Anda di halaman 1dari 11

TATA NAMA TUMBUHAN

Disusun Oleh:

Nama : Marsha Rafila Adhya


NIM : B1A022138
Kelompok :1
Rombongan : E1
Asisten : Fitri Ismawati

PRAKTIKUM SISTEMATIKA TUMBUHAN 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2023
TUMBUHAN 1

1. Data Pengecekkan Keabsahan Saccharum officinarum L

No. Keterangan Hasil Pencarian

1. Nama ilmiah secara lengkap Saccharum officinarum L

2. Nama lokal Tebu

3. Status Accepted

4. Famili Poaceae

Saccharifera officinalis Stokes in Bot. Mat. Med.


1: 132 (1812), nom. superfl.

5. Homotypic Synonym Saccharum


officinarum var. genuinum Hack. in C.F.P.von
Martius & auct. suc. (eds.), Fl. Bras. 2(4): 256
(1883), not validly publ.
Arundo saccharifera Garsault in Fig. Pl. Méd.: t.
111 (1764), opus utique oppr.

Saccharum atrorubens Cuzent & Pancher ex


Drake in Fl. Polynésie Franç.: 256 (1892)

Saccharum bataviense André in Pl. Feuill. Ornem.:


6. Heterotypic Synonym
207 (1866)

Saccharum fragile Cuzent & Pancher ex


Drake in Fl. Polynésie Franç.: 256 (1892)

Saccharum glabrum Cuzent & Pancher ex


Drake in Fl. Polynésie Franç.: 256 (1892)

7. Asal (Native) New Guinea

8. Author Linnaeus

9. Keterangan Author Sp. Pl.: 54 (1753)


Deskripsi
Tebu memiliki nama ilmiah Saccharum officinarum. Tebu berasal dari New Guinea dan
statusnya telah diterima pada POWO. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan bahan baku
utama gula yang menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat dan sumber kalori
yang relatif murah (Utami, 2019). Tanaman ini merupakan tanaman perkebunan semusim,
yang mempunyai sifat tersendiri sebab didalam batangnya terdapat zat gula. Termasuk dalam
famili Poaceae atau kelompok rumput-rumputan. Secara morfologi, tanaman tebu dapat
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu batang, daun, akar, dan bunga (Endrizal, 2022).
Tumbuhan Poaceae dikenal sebagai tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan pada
masyarakat Indonesia, misalnya padi, jagung, gandum, dan sagu. Selain itu, tumbuhan suku
Poaceae juga digunakan sebagai media penghijauan alam yang berfungsi untuk mengurangi
polutan serta menjaga keseimbangan alam. Rumput dapat mendukung terwujudnya suatu
hamparan hijau di suatu wilayah yang dapat membantu memperbaiki dan menjaga iklim
mikro, meningkatkan nilai estetika dan menyuplai daerah resapan air serta menciptakan
keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik (Wulandari, 2017). Poaceae menjadi satu-
satunya famili yang masuk kedalam ordo poales. Poaceae termasuk tumbuhan yang memiliki
bunga, memiliki pertumbuhan dan berkembang yang sangat cepat yang dapat hidup di daerah
tropis maupun sub tropis . Famili Poaceae menjadi salah satu famili terbesar dengan jumlah
spesies sekitar 12.074 dan genus sekitar 771. Poaceae memiliki ciri umum yaitu memiliki
kulit biji yang menyatu dengan dinding buah atau kariopsis. Poaceae termasuk anggota
angiospermae karena mimiliki bunga sebagai alat reproduksi dan memiliki biji tertutup.
Poaceae juga termasuk tumbuhan yang dapat hidup dan berkembang diseluruh tempat di
dunia atau disebut dengan kosmopolit, tetapi Poaceae lebih banyak tumbuh di daerah tropis
yang memiliki curah hujan tinggi dan miliki tempat yang cukup untuk membentuk suatu
padang rumput. Suku Poaceae terbagi menjadi tiga sub suku, diantaranya yaitu
Bambusoideae, Pooideae dan Panicoideae. Poaceae yaitu tumbuhan berbatang silindris yang
pipih atau persegi, beruas, memiliki lubang atau berongga, termasuk tumbuhan herba atau
tidak berkayu, beberapa spesies memiliki permukaan batang yang berbulu, berdaun tunggal 2
baris, dan pada beberapa spesies memiliki pelepah. Pada pelepah dan helaian daun terdapat
lidah sebagai pembatas, helaian daun duduk tersebut berbentuk lanset atau garis, dan
memiliki bunga yang berbentuk bulir (Hikmah dan Dharmono, 2018). Ada juga, tumbuhan
bambu yang mana tumbuhan ini termasuk ke dalam famili Poaceae dan mempunyai
karakteristik beruas-ruas, batangnya berkayu, terdapat buku yang berongga di tengahnya,
warna dari kulitnya yaitu kuning, hijau, dan ungu. Batang muda pada bambu pasti ditutupi
oleh seludang yang sangat rapat, berbulu coklat, atau kehitaman, lama kelamaan seludang
akan lepas berjalan dengan semakin panjang batang. Pada batang tua, seludang lepas;
daunnya berbentuk bulat memanjang, pita atau lanset, ujung meruncing, dan memiliki tulang
daun sejajar (Azkiya, 2023). Tanaman ini dibudidayakan di daerah beriklim tropis sebagai
bahan baku atau penghasil utama gula. Usia tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen
mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan sangat
penting karena merupakan bahan baku utama industri gula pasir,sehingga terus diupayakan
peningkatan produksinya (Ianaini, 2014). Peningkatan produksi tebu dapat dicapai apabila
faktor-faktor pertumbuhan tebu mendukung dengan baik. Faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman tebu diantaranya adalah faktor abiotik yaitu air, CO2, cahaya dan
nutrisi, khususnya air yang menjadi faktor penting untuk pertumbuhan. Produksi gula yang
tinggi memerlukan pasokan air yang tepat sesuai umur tanaman tebu. Air memiliki peranan
penting sebagai pelarut berbagai senyawa molekul organik, transportasi fotosintat, menjaga
turgiditas sel dalam pembesaran dan pertumbuhan sel (Soleh, 2019).
TUMBUHAN 2

2. Data Pengecekkan Keabsahan Amaranthus spinosus L

No. Keterangan Hasil Pencarian

8. Nama ilmiah secara lengkap Amaranthus spinosus L

9. Nama lokal Bayam duri

10. Status Accepted

11. Famili Amaranthaceae

Galliaria spitosa (L.) Nieuwl. in Amer. Midl.


12. Homotypic Synonym
Naturalist 3: 278 (1914)

Amaranthus caracasanus Kunth in F.W.H.von


Humboldt, A.J.A.Bonpland & C.S.Kunth, Nov.
Gen. Sp. 2: 195 (1818)

Amaranthus coracanus Mart. in Pl. Hort. Erlang.:


197 (1814)

Amaranthus diacanthus Raf. in Fl. Ludov.: 31


(1817)
13. Heterotypic Synonym
Amaranthus
spinosus var. basiscissus Thell. in P.F.A.Ascherson
& K.O.R.Graebner, Syn. Mitteleur. Fl. 5(1): 269
(1914)

Amaranthus
spinosus var. circumscissus Thell. in P.F.A.Aschers
on & K.O.R.Graebner, Syn. Mitteleur. Fl. 5(1): 269
(1914)

14. Asal (Native) Argentina Northeast, Argentina Northwest,


Bahamas, Belize, Bolivia, Brazil North, Brazil
Northeast, Brazil South, Brazil Southeast, Brazil
West-Central, Cayman Is., Colombia, Costa Rica,
Cuba.

8. Author Linnaeus

9. Keterangan Author Sp. Pl.: 991 (1753)

Deskripsi
Bayam duri memiliki nama ilmiah Amaranthus spinosus. Bayam duri berasal dari Argentina
Northeast, Argentina Northwest, Bahamas, Belize, Bolivia, Brazil North, Brazil Northeast,
Brazil South, Brazil Southeast, Brazil dan telah diterima dalam POWO. Bayam duri
(Amaranthus spinosus L) merupakan tanaman liar yang juga dimanfaatkan sebagai tanaman
herbal. Bagian tanaman yang telah dimanfaatkan secara herbal adalah bagian daun dan akar.
Bagian daun dan akar dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit diare, sakit gigi, demam, diare
dan sakit tenggorokan. Bayam duri memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri terhadap
bakteri staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Kandungan metabolit sekunder
pada tanaman ini diantaranya yaitu flavonoid, tannin, glikosida, steroid, lipid, terpenoid,
saponin. Ketiga hal tersebut menjadi alasan ilmiah pemanfaatan tanaman bayam duri dalam
bidang Kesehatan (Purnomo, 2023). Amaranthaceae, atau keluarga Amaranthaceae, adalah
keluarga tumbuhan berbunga yang termasuk dalam ordo Caryophyllales. Famili jenis ini
memiliki tumbuhan sejenis berbunga, herba, semak, dan beberapa pohon kecil. Daun-daun
pada tumbuhan Amaranthaceae bisa bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Beberapa spesies
memiliki daun yang sederhana, sementara yang lain mungkin memiliki daun yang lebih
kompleks. Bunga-bunga dalam famili ini umumnya kecil dan tidak mencolok. Mereka dapat
tumbuh dalam bentuk tandan atau malai. Pada beberapa spesies, bunga-bunganya mungkin
tidak memiliki mahkota atau kelopak yang terlihat. Buah dalam famili ini bervariasi,
termasuk kapsul, biji berdaun, atau biji yang terbungkus dalam braktea yang keras. Banyak
spesies Amaranthaceae dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari tanah kering hingga
lahan basah. Beberapa spesies dapat tumbuh di tanah yang subur, sedangkan yang lain dapat
beradaptasi dengan tanah yang kurang subur. Famili Amaranthaceae terdiri dari sekitar 70
marga dan 1000 spesies dan sebagian besar anggotanya adalah tumbuhan tahunan dan
tahunan, bersama dengan beberapa semak atau pohon kecil, terkadang memanjat yang telah
beradaptasi dengan tanah asin, lingkungan gersang dan pemukiman manusia yang berubah, di
mana mereka mendapatkan keuntungan dari konsentrasi nitrogen yang tinggi. Daunnya
sederhana, berseling atau berseberangan. Bunga berkelamin ganda atau tunggal (berumah
satu atau berumah dua), biasanya teratur dan bijinya bulat hingga bulat telur atau berbentuk
lensa. Spesies Amaranthaceae mampu mentolerir habitat yang sangat kering dan tanah yang
sangat asin berkat serangkaian adaptasi spesifik. Ini termasuk produksi biji yang sangat tinggi
berkisar antar 13.000 hingga 50.000 biji per tanaman, tergantung pada kekayaan tanah dan
buah mekanisme penyebaran yang melibatkan seluruh tanaman, misalnya tumbleweed. Kedua
mekanisme tersebut adalah dimaksudkan untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman
selama periode kering dan di lingkungan yang tidak bersahabat. Toleransi beberapa spesies
untuk mengakumulasi konsentrasi arsenik yang tinggi di berbagai bagian tubuhnya
organisme, tanpa menunjukkan penurunan pertumbuhan, berkontribusi pada penggunaannya
sebagai fiksatif toksik ditanah yang sangat tercemar (Eshete, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Azkiya, R. 2023. Inventarisasi Dan Karakterisasi Famili Poaceae Di Cibiru Hilir,


Cileunyi, Kabupaten Bandung. Student Scientific Creativity Journal (SSCJ). Vol.
1 (5), pp. 76-81. file:///C:/Users/Adhya%20Ilham/Downloads/SSCJ+
+VOLUME+1,+NO.+5,+SEPTEMBER+2023+halaman+76-81.docx.pdf
Endrizal. 2022. Prospek Dan Pengelolaan Tanaman Tebu “Poj 2878 Agribun Kerinci”
Sebagai Penghasil Gula Merah Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal
Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi. Vol. 6 (2). file:///C:/Users/Adhya
%20Ilham/Downloads/22959-Article%20Text-64514-1-10-20221226.pdf
Eshete, A. A review on taxonomic and use diversity of the family Amaranthaceae in
Ethiopia. Journal of Medicinal Plants Studies 2016; 4(2): 185-194.
https://www.plantsjournal.com/archives/2016/vol4issue2/PartC/4-1-37.pdf
Isnaini, L. 2014. Plant Growth Of Sugar Cane Stem Cuttings (Saccharum Officinarum
L.) On Different Level Of Liquid Organic Fertilizer. Agrokompleks. Vol. 14 (1).
file:///C:/Users/Adhya%20Ilham/Downloads/188-Article%20Text-453-1-10-
20200621.pdf
Purnomo, O. 2023. Review Tanaman Bayam Berduri (Amaranthus Spinosus L.):
Skrining Fitokimia Dan Pemanfaatannya. Binawan Student Journal (BSJ). Vol. 5
(1). file:///C:/Users/Adhya%20Ilham/Downloads/5+-+10+-
878_+BSJ_April+23_p.077-+083.pdf
Utami, F. 2019. Pengelompokan 6 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)
pada Fase Vegetatif Berdasarkan Karakter Morfologi dan Fisiologi. Jurnal
Produksi Tanaman . Vol. (9), pp. 1617–1625.
file:///C:/Users/Adhya%20Ilham/Downloads/rizki,
+6.Desy+Fitri+Fajar+Utami+(135040201111267).pdf
Soleh, A. 2019. Respons Pertumbuhan dan Fisiologi Beberapa Varietas Tebu
(Saccharum officinarum L.) Asal Kultur Jaringan yang Diberi Cekaman
Genangan Air. Jurnal Agrikultura. Vol. 30 (3), pp. 117-124.
file:///C:/Users/Adhya%20Ilham/Downloads/24976-78956-1-PB.pdf
Wulandari, Y. 2017. Identifikasi Tumbuhan Suku Poaceae Sebagai Suplemen
Matakuliah Keanekaragaman Tumbuhan. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan Vol. 2 (1), pp. 97—104.
https://media.neliti.com/media/publications/210127-identifikasi-tumbuhan-suku-
poaceae-sebag.pdf

LAMPIRAN
Contoh SS dari POWO:
Contoh SS dari IPNI:

Contoh SS dari POWO:


Contoh SS dari IPNI:

Anda mungkin juga menyukai