http://pakgurufisika.blogspot.com
= pertambahan panjang
padat
o. .T
dan o tidak
m Khusus bagian ini
P.t m.c.T
d. Alat Pemanas
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
ρ = massa jenis cairan
p .g.h
8 Tekanan Zat Cair Kg/m3 Sistem hidrolik
g = percepatan gravitasi m/s2 diaplikasikan pada
h = kedalaman zat cair m mesin pengangkat
Sistem hidrolik F1 = gaya pada penampang 1 N mobil sehingga
F1 F 2 F2 = gaya pada penampang 2 N beban yang berat
A1 A2 A1 = Luas penampang 1 m dapat diangkat
A2 = Luas penampang 2 dengan gaya yang
Gaya apung / gaya ke lebih kecil, satuan
atas A1 harus sama
FA = wu – wf FA = Gaya ke atas N dengan A2 dan
wu= berat benda ditimbang di N satuan F1 harus
udara N sama dengan F2
wf = berat benda dalam cairan
FA = ρ.V.g ρ.V.g merupakan
V = volum zat cair yang berat zat cair yang
dipindahkan dipindahkan benda
ketika benda
dicelupkan ke
dalam suatu cairan
9 Tekanan gas pada P = Tekanan atm Suhu gas dianggap
ruang tertutup V = Volume gas m3 tetap
P1.V1 = P2.V2
10 Energi potensial m = massa kg Pada saat buah
Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 kelapa jatuh dari
h = ketinggian m pohon, buah
Energi Kinetik mengalami
1 v = kecepatan m/s perubahan bentuk
Ek = mv2 energi dari energi
2
potensial menjadi
energi kinetik
11 Pesawat Sederhana w = berat beban N Pada takal / sistem
Pengungkit F = gaya / kuasa N katrol, besarnya
w. w = F. F w = lengan beban m KM ditentukan
Keuntungan mekanis F = lengan kuasa m oleh jumlah
Pengungkit KM = keuntungan mekanis - banyak tali yang
w F s = panjang bidang miring m menanggung
KM = = m beban atau
F w h = tinggi bidang miring dari
Katrol permukaan tanah biasanya sama
w dengan jumlah
KM = katrol dalam
F
sistem tsb.
Bidang Miring
w s
KM = =
F h
v = . f
Gelombang
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
t = selang waktu antara suara kedalaman air atau
(atau sonar) dikirim sampai kedalaman gua.
didengar / diterima kembali
14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung
Cermin Lengkung R = jari-jari kelengkungan cm (+)
(cekung dan cembung) cermin cm f cermin cembung
f R
1 So = jarak benda di depan cermin cm (-)
2 Si = jarak bayangan dari cermin cm Si
1 1 1 Hi = Tinggi bayangan cm (+)=bayangannyata
Ho = Tinggi benda Si (-)=bayangan
f So Si
M = Perbesaran - (kai) maya
M
Si Hi
So Ho M > 1 bay
diperbesar
Pada cermin cekung : M = 1 bay sama
Menentukan sifat Ruan Ruang Sifat besar
bayangan cermin g Bayangan Bayangan M < 1 bay
cekung Benda diperkecil
Ruang Benda+Ruang I IV maya,
Bay = 5 tegak,
diperbesar Bayangan yang
III II I IV II III nyata, dibentuk cermin
R f O terbalik, cembung selalu
diperbesar bersifat : maya,
III II nyata, tegak, diperkecil
terbalik,
diperkecil dioptri
tepat tepat di R nyata,
Lensa (cekung dan di R terbalik,
cembung) sama
P
1 besar
f tepat tepat di f tidak
di f terbentuk Untuk mencari
1 1 1
bayangan kekuatan lensa,
f So Si jarak fokus harus
M
Si Hi P = kekuatan lensa dalam meter
So Ho f = jarak fokus lensa f lensa cembung
(depan) ( Pada lensa cembung : (+)
belakang) Ruan Ruang Sifat f lensa cekung (-)
g Bayangan Bayangan Si
2F2 F2 O F1 Benda (+)=bayangannyata
2F1 O-F2 di depan maya, Si (-)=bayangan
lensa tegak, maya
diperbesar
F2 – di kanan nyata, M > 1 bay
2F2 2F1 terbalik, diperbesar
diperbesar M = 1 bay sama
2F2 2F1 nyata, besar
terbalik, M < 1 bay
sama diperkecil
besar
Bayangan yang
tepat - -
dibentuk lensa
di F2
cekung selalu
bersifat : maya,
tegak, diperkecil
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
15 Alat Optik Ma = Perbesaran untuk mata - (kali) Lensa okuler
a. Lup berakomodasi maksimum merupakan lensa
1
25cm Mt = Perbesaran untuk mata - (kali) yang berada di
Ma= tidak berakomodasi / rileks dekat mata
f
f = fokus lup pengamat
25cm
Mt= Lensa obyektif
f M = Perbesaran Mikroskop berada di dekat
b. Mikroskop fob = fokus lensa obyektif - (kali) obyek yang
M = fob x fok fok = fokus lensa okuler cm diamati
cm
I
Q d = jarak antar muatan m
I = arus listrik ampere
t t = waktu sekon
17 Listrik Dinamis
V
W V = beda potensial volt
Q W = energi listrik joule
Hukum Coulomb Q = muatan listrik coulomb
V = I.R R = hambatan ohm(Ω)
Hambatan Penghantar
R
ρ = hambatan jenis
= panjang kawat penghantar Ωm
A A = Luas penampang penghantar m
m2
Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn
Rangkaian Paralel R
....
1 1 1 1
Rt R1 R2 Rn
Rangkaian Paralel
terdiri dari 2 Resistor
R xR
R1 R2
Rt = 1 2 I = kuat arus
I masuk = I keluar
Hukum Kirchoff 1 ampere
Rangkaian Listrik n = jumlah elemen GGL merupakan
dengan hambatan dalam E = GGL (gaya gerak listrik) beda potensial
n.
a. Baterai Seri baterai yang
I
r = hambatan dalam sumber
n.r R
tegangan - dihitung saat
R = hambatan luar total Volt rangkaian terbuka
b. Baterai Paralel ohm atau beda potensial
I
E asli baterai
R
r ohm
n
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
18 Energi Listrik dan
Daya Listrik
a. Energi Listrik W = Energi Listrik joule i kalori – 4,2 Joule
W = Q.V Q = Muatan Listrik coulomb I J = 0,24 kal
W = V.I.t V = tegangan / beda potensial volt
W = I2Rt I = Kuat Arus Listrik ampere
V2 P = Daya Listrik watt
W= t t = waktu sekon
R
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
V2
P=
R
W
P=
t
Vp Is Ip = Arus primer / masukan A
Is = Arus sekunder / keluaran A
Vs Ip
Np = jumlah lilitan primer -
Np Is Ns = Jumlah lilitan sekunder -
Ns Ip Ws = Energi keluaran J
Wp = Energi masukan J
Efisiensi Transformator Ps = Daya keluaran watt
Ws Pp = Daya masukan watt
x100%
Wp
Ps
x100%
Pp
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com