Anda di halaman 1dari 5

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP

http://pakgurufisika.blogspot.com

NO RUMUS Keterangan Simbol SATUAN INFORMASI


(SI)
1 Massa Jenis ρ = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 =1000
m m = massa Kg Kg/m3
ρ= v = volum m3 1 Kg/m3 = 0,001
V
g/cm3

2 Pemuaian panjang zat

 = pertambahan panjang
padat
  o. .T
 dan o tidak
m Khusus bagian ini

 = koefisien muai zat padat


o = panjang mula-mula m
/oC atau
t  o  
harus dalam meter
/K asalkan satuan
o
∆T = perubahan suhu C keduanya sama
t = panjang akhir m misal dalam cm
3 Kalor
a. Kalor untuk Q = kalor Joule 1 kalori = 4,2 Joule
menaikan suhu m = massa Kg 1 Joule = o,24
benda c = kalor jenis J/KgoC kalori
Q = m.c.∆T L = kalor laten (kalor uap, kalor J/kg
b. Kalor untuk embun, kalor beku, kalor
merubah wujud lebur)
benda
Q = m.L

c. Asas Black T1>T2 (Benda yang


m1.c1.(T1-Tc) = mempunyai suhu
m2.c2.(Tc-T2) P = daya alat pemanas watt lebih diletakkan di
t = waktu untuk menaikan suhu sekon ruas kiri)

P.t  m.c.T
d. Alat Pemanas

4 Gerak Lurus s = jarak M 5


v = kecepatan m/s 1 km/jam = 1 x
Beraturan 18
s = v.t t = waktu s m/s
18
1 m/s = 1 x m/s
5
5 Gerak Lurus Berubah vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan
Beraturan Vt = kecepatan akhir m/s a bernilai negatif
Vt = vo+at a = percepatan m/s2
Vt2 = vo2 + 2as t = waktu sekon
S = vot+(1/2)a.t2 s = jarak m

6 Gaya F = gaya Newton Besarnya massa


F = m.a m = massa kg selalu tetap, namun
a = percepatan m/s2 berat tergantung
Berat w = berat N percepatan
w = m.g g = percepatan gravitasi m/s2 gravitasi di mana
benda tsb berada
7 Tekanan Zat Padat p = tekanan Pascal 1 Pa = 1 N/m2
p
F F = gaya (Pa)
A A = luas permukaan bidang N
m2

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
ρ = massa jenis cairan
p  .g.h
8 Tekanan Zat Cair Kg/m3 Sistem hidrolik
g = percepatan gravitasi m/s2 diaplikasikan pada
h = kedalaman zat cair m mesin pengangkat
Sistem hidrolik F1 = gaya pada penampang 1 N mobil sehingga

F1 F 2 F2 = gaya pada penampang 2 N beban yang berat
A1 A2 A1 = Luas penampang 1 m dapat diangkat
A2 = Luas penampang 2 dengan gaya yang
Gaya apung / gaya ke lebih kecil, satuan
atas A1 harus sama
FA = wu – wf FA = Gaya ke atas N dengan A2 dan
wu= berat benda ditimbang di N satuan F1 harus
udara N sama dengan F2
wf = berat benda dalam cairan
FA = ρ.V.g ρ.V.g merupakan
V = volum zat cair yang berat zat cair yang
dipindahkan dipindahkan benda
ketika benda
dicelupkan ke
dalam suatu cairan
9 Tekanan gas pada P = Tekanan atm Suhu gas dianggap
ruang tertutup V = Volume gas m3 tetap
P1.V1 = P2.V2
10 Energi potensial m = massa kg Pada saat buah
Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 kelapa jatuh dari
h = ketinggian m pohon, buah
Energi Kinetik mengalami
1 v = kecepatan m/s perubahan bentuk
Ek = mv2 energi dari energi
2
potensial menjadi
energi kinetik
11 Pesawat Sederhana w = berat beban N Pada takal / sistem
Pengungkit F = gaya / kuasa N katrol, besarnya
w.  w =  F. F  w = lengan beban m KM ditentukan
Keuntungan mekanis  F = lengan kuasa m oleh jumlah
Pengungkit KM = keuntungan mekanis - banyak tali yang
w F s = panjang bidang miring m menanggung
KM = = m beban atau
F w h = tinggi bidang miring dari
Katrol permukaan tanah biasanya sama
w dengan jumlah
KM = katrol dalam
F
sistem tsb.
Bidang Miring
w s
KM = =
F h

12 Getaran f = frekuensi getaran / Hertz Hertz = 1/sekon


n 1 gelombang sekon
f= = T = periode getaran / gelombang -
t T
t 1 n = jumlah getaran / gelombang m/s

 = panjang (satu) gelombang


T= = v = cepat rambat gelombang m
n f

v = . f
Gelombang

13 Bunyi d = kedalaman m Rumus ini dapat


v.t v = cepat rambat gelombang m/s digunakan untuk
d= bunyi sekon mengukur
2

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
t = selang waktu antara suara kedalaman air atau
(atau sonar) dikirim sampai kedalaman gua.
didengar / diterima kembali
14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung
Cermin Lengkung R = jari-jari kelengkungan cm (+)
(cekung dan cembung) cermin cm f cermin cembung
f  R
1 So = jarak benda di depan cermin cm (-)
2 Si = jarak bayangan dari cermin cm Si

 
1 1 1 Hi = Tinggi bayangan cm (+)=bayangannyata
Ho = Tinggi benda Si (-)=bayangan
f So Si
M = Perbesaran - (kai) maya
M  
Si Hi
So Ho M > 1 bay
diperbesar
Pada cermin cekung : M = 1 bay sama
Menentukan sifat Ruan Ruang Sifat besar
bayangan cermin g Bayangan Bayangan M < 1 bay
cekung Benda diperkecil
Ruang Benda+Ruang I IV maya,
Bay = 5 tegak,
diperbesar Bayangan yang
III II I IV II III nyata, dibentuk cermin
R f O terbalik, cembung selalu
diperbesar bersifat : maya,
III II nyata, tegak, diperkecil
terbalik,
diperkecil dioptri
tepat tepat di R nyata,
Lensa (cekung dan di R terbalik,
cembung) sama
P
1 besar
f tepat tepat di f tidak

 
di f terbentuk Untuk mencari
1 1 1
bayangan kekuatan lensa,
f So Si jarak fokus harus
M  
Si Hi P = kekuatan lensa dalam meter
So Ho f = jarak fokus lensa f lensa cembung
(depan) ( Pada lensa cembung : (+)
belakang) Ruan Ruang Sifat f lensa cekung (-)
g Bayangan Bayangan Si
2F2 F2 O F1 Benda (+)=bayangannyata
2F1 O-F2 di depan maya, Si (-)=bayangan
lensa tegak, maya
diperbesar
F2 – di kanan nyata, M > 1 bay
2F2 2F1 terbalik, diperbesar
diperbesar M = 1 bay sama
2F2 2F1 nyata, besar
terbalik, M < 1 bay
sama diperkecil
besar
Bayangan yang
tepat - -
dibentuk lensa
di F2
cekung selalu
bersifat : maya,
tegak, diperkecil

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
15 Alat Optik Ma = Perbesaran untuk mata - (kali) Lensa okuler
a. Lup berakomodasi maksimum merupakan lensa
1
25cm Mt = Perbesaran untuk mata - (kali) yang berada di
Ma= tidak berakomodasi / rileks dekat mata
f
f = fokus lup pengamat
25cm
Mt= Lensa obyektif
f M = Perbesaran Mikroskop berada di dekat
b. Mikroskop fob = fokus lensa obyektif - (kali) obyek yang
M = fob x fok fok = fokus lensa okuler cm diamati
cm

16 Listrik Statis F = gaya coulomb N


F
k .Q1Q2 k = konstanta coulomb Nm2/c2
d2 Q = muatan listrik coulomb

I
Q d = jarak antar muatan m
I = arus listrik ampere
t t = waktu sekon
17 Listrik Dinamis
V
W V = beda potensial volt
Q W = energi listrik joule
Hukum Coulomb Q = muatan listrik coulomb
V = I.R R = hambatan ohm(Ω)
Hambatan Penghantar
R

ρ = hambatan jenis
 = panjang kawat penghantar Ωm
A A = Luas penampang penghantar m
m2
Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R
   .... 
1 1 1 1
Rt R1 R2 Rn

Rangkaian Paralel
terdiri dari 2 Resistor
R xR
R1  R2
Rt = 1 2 I = kuat arus

 I masuk =  I keluar
Hukum Kirchoff 1 ampere
Rangkaian Listrik n = jumlah elemen GGL merupakan
dengan hambatan dalam E = GGL (gaya gerak listrik) beda potensial
n.
a. Baterai Seri baterai yang
I
r = hambatan dalam sumber

n.r  R
tegangan - dihitung saat
R = hambatan luar total Volt rangkaian terbuka
b. Baterai Paralel ohm atau beda potensial
I
E asli baterai
R
r ohm
n

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
18 Energi Listrik dan
Daya Listrik
a. Energi Listrik W = Energi Listrik joule i kalori – 4,2 Joule
W = Q.V Q = Muatan Listrik coulomb I J = 0,24 kal
W = V.I.t V = tegangan / beda potensial volt
W = I2Rt I = Kuat Arus Listrik ampere
V2 P = Daya Listrik watt
W= t t = waktu sekon
R
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
V2
P=
R
W
P=
t

19 Gaya Lorentz F = Gaya Lorentz N


F = B.i.  B = Kuat medan magnet Tesla
i = kuat arus listrik A
 = panjang kawat m
20 Transformator

Np Vp Vp = tegangan primer / masukan V
Ns Vs Vs = teg. Sekunder / keluaran V


Vp Is Ip = Arus primer / masukan A
Is = Arus sekunder / keluaran A
Vs Ip
Np = jumlah lilitan primer -

Np Is Ns = Jumlah lilitan sekunder -
Ns Ip Ws = Energi keluaran J
Wp = Energi masukan J
Efisiensi Transformator Ps = Daya keluaran watt

Ws Pp = Daya masukan watt
x100%
Wp

Ps
x100%
Pp

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai