun jabatan dalam melakukan pemeriksaan. Romli Atmasasmita
secara eksplisit tertuang dalam KUHAP, akan tetapi asas ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari KUHAP.7 Ditempatkan asas ini sebagai
satu kesatuan menunjukan bahwa betapa pentingnya asas ini dalam tata
orang”.
huruf f KUHAP:
7
Romli Atmasasmita, Bunga Rampai Hukum Acara Pidana, Bina Cipta, Jakarta, 1983. hlm.
30
22
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diatur tentang
berikut:
ditahan.
tersangka / terdakwa8
dan saksi- saksi serta dilaksanakan dengan secara lisan dalam bahasa
asas ini lebih luas dapat dilihat dari penjelasan umum angka 3 huruf h,
8
Andi Hamzah. Op.cit. hlm. 21,
23
Pasal 153, Pasal 154, serta Pasal 155 KUHAP, dan seterusnya.
lisan atau satu sama lain agar dapat diperoleh keterangan yang benar dari
serta martabatnya”.
hukum tetap (inkracht van gewijsde) dilakukan oleh jaksa (Bab XIX,
9
Bambang Poernomo, Pola Teori dan Asas Umum Hukum Acara Pidana, Liberty,
Yogyakarta, 1985. hlm.79.
24
Pasal 270 KUHAP, Pasal 54 ayat (1) Undang-undang No. 48 Tahun 2009
1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yakni mulai dari Pengadilan
lain yaitu:
10
Pasal 155 (1) KUHAP
11
Pasal 153 (3) dan (4) KUHAP
25
Kemudian hakim melakukan pemeriksaan identitas dengan jalan bertanya
a. nama lengkap;
b. tempat lahir;
d. jenis kelamin;
e. kebangsaan;
f. tempat tinggal;
g. agama, dan
h. pekerjaan.
2. Pembacaan Dakwaan
yang bertugas membaca surat dakwaan dan dilakukan oleh penuntut umum
12
Pasal 155 (1) KUHAP dan Yahya Harahap. Op. Cit, hal. 121
13
Yahya Harahap hal.121
14
Pasal 155 (2) huruf a KUHAP dan Yahya Harahap. Op. Cit, hal.122
15
Yahya Harahap. Op. Cit, hal.122
26
3. Eksepsi
tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah
mengambil keputusan.17
4. Pembuktian
Alat bukti yang sah menurut Pasal 184 ayat (1) KUHAP dalam
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
16
Yahya Harahap. Op. Cit, hal. 123
17
Pasal 156 (1) KUHAP
18
Yahya Harahap. Op. Cit, hal. 273
19
Yahya Harahap. Op. Cit, hal. 274
27
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
6. Pledoi (Pembelaan)
7. Putusan Hakim
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara
bentuk putusan:22
1. Putusan bebas;
3. Putusan pemidanaan
20
Pasal 182 (1) huruf a KUHAP
21
Pasal 1 angka 11 KUHAP
22
Pasal 191 (1) (2) dan pasal 193 (1) KUHAP
28
1. Melakukan penyesuaian sistem kerja dengan berpedoman pada Surat
lainnya.
antara lain :
29
2) Jenis Pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai;
4) Domisili Pegawai;
terjangkit COVID-19)
7) Ibu hamil;
COVID-19;
30
e. Pengaturan sistem kerja tersebut agar tetap memperhatikan dan tidak
hukum.
menggunakan alat pelindung dari virus yaitu masker dan sarung tangan
dikantor yang terlambat datang atau pulang lebih awal dari ketentuan jam
pintu masuk kantor dan ruang sidang, serta memperbanyak tempat cuci
31
k. Setiap satuan kerja agar menyediakan alat pendeteksi suhu badan seperti
COVID-19.
m. Hakim dan Aparatur Peradilan tidak boleh berpergian keluar negeri baik
dan jam kerja untuk tugas yang bersifat mendesak dan harus hadir secara
fisik.
p. Dalam hal terdapat rapat / pertemuan penting yang harus dihadiri, Hakim
32
teleconferencedan/atau video conference dengan memanfaatkan sistem
segera masuk bekerja kembali pada hari kerja pertama setelah berakhirnya
s. Bagi Hakim dan Aparatur Peradilan yang mengalami gejala atau terinfeksi
t. Bagi Hakim dan Aparatur Peradilan yang menjalani tugas belajar di luar
negeri agar secara aktif menjaga diri dengan menghindari tempat yang
belajar.
33
u. Bagi Hakim dan Aparatur Peradilan yang menjalani tugas belajar di luar
dengan pihak Perguruan Tinggi di negara tempat tugas belajarnya dan tidak
belajarnya.
2. Persidangan Pengadilan
34
Berita Acara Sidang adanya keadaan luar biasa berdasarkan surat
edaran ini.
maka :
negara.
atau dibatalkan.
35
5. Apabila berdasarkan urgensi yang sangat tinggi harus diselenggarakan
Agung.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Metode Pendekatan
temuan bahan non hukum bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum. 24
23
Peter, Mahmud Marzuki, 2008. Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana
24
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 105.
37
C. Lokasi Penelitian
yaitu ada di Jalan Veteran Nomor 08 Tuban, dengan saat ini dipimpin oleh
Bpk. Fathul Mujib, SH., MH. Selaku Ketua Pengadilan Negeri Tuban.
volume perkara yang masuk kategori 1-2000 perkara. Pada saat ini
dimulai sejak bulan April 2020 sampai dengan sekarang dan pelaksanaan
persidangan perkara pidana sejak bulan April 2020 tersebut sampai dengan
1. Populasi
populasi bukan hanya orang, tapi juga benda-benda alam yang yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
Pengadilan Negeri Tuban sebanyak 165 perkara yang masuk pada saat
165 perkara pada bulan April 2020 sampai dengan oktober 2020.
38
2. Sampel
tertentu,25 atau dengan kata lain tehnik ini diartikan sebagai suatu proses
dari perkara yang masuk sebanyak 165 perkara dari bulan april sampai
september.
Sumber Data adalah segala materi yang menjadi objek penelitian yang
terdiri dari hukum primer dan sekunder. Bahan hukum Primer adalah bahan
yang menjelaskan bahan hukum primer yang terdiri dari penjelasan bahan
Adapun sumber bahan hukum yang akan dipakai dalam penelitian ini
yakni ;
25
Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif”, Bandung: alfabeta, 2008, hal-85
39
dibahas26. Sumber data diperoleh secara langsung dengan wawancara
kepada:
SH.MH
MH.
dengan judul penelitian penulis. Bahan hukum tersier dalam penelitian ini
akan memberikan informasi lebih lanjut tentang bahan hukum primer dan
tersier berupa data statistik. Sedangkan data primer penelitian ini diperoleh
26
Amiruddin, Pengantar Metode Penilitian Hukum, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada:2006)hlm.30
40
dari penetian empiris dengan melakukan wawancara dengan informasi
terpilih
Pada bagian ini peneliti mendapatkan data yang akurat dan otentik
karena dilakukan dengan mengumpulkan sumber data baik data primer dan
1. Wawancara Langsung
hukum empiris, dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dimana
semua pertanyaan disusun secara sistematis, jelas dan terarah sesuai dengan
SH.MH
41
3) Panitera Pengadilan Negeri Tuban yaitu Bapak Sumargi SH.MH.
Negeri Tuban
2. Studi Dokumentasi
berwujud sumber data tertulis atau gambar. Sumber data tertulis atau
G. Analisis Data
yang diteliti dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang
27
Sudarto , Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2002) hlm 71
42
BAB IV
bagi penonton maupun orang-orang yang akan menjadi Saksi dalam suatu
Tuban. Protokol covid-19 ini juga berlaku bagi Hakim, Penuntut Umum,
43
2. Pra persidangan
baik laptop diruang persidangan maupun milik Penuntut Umum dan yang
Negeri Tuban juga harus dilaksanakan agar tidak terjadi komunikasi yang
berjalan yakni:
a. Laptop/komputer
mendengarkan suara yang jelas dan jernih juga. Jumlah laptop yang
44
diperlukan untuk dipakai pada ruang sidang Pengadilan Negeri Tuban
yakni sebanyak lebih kurang 4 unit laptop dengan rincian 3 unit untuk
b. Apilkasi Zoom
bertanggung jawab.
45
Selain laptop alat yang digunakan adalah Layar dan projektor.
d. Microphone
3. Persidangan
46
Ketua Majelis akan meminta kepada petugas Kejaksaan yang
melihat dan mendengar dengan baik melalui aplikasi zoom mengenai apa
d. Putusan Sela;
h. Replik;
i. Duplik;
j. Putusan Akhir;
47
aplikasi sebelum dibukanya sidang. Selanjutnya Terdakwa akan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk mengikuti
apa yang dimaksud surat dakwaan dan tindakan yang diambil oleh
48
terdakwa melalui aplikasi Zoom dengan mendekati ke kamera laptop
dengan isi surat dakwaan Penuntut Umum. Jika Terdakwa belum juga
surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum. Untuk hal seperti
ini jika Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat hukum maka akan
49
b. Sidang pembacaan Eksepsi, keberatan Penunutut Umum,
hukum ini.
Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
50
memakai/didampingi oleh Penasehat Hukum maka Penuntut Umum
Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
bahwa pada hari ini merupakan agenda pembacaan putusan sela oleh
51
menerangkan hak-hak dari Penuntut Umum atau Terdakwa/Penasehat
biasa dilakukan dengan cara Saksi ini biasa pada saat sebelum sidang
52
dimulai sudah berada didalam ruangan sidang atau bisa juga berada di
Kejaksaan Negeri, Pada Pengadilan Negeri Tuban kedua hal ini telah
saat itu. Namun agar lebih efektif biasanya Saksi langsung dihadirkan
Penyidik. Jika Saksi pada saat itu berada diKejaksaan maka cukup
perkara lain yang pada saat itu berada di Lapas/Rutan, Majelis Hakim
maka Juru Sumpah dapat dibantu dan digantikan dengan petugas yang
berada disana.
53
disingkirkan terlebih dahulu dari layar zoom sejenak dan setelah
sama kembali.
yang agak keras agar keterangannya dapat didengar oleh semua pihak.
Jika terdapat barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum, jika
Penasehat Hukum dan terdapat bukti surat yang akan diajukan, untuk
54
persidangan pidana melalui teleconference pada Pengadilan Negeri Tuban.
Adapun kelebihan yang didapat dari persidangan dengan cara seperti ini
kelebihan banyak juga kelemahan yang didapat dari persidangan jenis ini
yakni:
persidangan;
55
Disease (Covid -19) dikaitkan dengan Kitab Undang-undang Hukum
(Covid -19) serta peraturan lain yang mendasari merupakan kebijakan yang
pidana untuk menyesuaikan dengan keadaan pada saat sekarang ini dan
apakah perubahan hukum acara ini tidak bertentangan dengan KUHAP atau
tidak. Adapun yang hal-hal yang dilangkahi dalam hukum acara pidana yakni:
56
b. Apabila terdakwa tidak ada di tempat tinggalnya atau di tempat
kediaman terakhir;
penerimaan;
adalah penuntut umum. Hal ini dapat dilihat pengaturannya dalam Pasal
memuat tanggal, hari, serta jam sidang dan untuk perkara apa ia dipanggil
bebas;
29
Pasal 145 KUHAP
30
Pasal 146 ayat (1) KUHAP
57
b. Jika dalam pemeriksaan perkara terdakwa yang tidak ditahan tidak
hadir pada hari sidang yang telah ditetapkan, hakim ketua sidang
d. Jika terdakwa ternyata telah dipanggil secara sah tetapi tidak datang
e. Jika dalam suatu perkara ada lebih dari seorang terdakwa dan tidak
tanpa alasan yang sah setelah dipanggil secara sah untuk kedua
majelis hakim baik itu penetapan hari sidang pertama serta penetepan
58
Selanjutnya Penuntut Umumlah yang memiliki kewenangan untuk
(melalui media secara jarak jauh) agar terdakwa, penuntut umum serta
didalam ruang sidang. Namun jika kita memakai sidang pidana secara
memasuki ruang sidang dan duduk didepan, maka borgol yang berada
32
Pasal 154 ayat 1
59
ditangan Terdakwa dilepas oleh Petugas dan ada juga yang melepaskan
Hakim.
terdakwa telah tampak bebas sebab tidak memakai borgol tangan serta
bisa dengan leluasa menjawab setiap pertanyaan dari Penuntut Umum dan
Majelis hakim. Hal ini tampak dari tampilan monitor yang ada. Karena
untuk definisi kata bebas sendiri disni masih menjadi hal yang perlu diatur
nantinya.
60
gambar digital melalui layar komputer akan diberikan pertanyaan apakah
sehat namun Majelis Hakim juga memiliki hak untuk menilai kondisi
4. Juru Sumpah
Negeri, yang pada prakteknya juru sumpah ini dipakai pegawai pada
selanjutnya.
bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan”. Pasal 160
61
sidang setelah mendengar pendapat penuntut umum, Terdakwa atau
Penasihat Hukumnya”.33
pernyataan yang dibuat, tidak jarang kita menyebut orang lain untuk di
Acara Pidana, atau yang umum disebut dengan KUHAP, saksi adalah
melulu tentang apa yang dilihat sendiri, didengar sendiri, dan dia alami
tindak pidana yang tidak selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia
alami sendiri”.
pidana Indonesia, hal tersebut berdasarkan Pasal 184 KUHAP ayat (1),
62
a. Keterangansaksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan terdakwa;
acara pidana Indonesia adalah keterangan saksi, bukan saksi itu sendiri.
Hal ini penting terkait apabila salah satu saksi meninggal dunia, sementara
saksi yang dapat dihadirkan misalnya hanya dua, sehingga hanya satu
saksi saja yang masih hidup, maka hal tersebut tidak sekonyong-konyong
keterangan itu diberikan, maka saksi tidak terikat lagi dengan jalannya
meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat hadir di siding
atau tidak dipanggil karena jauh tempat kediaman atau tempat tinggalnya
63
Pada dasarnya, meskipun sedemikian banyak yang bersaksi dalam
tidak dapat membuat terang suatu tindak pidana, maka hal tersebut
menyebutkan dengan tegas pada Pasal 183, yakni Hakim tidak boleh
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu
ada dua alat bukti yang sah yang dapat membuktikan kesalahan dari
Terkait dengan alat bukti keterangan saksi, batasan dua alat bukti
tersebut diperkuat lagi pada Pasal 185 ayat (2) KUHAP yang menyebutkan
hukum unus testis nullus testis (satu saksi bukan saksi). Kesimpulannya,
KUHAP secara tegas mengharuskan setidaknya dua alat bukti yang sah
64
tersebut “berkualitas”. Adapun patokan “kualitas” dari keterangan saksi,
a. Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di
sidang pengadilan;
kejadian atau keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang
sah apabila keterangan saksi itu ada hubungannya satu dengan yang
4) Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada
dipercaya.
65
g. Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu
1) keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah
terdakwa.
derajat ketiga;
saksi berada didalam ruang yang telah disiapkan oleh penuntut umum
66
disidangkan. Misalnya untuk perkara tentang perlindungan anak dan
persidangan secara tertutup serta pekara dengan jumlah saksi yang banyak
atau lebih dari 8 orang biasanya majelis hakim akan menghadirkan saksi
diluar ruang sidang Pengadilan Negeri hal ini akan memberatkan Majelis
Saksi tidak hanya dinilai dari kata-katanya tetapi juga dinilai dari bahasa
67
keterangannya terdakwa tidak boleh dipaksa atau ditekan oleh siapapun
keinginannya.36
keterangan yang sesuai dengan apa yang terurai dalam surat Berita Acara
disertai dengan alat bukti yang lain misalnya keterangan saksi, surat,
dsb.38
36
Pasal 52 KUHAP
37
Pasal 175 KUHAP
38
Pasal 189 Ayat 4 KUHAP
68
apakah hal demikian juga dapat dimaksud didalam persidangan. Namun
sebagai salah satu alat bukti di letakan pada bagian akhir suatu proses
(CriminalAct).
b. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
(CriminalLiability/ CriminalResponsibility).
69
bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang
juga dikenal dengan hukum pidana fomil termasuk dalam hukum public.
pidana juga bertujuan melindungi hak asasi tiap individu baik yang
70
Tujuan hukum acara pidana seperti dikemukakan dalam Pedoman
h. Melaksanakan keputusan.
pidana merupakan dua hal yang saling berkaitan dan melengkapi dalam
dapat dicapai.
Maka jika dilihat dari kedudukan, fungsi dan tujuan dari hukum
namun tidak melenceng dari apa yang menjadi tujuan dan fungsi hukum
71
8. Asas-asas hukum acara pidana dan keterkaitannya dengan
persidangan teleconference
pada falsafah dan pandangan hidup bangsa dan dasar negara, dimana
pandangan bangsa ini terhadap hak asasi manusia maka materi pasal dan
sejumlah hak asasi manusia yang terdapat dalam KUHAP yang pada
sistem ini dapat berjalan. Asas-asas hukum acara pidana yang berkaitan
Asas ini menjadi fundamental dalam Hak asasi. manusia karena sangat
72
merupakan salah satu permasalahan HAM utama. Diskriminasi
keturunan, atau asal negara atau bangsa yang memiliki tujuan atau
yang hakiki di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan bidang lain
ICCPR, Pasal 2 dan 3, CERD, Pasal 2 dan 5) Dalam hal ini upaya-
khusus dari perempuan (termasuk perempuan hamil dan ibu yang baru
Pasal 4 (2) dan 12 (2); Convention on the Rights of the Child Pasal 37
Pasal 5,8,53,82 dan 85 (2); Bodyof Princip les for the Protection of/Sill
73
Personsunder Any Formof Detention or Imprisonment prinsip 5(2);
diskriminasi ras dan menjamin hak bagi setiap orang, tanpa melihat
ras, warna kulit, atau asal bangsa atau suku, untuk diperlakukan sama
74
pasal-pasal dalam KUHAP di samping ada tindakan aparat yang
dibatasi dengan jangka waktu tertentu, akan tetapi lebih banyak pasal
judiciary);
sederhana (speedytrial).
bersalah” sebelum adanya pembuktian yang kuat tentang hal itu, Tidak
yang sesat” apabila orang sudah dapat menduga bahwa putusan hakim
75
“Hakim dilarang menunjukkan sikap atau mengeluarkan pernyataan di
suatu perkara harus cepat dan tepat, jangan bertele-tele, asas sederhana
ini dapat dilihat pada acara pemeriksa singkat dan cara pemeriksaan
Sedangkan mengenai asas biaya ringan dapat kita lihat pada Surat
berlaku.
76
Sedangkan untuk asas cepat pada persidangan pidana melalui
ini sama dengan asas biaya ringan yang tidaklah mungkin dapat
teleconference
a. Kepastian Hukum
ketiga unsur tersebut. Tanpa kepastian hukum orang tidak tahu apa
adil.
77
sebagai penegak hukum. Karena dengan adanya kepastian hukum
hukum. Tanpa ada kepastian hukum maka orang akan tidak tahu apa
dilarang atau tidak dilarang oleh hukum. Kepastian hukum ini dapat
sebaiknya tidak dianggap sebagai elemen yang mutlak ada setiap saat,
tapi sarana yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi dengan
perkara pidana yakni 4 bulan, meskipun pada saat ini pandemi covid-
78
kepastian hukum ditengah pandemi covid-19 khususnya untuk
19;
b. Keadilan Hukum
Tujuan hukum bukan hanya keadilan, tetapi juga kepastian hukum dan
satu-satunya.
berarti memberi sama banyak kepada setiap orang apa yang menjadi
79
dapat memberikan kita gambaran mengenai arti adil. Adil atau
tidak bisa disama ratakan. Karena adil bagi si A belum tentu adil oleh
yang ada dalam regulasi yang menjadi landasan hukum. Ini memang
Negeri Tuban dan dikaitkan dengan asas keadilan diatas maka dapat
80
sesuai dengan hukum acara yang berlaku khususnya untuk Terdakwa.
c. Kemanfaatan Hukum.
potensi negatif yang ada pada manusia. Sebenarnya hukum itu untuk
jelek dan tidak adil. Hukum bisa saja salah, tetapi sepanjang masih
bisa membuat hukum ‘yang dianggap tidak adil’. Itu menjadi lebih
81
baik dengan merusak hukum itu. Semua pelanggaran terhadap hukum
yang trkadang aturan itu tidak sempurna adanya dan tidak aspiratif
Negeri Tuban yakni terkait dengan manfaat dari putusan hakim pada
namun selain itu juga melihat keadaan pada saat sekarang ini yakni
82
Terdakwa melakukan tindak pidana untuk memenuhi faktor ekonomi
tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdakwa dan Saksi serta Penuntut Umum melalui tempat yang terpisah
covid-19.
83
pelaksanaan tugas selama masa pencegahan penyebaran Corona Virus
B. Saran
daerah yang terpencil terdapat daerah yang tidak terdampak oleh pandemi
dipersidangan.
84
LAMPIRAN
85
Fasilitas dan alat sidang pidana teleconference
86
Tampilan layar monitor sidang pidana teleconference
87
Persidangan pidana teleconference dengan agenda pemeriksaan alat bukti
dan Saksi
88
Sidang pidana teleconference dengan agenda sidang pemeriksaan keterangan
Terdakwa
89
Keadaan persidangan pidana teleconference
90
Daftar Pustaka
Bina Cipta.
Grafika.
Grafindo.
Persada.
91
Poernomo, Bambang. 1985. Pola Teori dan Asas Umum Hukum Acara
92