Anda di halaman 1dari 28
PET L- / / | Doyas "Huper OC. UU 20 Fahwn 2004 II & Atm bony Wen ene des \roti hewn. b. 72 9S tabkwr 2OAY Bw Per’Y mem 1012. fenton, akon Ubon ~egces Tenaga tic. C. Permen Eo0r) 29 tow 2019. & Dever wun Pucy aman down n Be heron Donan qraprlion Tenover \skee O\cly 2T Pensrdar Viste eee oy (Ges sere) dM OLE -9 tag ay 2623 PD HeVasacten Gu GO 9.002. J ® HAK KONSUMEN a {UU 30/2009 tentang Ketenagalistrikan ‘smendapat pelayanan yang balk; ++mendapattenaga ist secaraterus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik; ‘smemperole tenaga lstrik yang menjadi haknya dengan harga yang waar, ‘kesalahan =e Ron Velo Lom Gaon Wenn q & CW & Jo Q. Organ Sav’ I fete os levee yee LAM Fre Dae nnrrs 3. Ro Powenksaorr PLIC Y. Qometiksaoy Farr SE Parca Foresite 5 oe WiLL Sanyo PrTe 0 Of Bow oa = Organisasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (1) Organisasi P2TL terdiri atas: a. Penanggung Jawab P2TL; b. Pelaksana Lapangan P2TL; dan c. Pelaksana Administrasi P2TL. ears ven Pare ee bebe \e Woe < Ney WIS Aee ROE 2. Recienlearcon Peed wcryornewn Weyoas Eoreumren BZ Merron Supe C < 01. PERDIRP2TL0028+LAMPIRAN “4 @ © Q : Pasal 6 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Pelaksana Lapangan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (1) Pelaksana Lapangan P2TL bertugas: a. melakukan pemeriksaan terhadap JTL, STL, APP, dan/atau Perlengkapan APP dalam rangka P2TL; b. _ melakukan pemeriksaan terhadap Instalasi Pemakai Tenaga Listrik dalam hal terdapat indikasi pelanggaran dalam rangka P2TL; c. _melakukan pemeriksaan atas pemakaian tenaga listrik; d. — mencatat dan mendokumentasikan segala hal yang terjadi atau ditemukan pada saat melaksanakan P2TL; e. menandatangani_berita acara hasil pemeriksaan P2TL dan dokumen pemeriksaan P2TL lainnya terkait tugas, wewenang, dan kewajibannya serta membuat laporan pelaksanaan P2TL; dan/atau f. menyerahkan dokumen dan barang hasil pemeriksaan P2TL kepada Pelaksana Administrasi P2TL dan mendokumentasikannya dalam berita acara serah terima dokumen dan barang hasil pemeriksaan P2TL. (2) Pelaksana Lapangan P2TL berwenang: a. melakukan Pemutusan Sementara atas STL dan/atau APP pada Konsumen yang harus dikenakan Pemutusan Sementara; b. _ melakukan Pembongkaran Rampung atas STL pada Pemakai Tenaga Listrik; dan/atau ©. melakukan pengamanan barang hasil pemeriksaan P2TL. (3) Pelaksana Lapangan P2TL wajib: a. berpakaian dinas dan mengenakan tanda pengenal serta membawa perlengkapan P2TL yang diperlukan; b. memperhatikan etika dan tata krama setempat dalam memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik; ¢. _ memperhatikan keamanan Instalasi Tenaga Listrik dan keselamatan umum dalam melakukan pemeriksaan dan pengamanan barang hasil pemeriksaan P2TL; d. _ membongkar, mencabut, dan mengamankan APP dan/atau Perlengkapan APP yang terpasang untuk pemeriksaan, mencatat stand meter yang dicabut, serta menyimpan APP dan/atau Perlengkapan APP, Segel Milik PLN, dan/atau Segel Tera dalam kantong, amplop, atau kotak khusus P2TL; e. _ memasang APP dan/atau Perlengkapan APP pengganti atas APP dan/atau Perlengkapan APP yang dibongkar, dicabut, dan diamankan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan mencatat stand meter yang dipasang; f. membantu dan memberikan masukan kepada Pelaksana Administrasi P2TL dalam rangka tindak lanjut hasil pemeriksaan P2TL; dan/atau g. memberikan keterangan apabila diperlukan dalam proses hukum penanganan perkara P2TL. “D Ca Weir’ SUH . Pasal 8 Perlengkapan Pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Perlengkapan pelaksanaan P2TL meliputi: a (a) 2) urat tugas untuk pegawai PLN dan petugas Mitra Kerja P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran || Peraturan ini yang harus dibawa saat pelaksanaan P2TL; dc 1 5. jokumen pemeriksaan P2TL yang terdiri atas: berita acara pengamanan barang hasil pemeriksaan P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini; berita acara hasil pemeriksaan P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini; berita acara serah terima dokumen dan barang hasil pemeriksaan P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan ini; berita acara penitipan dan/atau peminjaman barang hasil pemeriksaan P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan ini; dan berita acara pembukaan barang hasil pemeriksaan P2TL dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Vil Peraturan ini; sarana pengamanan dan penyimpanan barang hasil pemeriksaan P2TL berupa kantong, amplop, Kotak, atau tempat lainnya khusus untuk keperluan P2TL serta ruangan/gudang penyimpanan; peralatan kerja antara lain too! set, senter, kalkulator, stop watch, kaca pembesar, analisis energi, power factor high tester, alat komunikasi, tali atau sabuk pengaman, helm atau topi pengaman, multi tester, tang segel dan asesorisnya, tangga, injeksi arus, genset portable, telescopic hot line stick, kamera atau perekam video, dan note book atau laptop; laboratorium pemeriksaan barang hasil pemeriksaan P2TL; DIL, DIS, SOREK, dan AIL; data pemakaian tenaga listik Konsumen yang tidak wajar sesuai dengan karakteristik pemakaian listrik minimum selama 3 (tiga) bulan berturut-turut; dan/atau APP dan/atau Perlengkapan APP pengganti Pasal 11 Prapemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Prapemeriksaan P2TL meliputi kegiatan antara lain: a. penetapan TO; b. _ penyusunan jadwal pelaksanaan P2TL; . _koordinasi dengan Institusi yang Berwenang dalam Penegakan Hukum P2TL dan/atau pihak terkait lainnya; dan d. _ penyiapan perlengkapan pelaksanaan P2TL. Penetapan TO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan sebagai berikut: a. TO ditetapkan oleh Pemberi Tugas atau Penanggung Jawab P2TL dalam rangka mencapai SO bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan. b. TO merupakan titik lokasi SO yang memuat antara Iain data Pemakai Tenaga Listrik dan/atau lokasi sekitar dilakukannya pemeriksaan P2TL. 3 4) ©) TO ditetapkan berdasarkan: 1. pemantauan dari Daftar Langganan yang Perlu Diperhatikan (DLPD), Daftar Pembacaan Meter (DPM), dan Daftar Pemakaian kWh (OPK); 2. pemantauan terhadap pemakaian tenaga listrk Konsumen yang tidak ‘ajar sesuai dengan karakteristik pemakaian listrik; 3. kumpulan data dan informasi P2TL; data dan informasi lainnya yang diperoleh PLN dari kegiatan pelayanan Konsumen; 5. SO bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan; 6. evaluasi data load profile terhadap kontinuitas penggunaan tenaga listrik pada Konsumen yang dibaca melalui AMR; dan/atau 7. evaluasi wiring melalui diagram phasor pada Konsumen yang dibaca ‘melalui AMR Dalam rangka menjaga kerahasiaan TO, penyerahan TO oleh Pemberi Tugas atau Penanggung Jawab P2TL kepada Pelaksana Lapangan P2TL dilakukan sebelum Pelaksana Lapangan P2TL berangkat ke lokasi pelaksanaan P2TL. Penyusunan jadwal pelaksanaan P2TL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sebelum pelaksanaan P2TL dan digunakan sebagai acuan bagi Pelaksana Lapangan P2TL dalam melaksanakan P2TL. Koordinasi dengan Institusi yang Berwenang dalam Penegakan Hukum P2TL dan/atau pinak terkait lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf dilakukan sebagai berikut: Koordinasi dengan Institusi yang Berwenang dalam Penegakan Hukum P2TL dan/atau pihak terkait lainnya dilakukan sebelum pelaksanaan P2TL untuk memastikan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan P2TL dengan tetap menjaga kerahasiaan TO. Koordinasi dengan Institusi yang Berwenang dalam Penegakan Hukum P2TL dan/atau pihak terkait lainnya dilakukan dengan melibatkan unit PLN yang bertanggung jawab atas lokasi TO. Penyiapan perlengkapan pelaksanaan P2TL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan dalam rangka memastikan kesediaan dan kesiapan perlengkapan P2TL yang digunakan dalam pelaksanaan P2TL. Peneti eset Co NOEN a) @ @ © © Pasal 12 Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Pemeriksaan P2TL dilakukan oleh Pelaksana Lapangan P2TL. Pemeriksaan P2TL meliputi kegiatan: ‘masuk ke persil Pemakai Tenaga Listik; ‘pemeriksaan lapangan: P2TL terhadap Pemakai Tenaga List; pemberkasan dan pengamanan barang hasil pemerksaan P2TL; ‘meninggalkan lokasi Pemakai Tenaga Listik; dan penyerahan dokumen dan barang hasil pemerksaan P2TL kepada Pelaksana Administrasi P2TL. Kegiatan masuk ke persil Pemakai Tenaga Listrk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dtakukan sebagai berkut Kegiatan memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik dilakukan dengan ‘memperhatikan etika dan tata krama setempat antara lain mengucap salam, ‘menunjukkan surat tugas dan tanda pengenal, dan menjelaskan maksud dan tuyjuan pelaksanaan P2TL kepada Pemakai Tenaga Listik dan/atau yang mewakili, P2TL terhadap Pemakai Tenaga Listik sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf ¢ dllakukan sebagai berkut: b c Pelaksana Lapangan P2TL melakukan Pemutusan Sementara kepada Konsumen yang melakukan pelanggaran pemakaian tenaga listrik. Pelaksana Lapangan P2TL melakukan Pembongkaran Rampung kepada ‘Bukan Konsumen. Pelaksana Lapangan P2TL memasang APP dan/atau Periengkapan APP ‘sebagai pengganti APP dandatau Periengkapan APP yang diamankan atau ‘melakukan tindakan teknis lain, yang diperlukan untuk Konsumen yang : Yse Ss berey Noe Ye +O AN lo se BA Solos a Meteor: Mdata wep WS ero an a Are No MRA aur | let Eat Sea nN Dp Polomparon Pemaraten Tenaya Lisi, Ly Ber dosew ean Fora 14 4 Moat ie? (ACAI ESpvn MO 2B Pergyean. \ buken fronsumen -P CH VAN tens Wen Corn 4% (aw lr (1S seach Nene mene Pebayeiena. P\ =P ennste Penner Wate: bueks 7 TENGE aie Pa. mane a greys ecg / Ful werel Yo © Aobuyen PL een / WiC BF [cov wore at dey Vewat MCP dan keutt reser, (ret aor i A Pf 0 qucheran Berat Yas eOFU 70 Modus wows Geet an = => ay COLCA Ay ja fet workn Cons, Str ote God, ore Soe Feaelwothonn , crus ke bolean ovean Ketere Sy ee me tmp Eonar Os, ae NO, ybr Vs tery ewer ee eC 2 a ‘JENIS DAN GOLONGAN PELANGGARAN _ 6 y Pelanggaran Golongan | (P-I) Merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas daya, tetapi tidak mempengaruni pengukuran energl jit apis pd APP yang erpazang dpeargsan,Stemtan sat + Segel ih PN pa Alt Pembats atau MCB hilar, us atau tidak Sesua deren asin + Ac Pembstas tau MC Wang sak 3b esa dengan asia * emampunn Ait Pema M8 menial Ibi bet, tr in ‘dengan mengubsh sting rely Mat Pett tu MCB, 2 mera + ie Pemba tas MC erg lrgsing dengan kt be Seng at erbaas Uda ber ura atau kemampuannya rerio Pelanggaran Golongan Il (P-Il) Merupakan pelanggaran yang mempengaruhi pengukuran energi, tetapl tidak mempengaruhi batas daya ‘Adpun era mempengaruhi Aa erguhur (meter wh meter dan/tau perlenglapannya, ant a endear pngar agar berent ata lamba ‘Mengubah setting albras Aa engukr [meter itih/hwh mete), Memats/mervsak/mempengar ja kumparan as, ‘+ Menularpengantar phase dengan penghartar neta pad instal rl PLN shiners mempeneau penesian ener + Mengubshmemndah alas ik PLN tanpa in PLN seinggs menyebablan APL > tres tn hep) Sta at perengapanmya mie PN rusk atu dapat mempengaruh tine Alt Penauhu ‘an teria ha al ainnya dengan tjuan mempengaraniemstaian ene Pelanggaran Golongan Ill (P-lll) FF Sere Kee Merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas daya dan i (hs e ke Ry Re pengukuran energi ‘Adapun cara-cara mempengaruhi Alat Pengukur dan Alat ~ , Pembatas adalah VAS Fern as fon Z | ‘+ Pelanggaran yang merupakan gabungan pada Pi dan Pit; x Pelanggaran Golongan IV (P-IV) Merupakan pelanggaran yang ditakukan oleh bukan Konsumen PLN ‘+ Adapun cara yang dilakukan adalah, menyadap langsung dari JTL (aringan ‘Tenaga Listrik) ke Jaringan Instalasilisrik bangunan, ‘+ Memindahkan posisi APP atau kWh meter dari tempat asal ke tempat ‘yang lainnya ( Pindah meter ) ee Pagal 51 (3) Setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang HAI "—bukan-haknya-secara melawan hukum dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak —Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah). = . a. Pemutusan Sementara; b. Pembongkaran Rampung; c. Pembayaran Tagihan Susulan; e Pembayaran Biaya P2TL Lainnya (bea materai, eo biaya penyegelan kembali, penggantian Ls = material dan pemasangan Kembali) K PLN PLN Permen ESDM Nomor 27 tahun 2017 Pasal 14: 1. PLN. melaksanakan P2TL terhadap konsumen maupun bukan konsumen yang melakukan pemakaian tenaga listrik secara tidak sah Pasalt5: 1. Konsumen dan bukan konsumen yang melakukan pelanggaran Pemakaian tenaga listrik sebagaiamana dimaksud dalam Pasar 14 dikenakan sanksi berupa tagihan susulan, pemutusan sementara dan/ atau pembongkaran rampung, KEWAJIBAN PELANGGAN if v Pi a b, « ERMENTAMBEN NO. 02.P/451/M.PE/1991, Pasal 5 ayat (1) : Menjaga dan memelihara keamanan Instalasi Pelanggan. Menjaga keamanan APP PLN yang terpasang pada bangunan/persil Pelanggan, Menjaga_keamanan sambungan listrik yang berada_ pada bangunan/persil Pelanggan, Meggunakan Tenaga Listrik sesuai dengan peruntukannya, Dende [Var ton DYUBMLOD TAGIHAN SUSULAN (DENDA) P2TL asal 14 ayat (2) huruf a,b dan ¢ Permen ESDM No 27/2017 Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik oleh Konsumen ] » Pelanggaran Golongan | (P 1) a. Untuk Pelanggan yang dikenanan Biaya Beban TSI = 6 X (2 X Daya Tersambung (KVA)) X Biaya Beban (Rp/kVA); b. Untuk Pelanggan yang dikenanan Rekening Minimum TSI = 6 X (2 X Rekening Minimum (Rupiah); . Untuk Pelanggan Prabayar TS1 = 6 X {2 X Daya Tersambung (kVA) X 40 Jam} X harga per kWh pada golongan tarif pelanggan sesuai TTL: > Pelanggaran Golongan I (P tI) TS2 = 9 X 720 Jam X Daya Tersambung X 0,85 X harga per kWh yang tertinggi pada golongan tariff pelanggan sesuai TTL TAGIHAN SUSULAN (DENDA) P2TL | _ Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik oleh Konsumen _Mempengaruhi Pengukuran Energi | TAGIHAN SUSULAN (DENDA) P2TL asl 14 sat (2) hurt ab dan Parman £SDM No 27/2017 Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik oleh Konsumen Mempengaruhi Batas Daya dan Pengukuran Energi TAGIHAN SUSULAN (DENDA) P2TL Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik oleh Bukan Konsumen Pelanggaran yang dilakukan oleh bukan konsumen_ 1 Untuk Daya Kedapatan sampal dengan 90 VA: ¥,196023,60000 | 13:005871,72600| _14.171,895.408.00 Data-data apa saja yang diperlukan untuk menghitung denda ‘atau tagihan susulan? 1. Jenis pelanggaran yang dikenakan oleh PLN, apakah P, P2, P3. 2. Daya berlangganan, misalnya 1300 VA untuk pelanggan rumah tangga, atau 2200 VA untuk pelanggan Industri, dll. Terdapat 34 golongan tarif tenaga listrik. Bermacam- macam daya untuk golongan Sosial, Rumah Tangga, Bisnis, Pemerintahan dan Layanan Khusus. (Untuk golongan tarif akan dijelaskan tersendii) 3.Daya kedapatan, daya kedapatan berlaku untuk bukan pelanggan PLN. 4. Tarif listrik saat kejadian. Referensi aturan tarif : Peraturan Menteri ESOM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh PT PLN (Persero) dan Tarif Adjustment yang berlaku saat ini yang dapat di cek di https://web,pin.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tarif-adjustment 5.Biaya beban atau rekening minimum untuk daya yang sama. Khusus prabayar disamakan dengan pasca bayar nial biaya beban/rekening minimum. SD Dorn Wrrua — Seumloss po Verdu jee Rusrpyotom Vin Po ay : Re E-_O0ijor Barron nana, Gaon Tesh 5. Deyo Yedryoron =P Py Clan) Y Nous Yow bo seer Hjae Ce. > S- Fueye buean (pore wins wow Le Fos: ea Ror & tony /prsecten, 0 - Uy z AH euevrd C&re Qi [A Penyelesaian: ppm SWASE Cer Pertama yang perlu diketahui adalah Biaya pemakaian dan Biaya beban atau. rekening minimum. Sesuai dengan data pada gambar diatas dikarenakan tarif R-1/1300 VA termasuk tarif adjusment yang dapat berubah setiap bulan. Biaya pemakaian untuk R-1/1300 VA adalah Rp. 1444,7/kWh. Dikarenakan tarif R-1/1300 VA (1,3 kVA) tidak ada biaya beban, maka yang. dihitung adalah rekening minimum. Adapun rumus besarnya rekening minimum untuk tarif R-11300 VA adalah : RM = 40 jam nyala x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. RM = 40x13 KVAx 16447 = Rp. 75.124 ‘TS1= 6X (2X Daya Tersambung (kVA) } X Biaya Beban/Rekening Minimum (Rp/kVAD; TS1=6 x (2 x13)x75124 = Rp. 901483. SO che Welw 51. Si Budi adalah Pelanggan PLN Bisnis 2200 VA, terkena P2TL dan dikenakan denda P2 karena_ diketemukan merusak piringan kWh meter sehingga mengganggu pengukuran. Berapa dendanya jika diketemukan melanggar pada-bulan November 2020? Psy eereereas hs aitu mempengaruhi energi Daya berlangganan = 2200 VA/ B-1 atau 22 kVA Rumus Tagihan Susulan P2 = TS2 = 9X 720 jam X Daya Tersambung (kVA) X 0,85 X harga per kWh yang tertinggi pada golongan tarif pelanggan sesuai Tarif Dasar Listrik; ‘Tarif istrik untuk golongan pelanggan B-1/2200 VA adalah bukan tarif adjustment, jadi referensi besarnya tarif adalah Peraturan Menteri ESOM Nomor 28 Tahun 2616 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh PT PLN (Persero). ‘Adapun besarnya tarif B-1/2200 VA adalah Rp. L100/kWh. t 5 REFERENSI 1. Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017 2. Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016, dan terakhir diubah dengan Permen ESDM 3 tahun 2020 3. https://web.pln.co.id/statics/uploads/2020/09/TA-Oktober- Desember-2020.jpg 4, Peraturan Direksi PLN Nomor : 088-Z.P / DIR / 2016 tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik oA ais KEWAJIBAN KONSUMEN UU 30/2009 tentang Ketenagalistrikan ‘+melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga lstrik; +menjaga keamanan instalasi tenaga listik milk Konsumen; ‘memanfaatkan tenaga listk sesuai dengan peruntukannya; +menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan; jawab apabila karena kelalaiannya mengakibatkan 1ng izin usaha penyediaan tenaga listrik. cere Lror kWwly wert: > 6.4, Hasil perbandingan antara kWh meter dengan alat ukur portable : 4 DEVAS! PENGUKURAN DAYA USTRIK P2- PI Pt Keterangan 1 = Jumiah putaran peingan kth meter = Konstan meter tt = Wks (eth) Fk Faktor Ka E = Tegangan Phasa Nebal 1 = KW yg dapat dar alt utr yg portable P2= KW yg dapat dan perhturgan daya sexaat menggunokan sop watch Error kWh VxIxCos® P1 kw 1000 197.6 x 2.148x1 3600x 10 P1= ————_ P2 = —————_ 1000 26.69 x 3200 = 0.425 kw = 0.420 kW 0.420 425 Error kWh x 100% =-1,1% 8 TO Coro brstatn TABEL HITUNG ERROR CT é PLN Pengujian CT \rasil Ukur Primer (A) 4 prey Hasil Ukur Sekunder (A) d 1.148 Oli} patio pA) 19. Error CT (%) Pa ERY. TABEL HITUNG ERROR KWH ie PLN Pa KW OI METER 0.661 20 kw ES 342 KW Error % PELANGGARAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK 1) PLN melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terhadap konsumen ‘maupun bukan konsumen yang melakukan pemakaian tenaga listrik secara tidak sah 2) Terdapat 4 (empat) Golongan pelanggaran pemakaian tenaga listrik, yaitu: a. pelanggaran Golongan | (P 1) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas daya; b. pelanggaran Golongan I (P ll) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi pengukuran energi; ;ngan Ill (P Il!) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas ygaruhi pengukuran energi; Ingan IV (P 1V) merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh Bukan

Anda mungkin juga menyukai