Anda di halaman 1dari 4

TELAAH STAF

EVALUASI KEMANFAATAN KEBIJAKAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN


UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 4 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR

A. Dasar Kegiatan

1. Peraturan Menteri PUPR Nomor Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan


Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air; dan
2. Surat Kepala Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan, Sekretariat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. UM.0102-Sa/599
tanggal 25 Agustus 2023 perihal Permohonan Optimalisasi Pengisian Blangko
Penilaian Mandiri IKK di Kementerian PUPR.

B. Latar Belakang Permasalahan

Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Program


Percepatan Peningkatan Tata Guna Air merupakan peraturan pengganti dari Peraturan
Menteri PUPR Nomor 24/PRT/M/2017 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air. Kegiatan P3TGAI merupakan
program padat karya tunai untuk mendukung kedaulatan pangan nasional yang
dilaksanakan melalui pemberdayaan petani dalam perbaikan, rehabilitasi dan
peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif. Proses pemberdayaan dimulai dari
tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan dan
pengelolaan jaringan irigasi yang berbasis pada peran serta masyarakat petani yang
dilakukan oleh P3A, GP3A, IP3A.

Secara umum perbedaan antara peraturan Menteri yang lama dengan peraturan
Menteri yang baru, prosedur pelaksanaan dan proses usulan penetapan lokasi
dilakukan lebih mudah dan sederhana. Pengaturan yang baru mengatur untuk usulan
lokasi penerima bantuan P3TGAI tidak hanya dari internal Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air juga dapat berasal dari BBWS/BWS, Instansi pemerintah daerah dan/atau
aspirasi masyarakat.

Dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2021 Tentang


Penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air perlu dilakukan
evaluasi kebijakan terhadap pelaksanaan dalam tataran kebijakan dan pelaksanaan
dilapangan.

C. Evaluasi dan Analisis

Mengingat Peraturan Menteri Peraturan Menteri PUPR Nomor Nomor 4 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air
merupakan penyempurnaan dari peraturan Menteri yang lama maka evaluasi
dilakukan terhadap proses penetapan lokasi P3TGAI dan dasar usulan penerima
P3TAI.

Sasaran dari program P3TGAI antara lain:

a. Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A dalam kegiatan teknis perbaikan, rehabilitasi dan


peningkatan jaringan irigasi;
b. Rehabilitasi jaringan irigasi untuk perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan
fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula;
c. Peningkatan jaringan irigasi untuk meningkatkan fungsi & kondisi jaringan irigasi
yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan
irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan
daerah irigasi; dan
d. Pembangunan jaringan irigasi untuk penyediaan jaringan irigasi di wilayah tertentu
yang belum ada jaringan irigasinya.

Dengan adanya sasaran yang dicapai dalam pelaksanaanP3TGAI maka masyarakat


petani dapat memperoleh bantuan dengan melalui proses yang tidak berbelit-belit/
sederhana dan mudah. Selain itu dalam Peraturan Menteri Peraturan Menteri PUPR
Nomor Nomor 4 Tahun 2021 telah disederhanakan tidak secara detail mengatur, untuk
detail teknisnya diatur oleh Direktur Jenderal SDA melalui Surat Edaran Dirjen.
Dalam perjalanannya, pelaksanaan P3TGAI ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2016-
2020, masyarakat petani terbantu dengan adanya bantuan tunai langsung ini karena
dapat berperan serta secara langsung dalam pengelolaan jaringan irigasi dan mandiri
untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Adapun penetapan lokasi sebagaimana
matrik di bawah ini;

RINGKASAN PELAKSANAAN KEGIATAN P3-TGAI (2016 S/D. 2020)


No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Nama P4-ISDA P3-TGAI P3-TGAI P3-TGAI


1 P4-ISDA-IK P4-ISDA-IK P3-TGAI P3-TGAI Kepmen. PU-PR No.
Kegiatan Bidang Irigasi Kepmen. PU-PR
1027/KPTS/M/2017, Kepmen. PU-PR
No. 01/KPTS/M/2020,
Kepmen PU No. Tgl. 21 Des. 2017
No. 1096/KPTS/M/2018,
Kepmen. PU-PR No. Kepmen. PU-PR Kepmen. PU-PR Tgl. 8 Januari 2020
328/KPTS/M/2013, Kepmen. PU-PR No. Tgl. 27 Desember 2018
444/KPTS/M/2015, No. 490/KPTS/M/2016, No. 263/KPTS/M/2017, (Dihapus)
Tgl. 2 September 2015 Tgl. 13 Juli 2016 Tgl. 20 April 2017 255.6/KPTS/M/2018,
Tgl. 12 Agustus 2013 Tgl. 22 Maret 2018
Kepmen. PU No. Kepmen. PU-PR Kepmen. PU-PR
4.000 P3A/GP3A/IP3A 386.1/KPTS/M/2014, 1.500 P3A/GP3A/IP3A Kepmen. PU-PR No. No. 343/KPTS/M/2019, Tgl. No. 457/KPTS/M/2020,
Penetapa Tgl. 21 Juli 2014 448/KPTS/M/2018, 4 April 2019 Tgl. 11 Mei 2020
2 Kepmen. PU-PR Kepmen. PU-PR
n Lokasi Kepmen PU Kepmen. PU-PR No. Tgl. 16 Juli 2018
No. 849/KPTS/M/2016, No. 733/KPTS/M/2017,
No. 396/KPTS/M/2013, 508/KPTS/M/2015, Kepmen. PU-PR No. Kepmen. PU-PR No. 847 Kepmen. PU-PR
Tgl. 25 Oktober 2016 Tgl. 15 September 2017
Tgl. 29 Oktober 2015 784/KPTS/M/2018, /KPTS/M/2019, No. 1352/KPTS/M/2020,
Tgl. 4 Oktober 2013 Tgl. 10 Oktober 2018 Tgl. 16 September 2019 Tgl. 14 Agustus 2020
5.010 P3A/GP3A/IP3A 1.102 P3A/GP3A/IP3A 1.513 KPP4-ISDA-IK 900 P3A/GP3A/IP3A 3.000 P3A/GP3A/IP3A 5.000 P3A/GP3A/IP3A 9.000 P3A/GP3A/IP3A 10.000 P3A/GP3A/IP3A
30 BBWS/BWS 26 BBWS/BWS 30 BBWS/BWS 27 BBWS/BWS 34 BBWS/BWS 34 BBWS/BWS 34 BBWS/BWS 34 BBWS/BWS
SE Menteri PU Permen. PU-PR No. Permen. PU-PR No. Permen. PU-PR No.
No. 04/SE/D/2013 SE Dirjen. SDA SE Dirjen. SDA SE Dirjen. SDA SE Dirjen. SDA 24/PRT/M/2017, 24/PRT/M/2017, 24/PRT/M/2017,
Pedoman
3 SE Dirjen. SDA No. No. 06/SE/D/2014, No. 14/SE/D/2015, No. 07/SE/D/2016, No. 05/SE/D/2017, Tgl. Tgl. 18 Desember 2017 Tgl. 18 Desember 2017 Tgl. 18 Desember 2017
Umum
14/SE/M/2013 Tgl. 25 Juli 2014 Tgl. 8 September 2015 Tgl. 19 Juli 2016 15 Mei 2017 (Berita Negara RI Th. 2017 (Berita Negara RI Th. 2017 (Berita Negara RI Th. 2017
Tgl. 8 Okt. 2013 No 1829, 20 Des. 2017) No 1829, 20 Des. 2017) No 1829, 20 Des. 2017)
SE Dirjen. SDA No.
02/SE/D/2019,
SE Dirjen. SDA No. SE Dirjen. SDA No. Tgl. 10 April 2019
Petunjuk Ditetapkan oleh Ditetapkan oleh Ditetapkan oleh Ditetapkan oleh Ditetapkan oleh
4 134/SE/D/2017, 02/SE/D/2019,
Teknis Ka. Satker. BBWS/BWS. Ka. Satker. BBWS/BWS. Ka. Satker. BBWS/BWS. Ka. Satker. BBWS/BWS. Ka. Satker. BBWS/BWS. SE Dirjen. SDA No.
Tgl. 19 Desember 2017 Tgl. 10 April 2019
02/SE/D/2020,
Tgl. 16 April 2020
Realisasi 4.662 KPM 1.024 KPP4-ISDA 1.505 KPP4-ISDA-IK 897 P3A/GP3A/IP3A 2.995 P3A/GP3A/IP3A 4.997 P3A/GP3A/IP3A 8.991 P3A/GP3A/IP3A 9.999 P3A/GP3A/IP3A
5
Nasional 93,05% 92,92% 99,47% 99,67% 99,83% 99,94% 99,90% 99,99%

Pada Tahun 2023 masih ada penetapan lokasi ditetapkan oleh Menteri PUPR
sebanyak 1.220 lokasi yang berada di 6..599 Daerah Irigasi di yang tersebar pada
2.440 kecamatan, 320 kabupaten/kota, dan 33 Provinsi serta 37 BBWS/ BWS.
Bantuan diberikan kepada P3A, GP3A, IP3A atau dengan nama lain.
Terkait usulan selain dari internal Ditjen Sumber Daya Air, dalam peraturan baru
dibuka peluang usulan selain dari instansi pemerintah daerah dan/atau aspirasi
masyarakat.
Pekerjaan P3TGAI selain untuk perbaikan, rehabiilitasi, dan peningkatan jaringan
irigasi, dapat juga berupa:
a. pengerukan sedimen tanpa menggunakan alat berat pada saluran pembawa
dan/atau saluran pembuang;
b. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan berupa lining beton, pasangan batu pada
saluran pembawa dan/atau saluran pembuang;
c. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan tanggul pada saluran pembawa dan/atau
saluran pembuang;
d. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan bangunan air, bangunan bagi/sadap, box
tersier, atau box kuarter; dan
e. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan bangunan pelengkap antara lain berupa
gorong-gorong, bangunan terjun, jembatan layanan, tangga cuci, tempat mandi
hewan dan jalan inspeksi. (Bersifat pekerjaan minor atau pelengkap)

Dengan adanya pengaturan tersebut membuat P3TGAI semakin luas bagi siapa saja
yang membutuhkan khususnya bagi masyarakat petani dalam melaksanakan
pengelolaan jaringan irigasi terutama pada jaringan irigasi tersier.

D. Kesimpulan

1. Penyelengaraan P3TGAI telah memberikan manfaat bagi masyarakat unutk dapat


berpartisipasi dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan tersier.
2. Dalam implementasi Peraturan Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2021, pihak yang
menyampaikan usulan lokasi P3TGAI lebih banyak berasal dari aspirasi rakyat, hal
tersbut menunjukkan bahwa pihak yang melakukan pengusulan adalah masyarakat
petani sendiri melalui, P3A, GP3A, IP3A.

Dalam tahap diskusi internal Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga akan
menyempurnakan petunjuk teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal Sumber Daya Air
agar usulan penetapan lokasi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi supaya
lebih memudahkan masyarakat petani dan pemerintah daerah serta mempercepat
proses penetpan lokasi P3TGAI.

Anda mungkin juga menyukai