Anda di halaman 1dari 23

TOPIK 3 RUANG KOLABORASI

Pemahaman Sebagai
Capaian Belajar
Kelompok 4

Agnia Fadla Izmi Fadhila Juniatuz Yuli Susilawati


Tunissa Imas Munisah
Anzala Zulfah
6 Pemahaman UbD

1. Mampu Menjelaskan
2. Mampu Menafsirkan
3. Mampu Menerapkan
4. Memiliki Perspektif
5. Mampu Berempati
6. Memiliki Pengetahuan Diri
Mampu Menjelaskan Dalam
Pemahaman UbD
Jika peserta didik dikatakan telah mampu
memahami suatu masalah belajar, apabila
peserta didik dapat menjelaskan melalui
generalisasi atau prinsip, memberikan contoh
fenomena, fakta, dan data secara sistematis
dapat membuat atau memberikan contoh atau
ilustrasi.

Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-katanya


sendiri
Mempresentasikan dalam bentuk yang berbeda
Mengajarkan kepada orang lain
Membuat dan menghubungkan sebuah kesimpulan.
Menjelaskan (Explain)
Wiggins dan McTighe mengungkapkan bahwa penjelasan
merupakan sebuah pernyataan yang membuat sesuatu lebih
dapat diterima dan dapat dipahami dengan cara mendeskripsikan
situasi dan struktur keadaan yang relevan.

Artinya dapat memberikan ilustrasi atau contoh mengenai sebuah ide


atau gagasan. Dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang mendukung
pendapat sebelumnya atau melengkapi pendapat yang sudah ada.
Contoh Konkrit Menjelaskan

Dalam materi bahasa Dalam materi


Indonesia materi pencemaran air :
Dalam materi penggunaan kata Peserta didik dapat
rangkaian listrik : benda dalam kalimat : menjelaskan gambar
peserta didik Peserta didik dapat
yang disajikan guru
mampu menjelaskan menjelaskan kata
benda secara definitif terkiat fenomena
bagaimana baterai
dengan bahasa pencemaran air dan
dapat membuat
mereka sendiri dan mampu
lampu hidup
menuangkannya mengkonstruksikan
(menyala).
dalam bentuk kalimat pengetahuan mereka
baik secara lisan sendiri.
maupun tulisan.
Pemahaman Dalam UbD
(Mampu Menafsirkan)
Definisi Menafsirkan
Menafsirkan menurut KBBI adalah menangkap maksud perkataan
(kalimat dan sebagainya) tidak menurut apa adanya saja, melainkan
diterapkan juga apa yang tersirat.

Menafsirkan adalah kemampuan dalam memaknai atau memahami


suatu data atau pengalaman yang disajikan melalui gambar, analogi,
cerita, atau model.
(McTighe & Wiggins)

Peserta didik mampu memberikan keterangan atau penjelasan terkait


suatu pemahaman dengan bahasanya sendiri dalam konteks yang
berbeda.
Contoh Kemampuan Menafsirkan

Matematika dalam materi Pengumpulan Data


Peserta didik mampu mengubah data yang disajikan dalam bentuk
diagaram gambar (piktogram) ke dalam bentuk tabel.

Bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis


Peserta didik mampu merangkai cerita berdasarkan informasi menarik
yang terjadi di lingkungan sekolah.

Pendidikan Pancasila mengenai Hak dan Kewajiban:


Peserta didik dapat menuliskan hak peserta didik di sekolah
berdasarkan gambar yang disajikan.
Peserta didik dapat menuliskan kewajiban peserta didik di sekolah
berdasarkan gambar yang disajikan.
Pemahaman Dalam UbD
(Mampu Menerapkan)
Pemahaman Dalam UbD
(Mampu Menerapkan)

Apa itu Understanding by Design (UbD)?


Menurut (Kolb 1984) Penerapan merupakan pendekatan berbasis
keterampilan dimana salahsatu orang pertama yang mendeskripsikan
aspek pemahaman ini melalui siklus pembelajaran berdasarkan
pengalaman sesuai dengan 4 bagian siklus.
4 Siklus Konsep Mampu Penerapan

Pengalaman Konkret: Observasi Reflektif: Konseptualisasi Eksperimen Aktif:


Abstrak:
Pembelajaran yang Pembelajaran yang Pelajar menerapkan ide
menemukan hal baru mereflektifkan Pelajar menggunakan baru ke dunia sekitar
atau pembelajaran pengalaman dan refleksi untuk mereka untuk melihat
yang mirip dengan apa pemahaman konsep- mengonseptualisasikan hasilnya.
yang pernah mereka konsep penting ide-ide baru.
alami
Kemampuan Perspektif

Penerapan seringkali diukur melalui pembelajaran berbasis kinerja.


Contoh dari mampu menerapkan dalam mata pelajaran IPAS yaitu
peserta didik mampu menentukan benda cair dan benda padat.
Kemampuan Perspektif

Menurut KBBI perspektif artinya sudut pandang, pandagan


atau cara menggambarkan suatu benda secara tiga dimensi
(panjang, lebar dan tinggi) pada bidang datar.
Awwal, M, A, F., Rini, D, W, S. (2019).
Perbandingan Pengaruh Persepsi
Terhadap Minat Masyarakat Untuk
Menurut Joel M Charon (Awwal dan Rini, 2019) perspektif
Mengunjungi Destinasi Pariwisata
merupakan kerangkan konseptual, perangkat asumsi, perangkat
Halal Pada Lima Kabupaten/Kota di
Provinsi Daerah Istimewa
nilai dan perangkat gagasan yang mempengaruhi persepsi
Yogyakarta. Jumpa. Vol. 6, No. 1. hlm.
seseorang sehingga pada akhirnya mempengaruhi tindakan
162. seseorang tertentu. Sedangkan menurut Martono (Awwal dan
Rini, 2019) perspektif merupakan cara pandang terhadap suatu
masalah yang terjadi atau sudut pandang tertentu yang
digunakan dalam melihat fenomena.
Kemampuan Perspektif

Contoh Konkret Pada


Kredibel Pembelajarah

Menurut KBBI kredibel artinya Peserta didik mampu


dapat dipercaya. Peserta didik memberikan sumber yang
mampu memberikan informasi valid atau dapat dipercaya
yang disampaikan dapat berupa buku, artikel dan
lainnya tentang
diterima dan bisa dipercaya
perspektifnya pada materi
sebagai bukti yang konkret dan
makanan khas daerah
dapat dipertanggungjawabkan
Kemampuan Perspektif

Contoh Konkret Pada


Mengungkapkan Pembelajarah
Peserta didik mampu
Peserta didik mampu membuktikan teori makanan
mengemukakan gagasannya khas daerah di Indonesia dengan
secara jelas dan mudah menunjukkan bukti gambar
dipahami. makanan tradisional khas daerah
di Indonesia, seperti makanan
khas daerah suku betawi atau
dikenal dengan jakarta yaitu
makanan khasnya kerak telor.
Kemampuan Perspektif

Contoh Konkret Pada


Wawasan Pembelajarah
Peserta didik mampu mengetahui
Wawasan artinya mampu sejarah makanan khas daerah di
menyampaikan pemahaman Indonesia yang sangat beraneka
mereka berdasarkan wawasan ragam dan mempunyai ciri khasnya
masing-masing. Indonesia ini memiliki
dan sudut pandang yang makanan khas daerah yang berjumlah
dimiliki sehingga dapat 34 yang terbuat dari bahan bak
menyelesaikan permasalahan biasanya dari hewan/tumbuhan. Hal ini
yang dihadapi. dijadikan bukti konkrit dasar makanan
khas daerah
Kemampuan Perspektif

Contoh Konkret Pada


Masuk Akal Pembelajarah

Peserta didik mampu Peserta didik memahami


menjelaskan idenya secara macam-macam makanan khas
logis dan masuk akal serta daerah yang beragam sesuai
membuat pembaca percaya dengan nama makanan dan asal
daerah makan tersebut. Oleh
dan yakin akan hal yang
sebab itu, setiap daerah memiliki
disampaikan.
warisan budaya yang menjadi
suatu identitas daerah tersebut
Kemampuan Perspektif

Contoh Konkret Pada


Tidak Biasa Pembelajarah
contohnya dalam materi makanan
Peserta didik mampu memiliki khas daerah, guru menyampaikan
pemikiran yang kritis dan bahwa makanan khas daerah
berbeda dari biasanya. indonesia memiliki banyak cita rasa
yang beragam. Sedangkan peserta
didik memiliki pandangan yang
berbeda mengenai makanan khas
daerah itu merupakan makanan yang
berasal dari sebuah identitas dari
daerah tersebut.
Kemampuan Berempati
Imas Munisah
Pada mata pelajaran IPAS kelas 5 mengenai
tema 8 yakni Bencana Alam. Dimana pendidik
melaksanakan pembelajaran tersebut dengan
menjelaskan apa saja jenis-jenis bencana alam,
apa penyebab bencana alam tersebut, dan apa
akibat bencana alam tersebut di kelas 5 dengan
mengaitkan kejadian yang sebenarnya terjadi di
lingkungan sekitar yang terkena salah satu
bencana banjir misalnya.
Setelah pembelajaran selesai, para peserta
didik mencoba untuk memberi bantuan kepada
korban bencana banjir tersebut yakni dengan
menyumbangkan beberapa pakaian yang masih
bisa dipakai untuk para korban bencana.
Kemampuan Memiliki Pemahaman Diri

Konteks: Evaluasi dan refleksi diri dalam mata pelajaran Bahasa


Indonesia. Murid yang memahami diri sendiri dan preferensi yang
dimilikinya dapat menguraikan dan merefleksi pengetahuan yang ada
pada dirinya tersebut.
Kemampuan Memiliki Pemahaman Diri
Konteks: Evaluasi dan refleksi diri dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Murid
yang memahami diri sendiri dan preferensi yang dimilikinya dapat menguraikan
dan merefleksi pengetahuan yang ada pada dirinya tersebut.Murid memiliki
pengetahuan diri: Seorang murid dapat menunjukkan pengetahuan diri dalam
materi Bahasa Indoenesia dengan cara mengetahui kekuatan dan kelemahannya
dalam berbahasa, seperti kemampuan dalam menyusun kalimat, menulis esai,
atau berbicara di depan umum. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri,
seorang murid dapat memperbaiki kelemahan dan mengembangkan kekuatannya
tersebut. Selain itu, seorang murid yang memahami pengetahuan yang ada pada
dirinya juga mestinya mengetahui preferensi dan gaya belajar yang cocok untuk
dirinya, misalnya apakah lebih suka belajar melalui membaca, menengarkan, atau
melalui pengalaman langsung. Dengan mengetahui preferensi dan gaya belajar
yang cocok, seorang murid dapat memaksimalakan potensinya dalam mempelajari
Bahasa Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai