Sebelumnya kami ucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Anda ke blog kami
untuk mendapatkan model dan contoh
contoh-contoh soal dalam Psikotes Setukpa / SIP / SAG Polisi. Harapan kami
semoga panduan ini dapat membuka wawasan dan memberikan contoh yang dapat membantu Anda dalam
menyelesaikan soal-soal
soal Psikotes, yang seringkali di anggap “momok menakutkan”.
Hal tersebut tak dapat dipungkiri karena pada umumnya soal soal-soal inii tak pernah didapatkan
dibangku persekolahan atau lembaga apapun selain kita harus menemukannya dari beberapa informasi
yang ada di buku atau dari mereka yang telah diterima menjadi polisi terlebih dahulu. Jadi, melalui blog ini
pun semoga Anda dapat terbantukan
antukan dan sukses menjalani ujian Psikotes.
Yang perlu kami tekankan disini bahwa contoh soal dalam blog ini hanyalah sebatas contoh dari
beberapa soal dan pendapat bagi mereka
mereka-mereka
mereka yang telah mendaftar polisi sebelumnya. Sehingga secara
khusus pula, bahwa
ahwa dalam blog ini hanya membahas dan memberikan contoh Psikotes dan tidak
menjelaskan tes-tes
tes kepolisian secara umum. Maka dari itu, mohon dipelajari dengan baik, demi
kesuksesan Anda. Terima kasih.
Contoh soal:
A 4 1 7 5 2
B 3 6 4 1 8
C 5 3 2 9 6
D 7 4 3 0 2 Petunjuk soal
E 0 3 9 2 5
1 3 0 2 5 9
2 4 3 0 2 7
3 6 3 2 9 5
4 4 1 3 8 6 Pilihan
5 5 2 0 9 3
6 6 1 4 3 8
Jawab:
Perhatikan soal di atas, jika ada angka yang tak tampak di soal maka pilihlah huruf yang ada di
bawahnya sebagai jawaban dan lingkaran LJK yang telah disediakan.
b. Angka Hilang
Waktu : 20 – 30 menit (10 Kolom) (1-2 menit/kolom)
Sesuai dengan namanya, berarti yang akan dicari adalah angka yang tak tampak di antara deretan
baris angka-angka
angka yang lain. Sehingga, ada kemungkinan sepuluh angka yang harus dipahami disetiap
barisnya.
Contoh soal:
3 4 1 7 5
Petunjuk soal
a b c d e
1 3 4 1 7
2 5 1 4 3
3 4 3 7 5
4 1 3 5 7
Baris soal
5 4 7 3 1
6 7 5 1 3
7 5 1 7 4
8 3 7 5 1
Jawab:
Perhatikan soal di atas, jika ada angka yang tak tampak di soal maka pilihlah huruf yang ada di
bawahnya sebagai jawaban dan lingkaran LJK yang telah disediakan.
c. Huruf Hilang
Waktu : 20 – 30 menit (10 Kolom) (1-2 menit/kolom)
Sesuai dengan namanya, berarti yang akan dicari adalah huruf yang tak tampak di antara deretan
baris huruf yang lain. Huruf hilang memiliki dua jenis model, yaitu huruf kecil semua ataukah huruf
kapital semua. Huruf hilang sangat berbeda dengan angka hilang karena Anda harus mampu
memahami huruf-huruf
huruf sebanyak 26 huruf (a/A – z/Z).
Contoh soal:
f r t s m F R T S M
Petunjuk soal
a b c d e a b c d e
1 t f s r 1 T F S R
2 t m r f 2 T M R F
3 m t r s 3 M T R S
4 t s m f 4 T S M F
Baris soal
5 f s r t 5 F S R T
6 f t r m 6 F T R M
7 r t m s 7 R T M S
8 m s f r 8 M S F R
Jawab:
Perhatikan soal di atas, jika ada huruf yang tak tampak di soal maka pilihlah huruf yang ada di
bawahnya sebagai jawaban dan lingkaran LJK yang telah disediakan.
Contoh soal:
- Saya lebih suka belajar daripada keluyuran.
Prinsip pengerjaan soal kurang lebih sama dengan model tes kepribadian lainnya. Pilihan jawaban
sangat disesuaikan dengan karakter Anda secara umum. Dalam pernyataan inipun, tak ada jawaban
yang benar atau salah karena semuanya bermuara pada karakter Anda dan selanjutnya akan
disesuaikan dengan pola jawaban yang ddibutuhkan dengan model skala.
Contoh soal:
1. (……) Apabila saya bercerita, maka jarang melupakan hal yang mendetail dalam cerita itu.
itu
2. (……) Suara musik yang keras sangat menyakitkan telinga saya
saya.
3. (……) Anda lebih menghargai pendapat orang lain daripada memb
membela diri.
Jawab:
Isikan jawaban Anda ditempat yang disediakan dengan hanya menulis “Y atau T”. Setelah Anda
mengisi keseluruhan soal, maka pemeriksa akan mencocokkan jawaban Anda dengan kategori- kategori
kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
Berikut rincian jawaban yang dapat Anda lakukan:
1. Y = Jika memang Anda suka bercerita secara rinci dan tak ada yang terlewatkan.
T = Jika Anda hanya bercerita secara garis besar saja disetiap kesempatan.
2. Y = Jika memang suara musik yang keras sangat mengganggu dan menyakitkan
menyakit telinga.
T = Jika musik yang keras, tidak menyakitkan telinga Anda.
3. Y = Jika Anda benar-benar
benar sangat menghargai setiap pendapat orang lain.
T = Jika Anda suka membela diri karena (mungkin)Anda merasa benar.
Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah tes kepribadian yang diturunkan dari teori
H.A.Murray yang mengukur tingkat individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum. Dalam tes EPPS
ini tak ada jawaban yang benar dan jawaban yang salah. Namun hanya merupakan tes yang mengetahui
tipe-tipe
ipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi. Terkadang soal akan mengalami perulangan di
beberapa nomor, sehingga inilah yang menjadikan tes ini memiliki karakter tersendiri.
Contoh soal:
a. Saya suka menolong teman - teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan
b. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.
Jawab:
- Jika Anda memilih pernyataan pertama, maka pilihlah “a”.
- Jika Anda memilih pernyataan kedua, maka pilihlah “b”.
Pilihan di atas bukan merupakan pernyataan “benar/salah”. Se Setiap
tiap pilihan Anda selanjutnya akan dinilai
oleh panitia untuk mendapatkan gambaran tentang diri Anda.
TIPS MENGERJAKAN EPPS
1. Sebelum mengerjakan tes hendaknya melakukan istirahat yang cukup
cukup.
2. Perlancarlah kemampuan membaca Anda.
3. Cermati betul dan lakukan yang diminta oleh panitia.
4. Jawablah secara keseluruhan soal yang diberikan.
5. Kerjakan soal dengan rileks dan terukur dengan waktu penyelesaian.
6. Fokuskan (posisikan) jawaban Anda dengan lebih memilih pernyataan yang bersifat: “Faktual,
“Fakt Tenang,
Pasif (Patuh) dan Berorientasi Kelompok”
4. TES KECERDASAN
Waktu : 60 menit
Jumlah : 100 soal
a. Deret Bilangan/Huruf
Jenis tes ini lebih menuntuk kejelian dalam m
melanjutkan
elanjutkan angka atau huruf berikutnya, dengan dasar
“pola” yang dapat ditentukan dari deretan angka/huruf. Pola yang dapat terjadi pada irama
bilangan/huruf adalah pola sama (contoh: +1 +1 +1 dan seterusnya), pola berselang-seling
berselang (contoh: -
2 +1 -2 +1 -2 2 +1 dan seterusnya), pola berurutan (contoh: +2 +3 +4 dan seterusnya), atau pola
gabungan (contoh: +2 +2 -11 -2 +2 +2 -1 -2 dan seterusnya).
Contoh soal:
1) 1 3 5 7 ……
2) 1 3 6 8 ……
3) 1 3 6 10 ……
4) 1 3 4 7 ……
5) a c e g ……
Jawab:
1) 1 3 5 7 =9 7+2=9
+2 +2 +2 +2 pola sama
2) 1 3 6 8 = 11 8 + 3 = 11
+2 +3 +2 +3 pola berselang-seling
3) 1 3 6 10 = 15 10 + 5 = 15
+2 +3 +4 +5 pola berurutan
4) 1 + 3 + 4 + 7 4 = 7 = 11
4 7 = 11 pola gabungan
Contoh soal:
1. Ayam : Kambing = … … : … …
a. Rumah : Kayu
b. Asam : Baru
c. Pohon : Dahan
d. Mobil : Sepeda
e. Televisi : Gambar
2. Awal : Penutup = … … : … …
a. Makan : Minum
b. Gelap : Gulita
c. Terbang : Melayang
d. Mampu : Bisa
e. Tajam : Tumpul
Jawab:
1. Hubungan antara kata “ayam dan kambing”, lebih diartidiartikan
kan sebagai hubungan “persamaan”
atau dapat dikatakan “sama
“sama-sama binatang”.
Maka dari pilihan yang ada, jawaban yang paling dekat adalah “mobil : sepeda” yang memiliki
hubungan “sama-sama
sama transportasi”.
2. Hubungan antara kata “awal dan akhir”, lebih diartikan sebagai hubungan “antonim”.
Maka dari pilihan yang ada, jawaban yang paling dekat adalah “tajam : tumpul”.
TIPS ANALOGI
1. Pastikan Anda paham dengan kata yang tampak sebagai soal.
2. Maksimalkan kemampuan Anda untuk menemukan “hubungan” antara kata yang Anda cari.
3. Arahkan pemahaman n Anda pada jawaban sinonim, antonim, sama
sama-sama,
sama, bercerita (dibuat kalimat)
atau pemahaman logis (indra mata dan logika).
4. Lihatlah kamus jika Anda mengalami masalah dalam mengartikan kata yang masih asing/ragu bagi
Anda.
Contoh soal:
1. Siapa Presiden Indonesia periode 2009 – 2014?
a. Soesilo Bambang Yudhoyono
b. Sudharmono
c. Boediono
d. BJ. Habibie
e. Megawati Soekarnoputri
2. Mengapa kita dilarang membuang sampah di selokan?
a. Agar kota menjadi indah
b. Tidak mengganggu orang lain
c. Tidak menjadi sarang nyamuk
d. Agar orang lain tidak ikut membuang sampah di selokan
e. Membuang sampah harus di tempat sampah
Jawab:
1. a. Soesilo Bambang Yudhoyono
2. c. Tidak menjadi sarang nyamuk
d. Matematika Dasar
Pada prinsipnya, tes matematika dasar berisi soal yang berhubungan dengan perhitungan dasar
berupa penjumlahan (+), pengurangan ((-),
), perkalian (x), dan pembagian (:). Namun, penulisan angka
dapat divariasikan menjadi bilangan cacah, bilangan bulat, bilanga
bilangan
n desimal, pesentase, pecahan,
dan sebagainya.
Untuk menemukan jawaban setiap soalnya, Anda dituntut untuk menggunakan prinsip pengerjaan
matematika yang sesuai dengan urutan pengerjaan matematika. Urutan pengerjaan dalam
matematika yaitu dengan mengutam
mengutamakan
akan dalam kurung (())dulu, perkalian (x) atau pembagian (:),
penjumlahan (+) atau pengurangan.
Contoh soal:
1. 2 + 3 x 4 – 6 : 2 =……
2. 0,4 + 3 – 0,6 =……
Jawab:
1. 2 + 3 x 4 – 6 : 2
2 + 12 – 6 : 2
2 + 12 – 3
14 – 3 = 11
e. Sinonim / Antonim
Sinonim merupakan jenis soal verbal untuk mencari persamaan makna di antara dua kata.
Pemahaman Anda sangat dituntut disini, sehingga Anda harus menemukan kata yang benar-benar
benar
memiliki makna yang serupa.
Sedangkan antonim merupakan jenis soal vebal yang digunakan untuk memahami lawan makna dari
dua kata yang ada. Kata yang dimaksud tidak diawali dengan kata “tidak atau bukan”, namun Anda
harus benar-benar
benar menemukan jawaban yayang
ng paling berlawanan dengan soal yang diberikan.
Contoh soal:
1. Bisa = … …
a. Ular b. Keahlian c. Racun d. Dendam e. Calon
2. Tinggi >< … …
a. Panjang b. Pendek c. Rendah d. Dangkal e. Singkat
Jawab:
1. Sinonim (=) kata “bisa” adalah racun.
Bisa (racun) dimiliki oleh ular dalam mempertahankan diri atau melumpuhkan lawannya.
2. Antonim (><) kata “tinggi” adalah rendah.
Tinggi merupakan ukuran tingkatan yang dimulai dari rendah hinggi tinggi.
SINONIM
1. Jika soal berupa istilah, maka kemungkinan jawaban adalah istilah atau diartikan.
2. Jangan pilih kata yang mirip ucapannya dengan soal. Contoh: Obiturium Akuarium.
ANTONIM
1. Jika soal berupa istilah, maka kemungkinan jawaban adalah istilah atau diartikan.
2. Pilih kata yang mirip
rip ucapannya dengan soal. Contoh: Simpati Antipati.
3. Jika terdapat 2 pilihan yang berlawanan, kemungkinan salah satu dari itu adalah yang benar.
Contoh: a. jual b. beli
4.
Contoh soal:
Toni memiliki uang sebanyak Rp. 10.000,
10.000,-.. Pada suatu waktu ia membeli dua buah apel dengan harga
perbuah Rp. 3.500,-.. Berapakah sisa uang Toni sekarang?
Jawab:
Diketahui =
Uang Toni = Rp. 10.000,-
Membeli 2 apel @ Rp. 3.500 = Rp. 7.000,- -
Sisa uang Toni = Rp. 3.000,-
c. Logika Gambar
Sesuai dengan namanya, maka soal terdiri dari gambar yang membentuk satu kesatuan logis.
lo Tugas
Anda menganalisis gambar tersebut, apakah kategorinya menyusun gambar atau melanjutkan
gambar atau menggabungan gambar atau mengurai gambar, dan sebagainya. Anda pun harus jeli
melihat perubahan-perubahan
perubahan setiap gambar yang ada pada soal yang selanjutnya
se menemukan
jawaban yang sesuai dengan kesimpulan di soal tadi.
Contoh soal:
... … …
a. b. c. d. e.
Jawab:
Jawaban logis untuk soal di atas adalah “e” dengan kemungkinan panah akan menghadap ke kanan.
a. Cantumkan tanda tangan Anda pada kolom yang disediakan dan diusahakan sebesar mungkin. Hal ini
dilakukan untuk membedakan mana yang dilakukan oleh orang lain atau peserta itu sendiri.
b. Tidak usah mencantumkan nama Anda dibawah tanda tangan Anda,, karena telah ada di kolom nama
peserta.
c. Tanda tangan dapat dilakukan
ukan dengan menggunakan pulpen, sesui dengan petunjuk dari panitia.
7. KOLOM JAWABAN
a. Pastikan bulatan yang Anda hitamkan sama dengan yang telah Anda jawab disoal.
disoal
b. Komputer akan menyalahkan jika ada 2 jawaban dalam dalam satu nomor
nomor.
c. Hapuslah dengan n bersih jika ada jawaban yang akan Anda hapus.