Anda di halaman 1dari 61

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN

m l
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

.ht
Telepon (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721245, 5721244,
Laman https://bskap.kemdikbud.go.id

an
ara
set
Nomor : 5354/H.H1/HK.03/2023 8 Desember 2023
Lampiran : Satu berkas

ke
Hal : Pedoman Pelaksanaan Uji Kesetaraan

ji-
-u
Yth.

an
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

ara
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

gg
di Seluruh Indonesia

n
ele
Dengan hormat, dalam rangka pelaksanaan Uji Kesetaraan Tahun 2024, Badan Standar,
y
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
en
Teknologi telah menetapkan Pedoman Pelaksanaan untuk acuan pelaksanaan Uji Kesetaraan
s-p

Tahun 2024, melalui Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Nomor 043/H/KP/2023 tanggal 27 Desember 2023 yang mengatur kebijakan dan teknis
/po

pelaksanaan Uji Kesetaraan jenjang Program Paket A/PKPPS Ula, Program Paket B/ PKPPS
Wustha, dan Program Paket C/PKPPS Ulya. Hasil pelaporan Uji Kesetaraan dalam bentuk
/12

Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan dan Surat Keterangan Hasil Uji Kesetaraan tidak menjadi syarat
penerimaan peserta didik baru.
23
20

Berkaitan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan Saudara untuk meneruskan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Satuan
m/

Pendidikan di wilayah Saudara.


co
ot.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.
sp

Kepala Badan
og
.bl
na
lya
mu

Anindito Aditomo
ina

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal
://a

2. Inspektur Jenderal
ps

3. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,dan Pendidikan Menengah
htt

4. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan


5. Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan
-2-
6. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
7. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendis, Kementerian Agama

m l
.ht
an
ara
set
ke
ji-
-u
an
ara
gg
n
y ele
en
s-p
/po
/12
23
20
m/
co
ot.
sp
og
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon: (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721245, 5721244,

ml
Laman http: //bskap.kemdikbud.go.id

.ht
SALINAN

an
KEPUTUSAN

a
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

tar
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

ese
NOMOR 043/H/KP/2023

ji-k
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN

n-u
UJI KESETARAAN

a
ara
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

gg
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

len
ye
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 Peraturan
en

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor


s-p

31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan, serta menjamin


/po

terselenggaranya uji kesetaraan yang akuntabel, perlu


menetapkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum,
/12

dan Asesmen Pendidikan tentang Pedoman Penyelenggaraan


23

Uji Kesetaraan;
/20

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar


Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
om

Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik


t.c

Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan


spo

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan


atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
og

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik


.bl

Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara


na

Republik Indonesia Nomor 6762);


lya

2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


mu

Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
ina

dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


//a

2021 Nomor 963);


ps:

3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


htt

Teknologi Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan


-2-

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor


356);

ml
.ht
MEMUTUSKAN:

an
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN

a
ASESMEN PENDIDIKAN TENTANG PEDOMAN

tar
PENYELENGGARAAN UJI KESETARAAN.

ese
KESATU : Menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Uji Kesetaraan yang

ji-k
terdiri atas :

n-u
a. Prosedur Operasional Standar;

a
b. Spesifikasi Teknis, Pencetakan, dan Mekanisme

ara
Pendistribusian Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan dan Surat

gg
Keterangan Hasil Uji Kesetaraan; dan

len
c. Format Pakta Integritas, Format Blangko Sertifikat Hasil Uji
Kesetaraan, dan Format Blangko Surat Keterangan Hasil Uji
ye
Kesetaraan.
en
s-p

KEDUA : Prosedur Operasional Standar sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KESATU huruf a sebagaimana tercantum dalam
/po

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari


/12

Keputusan Kepala Badan ini.


23

KETIGA : Spesifikasi Teknis, Pencetakan, dan Mekanisme


/20

Pendistribusian Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan dan Surat


om

Keterangan Hasil Uji Kesetaraan sebagaimana dimaksud


t.c

dalam Diktum KESATU huruf b sebagaimana tercantum


spo

dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan


dari Keputusan Kepala Badan ini.
og
.bl

KEEMPAT : Format Pakta Integritas, Format Blangko Sertifikat Hasil Uji


na

Kesetaraan, dan Format Blangko Surat Keterangan Hasil Uji


lya

Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU


mu

huruf c sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala
ina

Badan ini.
//a
ps:

KELIMA : Pedoman Penyelenggaraan Uji Kesetaraan sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan bagi
htt
-3-

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


serta kementerian yang menyelenggarakan urusan

ml
pemerintahan di bidang agama, pemerintah daerah, satuan

.ht
pendidikan, dan peserta didik dalam melaksanakan Uji

an
Kesetaraan.

a
tar
KEENAM : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal

ese
ditetapkan.

ji-k
Ditetapkan di Jakarta

n-u
pada tanggal 27 November 2023

a
KEPALA BADAN,

ara
gg
TTD.

len
ye
ANINDITO ADITOMO
Salinan sesuai dengan aslinya,
en

Kepala Subbagian Tata Usaha,


s-p
/po
/12

IFAN FIRMANSYAH
23

NIP 198210152009121003
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
-4-

SALINAN
LAMPIRAN I

ml
KEPUTUSAN

.ht
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM,

an
DAN ASESMEN PENDIDIKAN

a
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,

tar
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

ese
NOMOR 043/H/KP/2024

ji-k
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI

n-u
KESETARAAN

a
ara
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJI KESETARAAN

gg
BAB I
len
ye
PENDAHULUAN
en
s-p

A. Latar Belakang
/po

Dalam rangka menjamin mutu lulusan pendidikan nonformal dan pendidikan


informal, hasil belajar pendidikan nonformal perlu dihargai setara dan
/12

pendidikan informal perlu diakui sama dengan pendidikan formal.


23

Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010


/20

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan


om

Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan,


penghargaan dan pengakuan hasil belajar pendidikan nonformal dan
t.c

pendidikan informal dilakukan melalui penyetaraan. Untuk melakukan


spo

penyetaraan terhadap Untuk menjamin pemenuhan akses peserta didik


og

pendidikan nonformal pendidikan nonformal dan pendidikan informal telah


.bl

diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


na

Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan.


lya

Selanjutnya untuk memberikan petunjuk teknis mengenai penyelenggaran Uji


mu

Kesetaran, agar pelaksanaan Uji Kesetaraan dilaksanakan secara objektif,


ina

transparan, akuntabel, dan terstandar, perlu diterbitkan Prosedur Operasional


//a

Standar Penyelenggaraan Uji Kesetaraan.


ps:
htt
-5-

B. Tujuan

ml
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Uji Kesetaraan diterbitkan

.ht
agar pelaksanaan Uji Kesetaraan dilaksanakan secara objektif, transparan,

an
akuntabel, dan terstandar.

a
tar
C. Ruang Lingkup

ese
Ruang lingkup Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Uji Kesetaraan

ji-k
ini meliputi:
1. Penyiapan Pelaksanaan Uji Kesetaraan

n-u
a. Kepesertaan

a
b. Tugas dan kewenangan penyelenggara

ara
c. Penyiapan Instrumen

gg
d. Pembiayaan pelaksanaan

len
2. Penyiapan Teknis dan Pelaksanaan Uji Kesetaraan
ye
3. Pengolahan dan Pelaporan Hasil
en

4. Pembinaan dan Pengawasan


s-p

a. Pemantauan dan evaluasi


/po

b. Kendala dalam pelaksanaan Uji Kesetaraan


c. Prosedur Penanganan Masalah
/12

d. Sanksi
23
/20

D. Dasar Hukum
om

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
t.c

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);


spo

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah


og

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 ,


.bl

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)


na

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan


lya

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang


Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
mu

283, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6841);


ina

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren (Lembaran


//a

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 191, Tambahan Lembaran


ps:

Negara Republik Indonesia Nomor 6406);


htt
-6-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

ml
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

.ht
Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

an
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

a
Nomor 17 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

tar
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

ese
5157);

ji-k
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2O2l tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,

n-u
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676)

a
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun

ara
2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

gg
2O2I tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

len
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan lembaran Negara Republik
ye
Indonesia Nomor 6762);
en

6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2O2l tentang Kementerian


s-p

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara


/po

Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);


7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
/12

28 Tahun 2O2l tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian


23

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik


/20

Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);


om

8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor


31 Tahun 2O23 tentang Uji Kesetaraan (Berita Negara Republik
t.c

Indonesia Tahun 2023 Nomor 356.


spo
og

E. Ketentuan Umum
.bl

1. Prosedur Operasional Standar Uji Kesetaraan atau selanjutnya disebut


na

POS Uji Kesetaraan adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan


lya

dan teknis pelaksanaan Uji Kesetaraan.


2. Uji Kesetaraan adalah proses asesmen yang menyetarakan hasil
mu

pendidikan nonformal dengan pendidikan formal serta pengakuan hasil


ina

pendidikan informal sama dengan pendidikan formal dan nonformal


//a

untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan


ps:

satuan pendidikan terakreditasi.


htt
-7-

3. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan


berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

ml
pendidikan tinggi.

.ht
4. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan Formal

an
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

a
5. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

tar
6. Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan yang selanjutnya disebut SHUK adalah

ese
sertifikat yang berisi nilai Uji Kesetaraan serta tingkat capaian Standar

ji-k
Kompetensi Lulusan yang memenuhi capaian kompetensi minimum.
7. Surat Keterangan Hasil Uji Kesetaraan yang selanjutnya disebut SKHUK

n-u
adalah surat keterangan yang berisi nilai Uji Kesetaraan peserta didik

a
yang tidak memenuhi capaian kompetensi minimum.

ara
8. Salinan Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan yang selanjutnya disebut salinan

gg
adalah dokumen arsip digital yang disimpan di Dinas Pendidikan

len
Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.
ye
9. Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut Dapodik adalah
en

Pangkalan Data yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


s-p

Riset, dan Teknologi yang berupa data satuan pendidikan, peserta didik,
/po

pendidik dan tenaga kependidikan, sumber daya pendidikan, substansi


pendidikan, dan capaian pendidikan.
/12

10. Daftar Nominasi Sementara yang selanjutnya disingkat DNS adalah daftar
23

peserta didik yang telah didaftarkan untuk diverifikasi oleh satuan


/20

pendidikan.
om

11. Daftar Nominasi Tetap yang selanjutnya disingkat DNT adalah daftar
peserta didik yang telah diverifikasi dan diberi nomor peserta.
t.c

12. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek
spo

teknis aplikasi pelaksanaan Uji Kesetaraan.


og

13. Teknisi adalah petugas pengelola sarana komputer dan jaringan di satuan
.bl

pendidikan.
na

14. Pengawas adalah pendidik/tenaga kependidikan yang diberi kewenangan


lya

untuk mengawasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan Uji Kesetaraan


di satuan pendidikan.
mu

15. Bahan Uji Kesetaraan adalah instrumen berupa seperangkat butir-butir


ina

soal yang digunakan untuk Uji Kesetaraan dalam bentuk digital yang
//a

harus dijaga keamanannya, kerahasiaannya, dan ketepatan waktunya.


ps:

16. Literasi Membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan,


htt

mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan


-8-

masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga


Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di

ml
masyarakat.

.ht
17. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur,

an
fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari

a
pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga

tar
negara Indonesia dan dunia.

ese
18. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang selanjutnya disebut PKBM

ji-k
adalah satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan berbagai
kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar

n-u
prakarsa dari, oleh, dan untuk masyarakat.

a
19. Sanggar Kegiatan Belajar atau yang selanjutnya disebut SKB adalah Unit

ara
Pelaksana Teknis dinas yang menangani urusan pendidikan pada

gg
kabupaten/kota yang berbentuk satuan pendidikan nonformal sejenis.

len
20. Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah yang selanjutnya
ye
disebut PKPPS merupakan layanan pendidikan melalui jalur pendidikan
en

nonformal yang ditujukan bagi peserta didik lainnya yang karena berbagai
s-p

alasan tidak dapat menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah di


/po

tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, yang diselenggarakan oleh Pondok


Pesantren Salafiyah (PPS) sebagai satuan pendidikan nonformal.
/12

21. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara


23

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan


/20

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.


om

22. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang pendidikan.
t.c

23. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


spo

bidang Pendidikan.
og

24. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek yang selanjutnya


.bl

disebut Pusdatin adalah unit utama yang melaksanakan penyiapan


na

perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan data dan


lya

statistik serta pengelolaan dan pendayagunaan teknologi informasi.


mu
ina
//a
ps:
htt
-9-

BAB II
PENYIAPAN PELAKSANAAN UJI KESETARAAN

ml
.ht
A. KEPESERTAAN

an
1. Peserta Uji Kesetaraan

a
Peserta Uji Kesetaraan terdiri atas:

tar
a. peserta didik program Paket A/Ula atau bentuk lain yang sederajat

ese
pada jalur Pendidikan Nonformal;

ji-k
b. peserta didik program Paket B/Wustha atau bentuk lain yang
sederajat pada jalur Pendidikan Nonformal;

n-u
c. peserta didik program Paket C/Ulya atau bentuk lain yang sederajat

a
pada jalur Pendidikan Nonformal; dan

ara
d. peserta didik yang mengikuti kegiatan Pendidikan Informal pada

gg
sekolahrumah yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

len
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
ye
Peserta didik dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d yang
en

merupakan penyandang disabilitas fisik, disabilitas sensorik netra,


s-p

disabilitas sensorik rungu, dan/atau disabilitas wicara tanpa hambatan


/po

tambahan dapat mengikuti Uji Kesetaraan.


/12

2. Persyaratan Peserta Didik Uji Kesetaraan


23

a. Peserta didik jalur Pendidikan Nonformal dan jalur Pendidikan


/20

Informal memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) valid yang telah
om

diverifikasi dan divalidasi pada laman verval PD Pusdatin.


b. Peserta Uji Kesetaraan dari jalur Pendidikan Nonformal pada saat
t.c

pelaksanaan Uji Kesetaraan:


spo

1) berada pada semester terakhir pada akhir program pendidikan


og

Paket A/Ula atau bentuk lain yang sederajat yang memiliki laporan
.bl

hasil belajar kelas V (lima) dan semester gasal kelas VI (enam);


na

2) berada pada semester terakhir pada akhir program pendidikan


lya

Paket B/Wustha atau bentuk lain yang sederajat yang memiliki


laporan hasil belajar setiap tingkatan kelas; atau
mu

3) berada pada semester terakhir pada akhir program pendidikan


ina

Paket C/Ulya atau bentuk lain yang sederajat yang memiliki


//a

laporan hasil belajar setiap tingkatan kelas.


ps:
htt
- 10 -

3. Mekanisme Pendaftaran Peserta Uji Kesetaraan


a. Pendaftaran calon peserta Uji Kesetaraan dilakukan oleh operator

ml
satuan pendidikan melalui mekanisme yang ditetapkan dalam laman

.ht
ujikesetaraan.kemdikbud.go.id.

an
b. Calon peserta wajib menyampaikan/menyerahkan pas foto terbaru 6

a
(enam) bulan terakhir dalam bentuk file image ke panitia pendaftaran

tar
Uji Kesetaraan di satuan pendidikan.

ese
c. Dinas pendidikan kabupaten/kota dan Kantor Kementerian Agama

ji-k
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya menerbitkan DNS untuk
dilakukan verifikasi dan validasi data calon peserta Uji Kesetaraan

n-u
oleh satuan pendidikan.

a
d. Calon peserta menyatakan keikutsertaan Uji Kesetaraan dengan cara

ara
menandatangani lembar DNS.

gg
e. Satuan pendidikan mengunggah DNS yang sudah ditandatangani
calon peserta melalui laman Uji Kesetaraan.
len
ye
f. Dinas pendidikan kabupaten/kota dan Kantor Kementerian Agama
en

Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya menerbitkan dan


s-p

menyerahkan DNT ke satuan pendidikan setelah tidak ada perubahan


/po

data DNS.
g. Kepala satuan pendidikan menandatangani Surat Pernyataan
/12

Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) bermaterai dan diunggah ke laman


23

Uji Kesetaraan.
/20

h. Dinas pendidikan kabupaten/kota dan Kantor Kementerian Agama


om

Kabupaten/Kota menandatangani SPTJM bermaterai dan diunggah ke


laman Uji Kesetaraan.
t.c

i. Dinas pendidikan kabupaten/kota dan Kantor Kementerian Agama


spo

Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya akan menerbitkan kartu


og

peserta dan mendistribusikan kepada calon peserta Uji Kesetaraan


.bl

melalui satuan pendidikan.


na

j. Mekanisme pendaftaran calon peserta Uji Kesetaraan diatur lebih


lya

lanjut dalam petunjuk teknis pada laman Uji Kesetaraan.


mu

4. Penetapan Satuan Pendidikan Penyelenggara Uji Kesetaraan


ina

a. Penyelenggara Uji Kesetaraan merupakan satuan pendidikan


//a

terakreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian.


ps:

b. Satuan Pendidikan sebagai penyelenggara Uji Kesetaraan dapat


htt

menetapkan lokasi pelaksanaan Uji Kesetaraan dengan kriteria:


- 11 -

1) memiliki infrastruktur (listrik, komputer, dan jaringan internet


memadai);

ml
2) memiliki proktor dan teknisi yang berpengalaman dalam

.ht
melaksanakan asesmen terstandar; dan

an
3) mempertimbangkan jarak dalam satu kecamatan atau kecamatan

a
terdekat.

tar
c. Jika satuan pendidikan tidak memiliki kriteria sebagaimana

ese
dimaksud pada huruf b angka 1) dan/atau angka 2), maka:

ji-k
1) satuan pendidikan tersebut dapat menggunakan infrastruktur
dari satuan pendidikan lain, instansi, dan/atau lembaga

n-u
pemerintah daerah atas persetujuan Dinas Pendidikan

a
Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama

ara
Kabupaten/Kota; dan/atau

gg
2) satuan pendidikan tersebut dapat menggunakan proktor dan
teknisi dari satuan pendidikan lain.
len
ye
d. Jika di suatu kabupaten/kota tidak memiliki satuan pendidikan
en

Nonformal terakreditasi, maka Uji Kesetaraan diselenggarakan oleh


s-p

satuan pendidikan formal di Kabupaten/Kota tersebut


/po

dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor


Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
/12
23

B. TUGAS DAN KEWENANGAN PENYELENGGARA


/20

1. Penyelenggara Tingkat Pusat


om

a. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Pusat terdiri atas unsur-unsur:


1) Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
t.c

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;


spo

2) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar


og

dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


.bl

Riset, dan Teknologi;


na

3) Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


lya

dan Teknologi;
4) Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
mu

dan Teknologi;
ina

5) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama; dan


//a

6) Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal


ps:

Kementerian Luar Negeri atau Perwakilan Pemerintah Republik


htt

Indonesia di Luar Negeri.


- 12 -

b. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Pusat memiliki tugas dan


tanggung jawab sebagai berikut.

ml
1) Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian

.ht
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi:

an
a) merencanakan dan mengkoordinasikan persiapan serta

a
pelaksanaan Uji Kesetaraan;

tar
b) menyiapkan sistem aplikasi Uji Kesetaraan;

ese
c) menyusun dan menetapkan POS Uji Kesetaraan;

ji-k
d) melakukan sosialisasi pelaksanaan Uji Kesetaraan;
e) menyiapkan dan menetapkan instrumen Uji Kesetaraan;

n-u
f) menetapkan dan mengumumkan jadwal pelaksanaan Uji

a
Kesetaraan;

ara
g) membentuk tim teknis Uji Kesetaraan pusat, terdiri dari unsur

gg
Kementerian dan Kementerian Agama;

len
h) berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
ye
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam
en

menyiapkan data satuan pendidikan terakreditasi yang


s-p

diusulkan untuk ditetapkan sebagai penyelenggara Uji


/po

Kesetaraan;
i) memantau kesiapan pelaksanaan Uji Kesetaraan di daerah;
/12

j) menyelesaikan permasalahan teknis dan pendataan yang


23

diteruskan oleh tim teknis provinsi melalui sistem aplikasi Uji


/20

Kesetaraan;
om

k) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Uji Kesetaraan;


l) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan sesuai dengan POS Uji
t.c

Kesetaraan;
spo

m) melakukan pengolahan, analisis, dan mengumumkan hasil Uji


og

Kesetaraan;
.bl

n) menetapkan spesifikasi Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan dan


na

Surat Keterangan Hasil Uji Kesetaraan; dan


lya

o) menyampaikan aplikasi pencetakan hasil Uji Kesetaraan yang


berisi DKHUK, SHUK, dan SKHUK kepada Dinas Pendidikan
mu

Kabupaten/Kota melalui Dinas Pendidikan Provinsi.


ina

2) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar


//a

dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


ps:

Riset, dan Teknologi:


htt
- 13 -

a) menyosialisasikan penyelenggaraan Uji Kesetaraan kepada


Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

ml
dan Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau

.ht
Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri atau Perwakilan

an
Pemerintah Republik Indonesia di Luar Negeri;

a
b) melakukan koordinasi persiapan dan pelaksanaan Uji

tar
Kesetaraan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

ese
c) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan Uji

ji-k
Kesetaraan;
d) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan sesuai dengan POS Uji

n-u
Kesetaraan; dan

a
e) melakukan evaluasi pelaksanaan Uji Kesetaraan.

ara
3) Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,

gg
dan Teknologi:

len
a) berkoordinasi dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
ye
Pendidikan menyiapkan regulasi Uji Kesetaraan;
en

b) menyediakan sumber basis data untuk pengelolaan data satuan


s-p

pendidikan dan peserta didik pada jalur pendidikan nonformal


/po

dan jalur pendidikan informal;


c) menyiapkan sumber daya manusia pendukung untuk
/12

pendampingan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan; dan


23

d) menyiapkan infrastruktur berupa perangkat keras dan


/20

perangkat lunak sebagai penunjang persiapan dan pelaksanaan


om

Uji Kesetaraan.
4) Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
t.c

dan Teknologi:
spo

a) melakukan pemantauan dalam penyiapan dan pelaksanaan Uji


og

Kesetaraan; dan
.bl

b) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan sesuai dengan POS Uji


na

Kesetaraan.
lya

5) Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait di Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
mu

BBPMP (Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan) atau BPMP (Balai


ina

Penjamin Mutu Pendidikan):


//a

a) melakukan sosialisasi kebijakan pelaksanaan Uji Kesetaraan di


ps:

wilayahnya;
htt
- 14 -

b) melakukan pendampingan pelaksanaan Uji Kesetaraan dengan


melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan

ml
Kabupaten/Kota;

.ht
c) melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan

an
pelaksanaan Uji Kesetaraan di wilayahnya sesuai dengan POS

a
Uji Kesetaraan;

tar
d) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Uji

ese
Kesetaraan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia

ji-k
Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah; dan
e) melakukan pengawasan distribusi SHUK dan SKHUK di

n-u
Kabupaten/Kota.

a
6) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama:

ara
a) melakukan sosialisasi pelaksanaan Uji Kesetaraan kepada

gg
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
len
ye
b) mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;
en

c) memantau kesiapan pelaksanaan Uji Kesetaraan di daerah;


s-p

d) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan Uji


/po

Kesetaraan;
e) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan sesuai dengan POS Uji
/12

Kesetaraan;
23

f) melakukan evaluasi pelaksanaan Uji Kesetaraan; dan


/20

g) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan


om

perbaikan pelaksanaan Uji Kesetaraan kepada Kementerian.


7) Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Konsulat Jenderal Kementerian
t.c

Luar Negeri, dan/atau Perwakilan Pemerintah Republik Indonesia


spo

di Luar Negeri:
og

a) menyosialisasikan Uji Kesetaraan ke satuan pendidikan


.bl

nonformal di wilayah hukum yang menjadi kewenangannya;


na

b) mengoordinasikan pendataan Uji Kesetaraan di wilayah hukum


lya

yang menjadi kewenangannya bekerja sama dengan


kementerian;
mu

c) menetapkan satuan pendidikan sebagai penyelenggara Uji


ina

Kesetaraan berdasarkan kriteria yang ditetapkan Kementerian;


//a

d) menetapkan moda dan status satuan pendidikan dalam


ps:

melaksanakan Uji Kesetaraan dengan mempertimbangkan


htt

ketersediaan infrastruktur dan sumber daya;


- 15 -

e) melakukan pendampingan serta pemantauan dalam persiapan


dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;

ml
f) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan sesuai dengan POS Uji

.ht
Kesetaraan;

an
g) menerima laporan pelaksanaan Uji Kesetaraan dari satuan

a
pendidikan dan melaporkan pelaksanaan Uji Kesetaraan di

tar
wilayahnya kepada Kementerian;

ese
h) mendapat hak akses untuk mencetak DKHUK, SHUK dan

ji-k
SKHUK melalui Aplikasi Pencetakan; dan
i) mencetak dan mendistribusikan SHUK dan SKHUK ke PKBM di

n-u
wilayahnya.

a
ara
2. Penyelenggara Tingkat Provinsi

gg
a. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Provinsi terdiri dari unsur:

len
1) Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Cabang Dinas Pendidikan
ye
Provinsi; dan
en

2) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang membidangi


s-p

pendidikan diniyah pada pondok pesantren.


/po

b. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Provinsi memiliki tugas dan


tanggung jawab sebagai berikut.
/12

1) Dinas Pendidikan Provinsi:


23

a) membentuk panitia penyelenggara Uji Kesetaraan;


/20

b) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis Uji Kesetaraan


om

kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan satuan


pendidikan di wilayahnya;
t.c

c) menyiapkan tim teknis provinsi di wilayahnya;


spo

d) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, dan pelaksanaan,


og

di wilayahnya bersama dengan Unit Pelaksana Teknis


.bl

Kementerian, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi,


na

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama


lya

kabupaten/kota, dan Satuan Pendidikan;


e) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan Uji
mu

Kesetaraan;
ina

f) menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tempat Uji


//a

Kesetaraan berdasarkan laporan dari satuan pendidikan yang


ps:

disampaikan oleh tim teknis Kabupaten/Kota melalui laman Uji


htt

Kesetaraan;
- 16 -

g) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan


tim teknis Dinas Kabupaten/Kota kepada tim teknis pusat

ml
melalui laman Uji Kesetaraan;

.ht
h) menerima DKHUK, SHUK, dan SKHUK dari Kementerian

an
melalui aplikasi pencetakan hasil Uji Kesetaraan untuk

a
diteruskan kepada Dinas pendidikan Kabupaten/Kota.

tar
2) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi:

ese
a) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis Uji Kesetaraan ke

ji-k
Kantor Kementerian Agama dan satuan pendidikan di
wilayahnya;

n-u
b) menyiapkan tim teknis provinsi di wilayahnya;

a
c) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan

ara
tindak lanjut Uji Kesetaraan di wilayahnya bersama dengan

gg
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dinas pendidikan

len
Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,
ye
Satuan Pendidikan, dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian;
en

d) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan


s-p

melalui laman Uji Kesetaraan di wilayahnya;


/po

e) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim


teknis Kota/Kabupaten melalui laman Uji Kesetaraan;
/12

f) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan


23

tim teknis Dinas Kabupaten/ Kota kepada tim teknis pusat


/20

melalui laman Uji Kesetaraan; dan


om

g) menerima laporan hasil pelaksanaan Uji Kesetaraan tingkat


kabupaten/kota untuk disampaikan ke Direktorat Jenderal
t.c

Pendidikan Islam, Kementerian Agama.


spo
og

3. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota


.bl

a. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari


na

unsur:
lya

1) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan


2) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
mu

b. Penyelenggara Uji Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota memiliki tugas


ina

dan tanggung jawab sebagai berikut.


//a

1) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


ps:

a) membentuk panitia penyelenggara Uji Kesetaraan;


htt
- 17 -

b) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis pelaksanaan Uji


Kesetaraan ke satuan pendidikan dan masyarakat di

ml
wilayahnya;

.ht
c) menyiapkan tim teknis kabupaten/kota di wilayahnya;

an
d) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, dan pelaksanaan

a
Uji Kesetaraan di wilayahnya bersama dengan Dinas Pendidikan

tar
Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan

ese
satuan pendidikan;

ji-k
e) mencetak dan mendistribusikan DNS ke satuan pendidikan
untuk dilakukan verifikasi peserta. DNS dapat dicetak lebih dari

n-u
sekali berdasarkan kebutuhan;

a
f) mencetak dan mendistribusikan DNT ke satuan pendidikan

ara
untuk menjadi dasar peserta Uji Kesetaraan (bersifat final);

gg
g) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya

len
manusia di wilayahnya sesuai kewenangannya;
ye
h) menetapkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya
en

dalam penerapan prinsip berbagi sumber daya antara satuan


s-p

pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang


/po

ditumpangi sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku;


i) mendata dan memverifikasi satuan pendidikan
/12

(mandiri/menumpang dan daring/semi daring) berdasarkan


23

infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai


/20

kewenangannya;
om

j) menetapkan satuan pendidikan yang menumpang ke satuan


pendidikan lain berdasarkan jarak dan lokasi satuan
t.c

pendidikan, yang dituangkan dalam surat keputusan dan


spo

mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana Uji


og

Kesetaraan;
.bl

k) menjamin bahwa seluruh data Uji Kesetaraan telah tepat dan


na

sesuai, serta memiliki tanggung jawab atas kevalidan data


lya

tersebut yang dituangkan dalam SPTJM;


l) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan
mu

internet pada saat persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


ina

m) menetapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan Uji


//a

Kesetaraan di satuan pendidikan secara silang;


ps:

n) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan


htt

Uji Kesetaraan;
- 18 -

o) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan


sesuai dengan kewenangan melalui laman Uji Kesetaraan;

ml
p) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan

.ht
kepada tim teknis provinsi melalui laman Uji Kesetaraan;

an
q) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan

a
pelaksanaan Uji Kesetaraan di wilayahnya sesuai dengan POS

tar
Uji Kesetaraan;

ese
r) menerima laporan pelaksanaan Uji Kesetaraan dari satuan

ji-k
pendidikan;
s) menindaklanjuti laporan kejadian yang tidak sesuai dengan POS

n-u
Uji Kesetaraan;

a
t) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan di satuan pendidikan

ara
berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah

gg
ditetapkan;

len
u) menerima dan mencetak DKHUK, SHUK dan SKHUK yang
ye
diterbitkan Kementerian menggunakan aplikasi pencetakan
en

hasil Uji Kesetaraan;


s-p

v) mendistribusikan SHUK dan SKHUK kepada:


/po

1. satuan pendidikan yang dikelola oleh pemerintah daerah;


dan
/12

2. satuan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama


23

melalui kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,


/20

w) melaporkan hasil pelaksanaan Uji Kesetaraan tingkat


om

kabupaten/kota kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak


Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
t.c
spo

2) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota:


og

a) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis pelaksanaan Uji


.bl

Kesetaraan ke satuan pendidikan dan masyarakat di


na

wilayahnya;
lya

b) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, dan pelaksanaan


Uji Kesetaraan di wilayahnya bersama dengan Kantor Wilayah
mu

Kementerian Agama Provinsi, Dinas Pendidikan


ina

Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan;


//a

c) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya


ps:

manusia di wilayahnya sesuai kewenangannya;


htt
- 19 -

d) menetapkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya


dalam penerapan prinsip berbagi sumber daya antara satuan

ml
pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang

.ht
ditumpangi sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku;

an
e) mencetak dan mendistribusikan DNS ke satuan pendidikan

a
untuk dilakukan verifikasi peserta. DNS dapat dicetak lebih dari

tar
sekali berdasarkan kebutuhan.

ese
f) mencetak dan mendistribusikan DNT ke satuan pendidikan

ji-k
untuk menjadi dasar peserta Uji Kesetaraan (bersifat final).
g) mendata dan memverifikasi satuan pendidikan

n-u
(mandiri/menumpang dan daring/semi daring) berdasarkan

a
infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai

ara
kewenangannya;

gg
h) menetapkan satuan pendidikan yang menumpang ke satuan
pendidikan lain berdasarkan
len
jarak dan lokasi satuan
ye
pendidikan, yang dituangkan dalam surat keputusan dan
en

mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana Uji


s-p

Kesetaraan;
/po

i) menjamin bahwa seluruh data Uji Kesetaraan telah tepat dan


sesuai, serta memiliki tanggung jawab atas kevalidan data
/12

tersebut yang dituangkan dalam SPTJM;


23

j) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan


/20

internet pada saat persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


om

k) menetapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan Uji


Kesetaraan di satuan pendidikan secara silang;
t.c

l) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan


spo

Uji Kesetaraan;
og

m) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan


.bl

sesuai dengan kewenangan melalui laman Uji Kesetaraan;


na

n) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan


lya

kepada tim teknis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


melalui laman Uji Kesetaraan;
mu

o) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan


ina

pelaksanaan Uji Kesetaraan di wilayahnya sesuai dengan POS


//a

Uji Kesetaraan;
ps:

p) menerima laporan pelaksanaan Uji Kesetaraan dari satuan


htt

pendidikan;
- 20 -

q) menindaklanjuti laporan kejadian yang tidak sesuai dengan POS


Uji Kesetaraan;

ml
r) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan di satuan pendidikan

.ht
berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah

an
ditetapkan; dan

a
s) menyampaikan SHUK dan SKHUK kepada satuan pendidikan;

tar
dan

ese
t) melaporkan hasil pelaksanaan Uji Kesetaraan tingkat

ji-k
kabupaten/kota untuk disampaikan kepada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi.

a n-u
4. Tugas Satuan Pendidikan sebagai Penyelenggara Uji Kesetaraan

ara
a. membentuk Panitia Pelaksana Uji Kesetaraan Tingkat Satuan

gg
Pendidikan.
b.
len
unsur dari kepanitian pelaksana Uji Kesetaraan Tingkat Satuan
ye
Pendidikan sekurang-kurangnya terdiri dari kepala satuan
en

pendidikan, proktor dan teknisi;


s-p

c. Kepala satuan pendidikan penyelenggara bertanggung jawab


/po

terhadap pelaksanaan Uji Kesetaraan di tempat pelaksanaannya.


d. Panitia Pelaksana Uji Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan
/12

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.


23

1) melakukan sosialisasi kepada pendidik, peserta didik, orang tua


/20

atau wali peserta didik, dan masyarakat lainnya tentang


om

kebijakan Uji Kesetaraan dan teknis pelaksanaan Uji Kesetaraan;


2) menerima DNS dan melakukan verifikasi data calon peserta Uji
t.c

Kesetaraan. Verifikasi dapat dilakukan selama periode cetak


spo

DNS;
og

3) melaporkan hasil verifikasi data peserta ke pelaksana tingkat


.bl

kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya selama periode


na

cetak DNS;
lya

4) menerima DNT untuk menjadi dasar peserta Uji Kesetaraan;


5) mengusulkan tempat dan/atau ruang pelaksanaan di lokasi
mu

satuan pendidikan pelaksana atau tempat lain yang memenuhi


ina

persyaratan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan Uji


//a

Kesetaraan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan;


ps:

6) memastikan peserta didik yang mengikuti Uji Kesetaraan


htt

merupakan peserta yang terdaftar;


- 21 -

7) menjamin dan bertanggung jawab bahwa seluruh peserta didik


yang mendaftar telah tepat dan sesuai menjadi peserta Uji

ml
Kesetaraan dan dituangkan dalam SPTJM;

.ht
8) menetapkan serta memastikan proktor dan teknisi telah

an
berpengalaman dalam pelaksanaan asesmen berbasis komputer;

a
9) memastikan dalam ruang ujian terdapat proktor dan pengawas

tar
dengan ketentuan:

ese
a) 1 (satu) orang proktor menangani maksimal 40 komputer

ji-k
klien; dan
b) 1 (satu) orang pengawas bertugas mengawasi maksimal 20

n-u
peserta Uji Kesetaraan.

a
10) menyiapkan aplikasi screen reader bagi peserta didik disabilitas

ara
sensorik netra;

gg
11) memastikan pelaksanaan Uji Kesetaraan tepat waktu sesuai
jadwal dan menerapkan protokol kesehatan;
len
ye
12) mengikuti ketentuan penerapan berbagi sumber daya antara
en

satuan pendidikan menumpang dan ditumpangi pada


s-p

pelaksanaan Uji Kesetaraan yang ditetapkan oleh Dinas


/po

Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama;


13) menyiapkan dan membiayai perpindahan peserta yang mengikuti
/12

Uji Kesetaraan di satuan pendidikan lain;


23

14) melaksanakan Uji Kesetaraan di satuan pendidikan masing-


/20

masing;
om

15) melaporkan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan


kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kantor Kemenag
t.c

kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan melalui laman Uji


spo

Kesetaraan;
og

16) mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan


.bl

POS Uji Kesetaraan ke panitia pelaksanaan kabupaten/kota;


na

17) membuat berita acara pelaksanaan Uji Kesetaraan di satuan


lya

pendidikan;
18) menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan Uji Kesetaraan;
mu

19) menjalankan tata tertib pelaksanaan Uji Kesetaraan;


ina

20) membiayai persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan di satuan


//a

pendidikan;
ps:

21) mencetak kartu login;


htt
- 22 -

22) menerima SHUK dan SHKUK dari Dinas Pendidikan


Kota/Kabupaten atau Kantor Kementerian Agama

ml
Kota/Kabupaten;

.ht
23) menyerahkan SHUK dan SKHUK kepada peserta didik; dan

an
24) menyampaikan laporan pelaksanaan Uji Kesetaraan kepada

a
Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan

tar
kewenangannya, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri

ese
kepada Perwakilan Republik Indonesia setempat.

ji-k
C. PENYIAPAN INSTRUMEN

n-u
1. Instrumen Uji Kesetaraan

a
a. Instrumen Uji Kesetaraan disiapkan oleh Badan Standar, Kurikulum,

ara
dan Asesmen Pendidikan.

gg
b. Instrumen Uji Kesetaraan disiapkan dalam bentuk soal digital dan

len
merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.
ye
c. Instrumen Uji Kesetaraan adalah literasi membaca dan numerasi.
en
s-p

2. Bentuk Soal dan Komponen Uji Kesetaraan


/po

a. Bentuk soal Uji Kesetaraan terdiri dari:


1) Bentuk soal objektif (Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Kompleks,
/12

Menjodohkan, dan Isian Singkat).


23

2) Bentuk soal nonobjektif (Uraian).


/20

b. Komponen literasi membaca dan numerasi pada Uji Kesetaraan


om

terdiri atas konten, level kognitif, dan konteks dengan rincian sebagai
berikut:
t.c

Aspek Literasi Membaca Numerasi


spo

Konten Teks Sastra/Fiksi dan Bilangan, Aljabar,


og

Teks Informasi Geometri dan


.bl

Pengukuran, Data
dan Ketidakpastian
na

Level Kognitif 1. Menemukan 1. Pemahaman


lya

informasi 2. Aplikasi
mu

2. Menafsirkan dan 3. Penalaran


mengintegrasikan
ina

3. Mengevaluasi dan
//a

merefleksi
ps:

Konteks Personal, Sosial Personal, Sosial


htt

Budaya, Saintifik Budaya, Saintifik


- 23 -

D. PEMBIAYAAN PELAKSANAAN

ml
1. Anggaran pelaksanaan Uji Kesetaraan meliputi biaya persiapan,

.ht
pelaksanaan, dan tindak lanjut di tingkat Pusat, Provinsi,

an
Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan.

a
tar
2. Biaya Uji Kesetaraan bersumber dari

ese
a. Anggaran Satuan Pendidikan;
b. Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD);

ji-k
c. Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN); dan/atau

n-u
d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

a
ara
3. Biaya Uji Kesetaraan di Satuan Pendidikan dianggarkan melalui Bantuan

gg
Operasional Satuan Pendidikan (BOSP).

len
4. Biaya Uji Kesetaraan di Satuan Pendidikan yang bukan penerima BOSP
dapat dianggarkan dari sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
ye
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
en

5. Biaya Uji Kesetaraan Tingkat Pusat mencakup persiapan dan


s-p

pelaksanaan di tingkat pusat oleh penyelenggara pusat termasuk


/po

diantaranya pendampingan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan,


/12

dan pembiayaan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan di daerah.


6. Biaya Uji Kesetaraan Tingkat Provinsi mencakup komponen sebagai
23

berikut:
/20

a. manajemen pengelola kesekretariatan pada Pelaksana Uji Kesetaraan


om

Tingkat Provinsi
t.c

b. koordinasi persiapan sistem untuk Uji Kesetaraan termasuk dengan


spo

mekanisme berbagi sumber daya, serta koordinasi dengan instansi


terkait (penyedia layanan listrik, penyedia layanan internet, dan lain-
og

lain);
.bl

c. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan Dinas


na

Pendidikan Kabupaten/Kota dan instansi terkait di provinsi yang


lya

bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


mu

d. pendampingan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


e. mendistribusikan akun cetak SHUK kepada Dinas Pendidikan
ina

Kabupaten/Kota .
//a

f. monitoring dan evaluasi persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


ps:

g. penyusunan dan pengiriman laporan Uji Kesetaraan.


htt
- 24 -

7. Biaya Uji Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota mencakup komponen


sebagai berikut:

ml
a. manajemen pengelola kesekretariatan pada Penyelenggara Uji

.ht
Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota;

an
b. koordinasi Persiapan sistem Uji Kesetaraan termasuk dengan

a
mekanisme berbagi sumber daya, serta koordinasi dengan instansi

tar
terkait (penyedia layanan listrik, penyedia layanan internet, dan lain-

ese
lain) di tingkat kota/kabupaten;

ji-k
c. pendataan dan verifikasi satuan pendidikan pelaksana
mandiri/menumpang dan daring/semidaring;

n-u
d. pengelolaan data peserta Uji Kesetaraan;

a
e. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan satuan

ara
pendidikan dan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam

gg
rangka persiapan pelaksanaan Uji Kesetaraan;

len
f. mencetak Daftar Nominasi Sementara dan Daftar Nominasi Tetap
ye
peserta Uji Kesetaraan;
en

g. pendampingan persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan di Pelaksana


s-p

Uji Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota;


/po

h. mencetak dan mendistribusikan SHUK dan SKHUK kepada satuan


pendidikan sesuai kewenangannya menggunakan aplikasi hasil Uji
/12

Kesetaraan yang disiapkan Kementerian


23

i. mencetak DKHUK yang kemudian disimpan di kabupaten/kota sebagai


/20

data pelaksanaan Uji Kesetaraan.


om

j. monitoring dan evaluasi persiapan dan pelaksanaan Uji Kesetaraan;


8. Biaya Uji Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan baik satuan pendidikan
t.c

penyelenggara, menumpang maupun ditumpangi mencakup komponen


spo

sebagai berikut:
og

a. pengisian dan pengiriman data calon peserta Uji Kesetaraan ke


.bl

Pelaksana Uji Kesetaraan Tingkat Kabupaten/Kota;


na

b. penyiapan sistem Uji Kesetaraan termasuk dengan mekanisme berbagi


lya

sumber daya;
c. mencetak kartu login;
mu

d. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan Uji Kesetaraan;


ina

e. penyiapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan Uji


//a

Kesetaraan;
ps:

f. pengawasan pelaksanaan Uji Kesetaraan di Satuan Pendidikan;


htt
- 25 -

g. pendampingan teknis dan pelaksanaan Uji Kesetaraan oleh Pengawas,


Proktor dan Teknisi, antara lain:

ml
1) Satuan Pendidikan yang mandiri menanggung honor pengawas,

.ht
proktor, dan teknisi di satuan pendidikan masing-masing; dan

an
2) Satuan Pendidikan yang menumpang menanggung honor pengawas,

a
proktor, dan teknisi di satuan pendidikan yang ditumpangi;

tar
h. biaya transportasi dan akomodasi peserta Uji Kesetaraan yang

ese
menumpang ke satuan pendidikan lainnya ditanggung oleh satuan

ji-k
pendidikan yang menumpang;
i. biaya lain yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya bersama

n-u
antara satuan pendidikan menumpang dan satuan pendidikan

a
ditumpangi menjadi tanggung jawab bersama sesuai dengan

ara
kesepakatan dan peraturan perundang-undangan;

gg
j. distribusi SHUK dan Surat Keterangan Hasil Uji Kesetaraan kepada
peserta Uji Kesetaraan; dan
len
ye
k. penyusunan dan pengiriman laporan Uji Kesetaraan ke Dinas
en

Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama sesuai


s-p

dengan kewenangannya.
/po
/12
23
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
- 26 -

BAB III
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN UJI KESETARAAN

ml
DI SATUAN PENDIDIKAN

.ht
a an
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN UJI KESETARAAN

tar
1. PENENTUAN JADWAL

ese
a. Penyelenggara tingkat pusat menetapkan dan mengumumkan jadwal

ji-k
dan tempat pelaksanaan Uji Kesetaraan melalui laman resmi, media
sosial, dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan Uji

n-u
Kesetaraan.

a
b. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan paling

ara
lambat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan.

gg
c. Selain jadwal dan tempat pelaksanaan Uji Kesetaraan, pengumuman

len
memuat spesifikasi aplikasi screen reader yang kompatibel dengan
ye
aplikasi tes Uji Kesetaraan.
en
s-p

2. PERSIAPAN SARANA DAN PRASARANA SATUAN PENDIDIKAN


/po

a. RUANG UJI KESETARAAN


Ruang Uji Kesetaraan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
/12

1) aman dan layak untuk pelaksanaan Uji Kesetaraan;


23

2) memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup;


/20

3) terbebas dari alat peraga;


om

4) dipasang pengumuman yang bertuliskan:


t.c

“SEDANG BERLANGSUNG UJI KESETARAAN”


spo
og

“SELAIN PESERTA, PENGAWAS, PROKTOR, DAN TEKNISI


.bl

DILARANG MASUK RUANG UJIAN”


na
lya

“DILARANG MEMBAWA PERANGKAT KOMUNIKASI ELEKTRONIK,


KAMERA, DAN SEJENISNYA KE DALAM RUANG UJI
mu

KESETARAAN”
ina
//a

“KAWASAN WAJIB MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN”


ps:
htt
- 27 -

b. SARANA DI RUANG UJI KESETARAAN


1) Spesifikasi Sarana Uji Kesetaraan

ml
a) Jumlah sarana komputer yang harus disediakan oleh satuan

.ht
pendidikan yang melaksanakan Uji Kesetaraan adalah sejumlah

an
komputer dengan minimal perbandingan 1 : 2 (1 komputer dapat

a
digunakan oleh maksimal 2 orang peserta secara bergiliran dalam

tar
2 sesi Uji Kesetaraan).

ese
b) komputer peserta disediakan sesuai dengan jumlah peserta

ji-k
terbanyak pada sesi di hari pelaksanaan, ditambah dengan
komputer cadangan;

n-u
c) Spesifikasi teknis sarana yang diperlukan satuan pendidikan

a
untuk melaksanakan Uji Kesetaraan mengacu pada petunjuk

ara
teknis (juknis) pelaksanaan Uji Kesetaraan yang ditetapkan oleh

gg
Kementerian.

len
ye
2) Penerapan Berbagi Sumber Daya (Resource Sharing)
en

a) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian


s-p

Agama Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya menerapkan


/po

prinsip berbagi sumber daya dengan:


(1) mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, jumlah
/12

peserta, dan lokasi atau jarak;


23

(2) dapat dilakukan lintas Satuan Pendidikan dan lintas jenjang


/20

Pendidikan.
om

b) Penerapan berbagi sumber daya mengacu pada prinsip gotong


royong dan kewajaran dalam pembiayaan bersama sesuai
t.c

dengan ketetapan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan


spo

Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama


og

Kabupaten/Kota.
.bl
na

c. SISTEM UJI KESETARAAN


lya

Penyiapan Sistem Uji Kesetaraan di Satuan Pendidikan


1) Menggunakan sistem pengujian berbasis komputer.
mu

2) Moda pelaksanaan dipilih antara moda daring atau semidaring.


ina

3) Komputer, jaringan internet, dan instalasi aplikasi disiapkan paling


//a

lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum waktu pelaksanaan


ps:

Uji Kesetaraan.
htt
- 28 -

4) simulasi dan gladi bersih dilaksanakan sesuai dengan waktu yang


ditetapkan oleh tim teknis Uji Kesetaraan pada Kementerian.

ml
5) Daftar Hadir dan Kartu login untuk pelaksanaan Uji Kesetaraan

.ht
dicetak paling lambat 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan Uji

an
Kesetaraan.

a
tar
3. PERSIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA

ese
a. Sumber Daya Manusia

ji-k
Sumber Daya Manusia dalam Uji Kesetaraan terdiri atas:
1) Proktor

n-u
2) Teknisi

a
3) Pengawas

ara
Proktor dan teknisi merupakan pendidik atau tenaga kependidikan

gg
pada satuan pendidikan, sedangkan Pengawas merupakan pendidik
pada satuan pendidikan.
len
ye
en

b. PERSYARATAN SUMBER DAYA MANUSIA


s-p

1) Proktor
/po

a) memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi


(TIK);
/12

b) pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai Proktor;


23

c) bersedia ditugaskan sebagai Proktor di satuan pendidikan


/20

pelaksana Uji Kesetaraan;


om

d) bersedia tidak membawa dan/atau menggunakan perangkat


komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang
t.c

Uji Kesetaraan; dan


spo

e) bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas (format


og

terlampir).
.bl

2) Teknisi
na

a) memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi


lya

(TIK);
b) memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
mu

mengelola LAN pada laboratorium di satuan pendidikan;


ina

c) pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai Teknisi;


//a

d) bersedia ditugaskan sebagai Teknisi di satuan pendidikan


ps:

pelaksana Uji Kesetaraan;


htt
- 29 -

e) bersedia tidak membawa dan/atau menggunakan perangkat


komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang

ml
Uji Kesetaraan; dan

.ht
f) bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas (format

an
terlampir).

a
3) Pengawas

tar
a) memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab,

ese
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;

ji-k
b) dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi dengan baik;
c) berasal dari satuan pendidikan lain;

n-u
d) bersedia tidak membawa dan/atau menggunakan perangkat

a
komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang

ara
Uji Kesetaraan; dan

gg
e) bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas (format
terlampir).
len
ye
en

c. TUGAS SUMBER DAYA MANUSIA


s-p

1) Tugas Proktor
/po

a) mengunduh aplikasi pada laman yang telah ditentukan sebelum


pelaksanaan;
/12

b) melakukan instalasi dan konfigurasi aplikasi pada komputer


23

proktor dan komputer klien;


/20

c) mengoperasikan aplikasi pada komputer proktor dan komputer


om

klien pada saat pelaksanaan;


d) melakukan login ke dalam laman Uji Kesetaraan untuk
t.c

pengelolaan data peserta;


spo

e) mencetak kartu login pada laman Uji Kesetaraan;


og

f) memastikan peserta yang mengikuti Uji Kesetaraan merupakan


.bl

peserta yang terdaftar;


na

g) melakukan sinkronisasi apabila menggunakan moda semidaring


lya

sebelum pelaksanaan Uji Kesetaraan;


h) menangani permasalahan jika terjadi gangguan pada sistem
mu

aplikasi Uji Kesetaraan;


ina

i) mencatat dan melaporkan permasalahan teknis yang tidak dapat


//a

diselesaikan pada laman Uji Kesetaraan; dan


ps:
htt
- 30 -

j) membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan dan daftar


hadir ke pelaksana tingkat satuan pendidikan yang sudah

ml
ditandatangani Proktor dan Pengawas.

.ht
an
2) Tugas Teknisi

a
a) memastikan sarana prasarana komputer yang akan digunakan

tar
untuk Uji Kesetaraan dapat berfungsi dengan baik;

ese
b) melakukan instalasi dan konfigurasi jaringan internet dan

ji-k
jaringan lokal;
c) memastikan jaringan internet dan jaringan lokal berfungsi

n-u
dengan baik;

a
d) memastikan jalur listrik tertata baik dan tegangan listriknya

ara
stabil serta cadangan daya listrik (Unit Power Supply/UPS)

gg
untuk kebutuhan komputer proktor;

len
e) membantu proktor melakukan instalasi aplikasi pada komputer
ye
proktor dan komputer klien yang akan digunakan untuk Uji
en

Kesetaraan; dan
s-p

f) melakukan perbaikan/penggantian perangkat komputer dan


/po

perangkat jaringan yang mengalami kerusakan saat


pelaksanaan Uji Kesetaraan.
/12
23

3) Tugas Pengawas
/20

a) membacakan tata tertib pelaksanaan;


om

b) memastikan peserta Uji Kesetaraan melakukan latihan


menjawab soal menggunakan aplikasi;
t.c

c) memastikan penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan


spo

Uji Kesetaraan;
og

d) memastikan foto peserta pada kartu peserta/kartu login sesuai


.bl

dengan wajah peserta Uji Kesetaraan;


na

e) memastikan peserta yang mengikuti Uji Kesetaraan merupakan


lya

peserta yang terdaftar;


f) memastikan peserta Uji Kesetaraan menempati komputer klien
mu

yang ditentukan;
ina

g) mengawasi pelaksanaan Uji Kesetaraan;


//a

h) menjaga keamanan dan kenyamanan ruang;


ps:

i) mencatat perihal yang terjadi pada ruang ke dalam berita acara


htt

pelaksanaan; dan
- 31 -

j) membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan dan


daftar hadir ke panitia pelaksana tingkat satuan pendidikan.

ml
.ht
B. PELAKSANAAN UJI KESETARAAN

an
1. Tata Tertib Pengawas, Proktor, dan Teknisi

a
a. Di Lokasi Pelaksanaan

tar
1) Pengawas, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi pelaksanaan

ese
Uji Kesetaraan 45 (empat puluh lima) menit sebelum Uji

ji-k
Kesetaraan dimulai;
2) Pengawas, proktor, dan teknisi menerima penjelasan dan

n-u
pengarahan dari kepala satuan pendidikan penyelenggara atau

a
panitia pelaksana tingkat satuan pendidikan; dan

ara
3) seluruh panitia pelaksana Uji Kesetaraan tingkat satuan

gg
pendidikan termasuk pengawas, proktor, dan teknisi mengisi dan
menandatangani pakta integritas.
len
ye
b. Di Ruang Uji Kesetaraan
en

1) Pengawas:
s-p

a) masuk ke dalam ruangan 20 (dua puluh) menit sebelum waktu


/po

pelaksanaan Uji Kesetaraan;


b) memeriksa kesiapan ruang Uji Kesetaraan dan memastikan
/12

ruangan memenuhi protokol kesehatan;


23

c) mempersilakan peserta untuk memasuki ruangan secara


/20

bergilir dan meletakkan tas di bagian depan ruang Uji


om

Kesetaraan, serta menempati tempat duduk yang telah


ditentukan;
t.c

d) mengumpulkan perangkat komunikasi elektronik, alat atau


spo

piranti komunikasi dan optik, kamera, kalkulator, dan


og

sejenisnya di depan ruang Uji Kesetaraan;


.bl

e) membagikan kartu login kepada setiap peserta pada awal sesi;


na

f) membacakan tata tertib peserta Uji Kesetaraan;


lya

g) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja


dengan sungguh-sungguh dan jujur;
mu

h) mempersilakan peserta untuk melakukan login ke dalam


ina

aplikasi Uji Kesetaraan;


//a

i) mengumumkan token Uji Kesetaraan kepada peserta dan


ps:

mulai mengerjakan soal;


htt
- 32 -

j) membagikan kertas buram kepada peserta Uji Kesetaraan yang


membutuhkan;

ml
k) selama Uji Kesetaraan berlangsung, pengawas wajib:

.ht
(1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang

an
Uji Kesetaraan, seperti:

a
(a) tidak merokok di ruang Uji Kesetaraan;

tar
(b) tidak membawa dan/atau menggunakan alat atau

ese
piranti komunikasi dan/atau kamera;

ji-k
(c) tidak mengobrol; dan/atau
(d) tidak membawa bahan bacaan lain ke dalam ruang Uji

n-u
Kesetaraan.

a
(2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang

ara
melakukan kecurangan;

gg
(a) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang

len
Uji Kesetaraan selain peserta;
ye
(b) mengizinkan teknisi memasuki ruang Uji Kesetaraan
en

untuk memperbaiki perangkat komputer atau


s-p

perangkat jaringan yang mengalami kerusakan saat


/po

pelaksanaan; dan
(c) tidak memberi isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan
/12

apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban,


23

l) setelah waktu Uji Kesetaraan selesai, pengawas


/20

mempersilahkan peserta Uji Kesetaraan untuk berhenti


om

mengerjakan soal.
t.c

2) Proktor:
spo

a) masuk ke dalam ruangan 30 (tiga puluh) menit sebelum


og

waktu pelaksanaan Uji Kesetaraan;


.bl

b) memeriksa kesiapan ruang Uji Kesetaraan dan perangkat


na

komputer;
lya

c) memastikan komputer Proktor sudah terkoneksi dengan


internet;
mu

d) menjalankan aplikasi Uji Kesetaraan pada komputer


ina

proktor;
//a

e) memastikan komputer klien sudah terkoneksi dengan


ps:

internet untuk moda daring atau terkoneksi dengan


htt

komputer proktor untuk moda semidaring;


- 33 -

f) menjalankan aplikasi Uji Kesetaraan pada komputer klien


pada setiap sesi;

ml
g) melakukan rilis token dan menyerahkan kode token kepada

.ht
pengawas;

an
h) melakukan pengelolaan Uji Kesetaraan melalui aplikasi pada

a
komputer proktor;

tar
i) memantau dan menyelesaikan kendala teknis yang dialami

ese
peserta pada saat Uji Kesetaraan berlangsung;

ji-k
j) mengunggah (upload) hasil pekerjaan peserta setiap sesi
melalui komputer proktor apabila menggunakan moda

n-u
semidaring; dan

a
k) mengecek kelengkapan data dari seluruh responden Uji

ara
Kesetaraan baik di satuan pendidikannya maupun satuan

gg
pendidikan yang menumpang.

len
ye
2. Tata Tertib Peserta Uji Kesetaraan Peserta didik:
en

a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima


s-p

belas) menit sebelum Uji Kesetaraan dimulai;


/po

b. memasuki ruang Uji Kesetaraan sesuai dengan sesi dan menempati


tempat duduk yang telah ditentukan;
/12

c. dilarang membawa dan menggunakan catatan dan/atau perangkat


23

komunikasi elektronik, alat atau piranti komunikasi dan optik,


/20

kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang Uji Kesetaraan;


om

d. mengumpulkan tas dan buku di bagian depan di dalam ruang Uji


Kesetaraan;
t.c

e. mengisi daftar hadir;


spo

f. masuk ke dalam (login) aplikasi Uji Kesetaraan dengan menggunakan


og

nama pengguna (username) dan kata sandi (password) sesuai kartu


.bl

login yang diterima dari pengawas;


na

g. mengerjakan latihan menjawab soal sebelum mengerjakan Uji


lya

Kesetaraan;
h. mulai mengerjakan soal Uji Kesetaraan setelah menekan tombol
mu

mulai;
ina

i. selama Uji Kesetaraan berlangsung, hanya dapat meninggalkan


//a

ruangan dengan izin dari pengawas ruang;


ps:

j. selama Uji Kesetaraan berlangsung, dilarang:


htt
- 34 -

1) membuat kegaduhan sehingga mengganggu


kelancaran/ketertiban pelaksanaan Uji Kesetaraan;

ml
2) melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek

.ht
dalam melaksanakan Uji Kesetaraan;

an
3) menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain

a
dalam menjawab soal Uji Kesetaraan; dan/atau

tar
4) menggunakan joki dalam mengikuti Uji Kesetaraan.

ese
ji-k
3. Waktu Pelaksanaan Uji Kesetaraan
a. Uji Kesetaraan dilaksanakan selama 1 (satu) hari untuk setiap peserta.

n-u
b. Alokasi waktu yang disediakan untuk setiap mata uji masing-masing

a
jenjang diatur sebagai berikut:

ara
Jenjang Rincian

gg
Latihan Soal

len
(10 menit)
ye
Paket A atau bentuk lain yang
Literasi Membaca
en
sederajat
(75 menit)
s-p

Numerasi
/po

(75 menit)
/12

Jenjang Rincian
23

Latihan Soal
/20

(10 menit)
om

Paket B dan Paket C atau Literasi Membaca


bentuk lain yang sederajat (90 menit)
t.c

Numerasi
spo

(90 menit)
og

C. KETENTUAN KHUSUS PELAKSANAAN UJI KESETARAAN


.bl

1. Lulusan satuan pendidikan kesetaraan yang belum mengikuti Uji


na

Kesetaraan pada tahun kelulusan dan peserta Uji Kesetaraan yang tidak
lya

memenuhi capaian kompetensi minimum pada ujian sebelumnya dapat


mu

mengikuti Uji Kesetaraan pada ujian berikutnya.


ina

2. Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1 mendaftar dan membayar


//a

secara mandiri.
3. Mekanisme Uji Kesetaraan tersebut ditetapkan oleh Kepala Balai
ps:

Pengelolaan Pengujian Pendidikan.


htt
- 35 -

BAB IV

ml
PENGOLAHAN DAN PENYAMPAIAN HASIL UJI KESETARAAN

.ht
an
A. Pengolahan Hasil Uji Kesetaraan

a
1. Proktor mengunggah berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke laman

tar
Uji Kesetaraan.

ese
2. Khusus untuk pelaksanaan moda semidaring, proktor mengunggah

ji-k
respons peserta pada setiap sesi ke peladen (server) pusat.
3. Respons peserta didik berupa data literasi membaca dan numerasi

n-u
dikumpulkan, diverifikasi, dan divalidasi oleh pusat yang membidangi

a
fungsi asesmen pendidikan Kementerian.

ara
4. Pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian

gg
melakukan:
a. penskoran data hasil Uji Kesetaraan;
len
ye
b. analisis data hasil Uji Kesetaraan; dan
en

c. penetapan hasil Uji Kesetaraan.


s-p

5. Hasil Uji Kesetaraan ditetapkan dalam rentang 0 (nol) sampai dengan 100
/po

(seratus) dengan kategori sebagai berikut:


a. nilai 0 sampai dengan 55,00 dengan kriteria di bawah kompetensi
/12

minimum;
23

b. 55,01 sampai dengan nilai 75,00 dengan kriteria mencapai kompetensi


/20

minimum; dan
om

c. 75,01 sampai dengan 100 dengan kriteria di atas kompetensi minimum.


6. Nilai hasil Uji Kesetaraan pada angka 5 dituliskan dengan pembulatan 2
t.c

(dua) angka di belakang koma.


spo
og

B. Pengumuman dan Penyampaian Hasil Uji Kesetaraan


.bl

1. Penyelenggara tingkat pusat mengumumkan hasil Uji Kesetaraan sesuai


na

dengan tanggal yang telah ditetapkan.


lya

2. Penyelenggara tingkat pusat menerbitkan dan mendistribusikan DKHUK,


SHUK, dan SKHUK menggunakan aplikasi pencetakan melalui Dinas
mu

Pendidikan Provinsi atau Kantor Wilayah Kemenag kepada Dinas Pendidikan


ina

Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan


//a

Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.


ps:
htt
- 36 -

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama


Kabupaten/Kota mengakses hasil Uji Kesetaraan melalui aplikasi

ml
pencetakan Uji Kesetaraan.

.ht
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama

an
Kabupaten/Kota dan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat

a
mencetak SHUK dan SKHUK pada kertas atau dalam bentuk pdf untuk

tar
didistribusikan ke SKB/PKBM/PKPPS sesuai dengan kewenangan disertai

ese
dengan berita acara.

ji-k
5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri sesuai

n-u
kewenangannya wajib mencetak seluruh SHUK dan SKHUK dalam bentuk

a
pdf untuk digunakan sebagai arsip.

ara
6. SKB/PKBM/PKPPS mendistribusikan SHUK dan SKHUK kepada peserta

gg
didik yang telah menempuh Uji Kesetaraan.

len
ye
C. Salinan SHUK dan SKHUK
en

1. Peserta Uji Kesetaraan, Dinas Pendidikan, Satuan pendidikan dapat


s-p

melakukan fotokopi SHUK untuk membuat salinan.


/po

2. Salinan berupa fotokopi pada angka 1 dinyatakan sah jika mempunyai data
yang sama dengan data melalui laman https://ceksh.id tanpa harus
/12

melakukan legalisasi salinan.


23

3. Dalam hal SHUK rusak, hilang, atau musnah, Dinas Pendidikan


/20

Kabupaten/Kota, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, atau Perwakilan


om

Republik Indonesia di Luar Negeri dapat mencetak salinan SHUK melalui


aplikasi cetak pada laman Uji Kesetaraan.
t.c

4. Salinan SHUK atau SKHUK dinyatakan sah jika data sesuai dengan data
spo

pada laman unit kerja yang membidangi asesmen pendidikan melalui laman
og

https://ceksh.id.
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
- 37 -

ml
.ht
BAB V
PENANGANAN KENDALA DAN MASALAH

a an
tar
A. JENIS KENDALA

ese
1. Hambatan Teknis:

ji-k
a. listrik padam;
b. kerusakan peralatan atau sarana/prasarana;

n-u
c. kerusakan sistem;

a
d. hambatan jaringan;

ara
e. kendala teknis akibat kondisi geografis; dan/atau

gg
f. hambatan teknis lainnya.

len
ye
2. Kejadian Luar Biasa
en

a. bencana alam;
s-p

b. bencana nonalam;
c. huru-hara;
/po

d. perang; dan
/12

e. peristiwa lain di luar kendali penyelenggara Uji Kesetaraan.


23
/20

B. PENANGANAN KENDALA DALAM PELAKSANAAN UJI KESETARAAN


1. Satuan pendidikan pelaksana melaporkan kepada penyelenggara tingkat
om

pusat melalui tim teknis sesuai dengan kewenangannya.


t.c

2. Penyelenggara tingkat pusat dapat memutuskan penundaan pelaksanaan


spo

Uji Kesetaraan.
og

3. Penyelenggara tingkat pusat melakukan penundaan pelaksanaan Uji


Kesetaraan berdasarkan pertimbangan Penyelenggara Tingkat
.bl

Kabupaten/Kota atau Penyelenggara Tingkat Provinsi sesuai


na

kewenangannya.
lya

4. Dalam hal dilakukan penundaan pelaksanaan Uji Kesetaraan,


mu

penyelenggara tingkat pusat menentukan perubahan jadwal pelaksanaan


ina

Uji Kesetaraan.
//a
ps:
htt
- 38 -

ml
.ht
BAB VI

an
PENANGANAN PELANGGARAN LARANGAN DAN SANKSI

a
tar
A. JENIS LARANGAN

ese
1. Peserta didik dilarang:

ji-k
a. melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek dalam
melaksanakan uji kesetaraan;

n-u
b. menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain

a
dalam menjawab soal uji kesetaraan;

ara
c. menggunakan joki dalam mengikuti uji kesetaraan;

gg
d. membawa alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat

len
merekam gambar, dan/atau alat elektronik lainnya dalam ruang uji
ye
kesetaraan; dan/ atau
en

e. melanggar tata tertib yang mengganggu pelaksanaan uji kesetaraan.


s-p
/po

2. Proktor, teknisi atau pengawas dilarang:


a. membiarkan peserta uji kesetaraan melakukan kerja sama dengan
/12

peserta lainnya atau menyontek;


23

b. membiarkan peserta uji kesetaraan untuk menggunakan joki saat


/20

sedang mengikuti uji kesetaraan;


om

c. membiarkan peserta uji kesetaraan membawa alat komunikasi,


kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau
t.c

alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan;


spo

d. menggunakan alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang


og

dapat merekam gambar, dan/atau alat elektronik lainnya; dan/atau


.bl

e. membantu peserta uji kesetaraan dalam menjawab soal uji


na

kesetaraan.
lya

B. TERJADINYA PELANGGARAN
mu

Temuan pelanggaran saat pelaksanaan Uji Kesetaraan oleh:


ina

1. Pengawas terhadap Peserta Uji Kesetaraan


//a

a) memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan melebihi 15 (lima


ps:

belas) menit setelah Uji Kesetaraan dimulai;


htt
- 39 -

b) memasuki ruang Uji Kesetaraan tidak sesuai dengan sesi dan tidak
menempati tempat duduk yang telah ditentukan;

ml
c) membawa dan menggunakan catatan dan/atau perangkat komunikasi

.ht
elektronik, alat atau piranti komunikasi dan optik, kamera, kalkulator,

an
dan sejenisnya ke dalam ruang Uji Kesetaraan;

a
d) tidak mengumpulkan tas dan buku di bagian depan di dalam ruang Uji

tar
Kesetaraan;

ese
e) tidak mengisi daftar hadir;

ji-k
f) membuat kegaduhan sehingga mengganggu kelancaran/ketertiban
pelaksanaan Uji Kesetaraan;

n-u
g) melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek dalam

a
melaksanakan Uji Kesetaraan;

ara
h) masuk ke dalam (login) aplikasi Uji Kesetaraan dengan menggunakan

gg
nama pengguna (username) dan kata sandi (password) tidak sesuai

len
kartu login atau diganti menggunakan kartu login orang lain;
ye
i) selama Uji Kesetaraan berlangsung, meninggalkan ruangan tanpa izin
en

dari pengawas ruang; dan


s-p

j) menggunakan joki dalam mengikuti Uji Kesetaraan.


/po

2. Kepala satuan pendidikan terhadap Pengawas, proktor, dan teknisi


a) terlambat masuk ke dalam ruangan pelaksanaan Uji Kesetaraan;
/12

b) tidak memeriksa kesiapan ruang Uji Kesetaraan dan memastikan


23

ruangan memenuhi protokol kesehatan;


/20

c) lalai mempersilakan peserta meletakkan tas di bagian depan ruang Uji


om

Kesetaraan, serta menempati tempat duduk yang telah ditentukan;


d) tidak mengumpulkan perangkat komunikasi elektronik, alat atau
t.c

piranti komunikasi dan optik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya di


spo

depan ruang Uji Kesetaraan;


og

e) tidak membagikan kartu login kepada setiap peserta tepat waktu sesuai
.bl

sesi berjalan;
na

f) tidak membacakan tata tertib peserta Uji Kesetaraan;


lya

g) tidak mengumumkan token Uji Kesetaraan kepada peserta dan mulai


mengerjakan soal;
mu

h) membiarkan orang yang tidak berwenang memasuki ruang Uji


ina

Kesetaraan;
//a

i) sebelum waktu Uji Kesetaraan selesai, pengawas meminta peserta Uji


ps:

Kesetaraan untuk berhenti mengerjakan soal;


htt
- 40 -

j) tidak memeriksa kesiapan ruang Uji Kesetaraan dan perangkat


komputer;

ml
k) tidak memastikan komputer Proktor sudah terkoneksi dengan internet;

.ht
l) tidak menjalankan aplikasi Uji Kesetaraan pada komputer proktor;

an
m) tidak memastikan komputer klien sudah terkoneksi dengan internet

a
untuk moda daring atau terkoneksi dengan komputer proktor untuk

tar
moda semidaring;

ese
n) tidak menjalankan aplikasi Uji Kesetaraan pada komputer klien pada

ji-k
setiap sesi;
o) tidak melakukan rilis token dan menyerahkan kode token kepada

n-u
pengawas;

a
p) tidak melakukan pengelolaan Uji Kesetaraan melalui aplikasi pada

ara
komputer proktor;

gg
q) tidak memantau dan menyelesaikan kendala teknis yang dialami

len
peserta pada saat Uji Kesetaraan berlangsung;
ye
r) tidak mengunggah (upload) hasil pekerjaan peserta setiap sesi melalui
en

komputer proktor apabila menggunakan moda semidaring; dan/atau


s-p

s) tidak mengecek kelengkapan data dari seluruh responden Uji


/po

Kesetaraan baik di satuan pendidikannya maupun satuan pendidikan


yang menumpang.
/12

t) tidak menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang Uji


23

Kesetaraan, seperti:
/20

1) merokok di ruang Uji Kesetaraan;


om

2) membawa dan/atau menggunakan alat atau piranti komunikasi


dan/atau kamera;
t.c

3) mengobrol; dan/atau
spo

4) membawa bahan bacaan lain ke dalam ruang Uji Kesetaraan.


og

u) memberi isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan apapun kepada peserta


.bl

berkaitan dengan jawaban;


na

v) tidak memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan


lya

kecurangan;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Kantor Kementerian Agama
mu

terhadap satuan pendidikan


ina

a) memungut biaya dari peserta uji kesetaraan diluar ketentuan yang


//a

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;


ps:

b) memanipulasi data identitas peserta uji kesetaraan;


htt
- 41 -

c) membantu memberikan jawaban soal uji kesetaraan kepada peserta


uji kesetaraan;

ml
d) membiarkan atau menyuruh peserta uji kesetaraan membawa alat

.ht
komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam

an
gambar, dan/atau alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan;

a
e) membiarkan orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang

tar
ujian saat uji kesetaraan berlangsung; dan/atau

ese
f) menawarkan dan membiarkan terjadinya perjokian.

ji-k
C. CARA PELAPORAN

n-u
1. Pelapor menyampaikan laporan secara tertulis ke penyelenggara tingkat

a
satuan pendidikan untuk ditindaklanjuti.

ara
2. Laporan memuat informasi mengenai:

gg
a. identitas diri pelapor;
b. pelaku pelanggaran;
len
ye
c. bentuk pelanggaran;
en

d. tempat pelanggaran;
s-p

e. waktu pelanggaran;
/po

f. bukti pelanggaran; dan


g. saksi pelanggaran.
/12

3. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan yang menerima laporan wajib


23

menjaga kerahasiaan identitas pelapor.


/20

4. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan menindaklanjuti laporan


om

dengan melakukan pemeriksaan.


5. Pemeriksaan mencakup:
t.c

a. analisis berdasarkan laporan; dan


spo

b. peninjauan tempat kejadian perkara.


og

6. Hasil Pemeriksaan dibahas dalam rapat Penyelenggara Tingkat Satuan


.bl

Pendidikan serta menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi tindak


na

lanjut.
lya

7. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut kepada:


a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
mu

b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;


ina

c. Inspektorat Jenderal Kementerian;


//a

d. Inspektorat Jenderal Kementerian Agama; dan


ps:

e. unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi asesmen pendidikan


htt

pada Kementerian.
- 42 -

ml
D. PENANGANAN TINDAK LANJUT

.ht
1. HASIL TEMUAN LANGSUNG

an
a. Sanksi teguran diberikan oleh pengawas kepada peserta Uji Kesetaraan

a
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ketentuan

tar
temuan pelanggaran pengawas terhadap Peserta Uji Kesetaraan angka

ese
1 huruf a) sampai dengan huruf g).

ji-k
b. Sanksi pembatalan mengikuti uji kesetaraan pada mata uji yang sedang
berlangsung, diberikan oleh pengawas kepada peserta Uji Kesetaraan

n-u
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ketentuan

a
temuan pelanggaran pengawas terhadap peserta Uji Kesetaraan angka

ara
1 huruf g) jika dilakukan berulang-ulang, huruf h), dan huruf i).

gg
len
c. Sanksi dikeluarkan dari ruang uji kesetaraan dan dinyatakan
ye
memperoleh nilai terendah 0 (nol) untuk mata uji yang sedang
en

berlangsung yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada


s-p

ketentuan temuan pelanggaran pengawas terhadap peserta Uji


/po

Kesetaraan angka 1 huruf j).


/12

d. Sanksi teguran diberikan oleh satuan pendidikan kepada pengawas,


23

proktor, dan teknisi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


/20

pada ketentuan temuan pelanggaran terhadap pengawas, proktor, dan


om

teknisi angka 2 huruf a) sampai dengan huruf s).


t.c

e. Sanksi pembebasan tugas diberikan oleh satuan pendidikan kepada


spo

pengawas, proktor, dan teknisi yang melanggar ketentuan sebagaimana


og

dimaksud pada ketentuan temuan pelanggaran terhadap pengawas,


.bl

proktor, dan teknisi angka 2 huruf t) sampai dengan huruf u).


na
lya

f. Sanksi dibebastugaskan dan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan diberikan oleh satuan pendidikan
mu

kepada pengawas, proktor, dan teknisi yang melanggar ketentuan


ina

sebagaimana dimaksud pada ketentuan temuan pelanggaran terhadap


//a

pengawas, proktor, dan teknisi angka 2 huruf v).


ps:
htt
- 43 -

g. Sanksi administratif berupa rekomendasi kepada Penyelenggara


Tingkat Pusat dalam bentuk penghentian sebagai penyelenggara Uji

ml
Kesetaraan selama 3 (tiga) kali penyelenggaraan secara berturut-turut

.ht
diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Kantor

an
Kementerian Agama terhadap Satuan Pendidikan yang melanggar

a
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ketentuan temuan

tar
pelanggaran Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Kantor

ese
Kementerian Agama terhadap Satuan Pendidikan angka 3.

ji-k
2. LAPORAN PIHAK LAIN

n-u
Dalam hal terdapat laporan dari pihak lain, satuan pendidikan, Dinas

a
Pendidikan Kabupaten/Kota, atau Kantor Kementerian Agama

ara
menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan. Berdasarkan

gg
pemeriksaan, apabila:
a. terbukti terjadi pelanggaran maka diberikan:
len
ye
1) sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
en

dan/atau
s-p

2) rekomendasi kepada satuan pendidikan, Dinas Pendidikan


/po

Kabupaten/Kota, atau Kantor Kementerian Agama untuk melakukan


tindak lanjut.
/12

b. tidak terbukti maka pemeriksaan dihentikan.


23
/20

E. PEMBERI SANKSI
om

1. Pengawas
2. Kepala Satuan Pendidikan
t.c

3. Dinas Pendidikan
spo
og

KEPALA BADAN,
.bl
na

TTD.
lya

ANINDITO ADITOMO
mu

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Subbagian Tata Usaha,
ina
//a
ps:

IFAN FIRMANSYAH
htt

NIP 198210152009121003
- 44 -

SALINAN
LAMPIRAN II

ml
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN

.ht
ASESMEN PENDIDIKAN

an
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

a
tar
RISET, DAN TEKNOLOGI

ese
NOMOR 043/H/KP/2024
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI

ji-k
KESETARAAN

a n-u
ara
SPESIFIKASI TEKNIS, PENCETAKAN, DAN MEKANISME PENDISTRIBUSIAN

gg
SERTIFIKAT HASIL UJI KESETARAAN DAN SURAT KETERANGAN HASIL UJI

len
KESETARAAN ye
en

A. Isi SHUK dan SKHUK


s-p

1. SHUK dan SKHUK memuat:


a. program pendidikan kesetaraan;
/po

b. identitas peserta Uji Kesetaraan: Nama, Tempat dan Tanggal Lahir,


/12

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN);


23

c. nomor peserta Uji Kesetaraan;


/20

d. identitas satuan pendidikan asal;


e. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) satuan pendidikan asal;
om

f. identitas satuan pendidikan penyelenggara Uji Kesetaraan;


t.c

g. tanggal pelaksanaan Uji Kesetaraan;


spo

h. pernyataan bahwa peserta uji kesetaraan telah menempuh Uji


Kesetaraan;
og

i. hasil Uji Kesetaraan untuk mata uji yang diikuti;


.bl

1) Nilai yang tercetak pada SHUK dan SKHUK dalam skala 0 (nol)
na

sampai dengan 100 (seratus) dengan pembulatan 2 (dua) angka di


lya

belakang koma.
mu

2) Cara menuliskan hasil Uji Kesetaraan terdiri dari angka dan kriteria
ina

j. tempat dan tanggal penerbitan; dan


k. kode digital (barcode/QR code) sebagai tanda untuk validasi keabsahan
//a

SHUK dan SKHUK;


ps:
htt
- 45 -

2. Format Blangko SHUK terdiri atas:


a. Lambang Negara ditempatkan pada bagian atas kepala SHUK secara

ml
simetris;
b. teks “KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN

.ht
TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA”, berwarna hitam

an
menggunakan huruf Arial kapital ukuran 12 point; dan

a
tar
c. teks “SERTIFIKAT HASIL UJI KESETARAAN” berwarna hitam

ese
menggunakan huruf Garamond Bold kapital ukuran 18 point;
d. teks berikut ini contoh berwarna hitam (pantone black 6U)

ji-k
menggunakan huruf Arial Black kapital dengan ukuran 14 point;

n-u
1) PROGRAM PAKET A;

a
2) PROGRAM ULA;

ara
3) PROGRAM PAKET B;

gg
4) PROGRAM WUSTHA;

len
5) PROGRAM PAKET C; dan ye
6) PROGRAM ULYA.
en

3. Format Blangko SKHUK terdiri atas:


s-p

a. Logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


/po

Republik Indonesia ditempatkan pada bagian atas kepala SKHUK


/12

secara simetris;
b. teks “KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
23

TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA”, berwarna hitam


/20

menggunakan huruf Arial kapital ukuran 12 point;


om

c. teks “SURAT KETERANGAN HASIL UJI KESETARAAN” berwarna


t.c

hitam menggunakan huruf Garamond Bold kapital ukuran 18


spo

point; dan
d. teks berikut ini contoh berwarna hitam (pantone Black 6U)
og

menggunakan huruf Arial Black kapital dengan ukuran 14 point;


.bl

1) PROGRAM PAKET A;
na

2) PROGRAM ULA;
lya

3) PROGRAM PAKET B;
mu

4) PROGRAM WUSTHA;
ina

5) PROGRAM PAKET C; dan


6) PROGRAM ULYA.
//a
ps:
htt
- 46 -

B. Spesifikasi Kertas dan Bingkai


1. Spesifikasi kertas SHUK dan SKHUK sebagai berikut:

ml
a. Jenis : HVS
b. Ukuran : A4 (21 cm x 29,7 cm) tegak

.ht
c. Berat : minimal 80 gr/m²

an
d. Warna : putih

a
tar
ese
2. Spesifikasi bingkai SHUK sebagai berikut:
a. berbentuk persegi panjang vertikal;

ji-k
b. lebar 1,5 cm dengan jarak 1 cm dari tepi kertas;

n-u
c. berbentuk ornamen; dan
d. kombinasi warna:

a
ara
1) merah (pantone 206 U) untuk Program Paket A atau bentuk lain

gg
yang sederajat;

len
2) biru (pantone 293 U) untuk Program Paket B atau bentuk lain
yang sederajat; dan
ye
3) abu-abu (pantone 644 U) untuk Program Paket C atau bentuk lain
en

yang sederajat.
s-p
/po

3. Spesifikasi bingkai SKHUK sebagai berikut:


/12

a. berbentuk persegi panjang vertikal;


b. ketebalan garis 3 pt, jarak 1 cm dari tepi kertas; dan
23

c. berwarna hitam.
/20
om

C. Mekanisme Pendistribusian
t.c

1. SHUK dan SKHUK didistribusikan menggunakan aplikasi pencetakan Uji


spo

Kesetaraan yang disiapkan oleh Kementerian;


2. SHUK dan SKHUK didistribusikan oleh Kementerian melalui:
og

a. Dinas Pendidikan Provinsi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


.bl

b. Kantor Wilayah Kementerian Agama kepada Kantor Kementerian


na

Agama Kabupaten/Kota, dan


lya

c. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.


mu

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama


ina

Kabupaten/Kota dapat mencetak langsung SHUK dan SKHUK pada


kertas atau dalam bentuk pdf untuk didistribusikan ke
//a

SKB/PKBM/PKPPS sesuai dengan kewenangan, melalui Panitia Tingkat


ps:

Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara.


htt
- 47 -

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama


Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya wajib mencetak seluruh SHUK

ml
dan SKHUK dalam bentuk pdf untuk digunakan sebagai arsip.
5. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri mencetak dan

.ht
mendistribusikan SHUK dan SKHUK ke PKBM di wilayahnya.

an
6. SKB/PKBM/PKPPS mendistribusikan SHUK dan SKHUK kepada peserta

a
tar
didik yang telah menempuh Uji Kesetaraan.

ese
ji-k
D. Moda Pencetakan
1. Aplikasi pencetakan Uji Kesetaraan merupakan aplikasi yang diakses

n-u
melalui laman Uji Kesetaraan

a
2. SHUK dan SKHUK dicetak berwarna menggunakan mesin cetak dengan

ara
spesifikasi kertas yang telah ditentukan.

gg
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama

len
Kabupaten/Kota dapat mencetak SHUK dengan cara:
ye
a. mengunduh format SHUK dari laman Uji Kesetaraan;
en

b. mencetak dan menggandakan SHUK melalui mekanisme pengadaan;


s-p

dan
c. mencetak isi SHUK ke dalam SHUK melalui laman Uji Kesetaraan.
/po
/12

E. Penggantian SHUK dan SKHUK


23

1. Dalam hal SHUK atau SKHUK rusak, hilang, atau musnah, Dinas
/20

Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota atau


Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat mencetak salinan
om

SHUK melalui aplikasi cetak pada laman Uji Kesetaraan.


t.c

2. Penggandaan SHUK atau SKHUK dapat dilakukan melalui mekanisme


spo

fotokopi untuk kebutuhan arsip atau verifikasi dokumen.


og

3. Salinan SHUK atau SKHUK yang dicetak melalui aplikasi maupun melalui
.bl

fotokopi mempunyai keabsahan yang sama.


4. Keabsahan SHUK atau SKHUK dibuktikan dengan kesesuaian data pada
na

laman unit kerja yang membidangi asesmen pendidikan melalui laman


lya

https: //ceksh.id.
mu

5. Keabsahan dokumen SHUK dapat diketahui dengan memindai QR Code


ina

atau mengakses tautan di bawah QR Code.


//a
ps:
htt
- 48 -

F. Sanksi
Satuan pendidikan yang terbukti mengeluarkan bentuk dan spesifikasi

ml
SHUK dan SKHUK yang tidak sesuai dengan yang diatur dalam Keputusan
Kepala Badan ini dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

.ht
perundang-undangan.

a an
tar
ese
KEPALA BADAN,

ji-k
TTD.

n-u
a
Salinan sesuai dengan aslinya, ANINDITO ADITOMO

ara
Kepala Subbagian Tata Usaha,

gg
len
ye
IFAN FIRMANSYAH
en

NIP 198210152009121003
s-p
/po
/12
23
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
- 49 -

SALINAN
LAMPIRAN III

ml
KEPUTUSAN

.ht
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN

an
ASESMEN PENDIDIKAN

a
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

tar
RISET, DAN TEKNOLOGI

ese
NOMOR 043/H/KP/2024

ji-k
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI
KESETARAAN

a n-u
FORMAT PAKTA INTEGRITAS, FORMAT SERTIFIKAT HASIL UJI

ara
KESETARAAN, DAN FORMAT SURAT KETERANGAN HASIL UJI KESETARAAN

gg
len
ye
en
s-p
/po
/12
23
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
htt
ps: A.

//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
Format Pakta Integritas

/20
23
/12
/po
- 50 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps: B.

//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 51 -

s-p
en
ye
len
Format Blangko Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan

gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 52 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 53 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 54 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 55 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 56 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 57 -

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
htt
ps: C.

//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
23
/12
/po
- 58 -

Format Sertifikat Hasil Uji Kesetaraan

s-p
en
ye
len
gg
ara
a n-u
ji-k
ese
tar
a an
.ht
ml
- 59 -

1. Keterangan:
Pihak yang perlu membuat Pakta Integritas adalah: Panitia tingkat Provinsi,

ml
Panitia tingkat Kabupaten/Kota, Panitia tingkat Satuan Pendidikan,

.ht
proktor, teknisi dan pengawas.

a an
tar
KEPALA BADAN

ese
ji-k
TTD.

n-u
ANINDITO ADITOMO
Salinan sesuai dengan aslinya,

a
ara
Kepala Subbagian Tata Usaha,

gg
len
ye
IFAN FIRMANSYAH
en

NIP 198210152009121003
s-p
/po
/12
23
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt

Anda mungkin juga menyukai